http://groups.
--- In psikologi_transform
Fri Aug 25, 2006 3:49 pm "pabrik_t" <pabrik_t@..
YA INI TANTANGAN. TANTANGAN BAGI OMONG KOSONG. BAGI JIWA-JIWA KERDIL
YANG SELALU MENGGEMBORKAN DIRINYA SEBAGAI KORBAN.
Mau mengajakku ketemu? atau menyuruhku ketemu? Rumuskan dahulu
apa yang telah kupertanyakan baru bertemu denganku. Seperti kubilang
boleh lewat apa pun, fisik maupun non fisik. Secara fisik, aku ada
di TIM setiap hari Jum'at di warung Alex, mulai pukul 16.00,
SILAHKAN VINCENT ATAU KALIAN SEMUA DATANG.
Non fisik boleh kapanpun, kalian boleh menggunakan mainan anak SMA
atau SMP atau bahkan SD (telepati atau ngrogo sukmo), tahu kenapa
kubilang mainan anak SMA? Semasa aku SD, SMP, dan SMA di surabaya
hampir setiap hari, hampir setiap anak, memainkan permainan itu,
mendiskusikan fenomena-fenomanya, kelemahan dan kekuatan jurus baru
dengan melihat power yang dihasilkannya, daerah mana yang kosong
atau tidak terlindungi power, mana setan yang lebih hebat, penjaga
kuburan mbah ratu (dijaga oleh jin panglima dan berpenampilan
pocong) atau penjaga sebuah lapangan depan setasiun SCTV, di mana
letak pengapesan mereka? Atau sesuatu yang lebih pragmatis,
bagaimana bentuk dan harum dari "hati kecil" (demikianlah
disebutnya, dan biasanya berbentuk bunga dan direfleksikan sebagai
jati diri atau sifat-sifat) si A, apakah ia mencintaiku? (pih, aku
selalu benci pertanyaan ini, meskipun aku harus selalu menjawabnya,
maklum itu pertanyaan favorit). Dengan permainan-permainan itu, ada
yang kemudian jatuh pada mistik, dan benar-benar jadi paranormal
(beberapa teman hingga kini bekerja sebagai paranormal kepolisian di
surabaya) ada pula yang jatuh ke spiritual, mendalami lebih jauh
ritus-ritus dan maknya, dan mencoba menjawab, mengapa dalam meditasi
budha orang tak boleh menutup mata, mengapa setelah meditasi harus
mengusap wajah, telinga, dan sebagianya, dan mengapa bentuk-bentuk
itu juga ada dalam Islam misalnya, ada pula yang mempertanyakan
waktu, sebab dalam visi (terawangnya) ia melihat hal-hal yang
terjadi di masa lalu atau masa depan, ada pula yang mempertanyakan
identitas, "siapa aku?", beserta segenap pengamalan-pengalam
di dapatkannya dalam meditasi.
Hingga kini pun mereka sesekali melakukannya, saat terakhir bertemu
mereka, kami bermeditasi bersama untuk melihat apa yang terjadi
dengan Indonesia, dan apa-apa yang musti dilakukan dan kapan
bertindaknya, pusaka-pusaka penjaga negeri ada di mana atau siapa,
haruskah diserahkan sekarang pada yang berhak, siapakah yang berhak.
Tetapi segala aktivitas itu tak pernah dilakukan di depan umum,
apalagi digembar-gemborkan. Tiap-tiap mereka berusaha
menyembunyikannya, hanya pada pertemuan-pertemuan tertentu, yang
seakan-akan rahasia sifatnya, dan menjadi milik mereka sendiri, cara
mereka memandang, dan menjalani hidup (tentu saja itu termasuk puasa-
puasa mereka, tirakat-tirakat mereka, dari makan hanya kalau
diberi , dengan terlebih dahulu melakukan penolakan pada nafsu
sendiri, mempertanyakan apakah pemberian itu godaan atau bukan, si
pemberi tahu nggak kalau si pertapa sedang kelaparan? jika tahu maka
ditolaknya mentah-mentah itu makanan, sampai makan dari tanaman yang
masak di pohon, lain tidak, itu pun harus dari pohon tak bertuan).
SEMUA ITU, YAITU KEKUATAN YANG MEREKA PUNYAI SERTA JALAN YANG MEREKA
TEMPUH ADALAH URUSAN PRIBADI, TAK SESIAPA PUN BOLEH TAHU KECUALI
ORANG-ORANG TERDEKAT MEREKA UNTUK MENJAGA JALAN ITU DAN
MEREFLEKSIKAN BERSAMA, SEBAB JIKA SEMUA ORANG TAHU ITU MENGGANGGU
KEIKHLASAN DALAM PROSES MEREKA.
Mengapa kujabarkan seluruh permainan anak kecil ini, sebab informasi-
informasi yang disampaikan tentang kompatiologi atau apalah namanya,
bias dengan pengalaman-pengalam
sebuah ketergesaan untuk BERBICARA (sesuatu yang dalam tradisi
spiritualitas biasanya dihindari dengan menggigit-hisap sebuah
prinsip dari ZEN: "Kata-kata adalah setan!"), ketergesaan untuk
MENGAJARI (yang seharusnya menjadi dialog tanpa batas, guru bisa
menjadi murid, murid bisa menjadi guru, sehingga tak bisa dipungut
biaya apapun, sebab satu sama lain saling menimba, tahuku tergantung
tahumu, keberadaanmu tergantung keberadaanku, juga sebaliknya,
itulah hakekat ISUN,INSUN,INGSUNG=
diriku") dalam sebuah keselarasan NING NUNG NANG, reflesi-
pencerahan-tindakan
perilaku (SABDA PANDITA RATU), sehingga ilmu tidak ada di menara
gading, namun teterjemahkan dalam kehidupan.
UJIAN BAGI SEBUAH JALAN SPIRITUALITAS ADALAH SEBERAPA BESAR IA MAMPU
BERDIAM DIRI ATAS KEBENARAN-KEBENARAN YANG DIDAPATKANNYA, SEBERAPA
BESAR IA MAMPU MEMELIHARA KEHIDUPAN TANPA MENCINCINGKAN
TANGAN,SEBERAPA MAMPU IA MELEPASKAN ANAK PANAH DAN MEMBIARKAN ANAK
PANAH ITU MENJADI MILIK ANGIN, SEBAB JIKA TIDAK IA TERPEROSOK
DALAM "AKU YANG MENGAKU-AKU"
KOMPATIOLOGI ATAU APAPUN NAMANAYA, INGIN MENJADI SEBUAH JALAN
SPIRITUALITAS.
Bagaimana jika Kompatiologi ingin menjadi sebuah logi? Ia harus
punya sarat-sarat sebagai logi. Satu landasan ontologi bagi
kebenaran dan keilmuannya, dua landasan epistemologi, yaitu
bagaimana kebenaran dan ilmu itu dirumuskan, dan Etika, bagaimana
ilmu itu dijalankan dalam prinsip-prinsip kebenarannya. Dengan
demikian ia bisa diuji, bahkan jika ia didirikan dalam paradigma
atau postulasi non identitas sekalipun. LOGI YANG TAK BISA DIUJI TAK
BISA DISEBUT LOGI.
PESAN BUAT VINCENT, JANGAN SAMPAI "LIONG" MENJADI "CIONG"
KALIAN INGIN MENGAJARIKU MEMPERGUNAKAN OTAK KIRI JUSWAN, LIHAT
TENGKUKMU DAHULU. SESEORANG YANG TAK MAMPU MEMPERGUNAKAN OTAK KIRI
TAK MAMPU MELIHAT TANDA DAN MENEMUKAN HUBUNGAN DARI BERBAGAI HAL,
BAHKAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN SAMA SEKALI, ITULAH ILMU LADUNI, YANG
SAMA ORANG-ORANG BEROTAK KAMBING DIREDUKSI SEMENAH-MENAH
MENJADI "INDRA KEENAM"--JIKA KALIAN DATANG NANTI AKAN KUBOCORKAN
SEDIKIT METODE LATIHANNYA, PALING TIDAK AKU BISA MELATIH KALIAN
MEMPERGUNAKAN LANGKAH "TIGAAN".
CAMKANLAH INI ADALAH SEBUAH TANTANGAN BAGI OMONG KOSONG. MENGERTI?
Satu lagi, hapuslah "Drs"-mu itu buat apa dipasang-pasang, tidak
risih?
nuruddin asyhadie, bukan siapa-siapa, bukan apa-apa.
--- In psikologi_transform
<juswan@> wrote:
>
> Gak usah nantang begitu. Kayak anak kecil. Tilpon Vincent - 021
7000 6775 - janjian ketemu di Plaza Semanggi dan traktir dia makan
siang (pantes dong katanya mau berguru privat les) - sampai makan
malam juga boleh - dan minta supaya otak kiri ofensifmu
didekonstruksi sehingga otak kananmu mulai berfungsi paralel. Sudah
dapat ilmunya jangan pin-pin-bo dan proyek tengkiu tetapi selipkan
beberapa lembaran mawar merah ke kantongnya. Gak neko-neko amat dan
gak rugi banget. Kalau mau kursus kilat privat sejenis minimal 1.5
sampai 3 jut harus keluar dari kantong. Make it simple aja, dunia
sekarang semakin sppedy dan serba instant. Tapi kalau kantong cekak
boleh milih mas Bimo yang bersedia makan sisa makanan anda - itupun
kalau anda tegaan. Hasilnya akan sama juga tetapi kualitas dan gaya
tentu beda dong; ada yang gaya cespleng ada yang gaya kalem
menghanyutkan. Silahkan pilih saja. Mau yang gratisan juga ada yaitu
baca saja Kitab Angin dan kalo gak ngerti juga ya selalilah diri
sendiri yang kurang mampu membaca yang tersurat sekaligus yang
tersirat. Make your choice man, don't ask other to chose for your
own need.
>
> Mang Iyus
>
> ----- Original Message -----
> From: pabrik_t
> To: psikologi_transform
> Sent: Friday, August 25, 2006 6:17 AM
> Subject: [psikologi_transfor
KOMPATIOLOGI LAGINYA
>
>
> Kompatiologi sebuah ilmu komunikasi empati atau seni
permainan "aku
> yang malang"?
>
> Ada yang bisa menjelaskan padaku apa arti komunikasi, empati,
dan
> logi dalam singkatan ini?
>
> Ada yang bisa menjelaskan padaku bagaimana metode-metodenya
> (jamak-artinya tidak harus satu, masing-masing penjaganya boleh
> menjelaskan satu metode)? Serta bagaimana metode-metode itu
> dipraktekan? Bagaimana metode itu untuk selanjutnya
> merepresentasikan apa yang dimaksud dengan komunikasi, empati,
dan
> logi dalam kompatiologi?
>
> Ada yang bisa menjelaskan padaku, tesis-tesis dan kata kunci-
kata
> kunci dalam kompatiologi?
>
> Adakah yang bisa menjelaskan padaku posisinya dalam sejarah
> psikologi sehingga ia mengklaim dirinya sebagai baru?
>
> AKU TUNGGU VINCENT DAN PARA PENJAGA LAINNYA. LEWAT TULISAN BOLEH
> LEWAT MISTIK BOLEH LEWAT MIMPI BOLEH. SILAHKAN.
>
> nuruddin asyhadie
>
--- End forwarded message ---
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar