Tempe itu maksudnya mau minta maaf, yah, ini setingkat lebih baik,
hanya ucapannya itu menggunakan kalimat pasif [atau menggunakan kata
ganti ke-3], kalau aktif bunyinya:
MOHON MAAF LAHIR BATIN,
salam,
goen
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups , tempe bacem <tempe-.com
ba-cem@...> wrote:
>
>
> "Nah, sifat saya yang seperti ini yang membuat orang memaafkan
kesalahan saya dan sayang
>
> pada saya apapun saya adanya."
>
> Aduh aduh... nggak kuat deh... hahahhahah
> To: vincentliong@yahoogroups. ; r-mania@yahoogroupscom .com ;
komunikasi_empati@yahoogroups. ;com
komunikasi_empati@googlegroups. ; x69xx96x@...com ; istiani_c@.. .;
ferretemplar@...; psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> From: vincentliong@... > ____________
> Date: Fri, 28 Sep 2007 05:21:41 +1200
> Subject: [psikologi_transformatif] Penyakit Hati
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Penyakit Hati
>
>
>
> Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
>
> Tempat, hari& tanggal: Jakarta, Jumat, 28 September
>
> 2007
>
>
>
> Seorang penjual jasa copy mp3 ingin pergi ke toilet,
>
> ia membereskan speaker tuanya, mencopt kabel
>
> komputernya dan menyimpannya dengan rapi agar jangan
>
> sampai ada yang hilang di ruang kenyamanannya yang
>
> hanya 1x2meter luasnya. Setelah kembali dia pasang
>
> lagi tiap kabel seperti semula dan menempatkan
>
> speakernya ke posisi semula juga. Lalu dia duduk
>
> kembali di depan komputer itu dan kembali ke ruang
>
> rasa amannya di tengah pasar yang penuh dengan orang
>
> lalulalang dan banyak pencopet di sana-sini. Dia duduk
>
> dengan kepuasan terhadap dirinya meskipun dia hanya
>
> mengcopykan mp3, sebuah kegiatan yang sepele tetapi
>
> dari hal yang sepele, komputer yang terawat karena
>
> dibersihkan setiap hari meskipun kuno, layar monitor
>
> tua, speaker tua yang tidak special. Tetapi perjalanan
>
> gelombang hidup itu membuat yang tidak bernilai secara
>
> materi itu begitu priceless.
>
>
>
> Dalam hidup itu selalu ada range dari yang paling
>
> minus sampai yang paling plus. Kepuasan didapatkan
>
> ketika ada satu gelombang; dari yang paling plus, lalu
>
> ke paling minus, lalu ke paling plus telah dilalui.
>
> Selalu pada posisi plus atau selalu minus tidak
>
> memberikan kepuasan apa-apa, berusaha agar bisa tetap
>
> plus atau selalu mengejar plus juga tidak menghasilkan
>
> kepuasan apa-apa, hanya penderitaan karena ada yang
>
> tidak tercapai. Ini terjadi sebab tanpa tolak ukur
>
> maka tidak ada nilai.
>
>
>
> Hal ini sempat saya bahas dengan bapak dokter
>
> (psikiatri dan ahli penyakit orangtua) yang
>
> mendaftarkan diri untuk menjadikan kompatiologi
>
> sebagai salahsatu project pribadinya untuk menemukan
>
> pengembangan di bidang psikiatri dengan pendekatan
>
> yang lain dari yang sudah ada. Kalau istilahnya si
>
> bapak psikiatri ini adalah: ada sesuatu istilah dia
>
> neurotransmitter yang muncul apabila orang mengalami
>
> satu gelombang (range tsb) entah besar atau kecil
>
> range-nya tidak menjadi masalah. Hal yang dia sebut
>
> neurotransmitter ini bisa muncul melalui hubungan
>
> seksual, hobi-hobi seperti merokok, menggunakan
>
> obat-obatan terlarang, berjudi, dan hobi-hobi yang
>
> lain yang menghasilkan jarak antara kondisi awal dan
>
> kondisi selanjutnya, sehingga terciptanya range antara
>
> dua ekstrim tsb. Kata pilot yang mendalami
>
> kompatiologi untuk bidang penerbangan komersial
>
> dirinya selalu meminta pramugari menyiapkan
>
> minuman-minuman yang tersedia di pesawat, lalu si
>
> pilot sendiri mencampur-campur dalam satu gelas untuk
>
> membuat range antara titik ekstrim posisi diri si
>
> pilot sebelum meminum minuman dengan titik ekstrim
>
> berlawanan yaitu posisi diri si pilot setelah meminum
>
> minuman tsb.
>
>
>
> Dalam kasus orang yang kecanduan narkoba, kecanduan
>
> berjudi, kecanduan hobi, kecanduan merokok, dlsb ada
>
> kondisi dimana hal yang katanya bernama
>
> neurotransmitter ini tidak bisa diproduksi karena
>
> akibat konsep, keyakinan, believe system yang mengikat
>
> orang itu sendiri pada kondisi tidak ikhlas menjalani
>
> hidup sehingga terus berusaha untuk tetap pada posisi
>
> plus atau berusaha mengejar plus tetapi merasa tidak
>
> pernah sampai, sehingga tidak tercipta pengalaman
>
> gelombang yang memberikan jarak antara dua titik
>
> ekstrim perasaan dalam besar range tertentu, sehingga
>
> tidak ada excitement dari sensasi membandingkan dua
>
> kondisi ekstrim berlawanan tsb.
>
>
>
> Nah kembali ke ngobrol dengan bapak dokter, akhirnya
>
> pembicaraan antara saya dan si bapak dokter ini lari
>
> pada satu titik pada kondisi dimana dalam beberapa
>
> kasus dekon-kompatiologi memberikan efek orang tidak
>
> membutuhkan lagi hobi, tidak membutuhkan merokok,
>
> tidak butuh minuman keras dan obat terlarang, juga
>
> soal kasus kecanduan menjadi pendekon-kompatiologi
>
> yang ada pada para pendekon yang merasa perlu
>
> mengalami mendekon orang setidaknya 1x dalam seminggu
>
> atau komplain ke saya kapan ada dekon lagi. Mungkin
>
> akan ada penelitian secara khusus untuk merancang
>
> metode menjurus ke bidang terapi psikiatri model baru
>
> untuk penanganan hal semacam ini di luar kompatiologi.
>
>
>
> Pelajaran tentang sampling minuman dengan grafik alat
>
> ukur (sampler dan translater) menciptakan satu kondisi
>
> pada saat dekon dimana begitu banyak posisi ekstrim
>
> mental pendekon dan terdekon yang berlawanan secara
>
> berulang membentuk gelombang dalam waktu yang begitu
>
> singkat dan rapat, di sisi lain kebiasaan untuk mampu
>
> mengukur hal-hal di dalam dan di luar diri membuat
>
> seseorang mudah menemukan excitement, eforia-eforia
>
> akibat sensasi data ekstrim yang berbeda dalam
>
> hidupnya sehingga bisa menikmati pengalaman hidup
>
> entah yang sederhana hingga yang rumit dengan tingkat
>
> kenikmatan yang tinggi, sehingga berkesempatan belajar
>
> dari hal yang paling kecil hingga besar tanpa membuang
>
> waktu yang berharga untuk sekedar bosan pada hidup
>
> yang kosong.
>
>
>
> -----
>
>
>
> Untuk lebih memahami penjelasan saya di atas, Kita
>
> akan lihat beberapa kasus yang ada di maillist
>
> psikologi_transformatif ini.
>
>
>
> * Kebutuhan akan Perasaan Berkuasa (untuk Sinaga Harez
>
> Posma)
>
> Ketika bung Sinaga Harez Posma mulai mengkritisi
>
> kompatiologi setahun yang lalu karena merasa ada
>
> oportunity dalam hubungannya dengan kekuasaan dalam
>
> kompatiologi, ini berlangsung dengan penuh semangat
>
> hingga pada akhirnya bung Sinaga Harez Posma mundur
>
> sendiri dengan ngotot beralasan bahwa kompatiologi ada
>
> hubungan dengan kundalini, atau ketika tahun ini bung
>
> Sinaga Harez Posma membahas kundalini dan ngotot
>
> dengan hal-hal bersifat ilmiah lalu tiba-tiba lari dan
>
> fokus pada pembuktian makhluk gaib dalam diskusi
>
> dengan Leonardo Rimba. Tampak sangat jelas bahwa bung
>
> Harez punya krisis perasaan berkuasa, makanya bung
>
> Harez tidak ikhlas kalau mengakui bahwa Vincent Liong
>
> bisa membuat penelitian yang sudah terbukti diakui
>
> masyarakat awam (bukan dunia pendidikan) sampai hari
>
> ini. Bung Harez berpura-pura bahwa Vincent Liong tidak
>
> pernah negrti dunia penelitian, bung Harez bahkan
>
> panik merasa namanya digunakan oleh Vincent Liong
>
> padahal yang hari minggu ini didekon bukan bung Harez
>
> sampai ada komplain tertulis segala karena panik. Bung
>
> harez bisa mengejar tuntutan perasaan berkuasa itu,
>
> tetapi semakin bung Harez kejar maka bung harez
>
> semakin punya perasaan sakit hati, mungkin bung Harez
>
> pernah ditindas oleh yang berkuasa sehingga merasa
>
> semua akan beres dengan menjadi berkuasa, tetapi
>
> seberapa berkuasanya bung Harez, bung Harez akan tetap
>
> merasa kurang. Pada akhirnya (meskipun bung Harez
>
> menerima atau tidak menerima yang saya katakan) bung
>
> Harez akan tahu bahwa mengejar secara memaksakan diri
>
> untuk mencapai perasaan berkuasa itu hanyalah
>
> membodohi diri sendiri, sebab berkuasa atau tidak itu
>
> tergantung dibandingkan dengan apa. Lalu apakah saya
>
> telah mencapai kondisi berkuasa.
>
>
>
> * Kebutuhan akan Perasaan Benar (untuk Ratih Ibrahim)
>
> Dari cara berdiskusi mbak Ratih dan bagaimana mbak
>
> Ratih tampil di TV jelas sekali kalau mbak Ratih punya
>
> krisis akan perasaan harus benar. Padahal benar dan
>
> salah itu silih berganti kalau tidak tahu salah maka
>
> tidak tahu benar. Ini membuat mbak Ratih bisa tampil
>
> pinter-pinter-bodo di maillist. Moga-moga mbak Ratih
>
> cepat sadar bahwa berusaha memaksakan diri benar itu
>
> kadang-kadang menimbulkan kekonyolan-kekoyolan dalam
>
> tindakan mbak Ratih sendiri.
>
>
>
> * Kebutuhan akan Perasaan Eksis (untuk Nurudin
>
> Asyhadie)
>
> Nurudin Asyhadie tampak sekali dari tindaktanduk anda
>
> anda ingin tampil eksis. Eksis secara ilmu, eksis
>
> secara kemampuan, eksis pada hasil yang anda ciptakan
>
> selama hidup anda. Ketika anda melihat saya (Vincent
>
> Liong) yang secara teori eksistensi diri yang anda
>
> pelajari kok tidak nyambung, misalnya soal Vincent
>
> putus sekolah, banyak kekurangan di sana-sini, kok
>
> tetap didukung, kok jual kompatiologi dengan mahal
>
> tanpa jaminan tetap laku, kok kompatiologinya tetap
>
> jadi dan memberikan efek ke masyarakat yang cukup
>
> signifikan, heboh gitu, dlsb. Lalu bung Nurudin
>
> Asyhadie berusaha membela keyakinan tentang eksistensi
>
> diri yang seharusnya tsb hingga kebablasan sendiri.
>
>
>
> * Pencarian Perasaan Tidak Sendiri (untuk Leonardo
>
> Rimba)
>
> Ketika saya selama 2 tahun mengenal mas Leonardo
>
> Rimba, mas Leo kadang-kadang begitu berusaha secara
>
> sempurna care pada saya, tetapi di sisi lain karena
>
> telah meluapkan care tsb maka ada perasaan memiliki
>
> yang ada karena telah membayar. Ini berkaitan dengan
>
> dendam mas Leo pada kondisi dimana kok meskipun sudah
>
> menjadi baik mas Leo tetap tidak mendapatkan perasaan
>
> bersama tsb dalam keluarga, hal ini belum mas Leo
>
> maafkan. Sebenarnya mas Leo tidak selalu sendiri, ada
>
> teman-teman mas Leo yang menganggap mas Leo seorang
>
> sahabat. Tetapi mas Leo sendiri belum bisa menerima
>
> kondisi persahabatan yang tidak harus jual dan beli.
>
> Masih ada waktu untuk mas Leo memaafkan dendam mas Leo
>
> tsb, lalu memperbaiki lagi makna tidak sendirian bagi
>
> mas Leo yang tidak selalu soal jual dan beli. Kalau
>
> saya (Vincent Liong) suatu hari mati dan tidak punya
>
> uang untuk biaya pemakaman, saya masih percaya bahwa
>
> ada orang yang akan membiayai pemakaman saya dengan
>
> cukup mewah tanpa diminta, itu yang membuat hidup saya
>
> masih berarti. Saya tidak harus perfect, boleh saya
>
> berbuat salah untuk tahu yang baik, tetapi etikat awal
>
> saya baik dan tanpa niatan jual-beli apapun juga.
>
>
>
> Orang yang mengenal saya tahu bahwa saya tidak pernah
>
> bisa merasa memiliki apa-apa. Secara pribadi saya
>
> sulit merasa memiliki kompatiologi maka dari itu saya
>
> memperbolehkan murid saya menjual kompatiologi tanpa
>
> biaya franchise untuk saya, kata orang saya punya
>
> sesuatu yang lain dengan orang lain, bagi saya tidak.
>
> Bagi saya yang saya miliki hanya kamar saya dan anjing
>
> saya, saya tidak merasa sangat aman karena suatu waktu
>
> itu bisa hilang dari saya. Saya menjalani memiliki
>
> sedikit uang dan lalu kehabisan uang yang saya miliki
>
> sementara tsb, nah disitu yang membuat saya tetap
>
> hidup. Kadang saya ingin bertanya ke orang yang
>
> mengatakan saya memiliki sesuatu yang lebih, yang
>
> mahal harganya itu, tetapi saya sendiri belum merasa
>
> memiliki sesuatu yang lebih, saya kadang ingin
>
> menuntut mereka memberikan bukti kepada saya, maka itu
>
> kadang saya mengetest keseriusan mereka membantu saya,
>
> ketika mereka telah membuktikan saya malah merasa
>
> minder karena tidak bisa membantu mereka apa-apa jadi
>
> saya membanggakan kompatiologi saya lagi dengan
>
> perasaan yang kosong. Nah, sifat saya yang seperti ini
>
> yang membuat orang memaafkan kesalahan saya dan sayang
>
> pada saya apapun saya adanya. Moga-moga teman-teman
>
> yang saya kritisi di atas bisa back to track menemukan
>
> keikhlasan dalam menjalani gelombang hidupnya
>
> masing-masing. Ilmu timur memiliki kekurangan dalam
>
> penjelasan yang general, tetapi ilmu barat memiliki
>
> kekurangan dalam perasaan utuh bagi diri sendiri,
>
> semua ada plus minusnya, kita sendiri yang harus
>
> mengkombinasikannya.
>
>
>
>
>
> Ttd,
>
> Vincent Liong
>
> Jakarta, Jumat, 28 September 2007
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>_________ _________ _________ _________ _________ _
> Stay connected with your friends and discover new ones on Windows
Live Spaces!
> http://spaces.live.com? mkt=en-id
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar