hihihi...mas Harez..vincent berdoa??
maksudnya pada Tuhan???...bukan Tuhan(tu)kan.
mana tahu dia Tuhan...maniak psikopat..hehehe
mending aja tersenyum bersama ku...
smile with me
Nala
--- In psikologi_transform
<sinagahp@..
>
>
> Dear Vincent,
>
> Sudahkah kamu berdoa hari ini ? Berdoa bareng-bareng Isti dan atau
> teman-teman lainnya juga bisa dilakukan, malah lebih bagus lagi
mungkin.
>
> VCL:
> > Kembali ke konsep maillist yang ditawarkan. Kubu Pabrik_T dan
Audifax
> > misalnya berbanding Adhi Purwono; Sisi pabrik_T dan Audifax
menganggap
> > maillist sekedar tempat main-main sedangkan Adhi Purwono
menganggap
> > bahwa maillist bukan sekedar dunia maya yang benar-benar 100%
maya
> > karena dia sudah mengenal sebagian dari member maillist di dunia
> > nyata.
>
> harez:
> Ada orang-orang yang menghayati hidup ini sebagai "permainan",
> bukanhanya dalam konteks virtual seperti milis, tetapi juga dalam
> hidupnyata sehari-harinya. Itu sangat dipengaruhi bagaimana
> seseorangmemandang dunia. Saya tidak tahu persis bagaimana dengan
> Pabrik_T danAudifax, boleh jadi mereka juga demikian.
>
> Disisi lain, ada orang yang memiliki penghayatan yang berbeda
> bahkanbertentangan. Boleh jadi, kamu dan Adhi ada disisi ini. Kamu
dan
> jugamungkin Adhi merasa apa yang dilakukan oleh Pabrik_T, Audifax
> dansejumlah orang lainnya (bahkan termasuk saya), adalah sesuatu
> yangdapat merusak "penghasilan" dan masa depanmu. Benarkah demikian
> ?Bukankah kamu sendiri mengatakan bahwa dengan apa yang telah
> terjadiselama ini, penghasilanmu semakin besar (meningkat)?
>
> Apa yang dihayati sebagai "main-main" bagi seseorang, bisa
merupakan
> "masalah serius" dalam penghayatan orang lain. Kira-kira begitu
bukan?
> Saya jadi teringat postingan kamu soal kasus Mbak M.
>
> http://groups.
>
<http://groups.
>
> Jakarta, 10 Maret 2007 jam 00.07 mbak 'M' telah meng-SMS Adhi
Purwono
> yang isinya sbb:
>
> "Gw nga akan pernah rela ketika elo dan Vincent mengambil jiwa gw,
gw
> nga ikhlas, kembalikan gw yang dulu, semoga tuhan membalas."
>
> Jadi beginilah nasib mbak 'M' saat ini. Sungguh kejam Vincent
> mengambil jiwa mbak 'M'...
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
> Bagi saya itu adalah suatu masalah yang serius (apalagi setelah
> mengetahui bahwa hal yang serupa tidak terjadi pada satu dua kasus
saja,
> tapi pada banyak kasus
>
<http://groups.
> ), makanya saya mengatakan bahwa kita perlu mencari jalan keluar
> bersama-sama. Lihat di:
> http://groups.
>
> Sementara buat kamu dan Mas Leo (waktu masih jalan bareng),
peristiwa
> tersebut adalah biasa-biasa saja. Berikut tulisan Mas Leo:
> Mungkin banyak rekan yang bingung melihat saya menghadapi kasus ini
> dengan begitu santainya. Vincent juga santai saja. Sedangkan rekan
> lain seperti Mas Harez itu bisa sampai ikut-ikutan nervous. Mang
Iyus
> juga bisa begitu serius membahas kasus ini.
>
> Pendapat saya demikian: memang ini kasus serius. Tetapi karena
sudah
> biasa, maka kami bisa menghadapinya dengan santai. Hal yang biasa
> menghadapi klien dengan komplain bermacam-macam, termasuk perasaan
> tidak berguna dan tidak berdaya, dengan kata-kata konkrit yang
> diucapkan seperti "merasa ingin bunuh diri saja".
> http://groups.
>
<http://groups.
>
> Dari kilas balik tersebut, ada dua hal yang saya mau sampaikan.
>
> Pertama, bahwa walaupun dianggap/dihadapi dengan santai dan
terkesan
> main-main, bukan berarti hal tersebut benar-benar dianggap tidak
serius.
> Walaupun beberapa kali dinyatakan bahwa seolah-olah Pabrik, Haute
maupun
> Audi menganggap "milis" ini main, bukan berarti mereka sungguh-
sungguh
> main-main. Saya malah melihat bahwa mereka punya tujuan yang cukup
> jelas. Rasanya, hal yang mendasari tujuan mereka tidak berbeda jauh
> dengan apa yang menjadi concern saya terhadap praktek dekonmu. Apa
yang
> menjadi "concern" saya ?
>
> Kedua, yang menjadi concern saya adalah justru yang kamu
anggap "biasa"
> atau main-main, yakni jiwa (kesehatan mental) seseorang.
Gambarannya
> seperti kasus Mbak M tersebut di atas. Bagi saya, itu menjadi
sesuatu
> yang menarik perhatian dan bukan main-main, apalagi berulangkali
kamu
> dan Mang Iyus waktu menyatakan sebagai ilmuwan penemu "tidak perlu
> bertanggungjawab"
> nuklir. Wajarkah kalau saya kemudian menjadi lebih menaruh
perhatian?
> Apalagi, sebagaimana yang pernah saya kemukakan, simtom-simtom itu
mirip
> dengan kundalini syndrome (lihat di :
> http://groups.
>
> Berulang kali kamu membantah (lihat bisa dilihat di :
> http://groups.
>
<http://groups.
)
>
> Menurutmu:
> Kompatiologi dan kundalini adalah dua sudutpandang ilmu yang
berbeda:
> * Kundalini berhubungan dengan energi (cakra-cakra) pada tubuh
manusia.
> * Kompatiologi adalah ilmu yang menekankan pada kemampuan
measurement,
> pemetaan, dlsb untuk sebagai alat antisipasi, berevolusi demi
adaptasi.
>
> Apakah bantahan tersebut jujur atau benar? Hal itu tentu saja
masih bisa
> diperdebatkan, sebagai contoh, saya kutipkan diskusi anda dengan
katro
> deso pada bulan juli 2007 di : (seingat saya diskusi kita pebruari-
Maret
> 2007)
>
> http://groups.
>
<http://groups.
> > kundalini
> > adalah energi untuk menjembatani antara dekon dengan rekon
sehingga
> terjadi keselarasan. jadi kalau orang hanya di dekon dan rekon saja
> atau nanti apalagi namanya, emang gue pikirin yang penting jalan
dan
> berguna buat gue.kalau kundalininya tidak diangkat,akan percuma
tidak
> ada keseimbangan
> Mas Goen, Pak Priatna Achmad, dan beberapa rekan lainnya juga
pernah
> memberikan pandangannya masing-masing. Pandangan yang saya berikan
jelas
> belum tentu sama dengan anda, maupun dari beberapa kawan lainnya.
> Pandangan itu pernah saya kemukakan pada anda (lihat di:
> http://groups.
>
<http://groups.
> ). Saya tidak bermaksud mengklaim bahwa pandangan saya adalah
pandangan
> yang benar, saya hanya bermaksud untuk mengemukakan bahwa ada
pandangan
> seperti yang saya kemukakan itu).
>
> Kalau mau dilihat, pada bulan Maret 2007, Mang Iyus antara lain
pernah
> menulis:
> Kadangkala suatu bangunan memang tidak perludirombak melainkan
hanya
> hanya instalasi yang ada di dalamnya saja yangperlu dirombak dan
> diperbaiki seperti instalasi listrik, instalasiplumbing, instalasi
> pembuangan limbah ataupun instalasi udaranya. Nahdi sinilah VCL
melihat
> hubungan antara dekonstruksi dengan pernyesuaianinstala
listrik
> (bio-energi) lewat teknik "kundalini". Sistem pusat energi
> (vortex) metafisik pada sistem syaraf tulangpunggung dan serebral
> manusia dapat diperbesar kapasitasnya denganteknik kundalini
sebagai
> "energy re-tunning". Sumber: <
> <../../../..
> http://groups.
> <http://groups.
> Pada dasarnya saya tidak mau menjudge bahwa kundalini itu jelek
atau
> buruk atau negatif, karena saya juga melihat ada banyak orang yang
> merasakan manfaatnya. Yang saya soroti adalah
kejujuran/keterbuka
> terhadap materi dekon/kompati. Boleh jadi anda tidak menyadari dan
> menganggap tidak ada keterlibatan kundalini (padahal sebenarnya
ada),
> tetapi boleh jadi juga anda sebenarnya sadar sepenuhnya, namun
menutupi
> hal tersebut dalam rangka mendongkrak "keilmiahan"
dan "demistifikasi"
> yang banyak anda gembar-gemborkan bersama Mang Iyus ketika itu.
Anda lah
> yang lebih tahu, bagaimana yang sebenarnya. :)
>
> Saya tidak bermaksud untuk memperpanjang diskusi tentang kundalini
> tersebut, yang lebih menjadi fokus adalah adanya suatu "fase
kritis"
> yang menunjukkan ketidakstabilan para terdekon. Entah itu merupakan
> "kundalini syndrome" entah itu "kompati syndrome", pada dasarnya
> simtomnya mirip dan menurut pengamatan saya (dan juga mungkin
beberapa
> rekan lain), itu hal kritis dan serius. Kalau berhasil dilalui
dengan
> baik, maka keadaan tersebut akan bersifat temporer, kalau tidak
bisa
> menetap. Kritik-kritik yang diberikan adalah supaya anda lebih
> berhati-hati, tidak bermain-main dengan "jiwa orang".
>
> Persepsi terhadap konsep "permainan" Pabrik, Haute dan Audi,
kiranya
> dapat memberimu pengalaman bagaimana "sesuatu yang dianggap main-
main"
> itu dapat dipersepsikan dan dihayati berbeda oleh orang lain.
>
> Sampai sini dulu Vincent, masih ada beberapa tugas yang harus saya
> selesaikan. Akan saya lanjutkan di lain kesempatan.
>
> Kalau kamu merasa marah, tersinggung, mungkin ada baiknya kamu
tidak
> langsung membalas. Kamu renungkan dan diskusikan dulu apa yang saya
> kemukakan tersebut di atas.
>
> Sampaikan salam saya untuk Isti, dan jangan lupa untuk
berdoa.... :)
>
> salam,
> harez
>
> *merasa tidak punya rasa iri maupun benci sedikitpun kepadamu,
apalagi
> keinginan untuk berkuasa sebagaimana engkau tuduhkan kepadaku dan
kamu
> kirim kemana-mana .... ta iya Cent .... :)
>
>
> --- In psikologi_transform
> <vincentliong@
> >
> >
http://groups.
> > Sinaga Harez Posma wrote:
> >
> > Dear Vincent,
> > Sesungguhnya aku trenyuh melihat perkembanganmu.
> > Tidak bisakah engkau melihat niat baik orang lain untuk dirimu?
> > Mengapa seakan-akan yang dilakukan oleh orang lain hampir selalu
kau
> > hayati sebagai serangan terhadap dirimu?
> > Mengapa hampir selalu ukurannya "uang" Cent ?
> > Sebanyak apapun uangmu, itu bisa hilang dalam sekejap.
> > Sudahkah engkau berdoa hari ini ?
> >
> > salam kasih yang tulus, (kalau empatimu jalan, pasti kau bisa
> > merasakannya)
> > harez
> >
> >
> >
> > Vincent Liong answer:
> >
> > Coba baca beberapa tulisan Don Kenow sudah dibahas sangat detail
> disana.
> > 1* Balasan: GUGUR GUNUNG (REKAMAN PERCAKAPAN DENGAN AUDI)
> >
http://groups.
> > 2* Balasan: GUGUR GUNUNG (REKAMAN PERCAKAPAN DENGAN AUDI)
> >
http://groups.
> > (note: baca dua email di atas secara urut)
> >
> > Kembali ke konsep maillist yang ditawarkan. Kubu Pabrik_T dan
Audifax
> > misalnya berbanding Adhi Purwono; Sisi pabrik_T dan Audifax
menganggap
> > maillist sekedar tempat main-main sedangkan Adhi Purwono
menganggap
> > bahwa maillist bukan sekedar dunia maya yang benar-benar 100%
maya
> > karena dia sudah mengenal sebagian dari member maillist di dunia
> > nyata. Sehingga maillist itu buat Adhi bukan lagi permainan,
ketika
> > dia mendapat serangan tiba-tiba dengan cacimaki itu ya dia
menjadi
> > shock dan merasa down, ya itu normal khan.
> >
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> >
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar