Mas Harez
Saran mas memberikan motivasi dan panduan bagi kami sekeluarga untuk membantu penyembuhan adik saya.
Terima kasih banyak atas perhatian dan sarannya.
Salam
Rudi
sinagahp <sinagahp@yahoo.com> wrote:
sinagahp <sinagahp@yahoo.
Salam kenal Mas Rudi,
Pertama, saya mau bilang bahwa adik anda sungguh beruntung memiliki kakak seperti anda yang mau memberikan perhatian. Kasus depresi seringkali membutuhkan bantuan dari orang lain.
Kedua, saya percaya bahwa manusia termasuk psikolog/psikiater bahkan ulama/rohaniwan sekalipun pasti memiliki keterbatasan. Mohon petunjuk pada Sang Khalik/Pencipta bagi saya adalah langkah awal yang perlu dilakukan, entah apapun agama/kepercayaan yang Mas Rudi anut.
Ketiga, untuk menangani kasus depresi, salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendeteksi seberapa berat depresi yang dialami oleh adik anda. Kalau dipakai klasifikasi ringan-sedang-berat, perkiraan saya adik anda berada pada taraf sedang-berat. Jika adik anda masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari, kemungkinan besar ia masih berada dalam kategori sedang. Tetapi, kalau ia sudah cenderung menarik diri dari dunia luar (misalnya cenderung mengurung diri dalam kamar), apalagi disertai adanya waham (delusi - halusinasi) seperti merasa dikejar-kejar, merasa diikuti dan kecenderungan untuk bunuh diri, maka ia kemungkinan besar sudah masuk kategori berat.
Jika sudah termasuk kategori berat, maka pada umumnya sudah ada indikasi terjadinya ketidakseimbangan zat kimiawi. Karenanya, seringkali diperlukan bantuan obat-obatan, khususnya obat antidepresan/transquilizer/ stimulan. Yang berwenang memberikan obata-obatan seperti adalah dokter spesialis kejiwaan (psikiater). Seandainya dokter yang telah mas Rudi adalah dokter umum, boleh jadi ia kurang peka terhadap kondisi yang dihadapi oleh adik mas Rudi. Kalau saya tidak salah, Mas Rudi tinggal di Surabaya kan? Setahu saya, cukup banyak psikiater yang memberikan konsultasi di Surabaya. Di RS Dr. Soetomo kan ada mas.
Kalau adik mas Rudi masih masuk dalam kategori sedang, maka ia masih bisa dibawa konsultasi ke psikolog. Di Surabaya banyak mas. Kalau mau tanya-tanya disini, mungkin juga bisa dicoba. Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain adalah:
1. Membangkitkan/menaikkan semangat/gairah hidup dari adik Mas. Itu dapat timbul kalau ia merasa bahwa ia akan mampu mengatasi persoalan hidup yang sedang dihadapinya. Dalam hal inilah pendekatan keagamaan/spiritual diperlukan. Bahkan mungkin diperlukan pertobatan.
2. Usahakan agar dia senantiasa memiliki aktifitas (tidak cenderung mengurung diri).
3. Menyelesaikan persoalan satu per satu, dengan menyusun skala prioritas. Perkiraan saya, frustrasi dalam hal pekerjaan perlu mendapat prioritas. Boleh jadi, itulah yang memicu permasalahan dalam rumah tangganya (termasuk kemungkinan terjadi kekerasan dalam rumah tangga).
4. Persistensi (ketekunan) dari pendamping seperti Mas Rudi, sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan "penyembuhan" adik Mas.
Itu dulu mas yang saya dapat berikan sebagai masukan.
Oh ya, ketika saya membaca email mas, kebetulan saya sedang mendengarkan satu lagu yang luar biasa indah. Judulnya "Dengan Menyebut Nama Allah". Nada, aransemennya dan liriknya indah sekali. Kalau tidak salah lagu ini gubahan Dwiki D, dinyanyikan pertama kali oleh Novia K dan juga kelompok Warna. Saya tidak tahu Mas beragama apa (saya sendiri Kristen). Lagu ini biasanya dikategorikan sebagai lagu rohani Islam, namun syairnya universal sekali. Entah kenapa, saya tergerak untuk membagikannya kepada Mas.
Syairnya begini mas:
DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH
JALANI HIDUPMU
YAKINKAN NIATMU
JANGAN PERNAH RAGU
DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH
BULATKAN TEKADMU
MENEMPUH NASIBMU
KEMANAPUN MENUJU
REFF:
SERAHKANLAH HIDUP DAN MATIMU
SERAHKANLAH PADA ALLAH SEMATA
SERAHKANLAH DUKA GEMBIRAMU
AGAR DAMAI SENANTIASA HIDUPMU
Lagu dalam format MIDI bisa mas download dengan MENGKLIK DISINI .
Mudah-mudahan bermanfaat.
salam,
harez
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups .com, Rudian Syah <lisdonxx@...> wrote:
>
> Dear All... Mohon Bantuan
> Saya punya adik yang sudah 3 bulan ini mengalami depresi berat. Awalnya dia punya mimpi yang setinggi langit, tapi setelah kehilangan pekerjaan dia mengalami depresi. Sekarang diperparah setelah ditinggal istri yang juga membawa anaknya. Keluarga istri melarang adik saya bertemu dengan anaknya. Sudah dibawa ke dokter tapi tidak ada penjelasan apapun. Kami dari pihak keluarga jadi ikut depresi dengan keadaan begini. Kira2 apa yang harus kami lakukan. Terima kasih
> Rudi
>
>
> --------------------- --------- ---
> Don't let your dream ride pass you by. Make it a reality with Yahoo! Autos.
>
Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar