Ujung-ujungnya ternyata anda tidak bermaksud untuk melakukan netralisasi situasi, tapi sama saja menunjukkan keberpihakan.
On 10/5/07, don kenow < donkenow@yahoo.co.id > wrote:
salah satu bos saya yang udah resign karena amwaynya (network21) udah berhasil, diamond (?) bilang begini : "Donny, kamu tahu nggak siapa yang bisa ngalahin seorang jago tembak ?" ... saya diam, trus dia lanjutkan.... "jago ngeles"... Salam,DKNlho, piye. saya juga melihat hal yang sama dengan pandangan Leo,
pandangan Audifax, hanya saya tidak se-vulgar mereka, saya bilang
belum dewasa.
kalau pak Posma, lebih ilmiah: kehilangan norma. kalau Pak Jusuf:
pepesan kosong. Kalau haute: ..... [sensor, kebanyakan]
saya melihatnya seperti Swastinika [anaknya Swas], histeris, seperti
anak kecil, belum dewasa.
pendapat saya tentang Leo? dia jujur, terbuka, apa adanya, hanya
kadang terlalu rumit.
kalau pendapat saya tentang Audifax: terlalu jujur, terlalu berani.
Saya jadi ingat Ali Sadikin.
salam,
goen
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups , don kenow.com
<donkenow@...> wrote:
>
> Nih saya "buka-in" hati nurani anda...
>
> Tahukah anda bahwa dulu Leo di milis ini pernah menulis bahwa
ketika meditasi bareng vincent dia melihat dewi kwan im turun di
atas vincent dan dia bilang itu simbolisasi welas asih ada pada diri
vincent ?
>
> Di milis ini juga Leo menulis bahwa dia ibarat yin -yang dengan
vincent ? bagaimana dia dan vincent adalah sebuah pasangan....
>
> Lalu sekarang Leo bilang vincent inhuman, bilang vincent
binatang, lebih anjing dari anjing...dan anda "demi mengoreksi
vincent" menelan saja mentah2 omongan Leo itu ??
>
> Dimana hati nurani mu goenardjoadi ??
>
> Salam,
> Donny KN
>
>
>
>
>
>
> goenardjoadi <goenardjoadi@...> wrote:
> kalau saya, kalau lihat orang gak bener, ya minimal
berusaha
> menyadarkan, itu bawaan nurani.
>
> kalau gak mau nyadar, ya saya membantu orang yang mau menyadarkan.
>
> kalau gak bisa,
>
> ya nanti saya bilang sama Tuhan, maaf tidak bisa membantu,
hopeless.
>
> itu lho.
>
> kalau hobby saya sih, nonton bioskop, ngapain ngurusin orang gelo.
> seperti kata Pak jusuf, buang waktu saja. pepesan kosong.
>
> yang parah itu adalah, sudah banyak yang sudah paham: Audifax,
> Leonardo Rimba, Mang Iyus, tapi beberapa yang sudah konslet,
seperti
> Rio, dan beberapa orang yang sudah bablas, ya kasihan. ibarat
orang
> kok hilang kesadaran, gitu. Kata Leo inhuman. Kata haute jadi guk-
> guk. Seperti ikan cupang.
>
> salam,
> goen
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups , don kenow.com
> <donkenow@> wrote:
> >
> > Kalau begitu... instead of mau merubah vincent...Pak Goen punya
> dua alternatif tindakan :
> >
> > 1. Lapor ke polisi atau petugas berwenang supaya vincent
> ditangkap dan masuk bui atau supaya dia kabur ke luar negeri dan
ng
> bisa petantang-petenteng ngumumin mau ngedekon pak KS di plasa
> senayan ....
> >
> > 2. Bikin counter praktek atau counter penjelasan/teori metode
> mabuk tehnya si vincent. Bikin tulisan atau sejenisnya yang
> menjelaskan bahwa ritual mabok teh atau minum teh atau
kompatiologi
> itu adalah sesuatu yang berbahaya,tentunya disertai dengan
> penelitian dan kesaksian orang-orang yang pernah ikutan minum teh.
> Lebih bagus lagi kalo pak Goen juga sudah pernah ikut acara minum
> teh itu, kesaksian "korban" khan lebih bagus, ya khan ?
> >
> > Salah satu prinsip dalam change management adalah : nativity,
> yang artinya... mesti dari dalam, mesti dari orang itu sendiri
atau
> perusahaan itu sendiri. Mo pencerahan ya pake badan sendiri buat
> meditasi, bukan pake badan orang lain.:-). Vincent salah ketika
> mengkritik ilmu2 sosial salah satunya adalah karena dia tidak
> native, tidak dari kalangan ilmu sosial... makanya dia dicecar
> abis2an... koreksi suatu agama akan lebih efektif dilakukan oleh
> native, dari kalangan sendiri.
> >
> > Jadi gimana ? kapan mo ikutan di dekon ? hari minggu 7 oktober
> ini aja, barengan sama Pak KS, si vincent khan udah ngasih
> pengumumannya tuh... Rp. 500 rb kecil lah buat Pak Goen... ato mo
> saya bayarin ? (ini serius). Bukannya mo nyombong pak... untuk
> kepentingan masyarakat saya rela deh berkorban... Pak Goen khan
> pinter dan punya konsep hati nurani, sehingga kalo jadi korban
dekon
> bisa nulis lebih baik dan lebih jujur... saya akan percaya deh
sama
> kesaksiannya pak Goen...
> >
> > Gimana ?
> >
> > Salam,
> > Donny KN
> >
> > goenardjoadi <goenardjoadi@> wrote:
> > fenomena dekon ini saya kira gak sampai seperti Karl
> Max, lebih
> > cocok sebanding dengan Yusuf Ongko yayasan kemanusiaan adil
> makmur,
> > atau mirip dengan Mang Ucup - Yusuf Randy.
> >
> > atau mirip dengan fenomena Biksu Ferry, menyuntik Alda.
> >
> > mengapa jadi bahan pembicaraan umum, karena kepentingan
> masyarakat,
> > jangan sampai banyak korban, jangankan korban kehilangan
pikiran,
> > atau kesadaran, kehilangan dompet, kehilangan handphone saja,
jadi
> > urusan publik.
> >
> > salam,
> > goen
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups , don kenow.com
> > <donkenow@> wrote:
> > >
> > > Selamat pagi Nala.....
> > >
> > > Hi...hi...hi....
> > > Bener juga ya..
> > >
> > > Semua orang SIBUK mau 'mbenerin vincent.... ha...ha...ha....
> > > Termasuk aikido approach he...he...he... ike jadi malu
neh .. :-)
> > >
> > > Tapi kalo vincent ikutan aikido supaya egoisme berkurang
mungkin
> > bisa kale yeh ? (teuteup... :-) )
> > >
> > > Dekon atau ilmu2 lainnya, suka atau tidak suka, setuju atau
> > tidak setuju SUDAH lahir di dunia ini....
> > >
> > > Sama aja dengan agama-agama, aliran-aliran agama, komunisme,
> > liberalisme atau isme-isme lainnya.....
> > >
> > > Misalnya ada suatu paham/suatu ilmu atau suatu aliran dalam
> > agama tertentu...mestinya nih kalau memang concern pada manusia2
> > lainnya, supaya manusia-manusia lainnya tidak tertipu (which is
> > nggak bisa juga sepenuhnya dikendalikan) maka yang kita lakukan
> > mestinya adalah membekali manusia2 lainnya tersebut dengan
kritisi
> > atas ilmu/paham atau agama tersebut bukan malah repot
memperbaiki
> si
> > penemu/pencipta paham tersebut.......
> > >
> > > Ilmu ditandingkan dengan counter-ilmu. Dekon/Kompatiologi
> > ditandingkan dengan counter dekon/kompatiologi sehingga
masyarakat
> > atau manusia-manusia lainnya bisa punya pilihan. Supaya 'ng
> ketepu...
> > >
> > > Tapi yang terjadi ?
> > > Instead of menyusun counter dekon/kompatiologi orang sibuk
> > memperbaiki vincent....sibuk mencaci maki vincent, nasehatin
> vincent
> > sang penemu kompatiologi..
> > >
> > > Kalau demikian adanya, mestinya kita memperbaiki Karl Marx,
> > memperbaiki semua penemu ilmu, penemu aliran2 dalam agama.
Kenapa
> > kita tidak memperbaiki Lia Aminudin ? atau Mirza Gulam A ?
> > >
> > > Atau.... sekalian aja mungkin kita memperbaiki The Master of
> > Lies, yang menyebabkan banyak orang tersesat....memperbaiki
satan ?
> > >
> > > Mungkin ada baiknya tuh... daripada cuma memperbaiki vincent
> > mendingan langsung sekalian memperbaiki SATAN, master of lies...
> > biar dunia ini bisa lebih damai, tidak ada lagi tipu2 an, tidak
> ada
> > penderitaan, tidak ada fitnah...
> > >
> > > Nala mo ikut memperbaiki satan ? he...he....he..
> > >
> > > Dance with me ?
> > > Donny KN
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --------------------- --------- ---
> > > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang
Anda
> di
> > Yahoo! Answers
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --------------------- --------- ---
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda
di
> Yahoo! Answers
> >
>
>
>
>
>
>
> --------------------- --------- ---
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
>
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar