Halo Pak Jusuf,
tentu Bapak benar, makanya saya gak salah kalau banyak belajar dari
buku-buku Bapak. Buku terbaru saya The Secrets of Better Life,
Perjalanan Mengenal Jiwa.
Tentu saya setuju untuk mengembangkan ilmu psikologi, dan saya
mendorong pada aspek penerapannya [aplikasi], terutama pada
mempelajari arti rejeki [latar belakang saya marketing].
kalau soal edel-edelan di psi-trans, yah hitung-hitung ini hobby,
tentu hobby yang jelek, untuk menyadarkan orang edun model dekon,
makanya saya selalu mengembalikan menjadi humor saja, daripada
stress.
Saya setuju dengan ajakan Bapak, untuk mengembangkan psikologi,
kalau dari aspek saya, hubungannya dengan entrepreneurship,
leadership, saya terus banyak belajar dari Bapak mengenai arti hidup.
ibarat TV Broadcaster, channel psi-trans ini banyak berisi iklan
jorok [hahahahaha, hendrik?], tapi banyak mutiara kalbu di dalamnya.
Bagaimana kita mengerti arti indah, bila tanpa yang buruk.
salam,
goen
--- In psikologi_transform
<jusuf_sw@..
>
> Pak Goen,
> Anda boleh iseng2 meneliti, karena siapa saja bisa juga muncul dgn
berbagai identitas.
> Internet adalah teknologi dan bisa dipakai untuk apa saja.
> Bagi ilmuwan yang masih mau terus belajar, bisa menggunakannya
untuk mentest ideanya dan mendapatkan masukan idea2 segar karena
untuk mengamankan reputasinya, bisa muncul dalam nama samaran.
> Tapi bisa dipakai juga untuk memblow up dirinya dengan muncul
dalam berbagai identitas yang seolah membuat idea kontroversial
sehingga memancing berbagai pihak untuk meramaikan.
>
> Karena itu kalau anda perhatikan, saya punya tulisan selalu
langsung menuju masalahnya, bukan personnya.
>
> Seperti peran polisi bukan memerangi penjahatnya, tapi perbuatan
jahatnya.
>
>
> Psikologi, tergantung penggunanya, bisa dipakai untuk berbagai
macam hal negatif seperti psy war untuk mematangkan situasi dsb.
> Seperti ilmu kimia di perguruan tinggi, tidak diajarkan untuk
merakit bom.
> Karena itu Hui Neng mengatakan " Bukan angin dan juga bukan
bendera, tapi pikiranmu yang berkibar "
>
> Forum terbuka ini tentunya ingin mendudukan psikologi pada
esensinya sebagai ilmu yang setia pada kebenaran yaitu menggurinda
potensi manusia karena mempunyai "iman" bahwa kalau bisa muncul true
nature nya akan menjadi baik bagi dirinya, lingkungan dan alam
sekitar. Karena itu psikologi bisa menjadi fasilitator " unity in
diversity ".
> Boro-boro ini yang dibahas, malahan urusan dekon mendekon, lalu
ngapain dilayani ?
> Tapi kalau yang muncul menjadi seperti itu, lalu masyarakat
bertanya dan mempertanyakan apakah anaknya akan didorong untuk
belajar psikologi.
>
> Saya sarankan untuk menjadikan desertasi Fuad Hassan sebagai
fondasi paling dasar bagi ilmu psikolgi sebelum masuk pada mata
pelajaran psikometri, ngukur IQ, klinis, hypnotherapy yang mudah
sekali disalahgunakan.
> Basis psikologi adalah counseling, bukan sok klinis karena alat
diagnosenya tidak solid seperti neurology dan psikiatri + bisa
menulis obat. Psikologi hanya dibekali selembar kertas dengan daftar
pertanyaan untuk menegakkan diagnosenya.
> Tapi kemampuan psikologi tidak bisa diganti oleh neurology dan
psikiatri yang hanya berakhir pada ketergantungan obat.
> Psikologi bisa menuntaskan pengobatan sehingga penyakitnya tidak
akan kambuh lagi.
> Kalau fondasinya tidak kuat ya memang mirip berada di pasar burung
aja.
>
> Salam,
> Jusuf Sutanto
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: goenardjoadi <goenardjoadi@
> Kepada: psikologi_transform
> Terkirim: Selasa, 23 Oktober, 2007 4:43:32
> Topik: [psikologi_transfor
Vincent Liong
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Pak Jusuf,
>
>
>
> hidup itu seperti cermin, gaung yang terjadi adalah karena ulah
kita
>
> sendiri, jadi edel-edelan model psi-trans ini ya bersumber dari
>
> sikap vincent sendiri,
>
>
>
> ini ibarat bursa efek, koreksi pasar dari gerakan yang dilakukan
>
> oleh vincent.
>
>
>
> salam,
>
> goen
>
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
>
> <jusuf_sw@ .> wrote:
>
> >
>
> >
>
> > Internet memberikan peluang bagi siapa saja untuk bisa muncul
>
> dalam ribuan nama yang berbeda-beda.
>
> > Apakah pernah dipikirkan : jangan-jangan debat kusir ini dipicu
>
> dan dipacu oleh orang yang sama ?
>
> >
>
> > Mengapa kita tidak mau belajar dari acara Mamamia yang bisa
>
> menggosok manusia biasa (anak SMU, tunanetra, penyanyi jalanan,
ibu
>
> rumah tangga) dalam waktu singkat bisa bersinar dan tampil
bagaikan
>
> professional.
>
> > Disiplin ilmu apa di balik acara itu kalau bukan psikologi ?
>
> > Tapi sayang sekali kemampuan kita hanya asyik debat pepesan
kosong
>
> aja.
>
> > Lihat kuis2 acara TV kita yang tidak ada mutunya. Paling banter
>
> hanya bisa sampai ke Berpacu Dalam Melodi.
>
> > Dari acara Mamamia , kita mendapatkan optimisme bahwa manusia
itu
>
> memiliki potensi terpendam ' the giant within ' yang hanya perlu
>
> digurinda saja.
>
> > Manusia bukan mahluk lemah, penuh dosa, yang masa depannya sudah
>
> ditentukan oleh nasib sehingga perlu diselamatkan , tapi hanya
perlu
>
> menemukan partner yang bisa menggosok kemampuannya.
>
> > Psikologi das Sollen sebenarnya diharapkan bisa menjawab masalah
>
> ini, tapi das Sein nya ya beginilah adanya !
>
> > Karena itulah konon Erich Fromm pernah hampir gila sebelum
>
> akhirnya ketemu dengan Zen.
>
> >
>
> > " kalau semua sudah ditakdirkan, lalu buat apa berdoa dan
>
> berikhtiar ;
>
> > kalau hanya berikhtiar, tapi kenyataannya bisa sukses dan bisa
>
> gagal ;
>
> > Lalu kita harus bagaimana menjalani hidup ? "
>
> >
>
> > Konfusius mengatakan ' harus belajar dan terus belajar sampai
>
> mati !'
>
> > Lao Tzu mengatakan perlunya berani melangkah ' perjalanan ribuan
>
> kilometer dimulai dengan langkah pertama '
>
> > Cheng Yen mengatakan ' dimulai dengan memahami satu langkah,
>
> perlahan-lahan engkau akan memahami seribu langkah dan meilhat
>
> Jalan, lalu diliputi percaya diri. Yang menyedihkan adalah bila
>
> engaku tidak memahami hakikat dirimu sehingga terjebak dalam
>
> kebingungan dan penderitaan '
>
> > Deng Xiao Ping menganjurkan supaya kita melangkah dengan hati-
hati
>
> seperti ' meraba batu untuk menyeberangi sungai '
>
> > =====
>
> > Karena itu dari berbagai jenis berderma ( memberi materi -
>
> menyelamatkan kehidupan, donor organ, darah - mencerahkan) , maka
>
> yang paling tinggi adalah mencerahkan. Mengapa ?
>
> > Kalau seseorang sudah cerah, maka dia bisa menyelesaikan
urusannya
>
> sendiri.
>
> > Debat kompatiologi seperti halnya ilmu2 pada umumnya, pada
>
> hakikatnya adalah bukan mencerahkan manusia, tapi memaksa manusia
>
> supaya masuk dalam skenario model yang diciptakan oleh pencipta
ilmu
>
> itu sendiri sehingga sang ilmuwannya bisa terus melestarikan
>
> hubungan pasien-dokternya.
>
> >
>
> > Tuhan memang menciptakan manusia, tapi manusia juga bisa
>
> menciptakan tuhan.
>
> > Seperti kata Einstein, sebenarnya tidak ada masalah dengan
Tuhan,
>
> yang ada adalah image buatan kita sendiri masing-masing tentang
>
> Tuhan. Lalu kita saling berperang untuk mempertahankan image
>
> masing -masing.
>
> >
>
> > Salam,
>
> > Jusuf Sutanto
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ----- Pesan Asli ----
>
> > Dari: Timbangan Balance <timbang.balance@ ...>
>
> > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com;
>
> komunikasi_empati@ yahoogroups. com; vincentliong@ yahoogroups. com
>
> > Cc: vincentliong@ ...
>
> > Terkirim: Senin, 22 Oktober, 2007 4:59:04
>
> > Topik: [psikologi_transfor matif] Yuk kita rame2 menghancurkan
>
> Vincent Liong
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sejak beberapa Bulan ini saya memperhatikan peperangan di
>
> > millis psikologi_transform atif dan
>
> > millis vincentliong, dalam rangka menghancurkan Vincent Liong &
>
> Ilmu
>
> > Kompatiologi yang dideklarasikan Vincent Liong. Yang saya
katakan
>
> sebagai peperangan yang benar2 ganas dan
>
> > kasar.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > SAYA SANGAT PRIHATIN PRIHATIN â¦.. SEKALI LAGI ⦠PRIHATIN.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Serangan serangan terhadap Vincent Liong sangat gencar. Isinya
>
> > benar-benar diluar batas Etika yang mendasar sekalipun. Segala
>
> sesuatu yang
>
> > Anti Vincent dianggap Benar, yang PRO-Vincent dianggap Bohong
>
> Besar. Banyak data
>
> > Chating yang dikarang-karang. Nama-nama berbagai orang besar
juga
>
> di catut
>
> > untuk mendukung pendapat masing-masing. Bahkan urusan
>
> Pengadilanpun mulai di
>
> > sebut sebut. ANCAM MENGANCAM, CACI MAKI BERKELANJUTAN untuk hal
>
> yang sangat
>
> > sepele. Pantaskah itu terjadi.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Hari ini tgl 21 Oktober 2007 Saya membaca message dari
>
> > Psikologi Transformatif hari ini tgl 21 Oktober 2007 yang
>
> berjudul âAjakan
>
> > Transformasiâ dan disertai â Kuesioner penelitian untuk
>
> mengevaluasi Kompatiologi ver
>
> > 21102007â.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Tujuan dan Isi Penelitian ini mudah sekali di tebak, ini
>
> > bukan sekedar Penelitian dengan menggunakan Questioner. Saya
>
> menduga, bahwa ini adalah: PENELITIAN
>
> > YANG SUDAH DIKETAHUI HASILNYA â¦.. JAUH SEBELUM
>
> > PENELITIAN ITU BERJALAN. Inilah Penelitian yang dirancang oleh
>
> pihak yang
>
> > sedang bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Siapakah Team Penelitinya? Mohon di sebutkan.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Siapakah Korban Penipuan Vincent LIONG dan Kompatiologi:
>
> >
>
> >
>
> > Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung
>
> > Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong
>
> > saya usulkan agar Audifax dan Leoardo Rimba hendaknya segera
>
> mengisi
>
> > Questioner tsb sebagai Pelapor Korban no. 1 dan no. 2 yang
merasa
>
> tertipu oleh
>
> > Vincent Liong dan Kompatiologi.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Ya saya ingin sekali melihat,
>
> > bagaimanakah cara mereka bercerita
>
> > sampai menjadi korban kompatiologi dan
>
> > baru sadar setelah ber tahun-tahun membela Kompatiologi dan
>
> menjadi teman
>
> > Vincent. Ada
>
> > dua versi jawaban, mengapa sadarnya perlu bertahun-tahun,
mungkin
>
> Vincent Liong
>
> > begitu sakti sehingga terhipnotis di bawah pengaruh Vincent,
atau
>
> memang
>
> > Leonardo Rimba dan Audifax bermasalah dan bekerja berdasarkan
>
> kepentingan sesaat
>
> > saja.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saya ingin melihat apakah Leonardo Rimba dan Audifax berani
>
> > mengaku menjadi korban Kompatiologi dan bagaimanakah caranya
>
> mereka menuliskan
>
> > ceritanya dalam Questioner. Kalau tidak berani mengisi â¦. ya
>
> â¦. Bancilah. Ya
>
> > ini akan menjadi LIFE SHOW yang sangat
>
> > menarik. Jujur saja aku menikmatinya disamping â¦. merasa
jijik
>
> sekali â¦.. atas idée mencari
>
> > korban Vincent. Mengapa mereka ngak sekalian mencari kutu di
>
> rambut Vincent dan
>
> > Vincent memberi mereka penghargaan yang setinggi tingginya dalam
>
> mencari Kutu
>
> > Vincent. Ini akan Lucu sekali.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Singkatnya hasil penelitian tersebut diatas memang
>
> > diperlukan oleh kubu millis AUDIFAX. Dalam Rangka menciptakan
>
> Bukti-bukti untuk
>
> > menghancurkan Vincent Liong. Bukti bukti ini memang dibutuhkan
>
> kubu AUDIFAX. Nah apakah ini adalah Penelitian yang ilmiah
>
> > dan independent.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > PERKIRAAN HASIL PENELITIAN AUDIFAX:
>
> >
>
> >
>
> > Hasil Penelitian ini kira-kira
>
> > akan berbunyi: Vincent dan Kompatiologi telah menimbulkan korban-
>
> 2.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Korban no. 1 dan 2 adalah Leonardo Rimba dan
>
> > Audifax, yang mungkin saja sudah sempat menjadi Pendukung dan
>
> Pendekon
>
> > Kompatiologi. TETAPI MENOLAK MENGISI Questioner.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Konklusi hasil penelitian lainnya mungkin berbunyi: Vincent
>
> > adalah Pembohong dan patut dihancurkan at any cost, Vincent
>
> Goblok, Vincent
>
> > menggunakan Ilmu Naluri Binatang, Vincent tidak mau sekolah,
>
> Vincent tidak
>
> > Scientific, Vincent mau mengatur Orang Lain.
>
> > Tidak mustahil Penelitian ini akan dilengkapi juga dengan data
>
> data palsu seperti yang dilakukan sebelumnya.
>
> > Salah satu konklusi hasil Penelitian mungkin juga berbunyi:
>
> Vincent tidak mengerti Psikologi dan entah
>
> > apalagi. Ya pokoknya yang negative sajalah.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Dari manakah saya tahu Hasil penelitiannya, sedangkan
penelitiannya
>
> > yang belum berjalan? Ya kok repot repot, lihatlah Pameran
>
> Kebodohan mereka
>
> > dalam millis dalam mencaci maki Vincent Liong dan Kompatiologi.
>
> Sebetulnya
>
> > kasihan saya terhadap mereka, mereka sudah stress dan putus
asa
>
> meskipun bersikap gagah dan guyon terus â¦..
>
> > cobalah baca millis mereka yang ngawur, saling mendukung dan
>
> menghibur satu
>
> > sama lain. Ngak percaya cobalah baca tulisannya. Apalagi Vincent
>
> lagi panen
>
> > besar dalam kompatiologi.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di
>
> > singgung-2 bahkan oleh Harez yang merasa Ilmuwan. Tetapi Ilmuwan
>
> yang tidak
>
> > berani terjun ke Plaza Senayan untuk Survey.
>
> > Sorry ya, Harez ini kritik sehat
>
> > saya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Namanya ahli Rekayasa, Dr Tony yang tidak tahu apa-2 juga
>
> > dibuatkan REKAYASA CHATTING DENGAN VINCENT LIONG. Lihatlah
>
> Chatting tersebut di millis
>
> > psikologi Transformatif. Tahukah Vincent, Vincent harus
berterima
>
> kasih kepada
>
> > mereka (yaitu Kubu AUDIFAX) karena Jasa gratis Caci Maki Beliau
>
> Beliau
>
> > inilah yang mendorong Dr Tony mengenal
>
> > kwalitas musuh Vincent Liong dan sekaligus menjadi lebih percaya
>
> kepada Kubu
>
> > Kompatiologi. Akhir-akhir ini Dr Tony menjadi sangat aktif dalam
>
> Kompatiologi
>
> > dan mensurvey setiap orang. Jika Vincent
>
> > tidak di Caci Maki begitu keras mungkin saja Dr Tony masih ragu
>
> akan ilmu
>
> > Kompatiologi. .
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Harez yang terhormat,
>
> > saya juga ilmuwan yang saya kira jauh lebih tua dari Anda, saya
>
> usulkan Anda harus lebih rendah diri,
>
> > sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah
Dr.
>
> Tony yang benar benar
>
> > melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting
>
> > member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > One day saya akan sharing Pandangan saya mengenai cara Anda
>
> > menghadapi Vincent.
>
> >
>
> >
>
> > Sekarang jangan banyak2 dulu ya. Mengenai Cara
>
> > Petinggi-Petinggi Psikologi menghadapi Vincent. Bukan semuanya
>
> lho.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Play Back sebentar ya.
>
> >
>
> >
>
> > Saya ingin bertanya kepada Audifax, Kalau dulu setahu saya
>
> > Audifax adalah Penyerang Psikologi Mainstream yang sangat
>
> mematikan dengan
>
> > referensi-referensi yang panjang dalam article nya. Terus terang
>
> inteligensi
>
> > saya tidak dapat mengerti tulisananya. Pertanyaan saya adalah :
>
> Apakah sekarang
>
> > anda sudah ganti haluan juga? Atau masih
>
> > tetap konsisten Sikap Anti Psikologi Mainstream?
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Jika tidak salah, Audifax (Kitab Api) dan mungkin juga Leonardo
>
> > Rimba (Kitab Angin Hening) adalah Penulis Kitab Kompatiologi
>
> (dapat di-search
>
> > di maillist komunikasi_empati@ yahoogroups. com
>
> > emailnya).
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Mengapa saya berkesimpulan demikian:
>
> >
>
> >
>
> > Karena Peneliti adalah Pihak Psikologi_Transform atif, yang
>
> > dimiliki oleh Bp. AUDIVAX dan Teman-2 yang sedang berperang
>
> melawan Vincent.
>
> >
>
> >
>
> > Audifax adalah mantan Teman Vincent bertahun tahun yang
>
> > kemudian bermusuhan dengan Vincent. Saya juga belum mengerti
>
> kenapa? Leonardo
>
> > Rimbapun demikian.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Dalam berbagai tulisan Team Pembasmi Vincent telah
>
> > menuliskan nama-nama Besar dalam Psikologi dari berbagai
>
> Universitas yang
>
> > mendukung mereka. Ternyata dukungan itu dukungan palsu setelah
di
>
> cross check
>
> > lewat Telepon oleh Vincent Liong. Malu deh ah.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sebelum mengumumkan penelitiannya mereka menyebutkan sejumlah
>
> > nama-nama anggotanya dalam tulisan yang
>
> > berjudul âAjakan
>
> > Transformasiâ. Apakah Penelitian ini direstui oleh orang-orang
>
> > tersebut? Saya meragukan, apakah mereka mendukung penelitian
ini?
>
> Memang
>
> > dukungan tersebut tidak diucapkan secara explicit, tetapi
>
> ditampilkan
>
> > bersama-sama agar terkesan mendukung.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Nama-nama yang tercantum secara lengkap adalah sebagai
>
> > berikut:
>
> >
>
> >
>
> > Anggota
>
> > yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para
>
> pembicara dari
>
> > simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo
Suryanto,
>
> Herry
>
> > Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,.
Beberapa
>
> rekan lain
>
> > yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba,
>
> Nuruddin Asyhadie,
>
> > Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez
>
> Posma, Prastowo,
>
> > Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia âLiaâ
>
> Ramananda, Himawijaya,
>
> > Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad,
>
> Helga Noviari,
>
> > Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan,
>
> Arie Saptaji,
>
> > Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid,
Elisa
>
> Koorag, Lan
>
> > Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta,
>
> Jusuf Sutanto,
>
> > Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Bp. Juswan Setiawan dan Vincent Liong yang dulunya di
>
> > elu-elukan sebagai Penulis Hebat tentunya tidak dimasukan. Hal
ini
>
> masuk akal,
>
> > karena mereka tetap berada di sisi Kompatiologi. Meskipun kata
>
> Vincent sempat
>
> > mendapat mendapat Penghargaan dari Audifax dalam lomba menulis
di
>
> millis
>
> > Psikologi Transformatif Award dan mendapat uang sebesar kira-
kira
>
> Rp. 200.000,-
>
> > yang di transfer oleh Audifax.sebagai hadiah.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Ini adalah penelitian, yang tidak lain hanya ingin membuat
>
> > Kuestioner untuk menjatuhkan Vincent Liong dan Kompatiologi.
Saya
>
> menduga Data Palsu Pengakuan
>
> > Korban-korban Kompatiologi untuk mendiskreditkan Kompatiologi
akan
>
> menyusul.
>
> > Yang membuat ya siapa lagi ya kelompok
>
> > Anti Vincent Liong. Melihat cara mereka berkomunikasi di millis,
>
> Mereka tidak
>
> > merasa salah kok untuk memanipulasi data, sambil tertawa keras
>
> sambil â¦.. maaf ya â¦..stress â¦â¦. menghadapi Vincent.
>
> > Sambil saling mendukung satu sama lain, untuk menegaskan bahwa
>
> mereka adalah
>
> > Penulis yang terbaik. Ya ngak Bp. Goenardjoadi Goenawan yang
>
> > terhormat yang dikenal sebagai ahli âHATI NURANIâ, NAMUN
>
> SIKAPNYA JAUH DARI
>
> > âHATI NURANIâ.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Ya singkatnya ini adalah ajakan untuk âYUK KITA RAME2
>
> > MENGHANCURKAN VINCENT LIONGâ,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saya jelas mendukung Vincent Liong. Vincent diharapkan
>
> > tenang dan biarkanlah mereka melakukan Penelitian. Toh Vincent
>
> tidak dapat
>
> > menutup mulut mereka, sebaiknya didiamkan saja. Saya setuju
sikap
>
> pihak Kompatiologi
>
> > yang ingin bekerja secara diam diam. Dan tidak perlu
menghabiskan
>
> tenaga
>
> > menanggapi Kelompok Anti Vincent Liong.
>
> >
>
> >
>
> > Saya setuju bahwa mereka sudah lelah dan stress. Jangan di
>
> > tekan terus, kasihan. Tapi ya tolonglah jangan membuat ulah
terus.
>
> Kritik pedas
>
> > boleh2 saja, tapi main kotor itulah yang akan menghancurkan
mereka
>
> sendiri.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saya mohon maaf karena saya menggunakan nama samaran.
>
> > Mengapa karena saya juga takut di terror dan di del-edel oleh
>
> Kelompok Anti
>
> > Vincent Liong. Seperti yang dilakukan kepada member-member
Vincent
>
> Liong. Bagi
>
> > teman teman yang sudah tahu identitas saya, mohon dirahasiakan,
>
> karena ini
>
> > berbahaya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Perlu diketahui saya sudah mengenal Audifax dan teman-temannya
>
> Tahunan,
>
> > bukan hanya lewat email / internet, tetapi sering bertukar
pikiran
>
> pada saat
>
> > sebelum mereka bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Pesan saya:
>
> >
>
> >
>
> > Waspadalah pada data
>
> > yang palsu. Data Palsu dan nama samaran mudah sekali dibuat
>
> didunia Internet. SPAM
>
> > yang menggunakan nama Vincent Liongpun sudah banyak.
>
> >
>
> >
>
> > Kedua Pihak baik kelompok Anti Vincent Liong dan Kelompok PRO
>
> > Vincent harap tenang dan kalem saja. Janganlah menerapkan
>
> strategi âmau menang sendiriâ dan âasal tembak sajaâ..
>
> Perang itu tidak ada
>
> > gunanya. Bela diri boleh tatapi frekwensinya bolah dikurangi.
>
> >
>
> >
>
> > Jika kedua kubu tidak
>
> > cocok, ya jagalah jarak sehingga sehingga tidak bertabrakan.
>
> >
>
> >
>
> > Hargailah Perbedaan yang mungkin ada. Hargailah COEXISTENSI,
>
> > SEHINGGA TIDAK BER-DARAH-DARAH.
>
> >
>
> >
>
> > Berilah kesempatan Kompatiologi berkembang. Kalau Anda tidak
>
> > percaya kompatiologi itu hak Anda. Tetepi kalau orang lain
percaya
>
> kompatiologi
>
> > itu juga hak mereka. Hargailah hak mereka. Sebaliknya mengeritik
>
> Kompatiologi
>
> > ya boleh boleh saja.
>
> >
>
> >
>
> > Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam.
>
> > Kalau ada yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu
sukses
>
> menyembuhkan
>
> > pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja. Terdekon yang
>
> benar2 komplain
>
> > setahu saya tidak ada. Kalau Kompatiologi
>
> > sukses 50% saja itu sudah
>
> > HUUUUEEEBAAAAT.
>
> >
>
> >
>
> > Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi
>
> > menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa
>
> saja. MENGAPA
>
> > MENGAPA â¦.. MENGAPA?
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > SOME PEOPLE THINK âCOMPETITIONâ, WE THINK
>
> > âPARTNERSHIPâ. Inilah bunyi iklan Perusahaan keuangan
CREDIT
>
> SUISSE di TV
>
> > program CNBC yang bekerja bermotifkan UANG. Maksudnya jangan
iri
>
> hati dan berkompetisi
>
> > terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan yang
>
> bermotif uangpun
>
> > dapat memikirkan hal semacam itu.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan
>
> Kompatiologi
>
> > yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih sangat
>
> sangat kecil. Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk
>
> > Pendekon dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah
>
> > berkompetisi yang tidak ada gunanya, apalagi kalau tidak ada
>
> uangnya.
>
> > Kalau cari Kebenaran jangan ngotot ngotot.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet
>
> > Vincentlah yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang
>
> masih muda
>
> > Belia begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga terlalu
>
> banyak di
>
> > Internet. Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi
>
> > berdebat di Bidang Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah
>
> â¦. cape deh
>
> > â¦â¦. Ini hanya akan menghabiskan waktu dan mencari
>
> > musuh. Apalagi kalau berdebat dengan
>
> > pabrik_t , derajat Andapun akan merosot. Saya tidak mau ikut
debat-
>
> debat
>
> > semacam ini, ya mungkin juga saya tidak mampu, lebih baik
mengaku
>
> bodoh,
>
> > meskipun mungkin saja bodoh beneran.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti
>
> > anak kecil ya biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel tidak
perlu
>
> marah apalagi merasa tersaingi.
>
> > Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu ini memberi Teh Botol
>
> kepada Pasien
>
> > dan Pasien merasa disembuhkan, â¦. ya
>
> > biarkan saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf
>
> > kalau salah spellingnya) . Kok Repot Repot kata Gus Dur.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Tetapi, kalau pihak
>
> > musuh Vincent menciptakan berita, bahwa
>
> > korban Vincent Liong bermasalah kesehatannya karena Diabetes dan
>
> disuruh minum
>
> > Teh Botol yang bergula. Ya ini salah sendiri, Diabetes kok mau
>
> minum the
>
> > bergula, ya ⦠sebenarnya ini terkesan mengada-ngada sekali,
>
> apalagi
>
> > kalau datanya fiktif orangnya tidak ada. Pihak Kubu Anti Vincent
>
> Liong ini
>
> > memang keterlaluan. Sebenarnya sih tidak tahu malu, dan tidak
>
> berusaha menutupi
>
> > REKAYASA REKAYASANYA. Apa sih untungnya menjatuhkan Vincent?
>
> Katanya Olah Raga dan mendapat kepuasan Jiwa
>
> > menjatuhkan Vincent Liong. Nah Pak Harez yang berprofesi
psikolog
>
> Anda mendapat tantangan untuk
>
> > menyembuhkan pabrik_t yang hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga
>
> mengerjain orang
>
> > lain menjadi kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah
>
> apalagi yang
>
> > disebut Vincent dengan istilah âSita Jaminanâ. Prioritas
>
> kerjaan Pak Harez itu
>
> > salah, orang seperti pabrik_t inilah yang perlu di survey atau
>
> diperiksa, bukan
>
> > cari kutu Vincent Liong. Vincent Liong
>
> > tidak pernah masalah kok kalau tidak di bilang Scientific.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Para Psikolog yang doyan perang teori juga jangan sombong2,
>
> > Coba Tanya Psikolog siapapun atau Psikolog Audifax Berapa % kah
>
> dari mahasiswa
>
> > Psikolog yang pernah berurusan dengan Penyakit kejiwaan, baik
>
> secara langsung
>
> > maupun tidak langsung ? Sebenarnya Tinggi sekali lho
>
> persentasinya. Sumber Beritanya saya ambil dari berbagai
>
> > Mahasiswa Psikolog dan juga dari Psikolog Audifax, Benarkah
>
> demikian Audifax? Anda membenarkan hal itu bukan Audifax. Saya
>
> > sudah mendengar jawabanmu. Kalau ngak ya minta maaf. Audifax,
>
> sudah tahukah
>
> > siapa saya? Kalau tahu ngak apa2, Asalkan jangan diberitahukan
ke
>
> pabrik_t,
>
> > nanti saya dikerjain dan dibuatkan Rekayasa Cerita macam macam.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Apalagi himpitan ekonomi yang sangat tinggi membuat para
>
> > lususan Universitas serba stress dalam survival mencari
Pekerjaan.
>
> (Catatan:
>
> > Bukan hanya Psikologi lho, jurusan lain juga).
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saat ini banyak sekali manusia yang bermasalah. Urusan
>
> > Pacar, Suami Istri, Bapak Anak Urusan Uang dan harta, urusan
moral
>
> â¦. . Leo tahu hal itu â¦.. ya ngak Leo.
>
> > ..
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Kok kita ini kengangguran kalau mau menghabisi Vincent yang
>
> > suka sok berteori dan masih lucu2-nya dan kadang kadang penuh
>
> keajaibannya.
>
> > Justru biarkanlah dia beraksi, asalkan kita tidak mudah iri hati
>
> kepada
>
> > ketenarannya. Kritik atas kekurangan kekurangan Vincent boleh-
>
> boleh saja.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Tetapi jangan pula seperti Leo yang terlalu DINAMIS dalam
>
> > bersikap, dulu LEO menyerang habis-habisan Institusi Pendidikan
>
> yang tidak
>
> > mengerti menangani Mahasiswa Vincent Liong yang indigo, serba
>
> Genius dan
>
> > berbakat itu, sehingga Vincent Liong rela mau Drop Out kan
>
> sendiri. Namun, lain dulu lain
>
> > sekarang., sekarang Vincent Liong dianggap LEO Goblok, Naluri
>
> Binatang dan
>
> > tidak mau sekolah. Sebetulnya disinilah konsistensi pendirian
LEO
>
> yang agak
>
> > terganggu dan mungkin juga disebabkan urusan kompetisi dan
>
> perbedaan dalam Ilmu.
>
> > Leo harus memberi penjelasan atas perubahan sikap ini. Pada
suatu
>
> ketika aku
>
> > akan sharing dengan LEO kalau LEO kembali menjadi teman
Vincent.
>
> Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih
>
> > penuh rasa dendam dan caci maki. LEO harap- bersikap lebih
tenang
>
> dulu dan
>
> > merenungkan semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan
>
> In yang datang
>
> > ke Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien psikolog bp.
>
> Harez.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya
>
> > tidak pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu
itu
>
> itu saja
>
> > yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Buat apa ribut Vincent mau sekolah atau tidak. Mungkin Orang
>
> > Tuanya mungkin juga tidak Pusing dan bias memahaminya. Lain hal-
>
> nya jika Anda
>
> > hanya mau cari kelemahan Vincent. Please GO ON, tembak saja
terus,
>
> nanti juga cape sendiri .
>
> > Ingat Vincent punya Pistol kertas dan punya ilmu Dora Emon yang
>
> dapat menyulap
>
> > Pistol kertas menjadi Pistol beneran. Pak Harez begitu saja
>
> tersinggung. Life
>
> > is Fun lho, tetapi jangan kebacut.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada.
>
> > Pialanya penghargaanpun tidak ada. Ini
>
> > hanya pameran Nafsu Menyerang dan Pameran Kebodohan.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Apalagi kalau mengeroyok rame2. ngak fair lah. Yang Tua dan
>
> > sudah bertitel S1 S2 dan S3 rame2 menyerang
>
> > anak ingusan yang hanya punya title SMA.
>
> > Apalagi kalau Mengatasnamakan dunia PSIKOLOGI Indonesia dan
Dunia
>
> ILMIAH.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Vincent pun diharapkan untuk bersikap lebih rendah diri. Vincent
>
> > jangan membanggakan Ilmu atau Penghasilan nya yang lumayan dan
>
> jangan sombong.
>
> > Jangan merasa sudah sukses. Pengalaman
>
> > pengalaman perang ini ada hikmahnya juga buat Vincent, biar dia
>
> tahu dia sudah
>
> > tidak kecil dan lucu lagi seperti dulu, agar dia tahu bahwa
teman
>
> yang terdekat
>
> > dapat saja menjadi musuh berbunyutan. Hati-hati
>
> > kepada pihak teman yang selalu memuji terus dan kemudian menjadi
>
> musuh.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Percayalah, bahwa mayoritas Publik yang ber diam diri itu
>
> > tidak bodoh dan tahu apa yang sedang terjadi
>
> > meskipun mereka pusing juga melihat Peperangan ini yang serba
>
> amburadul.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Yang paling suka cuap2 gagah berani dengan sikap kasar
>
> > itulah yang patut dipertanyakan creditbilitasnya. Kasihan dia,
>
> karena dia tidak
>
> > tahu apa yang sedang dilakukannya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Cari uang sudah cukup susah, dunia maya di millis tidak
>
> > mengenal krisis ekonomi, tetapi lihatlah keluar ke Dunia nyata,
>
> Anda akan sadar
>
> > betapa sulitnya hidup ini. Pengangguran dan kemiskinan dimana
>
> mana. Banyak orang yang susah dan menjadi sakit
>
> > jiwa. Oleh karena itu janganlah perang terus, emangnya kita
>
> pengangguran dan hobby
>
> > oleh raga berperang? Cobalah kita menciptakan suasana yang lebih
>
> damai.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saya baru menulis sekali ini, tapi saya juga mulai bertanya
>
> > tanya untuk apakah saya luangkan waktu
>
> > untuk menulis hal hal ini. Mungkin saya masih kurang kerjaan
saat
>
> ini. Saya
>
> > harap saya tidak menjadi Penulis Millis di Internet., yang
>
> seharian kerjanya
>
> > BERINTERNET, apalagi kalau ber-perang-perangan terus atau Sok-
>
> sokan ILMIAH.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Harez:
>
> >
>
> >
>
> > Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari
>
> > Literatur, COPY AND PASTE saja
>
> > kwalitasnya patut diragukan. Apalagi jika Anda suka sekali
>
> menyebutkan dukungan
>
> > dukungan dari Petinggi Petinggi Psikologi.
>
> > Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal tersebut.
Perlukah
>
> ia
>
> > membunuh Vincent sekecil semut harus pakai Bom Atom. Rendah hati
>
> itu perlu.
>
> > Betapa banyak study mengenai kemanusiaan tentang â¦. Ambillah
>
> contoh â¦. Perang Vietnam â¦. Surveyor tidak pernah ke Vietnam
>
> dan membuat teori macam2 tanpa mengenal
>
> > tradisi rakyat Vietnam ,
>
> > Hasilnya diatas kertas terlihat scientific tetapi sebenarnya
suatu
>
> sampah yang
>
> > bau. Dokter jaman sekarang pun tidak berani sembarangan menuduh
>
> dan menjelekan
>
> > SIN SHE atau Ahli Akupuntur dari cina itu BERBOHONG, Sin She
Cina
>
> memeriksa
>
> > orang hanya menekan nadi saja di pergelangan tangan dan tahu
>
> Penyakitnya.
>
> > Ilmuwan sejati menyadari, bahwa tingkat
>
> > Ilmu Pengetahuan masih sangat
>
> > cetek,banyak hal yang belum dapat di jelaskan dengan baik oleh
>
> Psikologi.
>
> > Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah bagian dari
>
> Psikologi bukan?
>
> > Hanya saja Psikologi kita belum sampai kesana. Arogansi Ilmuwan
>
> kita saja yang
>
> > sangat tinggi, karena belum mengerti diatas langit masih ada
>
> langit.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Ilmuwan Asing akan
>
> > sangat senang kalau ketemu anak model Vincent Liong. Guru
Asingpun
>
> demikian.
>
> > Mereka tidak akan mencari kutu dirambut Vincent seperti yang
Anda
>
> lakukan
>
> > dengan jargon-jargon ilmiah macam-macam. Dosen dari Australiapun
>
> pernah datang
>
> > mencari Vincent. Head Principle Sekolah Gandhipun tahu kwalitas
>
> Vincent,
>
> > meskipun sekolahnya amburadul. Ilmuwan Indonesia seperti Anda
>
> mungkin
>
> > sebaliknya, sebel dan gemes menghadapi Vincent Liong.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Bp. Harez, jangan lupa kapan kasus-kasus hukum Vincent Liong
>
> > akan dipersidangkan. . Sedikit berbicara banyak bertindak itu
>
> lebih baik.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang menyakitkan
>
> > berbagai pihak. Jangan aneh kalau saya tidak akan menjawab semua
>
> reaksi atas
>
> > tulisan ini karena saya bukan
>
> > Pengangguran dan Professional MILLIS yang hanya ngurusin millis.
>
> Saya
>
> > terpanggil menulis, hanya karena sikap kubu Audifax dan ilmuan-
>
> ilmuan lainnya
>
> > yang secara bergantian menyerang kubu Vincent Liong secara
>
> membabibuta dan
>
> > Vincent Liong masih bodo, Juswan Setyawan dan Istiani pun masih
>
> sangat lunak
>
> > dan terlalu baik.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sekian dan terima kasih Anda telah membaca.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Salam
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Timbang.Balance@ yahoo.com
>
> >
>
> >
>
> > Monday, 22nd October 2007
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ____________ _________ _________ _________ _________ __
>
> > Do You Yahoo!?
>
> > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
>
> > http://mail. yahoo.com
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > <!--
>
> >
>
> > #ygrp-mkp{
>
> > border:1px solid #d8d8d8;font- family:Arial; margin:14px
>
> 0px;padding: 0px 14px;}
>
> > #ygrp-mkp hr{
>
> > border:1px solid #d8d8d8;}
>
> > #ygrp-mkp #hd{
>
> > color:#628c2a; font-size: 85%;font- weight:bold; line-
>
> height:122%; margin:10px 0px;}
>
> > #ygrp-mkp #ads{
>
> > margin-bottom: 10px;}
>
> > #ygrp-mkp .ad{
>
> > padding:0 0;}
>
> > #ygrp-mkp .ad a{
>
> > color:#0000ff; text-decoration: none;}
>
> > -->
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > <!--
>
> >
>
> > #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
>
> > font-family: Arial;}
>
> > #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
>
> > margin:10px 0px;font-weight: bold;font- size:78%; line-height:
122%;}
>
> > #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
>
> > margin-bottom: 10px;padding: 0 0;}
>
> > -->
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > <!--
>
> >
>
> > #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica,
clean,
>
> sans-serif;}
>
> > #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}
>
> > #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica,
>
> clean, sans-serif;}
>
> > #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
>
> > #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}
>
> > #ygrp-text{
>
> > font-family: Georgia;
>
> > }
>
> > #ygrp-text p{
>
> > margin:0 0 1em 0;}
>
> > #ygrp-tpmsgs{
>
> > font-family: Arial;
>
> > clear:both;}
>
> > #ygrp-vitnav{
>
> > padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin:
0;}
>
> > #ygrp-vitnav a{
>
> > padding:0 1px;}
>
> > #ygrp-actbar{
>
> > clear:both;margin: 25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text-
>
> align:right; }
>
> > #ygrp-actbar .left{
>
> > float:left;white- space:nowrap; }
>
> > .bld{font-weight: bold;}
>
> > #ygrp-grft{
>
> > font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}
>
> > #ygrp-ft{
>
> > font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;
>
> > padding:5px 0;
>
> > }
>
> > #ygrp-mlmsg #logo{
>
> > padding-bottom: 10px;}
>
> >
>
> > #ygrp-vital{
>
> > background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px
8px;}
>
> > #ygrp-vital #vithd{
>
> > font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold;
color:#333; text-
>
> transform:uppercase ;}
>
> > #ygrp-vital ul{
>
> > padding:0;margin: 2px 0;}
>
> > #ygrp-vital ul li{
>
> > list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;
>
> > }
>
> > #ygrp-vital ul li .ct{
>
> > font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text-
>
> align:right; padding-right: .5em;}
>
> > #ygrp-vital ul li .cat{
>
> > font-weight: bold;}
>
> > #ygrp-vital a{
>
> > text-decoration: none;}
>
> >
>
> > #ygrp-vital a:hover{
>
> > text-decoration: underline; }
>
> >
>
> > #ygrp-sponsor #hd{
>
> > color:#999;font- size:77%; }
>
> > #ygrp-sponsor #ov{
>
> > padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}
>
> > #ygrp-sponsor #ov ul{
>
> > padding:0 0 0 8px;margin:0; }
>
> > #ygrp-sponsor #ov li{
>
> > list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}
>
> > #ygrp-sponsor #ov li a{
>
> > text-decoration: none;font- size:130% ;}
>
> > #ygrp-sponsor #nc{
>
> > background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}
>
> > #ygrp-sponsor .ad{
>
> > padding:8px 0;}
>
> > #ygrp-sponsor .ad #hd1{
>
> > font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-
>
> size:100%;line- height:122% ;}
>
> > #ygrp-sponsor .ad a{
>
> > text-decoration: none;}
>
> > #ygrp-sponsor .ad a:hover{
>
> > text-decoration: underline; }
>
> > #ygrp-sponsor .ad p{
>
> > margin:0;}
>
> > o{font-size: 0;}
>
> > .MsoNormal{
>
> > margin:0 0 0 0;}
>
> > #ygrp-text tt{
>
> > font-size:120% ;}
>
> > blockquote{margin: 0 0 0 4px;}
>
> > .replbq{margin: 4;}
>
> > -->
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ____________ _________ _________ _________ _________
________
>
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang
>
> Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di
>
> http://id.answers. yahoo.com/
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mkp{
> border:1px solid #d8d8d8;font-
0px;padding:
> #ygrp-mkp hr{
> border:1px solid #d8d8d8;}
> #ygrp-mkp #hd{
> color:#628c2a;
height:122%;
> #ygrp-mkp #ads{
> margin-bottom:
> #ygrp-mkp .ad{
> padding:0 0;}
> #ygrp-mkp .ad a{
> color:#0000ff;
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
> font-family:
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
> margin:10px 0px;font-weight:
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
> margin-bottom:
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mlmsg {font-size:13px;
sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;
> #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica,
clean, sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
> #ygrp-mlmsg * {line-height:
> #ygrp-text{
> font-family:
> }
> #ygrp-text p{
> margin:0 0 1em 0;}
> #ygrp-tpmsgs{
> font-family:
> clear:both;}
> #ygrp-vitnav{
> padding-top:
> #ygrp-vitnav a{
> padding:0 1px;}
> #ygrp-actbar{
> clear:both;margin:
align:right;
> #ygrp-actbar .left{
> float:left;white-
> .bld{font-weight:
> #ygrp-grft{
> font-family:
> #ygrp-ft{
> font-family:
> padding:5px 0;
> }
> #ygrp-mlmsg #logo{
> padding-bottom:
>
> #ygrp-vital{
> background-color:
> #ygrp-vital #vithd{
> font-size:77%
transform:uppercase
> #ygrp-vital ul{
> padding:0;margin:
> #ygrp-vital ul li{
> list-style-type:
> }
> #ygrp-vital ul li .ct{
> font-weight:
align:right;
> #ygrp-vital ul li .cat{
> font-weight:
> #ygrp-vital a{
> text-decoration:
>
> #ygrp-vital a:hover{
> text-decoration:
>
> #ygrp-sponsor #hd{
> color:#999;font-
> #ygrp-sponsor #ov{
> padding:6px 13px;background-
> #ygrp-sponsor #ov ul{
> padding:0 0 0 8px;margin:0;
> #ygrp-sponsor #ov li{
> list-style-type:
> #ygrp-sponsor #ov li a{
> text-decoration:
> #ygrp-sponsor #nc{
> background-color:
> #ygrp-sponsor .ad{
> padding:8px 0;}
> #ygrp-sponsor .ad #hd1{
> font-family:
size:100%;line-
> #ygrp-sponsor .ad a{
> text-decoration:
> #ygrp-sponsor .ad a:hover{
> text-decoration:
> #ygrp-sponsor .ad p{
> margin:0;}
> o{font-size:
> .MsoNormal{
> margin:0 0 0 0;}
> #ygrp-text tt{
> font-size:120%
> blockquote{margin:
> .replbq{margin:
> -->
>
>
>
>
>
>
>
>
> ____________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang
Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di
http://id.answers.
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar