Dari: sinagahp <sinagahp@yahoo.
Kepada: psikologi_transform
Terkirim: Senin, 29 Oktober, 2007 12:17:49
Topik: [psikologi_transfor
--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@...> wrote:
>
harez:
Jelas dong Pak, masa di China tidak pakai ajaran Konfusius :). Kalau tidak salah, ajaran yang bapak kemukakan tersebut di atas tercantum dalam Analects 5:23, The Golden Rule. Tindakan yang menggambarkan kebajikan kedua (yi) dari 5 kebajikan yang diajarkan Konfusius. Setahu saya, The Golden Rule tentang "the ethic of reciprocity" tersebut ada hampir pada setiap agama. Sebagai contoh, saya kutipkan Matius 7:12 (TB)
"Segala sesuatu yang kamu kehendakisupaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Uraian Kwik Kian Gie pada tulisannya tersebut secara langsung maupun tak langsung juga dapat menimbulkan insight "Oh begitu parahnya toh keadaan di Cina sebelum prinsip carrot and stick diterapkan". Walaupun demikian, saya setuju bahwa pemimpin yang tidak menerapkan prinsip kebajikan yi tersebut terdahulu, boleh jadi kurang atau tidak akan berhasil menjalankan prinsip carrot and stick.
JS :
Dunia internet spt rimba hijau kalangan kangouw, bisa muncul enghiong2 baru yang tak terduga. Karena itu pimpian biara shaolin dan butong sekalipun hanya bernai menyebutkan dirinya sbg pinceng artinya paderi yang sedang dalam perjalanan. Bandingkan dengan Fuad Hassa, manusia adalah mahlu yang selalau dalam eteral becoming
=====
Sumbernya ada di Konfusius ketika ditanya : ajaran baru apa yang mau diajarkan ? Dia menjawab : Tidak ada yang baru, saya hanya menemukan dan melanjutkan yang lama saja.
Karena itulah Kitab Thay hak dimulai dengan " Orang zaman dulu ....dst "
Artinya orangnya ada dan sudah pernah dilakukan.
Berbeda dengan ajaran yang mau memperbaharui, artinya masih harapan das Sollen. Kalau yang ini sudah das Sein dan tenses nya masuk past tense, buakn present.
Kwik rasanya juga mau mengatakan bahwa " orang zaman dulu yang mau memberantas KKN ....dst
Bukankah arti Keabadian adalah bila masa lalu - masa depan bertemu dalam here and now ?
======
Berikut ini pernyataan nakal nih Pak Jusuf, "Melihat kasus pemberantasan korupsi di Cina tersebut, penerapan konsep surga (carrot/reward) dan neraka (stick/punishment) dalam berbagai ajaran/kearifan di Cina, boleh jadi juga akan membawa kebaikan dalam berbagai sendi kehidupan daripada saat-saat sebelumnya". :)
Dalam Kearifan Timur hal 247 ditulis Kebahagiaan - Kebebasan dan Etos Kerja.
Dialog guru dan murid dalam zen story dari abad ke 12 sbb.
Murid : Guru, apakah nirvana / surga ada ? Tempat apa itu ?
Guru : Ya pasti ada ! Itu tempat arwah orang yang selama hidupnya telah berbuat baik.
Murid : apakah msh ada kebebasan dan mereka semua lalu ngapain aja di sana ?
Guru : kalau tdk ada kebebasan ya sama aja boong.
Ada beberapa kemungkinan :
1. Ada yang tinggal di sana utk menikmati kebahgiaannya seperti org pensiunan dgn dana pensiun yang berlimpah.
2. Ada yanag msh teringat pepatah ' utan emas dpt dibayar, utang budi dibawa mati '. lalu ia mencari berbagai peluang utk membalas budi, dan ketika saatnya matang, dia memilih lahir kembali ke dunia menjadi keledai/kuda/
Kalau jadi lurah-camat-
3. Nah kalau yang mau dibalas budinya sdh meninggal dan masuk neraka, lalu bgm ? ia akn pergi ke neraka dan mengevakuasinya, bahkan ketika terharu melihat samudera penderitaan di neraka, ia lalu memutuskan untuk menguras neraka dan bersumpah hanya mau menjadi orang terakhir yang kembali ke surga setelah neraka kosong total.
Ternyata surga itu bukan untuk ebosit tapi altruist !
======
Orang semacam ini disebut Bodhisatva, buah dari pertemuan kearifan India dan Tionghoa. Siapa saja bisa menjadi Bodhisatva dan tdk usah seorang buddhist seperti Bill Gates, Muhammad Yunus, Al Gore dsb.
Akarnya pada ajaran Konfusius mengenai Than / langit - Ren / manusia - Tie / bumi yang menjadi satu : surga - neraka ada dalam ke kini dan di sini - an, tergantung dari perbuatan seseorang.
Inilah sumsumnya kalau kita ingin memberantas KKN.
Salam,
Jusuf Sutanto
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar