On 10/24/07, ratih ibrahim <personalgrowth@
>
>
>
> Vincent jelas bukan indigo!
Sejauh pengetahuan saya (yang luar biasa sedikit), istilah "indigo"
bukanlah istilah saintifik, atau paling banter masuk
"pseudo-saintifik"
merah, kuning, biru, dilangit yang ungu).
Seorang pseudo-saintis (yang tidak perlu saya sebutkan namanya)
menulis buku "Understanding Your Life Through Color" yang
mengklasifikasikan manusia berdasarkan warna-warna aura yang
dipancarkan manusia tersebut. Beliaulah, yang setahu saya,
meng-introduksi istilah "indigo" ini.
Dalam klasifikasi yang baru itu beliau membahas warna indigo yang
muncul kuat pada hampir 80 persen aura anak-anak yang lahir setelah
tahun 1980. Warna itu menempati urutan keenam pada spektrum warna
pelangi maupun pada deretan vertikal cakra, dalam bahasa Sansekerta
disebut cakra ajna, yang terletak di dahi, di antara dua alis mata
(yang lantas melahirkan spekulasi tentang "mata ketiga")
Dalam klasifikasi yang dibuatnya, manusia dengan aura dominan indigo
(dalam bahasa indonesia: nila) dikategorikan sebagai manusia dengan
intuisi dan imajinasi sangat kuat.
Komentar saya:
Menyebut seseorang "bukan indigo" sama tidak ilmiahnya dengan menyebut
seseorang "indigo"
--
dg
"Life is a succession of moments, To live each one is to succeed."
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar