--- In psikologi_transform
atif@yahoogroups .com, "sinagahp" <sinagahp@...> wrote:
> artikel di swaramuslim dah saya baca. Berdasarkan diskusi yang pernah
> saya ikuti, saya punya argumentasi lain. Pakai dasar Quran nggak apa-apa
> ya... :).
Nggak apa2 kok Bang. Memang dasarnya saya juga dari sana kok ;). Cuma yang di-link yang sudah berbentuk artikel.. hehehe.., karena saya menghindari mengutip ayat2 untuk diskusi dengan teman yang bukan muslim. Nggak enak aja.. belum tentu semua orang senang dikutipkan ayat2 bukan dari kitab sucinya :)
--- In psikologi_transform
atif@yahoogroups .com, "sinagahp" <sinagahp@...> wrote:
Ada dua kemungkinan yang akan memberikan implikasi yang seolah "bertentangan" yang kita temukan dari ayat-ayat Al Quran tsb di atas:1. Jika Iblis adalah malaikat, maka ini langsung menjadi "bertentangan" dengan ayat 18:50 yang menyatakan bahwa Iblis adalah dari golongan Jin yang diciptakan dari api yang jelas berbeda dengan Malaikat yang diciptakan dari Cahaya atau Manusia yang diciptakan dari tanah liat yang hitam.
2. Jika Iblis bukan malaikat tetapi Jin (ayat 18:50), kenapa dia harus bersujud? Jelas tidak ada perintah Allah bagi Iblis yang adalah Jin untuk bersujud. Apakah ada ayat dalam Alquran dimana Allah memerintahkan Jin untuk bersujud kepada Adam? Kenyataannya memang semua ayat yang menceritakan perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, dengan jelas menyebutkan bahwa Allah memerintahkan hanya kepada Malaikat, bukan Jin atau makluk halus lainnya.
Karena yang diperintahkan untuk bersujud adalah para Malaikat dan Iblis bukanlah golongan para Malaikat, melainkan golongan Jin, mengapa iblis dihukum Allah karena tidak bersujud dan dianggap tidak mengikuti perintah?
Bukankah Allah tidak memerintahkan Iblis (jin) untuk bersujud? (saya tidak menemukan ayat yang menyatakan Allah memerintahkan para Jin untuk bersujud ketika penciptaan manusia)
Apakah Allah sudah sewenang-wenang menghukum Iblis karena perintahNya yang salah? Bukankah seharusnya kalo Iblis bersujud baru perlu dihukum karena nggak disuruh malah sok-sokan ikut bersujud. Atau bagaimana?
Dari uraian tersebut, saya masih melihat bahwa iblis adalah "malaikat", walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa iblis adalah "jin". Makanya saya mengajukan pernyataan, "ada yang ketinggalan .... " :)
Pengetahuan Bang Harez tentang ayat2 Al Quran banyak juga :) TOPBGT :) Nggak heran HPS jadi legenda yang sering disebut2 dengan kagum (atau sirik ;)?) oleh para senior di kantin ;)
Betul, kalau dilihat kata per kata, ayat per ayat, memang ayat2 Al Quran itu banyak yang [seolah2] bertentangan. Maka dari itu saya sendiri menghindari pengutipan ayat, khawatir justru misleading. Itu juga yang sering saya himbau dari teman2 sesama muslim (paling tidak dulu himbauan ini pernah saya ajukan pada Hendrik Bakrie ;)) untuk tidak sepotong2 mengutip dan memaknai ayat.
Back to topic.. :)
Dari sekian ayat yang Bang Harez kutipkan, ada satu ayat yang bunyinya berbeda, yaitu yang terakhir:
Al Kahfi QS 18:50
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
Manakala semua ayat hanya menyebutkan "malaikat", ada satu kalimat yang menarik: Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Ini yang sebenarnya menimbulkan pertanyaan: ada hubungan apa antara malaikat dan jin? Dan mengapa dikatakan "dia dari.. , MAKA.. "?
Apakah jin itu bagian dari malaikat?
Mungkin artikel ini http://www.eramusli
Di sana disebutkan bahwa jumhur ulama berpendapat bahwa Iblis termasuk yang diwajibkan untuk bersujud, karena saat itu Iblis masih termasuk ke dalam kategori malaikat.
Simak bin Harb meriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, "Iblis dulunya adalah bagian dari malaikat, namun ketika dia bermaksiat Allah SWT marah kepadanya. Lalu Allah melaknatnya hingga menjadi syetan."
Masih menurut Ibnu Abbas ra, Iblis itu dahulu adalah malaikat yang bernama Azazil. Azazil termasuk senior malaikat. Dalam riwayat yang lain, namanya Al-Harits.
Sedangkan menurut Al-Mawardi yangmenceritakan dari Qatadah, "Iblis itu awalnya jenis yang paling afdhal dari jenis-jenis malaikat. Namanya Al-Jinnah"
Said bin Jubair berkata bahwa jin adalah bagian dari malaikat, tetapi dari jenis yang diciptakan dari api, dan iblis termasuk bagian ini. Sedangkan keseluruhan malaikat terbuat dari cahaya.
Yang saya tangkap dari segala tafsir ini adalah: dalam masa manusia belum diciptakan, yang ada hanya alam roh saja. Secara gampang disebut sebagai "malaikat", yang diciptakan dari cahaya. Tapi.. selain malaikat "standard", ada juga malaikat "limited edition" yang dibuat dari "sumber cahaya", yaitu api atau nyala api. "Malaikat dari sumber cahaya" inilah yang punya kemampuan lebih dari "malaikat2 standard".
Itu yang menurut saya menjelaskan mengapa ketika ada perintah terhadap malaikat, lantas seluruh malaikat bersujud, sementara iblis menolak dan muncul kalimat "dia adalah dari golongan jin, maka..". Mungkin kalimat ini setara dengan kalimat seperti ini (ketika Timor Leste masih jadi bagian dari RI), "Seluruh bangsa Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ketika diperintahkan, kecuali si X. Si X ini berasal dari Pulau Timor bagian timur, maka.. ".
Saya pernah baca di suatu tempat (lupa di mana, dan saya googling tidak ketemu) bahwa sebelum diciptakannya manusia, jin adalah bangsa yang paling mulia. Mereka punya banyak kelebihan (sampai kini pun jin masih bisa berpindah dari satu titik bumi ke titik lain dalam sekejap mata, tidak seperti manusia yang harus naik pesawat ;)). Kelebihan2 ini yang nggak dimiliki "malaikat standard". Itu sebabnya, salah satu jin sulit menerima ketika ada new comer yang terbuat dari tanah liat dan relatif lebih lemah dari mereka lebih dimuliakan dan harus disujudi.
Dan kalau kemudian alam roh dibagi 3, menurut saya sih ini masalah grouping yang lebih spesifik saja. Ada bangsa yang seumur hidupnya tidak pernah punya jasad kasar (malaikat dan jin) serta ada roh yang sebelumnya punya jasad kasar (manusia/hewan)
Begitu kali, Bang, pemahaman saya :)
--- In psikologi_transform
atif@yahoogroups .com, "sinagahp" <sinagahp@...> wrote Manusia yang masih hidup atau yang sudah mati Swas?
HAHAHAHA.. ini pertanyaan bagus! Dan sejujurnya ilmu saya belum sampai untuk menjawabnya :)
Kalau mau dibaca ayat2 secara harafiah, setan itu bisa saja berwujud manusia hidup :). Tapi.. kalau buat saya sendiri (ini bener2 pendapat sendiri), apakah "setan" itu manusia tergoda yang masih hidup atau sudah mati bukanlah hal yang signifikan untuk dipertanyakan. Lepas dari hidup atau mati, "jiwa"-nya lah yang tergoda untuk menjadi jahat :)
Tapi.. setahu saya sih, kalau seseorang meninggal karena dipanggil Tuhan, rohnya akan menunggu pengadilan akhir di alam barzakh, tidak lagi berada di bumi, jadi nggak akan jadi setan. Yang sulit crossover adalah yang meninggal bunuh diri (= belum dipanggil Tuhan). Nggak tahu juga apakah kemudian roh orang yang bunuh diri ini jadi setan atau enggak. Nanti saya coba pelajari dulu.. hehehe..
Salam,
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar