Siiipppp mas .... :)
salam,
harez
--- In psikologi_transform
>
> Dear Mas Harez,
>
> Mau gak mau memang harus sampai kesana juga that SPIRITUALITY IS
> CLOSELY CONNECTED WITH SEXUALITY. Spiritualitas yang menggunakan
> Cakra Mata Ketiga itu SELALU diseimbangkan oleh Cakra Sex. Itu
> pengamatan aku dan pengalaman aku juga. Mereka yang meditasi dengan
> Mata Ketiga (Kelenjar Pineal) akan memiliki SEXUAL "APPETITE" yang
> besar. Semakin kuat Meditasi di Cakra Mata Ketiga itu, sexual
> appetite itu akan makin besar. Itu yang aku amati. Dan itu bisa dari
> kelompok keagamaan mana saja, as as as the person practices
> meditation on the Third Eye, maka gairah ezek2 itu akan makin
> membesar dan membludak. Itu kan ENERGI. Sex itu energi untuk
> pembuahan, untuk PRO-CREATION. Untuk KEHIDUPAN,..
> merusak dan membuat amboeradoel segalanya seperti orang yang
> menggunakan NAPSU SEX semata untuk menjadi hewan liar, gak begitu
> pengertiannya and it TAKES A WHOLE LOT TO EXPLAIN. Jadinya aku
> keluarkan sedikit demi sedikit begitu supaya orang gak kaget and can
> accept it GRACEFULLY that SEX IS NEUTRAL.
>
> Cara bagaimana Sex could be bad or good kan tergantung dari
> maksudnya belaka. Tergantung dari ETIK yang dipakai itu apa.
> Tergantung apakah ada unsur SUKARELA ATAU PEMAKSAAN. Apakah ada
> INTIMIDASI GENDER atau PENEKANAN MENTAL MELALUI BELIEF SYSTEM
> (seperti melalui agama). Sex per se is NEUTRAL, always like that.
> Nah, yang membuat sex itu menjadi BAD kan orang2 naluriah itu yang
> menggunakan hormon untuk memuaskan NALURI semata. Hanya naluri
> karena gak konek dengan Mata Ketiga. Dan itu ada, dan itu banyak
> juga. Segala CRIMINALS itu menggunakan alasan SEX sebagai pendorong;
> lha iya, tapi sex yang bagaimana? SEX yang naluriah kan ? Nah, SEX
> yang naluriah itu benernya bisa juga berjalan hanya dengan LOBANG
> THOK. Buat saja mesin semacam mesin pengocok telur, dan itu mbok ya
> digunakan untuk orang2 naluriah yang suka memaksakan kehendaknya
> sehingga WANITA BAIK2 (yang walaupun tidak bersuami dan sudah
> memiliki anak) akhirnya bisa terjebak (kamar dikunci dan diperkosa).
> Hmmm... wanitanya juga "gatel", itu kan alasan doank. Alasan
> sebenarnya adalah PEMERKOSAAN. Dan wanita Timur kan terlalu malu
> hati untuk berteriak "caya diperkoca". Pedahal iya, dan yang
> melakukan itu orang NALURIAH seperti HEWAN walaupun secara fisik
> berbentuk manusia... Gairah Seksual yang berasal dari Mata Ketiga
> tidak seperti itu orientasinya. Memang ada dorongan ke arah esek2,
> tetapi bukan dengan melakukan PEMAKSAAN. Bukan dengan MENJERUMUSKAN
> WANITA ATAU PRIA yang tidak menyadari adanya jebakan yang
> diciptakan. Tidak seperti itu. Kalaupun muncul, selalu ada JALAN
> KELUAR. SEX is SEX dan ada ETIK yang harus dipatuhi dan tidak
> seperti doggy2 yang suka memperkosa janda muda itu. Tidak seperti
> itu, VERY DIFFERENT.
>
> Saya sendiri masih mencari-cari CELAH untuk menuliskan tentang hal
> itu. One by one, step by step. Suffice at this moment to say that
> SEX PER SE IS NEUTRAL. Bahwa sex itu BUKANLAH alasan sehingga
> manusia itu menjadi seperti binatang. Kalau manusianya memang
> seperti binatang, apapun bisa dijadikan alasan, sex is one of those
> alasan... SPIRITUALITY on the other hand accepts SEX as part of
> HUMAN NATURE. And we'd better learn to accept it as it is. As long
> as SEX could be expressed ETHICALLY, then we can grow more mature in
> that regard. Bukan berarti lebih "liberal" seperti Barat, tetapi
> lebih "Dewasa", lebih "Mature" sehingga bisa menerima tanpa merasa
> harus pakai alasan yang dibuat-buat.
>
> As a psychologist you must have KNOWN a whole bunch of
> MISCONCEPTIONS ABOUT SEX. Sex in practice is _not_ the same as
> theory. You must have known that, too. I believe. Nah, kita itu
> harus seperti apa? Apakah harus mengikuti teori2 ? Apakah harus ikut
> PRESKRIPSI yang dibuat ratusan tahun lalu ? Itu pertanyaan yang
> sangat ETIKAL bukan ? Apalagi kalau orangnya memang mempraktekkan
> meditasi di MATA KETIGA sehingga memunculkan ENERGI SEX yang meluber
> dengan dahsyatnya itu, mau disalurkan kemana itu ? Dan I have not
> really talked about it which I hope to do in the very near future.
>
> All the Best,
> Leo
>
>
>
> --- In psikologi_transform
> sinagahp@ wrote:
> >
> >
> > --- In psikologi_transform
> > <leonardo_rimba@> wrote:
> > > L = Thanks for your prayer too, amen. The weather was
> > > so humid yesterday that I slept with my shirt OFF (and
> > > my pants _STILL_ ON). Yet I could feel the humidity
> > > even inside the bedroom with its never turned-off air
> > > condition. Panas sekali, but I was thinking of hugging
> > > somebody else even then. So, it might be just a matter
> > > of MIND SET and NOT WEATHER. How could we hug somebody
> > > in such a humid weather ? Impossible, impossible. Too
> > > hot, bisa basah kuyup.
> >
> > harez:
> > Mas Leo .... apakah ada indikasi bahwa naluri anda mulai
> tergugah ....?
> > :)
> >
> > Ha...ha...ha.
> >
> > salam,
> > harez
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar