Dear Friends, Berikut tanya jawab melalui YM antara
saya dengan Mas Andi (nickname) tentang berbagai hal:
MENJADI DIRI SENDIRI, TAKUT, VISUALISASI, AFIRMASI,
POSITIVE THINKING, FEELING TONE, DOA, MATA KETIGA,
etc. May you find it useful, too. (Leo).
++++++++++++
A = Andi
L = Leo
A = Malam mas...
L = Malam lagi, mas
A = Still remember me? Please tell me more about my
element: Air (Udara).
L = Mikir terus, mencoba menghubung-hubungka
fenomenon dengan fenomenon lainnya, dan berusaha mau
menarik benang merah dari hal2 yang orang lain pikir
gak ada hubungannya. --- Memang gak ada hubungannya,
in a sense. Yet, in another sense, everything is
related to every other thing; so, jadi gak salah juga.
Dan anda mau mengkomunikasikan kepada orang2 tentang
prinsip INTER-RELATEDNESS, bahwa segala sesuatunya itu
berhubungan.
Tapi orang2 lain itu; ya, namanya juga orang, udah
kebanyakan dijejalin ini dan itu, sehingga akhirnya
jadi stuffed sendiri. Terlalu kenyang dengan "makanan"
yang bukan makanan sehingga ketika dibawain makanan
beneran malah heran... Mereka malah tanya: Emangnya
bisa dimakan? ---Lha, kok bisa jadi terbolak-balik ya?
Memang ya, self interest dari banyak pihak membuatnya
jadi begitu.
A = Mas, dua minggu lalu, saya lg ngobrol2 dg org yg
aku sayang. Terus dia punya cita2 ingin punya mobil
niaga. Lantas, di mataku terlihat image sebuah mobil
niaga jelas banget.
L = Then?
A = Lalu aku spontan aja bilang ke dia, bisa terkabul.
Spontan aja gitu, tapi yakin banget Terus aku tanya,
warna apa yg dia mau. Dia bilang hitam. Tapi yg
di-image-ku warnanya putih, hehehe.. Menurut mas
gimana?
L = Bilang aja warnanya putih. So, putih will it be.
A = Yeap, aku bilang warna yg aku lihat putih. Dia sih
senang2 aja.
L = Good. Memang gitu caranya. Aku kan kemana-mana
seperti itu. Ngomong ceplas-ceplos. Habis ngomong gak
inget ngomong apa.
A = Ya aku jawab, aku lihat jelas image-nya di mataku.
Cuma dia tanya, kok aku bisa yakin? Does it mean that
my third eye was working?
L = Ya, definitely. Nah, image yang terlihat jelas
itu, munculnya di Mata Ketiga, bukan di mata fisik.
Memang terlihat seperti MEMBAYANG. Tetapi membayangnya
di Mata Batin atau Mata Ketiga kita, bukan di mata
fisik. Mata fisik gak melihat apa2.
Memang begitu caranya. Tapi, image yang membayang di
mata fisik itu gak terus-terusan kayak poster iklan
yang nempel di tembok itu. Munculnya seperti kelebatan
saja. Kita menangkap IMPRESSI. Impressi saja, dan
bukan seperti foto yang bisa diliatin terus nonstop.
A = Apakah kta bsa membedakan image yg muncul itu dr
mata ketiga dengan yg dr konstruksi di pikiran kita?
L = Bisa, --- begini: Image yang muncul dari mata
ketiga itu SPONTAN. Always spontan, dan SEKEJAP saja.
Muncul sekejap langsung hilang lagi, tetapi IMPRESSI
yang ditimbulkan itu kuat sekali.
Kalau image yang dimunculkan oleh pikiran, itu perlu
EFFORT. Perlu usaha, jadi seperti ngotot membayangkan;
perlu visualisasi, en so on, en so forth. Kalaupun
muncul musti konsentrasi, dsb...
Kalau yang dari Mata Ketiga, gak perlu usaha, gak
perlu visualisasi, gak perlu konsentrasi.
muncul dengan SPONTAN, muncul begitu saja. Dak gak
capek. Kalau pakai pikiran kan capek, pake usaha
selalu capek.
A = Kalo sudah muncul secara spontan, tapi kan kita
masih bisa mengingatnya gak? Karena, stlh aku lihat
image tsb, memang muncul spontan gitu. Tapi sampai
sekarang aku masih ingat. Dan vivid banget...
L = Ya, itulah. Makanya aku bilang, walaupun IMPRESSI
itu muncul sekejap, tapi kita bisa ingat terus, karena
itu muncul di Mata Batin. Terlihat very JELAS. Dan gak
bisa lupa. -- Aku sendiri yang model2 memperoleh
PENGLIHATAN (VISION), biarpun udah bertahun-tahun,
tetap aja jelas dalam MEMORY.
A = Bener banget.
L = Kalau yang pakai usaha, yang kita ciptakan sendiri
dengan Visualisasi dan Afirmasi, biasanya gak bertahan
lama. Itu kan buatan aja. Makanya aku gak terlalu sreg
dengan yang namanya Visualisasi dan Afirmasi, kok
rasanya seperti sintetik gitu. Kayak plastik, dibuat
di pabrik.
A = Hmmm...
L = Menurut aku, kalau kita TRUE TO OURSELVES. Kalau
kita menjadi diri sendiri, jujur terhadap diri sendiri
dan sesama, dan God itu,... maka akan muncul IMAGES
yang benar2, yang asli,.. dan itu tanpa perlu
memaksakan diri segala macam dengan segala afirmasi
yang kata2nya disetel-setel itu.
Well, style visualisasi dan afirmasi itu kan banyak
dipakai oleh the school of positive thinking. --Ada
gunanya juga seh, tapi not always. The school of
postive thinking bisa ada hasilnya juga, up to a
point. --Cuma, biasanya kalau sudah terlalu banyak
yang di skip under the rug (di lempar ke bawah
karpet), maka akan stuck sendiri. Mampet sendiri. Gak
jalan lagi.
A = Memang, berdasarkan pendapat2 terakhir, visual-
isasi dan afirmasi aja gak cukup sih. Hal itu sudah
diakui sendiri oleh para pakar mind technology.
L = Up to a point, positive thinking is ok. Tapi untuk
yang bener2 in the long run, kita masih tetap harus
MENJADI DIRI SENDIRI.
A = Yang mereka akui adalah gak cukup dg visualisasi
dan afirmasi. Perlu ditambah dg keikhlasan. Dg ikhlas,
vibrasi dg alam semesta jd lebih sinkron
L = Ya, IKHLAS dan PASRAH. Sebab, visualisasi itu kan
jebakannya itu di DESIRES. Desire: mao ini, mao itu;
mao mobil baru, rumah baru, istri baru, suami baru,
pacar baru, selingkuhan baru, etc. Dan caranya kan
sama saja. Di Visualisasi kan saja. Itu "jebakan"
visualisasi.
A = Yeap.
L = Orang terbujuk untuk melakukan visualisasi karena
di-iming-imingi akan berhasil kalau DESIRE itu besar,
kalau diulang-ulang terus dengan AFIRMASI, etc...
Akhirnya banyak orang yang STRESS. Asli, stress, mas,
karena setelah semuanya dijalankan kok yang diharapkan
gak dateng2, malahan jadi stress.
Lha iya, wong prinsip Ikhlas dan Pasrah gak dijalan-
kan. Yang dijalankan cuma Visualisasi dan Afirmasi
itu. Jadinya stress en kehilangan pegangan, dan jadi
kayak layangan putus. Banyak yang seperti itu.
A = Mas, gimana sih menghilangkan rasa takut?
L = Menghilangkan rasa takut is PASRAH. Caranya cuma
pasrah. Rasa takut kan berhubungan dengan MASA DEPAN.
Ada masa depan yang gak pasti. Kita bisa berhasil,
bisa pula gak berhasil, bisa pula sama saja. --Nah,
berarti ada KETIDAK-PASTIAN. Yang bikin TAKUT itu
adalah ketidak-pastian, dan bukan kegagalan.
A = Aku merasa diriku ini penakut. Takut segala,
hehehe...
L = Kita itu tidak takut kegagalan. Kalau sudah pasti
gagal, kita tidak takut. Kalau sudah pasti berhasil,
kita tidak takut. Kalau sudah pasti akan sama saja,
kita tidak takut... --Tetapi, kita itu takut kaget.
TAKUT KAGET. Kaget karena kita gak bisa pasti tahu
yang mana yang akan muncul: berhasil, gagal, atau
biasa saja. Kita ini maunya yang pasti2 saja.
A = Aku takut dg konflik, makanya aku gak bisa
berdebat dg teman sekantor saat meeting, misalnya.
L = Nah, karena tidak ada kepastian, maka kita takut.
A = Aku juga takut dg masa depan. Rasanya suram,
fuzzy. Ada perasaan hopeless.
L = Menurut aku bukan perasaan hopeless, tetapi merasa
biasa aja, gak ada apa2 which is ok2 aja... ---Yang
namanya "optimistik" itu kan buatan saja. Benernya,
wajarnya kita itu NETRAL, biasa aja. Gak optimis, gak
pesimis juga.
A = Aku jg merasa, pekerjaanku sekarang gak cocok dg
diriku yg sebenarnya, makanya aku gak berani memba-
yangkan di masa depan aku ada dimana. It's all
blurred...
L Kalau gak cocok kenapa bertahan di tempat sekarang.
You feel you need to learn something kan? And that
learning has to do with your FEAR kan? You are
learning to confront your fear kan?
A = I just feel that I have no choice. Ada conflicting
parts di dalam diri aku.
L = Menurut aku, it has to do with your own
subconscious urge to learn something in this life.
Your subconscious might be leading you to learn about
confronting your own fears. In the end, you'll learn
that those fears are unbased, gak ada dasarnya. Dan
dasarnya itu dicari-cari saja. Kalau dicari, ya memang
ada. Tapi sebenarnya gak ada. Jadi, dasar dari keta-
kutan itu apa? Ya, bukan apa2. Dasar dari ketakutan
adalah asumsi2 yang kita buat sendiri. Ada ASUMSI.
Nah, berdasarkan asumsi itu, suatu hal yang ada
sekarang bisa diproyeksikan ke MASA DEPAN. Ternyata,
jadinya jelek. Kalau asumsinya diubah, dan hal itu
diproyeksikan lagi ke masa depan yang sama,... kok
bisa bagus?
Yang berubah apanya? Cuma ASUMSI thok. Asumsi itu
asalnya dari mana? Ya dari BELIEF SYSTEM. Belief
system is kumpulan segala ASUMSI yang kita percayai
sebagai benar. Memang benar kalau kita percaya.
Tetapi, kalau kita gak percaya juga gak apa2...
Kalau kita mengganti ASUMSI itu, berarti kita mengubah
BELIEF SYSTEM kita, dan itu bisa kita lakukan saat ini
secara SADAR.
A = Belief system kan terletak di subconscious?
Seringkali kita gak sadar bhw kita punya belief itu.
L = Belief System letaknya di ALAM KESADARAN, mas,..
itu ada di alam sadar kita, alam terjaga kita, dan
bukan di Alam Bawah Sadar.
Alam Bawah Sadar itu cuma mengolah apa yang kita
masukkan kesana; segala apa yang kita percayai secara
sadar akan diolah oleh Alam Bawah Sadar.
A = Hmmm..
L = Kalau yang kita percayai itu BAGUS, dan BENAR,
maka akan terlihat sebagai VISIONS atau PENGLIHATAN di
Alam Bawah Sadar kita. Dan munculnya di Mata Ketiga
sebagai hal2 yang bagus.
Tetapi, kalau ternyata yang kita percayai itu banyak
CLOUDS-nya, banyak mendungnya, maka akan muncul pula
sebagai VISIONS yang also cloudy. Penuh mendung, dan
kadang2 hujan, dan malahan bisa banjir berhari-hari.
Prinsipnya seperti itu.
Jadi, Alam Bawah Sadar itu seperti CERMIN dari Alam
Sadar kita sendiri. -- Kalau kita mau merubah apa yang
ada di Alam Bawah Sadar, maka kita harus merubahnya di
Alam Sadar (keadaan kita terjaga, bukan tidur). --Nah,
yang namanya Visualisasi dan Afirmasi itu kan mainnya
di ranah ini... Tetapi, mereka sering lupa prinsip
IKHLAS dan PASRAH itu.
Mereka sering "terjebak" dengan visualisasi dan
afirmasi belaka sehingga banyak hal2 yang gak jujur
itu di daur-ulang di bawah sadar... --Akhirnya jadi
amburadul. Banyak yang amburadul seperti itu, seperti
benang kusut, dan gak tahu musti ngapain.
A = Mas, pernah baca buku Quantum Ikhlas dr Erbe
Sentanu?
L = Aku gak pernah baca itu.
A = Disana banyak dibahas pentingnya keikhlasan. Gak
hanya sekedar visualisasi dan afirmasi.
L = Good, mungkin prinsipnya kurang lebih sama saja
denga apa yang aku sering bahas ini. Ikhlas dan
Pasrah. Itu mutlak lho mas, kita ini kan manusia. Dari
jaman dulu dan sampai kapanpun, menurut aku, IKHLAS
dan PASRAH itu prinsip yang UNIVERSAL, selalu berlaku.
Cara aku adalah IKHLAS PASRAH. Dengan meng-Ikhlas-
masa lalu, dan mem-Pasrah-kan masa depan, otomatis
segala yang kusut masai di alam sadar dan bawah sadar
itu akan TERURAI dengan sendirinya. Itu automatic.
Otomatis. Jika kita Ikhlas dan Pasrah, maka perangkat
yang ada di diri kita langsung bekerja. Bekerjanya
akan SINKRON dengan MATA KETIGA dan ALAM SEMESTA juga.
Ya, bahkan dengan "Tuhan" juga kalau mau menggunakan
terminologi agama.
A = Ya mas, ujung2nya sama. Kalo di istilah "Law of
Attraction".
Mendukung", kata Johanes Surya, hehehe.
L = Lha, iya, semesta mendukung,.. tetangga bingung.
Kok mobilnya nambah terus nih ye???
A = Hmm, bukan lagi positive thinking. Tapi positive
feeling. Feeling itu lah yg memberikan vibrasi
positive atau negative... Bahkan, para ahli fisika
kuantum pun ujung2nya bilang ikhlas juga...
L = Feeling, FEELING TONE,... THE REAL FEELING TONE of
the Universe which is connected inextricably with our
real selves.
A = Aku tambah takjub dg perkembangan saat ini. Kalo
di filem "The Secret" para ahli agama, fisika kuantum,
filsafat, semuanya sepakat.. Ikhlas dan feeling of
abundance. The Power of Positive Feeling.
Karena bkan kata2 dr doa kita yg dijawab, tapi dr
feeling kita saat kita berdoa tersebut yang dijawab.
Kalo kita berdoa minta sesuatu tapi feeling kita gak
yakin, ya yng gak yakin itu justru yang dikabulkan.
Gitu kata para ahli berbagai bidang tadi, hehehe...
Hah, that's the answer ya?
L = Ya, en you know what? Kita harusnya BERDOA DI MATA
KETIGA. Kalo berdoa gak di Mata Ketiga, itu jadinya
cuma cuap2 aja, di bibir saja. Kalo di Mata Ketiga,
itu di Mata Batin, dan kita gak bisa bohong... So,
please pray in the 3rd Eye. Berdoalah di Mata Ketiga.
Feeling Tone di Mata Ketiga itu beda lho mas.
A = Apakah mata ketiga tempatnya keikhlasan dan
abundance?
L = Lha iya, itu tempatnya IKHLAS dan PASRAH. Kalo gak
Ikhlas, kalo gak Pasrah, kan Mata Ketiga jadinya cuma
Mata Ketiga boong2an. Mata Ketiga yang asli works ONLY
with IKHLAS dan PASRAH.
A = Need your advice in how to pray in the third eye.
Kenyataannya.
L = We'll that's the topic of our next conversation
then. Enough for now, ok? We'll talk next time, ok?
A = Oke mas.. Thanks banget tlah bicara panjang lebar
gini. Perlu wkt utk aku renungkan lagi nih.
L = ISTIGFAR,... kok kata itu muncul di aku begitu
saja?.. Astagfirullah alazzim, astagfirullah alazzim.
Itu untuk pasrah juga.
A = Iya mas, selalu istighfar ya?
L = Yes, sometimes. Nice talking with you. Bye Bye!
A = Bye...
++++++++++++
[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
dan bisa dihubungi di nomor HP: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@ yahoo.com>.
Untuk bergabung dengan MILIS SPIRITUAL-INDONESIA
please click this link:
<http://groups.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar