Tanah Terjanji
Oleh:
Audifax
Penulis buku "Imagining Lara Croft" (2006, Jalasutra) dan "Semiotika Tuhan" (2007, Pinus)
Tanah Terjanji, barangkali adalah harapan yang hampir selalu hadir dalam diri setiap orang. Panorama Tanah Terjanji, bisa bermacam dan berbeda antara seorang dan yang lain, namun panorama itu akan selalu menampak di depan perjalanan hidup mereka yang mengharapkannya. Kisah manusia yang mengharapkan Tanah Terjanji itulah yang coba dituturkan John Steinbeck dalam "Of Mice and Men". Dua tokoh utama novel ini, George dan Lennie, adalah pengelana yang tak punya apa-apa selain diri mereka sendiri dan sebuah impian akan sebidang tanah yang kelak bisa mereka tempati untuk hidup dengan damai.
Mimpi George dan Lennie adalah juga impian dari banyak orang. John Lennon, dalam lagu "Imagine", pernah menggambarkan panorama 'Tanah Terjanji" yang menjadi harapannya. Lennon pun yakin ia tak sendiri sehingga berani mengatakan: "You may say I'm a dreamer/but I'm not the only one/I hope someday You'll join us/ and the world will live as one". Kerinduan akan kedamaian yang ada di Tanah Terjanji memang ada dalam diri banyak orang, sehingga dalam kerinduan itulah kita tak pernah sendirian.
Membaca "Of Mice and Men", selain membaca petualangan George dan Lennie, adalah juga membaca kerinduan manusia akan kedamaian di Tanah Terjanji. Di balik pengalaman mengharukan Lennie, terselip ajakan untuk merefleksikan bahwa sebagian besar dari kita hanya berteman sepi dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji masing-masing. Mungkin kita tak seperti Lennie yang memiliki George, teman kecilnya yang selalu membimbing dan menumbuhkan harapan untuk menggapai Tanah Terjanji.
Teman kecil menuju Tanah Terjanji
Dalam dongeng Pinokio, sang boneka kayu selalu ditemani Jimmy Jengkerik, sobat kecil yang selalu memberi nasehat-nasehat tentang nilai dalam kehidupan. Betapapun nakalnya Pinokio, Jimmy selalu setia menemani dan tak lelah menyampaikan nasehat. Dalam "Of Mice and Men", Lennie yang bertubuh besar namun berotak sangat sederhana, selalu ditemani George, yang bertubuh kecil. George selalu mengatakan apa yang boleh dan tak boleh dilakukan Lennie, serta mengulangnya terus karena Lennie selalu lupa.
George sering bercerita mengenai sebuah tanah yang subur dengan rumah kecil, seekor sapi, beberapa ekor ayam dan kelinci-kelinci. George selalu menjanjikan bahwa mereka akan memiliki tanah tersebut. Lennie begitu ingin mereka kelak benar-benar memiliki tanah itu dan ia ingin diberi kesempatan memelihara kelinci. Lennie menyukai sesuatu yang manis, lembut dan bisa dibelainya, maka ia begitu mendambakan 'Tanah Terjanji' itu, di mana ia bisa sepuasnya membelai kelinci. Lennie, meski selalu gagal, berusaha sebaik mungkin untuk mematuhi 'suara teman kecil'-nya ini agar kelak diijinkan memelihara kelinci.
Manusia dan 'teman kecil'-nya adalah simbol yang juga bisa kita temui dalam kisah Bima yang bertemu sosok kecil menyerupainya, yang tak lain adalah suara hatinya sendiri. Dalam filsafat Yunani, hal serupa ada pada penjelasan Socrates mengenai daimon, yang dideskripsikannya sebagai suara yang ada di cuping telinganya. Suara yang selalu memberitahukan mengenai apa yang mesti dilakukan dan tak boleh dilakukan. 'Suara' ini sering juga dipahami sebagai logos, kata yang menjadi pengetahuan. Secara sederhana, orang awam menerjemahkan 'suara' dari teman kecil ini sebagai 'suara hati' atau 'hati kecil yang berkata'.
Teman Kecil, Hati Kecil
Manusia yang masih mau mendengarkan suara 'teman kecil'-nya ini, seperti Lennie yang memiliki George, tak pernah sendiri dalam kesepian dan selalu memiliki masa depan. Masa di mana terdapat Tanah Terjanji. Lennie menjelaskan: "...karena aku punya kau yang selalu menjagaku, dan kau punya aku yang juga selalu menjagamu". Lennie adalah sosok baik hati dan bersifat seperti anak-anak, tetapi tidak cerdas. Ketidakcerdasannya ini membuat Lennie sulit mengendalikan diri dan kekuatannya yang luar biasa, akibatnya ia sering mendapat masalah besar. Setiap mendapat masalah George-lah yang selalu membantu Lennie keluar dari masalah.
Suatu ketika Lennie mendapat masalah besar lagi. Tidak seperti sebelumnya, tampaknya kali ini George tak akan dapat menyelamatkan sahabat sejatinya. Benarkah demikian? Pembacaan pada scene ini memiliki makna yang berlapis. Pembaca bisa saja menganggap George telah gagal, tetapi bisa pula inilah titik keberhasilan George. Makna yang ditemukan pembaca tergantung seberapa dalam pembacaan itu mampu menembus lapis demi lapis makna kisah ini.
"Of Mice and Men" adalah kisah sederhana, berkisah mengenai kesederhanaan, namun memiliki kedalaman makna yang tak sederhana. Kisah ini berbicara mengenai ketulusan dalam menjalani hidup. Seperti Lennie, kita adalah pengelana-pengelana dalam semesta kehidupan. Kita lahir ke semesta ini sendirian, tanpa membawa apa-apa, tetapi selalu ada 'George kecil' yang menemani kita. Persahabatan dengannyalah yang membuat kita bisa menatap impian akan Tanah Terjanji tanpa berpaling dari realita hidup yang tengah kita jalani saat ini.
Bagi anda yang berminat mendiskusikan esei tentang novel "Of Mice and Man" ini, saya mengundang anda bergabung mendiskusikannya di milis Psikologi Transformatif
Bagi mereka yang ingin bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, ketik:
www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia . Total member telah melebihi 1900, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia .
Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Kartono Muhammad, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika, Ratih Ibrahim, Sartono Mukadis, Nurudin Asyhadie
Building a website is a piece of cake.
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
SPONSORED LINKS
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar