mojok dulu ..jangan keterusan biar gak terlalu terseret ...
salam manis
/lu2
pradita@telus.
Oh jadi motivasinya nimbrung ini karena ini toh: "mari bergandengan tangan
hidup penuh kerukunan karena semua mempunyai keyakinan masing2." Ha ha ha ha.
Kenapa elo gak bilangin tuh brother loe si Hendrik? Atao teori kerukunan ini
cuma berlaku buat yang non-Islam yang selaluuuuuuu mesti menghormati yang
Muslim, sementara tidak ada kewajiban sama buat sebaliknya?
manneke
Quoting ahli sastra <ahlisastra@yahoo.com >:
> Alhamdulillah, masukkan mas was-was mudah2an cukup dimengerti, dan apa yang
> diprotes mas was_was bisa difikir ulang oleh sapa saja yang akan membelokkan
> agama islam, Al-Qur'an akan tetap suci hingga akhir zaman dan Allah akan
> menjaganya dari tangan2 yang akan membelokkan aqidah umat islam, mari
> bergandengan tangan hidup penuh dengan kerukunan karena semua mempunyai
> keyakinan masing2, lakum diinukum wali yadiin,
>
> was_swas <was_swas@yahoo.com > wrote: Dear Non Sisca,
> Seperti juga ahlisastra (dan Mas As As), tampaknya saya ingin "protes"
> dengan tulisan Sisc sekali ini :). Protesnya ada beberapa:
>
> Seperti sudah dikatakan Ahlisastra & Mas As As, sebuah ayat jangan
> dipotong seenaknya.
> Ayat2 Al Quran tidak seharusnya dibaca sebagai ayat yang terpisah dari
> ayat2 lainnya. Setidaknya, untuk memahami satu ayat, sebaiknya membaca 2 ayat
> lain yang berkaitan dengannya
> Hati2 mengutip hadis. Ada hadis2 yang dhoif, sehingga tidak dapat
> dijadikan sebagai landasan. Biar bagaimana pun, hadis itu adalah catatan
> sahabat Rasulullah; para manusia yang sangat mungkin bias/salah
> menginterpretasikan/salah mencatat kata2 Rasulullah.
> Seperti sudah dibahas Ahlisastra & Mas As As, Sisc memotong kalimat yang As
> Sajadah (QS 32: 23) - bagian yang Sisc hilangkan saya warnai merah, demikian
> pula dengan saritilawahnya
> ''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimir yatim min liqaa- ihii..
> wa ja'alnaahu hudal li banii israil''
> (versi Sisc: Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab
> (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya)
> Dari Al Quran: Dan sungguh telah Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat),
> maka janglah engkau di dalam keraguan menemuinya, dan Kami menjadikannya
> (Taurat) sebagai petunjuk bagi Bani Israil
>
> So, memang Taurat itu benar, serta menjadi petunjuk bagi Bani Israil.
> Sebelum kemudian disempurnakan dengan Injil, dan (menurut Islam) kemudian
> disempurnakan lagi dengan Al Quran. Jadi, ibarat UU, ini adalah UU lama yang
> sudah direvisi dan direvisi lagi. Diterima sebagai bagian dari sejarah, dari
> bagian persaudaraan, ya. Tapi tidak lebih dari itu :)
> Untuk Al Maaidah (QS 5), apakah dengan sengaja Sisc mengutip ayat 46, 47,
> dan 68, tapi mengabaikan ayat 48 ;)? Bukankah ayat 43 - 48 merupakan suatu
> cerita berkesinambungan ;)? Setidaknya baca ujung2nya deh, biar bisa
> memberikan konteks yang tepat untuk 46 dan 47 :)
> QS 5: 43
> Dan bagaimanakah mereka dapat menjadikanmu (Muhammad) sebagai hakim mereka,
> padahal di sisi mereka ada Taurat yang didalamnya ada hukum Allah, kemudian
> mereka berpaling sesudah itu. Dan mereka itu bukanlah orang-orang yang
> mukmin.
> QS 5: 48
> Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al Quran) dengan
> (membawa) kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari Alkitab dan menjadi
> kesaksian atasnya. Maka hukumkanlah di antara mereka dengan apa yang Allah
> turunkan, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka (dengan
> meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepada engkau. Bagi tiap-tiap
> (umat) di antara kamu, Kami telah jadikan peraturan dan jalan (yang terang).
> Dan kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
> tetapi Allah hendak menguji kamu tentang apa yang telah diberikan-Nya kepada
> kamu, maka berlomba-lombalah kamu berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah
> tempat kembali kamu sekalian, maka Dia akan kabarkan kepadamu apa yang kamu
> selisihkan itu.
> So.. kalau dilihat dari konteksnya, dalam rangkaian ayat ini bercerita
> tentang mengapa masih turun Al Quran, sementara Taurat dan Injil juga pada
> hakikatnya sudah benar :) Sekalian menceritakan mengapa tidak semua orang
> harus jadi Islam (tetap boleh dan harus dihormati jika memilih menjadi Yahudi
> atau Nasrani), walaupun sebenarnya Islam dan Al Quran (kalau menurut ayat2
> itu) adalah "penyempurnaan" dari kitab2 sebelumnya :)
> Jangan dipotong di tengah2 dong.. ;) Apa bedanya Sisc dengan Hendrik kalau
> memanfaatkan ayat2 hanya untuk justifikasi pendapat ;)
> Tentang Yesus Kristus a.k.a Nabi Isa Almasih AS dalam Islam
> > Quran s.An Nisaa 171 mengatakan:
> > "Innamal Masihu 'Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa ila
> > Maryama wa Rohu, minhu..-'
> > (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan
> > Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripadaNya)-
> Ah, Jeng Sisc ini :) Jangan suka mengebiri ah.. HAHAHAHAHA.. :) An-Nisaa QS
> 4: 171 itu ayat panjang, mosok cuma diambil segitu :) Komplitnya begini:
> QS 4: 171
> Hai Ahli Kitab, janganlah engkau berlebih-lebihan dalam agamamu, dan
> janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Hanya
> sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, dan
> (dijadikan) dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan
> (dengan tiupan) ruh dari pada-Nya. Makan berimanlah kamu kepada Allah dan
> rasul-rasulnya, dan janganlah kamu mengatakan "Tuhan itu tiga". Berhentilah
> kamu (dari pengakuan itu), itu lebih baik bagimu. Hanya sesungguhnya Allah
> adalah Tuhan Yang Esa, Maha Suci Dia dari mempunyai anak. Milik-Nya apa yang
> di langit dan di bumi. Dan cukuplah Allah menjadi pelindung
> (catatan kaki: Yang dimaksud "berlebih-lebihan di dalam agama" di sini
> adalah mengada-ada dalam agama, seperti orang Yahudi menjadikan Uzair sebagai
> anak Allah, dan orang Nasrani menjadikan Isa AS sebagai anak Allah)
> Boleh Jeng Sisc cek di Al Quran mana pun :). Pasti QS 4: 171 ini jauh lebih
> panjang dari yang Jeng Sisc kutip :). Pun catatan kaki-nya ada :)
> Begini, Jeng Sisc, dalam Islam Nabi Isa AS ini memang seorang rasul yang
> istimewa. Beliaulah yang sejak dalam konsepsi pun sudah ditetapkan sebagai
> rasul (sementara nabi dan rasul lainnya baru mendapatkan wahyu di usia
> dewasa). Nabi Isa AS ini sejak dalam buaian sudah menunjukkan mukjizat,
> dengan mampu berbicara. Dan.. dipercayai pula bahwa di akhir jaman nanti Nabi
> Isa AS ini yang akan turun kembali ke dunia. Justru bukan Muhammad yang akan
> turun kembali.
> Namun jika Jeng Sisc kemudian mengatakan: "Tidak ada satu ayatpun dari
> Al-Quran secara tegas menolak ajaran Alkitab di atas mengenai sebutan "Anak
> Allah" bagi Jesus Kristus", maka memang timbul question mark besar :) Seperti
> tertulis dalam QS 4: 171 itu (dan ayat itu tidak dibagi2 menjadi a, b, c, d
> lho.. harus dibaca utuh ;)), dalam Islam jelas dinyatakan bahwa: Hanya
> sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, dan
> (dijadikan) dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan
> (dengan tiupan) ruh dari pada-Nya.
> Isa Almasih bin Maryam, seistimewa apa pun dia, adalah UTUSAN Allah. Dia
> bukan penjelmaan Allah :)
> Dan jika Jeng Sisc berkata: Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun, bahwa
> pengakuan Allah Tritunggal itu, berlawanan dengan ke-Maha Esa-an Allah Yang
> Maha Esa itu, bukanlah berarti Tiga Allah bersatu dalam satu kesatuan,
> sebagaimana sering ditafsirkan orang, maka hendaknya Jeng Sisc melihat
> kembali bahwa QS 4: 171 itu dibuka dengan kalimat, "Hai Ahli Kitab," :).
> Dalam Islam hanya ada 3 agama yang dipercayai sebagai agama samawi (agama
> langit, turun dari Allah): Yahudi, Nasrani, dan Islam. Umat Islam disebut
> Muslim, sementara Ahli Kitab melingkupi penganut samawi yang bukan Muslim :)
> Saya tak hendak mempersoalkan agama siapa yang benar atau agama siapa yang
> salah :). Semua kan kembali kepada iman :) Ada 1001 alasan bagi saya untuk
> mengatakan bahwa agama lain salah, dan demikian pula umat lain punya 1001
> alasan untuk mengatakan agama saya salah. Masing2 alasan bisa sangat logis.
> Jadi.. saya berpegang saja pada QS 5: 48 yang sudah saya kutipkan di atas,
> bahwa kalau Allah menghendaki, bukan hal yang susah untuk membuat kita semua
> punya kepercayaan yang sama :). Dan bahwa hanya Dia yang punya jawaban atas
> apa yang diperselisihkan ini :). Pun, saya berpegang pada Al Kafiiruun QS
> 109: 6, yang berbunyi: Lakum diinukum wa liya diin (bagi kamu agamamu dan
> bagiku agamaku).
> Tapi.. kalau kemudian Jeng Sisc menggunakan ayat2 Al Quran dengan semena2,
> dipotong sana-sini, dan diputarbalikkan artinya, well.. saya kurang setuju :)
> Setidaknya, kalau Jeng Sisc mau menggunakan ayat2 Al Quran, letakkan pada
> tempatnya :) Mosok giliran ngebahas Injil Yohanes, Jeng Sisc bisa elaborasi
> bahwa nggak boleh dibaca secara harafiah, tapi giliran pakai Al Quran
> dipotong2 dan diterjemahkan secara harafiah :)
> Salam,
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups , "non_sisca" <non_sisca@..com ..>
> wrote:
> >
> >
> > ayat Quran s.Al Maidah 68, berbunyi:
> > "Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wal
> > injil wa ma unzila alaikum min rabbikum.''
> > artinya: "Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang
> > sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injii, dan apa-apa
> > yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''.
> >
> > Quran s.As Sajadah 23:
> > ''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimir yatim min liqaa-
> > ih..''
> > (Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab (Taurat),
> > maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya) .
> >
> > Quran s. Al Maidah 46:
> > ''Wa qaffainaa 'ala assyarihim bi 'Isa 'bni Maryama mushaddi qallima
> > baina yadaihi minat Taurati wa atai naahul Injila fieha hudan wa
> > nurun, wa mushaddi qallima baina yadaihi minat Tauraati wa hudan
> > wamau' 'izhatan lilmuttaqien.''
> > (artinya: Dan kami iringkan jejak mereka (nabi terdahulu) dengan Isa
> > putra Maryam, membenarkan kitab Taurat. Dan Kami telah memberikan
> > kepadanya Kitab Injil yang ber-isikan petunjuk dan cahaya, dan
> > membenarkan kitab yang terdahulu yaitu Taurat, dan menjadi petunjuk
> > serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa).
> >
> > Quran s.Al Maidah 47:
> > Wal yachkum ahlal Injili bimaa anzala 'llahu fichi wa manllam yachkum
> > bimaa anzala'llahu fa ulaa ika humul faasikuna.''
> > (artinya: Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan
> > perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa
> > tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka
> > mereka itu adalah orang-orang yang fasik).
> >
> > Quran s.Al Baqarah 62:
> > 'Inna'lladzina aamanu wal ladzina haduu wan naasharaa wa shaabi iena
> > min aamana billahi walyaumil akhl~i wa 'amila shalichan falahum
> > ajruhum'indrarabbihim wa lakhaufun 'alaihim wa la hum yachzanun, ''
> > (artinya: Sesungguhnya orang-orang yang percaya, orang-orang
> > Yahudi, Nasrani dan Sabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-
> > benar beriman/percaya kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
> > mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, dan tidak pula mereka
> > berduka-cita).
> >
> >
> > 1) JESUS DISEBUT ANAK ALLAH
> >
> > Dalam Injil Yohannes 1: 1 dan 14 dikatakan demikian:
> > "Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
> > Firman itu adalah Allah". (ayat-1 ) "Firman itu telah menjadi manusia
> > dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
> > kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
> > kasih, karunia dan kebenaran. (ayat :14).
> >
> > Dalam nats ayat ini makna Jesus itu disebut "Anak Allah" ialah dari
> > hal Firman Allah yang telah menjadi daging dalam kelahiran Jesus
> > Kristus. Dengan lain perkataan juga Jesus dikatakan "Firman yang
> > Hidup"
> >
> > Jadi Jesus disebut Anak Allah, bukanlah bermakna Allah beranak secara
> > biologis sebagaimana sering diartikan orang, melainkan Firman Allah
> > itu telah dinyatakan di dalam kelahiran Jesus orang Nazaret atau
> > Almasih Isa Ibnu Maryam.
> >
> > Pengertian nats Alkitab disaksikan kebenarannya oleh Muhammad sendiri
> > yang mengatakan:
> > "Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu"-
> > (Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya).
> > (Hadits Anas bin Malik--Mutiara Hadits halaman 353).
> >
> > Quran s.An Nisaa 171 mengatakan:
> > "Innamal Masihu 'Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa ila
> > Maryama wa Rohu, minhu..-'
> > (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan
> > Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripadaNya)-
> >
> > Jesus "Anak Allah", yaitu merupakan Firman Yang Hidup.
> >
> > Kalau ada yang menyangkal menyebut Jesus itu "Anak Allah", adalah
> > disebabkan mengartikan "Anak" di sini secara biologis, secara
> > kemanusiawian.
> >
> > Nats Al-Quran s.Al Ikhlas yang mengatakan: "
> > ..................Dialah Allah Yang Esa ...tidak beranak dan tidak
> > diperanakkan .." sering dikemukakan sebagai dalil untuk menolak bahwa
> > Allah itu mempunyai anak sebagaimana halnya iman Kristen dengan
> > penyebutan ''Yesus Anak Allah''.
> > Sebenarnya ajaran Kristen sendiri dapat menerima sepenuhnya ayat
> > Quran ini, karena ajaran Kristen sendiri sama sekali tidak pernah
> > mengatakan bahwa "Allah itu punya anak" dalam pengertian secara
> > biologis, yang oleh Quran itu disebut dengan Istilah "walad".
> >
> > Adapun Jesus disebut "Anak Allah" adalah dalam pengertian
> > mutasyabihat, yaitu Firman Allah yang Hidup didalam Jesus Kristus,-
> > bukan dalam pengertian "walad", melainkan dalam pengertisn "ibn".
> >
> > Tidak ada satu ayatpun dari Al-Quran secara tegas menolak ajaran
> > Alkitab di atas mengenai sebutan "Anak Allah" bagi Jesus Kristus.
> > Yang Al Quran tolak adalah jika Jesus dianggap Anak Allah dalam
> > pengertian walad, yaitu anak secara seksuil biologis kemanusiawian.
> >
> > 2) JESUS DISEBUT "TUHAN"
> >
> > Kenapa Jesus disebut "Tuhan".
> > Ada yang sama sekali tidak sanggup mengatakan "Jesus itu Tuhan", atau
> > mengatakan "Tuhan Jesus". Karena sedari kecil diajar dan kemudian
> > mengajar bahwa "La ilaha illallah'- (tidak ada Tuhan kecuali Allah).
> >
> > Sebenarnya terjemahan makna: "La ilaha illallah" itu, ialah: 'Tidak
> > ada ilah kecuali Allah". Jika demikian, maka sama sekali tidak
> > bertentangan dengan Alkitab. Karena dalam Keluaran 20: 3 dikatakan
> > demikian: Jangan ada padamu Allah (ilah) lain di hadapanKu".
> >
> > Ke Tuhan-an Jesus itu tersimpul dalam kesaksian Muhammad yang
> > mengatakan 'Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu':
> > (Jesus itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya).
> >
> > Dalam kata lain sering dipergunakan istilah "Allah telah menjelma
> > jadi manusia".
> >
> > Kata "menjelma" yang dikaitkan dengan Allah, tidak membawa perubahan,
> > karena Allah itu tidak berubah (Malaekhi 3: 6).
> >
> > Allah menjelma jadi manusia, tidaklah bermakna Allah sudah tidak ada,
> > yang ada hanyalah manusia. Pendapat demikian memang tidak benar.
> > Allah itu tidak berubah. Allah menjelma jadi manusia, maka Allah
> > tetap ada, dan manusiapun juga ada. Jadi kata "menjelma" kita
> > pergunakan hanyalah merupakan kata analogi, kata yang diserupakan
> > saja, yang diandaikan saja, namun tetap tidak diartikan secara kamus
> > bahasa dunia, bahasa sehari-hari.
> >
> > Allah menjelma jadi manusia, bermakna Allah telah menyatakan
> > dirinya,; menyatakan wujudnya, mewahyukan karyanya dan lain-lain
> > dalam pribadi manusia yang nampak itu, dalam hal ini di dalam Jesus
> > Kristus.
> >
> > ALLAH, dalam bahasa Ibrani dikatakan E'loah atau El'ohim bahasa
> > Grika: Theo. Bahasa Inggris: God, Bahasa Arab: Allah.
> > Merupakan wujud pribadi atau Oknum alkhalik, pencipta semesta alam.
> >
> > TUHAN dalam bahasa Ibrani : Yahova, bahasa Grika dikatakan Kyrios.
> > Bahasa Inggeris; Lord. Bahasa Arab: Rabb. Bahasa Indonesia: Tuhan.
> > Bermakna : Penguasa merupakan fungsionil Allah, kewibawaan Allah.
> >
> > Ke-Tuhan-an Allah, atau kewibawaan Allah, dalam Kristologi ada tiga,
> > yaitu: 1) Mencipta, (2) Berfirman, dan (3). Membimbing, memberi
> > taufik dan hidayaht. Ke-Tuhan-an Allah berfirman, dan ke-Tuhan-an
> > Allah membimbing ada di dalam Jesus Kristus pribadi. Dan itulah
> > sebabnya Jesus dikatakan "Firman yang Hidup" dan "Juruselamat".
> >
> > 3) TAUHID KRISTIANI
> >
> > Tauhid Kristiani, bermakna ajaran Kristen untuk mengenal pengertian
> > ke-Esa-an Allah Tritunggal.
> >
> > Ke-Maha-Esa-an Allah Tritunggal yang menjadi iman Kristen ini sering
> > diperdebatkan orang, yang pada umumnya masih kurang difahami oleh
> > saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan Islam.
> >
> > Timbul pertanyaan, apakah pandangan Islam dan Kristen mengenai
> > pengertian Ke-Maha-Esa-an Allah ini memang sama?
> > Ya, memang sama.
> >
> > Dalam ajaran Agama Islam, ke-Esa-an Allah ini dijelaskan dalam Quran
> > antara lain Q.S. Al Ikhlas 1, Qs.AI Baqarah 163, QS. Almaidah 73 b,
> > dan lain-lain.
> >
> > Sementara itu juga dalam Alkitab diuraikan tentang ke Maha-Esa-an
> > Allah ini, antara lain:
> > Yesaya 45:5 Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak
> > ada Allah".
> > Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal
> > Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Jesus Kristus
> > yang telah Engkau utus".
> > 1 Kor 8:4b.........dan tidak ada Allah lain daripada Allah Yang Esa".
> > 1 Kor 8:6 ".......bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,
> > yang dari padaNya berasal segala sesuatu yang untuk Dia kita
> > hidup........"
> >
> > 4) ALLAH TRITUNGGAL MAHA ESA
> >
> > Masalah doktrin Tritunggal sama sekali tidaklah memperkosa makna
> > Tauhid ke-Esa-an Allah itu sendiri.
> >
> > Quran s.Al Maidah 73 yang mengatakan: "Sesungguhnya kafirlah orang-
> > orang yang mengatakan bahwasanya Allah yang ketiga, dari tiga."(teks
> > aslinya: Laqad kafaral ladzina qaalu innal laha syalisyu
> > syalaasyht........... "
> >
> > Juga Quran s.An Nissa 171c mengatakan:
> > "Janganlah kamu katakan Allah itu Tiga" (wa la taqulu syalasyht).
> >
> > Ayat-ayat Quran ini sering dikemukakan oleh saudara-saudara kita yang
> > beragama Islam, sebagai dalil untuk menolak faham Tritunggal yang
> > dianut oleh iman orang-orang Kristen.
> >
> > Ayat-ayat Quran ini jelas menolak faham Tritheisme (ke-Tiga Allah-an)
> > dan bukanlah menolak faham-Allah Tri-tunggal (Trinitas) ajaran
> > imannya orang-orang Kristen.
> >
> > Alkitab telah menggariskan kepercayaan kepada Allah itu
> > demikian: "Shema Israel! Dengarlah olehmu hai Israel; sesungguhnya
> > Tuhan, Allah kita. Tuhan itu Esa adanya." Ulangan 6:4
> >
> > Dalam Kitab Yesaya 45:5 dikatakan: "Akulah Tuhan dan tidak ada yang
> > lain. Kecuali Aku tidak ada Allah."
> >
> > Dalam Injil Yohanes 17:3 dikatakan: "Inilah hidup yang kekal itu,
> > yaitu bahwa mereka mengenai Engkau satu-satunya Allah yang Benar, dan
> > mengenal Jesus Kristus yang telah Engkau utus."
> >
> > Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun, bahwa pengakuan Allah
> > Tritunggal itu, berlawanan dengan ke-Maha Esa-an Allah Yang Maha Esa
> > itu, bukanlah berarti Tiga Allah bersatu dalam satu kesatuan,
> > sebagaimana sering ditafsirkan orang.
> >
> > Rumus Allah Tritunggal sering dituliskan orang dengan angka: 1 = 3, 3
> > = 1, bermakna sebagai berikut:
> > 1 = 3, yaitu SATU zat Allah, didalam TIGA Qudrat
> >
> > Kuasa Allah, (Tiga Qudrat Kuasa Allah itu, ialah: (1 ) Mencipta, (2)
> > Berfirman, dan (3) Bertindak, (Menolong, membimbing, memberi taufik,
> > dan hidayah). Mencipta, dengan kata lain disebut ''Bapa''. Berfirman,
> > dengan kata lain disebut "Anak". Membimbing, dengan kata lain
> > disebut "Rohulkudus".
> >
> > 3= 1, yaitu TIGA oknum Ilahi (Bapa, Anak dan Rohulkudus), adalah SATU
> > wujud zat Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
> >
> > Uraian lebih lanjut yang dimaksudkan Allah Tritunggal itu dapat
> > dijelaskan lagi sebagai berikut:
> >
> > (1) ALLAH alkhalik, dengan kata lain disebut "Bapa" adalah sebagai
> > pencipta semesta alam, (sebanding dengan kata sifat "Qadirun =
> > Berkuasa" dalam ajaran Islam).
> >
> > (2) FIRMAN, dengan kata lain disebut "Anak" yang telah jadi jasad
> > manusia dalam kelahiran Jesus, sebagai Firman yang hidup, untuk
> > menyampaikan hukum-hukum Allah, kehendak-kehendak Allah, menyatakan
> > janji-janji Allah, dan lain-lain kepada umat manusia, berbicara dalam
> > bahasa manusia. (Sebanding dengan sifat "Muridun = Berkehendak" dalam
> > ajaran llmu Tauhid Islam).
> >
> > (3) ROH ALLAH, dengan kata lain disebut "Rohulkudus", yang memberi
> > Taufik dan Hidayaht (pertolongan dan bimbingan Roh Kebenaran) kepada
> > umat yang percaya dan bertakwa kepadaNya. (Sebanding dengan
> > sifat : "Hawun = Hidup" dalam ajaran Islam).
> >
> > Ketiga unsur di atas ini (Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus)
> > digambarkan masing-masing sebagai oknum (sebanding dengan
> > istilah "Sifat" dalam ajaran Islam) adalah Esa dalam wujud zat Allah,
> > yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, sama kuasanya sama kekalnya
> > tidak ada yang terdahulu atau terkemudian di antara satu dengan yang
> > lain.
> >
> > Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus, dapat diucapkan dalam sepatah kata,
> > yaitu: "ALLAH".
> >
> > Dalam Alkitab berbahasa Arab dikatakan:
> > "Bismil Ulbi wal ibni wal Ruhulqudusi (Dengan nama Bapa dan Anak dan
> > Rohulkudus). Aba, Ibni, Rohulkudusi = Allah. Dalam bahasa Arab dapat
> > dibaca ringkas: "Bismillah'. Kata Bismillah ini mengandung unsur ke-
> > Tri-tunggal-an iman Kristiani.
> >
> > Dengan susunan kalimat bentuk lain masih dapat dijelaskan lagi
> > sebagai berikut:
> >
> > 1. ALLAH disebut"Bapa", adalah dalam aktivitasNya sebagai alkhalik,
> > pencipta semesta alam, Maha Kuasa. (Qadirun = Berkuasa).
> >
> > 2. ALLAH itu juga, disebut "Anak" atau dengan kata lain
> > disebut "Firman" (Yoh. 1:14), atau "Firman yang Hidup" (1 Yoh. 1:1),
> > adalah dalam aktivitasNya sebagai pemberi amaran/perintah menetapkan
> > hukum, menyatakan kehendak, menyatakan janji-janji Allah kepada umat
> > manusia.
> >
> > Anak atau Firman ini telah menjadi daging dalam rupa manusia, yaitu
> > kelahirannya Jesus Kristus (muridun=berkehendak).
> >
> > 3. ALLAH yang itu juga, bukan Allah yang lain lagi,
> > dikatakan "Rohulkudus" atau Roh kebenaran, adalah dalam aktivitasnya
> > sebagai pemberi Taufik dan Hidayaht, memimpin rohani orang Kristen
> > membawa kepada kebenaran, hidup yang kekal (Hayyun=Hidup).
> >
> > Sebab itu dengan penyebutan "Allah Bapa" atau "Allah Anak",
> > ataupun "Allah Rohulkudus", tidaklah sama sekali menunjuk kepada
> > makna jumlah banyaknya tiga Allah, meskipun terjadi tiga kali disebut
> > nama Allah, namun Allah itu adalah tetap hanya Esa, tidak lebih.
> >
> > Penyebutan yang berbeda, hanyalah sekedar menunjukkan adanya
> > perbedaan aktivitas, yaitu:
> >
> > a. disebut "Bapa" atau "Allah Bapa" adalah sebagai alkhalik, pencipta
> > semesta alam, yang Maha Kuasa (Qadirun) .
> >
> > b. disebut "Anak" atau "Allah Anak" adalah sebagai Firman yang hidup,
> > berbicara kepada manusia dalam bahasa manusia (Muridun).
> >
> > c. disebut "Rohulkudus" adalah sebagai pemberi Taufik dan Hidayaht,
> > pembimbing rohani umat manusia yang percaya, hidup dalam Roh
> > Kebenaran (Hayyun).
> >
> > Jadi jelaslah kiranya, bahwa ke-Maha-Esa-an Allah Tritunggal di dalam
> > iman Kristen, sama sekali tidaklah berarti memperkosa ajaran Tauhid,
> > dan tidaklah juga diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari
> > beberapa Allah atau beberapa Tuhan, seperti sering disalah tafsirkan
> > orang.
> >
> > Al-Quran sama sekali tidak menentang atau menolak akan pengertian
> > Allah Tritunggal iman Kristen ini. Yang ditolak oleh Quran seperti
> > yang disebut dalam Qs. Al-Maidah 73 itu, ataupun Qs. An Nisaa 171,
> > adalah faham ke-Tiga Allahan atau Tritheisme. Ajaran Kristenpun
> > menolak faham Tritheisme atau ke-Tiga Allah-an ini.
> >
> > Sebab itu yakinlah bahwa tidak ada satu ayatpun Quran
> > menentang "Allah Tritunggal" iman Kristen ini.
> >
> >
> > Menurut Qur'an, Muhammad menerima wahyu tentang ucapan Jesus demikian:
> > "Selamatlah diriku ketika dilahirkan dan ketika mati dan ketika
> > berbangkit kembali hidup." Q.s. Maryam 33).
> > Teks aslinya. 'Wassalamu'ala yauma walidtu wayauma amutu wa yauma
> > ub'asyu hayya."
> > Dengan kata "ub'asyu hawa" (bangkit hidup kembali) adalah merupakan
> > kehidupan yang real--nyata--sesudah mengalami kematian (amutu) yang
> > real --nyata --pula.
> >
> > Mengenai peristiwa kenaikan Jesus ke sorga (mikraj) ini tidak ada
> > sanggahan Quran, malah ditunjang dengan adanya ayat Quran s.Ali Imran
> > 55 yang antara lain mengatakan:
> > "Idz qalallahu ya 'Isa inni mutawaffika wa rafi'uka..''
> > (Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan
> > engkau, dan mengangkat engkau kepadaku ......)
> >
> > Kedatangan Jesus pada akhir zaman ini untuk menjadi hakim yang adil
> > itu, pun menjadi kepercayaan bagi umat Islam pada umumnya, karena
> > dalam beberapa hadits Bukhari dan Muslim, masalah ini ada
> > diberitakan. Antara lain dapat dicatat sebagai berikut:
> >
> > 1. Hadits Bukhari dari Abu Hurairah, Jilid ll, hal 256:
> >
> > "Kaifa antum idzalabna Manyama fikum wa imaamu-kum min kum."
> > (Bagaimana halmu, apabila Ibnu Maryam turun jadi imam daripada kamu.).
> >
> > 2. Hadits dari Musnad Imam Ahmad ibd. Hambal, jilid 11--halaman 411 :
> > 'Yu syiku min 'asya minkum an balqa 'Isa Ibna Maryama imama mahdiya
> > wa hakama 'adlan." (Dari padamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam
> > sebagai imam Mahdi dan Hakim yang adil).
> >
> > 3. Nabi Muhammad sendiri pernah bersumpah untuk meyakinkan bahwa Isa
> > Almasih ibnu Maryam akan datang kembali untuk menjadi Hakim yang Adil.
> > Muhammad berkata:
> > "Wallaha liyunzilna ibna Maryama hakuman 'adlan."
> > (Demi Allah, sesungguhnya akan turun (datang) putra Maryam selaku
> > hakim yang adil).
> > (Hadits Muslim jilid I - Halaman 76)
> >
> > Syarahan Hadits ini adalah mengkhabarkan kedatangannya Isa Almasih
> > untuk kedua kalinya kelak (akhir zaman). Perkataan ''hakuman''
> > (menjadi hakim), mengisyaratkan bahwa kedatangannya Isa Almasih Jesus
> > Kristus) yang kedua kali itu, tidaklah selaku Nabi membawa risalah
> > atau syariat agama, dengan Quran ataupun Alkitab (Taurat-lnjil), yang
> > berlaku sekarang, tetapi hanyalah ia turun menjadi Hakim antara
> > segala hakim-hakim umat ini, dengan kitab baru, yang dinamakan "Kitab
> > al-Hayat" (Wahyu 20:11-15).
> >
> > Nats dari Hadits shahih Bukhari-Muslim diatas, dapat dibanding dengan
> > Alkitab, Roma 2 :16 yang berbunyi demikian:
> > "Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah sesuai dengan Injil
> > yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi
> > dalam hati manusia oleh Kristus Jesus," (Roma 2 :16).
> >
> > Keselamatan menjadi Pengikut Kristus, Quran telah bersaksi sebagai
> > berikut:
> > "Idz qala'llahu ya 'Isa inni mutawaffika, wa raafi uka ilayya wa
> > muthahhiiruka minal ladzina kafaruu wa yaa 'ilul ladzinat taba'uka
> > fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil giaamaht ...............':
> > (Ingatlah ketika Allah berkata: "Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan
> > engkau, mengangkat engkau kepadaKu, membersihkan engkau daripada
> > orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas
> > daripada mereka yang tidak percaya hingga hari kiamat."
> >
> > Jelas, bahwa Quran tersebut bersaksi, bahwa pengikut-pengikut Kristus
> > terjamin keselamatannya, dalam hal ini adalah Hidup Kekal di alam
> > sorgawi.
> >
> > Doa seharusnya menjadikan rendah hati,
> > namun barangkali juga ada yang tidak benar2 mengerti kalimat yang
> > sering diucapkan seperti "Bismillahir rahmanir rahim", atas nama
> > Allah Yang Pemurah Lagi Penyayang .........
> >
> > Maaf ...........
>
>
>
>
>
>
> --------------------- --------- ---
> Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar