--- In psikologi_transform
>
> hmm.. capek juga mengetik paket keenam ini.
> membangunkan "roso" manusia yang mati memang susah.
> minum kopi dulu ah...
>
harez:
Bagi dong kopinya Mas Edy .... :)
Saya turut prihatin atas peristiwa yang baru-baru ini Mas Edy alami.
Mohon maaf jika terlambat.
Syairnya, sarat makna Mas .... :0
salam,
harez
--- In psikologi_transform
>
> paket keenam, dari ebook puisi yang saya bikin adalah :
>
> === PLEDOI BUMI =====
>
> Tanah tak di jaga
> Air di sia sia
> Api di maki maki
> Pohon di bantai
> Mencuri isi perut bumi
> Sudah di lakoni
>
> Manusia lupa
> Selama ini
> Buang tahi , kencing ,meludah
> Buang sampah
> Di bumi
> Bahkan bangkai
> Berjuta juta manusia di pendam ke bumi
>
> Saat (bumi ) unjuk rasa
> Manusia baru tahu rasa
>
> Lalu
> merengek kepada tuhan
> untuk menghentikan
> tapi Dia membiarkan
> sebab manusia
> telah menganiaya
>
> keputusan telah di bacakan
>
> (3 feb 2003)
>
> catatan :
>
> saya menyaksikan ada manusia yang mengaku menguasai kitab suci al
> quran dan sudah dianggap sebagai seorang yang berilmu , namun aku
> melihat dia mengeluarkan pendapat (yang menurutku tolol ) ketika
> menyaksikan acara budaya jawa "sedekah bumi ". dia mengatakan :
>
> " budaya primitif , agama tidak menganjurkan manusia menyembah
> kepada pohon dan bumi apalagi penunggu laut .untuk apa membuang
> ikan di laut , menabur beras di tanah dan menuangkan air di mata
> air . sungguh perbuatan sia sia "
>
> bagi saya , budaya " sedekah bumi" memiliki arti manusia harus
> membalas kebaikan alam.jangan meminta terus, namun tunjukkan rasa
> terima kasihmu kepada alam ?
>
> setiap hari air minum yang kita minum berasal dari mata air mana ?
> kotoran dari tubuh kita yang setiap hari di buang di kubur dimana ?
> laut yang di kuras ikannya , dimakan manusia .
> lama lama akan habis kalau manusia tidak menebar benih ikan di laut .
>
> saya menyaksikan ketololan manusia yang menilai planet bumi ini
> sebagai benda mati , bisa di perlakukan seenaknya . dan manusia
> seakan akan seperti virus yang menjadi raja di kulit bumi.
>
> ketika gempa bumi sering terjadi , sebagian manusia ada yang sadar.
> oh.. bumi ini bergerak .
> ketika pohon habis di tebang, terjadi banjir.
> lalu tiba tiba semua peduli pada hutan tapi hanya ucapan.
> ketika mata air mengering,
> panen gagal, binatang ternak mati.
> ada yang sadar air lebih penting daripada emas.
>
> ketika laut kotor, hewan laut mati, ikan sedikit.
> manusia ada yang sadar hidupnya bergantung pada alam.
>
> namun sebagian manusia lebih suka mengadu kepada tuhan...
> dengan dzikir,doa, membaca kitab suci . sekan akan mau menyatakan :
> " tuhan ,tolong ampuni dosa dosa kami.
> singkirkan semua musibah ini "
> aku tertawa melihat semua tingkah mereka.
> dalam hati aku berkata :
>
> " wahai kamu yang memegangi kitab suci ,
> pergilah ke hutan secara berkelompok setiap pagi sambil menanam
> bibit pohon baru.
> suburkan tanah, rawatlah mata air seperti manusia primitif yang
> engkau cela "
>
> " bersihkan laut ,tebarkan ikan disana.
> jangan rakus kalau mengkonsumsi makanan ,
> jangan berlebihan menguras isi perut bumi. "
>
> pembaca,
> seandainya ada persidangan dengan hakim Tuhan.
> lalu bumi di gugat karena menyengsarakan manusia tolol
> (dengan adanya gempa bumi ,badai angin , kekeringan , banjir dan
> panen gagal.)
> dalam kasus "manusia tolol " vs " planet bumi "
> sayalah penyair pertama yang akan menyusun pledoi (pembelaan ) untuk
> bumi.
>
> saya tidak ambil pusing jika dicap penyair gila dan primitif
> karena menghormati pohon , mata air atau planet bumi.
>
> menurut saya yang sakit jiwa adalah manusia yang tergila gila
> menjadi kaya dengan
> menyedot minyak bumi tanpa aturan, mengeruk pasir laut sesuka hati
> dan merampok jutaan pohon di hutan tanpa melakukan reboisasi.
>
> keseimbangan alam harus di jaga.
>
> sedekah bumi dan ritual yang dianggap primitif dengan aneka ragam
> sajen.
> adalah sistem kepercayaan yang disusun berdasarkan hukum alam.
>
> budaya jawa yang sederhana dan diajarkan melalui cerita/mitos
> bertujuan melatih manusia. agar punya tenggang rasa terhadap
> sesama hidup (tumbuhan ,hewan dan unsur alam lainnya ).
> dengan penalaran "roso" bukan dengan penalaran "otak".
> karena para leluhur sudah bisa mengukur kapasitas sumber daya alam
> di pulau jawa ini yang terbatas.
>
> karakter rakus dan tidak pernah puas adalah akar dari
> semua " proyek gila " yang berlomba lomba menghabiskan sumber
> daya alam, ini harus di hentikan sebelum penyesalan dan tangis air
> mata (mungkin juga korban jiwa ) banyak terjadi di depan mata kita.
>
> hmm.. capek juga mengetik paket keenam ini.
> membangunkan "roso" manusia yang mati memang susah.
> minum kopi dulu ah...
>
> ----
> jika anda berminat membaca paket yang lainnya . silahkan
> download saja ebook saya. gratis :
>
> jenis ebook : puisi dan essay
> berjudul : Nasi dibungkus Daun Jati
> isi : 10 paket puisi dan catatannya
> format : RTF document
>
> karya : eDy -Pekalongan.
>
> bisa di download lewat blog :
> edy-susanto.
>
>
> salam,
> edy
> pekalongan
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar