Sabtu, 12 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re: Apakah Kehidupan Spiritual itu

ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha..ha ha ha..., kamu yakin Martin Luther
melakukannya? Dapet info dari mana, Ndrik? Luther tidak pernah keluar dari
Katolik. Gereja Katolik periode itulah yang mendepaknya keluar. Mau diakui
gereja atau tidak, Luther seumur hidupnya tetap Katolik, meski meyakini
reformasi perlu dilakukan.

Bacot gede!

Jangan-jangan kamu juga gak tahu alasan kenapa Muhammad memutuskan
melakukan 'poligami'? Pelajari dulu agamamu dengan benar sebelum ngoceh kesana
kemari pamer kebodohan. Apa lu kira Muhammad poligami karena alasan seks? Itu
kan muslim ngawur kaya kamu aja yang bawa-bawa nama nabi buat justifikasi
libidomu yang liar itu. Sana, kamu dicari-cari ama ani munafich tuh. Kayanya
kamu cocok sama dia. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha
ha ha...

manneke

Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

> hahaha....hahahah... kalau menurut saya sih, contoh spiritual yg tidak lewat
> jalur akal biasanya berujung (bisa jadi pasti juga) adalah "tidak
> menikah".... sebab bukankah akal sudah membuktikan bahwa dengan adanya sex
> dan teori genetika sehingga bentuk kebodohan adalah jika "tidak menikah"....
>
>
> saya yakin kaum protestan setuju dengan ini.. bahkan bisa jadi "harus"
> sebab martin luther sudah melakukannya...
>
> kalau spritual yg tidak lewat jalur akal biasanya berujung poligami maka
> bagaimanakah status dari poligaminya sang abraham/ibrahim itu...??????
>
> apakah anda mau mengatakan spritual sang abaraham itu "sesat"...?????
>
> hahaha....hahahah....hahahah..... kalau menurut kaum pluralis yg kebablasan
> bahwa tuhan itu satu sehingga yg ada bahwa zeus,allah,siwa,dll adalah tuhan
> yg satu itu.. dengan kata lain bahwa tuhan juga "poligami".... sebab sudah
> punya hera, mamanya hercules, mamanya yesus, dewa parwati, ken dedes
> (istrinya ken arok yg manifestasi dewa siwa itu), dll..... betul
> kagak...????
>
> poligami itu sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW melakukan poligami)
> tetapi monogami itu juga sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW "tidak" melakukan
> poligami ketika sitti khadijah masih hidup)...
>
> maka yg ada adalah :
> "penikahan itu adalah sunnahku" (nabi Muhammad SAWW)
>
> dan dalam pernikahan ada hak suami dan juga hak istri.. maka ada kewajiban
> suami dan ada kewajiban istri...
>
> goenardjoadi <goenardjoadi@gmail.com> wrote:
> pendewasaan spiritual itu selalu lewat jalan ilmu (akal). bila
> tidak bagaimana mungkin bisa mengerti? spiritual adalah satu
> langkah setelah kita mengerti filsafat (akar ilmu).
>
> contoh spiritual yang tidak lewat jalur akal biasanya berujung
> poligami, contohnya.
>
> salam,
> goen
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Achmad
> <jachmad@...> wrote:
> >
> > Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak
> akan
> > mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
> > terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup,
> tidak
> > mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang
> bertumpu
> > kepada kekuatan akal / intelek).
> >
> > Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/
> >
> > Salam
> >
> > Jusuf Achmad
> >
> >
> >
> >
> >
> __________________________________________________________
> _______________
> > Looking for last minute shopping deals?
> > Find them fast with Yahoo! Search.
> http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?
> category=shopping
> >
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Parenting Zone

on Yahoo! Groups

Your one stop for

parenting groups.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Apakah Kehidupan Spiritual itu

hahahahah niy orang pikirannya kawin terus.....
pantesan perlu disediain bidadari cantik bermata jeli segala di surga ...
kok endak ada bidadara untuk cewe yang bertakwa ?
endak adil dong ah ..... hahahahah ah ah ah


2008/1/13 hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

hahaha....hahahah... kalau menurut saya sih, contoh spiritual yg tidak lewat jalur akal biasanya berujung (bisa jadi pasti juga) adalah "tidak menikah".... sebab bukankah akal sudah membuktikan bahwa dengan adanya sex dan teori genetika sehingga bentuk kebodohan adalah jika "tidak menikah"....
 
saya yakin kaum protestan setuju dengan ini.. bahkan bisa jadi "harus" sebab martin luther sudah melakukannya...
 
kalau spritual yg tidak lewat jalur akal biasanya berujung poligami maka bagaimanakah status dari poligaminya sang abraham/ibrahim itu...?????? 
apakah anda mau mengatakan spritual sang abaraham itu "sesat"...?????
 
hahaha....hahahah....hahahah..... kalau menurut kaum pluralis yg kebablasan bahwa tuhan itu satu sehingga yg ada bahwa zeus,allah,siwa,dll adalah tuhan yg satu itu.. dengan kata lain bahwa tuhan juga "poligami".... sebab sudah punya hera, mamanya hercules, mamanya yesus, dewa parwati, ken dedes (istrinya ken arok yg manifestasi dewa siwa itu), dll.....  betul kagak...????
 
poligami itu sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW melakukan poligami)
tetapi monogami itu juga sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW "tidak" melakukan poligami ketika sitti khadijah masih hidup)...
 
maka yg ada adalah :
"penikahan itu adalah sunnahku" (nabi Muhammad SAWW)
 
dan dalam pernikahan ada hak suami dan juga hak istri.. maka ada kewajiban suami dan ada kewajiban istri... 

goenardjoadi < goenardjoadi@gmail.com> wrote:
pendewasaan spiritual itu selalu lewat jalan ilmu (akal). bila
tidak bagaimana mungkin bisa mengerti? spiritual adalah satu
langkah setelah kita mengerti filsafat (akar ilmu).

contoh spiritual yang tidak lewat jalur akal biasanya berujung
poligami, contohnya.

salam,
goen

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Achmad
<jachmad@...> wrote:
>
> Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak
akan
> mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
> terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup,
tidak
> mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang
bertumpu
> kepada kekuatan akal / intelek).
>
> Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/
>
> Salam
>
> Jusuf Achmad
>
>
>
>
>
__________________________________________________________
_______________
> Looking for last minute shopping deals?
> Find them fast with Yahoo! Search.
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?
category=shopping
>



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Apakah Kehidupan Spiritual itu

Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha..., si pandir berkicau
lagi.

Lalu kenapa kamu begitu ketakutan sama bungkusan beras dan indomie? Kelo begitu
intelektualnya, gak usah panik dong tiap kali ada musibah pake mesti kasih
peringatan orang supaya ati-ati terima bungkusan indomie dari donatur. Inilah
orang yang besar mulut dan suka berkoar tapi nyali sebetulnya kecil dan
mengidap inferiority complex.

Kayanya kamu mesti banyak belajar dari para "kanibal" pemakan daging mentah dan
ulat bulu yang kamu rendah-rendahkan martabatnya hanya karena mereka
bukan "muslim" itu. Mereka lebih pede daripada kamu soal keyakinannya, dan
kalau diamati dengan cermat, keliatannya kok juga jauh lebih intelek.

Hua ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...

manneke

Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

> hahahah....hahahah.....hahahahaha..... ayo.. pilih mana..??? jadi org dari
> suku terasing yg tidak punya pendidikan dan menyembah tuhan yg lucu dan
> mungkin mengajarkan "kanibalisme" dan juga makan daging hewan mentah dari
> cacing,anjing,babi,dan ulat bulu... atau jadi org kota yg memiliki pendidikan
> dan tidak makan yg itu....?????
>
> memang wajar jika para misionaris terkenal dengan kedatangan mereka pada
> suku-suku terasing yg terkenal dengan tidak bertumpu pada kekuatan
> akal/intelekt...
>
> ketika islam masuk ke Indonesia.. para wali harus menuju ke pusat
> pemerintahan untuk mendapat izin sehingga tentu saja mereka harus memberikan
> argumen tentang kekayaan intelektual agamanya... akibanya mereka harus
> bertarung dengan agama2 hebat seperti hindu (brahmana) dan budha (biksu)...
> dan akhirnya dalam penyebaran islam yg paling berperan adalah golongan
> ksatria (raja dan para bangsawan)... mengapa islam bisa menang di jawa
> (hindu) dan sumatra (budha) yg konon wilayah itu adalah pusat agama di asia
> tenggara...??? mungkin karena islam memiliki kekayaan intelektual... dan
> islam telah membukikan bahwa agama ini disebarkan bukan dengan "bungkusan2
> beras dan indomie (ekonomi) dan kebodohan teologi masyarakat setempat (sebab
> hindu dan budha bukan agama2 rendahan dalam spritual)......
> hahaah....hahahah.....hahaha......
>
>
> Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak
> akan
> mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
> terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup, tidak
> mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang bertumpu
> kepada kekuatan akal / intelek).
>
> Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/
>
> Salam
>
> Jusuf Achmad
>
> __________________________________________________________
> Looking for last minute shopping deals?
> Find them fast with Yahoo! Search.
> http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
> now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Wellness Spot

Embrace Change

Break the Yo-Yo

weight loss cycle.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Kita semua adalah guru dan sekaligus murid.

Dalam mengajar kita belajar, dalam belajar kita mengajar. Kita
semua adalah guru sekaligus murid. Seorang guru adalah pihak yang
memberi pelajaran dan sang murid adalah yang menerima pelajaran. Kalau
kita mendapatkan suatu pelajaran dari perjalanan hidup seorang
penjahat, pemerkosa, atau sejenisnya artinya mereka adalah guru kita. Tentunya ini pandangan Unity, semua sebagai Satu adanya. Bukan pandangan dualitas - keterpisahan - hirarkis.

Lengkapnya di: http://www.going-home.org/

Salam,

Jusuf Achmad

__________________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.
http://www.yahoo.com/r/hs

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Apakah Kehidupan Spiritual itu

hahahah....hahahah.....hahahahaha..... ayo.. pilih mana..??? jadi org dari suku terasing yg tidak punya pendidikan dan menyembah tuhan yg lucu dan mungkin mengajarkan "kanibalisme" dan juga makan daging hewan mentah dari cacing,anjing,babi,dan ulat bulu... atau jadi org kota yg memiliki pendidikan dan tidak makan yg itu....?????
 
memang wajar jika para misionaris terkenal dengan kedatangan mereka pada suku-suku terasing yg terkenal dengan tidak bertumpu pada kekuatan akal/intelekt...
 
ketika islam masuk ke Indonesia.. para wali harus menuju ke pusat pemerintahan untuk mendapat izin sehingga tentu saja mereka harus memberikan argumen tentang kekayaan intelektual agamanya... akibanya mereka harus bertarung dengan agama2 hebat seperti hindu (brahmana) dan budha (biksu)... dan akhirnya dalam penyebaran islam yg paling berperan adalah golongan ksatria (raja dan para bangsawan)... mengapa islam bisa menang di jawa (hindu) dan sumatra (budha) yg konon wilayah itu adalah pusat agama di asia tenggara...??? mungkin karena islam memiliki kekayaan intelektual... dan islam telah membukikan bahwa agama ini disebarkan bukan dengan "bungkusan2 beras dan indomie (ekonomi) dan kebodohan teologi masyarakat setempat (sebab hindu dan budha bukan agama2 rendahan dalam spritual)...... hahaah....hahahah.....hahaha......

Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak akan
mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup, tidak
mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang bertumpu
kepada kekuatan akal / intelek).

Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/

Salam

Jusuf Achmad

__________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Apakah Kehidupan Spiritual itu

hahaha....hahahah... kalau menurut saya sih, contoh spiritual yg tidak lewat jalur akal biasanya berujung (bisa jadi pasti juga) adalah "tidak menikah".... sebab bukankah akal sudah membuktikan bahwa dengan adanya sex dan teori genetika sehingga bentuk kebodohan adalah jika "tidak menikah"....
 
saya yakin kaum protestan setuju dengan ini.. bahkan bisa jadi "harus" sebab martin luther sudah melakukannya...
 
kalau spritual yg tidak lewat jalur akal biasanya berujung poligami maka bagaimanakah status dari poligaminya sang abraham/ibrahim itu...?????? 
apakah anda mau mengatakan spritual sang abaraham itu "sesat"...?????
 
hahaha....hahahah....hahahah..... kalau menurut kaum pluralis yg kebablasan bahwa tuhan itu satu sehingga yg ada bahwa zeus,allah,siwa,dll adalah tuhan yg satu itu.. dengan kata lain bahwa tuhan juga "poligami".... sebab sudah punya hera, mamanya hercules, mamanya yesus, dewa parwati, ken dedes (istrinya ken arok yg manifestasi dewa siwa itu), dll.....  betul kagak...????
 
poligami itu sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW melakukan poligami)
tetapi monogami itu juga sunnah (sebab nabi Muhammad SAWW "tidak" melakukan poligami ketika sitti khadijah masih hidup)...
 
maka yg ada adalah :
"penikahan itu adalah sunnahku" (nabi Muhammad SAWW)
 
dan dalam pernikahan ada hak suami dan juga hak istri.. maka ada kewajiban suami dan ada kewajiban istri... 

goenardjoadi <goenardjoadi@gmail.com> wrote:
pendewasaan spiritual itu selalu lewat jalan ilmu (akal). bila
tidak bagaimana mungkin bisa mengerti? spiritual adalah satu
langkah setelah kita mengerti filsafat (akar ilmu).

contoh spiritual yang tidak lewat jalur akal biasanya berujung
poligami, contohnya.

salam,
goen

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Achmad
<jachmad@...> wrote:
>
> Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak
akan
> mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
> terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup,
tidak
> mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang
bertumpu
> kepada kekuatan akal / intelek).
>
> Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/
>
> Salam
>
> Jusuf Achmad
>
>
>
>
>
__________________________________________________________
_______________
> Looking for last minute shopping deals?
> Find them fast with Yahoo! Search.
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?
category=shopping
>



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Parenting Zone

Share experiences

with other parents.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Apakah Kehidupan Spiritual itu

Pekerja intelektual yg tdk memperhatikan fisiknya akan sakit. Begitu
pula "pekerja" spiritual yang tidak menggunakan akal dan tidak
memperhatikan fisik akan "sakit" pula.

Pandangan holistik memperhatikan kesimbangan cakra 1 s/d 7
1 - fisik
2 - keceriaan-seksual
3 - solar plexus - akal
4 - unconditional love
5 - akal yg menembus ruang-waktu
6 - dstnya lengkapnya lihat di http://www.going-home.org/

Kemampuan menggunakan titik-titik energi 4 keatas disebut kemampuan
spiritual. Tapi bukan berarti mengabaikan titik-titik energi 3 kebawah.

Salam,

Jusuf Achmad

<goenardjoadi@...> wrote:
>
> pendewasaan spiritual itu selalu lewat jalan ilmu (akal). bila
> tidak bagaimana mungkin bisa mengerti? spiritual adalah satu
> langkah setelah kita mengerti filsafat (akar ilmu).
>
> contoh spiritual yang tidak lewat jalur akal biasanya berujung
> poligami, contohnya.
>
> salam,
> goen
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Achmad
> <jachmad@> wrote:
> >
> > Seseorang yang didominasi oleh pandangan intelektual (akal) tidak
> akan
> > mengerti kehidupan spiritual. Sebagaimana orang-orang dari suku
> > terasing yang bertumpu pada kekuatan fisik untuk bertahan hidup,
> tidak
> > mengerti apa pekerjaan orang-orang di kota-kota besar (yang
> bertumpu
> > kepada kekuatan akal / intelek).
> >
> > Selengkapnya di website baruku: http://www.going-home.org/
> >
> > Salam
> >
> > Jusuf Achmad
> >

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Parenting Zone

Share experiences

with other parents.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] as2004as_as berbeda dengan asas2004asas

terima kasih untuk informasinya, vincent

Starry, starry night
Paint your palette blue and gray
Look out on a summer's day
With eyes that know the darkness in my soul...
Shadows on the hills
Sketch the trees and the daffodils
Catch the breeze and the winter chills
In colors on the snowy linen land.

Now I understand
What you tried to say, to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free:
They would not listen; they did not know how --
Perhaps they'll listen now.

Starry, starry night
Flaming flowers that brightly blaze
Swirling clouds in violet haze
Reflect in Vincent's eyes of china blue
Colors changing hue
Morning fields of amber grain
Weathered faces lined in pain
Are soothed beneath the artist's loving hand.

Now I understand
What you tried to say, to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free:
They would not listen; they did not know how--
Perhaps they'll listen now.

For they could not love you
But still, your love was true
And when no hope was left inside
On that starry, starry night
You took your life as lovers often do--
But I could've told you, Vincent:
This world was never meant
For one as beautiful as you.

Starry, Starry night
Portraits hung in empty halls
Frameless heads on nameless walls
With eyes that watch the world and can't forget
Like the strangers that you've met
The ragged men in ragged clothes
The silver thorn, a bloody rose
Lie crushed and broken on the virgin snow.

Now I think I know
What you tried to say, to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free:
They would not listen; they're not listening still--
Perhaps they never will.

 to Vincent with love

vincentliong <vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

waspada ID anda dipalsukan



Sent from Yahoo! - a smarter inbox.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Yahoo! Groups

Improvement Zone

Make and keep

New Year's goals.

Wellness Spot

on Yahoo! Groups

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Kompatiologi adalah Ibu

Kompatiologi adalah Ibu

Ditulis oleh: "toxichie_54121"
<toxichie_54121@yahoo.com>
Hari & Tanggal: Jumat, 11 Januari 2008

Saya mulai memahami Kompatiologi...sedikit. Entah itu
dari lisan dengan share teman-teman pendekons yang
saya kenal...maupun dari tulisan teman-teman pendekons
lainnya... Maka dari itu, saya akan mencoba
memaparkannya ke dalam gaya bahasa
saya sendiri.

Hmmm..bagaimana ya untuk menggambarkan Kompatiologi?
Saya rasa, Kompatiologi bukanlah suatu teori. Mengapa?
Karena Kompatiologi itu ada di dalam diri manusia
sendiri. Tidak ada kata "benar" kata "salah", tidak
ada kata "ya" kata "tidak", tidak
ada kata "begini" kata "begitu". Tidak ada kepastian.
Karena Kompatiologi bukanlah suatu Ilmu Pasti. Tidak
dapat diukur jawabannya oleh siapa pun kecuali dirinya
sendiri. Dirinya sendirilah yang memberikan jawaban
itu, bukan orang lain.

Kalau Psikologi bersifat obyektif, Kompatiologi
bersifat subyektif. Itu berarti, Ilmu Psikologi
sebagai penjabar teori Ilmu Kompatiologi. Apa yang
asal muasalnya ditangkap oleh kelima indera manusia
[yang merupakan alat bantu Kompatiologi] akhirnya
berusaha dijabarkan secara teori [oleh Ilmu
Psikologi]. Keduanya saling berkesinambungan erat.

Bukannya menganaktirikan - tanpa adanya Ilmu Psikologi
sekalipun, manusia tetap bisa mendeskripsikan rasa.
Tapi [memang] cara manusia mendeskripsikan rasa itu
berbeda-beda kapasitasnya. Suatu kepekaan terhadap
rasa bisa dipertajam dengan memekakannya.

Bagaimana caranya? Ya dengan melatih fungsi kelima
indera yang sudah diberikan olehNya. Nah, inilah peran
Ilmu Kompatiologi sebenarnya untuk memekakan fungsi
kelima indera tersebut; peng-lihat, pen-dengar,
pen-cium, pe-ngecap, dan pe-raba. Mengapa saya tidak
menyebutkan kelima indera itu dengan sebutan mata,
hidung, telinga, hidung, mulut dan kulit? Karena
kata-kata itu mengandung nama dan teori-teori. Ketika
manusia berbicara mata, manusia akan menjabarkan mata
itu melalui proses biologis [dari cahaya ditangkap
oleh retina dan bla bla bla] sehingga manusia dapat
mengatakan kalau ia melihat. Imbuhan "pe" di sini
sebagai kata bantu yang menunjukkan suatu alat. Jadi,
itulah indera peng-lihat manusia. Manusia mengalami
peng-lihat-an [imbuhan awal "pe" dan imbuhan akhir
"an" di sini sebagai kata bantu yang menunjukkan suatu
proses]...dan merasakannya. Sama dengan keempat indera
lainnya.

Bagaimana kalau belum peka juga? Di situlah peran
Psikologi untuk menjabarkannya secara teori seperti
yang telah saya katakan sebelumnya. Mungkin, cara
menjabarkannya itu membutuhkan prosesteoritis yang
"menyakitkan", sehingga dirasa terlalu rumit,
berbelit-belit dan kadang kala menjadi Ilmu Hafalan
yang membosankan dan sulit
dipahami. Tapi sebenarnya sederhana. Buktinya,
[seperti yang saya ketahui] keluarga besar
Kompatiologi dapat mendeskripsikan rasa secara
gamblang tanpa harus mengalami proses teoritis itu.
Apakah benar begitu? =)

Seperti kata Makaribi :
"Pendekatan Kompatiologi adalah Subjektivitas,
sementara Phsikologi adalah objektivitas, maka
Komunikasi Empati tak dapat digolongkan kedalam ilmu
pengetahuan namun kok lebih dekat ke seni ya"

Bagaimana manusia mendeskripsikan musik classic, musik
pop, musik jazz, musik pop jazz, musik jazz swing,
musik jazz bossa, musik blues, musik reggae, musik hip
hop, musik R 'n B, musik rock, musik alternatif pop,
musik alternatif rock, dan lain sebagainya? Bagaimana
manusia mendeskripsikan lebih spesifik lagi suatu
musik pop
ke dalam jenis musik amerika, musik british, musik
melayu, dan lain sebagainya?
Apa yang dapat manusia rasakan ketika ia mendengarkan
sebuah nada dan irama dari suatu instrumental musik
tanpa ada penyampaian berupa liriknya? Itu musik.

Lalu, bagaimana manusia menggambarkan rasa amarah,
senang, sedih, takut, bimbang, kecewa, bosan, baik,
buruk, cerdas, cerdik, licik, malas, rajin, semangat,
cantik, tampan, manis, lucu, kuat, gemuk, kurus,
pendek, atau tinggi dalam hal warna, bentuk
(ilustrasi), atau berupa pemilihan jenis huruf
(tipografi) sehingga terciptanya sebuah karya seni...?

Bagaimana seorang kartunis atau pun komikus
menggambarkan tokoh-tokoh dalam komiknya berbeda-beda?
Mengapa penggambaran wajah tokoh si A harus berdahi
sempit, beralis naik, bermata sempit, berhidung
mancung ke bawah sampai kedua lubang hidungnya hampir
tidak terlihat, berkuping sempit dan hampir dekat
dengan kepala, berbibir tipis dan pada bibir bagian
ujung atasnya sedikit lancip, dan berdagu lancip?
Mengapa pula penggambaran tubuh tokoh si B harus
tinggi, besar, kekar, berpundak lebar, berdada lapang,
berjari lebar dan keras, berkuku panjang dan
melengkung?

Sebenarnya, beberapa cabang aliran Seni pun mempunyai
teorinya masing-masing. Namun, sebelum teori itu
lahir, manusia me-rasa-kan dahulu di dalam dirinya,
baru kemudian dijadikan suatu teori yang
dibuku-bukukan.

Jadi, rasa [Kompatiologi] adalah Ibu dari segenap ilmu
yang pernah dibukukan. Dan ilmu-ilmu yang pernah
dibukukan itu merupakan penjabaran secara teoritis
dari Kompatiologi sesungguhnya.

Tidak ada yang sempurna di mata setiap manusia.
Manusia selalu menginginkan perubahan dan meraih yang
terbaik. Manusiawi. Itu semua tergantung dari
bagaimana manusia memandang dan menyikapinya.

Akan lebih baik bila semuanya itu menduduki
singgasananya masing-masing dan bisa saling mengisi
ruang untuk melengkapi data diri masing-masing.
Sungguhkah harmonis bumi ini...?

Jumat, 11 Januari 2008

Salam,
toxic

Tentang Kompatiologi

Bicara tentang ilmu apapun maka selalu ada dua point
yang perlu disimak; Keyakinan (believe sistem) dan
Pengukuran (subjective maupun objective). Keyakinan
seperti materi teori yang selalu melampirkan
kesimpulan akhir entah itu di ilmupengetahuan ilmiah,
metafisika, agama dan spiritual.

Pengukuran seperti;
* Pengukuran objective yang menghasilkan kesimpulan
akhir seperti yang kita pelajari di pelajaran
matematika yang lalu diterapkan di berbagai ilmu
ilmiah. Proses pencarian kebenarannya (berfilsafatnya)
menggunakan kegiatan Tanya-jawab.
* Pengukuran subjective yang menghasilkan data saat
ini (yang terus berubah seiring berjalannya waktu)
seperti alat ukur mekanis yang memiliki; 'sampler'
(alat pengambilan sample data) berupa gradasi, kadar
(0 – 100%) yang memiliki range dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Dengan konteks (translater)
yaitu nama masing-masing kegiatan pengukuran seperti
misalnya di mobil ada; speedometer, pengukur putaran
mesin, pengukur panas mesin, pengukur tekanan oli
mesin, pengukur isi tangki bahan bakar, dlsb yang
semuanya sama-sama meteran dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Proses pencarian kebenarannya
(berfilsafatnya) dengan cara mempetakan posisi titik
koordinat dalam hubungan antara satu hal dengan yang
lain.

Kompatiologi melalui ritual dekon-kompatiologi adalah
kegiatan menginstalasi mekanisme pengukuran subjective
pada manusia, sehingga manusia tsb mampu memiliki
kemampuan pengukuran subjective ;seperti berbagai alat
ukur mekanis yang memiliki sampler berupa alat ukur
biologis (minimum, skala-skala, maksimum) dengan nama
masing-masing kegiatan pengukuran yang bersifat
asosiatif sehingga ada hubungan dua arah antara
pemerosesan informasi instingtif (pengukuran indrawi)
dan intuitif (perjalanan mengejar kebenaran yang
dianut).

Pada manusia yang menggunakan kompatiologi hubungan
dua arah antara proses instingtif dan intuitif
menyebabkan timbulnya adaptasi antara kedua fungsi ini
sehingga bisa saling menyesuaikan satu sama lain
seiring perjalanan waktu dengan keadaan yang terus
berubah-ubah; Seperti ketika mengendarai mobil, antara
informasi yang diterima melalui alat ukur mekanis dan
pilihan bebas manusianya untuk bertindak saling
mempengaruhi. Setiap hewan (termasuk manusia) memiliki
mekanisme pengukuran materi-materi di sekitar tempat
hidupnya
yang mempengaruhi kehidupannya. Informasi itu
dipetakan polanya sehingga menghasilkan suatu konsep
pencapaian tujuan / kebenaran yang dianut si hewan itu
sendiri. Kemudian hewan itu mengejar kebenaran sesuai
konsep yang ia petakan sendiri.

Latarbelakang Vincent Liong membuat Kompatiologi

'Vincent Liong' (VL) adalah penggagas dari metode
dekon-kompatiologi. Penelitian kompatiologi dimulai
sejak VL mendapat julukan anak Indigo setelah
dipublikasikan di media massa sejak Juli 2004. Julukan
anak Indigo menghasilkan pelabelan masyarakat umum
yang samasekali berbeda dengan pribadi VL yang
sebelumnya sebagai penulis otobiografi tanpa hal-hal
berbau metafisika. Awalnya VL tidak menyadari beban
pelabelan tsb yang merengut kebebasan VL, mulai awal
tahun 2005 Vincent Liong mulai menjaga jarak dari hal
berbau metafisika. Perjuangan melawan pelabelan untuk
mendapatkan kembali kebebasan VL sebagai manusia biasa
bukan orang di bawah label, menuntut pembuktian bahwa
Indigo bukanlah sesuatu yang spesial, berbakat,
extraordinary, dlsb. Untuk lepas dari jeratan label
Indigo, VL dituntut untuk membuktikan dengan
metodologi yang standart dan bisa dilakukan oleh orang
lain tanpa perlu berbakat, ahli, dlsb kemampuan yang
dimiliki anak Indigo dapat diduplikasi secara massal
dalam berbagai bidang. Bukan anak indigo harapan masa
depan tetapi bapak & ibu Indigo yang bisa teruji
langsung di masyarakat. Saat semua bisa memiliki
kemampuan setara dengan si Indigo maka label itu akan
mati.

Sumber tulisan:
* E-book Catatan Harian Seorang 'Pendekon' (pengajar)
Kompatiologi Tinta_Negatif@yahoo.com karya Andy
Ferdiansyah halaman 5-6.
* http://kompatiologi-vincentliong.blogspot.com bagian
profil Vincent Liong & Kompatiologi.

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

.

__,_._,___