Senin, 13 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] sayangnya banyak yang suka melakukan itu

Hari ini ada cerita yang baik dan kurang baik hehehee, saya katakan kurang baik karena berita buruk itu tidak enak didengar, walaupun toh sama saja sih haahhaa... ya boleh dong kita menghibur diri sedikit dan mengurangi tekanan psikologis ke diri kita.
 
Berita baiknya saya lagi pilek eh mengarah ke filek alias pilek dan metode pelukannya sepertinya kurang berhasil karena kurang lama... hehehe.. ya.. rasanya cuaca jakarta yang panas dan lembab serta mungkin juga efek dari gempa yang muncul beberapa waktu lalu, plus juga kondisi kantor yang agak kurang kondusif telah membuat fisik saya agak melemah dan jadilah flu.
 
Berita kurang baiknya itu adalah saya menerima japri yang intinya ada sahabat lain, salah seorang pemirsa milis lain, yang mau kenalan dengan teman yang joblo yang saya ceritakan dalam email yang lain. Kenapa saya katakan buruk, ya itu karena sepertinya saya dapat suatu profesi tambahan lagi yaitu mak comblang eh pak comblang, dan saya sesungguhnya kurang suka profesi itu karena takut salah memperkenalkan orang, maka, saya dari awal mengatakan saya cuma menyampaikan email anda ke dia dan sisanya terserah berdua, saya nggak ikutan.
 
Begitu juga halnya dalam kehidupan sesungguhnya, saya beberapa kali diminta memperkenalkan teman-teman baik ce maupun co untuk bisa memperoleh pasangan dan saya cuma  menjawab dengan tersenyum saja, pertama karena hampir semua teman dekat saya itu sudah menikah dan kedua soal memastikan kebaikan atau kecocokan antara dua orang individu yang berbeda itu merupakan hal yang tidak sederhana dan juga orang itu bisa atau tepatnya gampang berubah, baik itu perubahan yang negatif atau ke arah yang buruk dan sukur kalau itu ke arah yang baik.... dan ketika misalnya saya harus ikut mengantarkan perkenalan kepada suatu hubungan yang kurang baik, rasa bersalah dalam diri saya itu merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak ingin saya alami.
 
Sama halnya dengan kerja atau melamar pekerjaan, saya juga tidak terlalu suka atau cendrung ekstra hati-hati untuk mau mengajak saudara saya untuk masuk di tempat kerja di mana saya bekerja, kecuali saudara saya itu melamar pekerjaan tanpa melalui bantuan saya dan kalaupun saya sampai tahu, rasanya saya akan menyarankan untuk mencari tempat bekerja yang lain yang lebih baik. Pertama dari segi etika dan moralitas, akan tidak mudah bagi saya untuk tidak membantu si saudara itu di dalam pekerjaan dan yang kedua, jika terjadi sesuatu pada perusahaan tempat saya bekerja, tentu saudara saya itu akan ikut mengalami susahnya, padahal kalau dia bekerja di tempat lain, mungkin saya bisa minta bantuan darinya dan sebaliknya..... ya, tapi sayangnya banyak yang suka melakukan itu... ya, tentu itu kembali ke prinsip dan nilai masing-masing orang yang bukan hak saya juga untuk ikut campur, kecuali aturan hukumnya meminta saya ikut hehehehe
 
140807


Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

.

__,_._,___

[beasiswa] Re: [Butuh Info][Jakarta] Kursus Bahasa Belanda

Saya memang belum pernah ikut PPB, tapi saya sempat kuliah di FIB UI
jurusan bahasa belanda. menurut saya, belajar selama satu tahun di
jurusan belanda menyenangkan. maaf, kalau saya boleh mohon informasi.
saat ini saya juga berminat untuk mencari beasiswa ke belanda terutama
jurusan psikologi. tapi saya bingung bagaimana cara
memulai mencari beasiswa tersebut. saya saat ini masih kuliah tingkat
akhir, dan berharap dapat melanjutkan studi di sana dengan beasiswa.
terima kasih

--- In beasiswa@yahoogroups.com, "wahyudi almanggari"
<yudialmanggari@...> wrote:
>
> Setahu saya, di jakarta yg menyelenggarakan kursus bahasa belanda adalah
> Pusat Pelayanan Bahasa UI.
> mbak bisa langsung ke PPB UI di kampus UI Salemba, jalan salemba
raya atau
> mendatangi Kampus Fakultas Ilmu Budaya UI di depok. Selain itu saya
pernah
> liat iklan kursus bahasa belanda yg diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya
> Masyarakat yg beralamat di Jalan Kober Pondokcina depok tapi utk yg
ini saya
> belum pernah liat tempat maupun metode kursusnya.
> semoga bisa membantu.
>
>
> On 8/9/07, Nella Ria Silaen <nellaria_silaen@...> wrote:
> >
> > Dear all, mohon informasinya untuk tempat kursus bahasa Belanda yg
> > murah dimana ya..krn aku lihat di web. erasmus mahal banget deh..
> > thnx ya ;)
> >
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [beasiswa] [sharing] Nuffic Short Course at MsM

Dear Chrisna,
Mm formad provisional admission letter dari msm seperti itu. Kebetulan tahun ini kau dapat sekalian beasiswanya tapi aku undur, di MSM juga.
Soal TOEFL, kalo apply NFP dan Stuned tetap dibutuhkan, mungkin sekitar 520-525...
Semoga berguna

Chrisna Wijaya <chrisna.wijaya@bankmandiri.co.id> wrote:
Dear All

Mau share dan perlu pendapat rekan2

Alhamdulillah saya sdh dpt conditional admission letter untuk Short Course MCMIS di MsM Maastricht. Dari email MsM saya diberi instruksi untuk melamar beasiswa NFP melalui kedutaan Belanda dengan keterangan sbb:
" ........

1. We strongly advise you to contact the Netherlands Embassy or Consulate before you start the NFP procedure. You are required to contact as soon as feasible, the Royal Netherlands Embassy in order to complete the application for a scholarship. Your application will be processed only if you enclose the following documents:

? provisional admission letter of MSM

? a copy of your degrees and transcripts

? a certified copy of your passport

? a certified copy of your birth certificate, if applicable

? employer's endorsement (see page 5 of the NFP application form) ............."

Kalo saya perhatikan, dokumen2 yang diminta agak berbeda dengan yang ada di application form NFP yang mana diantaranya mengharuskan adanya TOEFL certificate. Saya pikir apakah persyaratan ini dikecualikan bagi saya? (Dulu S2 di Belgie dengan pengantar bahasa inggris th 2001) atau ada prosedur "pendahuluan" sebelum melamar beasiswa NFP?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Chrisna WIJAYA
Strategy & Financial Analyst
Treasury & International Banking
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tel: +62 21 524 5552
Fax: +62 21 527 2277
Mobile: +62 815 1330 2580


[Non-text portions of this message have been removed]




Dedy Gunawan, ST, MSc
-------------------------------------
DIRECTORATE OF FREEWAYS AND URBAN ROADS
DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS
MINISTRY OF PUBLIC WORKS
4TH FLOOR SAPTA TARUNA BUILDING
JL. PATTIMURA NO. 20 KEBAYORAN BARU
JAKARTA SELATAN INDONESIA
PHONE/FAX : +62 21 72793789
MOBILE PHONE : +62 813 17 44 55 51


---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Re: Psikologi dan Perilaku Ekonomi

Om Bagus ini tulisannya bagus bener nambah elmu, mohon ijinnya, saya
copas ke tempat laen.

Nah ini kalau perilaku ekonomi ditinjau dari perspektif psikologi.
Sepertinya apakah pelaku ekonomi bisa disebut sehat(jiwa) atau tidak
kalau ditinjau diri psikologi? (ada alat ukur/parameter untuk
mengukurnya tidak?)
Kalau dipertajam lagi, apakah masih perlu ilmu akuntansi kalau semua
orang sudah JUJUR ??

Jadi perlukah ide KPK model psikolog ? (Komite Pemantau Kejiwaan?).

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "takwin2000"
<takwin2000@...> wrote:
>
> Perilaku Ekonomi dari Perspektif Psikologi 1
> Oleh: Harry Susianto dan Bagus Takwin2
> > Lebih dari satu abad, model pengambilan keputusan yang menjadi
> canon dalam ekonomi didasari oleh pandangan manusia sebagai homo
> economicus. Pandangan ini mengambil asumsi bahwa manusia adalah agen
> rasional dalam aktivitas ekonomi yang hanya memaksimalkan kegunaan yang
> diharapkan (expected utility) atau kebahagiaan yang terberi oleh suatu
> preferensi tertentu dalam berbagai keadaan. Dengan demikian, tingkahlaku
> manusia dapat direduksi menjadi optimasi penyelesaian masalah. Dalam
> pandangan ini, manusia selalu rasional dalam memilih dalam situasi
> apapun.
>
> Sifat rasional di sini diartikan sebagai ciri dari tindakan yang
> (1) memperhitungkan untung-rugi, (2) mementingkan keuntungan diri
> sendiri (self-interest), dan (3) memberikan hasil yang sebesar-besarnya
> dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Pengertian rasional itu
> mendasari cara pikir para ekonom sebagai berikut: (1) Perspektif yang
> mereka gunakan adalah perspektif untung dan rugi; (2) Masalah yang
> mereka kaji intinya adalah seputar menetapkan keuntungan dan kerugian;
> (3) Analisis yang mereka tampilkan adalah analisis marjinal; dan (4)
> menerakan nilai waktu terhadap uang, dalam arti Rp. 1 sekarang lebih
> berharga dari Rp. 1 besok karena bisa diinvestasi dan mendapat bunga.
>
> Menurut pandangan ekonomi rasional itu, dalam kondisi apapun
> manusia selalu menampilkan perilaku yang didasari oleh perhitungan
> untung-rugi dengan kepentingan untuk menguntungkan dirinya. Perilaku
> yang ditampilkan selalu diusahakan agar sesedikit mungkin disertai
> pengorbanan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Contoh,
> seorang pedagang akan menjual baju kepada orang yang jadi korban bencana
> banjir dengan harga yang sama dengan yang ia tawarkan kepada orang yang
> tidak mengalami bencana. Pertimbangan pedagang itu adalah ia harus
> mendapat untung dalam berdagang lepas dari kondisi yang dialami atau
> karakteristik yang dimiliki oleh pembelinya. Faktor sentimen,
> solidaritas, motif altruistik dan sebagainya tidak menjadi pertimbangan
> pedagang itu. Yang penting bagi pedagang itu adalah mendapatkan untung
> sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.
>
> Pandangan manusia sebagai makhluk rasional ini dikritik dan
> disanggah oleh para pemikir Behavioral Economics yang memandang
> keputusan manusia lebih kompleks dari sekedar perhitungan untung-rugi
> atau optimasi nilai guna. Dalam praktek keseharian, menurut para pemikir
> itu, manusia tidak selalu menampilkan perilaku rasional. Manusia
> memiliki keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kognitif. Rasionalitas
> manusia perlu dipahami sebagai rasionalitas yang dikelilingi oleh
> batas-batas tertentu atau disebut sebagai bounded rationality (Simon,
> 1957). Pemikiran ini membantah pandangan ekonomi formal dan rasional
> yang berkembang di tahun 1940-an yang mengasumsikan manusia memiliki
> informasi yang lengkap, memaksimalkan perilakunya, dan hanya
> mementingkan diri sendiri. Pandangan ini juga menyanggah teori expected
> utility dari von Neumann dan Morgenstern (1944).
>
> Pengaruh psikologi cukup besar dalam pandangan dan pemikiran para
> ahli ekonomi behavioral, terutama dalam memahami rasionalitas. Psikologi
> memahami tingkahlaku manusia sebagai gejala deskriptif, gejala yang
> dipahami dan dijelaskan apa adanya. Rasionalitas atau sifat rasional
> juga dipahami secara deskriptif oleh para psikolog. Pendekatan
> deskriptif ini digunakan oleh para ahli behavioral economics termasuk
> dalam memahami rasionalitas.
>
> Rasionalitas yang dimaksud oleh para `ekonom rasional'
> pada kenyataannya bersifat normatif. Awalnya adalah pernyataan normatif,
> "jika ingin untung maka bertindaklah rasional." Namun kemudian
> pernyataan normatif itu diperlakukan secara deskriptif, "semua orang
> rasional" atau "manusia adalah makhluk rasional yang selalu
> memperhitungkan untung-rugi'. Psikologi sebagai ilmu deskriptif
> menemukan penyataan "semua orang rasional" itu tidak sesuai
> dengan kenyataannya. Pada prakteknya, orang tidak selalu rasional dalam
> bertingkahlaku dan tindakan seseorang dipengaruhi juga oleh berbagai
> faktor selain perhitungan untung-rugi. Meski tidak bisa dibilang
> "manusia tidak rasional", tidak bisa pukul rata menegaskan
> "semua orang rasional". Oleh karena itu, psikologi mencoba
> memahami pengertian `rasional' dalam arti yang lebih luas.
> Pernyataan dasar yang digunakan adalah "Manusia tidak mesti
> rasional."
>
> Asumsi normatif dalam ekonomi makin banyak mendapat tantangan
dari
> model deskriptif. Bukti-bukti empirik menunjukkan bahwa tingkahlaku
> manusia tidak konsisten dengan model canon ekonomi yang didasari oleh
> pandangan homo economicus. Tak jarang orang menampilkan perilaku
> pengambilan kepitusan tak rasional dalam keseharian mereka. Contohnya,
> pilihan terhadap beberapa keadaan yang sama tergantung pada titik
> rujukan (reference point) yang dihasilkan oleh pembingkaian (framing).
> Contoh lain, orang tak jarang menunjukkan preferensi yang tak konsisten.
> Bias sistematis atau error tampil dalam proses pembuatan keputusan
> ketika orang menggunakan jalan pintas dalam berpikir (heuristic).
>
> Mengambil cara pandang psikologi, behavioral economics mencoba
> memahami manusia seperti seorang psikolog memahami manusia. Psikolog
> memahami manusia sebagai makhluk rasional, tetapi lebih dari itu,
> manusia juga makhluk emosional, makhluk sosial, dan sebagainya. Jika
> ekonom konvensional menganggap tidak penting asumsi dan lebih
> mementingkan prediksi, maka psikolog menilai penting asumsi yang
> realistik. Psikolog tidak mencari tahu yang normatif, melainkan yang
> deskriptif, memaparkan fakta yang ditemukannya. Jika ekonom konvensional
> menegaskan manusia adalah egois, maka psikolog memandang manusia tidak
> hanya egois, melainkan bisa juga altruis, berorientasi sosial, dan
> sebagainya.
>
> Seiring dengan banyaknya kritik ditujukan kepada teori expected
> utility, menggunakan dasar pemikiran bounded rationality dari Simon
> (1957), di tahun 1960-an dan 1970-an fokus ekonomi bergeser dari
> normatif (apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai yang optimum) ke
> deskriptif (apa yang benar-benar dilakukan). Teori prospek dari Kahneman
> dan Tversky (1979), Thaler (1981), Lowenstein (1987, 1988, 1992)
> menunjukkan bukti-bukti empirik bagaimana orang menampilkan perilaku
> ekonomi yang tidak selalu rasional. Kahneman dan Tversky (1979) meneliti
> bagaimana orang memberi penialaian terhadap prospek. Mereka
> mendefinisikan prospek sebagai kombinasi antara hasil dan probabilita.
> Penelitian mereka menunjukkan bahwa bias terjadi dalam penilaian
> prospek. Orang tak jarang memberi penilaian yang tidak rasional terhadap
> risiko kerugian dan kemungkinan berhasil. Thaler (1981) juga menunjukkan
> berbagai anomali khusus terjadi di pasar. Loewenstein (1988) menunjukkan
> bahwa kerangka pikir sesorang mempengaruhi keputusan yang diambilnya
> dalam memilih.
>
> Berkembangnya ekonomi behavioral sejalan dengan pemahaman bahwa
> persoalan ekonomi ada dalam berbagai ranah kehidupan. Perilaku ekonomi
> tidak terbatas hanya pada urusan uang atau perdagangan. Garry Becker
> mengemukakan teori cinta yang memandang hubungan percintaan sebagai
> hubungan ekonomi, dengan demikian perilaku dalam hubungan cinta pun
> adalah perilaku ekonomi. Menurut Becker cinta mengenal pasar jodoh
> seperti halnya pasar tempat penjual dan pembeli bertemu. Tiap orang yang
> mencari jodoh merupakan penjual sekaligus pembeli (sama seperti bursa
> saham). Diri seseorang merupakan komoditi memiliki, memiliki harga
> pasar. Transaksi terjadi kalau harga yang ditawarkan penjual sama dengan
> harga yang rela dibayar pembeli.
>
> Pemahaman terhadap perilaku ekonomi yang tak terbatas hanya pada
> urusan uang dan dagang menjadikan perilaku ekonomi sebagai kajian
> psikologi. Sebagai ilmu yang mempelajari tingkahlaku manusia, psikologi
> menjadikan perilaku ekonomi sebagai objek kajiannya. Hasilnya, sesuai
> dengan cara pandang deskriptif, ditemukan bahwa manusia tidak mesti
> rasional. Ada pengaruh faktor-faktor non-rasional dalam pengambilan
> keputusan, seperti faktor gairah (passion), motif sosial, dan
> pertimbangan kondisi orang lain. Pemikiran seperti ini sebenarnya bukan
> hal baru dalam ekonomi. Adam Smith (1759) dalam buku Theory of Moral
> Sentiments sudah mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh dua proses
> yang bertentangan, (1) gairah (seperti dorongan seks dan lapar) serta
> (2) proses individu melihat dirinya dari kacamata orang lain (impartial
> spectator). Proses itu dapat mengoreksi bahkan menggagalkan dorongan
> gairah.
>
> Kajian tentang preferensi belakangan juga menunjukkan tidak
> memadainya pandangan manusia sebagai homo economicus. Temuan-temuan
> psikologi tentang preferensi membantah pandangan ekonomi konvensional.
> Merujuk kepada Samuelson (1937), ekonom konvensional menggunakan konsep
> revealed preference yang menjelaskan bahwa apa yang tampak dipilih oleh
> seseorang merupakan preferensi orang itu. Mereka menganggap perilaku
> yang tampak mencerminkan preferensi. Sebagai contoh, jika ada orang
> dalam sebuah pesta mengambil sate sebagai lauk makannya, maka dapat
> disimpulkan bahwa orang itu memang suka sate; jika ia mengambil puding
> berarti ia suka puding. Pemikiran ini sejalan dengan pandangan aliran
> Behavioristik dalam psikologi yang hanya mengkaji gejala-gejala yang
> tampak (overt). Berbagai penelitian psikologi belakangan ini membantah
> ini dan menunjukkan bahwa ada yang tersirat dari yang tampak. Ada
> faktor-faktor yang tersembunyi dari perilaku yang tampak. Perilaku tidak
> selalu mengambarkan atau mencerminkan selera. Contoh, orang mengambil
> sate bisa karena hanya itulah makanan yang tersisa jadi meski ia tak
> suka sate, ia mengambilnya juga. Begitu pula dengan pilihan puding, bisa
> jadi orang itu mengambil puding karena makanan penutup lain sudah habis
> sehingga ia tak punya pilihan lain.
>
> Menanggapi bantahan psikologi soal preferensi, ekonomi
> mengeluarkan berbagai teori untuk melengkapi pemikiran mereka tentang
> perilaku ekonomi manusia. Salah satunya adalah teori keterbatasan
> (constrain theory) yang menyatakan bahwa perilaku ekonomi manusia
> dibatasi oleh ketersediaan sumberdaya dan kemampuan. Contoh, sebuah
> mobil BMW model terbaru diperlihatkan kepada seseorang dan ia dimintai
> tanggapannya. Lalu orang itu menjawab, "bagus". Bukan berarti ia
> akan beli mobil BMW itu. Orang mebeli atau tidak mobil itu tergantung
> pada anggaran atau sumberdaya yang ia punya. Pemikiran tentang
> preferensi tersebut berbeda dengan pandangan psikologi yang menyatakan
> bahwa preferensi meramalkan tingkahlaku.
>
> Pemikiran penting dalam ekonomi yang cukup signifikan mendorong
> penelitian-penelitian psikologi di bidang perilaku ekonomi adalah
> pemikiran Herbert Simon yang menyatakan bahwa kemampuan kognitif manusia
> terbatas. Manusia bukan komputer canggih yang memiliki informasi lengkap
> dan mampu mengolah semua informasi secara rasional. Rasionalitas perlu
> dipahami dalam arti spesifik, berfungsinya tidak setiap saat. Dalam
> keseharian, dapat dilihat bahwa kognisi manusia terbatas. Faktor
> situasional juga berperan dalam menentukan perilaku. Contoh, di satu
> waktu seorang pembicara membuat makalah secara sangat hati-hati karena
> makalah itu akan disajikan di forum internasional. Di waktu lain, ia
> membuat makalah asal jadi karena makalah itu hanya di sajikan di
> kalangan internal tempat ia bekerja. Situasi yang berbeda bisa
> menggerakkan manusia menampilkan perilaku yang berbeda. Dari sini dapat
> disimpulkan, manusia tidak selalu mencermati apa yang ia lakukan. Ia
> bisa tidak rasional dalam bertingkahlaku dalam situasi-situasi yang
> dianggapnya tidak menuntut ia untuk bertanggung-jawab.
>
> Pemikiran Simon itu memicu dilakukannya berbagai penelitian di
> bidang psikologi kognitif untuk memahami kerja pikiran manusia dan
> keterbatasan-keterbatasannya.Penelitian-penelitian itu membandingkan
> sifat rasional yang diklaim ekonom konvensional dengan perilaku manusia
> sehari-hari. Dari sana ditemukan bahwa orang sering melakukan heuristik
> atau mengambil jalan singkat dalam berpikir. Orang tidak selalu
> mengumpulkan informasi secara lengkap dan mengolah informasi itu secara
> optimal. Bias-bias banyak terjadi dalam pengambilan keputusan. Temuan
> Kahneman dan Tversky (1979) yang sudah disebut tadi merupakan salah satu
> hasil dari penelitian semacam itu.
>
> Berbagai temuan dalam kajian psikologi kognitif memberikan bukti
> bahwa pandangan manusia sebagai homo economicus yang melulu rasional
> tidak memadai untuk dipakai menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
> perilaku ekonomi. Pandangan normatif itu tidak sesuai dengan kondisi
> nyata yang ada dalam keseharian manusia. Secara deskriptif, manusia bisa
> rasional, bisa juga tidak rasional dalam membuat keputusan. Sebagai
> alternatif, diajukan pendekatan rasional preskriptif yang mencoba
> memahami bagaimana menjadikan manusia lebih rasional dalam memilih. Jika
> ditemukan bahwa perilaku ekonomi orang tidak selalu rasional, maka perlu
> dicari tahu bagaimana orang bisa untung dengan kondisi seperti itu.
> Untuk itulah kajian-kajian perilaku ekonomi perlu dilakukan secara lebih
> realistik dan sesuai dengan kenyataan empirik dengan tujuan untuk
> membantu orang-orang mencapai kesejahteraan lebih baik lewat
> perilaku-perilaku mereka.***
>
> Daftar Pustaka
>
> Antonides, G. 1998. Psychology for Economics and Bussiness.
>
> De Cremer, dkk. (Eds). 2006. Social Psychology and Economics.
>
> Kahneman, D. & Tversky, A. 'Prospect Theory: An Analysis of Decision
> under Risk,' Econometrica, XVLII (1979), 263–291.
>
> Samuelson, Paul (1937). `A note on measurement of utility'.
> Review of Economic Studies, 4, 155-161.
>
> Smith, A. (1759/1892). The Theory of Moral Sentiments. New York:
> Prometheus Books.
>
> Thaler, R. (1981). Some empirical evidence on dynamic inconsistency.
> Economics Letters, 8, 201-207.
>
> von Neumann, J., & Morgenstern. (1947). Theory of Games and Economic
> Behavior. (2nd ed.). Princeton NJ: Princeton University.
>
> www.behaviouralfinance.net.
>
> www.appropriate-economics.org.
>
>
> 1 Makalah ini disajikan dalam acara "Diskusi Psikologi dan Perilaku
> Ekonomi" tanggal 26 Februari 2007 yang diselenggarakan dalam Pekan
> Psikologi UI 2007 di Fakultas Psikologi UI.
>
>
> 2 Harry Susianto adalah pengajar Mata Kuliah Psikologi dan Perilaku
> Ekonomi di Fakultas Psikologi UI. Ia sekarang menjabat sebagai Kepala
> Bagian Psikologi Sosial di Fakultas Psikologi UI. Makalah ini dibuat
> berdasarkan hasil wawancara dan bahan tertulis dari Harry Susianto;
> dirangkai oleh Bagus Takwin sebagai moderator dalam diskusi ini.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Groups

Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Communities about

higher endurance.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] agama dan politik...

hahahah....hahhahahh.... mungkin juga akidah seperti bush yg menyerang dua negara (afghanistan dan irak yg akibatnya mengacaukan dan menewaskan ratusan ribu dan mungkin jutaan) demi demi WTC yg hanya tewas 6000 jiwa...!!.... atau mungkin seperti para penjajah dari negara2 eropa yg memberikan penderitaan dan kematian pada bangsa asia dan bangsa pribumi amerika (indian, astek, maya, dll)..... atau para prajurit2 yg berperang pada PD I dan II yg menewsakan ratusan juta manusia....atau para biarawan yg membakar hidup2 para kaum prostestan di eropa... atau sekumpulan manusia2 yg terlalu gampang bicara cinta mulut mereka tentang HAM dan keadilan tetapi justru memilih diam ketika rakyat libanon dan palestina dibantai dengan rudal dan tank israel...!! jadi bagaimana...??? maka jawabannya adalah mungkin sama dengan ini....!!
 
namun apakah jumlah manusia yg tewas itu sebanyak yg teroris telah bunuh...??? ataukah jumlah pembom yg mengaku jihad sebanyak mereka...????
 
apakah kejahatan para pembom itu bukan bertujuan agar manusia2 mau melihat penderitaan saudara2nya dan sekaligus membuka topeng kemunafikan penguasa dan pejuang kemanusiaan....??????

as as <as2004as_as@yahoo.com> wrote:
transformasi dari akidah ke tukang ngebom itu bagaimana ?

hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com> wrote:
dari salah satu web site islam...
 
Agama dan Politik
Agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran lengkap di bidang akidah, ibadah, akhlak, politik, ekonomi, militer dan sosial. Ini bukan sembarang klaim atau pengakuan tak berdasar, sebagaimana dikatakan oleh sebagian orang. Sayangnya, sebagian mereka ini adalah muslimin.
Sebagaimana kami katakan tadi, Islam memberikan program-program lengkap untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akherat. Sayangnya, tidak sedikit orang, bahkan dari kalangan muslimin sendiri, yang berpikir bahwa Islam tidak mampu mengatur semua urusan manusia di dunia ini, dan hanya mengurusi masalah-masalah ibadah dan urusan akherat saja. Pandangan seperti ini muncul dari beberapa faktor, diantaranya adalah kedangkalan pengetahuan agama mereka; kelemahan mental dan iman mereka, juga ketertipuan mereka ketika melihat gemerlapnya kehidupan orang-orang kafir, terutama di Barat, dan keberhasilan mereka menguasai segala urusan kehidupan di dunia ini. Yang lebih aneh ialah bahwa sebagian mereka meyakini ketidak mampuan agama (termasuk agama Islam) untuk mengatur urusan dunia, karena mereka telah menyaksikan kegagalan agama Kristen dan juag agama Yahudi dalam masalah ini. Padahal sebagaimana yang akan disinggung nati, agama Islam memiliki perbedaan yang sangat menonjol dengan agama Kristen dan Yahudi yang ada saat ini.
            Yang jelas, pada umumnya mereka telah lupa, bahwa mencapai keberhasilan hidup di dunia ini saja, berarti hanya memenuhi sebagian dari tuntutan kesempurnaan manusia. Artinya, manusia bukan hanya memerlukan kebahagiaan di dunia, tapi juga memerlukan kebahagiaan hidup di akherat. Akal manusia tidak mungkin mencari jalan sendiri untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat, sehingga untuk itu diperlukan bimbingan dari Pencipta dan Penguasa seluruh alam, baik alam dunia maupun alam akherat, yaitu Allah swt. Sedangkan jalan kebahagiaan akherat itu tidak lain harus ditempuh dalam kehidupan di dunia ini. Akal kita saja tidak mungkin mengetahui, apa yang harus kita lakukan di dunia ini, untuk kebahagiaan hidup kita di akherat. Di sinilah perlunya agama yang mengatur semua perilaku kita, demi mencapai kebahagiaan di dua alam kehidupan, dunia dan akherat. Dari sini saja, terutama jika direnungkan lebih dalam lagi, maka seorang yang berakal jernih dan berhati bersih, akan meyakini bahwa ia memerlukan bimbingan agama id dunia ini.
Sekarang marilah kita lihat ajaran agama Islam itu sendiri. Apakah Islam menaruh perhatian pula kepada perilaku kita dalam setiap urusan kehidupan di dunia ini? Mula-mula marilah kita lihat, bahwa manusia ini terdiri dari lelaki dan perempuan, dan keduanya saling memerlukan. Lelaki tertarik kepada perempuan dan perempuan tertarik kepada wanita. Mereka memerlukan untuk menjalin hubungan dan menjalani hidup bersama, membina keluarga dan membuat keturunan. Agama Islam datang memberikan peraturan yang lengkap dalam masalah ini. Islam memberikan jalan kepada lelaki dan perempuan, bagaimana mereka dapat menyalurkan saling ketertarikan diantara mereka, yaitu lewat jalan pernikahan. Lebih lanjut, Islam juga mengatur, bahwa ada saat-saat suami istri dilarang berhubungan intim, yaitu sata-saat haid. Islam juga mengatur siapa saja yang boleh dinikahi oleh seorang lelaki. Hubungan-hubungan kekeluargaan juga sangat ditekankan dalam Islam, baik yang berhubungan dengan masalah pernikahan ini, atau masalah warisan, juga masalah larangan dan bolehnya menunjukkan aurat, dan sebagainya.
Dalam menjalani hidupnya manusia juga beraktifitas dan berinteraksi satu dengan yang lain. Mereka saling berjual beli, dan melakukan berbagai hubungan kerja. Islam juga datang untuk mengatur semua itu. Bisa dipastikan bahwa tidak ada agama yang mengatur urusan muamalah diantara sesama manusia ini, dengan lengkap sebagaimana yang ada dalam ajaran Islam. Lihat saja kitab-kitab fiqih, bab muamalah, terutama masalah jual beli (atau Al-Bai'), perbankan, hutang piutang (atau Ad-Dain), pinjam meminjam (Isti'aaroh atau I'aaroh), sewa menyewa (atau Ijaroh), dan lain sebagainya dengan semua perincian dan masalah-masalah cabangnya. Islam juga mengatur masalah zakat, infaaq, khumus, kaffarah, perpajakan, dan sebagainya yang semua itu jelas-jelas menyangkut masalah ekonomi.
 Islam juga mengatur masalah-masalah yang berkenaan dengan militer dan memberikan kaedah-kaedah atau pedoman utamanya dengan lengkap. Islam mendorong pembentukan kekuatan pertahanan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh. Islam juga memberikan petunjuk dan kode etik berperang, seperti larangan membunuh warga sipil, larangan merusak bangunan dan properti umum, larangan menebangi pepohonan, tatacara memperlakukan tawanan, pembagian harta rampasan, perjanjian perdamaian dengan musuh, dan sebagainya. Singkatnya, Islam memiliki ajaran-ajaran, yang tentunya harus diamalkan dengan sebaik mungkin, di semua bidang dan urusan kehidupan manusia. Dimana semua itu merupakan bagian yang tak boleh dipisahkan dari ajaran Islam.
Satu hal yang perlu pula ditekankan ialah bahwa semua ajaran Islam tersebut tidak mungkin diamalkan dan diterapkan dengan sempurna di tengah suatu masyarakat, kecuali jika masyarakat tersebut, dari ujung atas hingga ujung bawahnya, kompak menjalankan ajaran Islam. Yang kami maksud ialah bahwa pelaksanaan ajaran Islam ini harus didukung dengan perangkat yang disebut "pemerintahan". Itulah negara dan pemerintahan Islam. Karena tidak mungkin suatu masyarakat dapat menjalankan ajaran Islam dengan sempurna, jika sistim pemerintahan tempat mereka hidup, tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tepat sekali pepatah Arab yang mengatakan: "An-Naasu 'ala Diini Muluukihim" yang artinya mansua itu mengikuti agama para penguasa mereka.
Jika sebuah pemerintahan tidak Islami, bagaimana mungkin akan menjalankan sistim ekonomi Islam? Bagaimana mungkin akan memberlakukan sistim pendidikan Islam? Bagaimana mungkin akan menerapkan sistim militer dan pertahanan Islam? Bagaimana mungkin kita akan mendidik anak-anak kita agar menjadi muslim yang baik, sementara TV-TV, bioskop, filem-filem CD, situs-situs internet, dan lingkungan di luar secara umum, menyajikan segala hal yang bertentangan dengan akhlak dan moral Islam? Bukankah para orang tua dan pendidik yang benar-benar ingin membina putra-putra muslim yang baik, selalu mengkhawatirkan dan mencemaskan nasib anak mereka dari pengaruh pergaulan bebas di luar rumah? Bahkan di dalam rumah juga. Semua itu adalah akibat pengamalan ajaran Islam yang setengah-setengah dan tidak kaaffah. Padahal Islam sendiri melarang pengamalan ajarannya dengan setengah-setengah ini dan menuntut pengamalan yang kaaffah atau sempurna.
 Pengamalan Islam setengah-setengah dan tidak didukung oleh wadah yang namanya pemerintahan inilah, yang membuat umat Islam mundur dan tertinggal dalam banyak bidang dibanding negara-negara kafir. Kemunduran umat Islam seperti ini, kemudian dijadikan pegangan oleh orang-orang kafir terutama di Barat, untuk semakin mendiskreditkan agama dan umat Islam, dengan membesar-besarkan kemunduran, kebodohan, kemiskinan dan kelemahan muslimin di mana-mana. Seolah kemunduran dan segala macam bencana umat muslimin ini adalah gara-gara ajaran agama Islam, dan ketidak sediaan mereka mengikuti cara hidup gaya Barat. Sementara itu, jika ada sebuah negara ingin benar-benar menerapkan ajaran Islam dengan sempurna, sebagaimana Iran, selalu diganggu oleh kekuatan-kekuatan kafir itu. Karena mereka tidak mau muncul kekuatan yang akan membuktikan efektifitas ajaran Islam.
 
 
 


Got a little couch potato?
Check out fun summer activities for kids.


Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.


Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your face in

Messenger & more.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

.

__,_._,___

Balasan: [psikologi_transformatif] Re: Huwaaaa... mau dong kayanya lucu-> mas go

Halah.. udah keseringan itu, bosen lah, gimana kalau ngadain panjat
pinang khusus untuk kaum hawa(/Lu2 CS) ...ha..ha..ha...ha....
Aku siap jadi tandem... hmmmmm.... mandom.
srooooot....blegh...argh...

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, lulu <lu2_mm@...> wrote:
>
> Mas Gotholoco...
>
> jangan hanya capsah atau domino aja..
> nih tambahin satu lagi.. panjat pinang atau makan krupuk...
> biar rame sekalian ...
> tapi untuk yang terbaru lomba pake mike up tanpa kaca ( khusus
nenek2 ), jurinya mas gotho sendiri, di jamin mumet deh liat hasil
> hehehe.. clorang cloreng belepotan kemana mana ...
>
> salam hangat penuh kemerdekaan deh buat mas gotho
> /Lu2
>
>
> gotholoco <gotholoco@...> wrote:
> YME kok diajak ngobrol dalam kondisi alam bawah sadar, apa
nggak
> diajak maen capsah aja tuh, atau maen domino/gapleh sekalian.
> (Mumpung lagi rame-ramenya HUT RI )

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Food Lovers

Real Food Group

on Yahoo! Groups

find out more.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: salman rusdhie dan permusuhan barat terhadap islam...

"Mata ketiga" mas goen udah jalan, jangan ragu lagi mas !
Ha..ha.ha..ha...ha..

TTD.
Vincent Liong

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "goenardjoadi"
<goenardjoadi@...> wrote:
>
> hendrik..... masak elo diaku sama gotholoco, ayo ngaku yang bener,
> masak sih?
>
> salam,
> goen
> [asli, bukan gotholoco]

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

You're invited!

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Agama itu Pembawa Kehancuran !

Non Sisca, koreksi sedikit, Nyimas Ontosoroh itu beda dengan KangMas
Gotholoco, dua "pribadi" yang berbeda tapi manunggal (kayak abri
manunggal dengan rakyat).
Kalau Nyimas Ontosoroh itu sukanya ngaji rasa, sedangkan Kangmas
Gotholoco itu sukanya ngaji otak(loco otak)
(beda dengan kang Tomy Guanteng Gigolo sukanya ngaji otot..he.he..he..
maklum masih "bujangan", masih level "pandangan hidup")

Seperti sebelumnya dalam catatan (teroris) "one liner", sudah saya
tuliskan dalam suatu bentuk pertanyaan terhadap tulisan pertama Mang
Ucup, "apa arti agama", pertanyaannya adalah : "apakah hewan itu
mempunyai agama(beragama) atau tidak ?"

Ternyata jawabnya adalah TIDAK. (sudah begitu saja darisonohnya).
contohnya semut, sebagai makhluk yang hidupnya bersosial(tidak
soliter), ada pembagian organisasi, ada pembedaan gender, ada wilayah
dan ada kehidupan, TIDAK ADA POLITIK(semut pekerja tidak mau jadi
semut ratu) sudah begitu saja komposisi dan aransemennya, dari tahun
firaun pake sarung tanpa kolor sampai SBY atau Leonardi Rimba pake
kopeah. Gitu aja terus. (teori evolusi??, simpan dulu kejauhan !!).

Jadi ngapain manusia beragama atau berpolitik?
Manusia beragama (yang bener!?) bertemu dengan Sang Khalik dan
Manunggal lalu jadi manusia lagi.
Manusia berpolitik(yang sering salah) meraih kekuasaan dan menjadi
Penguasa dan pengen terus berkuasa(udah duduk lupa berdiri).

Ha.ha..ha.. ayo non sisca mana argumen politik mu???

Salam co janco ta iya.
dikiro janco taunya cino.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
<non_sisca@...> wrote:
>
>
> Halo, nah ini dia satu lagi, Kyai Ontosoroh Gotholoco.
> Tapi boleh juga ditunggu penjelasannya dulu. Ber-argumen kan juga
> harus ber-politik. Hahahaha....
> Salam, sisc
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "gotholoco"
> <gotholoco@> wrote:
> >
> > Begitulah agama dan politik itu hampir-2 nyaris identik.
> > sebab kedua-duanya berbicara masalah "kedepan" atau "masa depan" ,
> > masalah bagaimana seharusnya(what it should be), tentang sesuatu
> > dimasa datang.
> > di kancah politik ada kampanye, dalam agama ada daw'ah
> > di kancah politik ada ideologi, dalam agama ada dogma dan ajaran
> > di kancah politik ada jurkam, di agama ada pendeta atau ulama/biksu
> >
> > Kalau agama itu pembawa kehancuran, dan politik itu kejam, benar apa
> > kata temen saya yang atheis, mendingan jalani hidup aja menjadi
> > seperti chimpanse cerdas, daripada menjadi politikus busuk maupun
> juru
> > dakwah penipu.
> >
> > Jadi apa bedanya politik dengan agama ? Ada.
> >
> > Apa coba? (tunggu penjelasannya dalam metodologi nyai ontosoroh)
> > :)
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "mangucup88"
> > <mangucup88@> wrote:
> > >
> > > Menurut Friederich Nietzsche maupun Mao Tze Dong: „Agama itu
> > > Racun !" Sedangkan berdasarkan ajaran agama Judaisme agama itu
> > > pembawa Damai, oleh sebab itulah adanya ucapan "Salam" dlm bhs
> Arab
> > > = Damai sedangkan dlm bhs Ibrani Shalom. Walaupun demikian mang
> Ucup
> > > mendukung sepenuhnya pendapat Nietzsche maupun Mao Tze Dong !
> > > Kenapa ?
> > >
> > > Masalahnya satu hal yang gombal dan nonsen besar, bahwa agama
> dapat
> > > memberikan kedamaian di dunia ini ! Bahkan kenyataannya hal yang
> > > kebalikannya yang terjadi, begitu kita menganut sesuatu agama
> kita
> > > akan berbalik menjadi Kaum Rasist !
> > >
> > > Memang benar semua agama didunia ini menganut fasafah yang sama
> > > ialah: „Kasihilah sesamamu seperti dirimu !" yang beda hanya
> > > definisi „Sesamamu", sebab antara teori dan praktek kenyataannya
> > > beda seperti bumi dan langit. Secara teori; sesamamu berarti
> sesama
> > > manusia, maklum kita dilahirkan dengan warna darah merah yang
> sama
> > > maupun warna putih tulang yang sama.
> > >
> > > Di dalam praktek kehidupan kita, orang yang tidak menganut agama
> dan
> > > aliran yang sama denganku bukanlah „sesamaku". Bagaimana aku bisa
> > > sama dengan dia dimana „Tuhan-Mu adalah Hantu-Ku". Menurut agama-
> mu
> > > illahku adalah berhala, tetapi diagama-ku ia adalah illah kudus
> suci
> > > yang kusembah.
> > >
> > > Menurut agama-mu itu haram tapi menurut agama-ku itu halal. Di
> > > agamaku ia adalah nabi sedang menurut agamamu nabiku adalah
> setan.
> > > Menurut agamaku ini adalah mukjizat, sedangkan menurut agama-mu
> ini
> > > adalah takhayul. Menurut agamaku rumah ibadahku adalah tempat
> yang
> > > kudus, sedangkan menurut agama-mu ini rumah najis orang kafir.
> Jadi
> > > boro-boro bisa dan boleh beribadah disana, menginjakkan kaki
> masuk
> > > kesitu pun sudah amit-amit ! Masalahnya bisa langsung dapat One
> > > Ticket Go to Hell !
> > >
> > > Lucu tapi nyata, apabila kita ingin merealisasikan
> ajaran „kasihilah
> > > sesamamu, bahkan sampai kebelet ingin kawin" terkadang kita harus
> > > menerima kenyataan pahit, bahwa ini dilarang dengan alasan „beda
> > > agama" alias tidak sesamamu githu !
> > >
> > > Disamping itu kenyataan pahit yang tidak bisa dipungkiri, mereka
> > > menilai sesamaku bukan hanya sekedar dari penganut agama dan
> aliran
> > > yang sama saja, bahkan harus dari etnis dan suku yang sama pula.
> > > Jadi walaupun dari penganut agama dan aliran yang sama sekalipun,
> > > kalau tidak memiliki etnis yang sama seakan-akan ada jurang
> pemisah
> > > antar sesama umat.
> > >
> > > Kagak percaya lihat saja diberbagai macam rumah ibadah yang
> > > dikhususkan hanya untuk etnis dan golongan tertentu saja, orang
> bule
> > > hanya mau kumpul dengan bule, orang hitam dengan orang hitam.
> Orang
> > > Batak hanya mau kumpul dengan orang Batak, Jawa dengan Jawa,
> > > Tionghoa dengan Tionghoa, sehingga timbul pertanyaan apakah kalau
> > > tidak sesama etnis berarti bukan sesamaku ???
> > >
> > > Jadi tepatlah apa yang diucapan oleh Mao Tze Dong, bahwa agama
> itu
> > > racun yang bisa meracuni otak kita menjadi rasis. Agama itu
> bukannya
> > > pembawa perdamaian melainkan pemecah belah. Bahkan telah
> terbuktikan
> > > agama bisa jadi pemicu perang saudara misalnya di Irlandia antar
> > > sesama umat Kristen (Katolik vs Protestan) atau di Irak antar
> sesama
> > > umat Muslim (Sunni vs Syiah).
> > >
> > > Kalau masih tidak percaya juga, cobalah usulkan, dimana mulai
> besok
> > > kita praktekan umat Muslim menyalurkan zakat ke panti asuhan
> > > Kristen, sedangkan umat Kristen memberikan persembahan umatnya
> ke
> > > panti asuhan Muslim. Bukankah mereka itu sesamamu yang sama-sama
> > > membutuhkan bantuan, jadi seharusnya tidak ada perbedaan ???
> > >
> > > Kita dicekoki oleh racun berbagai macam dogma, sehingga otak kita
> > > jadi kotor. Orang baik bisa jadi sadis, orang sopan dan damai
> bisa
> > > jadi biadab, bahkan mengeluarkan kata-kata kasar dan keras, hanya
> > > untuk membela agama dan kepercayaannya masing-masing. Bahkan kita
> > > suka turut menjadi heran, kok orang beragama bisa mengeluarkan
> kata-
> > > kata yang sedemikian kotor dan kerasnya ? !
> > >
> > > Seharusnya orang beragama itu mencerminkan kelembutan, kearifan
> > > maupun kesabaran dan bersedia untuk mengalah
> > >
> > > Begitu juga sama gombalnya, apabila orang mendengungkan agar kita
> > > harus bisa saling menghormati agamanya masing-masing, sebab ini
> > > hanya sekedar dongeng khyalan dan ilusi saja !
> > >
> > > Bagaimana saya bisa menghormati agama lainnya, apabila saya sudah
> di
> > > brain washing sajak brol lahir, bahwa hanya agama saya saja satu-
> > > satunya; yang suci, baik dan benar, sedangkan agama-agama lainnya
> > > adalah sesat dan penganut aliran setan. Mereka itu kafir semua !
> > > Jadi boro-boro bisa menghormati agama sesat, untuk menghormati
> orang
> > > kafir saja sudah sulit banget !
> > >
> > > Jadi tidaklah heran kalau banyak milis umum melarang adanya
> diskusi
> > > atau artikel yang bernafaskan agama, karena ini hanya akan jadi
> > > pemicu perdebatan kusir tiada akhir maupun perselisihan antar
> sesama
> > > membernya. Maka dari itu renungkanlah sendiri, apakah anda masih
> > > tetap berkeyakinan, bahwa agama itu pembawa kedamaian ?
> > >
> > > Saya yakin banyak orang yang tidak senang,bahkan mungkin
> tersinggung
> > > membaca tulisan ini, sebab saya membukakan kedok kemunafikan yang
> > > ada di dalam diri kita masing-masing, termasuk di dalam dirinya
> mang
> > > Ucup sendiri.
> > >
> > > Mang Ucup
> > > Email: mang.ucup@
> > > Homepage: www.mangucup.net
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___