Sabtu, 20 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Mas, aku ini termasuk bunglon ga ya ?

MAS, AKU INI TERMASUK BUNGLON GA YA ?

I = Indri
L = Leo

I = Pagi Mas Leo.....

L = Pagi, mbak !

I = Pagi2 gini udah sibuk diserbu ama fans2-nya Mas
Leo ga ? heheh..... Kalo ada waktu, boleh donk
ngobrol2 lagi ?

L = Boleh aja, mbak.

I = Aciiikkkk... Mas, aku ini termasuk bunglon ga ya ?
Dari luar si ngikutin 'aturan' orang lain, tapi
aslinya si, belok ke arah lain.

L = Ya, sama aja kayak aku. Kita itu BUNGLON.. ha ha
ha,,, bica dikawinin dunk! Ntay bica punya anak,
namanya ANAK BUNGLON.

I = Bunglon ato muna' ya itu. Contohnya kalo di kantor
waktunya shalat, ya shalat. Tapi di luar sih, kalo
lagi pengen, makan nasi campur juga ok. Hehehehhe...
enak sih.... ;p. Ga ada yg tau, kecuali teman dekatku,
tapi bukan berarti nyembunyiin juga sih. Itu cuma satu
contoh kecil.

L = Gak apa2, YANG PENTING ENAK. Yang pentng bisa
punya ANAK BUNGLON. Ntar bikin PETERNAKAN BUNGLON.
Bunglon artinya kadang2 suka sama yang ini, kadang2
suka sama yang itu. Ya GAK APA2 LAH. Namanya juga
masih manusia hidup. Masih bisa suka kiri dan kanan.

I = Hehehheheheheh... iyaaa... bener... benerrr...
asik juga bikin peternakan bunglon... kan lucu tuh...
hihihihi...

L = Kalo KUDA laen lagi. Kuda kan gak bisa liat kiri
en kanan karena pake KACAMATA. Kacamata itu bisanya
liat ke depan doang. Namanya KACAMATA KUDA. Nah,
orang2 cupat itu pada PAKE KACAMATA KUDA.

I = Iya, kalo kuda mesti ada kusirnya yg ngendaliin,
kalo nggak, jadi kuda liar dehhh...

L = Kalo KUDA LIAR yang enak itu SUSUNYA. Mao
cucuuuuuu... nyeeeem nyyeemmm nyyememmm...

I = Btw, dulu waktu SD, teman2ku suka musuhin 1 orang.
Di sekolah aku juga musuhin dia, nggak deketin n
ngobrol ama dia, ikut2an yg lain; tapi di rumah, aku
temennya ma dia...

L = Hmmm...

I = Kalo itu parah yaa, bukan bunglon...hm, mungkin
bisa dibilang pengecut?? ato penghianat?? ato orang yg
mo cari amannya aja??? ehheheheh... Kuda liar ada
baiknya juga donk yaaa, cucu-nya bisa diambil untuk
diminum hehehehhe...

L = Yang namanya SUSU bisa diminum. Paling nggak BISA
DIJILAT-JILAT. Hi hi hi.. Cuma kalo LIAR, gimana cara
jilatnya ? That's the question. Apa musti DIIKET DULU.
Iketnya pake apa, that's the NEXT question. Hmmm hmmm
hmmm...

Terus, kalo MINUM SUSU KUDA LIAR, apa nggak nanti
ikut2an JADI LIAR. Kalo jadi liar di Jakarta, siapa
yang mao diajak IKUT LIAR. Soalnya, kuda liar bisanya
MAEN sama kuda liar juga. Horee. .... akhirnya kita
bisa bikin Peternakan Kuda Liar. Abis minum cucu, MAEN
KUDA2AN. Abis maen, minum cucu lagi.... Lama2
bosen, akhirnya GAK DOYAN SUSU LAGI. Doyannya TEMPAT
SUSU. Buat maen aja, katanya, buat dipegang-pegang
aja. Ya udah deh,,,, gak apa2, asal jangan dibuat
lecet gak apa2, katanya. Hmmm hmmm hmmm... --So, talk
with you later yah, because I have to sign out now.
Bay bay !!

I = Hehehehheheh... Iya, susu emang enak dijilat2...
hihihi. Jadi ada 2 peternakan donkkk, peternakan kuda
liar n bunglon... hihihi...

L = Kok ketawa ? Udah minum cucu beyomm ????

I = Belonnnnnn, mauuuu... hehehehhe... Ok, cu next !

+++++++++++++

JANGAN TAKUT PADA KEBATHILAN

A = Arry
L = Leo

A = Selamat siang, Pak Leo. Saya ada baca tulisan
bapak di milist mayapada soal Vincent Liong, memang
bukan urusan saya terhadap persoalan bapak berdua.
Tapi kok ngebacanya jadi sedih juga ya, bisa sampe
brantem gitu. Saya nangkep getar amarah dari bapak,
selain rasa kecewa juga. Bukankah ini termasuk
kekotoran bathin juga ya pak? Sayang aja ngeliat bapak
Leo juga jatuh dalam naluri/tingkatan emosi itu lagi.
Sejauh yang saya tau, ngerubah diri sendiri itu susah
pak, apalagi ngerubah orang lain. Jadi dengan nyadarin
ini, seharusnya kita ga kecewa lantas marah2 klu kita
gagal ngerubah orang lain. Mungkin blum saatnya aja
pak. Kalau apa yang dikatakan bapak itu benar, bahwa
Vincent ingin merubah orang2 agar sama dengan level
naluriahnya, apa bedanya dengan bapak yang ingin
merubah orang2 agar sama dengan level intuisi bapak?
Karena pengalaman saya bilang, naluriah tidak
selamanya jelek, ada saat naluriah menjadi intuisi
yang tinggi, demikian sebaliknya, intuisi tidak
selamanya baik, ada saat di mana intuisi menjadi
naluri, (maaf) untuk contohnya di mana intuisi bapak
untuk merubah Vincent itu sebenarnya telah menjadi
ambisi atau suatu bentuk lain dari naluri.

L = Anda BENAR, sebaiknya saya diamkan saja. Sekarang
juga semua orang sudah tahu siapa VL itu. Itu cuma
catatan belaka bahwa kita harus bilang NO terhadap
tekanan2 dari orang2 yang naluriah. Kalau anda
mengalah terhadap kelakuan orang2 yang seperti hewan,
maka anda _bukan_ manusia. Sebagai manusia anda
memiliki NURANI, memiliki INTUISI, memiliki KEHENDAK
BEBAS. Dan tanggung jawab anda untuk menghadapi
masalah. Bukan menerima segalanya. Bukan. Anda harus
menyeleksi, BUKAN BERARTI SEGALA SESUATU DARI SEMUA
ORANG HARUS ANDA TERIMA.... Anda BANYAK SALAH KAPRAH.
Anda merasa spiritual dengan kelakuan yang pasrah
seperti itu. Itu bukan spiritual melainkan
KEBINGUNGAN, KEPUTUS-ASAAN. Pasrah itu dalam SIKAP,
tetapi tindakan kita tetap harus ADA. Harus mengambil
tindakan. Jangan salah kaprah. Jangan pikir saya
mengajarkan ikhlas dan pasrah berarti harus mendiamkan
saja segala kelakuan orang2 yang keterlaluan itu.
Tidak. Anda tidak tahu berapa banyak saya MELAWAN
segala hujatan dari orang2 agamis? Anda tidak tahu
saya diserang oleh segala orang2 fanatik? Apakah saya
harus diam saja? Tentu saja tidak. Apakah sikap saya
PASRAH ? Jawabnya ya. Jadi, ada bedanya dengan menjadi
spiritual dan menjadi orang yang bisa diinjak-injak.
BEDANYA JAUH SEKALI.

A = Ya, saya mengerti alasan bapak. Jika bapak diamkan
saja, mungkin juga bukan jalan keluar terbaik.
Seperti yang bapak bilang, terhadap masalah sebaiknya
kita tidak lari tetapi berani menghadapinya. Entahlah
pak, sejauh yang saya ingat, guru saya pernah nanya ke
saya, untuk menegur orang lain, kamu lakukan dengan
menunjuknya di hadapan orang banyak atau dengan
memanggilnya secara pribadi? & untuk memuji orang
lain, kamu memuji di depan orang atau memuji dengan
memanggilnya sendiri? Klu menurut yang diajarin guru
saya dulu itu, dia bilang lebih baik klu memuji orang
lain itu di depan orang banyak, & klu mo menegur itu
dengan memanggilnya secara pribadi. & Saya menjadi
berpikir kalau bapak menegurnya secara pribadi memang
ok, tapi tidak dengan cara berbesar mulut lantas
ngomong ke orang2 dengan media milist. Toh, orang
bodoh manapun yang sebelumnya kagum dengan Pak Leo
pun, seperti saya ini pun masih punya otak untuk
menganalogi, dan nantinya bisa salah paham & menjadi
tidak respect pula dengan perkataan2 bapak lagi.
Demikian pak, untuk permasalahan/problem terkadang
seperti kita berada pada persimpangan jalan, belok
kiri/belok kanan/lurus. Mengambil jalan dengan bijak &
hasilnya memang berbeda jauh sekali. Soal
pasrah-pasrah-an, saya memang sedang belajar pasrah
sikap & tindakan. Sikap lahir dari hati yang adem. &
banyak faktor X untuk menghasilkan output tindakan
lagi. Adakalanya semesta pun berkata lain. Inilah
chance untuk kehendak bebas berbicara, sebelumnya ada
saat dimana naluri & intuisi berdamai.

L = Begini Mas, prinsip UMUM yang diajarkan oleh guru
anda itu memang BENAR, dan itu berlaku UMUM. Tetapi,
untuk kasus2 dimana terjadi FITNAH dan
PEMUTAR-BALIKKAN FAKTA di hadapan orang banyak, maka
cara untuk menetralkannya juga HARUS dilakukan secara
UMUM dan TERBUKA. Jadi, akan ada kejelasan. Aku
sendiri malu untuk bilang kalau VL itu mengirim
fitnahnya itu secara TERBUKA. Kok ada manusia yang
seperti BINATANG ya ? Sudah fitnah, eh masih berani
muncul dengan muka tembok ? Nah, untuk hal2 seperti
itu. Untuk me NETRALISIR fitnah yang dilakukan secara
terbuka, maka caranya juga harus dilakukan secara
TERBUKA. Di hadapan semua orang. Itu caranya, mas.
Kalo gak gitu, kita akan diinjak-injak oleh orang2
yang mau mengail di air keruh. Segala agitator itu
kalau melemparkan FITNAH dilakukan untuk "konsumsi"
orang banyak. So, cara untuk MELURUSKAN apa yang
sengaja "dibengkokkan" juga harus dilakukan di tempat
terbuka. We have to learn that, too. Aku sudah
contohkan dalam banyak hal untuk BERBICARA SECARA
TERBUKA. Kalau ada yang tersinggung itu bukan urusan
kita. Yang penting JUJUR dan APA ADANYA. Orang2
agamis itu kan selalu pakai tameng dengan nama
"tersinggung". Lha, dia yang punya Belief System
sedemikian rupa sehingga tersinggung, kenapa kita yang
harus mundur ? Kepercayaan ya kepercayaan dia, saking
gak benernya sehingga sedikit2 tersinggung. Lha,
kenapa jadinya orang2 lain harus mundur demi
kepercayaan orang2 fanatik itu ? Itu yang GAK MASUK
AKAL... --Tapi memang kita harus punya kejujuran.
Harus punya keyakinan bahwa kita benar. Dan itu TIDAK
SAMA dengan apa yang dipegang oleh orang2 fanatik itu.
Kalau anda perhatikan tulisan2 saya, saya ini termasuk
yang PALING TOLERAN dengan perbedaan pendapat. Tetapi
saya paling anti manipulasi. Anti fitnah. Anti
rekayasa. Hmmmm can you follow me ? Bedanya tipis
sekali, mas. Antara apa yang diajarkan oleh guru anda
dan PRAKTEK NYATA memang seolah sukar dibedakan. Anda
harus memakai INTUISI disini. Kita gak bisa
menyama-ratakan. Contohnya: Hafsah Salim, Ny. Muslim
binti Mustikawati, dan Indonebia; menurut aku mereka
itu orang yang sama; aku bisa lihat bahwa tujuannya
baik. Caranya memang seperti itu, tapi tanpa motif
untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. Vincent
Liong BEDA, dia itu untuk mengambil keuntungan bagi
dirinya sendiri. Wuryanano Raden juga begitu, untuk
mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Caranya
dengan fitnah kiri kanan... Yang NEGATIF seperti
itulah yang harus di-NETRAL-kan. Dan cara
me-NETRAL-kan hal2 seperti itu, karena mereka memang
melakukannya di tempat terbuka, ya HARUS dilakukan di
tempat terbuka pula. Kalau ada FITNAH di tempat umum,
kita harus membongkar fitnah itu di tempat umum pula.
YOU HAVE TO GO OUT. Harus berani menunjukkan diri
anda. Jangan takut pada kebathilan. Kalau sama
kebathilan saja anda takut, mau jadi apa anda ???
Kalau kebathilan dan kebenaran anda anggap "sama", mau
jadi apa anda ??? Hmmm hmmm hmmm.... Nice talking with
you, till next time yah, bay bay !!

+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
Untuk membuat appointment, please call / sms him at
HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
SPIRITUAL-INDONESIA, please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>.
Note: Except my own name, all other names used in the
conversations are pseudonyms.].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

.

__,_._,___

[beasiswa] [Butuh Info] Tanya tentang Pra-MBA

Salam kenal teman-teman milister,

Nama saya Chrisma, dan saya berencana untuk mengambil S2 di Texas. Ada saudara saya yang ingin membiayai kuliah saya jika saya bisa dapat beasiswa dari Texas dan saya dapat resident-rate. Saya ingin mengambil jurusan bisnis (MBA)

Ada yang ingin saya tanyakan mengenai S2 MBA. Saya harapkan teman2 yang sudah pernah S2 dapat membantu saya.

Saya lihat dari website uni di Texas, saya harus melampirkan nilai TOEFL dan GMAT saya sebagai syarat untuk masuk S2 Bisnis, tetapi saya dengar dari seorang teman, katanya test GMAT justru akan dilakukan di Uni Texas tersebut (bisa menyusul katanya). Lalu ada teman lain yang mengatakan "wah, kalau GMATnya belakangan begitu, nanti kamu ambilnya Pra-MBA".
Nah, sepetinya saya mendapat informasi yang simpang-siur. Mungkin ada teman2 yang bisa membantu saya mengklarifikasi mengenai hal tersebut? lalu apakah artinya Pra-MBA? Apakah saya harus mengambil Pra-MBA?

Thanks untuk bantuan teman-teman milis.

Regards,
-chrisma-

/////////////// MODERATOR'S NOTE ///////////////////
Daripada kamu mendapatkan informasi yang simpang siur nggak jelas, kenapa nggak kamu tanyakan langsung ke pihak UTexas ttg persyaratan GMAT ini? Saya rasa mereka bisa memberikan jawaban yang kamu cari. Kamu pun bisa sekaligus mengklarifikasi apakah memang ada pra-MBA (jika belum ambil GMAT) atau tidak (jika sudah memiliki GMAT).
////////////////////////////////////////////////////


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Rosihan Anwar: Legendaris dan Idealis

Rosihan Anwar: Legendaris dan Idealis
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&dn=20071021114217
Oleh : Hartati Nurwidjaya

21-Okt-2007, 12:38:56 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia
Wartawan empat zaman beliau disebut. Rosihan Anwar adalah salah
seorang pendiri Persatuan Wartawan Indonesia (PW) dan penulis senior
yang saya kagumi. Hari ini alangkah gembiranya hati saya ketika
saya menelepon beliau menanyakan kesediaannya agar dapat hadir
menjadi pembicara pada acara peringatan Sumpah Pemuda dan peluncuran
buku pertama saya pada tanggal 28 Oktober nanti.

Rosihan Anwar penerima gelar Doctor Honoris Causa dari IAIN Syarif
Hidayatullah, penerima "Life Time Achievement" dari PWI. Bukunya
yang laris berjudul Reportase Wartawan Film: Meliput Festival Film
Internasional( 1999) dan masih lagi hasil karya tulisan beliau yang
terkenal hingga manca negara.

Lahir di Kubang Nan Dua, Sumatra Barat 10 Mei 1922, Rosihan Anwar
dikenal sebagai seorang generalis, beliau menulis tentang sejarah,
ekonomi, agama, politik, budaya, masalah-masalah sehari-hari
masyarakat perkotaan, sampai soal-soal film dan hiburan. Tulisan-
tulisan beliau disampaikan dengan gaya menarik (entertaining), mudah
dicerna dan sarat informasi. Rosihan Anwar dikenal bersungguh-
sungguh mencari fakta dan membingkainya dalam satu pokok pikiran. Ia
menuliskannya dengan teknik penutur kisah tradisional, seperti orang
berkabar dengan segala sesuatu secara santai, enak dan ringan, namun
tidak serta-merta menjadi dangkal.(Pikiran Rakyat,10 Mei 2006)

Beliau tidak segan-segan melancarkan kritik, baik kepada pemerintah
yang berkuasa maupun kepada profesinya sebagai wartawan. Kritiknya
pada pemerintah telah menjadikan pemerintah Soekarno dan Soeharto --
seperti diungkapkan seorang wartawan senior-- bersikap cinta tapi
benci kepadanya. Surat kabarnya dibredel dan dilarang terbit
kembali. Akan tetapi, pada saat yang lain beiau ditawari jabatan
sebagai duta besar - meskipun jabatan itu ditolak dengan halus
olehnya. (Pikiran Rakyat, 10 Mei 2006)

Di jaman orang yang senang mengejar jabatan dan harta, sosok seperti
Rosihan Anwar memang langka. Beliau bersemangat dan dari nada
suaranya yang terdengar melalui percakapan menunjukkan bahwa beliau
sangat sehat.

Rosihan Anwar akan hadir dalam acara 28 Oktober 2007 dan akan
berbagi kiata-kiatnya bagaimana menjadi penulis sekaliber beliau
dan seorang nasionalis sejati yang sangat mencintai negeri
Indonesia.

Jika saya boleh berpendapat beliau adalah seorang pemerhati politik,
bisa dikatakan generalisnya condong ke masalah politik. Pada tahun
1954 beliau menjadi salah seorang anggota misi muhibah yang dikirim
ke Burma. "Goodwill mission" itu dipimpin oleh Raja Yogyakarta Sri
Sultan Hamengku Buwono IX terdiri atas anggota parlemen antara lain
wakil ketua parlemen Z Abidin Achmad (Masyumi), pejabat tinggi
pemerintah seperti Kepala Sekretariat Kabinet Maria Ulfah Santoso,
dan tiga wartawan yakni Mochtar Lubis (Pemred Indonesia Raya),
Rosihan Anwar selaku Pemred Pedoman, dan Dayat Hardjakusuma dari
Kantor Berita ANTARA.

Rosihan Anwar juga pandai menulis puisi, mengingatkan kita pada
sosok Chairil Anwar, namun puisi beliau tidak terlepas dari hal
mengenai politik. Berikut puisi yang beliau tulis beberapa tahun
yang lalu dan dibacakan pada berbagai kesempatan.

Aku Tidak Malu Jadi Orang Indonesia
karya H. Rosihan Anwar

Aku tidak malu jadi orang Indonesia ...
Biar orang bilang apa saja, biar, biar ...
Indonesia negara paling korup di dunia
Indonesia negara gagal
Indonesia negara lemah
Indonesia melanggar HAM
Elite Indonesia serakah harta dan kekuasaan
Presiden-presiden Indonesia
dilecehkan humoris

Sumber; Pikiran Rakyat dan berbagai sumber.
Megara, 10 Oktober 2007

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Fitness Zone

on Yahoo! Groups

Find Groups all

about healthy living.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: [vincentliong] Fwd: Re: Pemetaan (Range and Scale) sudah diralat

--- In vincentliong@yahoogroups.com, tinta negatif
<tinta_negatif@...> wrote:

hei justru disitulah letak manusiawinya...
kita menerima informasi dan dari informasi
itulah kita bertindak.

kita tidak bisa menahan atau menerima informasi
semau kita..

coba anda dikondisikan di sebuah halte yang sedang
turun hujan lebat.

orang berdatangan dari berbagai macam golongan
ada yang naik motor.. tunggu bus
dan lain-lain

anda diam. dan semua orang mulai bicara.. anda mendengar
semua orang berkomentar.. anda tidak bisa menyuruh mereka
diam karena kamu tidak ingin menunggu hujan dalam berisik
dalam keluh-mengeluh..

bung siapa pun nama anda]

anda sepertinya banyak mengeluh...
sini biar saya dekon...
biar anda mengerti apa yang yang anda keluhkan

"Ini sebagai bahan renungan dan perbaikan diri anda.."

kalau tahu diabetes yaa jangan minum yang manis.. gitu
aja enggak bisa ngomong

payah!

TEGAS DONG BOS!


aditya65_p <aditya65_p@...> wrote: ---
In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "pabrik_t"
<pabrik_t@> wrote:

RALAT:
SEBERAPA MAMPU PARA PENDEKON MENERIMA "INFORMASI SEMIOTIK" DAN
BAGAIMANA MENGUJI BAHWA "INFORMASI YANG DITERIMA BENAR", BUKAN
PROYEKSI DARI PENDEKON?

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "pabrik_t"
<pabrik_t@> wrote:
>
> SEBERAPA MAMPU PARA TERDEKON MENERIMA "INFORMASI SEMIOTIK" DAN
> BAGAIMANA MENGUJI BAHWA "INFORMASI YANG DITERIMA BENAR", BUKAN
> PROYEKSI DARI PENDEKON?
>
> Ini sebagai bahan renungan dan perbaikan kompatiologi:
>
> hoeget wijaya: pas aku ke jakarta
> hoeget wijaya: ikutan dekon
> hoeget wijaya: malamnya diare berat saya
> hoeget wijaya: lha wong teh model2 di suruh minum
> hoeget wijaya: ngga iso makan enak krn mencret sampe besoknya
> hoeget wijaya: hahahhahahha
> hoeget wijaya: iyo
> hoeget wijaya: buat saya ngga masuk akal iku
> hoeget wijaya: mosok teh di campur
> hoeget wijaya: trus feeling pengen rasa apa
> hoeget wijaya: situasi apa
> hoeget wijaya: ada yg lebih penting lagi pak
> hoeget wijaya: pas saya dekon kan dg salah ayah boss saya
> hoeget wijaya: you know what
> hoeget wijaya: without medical check first
> hoeget wijaya: even just asking
> hoeget wijaya: padahal sang ayah punya diabetes
> hoeget wijaya: pas minum bermacam macam teh
> hoeget wijaya: mata nya langsung merah dan mengantung
> hoeget wijaya: saya langsung sms ke boss saya
> hoeget wijaya: ngantung pak
> hoeget wijaya: spt bengkak
> hoeget wijaya: dan merah
> hoeget wijaya: saya sendiri edan edanan pas dekok iku
> hoeget wijaya: tak campur yg asem dan manis
> hoeget wijaya: krn iseng saja
> hoeget wijaya: cuman pas melihat ayah nya boss aku spt itu
> hoeget wijaya: panik juga saya
> hoeget wijaya: lha klo setelah dekon trus bablas
> hoeget wijaya: ?
> hoeget wijaya: krn gula nya tdk terkontrol
>
> pabrik_t
> "aku yang mengaku-aku"
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong
> <vincentliong@> wrote:
> >
> > Note: forwarded message attached.
> >
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://au.messenger.yahoo.com
> > >
> > >
> > > Pemetaan (Range and Scale)
> > >
> > > Pada Sistem Pengobatan Komplementer
> > >
> > >
> > >
> > > Istilah Pengobatan Komplementer diperkenalkan oleh biarawan
Bruder
> > > Yanuar Husada, SS.CC. (d/h Jan Heuts) seorang herbalis,
tepatnya
> > > "complementary healer" yang memakai media obat-obatan herbal
> khususnya
> > > dedaunan (folium). Pada tanggal 9 September 2007 beliau
merayakan 50
> > > tahun hidup membiara. Sekaligus dirayakan 25 tahun pengobatan
> > > komplementer dan 5 tahun terakhir dalam naungan suatu lembaga
yaitu
> > > Yayasan Yanuar Husada.
> > >
> > >
> > >
> > > Komplementer maksudnya bersifat melengkapi. Dengan demikian ia
tidak
> > > memposisikan metode pengobatannya sebagai sisi lawan daripada
sistem
> > > pengobatan Barat. Namun demikian tetap saja sifat
pengobatannya
ialah
> > > holistik (menyeluruh) dan subyektif. Holistik : dalam arti
hal
itu
> > > tidak hanya berkaitan dengan matra fisik pasien, tetapi juga
matra
> > > psikis dan spiritualnya. Subyektif : merujuk pada makna bahwa
> > > pengobatan itu disesuaikan dengan kebutuhan nyata subyek
tersebut
> pada
> > > waktu tertentu dan bukan berlaku untuk semua pasien pada
sembarang
> > > waktu lainnya.
> > >
> > > Subyektif : juga berarti pengobatan itu mulai dari infomasi
semiotik
> > > yang disampaikan oleh fisik pasien itu sendiri tentang
kekurangan
> atau
> > > disfungsi yang dialaminya. Karena berangkat dari informasi
semiotik
> > > dari tubuh pasien itu sendiri maka dari seorang penyembuh
> komplementer
> > > seperti bruder Yan mutlak dibutuhkan suatu kepekaan intuisi
yang
> mampu
> > > menerima, membaca, serta menafsirkan informasi semiotik
tersebut.
> > >
> > >
> > >
> > > Saat seorang pasien datang dengan keluhan simtomatis tertentu
maka
> > > penyembuh segera mencoba menangkap sinyal-sinyal dari
tubuhnya
yang
> > > memberikan informasi semiotik tertentu. Dari kisah bapak
Andri
> > > Kristian pernah datang kepada bruder Yan datang satu keluarga
dengan
> > > anak bayi yang sakit-sakitan terus dan tidak bisa tidur
tenang.
> Kepada
> > > orang tua bayi tersebut alih-alih diberi resep ternyata hanya
satu
> > > kalimat pada kertas resep yang berbunyi: "Terlalu banyak warna
merah
> > > di sekitar tempat tidur ." 1)
> > >
> > > Dengan mengubah tata warna di kamar bayi tersebut
maka "penyakit"
> aneh
> > > itupun sembuh. Mana mungkin pada pengobatan medis hal seperti
itu
> > > dapat terjadi. Kepada bayi tersebut mungkin malah akan
diberikan
obat
> > > penenang supaya ia dapat tidur. Jika terjadi demikian, maka
kepada
> > > bayi tersebut telah diberikan "racun" yang sebenarnya sama
sekali
> > > tidak dibutuhkan oleh tubuh si bayi.
> > >
> > >
> > >
> > > Teori dasar yang dianut oleh penyembuh komplementer ini ialah
bahwa
> > > "... semua yang ada, yang hidup dan berkembang mengeluarkan
getaran".
> > > 2) Getaran ini dapat dideteksi oleh mereka yang memiliki
kepekaan
> khusus.
> > >
> > > Menurut fisika kuantum tentu penjelasan ini tidak keliru.
Setiap
> benda
> > > apapun memiliki sel dan inti sel sub-atomik. Di dalam inti
sel
itu
> > > terdapat getaran dan bukan massa (disebut sebagai non-mass
neutrino)
> > > 3). Getaran tersebut dikatakan "memiliki kecerdasan" yang
lebih
> > > tepatnya disebut sebagai "membawa suatu informasi" tertentu.
> Informasi
> > > yang dibawa tersebut bersifat semiotik dan hanya dapat
ditangkap
dan
> > > dimengerti maknanya oleh mereka yang memiliki kepekaan khusus.
Memang
> > > ada yang mampu "merasakan getaran" tersebut namun
tidak "mampu
> > > memahami" makna semiotikanya. Namun, biasanya mereka yang
mampu
> > > merasakan getaran tersebut "dapat dibimbing" untuk mampu
menafsirkan
> > > makna semiotikanya. Juga karena untuk keperluan itu tidak
diperlukan
> > > pertama-tama "kecerdasan rasional" (otak kiri) melainkan
jenis
> > > kecerdasan yang lain yaitu "kecerdasan intuitif" (otak kanan)
yang
> > > sifatnya lebih reseptif; daripada aktif mencari solusi
sintesis
dari
> > > pertarungan data tesis dan antitesis. Itulah sebabnya mengapa
para
> > > shaman 4) sudah sejak dari zaman dahulu kala mampu memahami
makna
> > > semiotik seperti itu walaupun perkembangan kecerdasan
rasional
sama
> > > sekali masih belum memadai.
> > >
> > > Ketrampilan ini disebut "radiestesi" yang berasal dari dua
kata.
> > > Yaitu, radio yanga artinya "sinar" (rays) atau "getaran" dan
> "estesia"
> > > artinya "merasakan". Seorang "radiesteet" mampu menerima dan
> merasakan
> > > getaran yang dipancarkan oleh suatu benda atau makhluk hidup.
> > >
> > >
> > >
> > > Dalam rangka penyembuhan maka kemampuan untuk mendeteksi
disfungsi
> > > atau defisiensi pada organ merupakan syarat mutlak. Seorang
dokter
> > > memiliki alat stethoscope untuk "mendengar" detak jantung,
udara di
> > > paru-paru atau udara di lambung. "Mendengar" mulainya detak
jantung
> > > pada saat jantung menguncup (sistolik) dan hilangnya detak
jantung
> > > pada saat jantung mengendur (diastolik). Dari situ dokter
menentukan
> > > kondisi seseorang pada skala detak jantung seseorang antara
range
> > > angka tertinggi dan angka terendah (umpamanya dari 220
maksimal
> sampai
> > > 50 minimal). Misalnya seorang pasien berada pada skala 150 --
100
> yang
> > > artinya ia mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah
tinggi.
> > > Seorang penyembuh komplementer yang handal tanpa alat
stethoscope
> > > langsung dapat membaca informasi semiotika yang disampaikan
oleh
> tubuh
> > > pasien dan mengatakan detak jantungnya antara 150 -- 110 dan
karena
> > > itu ia terkena hipertensi. Pada zaman dahulu mana mungkin
seorang
> > > shaman mempunyai alat yang namanya stethoscope? Tentu saja
tidak.
> > > Namun ia mampu pula mengamati "aura" merah muka pasiennya,
> menonjolnya
> > > nadi di pelipis dsb. Maka iapun mungkin akan memberikan
daun "kumis
> > > kucing" yang bersifat diuretik (bersifat melancarkan kencing)
kepada
> > > pasiennya sehingga tekanan darahnya menurun. Dari mana
datangnya
> > > "kearifan lokal" (local genius) seperti itu? Tentunya dari
kemampuan
> > > membaca informasi semiotika baik dari tubuh pasien itu sendiri
maupun
> > > dari daun obat. Kemudian dibaca juga kesesuaian/ keserasian
tubuh
> > > pasien dengan jenis ramuan tertentu. Tidak selamanya keduanya
> > > kompatibel. Ada jenis obat yang sama-sama mempunyai unsur
terapeutik
> > > yang sejalan namun belum tentu tepat untuk pasien tertentu.
Dalam hal
> > > ini ternyata para dokterpun melakukan terapi secara "trial
and
> > > error". Bila pasien tidak cocok dengan jenis preparat
tertentu
maka
> > > pada kunjungan berikutnya obatnya diganti. Sayangnya juga
tanpa
> > > kepastian akan kesesuaian antara obat pengganti tersebut
dengan
> pasien
> > > yang bersangkutan. Pihak pabrikan di Indonesia belum ada --
setahu
> > > penulis -- yang pernah melakukan "absorbability test"
preparat
yang
> > > dikeluarkan pabriknya. Belum tentu obat-obat yang diketemukan
di
> > > negara Barat pasti sesuai untuk digunakan untuk pasien orang
lokal di
> > > sini karena perbedaan lingkungan, keunikan etnik, iklim dsb.
Selain
> > > itu pabrikan lokal juga tidak pernah melakukan "post marketing
test"
> > > yaitu dengan mengambil sampel secara random di sembarang
Apotik
atau
> > > Toko Obat yang menjual produknya dan kemudian menguji ulang
khasiat
> > > obat tersebut. Kebanyakan pabrik hanya merasa perlu
menyesuaikan
cara
> > > produksi obatnya sesuai ketentuan DepKes (CPOB). Di luar itu
segala
> > > test lainnya dianggap sebagai pemborosan uang saja. Jarang
ada
yang
> > > peduli apakah obatnya memang dapat diserap atau tidak oleh
para
> > > pemakai obat mereka. Pabrik obat adalah instusi komersial.
> > >
> > >
> > >
> > > Cara menentukan bagian tubuh mana yang membutuhkan perhatian
> dilakukan
> > > dengan menentukan range organ-organ tubuh manusia dengan
skala
1
> > > sampai 10, umpamanya. Dalam range itu skala 1 ialah sistem
peredaran
> > > darah, 2 sistem pernapasan, 3 sistem syaraf, 4 sistem
pencernaan
dan
> > > ekskresi, 6 sistem reproduksi, 7 sistem filtrasi, 8 sistem
hormon, 9
> > > sistem otot, kulit dan tulang, 10 sistem lain-lainnya. Skala
ini
> > > ditentukan berbeda-beda (artinya tidak harus sama) antara
seorang
> > > penyembuh dengan lainnya.
> > >
> > > Sebelum memasuki sistem range dan skala ini terlebih dulu
ditentukan
> > > apakah tubuh mendapat gangguan skala 1 sifatnya internal atau
skala 2
> > > yaitu eksternal. Gangguan seperti "terlalu banyak warna
merah"
di
> atas
> > > sifatnya termasuk skala 2. Sehingga tubuh tidak memerlukan
pengobatan
> > > apapun kecuali "pengaturan kembali" atau harmonisasi warna
(colour
> > > healing) di kamar bayi tersebut. Umpamanya dengan dominasi
warna
biru
> > > muda yang sejuk sebagai pengganti warna merah. Namun tidak
selalu
> > > harus demikian. Bagi anak-anak yang penakut dan tidak bisa
tidur
> > > nyenyak karena takut hantu dan sebagainya, justru diperlukan
dominasi
> > > warna merah di sana.
> > >
> > > Setelah diketemukan sistem organ mana yang membutuhkan
penanganan
> > > selanjutnya dibuat range yang baru. Misalnya dalam sistem
pernapasan
> > > ditentukan range dan skala tersendiri. Mulai dari skala 1
hidung, 2
> > > tenggorokan, 3 trachea dan bronchioli, 4 paru-paru kiri, 5
paru-paru
> > > kanan, dengan variasi 4a 4b, 5a 5b untuk paru-paru bagian
atas
dan
> > > bawah, dst. Pembuatan skala dapat diteruskan seperlunya
misalnya
> > > apakah gangguan itu 1 sifatnya internal atau 2 sifatnya
eksternal.
> > > Paru-paru luka infeksi (tuberculosis) berbeda dengan paru-
paru
> > > kemasukan gas beracun, nikotin, terserang kanker, tumor atau
jamur.
> > >
> > >
> > >
> > > Tahap selanjutnya ialah menentukan obat yang sesuai dengan
kebutuhan
> > > tubuh pasien tersebut. Misalnya untuk indikasi penyakit
tertentu
> > > terdapat 10 variasi preparat. Maka dicari kesesuaian preparat
mana
> > > dengan kebutuhan pasien pada saat itu. Kemudian ditentukan
dosis
> > > pemakaiannya. Dibuat range antara 1 hari sampai 40 hari
misalnya.
> > > Sehingga obat dapat disediakan untuk jangka waktu yang tepat
dan
> tidak
> > > ada yang terbuang. Bahkan seorang penyembuh komplementer
dapat
> > > "membaca" apakah pasien akan menghabiskan obatnya atau
berhenti
> > > setengah jalan. Biasanya penyembuh menolak memberikan obat
kepada
> > > pasien yang "dibaca" tidak akan menghabiskan obat sepanjang
masa
> > > terapinya. Ia dinilai tidak sungguh-sungguh berniat utnuk
sembuh.
> Juga
> > > ditentukan skala 1 untuk obat kering dalam kapsul atau bubuk,
dan
> > > skala 2 untuk obat cair yang harus diseduh dengan air panas
(rebusan).
> > >
> > >
> > >
> > > Dalam pengobatan komplementer masalah "absorbability" obat
sangat
> > > penting. Mereka yakin bahwa ada semacam "katup-katup" pada
dinding
> > > usus manusia yang terbuka dan tertutup secara siklikal pada
jam-jam
> > > tertentu. Maka beberapa obat diberikan selang beberapa saat
sebelum
> > > makan atau sesudah makan, atau sebelum tidur. Maka mereka
membutuhkan
> > > informasi semiotik dari tubuh pasien yaitu pada jam-jam
berapa
> > > tubuhnya akan mampu menyerap ramuan. Di luar jam-jam tersebut
maka
> > > ramuan itu akan "menumpang lewat" saja dan keluar melalui
sistem
> buang
> > > air besar atau kecil. Untuk itu ditentukan range 1 untuk siang
yaitu
> > > jam 6.00 pagi sampai jam 6.00 sore dan range 2 yaitu selewat
jam
6.00
> > > sore sampai 12.00 malam.
> > >
> > > Dalam masing-masing range ditetapkan skala per jam atau
mendetail per
> > > menit. Misalnya 15 menit sebelum atau 15 menit sesudah makan.
> > >
> > > Dalam pengobatan medis hanya ditentukan bahwa obat harus
diminum 1
> > > sampai 4 kali dalam sehari dan tidak ditentukan jamnya.
Sebelum
atau
> > > sesudah makan tanpa disebutkan berapa menitnya. Mengapa?
Karena
> mereka
> > > tidak mengenal sistem range dan skala seperti itu.
> > >
> > >
> > >
> > > Dalam sistem "dekon kompatiologi" penyembuhan komplementer
sama
> sekali
> > > tidak membutuhkan obat sesungguhnya seperti obat paten atau
obat
> jamu.
> > > Yang diperlukan hanyalah "perlambang" atau isyarat semiotik
untuk
> > > menyeimbangan kembali defisiensi tertentu. Misalnya, pasien
dengan
> > > gangguan maag dilambangkan dengan kelebihan "acid" atau rasa
asam.
> > > Maka diberikan konternya yaitu perlambang rasa manis atau
kalau mau
> > > ilmiah "lambang antasid" seperti "sedikit" cairan atau bubuk
> > > polisyloxan dsb. Partikel sub-atomik hanya
memerlukan "informasi"
> > > (baru) atau "memori" (informasi lama) tentang obat tertentu.
Ia
> > > sesungguhnya tidak membutuhkan obat dalam pengertian fisik
yang
> > > mutlak. Oleh karena itu kerap kali cukup diberi dengan "air
putih"
> > > yang dimasukkan afirmasi "memori" atau "informasi" yang
dibutuhkan
> > > termasuk juga sugestinya.
> > >
> > >
> > >
> > > Dengan demikian maka ilmu kedokteran Barat tidak dapat
disamakan
> > > dengan pengobatan alternatif manapun. Maka memang tepatlah
dikatakan
> > > bahwa pengobatan alternatif itu sifatnya komplementer. Saling
mengisi
> > > sifatnya. Apa yang dapat dilakukan oleh kedokteran medis
misalnya
> > > memberi zat aktif, infusi dan injeksi tidak dapat dan tidak
boleh
> > > dilakukan oleh pengobatan komplementer. Sebaliknya, apa yang
dapat
> > > dilakukan oleh penyembuhan komplementer banyak yang tidak
mampu
> > > dilakukan oleh ilmu medis Barat. Umpamanya kemampuan untuk
membaca
> > > secara intuitif sinyal semiotik yang dipancarkan oleh tubuh
pasien
> itu
> > > sendiri, terutama bila pasien tersebut tidak dapat atau
kehilangan
> > > kemampuan berkomunikasi secara verbal. Misalnya, bagaimana
mendengar
> > > keluhan simtomatik dari seorang bayi, seorang bisu tuli,
seorang
> > > setengah waras, seorang yang pingsan, seorang autis, seorang
yang
> > > mengidap amnesia atau "dementia mentis", pikun dsb? Keduanya
> > > dibutuhkan tetapi tetap saja metode penyembuhan komplementer
sifatnya
> > > lebih klasik (sudah eksis sejak zaman purba) dan lebih
terjangkau
> oleh
> > > rakyat kecil terutama di daerah terpencil.
> > >
> > >
> > >
> > > Jakarta, 18 Oktober 2007.
> > >
> > > Cum misericordia et compassione,
> > >
> > > Mang Iyus
> > >
> > > Rujukan:
> > >
> > > 1) "Tugasku Adalah Panggilanku", Buku Kenangan Perayaan 50 th
hidup
> > > membiara, edisi khusus, hlm. 101,102.
> > >
> > > 2) ibid. hlm.37.
> > >
> > > 3) Nigel Hawkes, Neutrino Discovery Could Solve Massive
Cosmological
> > > Riddle, News America Digital Publishing, June 5, 1958.
> > >
> > > 4) Core Shamanisme, Wikipedia,
> http://en.wikipedia.org/wiki/Core_Shamanism
> > >
> >
>

--- End forwarded message ---





__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Endurance Zone

A Yahoo! Group

Learn how to

increase endurance.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Kuesioner penelitian untuk mengevaluasi Kompatiologi ver 21102007

GOOD JOB TOO. LANJUTKAN. HO HO HO.

pabrik_t

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Meneliti Kompatiologi
<meneliti.kompatiologi@...> wrote:
>
> Pengantar dan Petunjuk Pengisian
>
> Rekan-rekan yang terhormat, perkenalkan kami adalah tim peneliti
independent yang tergabung di milis Psikologi Transformatif
(www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif). Kami ingin
melakukan penelitian evaluatif terhadap keberadaan Kompatiologi yang
konon ditemukan oleh Vincent Liong. Pertimbangan utama kami melakukan
penelitian ini karena adanya kontroversi dan keluhan terhadap
kompatiologi baik dari kalangan user, non-user maupun mantan partner
Vincent liong.
>
> Kami sangat mengharapkan tanggapan dari anda agar kami bisa
memperoleh data seakurat mungkin serta menghasilkan laporan penelitian
evaluatif yang berguna bagi masyarakat.
>
> Bagi anda yang bersedia membantu kami sebagai informan penelitian,
bisa melakukan dengan menjawab pertanyaan di bawah ini dan mengirimkan
jawabannya ke e-mail: meneliti.kompatiologi@... dan CC ke:
kompatiologwatch@...
>
> Agar kami memperoleh data lebih akurat, kami memohon kesediaan
anda untuk memforward kuesioner ini ke rekan-rekan dan milis-milis
yang bisa anda akses.
>
> Jawaban anda sangat kami butuhkan dan jika diperlukan kami akan
menghubungi anda untuk wawancara. Anda tidak perlu khawatir karena
kerahasiaan dari identitas anda akan kami jaga.
>
> Demikian penjelasan dari kami seputar kuesioner ini. Atas
perhatian anda kami ucapkan Terima Kasih.
>
>
> Kuesioner
>
> Nama:
> Usia:
> Pekerjaan:
> Jenis Kelamin:
> No. KTP:
> Kontak yang bisa dihubungi:
> Alamat:
>
==========================================================================================================================================
>
>
> Pertanyaan awal:
> 1. Apakah anda pernah membaca/mengetahui promosi Dekon-Kompatiologi
ciptaan Vincent Liong? (YA/TIDAK)
> 2. Jika jawaban anda 'TIDAK' anda tidak perlu meneruskan mengisi
angket ini
>
> Untuk yang menjawab YA, kami memohon kesediaan anda untuk mengisi
pertanyaan lanjutan berikut ini
>
>
> Pertanyaan Lanjutan
> 1. Apakah anda mengetahui/mendengar Dekon-Kompatiologi secara
langsung dari Vincent Liong dan kompatiolog? (YA/TIDAK). Berikan
penjelasan lebih detil jawaban Ya atau Tidak anda pada titik-titik di
bawah ini:
>
..................................................................................
> 2. Apakah anda menangkap kesan bahwa dalam promosinya
Dekon-Kompatiologi menjanjikan kemampuan tertentu yang bakal dimiliki
seseorang yang mengikuti ritual dekon? (YA/TIDAK)
>
> Bagi mereka yang pada poin 2 menjawab YA, silahkan lanjutkan di
bagian A, sedangkan jika anda menjawab TIDAK, silahkan lanjutkan pada
bagian B
>
>
> BAGIAN A
> (UNTUK YANG MENJAWAB 'YA')
>
> A.1. Apakah kemudian anda memutuskan untuk mengikuti
Dekon-Kompatiologi? (YA/TIDAK). Jelaskan alasannya:
>
.................................................................................................................................................................
>
> Jika pada poin A.1 di atas, anda menjawab 'YA', apakah anda merasa
bahwa setelah mengikuti Dekon-Kompatiologi, anda memang mendapatkan
kemampuan yang dalam promosinya dikesankan akan dimiliki seseorang
yang mengikuti ritual Dekon-Kompatiologi? (YA/TIDAK)
>
> Jika anda menjawab 'YA', kemampuan macam apa yang memang sesuai
dengan yang dijanjikan dalam promosinya?
>
...................................................................................................................................................................
>
> Apakah anda berani mempertanggungjawabkan jika ada yang ingin
menguji apakah anda benar-benar telah mendapatkan sesuai yang
dijanjikan dalam promo Dekon-Kompatiologi? (YA/TIDAK)
> Jelaskan alasan anda
>
...................................................................................................................................................................
>
> A.2. Apakah sejauh yang anda lihat Vincent Liong memang memiliki
konsistensi perilaku dengan apa yang dia jabarkan dan ajarkan dalam
Kompatiologi? (YA/TIDAK)
> Jelaskan:
>
...................................................................................................................................................................
>
>
> BAGIAN B
> (UNTUK YANG MENJAWAB 'TIDAK')
>
> B.1. Apakah kemudian anda memutuskan untuk mengikuti
Dekon-Kompatiologi? (YA/TIDAK). Jelaskan alasannya:
>
.................................................................................................................................................................
>
> B.2 Kenapa anda berpikir bahwa Dekon-Kompatiologi tidak
menjanjikan kemampuan tertentu yang bakal dimiliki jika seseorang
mengikuti ritual dekon?
>
..................................................................................................................................................................
>
> B.3. Apakah sejauh yang anda lihat Vincent Liong memang memiliki
konsistensi perilaku dengan apa yang dia jabarkan dan ajarkan dalam
Kompatiologi? (YA/TIDAK)
> Jelaskan:
>
...................................................................................................................................................................
>
>
> Demikian angket ini saya isi dengan sebenar-benarnya dan saya bisa
mempertanggungjawabkan semua jawaban saya jika diperlukan
>
>
>
> Tertanda
>
>
> (.......................................)
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Summer Shape-up

on Yahoo! Groups

Trade weight loss

and swimsuit tips.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

Endurance Zone

A Yahoo! Group

Learn how to

increase endurance.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Kuesioner Kompatiologi ver21102007

GOOD JOB. LANJUTKAN. HO HO HO.

pabrik_t

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Vincent Liong
<vincentliong@...> wrote:
>
> Kuesioner Kompatiologi ver21102007
>
> Penulis sekaligus Peneliti: Cornelia Istiani dan
> Vincent Liong.
> Tempat, Hari& Tanggal Penulisan: Jakarta, Minggu, 21
> Oktober 2007.
>
>
>
>
>
> 0. CARA MENJAWAB KUESIONER
>
> 1. Pertanyaan yang harus dijawab;
> * Terdekon wajib menjawab pertanyaan untuk Terdekon.
> * Pendekon-Tandem (mantan terdekon) wajib menjawab
> pertanyaan untuk Terdekon dan pertanyaan untuk
> Pendekon-Tandem.
> * Pendekon-Independent (mantan terdekon dan mantan
> pendekon-tandem) wajib menjawab pertanyaan untuk
> Terdekon, Pendekon-Tandem dan Pendekon Independent.
>
> 2. Harap diceritakan secara terbuka pengalaman dan
> pendapat sendiri bukan sekedar menulis ulang teori
> yang diceritakan oleh pengajar sesuai pertanyaan.
>
> 3. Data pribadi harap diisi secara lengkap. Bilamana
> dibutuhkan peneliti kami akan menghubungi anda untuk
> wawancara.
>
> 4. Kalau anda bersedia meluangkan waktu, mohon ditulis
> karangan singkat mengenai pendapat anda pribadi
> tentang dekon-kompatiologi di luar pertanyaan yang
> tersedia dengan bahasa anda sendiri.
>
> 5. Pengiriman balasan email ini;
> Email jawaban ditulis di bawah tiap pertanyaan secara
> mendetail, berurutan, dan dikirim ke email:
> To: istiani_c@..., juswan@...,
> nalaratih@..., sbudhi8888@...,
> x69xx96x@...
> Subject: Kuesioner Kompatiologi ver21102007 [Nama
> Lengkap]
> contoh:
> "Subject: Kuesioner Kompatiologi ver21102007 Cornelia
> Istiani"
>
>
>
>
> I. DATA PRIBADI PENJAWAB KUESIONER
>
> 01. Nama Lengkap :
> 02. Nama Panggilan:
> 03. Jenis Kelamin : (Male / Female)
> 04. Umur : ( ? tahun)
> 05. Kota tempat tinggal saat ini :
> 06. Jenis Pekerjaan saat ini :
> 07. Jabatan di Tempat Kerja :
> 08. Telp :
> 09. Hp & CDMA :
>
> 10. Pelatihan apa saja yang pernah anda ikuti di luar
> kompatiologi sebelum anda mengikuti dekon?
>
> 11. Status : (Terdekon / Pendekon-Tandem /
> Pendekon-Independent)
> 12. Didekon oleh : (Nama Pendekon-Independent /
> penanggungjawab)
> 13. Tanggal pertama kali di-Dekon : (bulan & tahun)
>
> 14. Apakah pernah menjadi Pendekon-Tandem? (ya /
> tidak)
> 15. Bila menjawab Ya; Pernah berapa kali menjadi
> Pendekon-Tandem?
> 16. Nama Pendekon-Independent yang pernah anda bantu?
>
> 17. Apakah pernah menjadi Pendekon-Independent? (ya /
> tidak)
> 18. Bila menjawab Ya; Berapa orang sampai hari ini
> pernah anda dekon di bawah tanggungjawab anda
> (pendekon-independent)?
> 19. Di kota atau daerah mana saja anda pernah
> melakukan dekon-kompatiologi?
> 20. Di kondisi situasi seperti apa anda pernah
> melakukan dekon-kompatiologi? Ceritakan.
>
>
>
>
> I I. PERTANYAAN UNTUK TERDEKON – KOMPATIOLOGI
>
>
> 1.Sebelum di Dekon:
>
> a. Dari mana Anda tahu tentang Kompatiologi ini?
> b. Menurut Anda, apa itu kompatiologi?
> c. Apa motivasi diri anda hingga alhirnya Anda membuat
> janji dekon?
> d. Dalam waktu antara janji dan pelaksanaan dekon,
> apakah ada pengalaman khusus berkaitan dengan dekon
> tersebut?
> e. Apa yang Anda harapkan dari Kompatiologi ini?
> f. Persiapan apa saja yang Anda lakukan untuk
> melakukan dekon?
> g. Silakan ceritakan apa saja pengalaman Anda
> berkaitan dengan kondisi mental Anda sebelum dekon…
>
>
> 2. Pada awal Dekon:
>
> a. Ceritakan kesan Anda ketika pertama kali bertemu
> dengan pendekon?
> b. Apa yang Anda rasakan ketika "ritual" dekon ini
> dimulai dengan makan bersama terlebih dahulu?
> c. Ketika memilih minuman, apakah Anda diajak serta
> dalam proses pemilihan minuman?
> d. Jika ya, bagaimana pendapat Anda tentang pemilihan
> minuman tersebut?
> e. Ketika penataan minuman, Apakah anda dijelaskan
> tentang penataan minuman tersebut?
> f. Jika ya, bagaimana pendapat Anda tentang penataan
> minuman tersebut?
> g. Tentang pengaturan posisi tempat, apakah Anda
> memahami posisi tempat duduk anda? (posisi antara
> pendekon, posisi antara sesama terdekon)
>
>
> 3. Pada saat Dekon:
>
> a. Langkah pertama:
> Pengelompokan/klasifikasi jenis dan rasa minuman.
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang proses ini?
>
> b. Langkah kedua:
> 2.1. Merasakan masing-masing minuman dengan urutan
> tertentu sesuai sirkuit susunan botol yang dirancang
> oleh pendekon.
> 2.2. Mendeskripsikan karakterisitk data (rasa dan atau
> efek) yang timbul setelah minum. * Bagaimana pemahaman
> Anda tentang proses ini? Ceritakan.
> * Bagian tubuh mana yang terkena efek dan ketika minum
> jenis minuman yang mana?
>
> c. Langkah ketiga:
> 3.1. Melakukan kombinasi beberapa minuman dengan
> komposisi bebas.
> 3.2. Menprediksi karakteristik (efek dan perasaan yang
> mungkin timbul setelah campuran tersebut di minum),
> prediksi dilakukan sebelum merasakan minuman hasil
> campuran tersebut.
> 3.3. Setelah minum hasil campuran dan merasakannya,
> maka mendeskripsikan efek dan perasaan yang timbul.
> 3.4. Membandingkan hasil prediksi sebelum minum
> (objective), dengan fakta sesudah minum (subjective).
> 3.5. Dekonstruksi mulai berjalan.
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang proses ini?
> Ceritakan.
>
> d. Langkah ke empat:
> 4.1. Membuat perencanaan efek dan perasaan apa yang
> diharapkan muncul dengan tanpa diketahui oleh peserta
> lain.
> 4.2. Membuat campuran minuman dengan bebas disesuaikan
> dengan harapan tersebut tanpa melihat ingredients
> masing-masing minuman.
> 4.3. Campuran minuman dibagikan dan di minum oleh
> masing-masing peserta.
> 4.4. Masing-masing peserta menjelaskan deskripsi efek
> dan perasaan yang dirasakan.
> 4.5. Membuat perbandingan antara harapan dan fakta.
> 4.6. Membuat kesimpulan.
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang proses ini?
> Ceritakan.
>
> e. Langkah ke lima: menebak buku di toko buku
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang proses ini?
> Ceritakan.
>
>
> 4. Setelah Dekon:
>
> a. Bagaimana efek yang Anda rasakan dalam kehidupan
> sehari hari setelah mengikuti Dekon ini? (ceritakan
> dalam jangka waktu 1 hari, 14 hari dan 30 hari)
> b. Butuh waktu berapa lama setelah mengikuti acara
> dekon, anda merasakan sistem itu berjalan dalam diri
> anda?
> c. Perubahan apa saja yang Anda rasakan? (postif dan
> negatif harap diceritakan semua)
> d. Apakah dekon ini memenuhi harapan Anda sebelumnya?
> e. Reaksi apa saja yang terjadi setelah dekon?
> f. Bagaimana kesan Anda tentang Kompatiologi setelah
> mengikuti dekon?
>
>
>
>
> I I. PERTANYAAN UNTUK PENDEKON – KOMPATIOLOGI
>
>
> 1. Sebelum dekon:
>
> a. Menurut Anda, apa itu kompatiologi?
> b. Bagaimana Anda menjelaskan Dekon ini pada calon
> terdekon?
> c. Mengapa Anda mau menjadi pendekon kompatiologi?
> d. Apa saja yang Anda tanyakan ke terdekon? (misalnya
> kondisi fisik kesehatan,..)
> e. Apa yang Anda harapkan setiap kali melakukan dekon
> Kompatiologi ini?
> f. Persiapan apa saja yang anda lakukan untuk
> melakukan dekon?
> g. Silakan ceritakan apa saja pengalaman Anda
> berkaitan dengan kondisi mental Anda sebelum dekon.
> h. Jika kegiatan dekon ini dilakukan secara tandem,
> bagaimana pemposisian diri masing masing pendekon?
> Siapa yang memilih minuman, siapa yang menata minuman,
> siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dekon,
> dst...
>
>
> 2. Pada awal Dekon:
>
> a. Ceritakan kesan Anda ketika pertama kali bertemu
> dengan terdekon?
> b. Apa yang Anda rasakan ketika "ritual" dekon ini
> dimulai dengan makan bersama terlebih dahulu?
> c. Bagaimana cara anda memilih minuman yang sesuai
> dengan terdekon?
> d. Ketika memilih minuman, apakah Anda mengajak
> terdekon dan menjelaskannya?
> e. Bagaimana cara anda menata posisi minuman dalam
> sirkuit susunan botol?
> f. Ketika penataan minuman, Apa dan bagaimana Anda
> menjelaskan kepada terdekon?
> g. Tentang pengaturan posisi tempat, bagaimana Anda
> melakukan hal tersebut dan apa alasannya?
> h. Bagaimana Anda menjelaskan tentang tempat
> pelaksanaan dekon di `tempat ramai' (seperti:
> foodcourt, pasar, dlsb) ini?
>
>
> 3. Pada saat Dekon:
>
> a. Langkah pertama:
> Pengelompokan/klasifikasi jenis dan rasa minuman.
>
> b. Langkah kedua:
> 2.1. Merasakan masing-masing minuman dengan urutan
> tertentu sesuai sirkuit susunan botol yang dirancang
> oleh pendekon.
> 2.2. Mendeskripsikan karakterisitk data (rasa dan atau
> efek) yang timbul setelah minum.
>
> c. Langkah ketiga:
> 3.1. Melakukan kombinasi beberapa minuman dengan
> komposisi bebas.
> 3.2. Menprediksi karakteristik (efek dan perasaan yang
> mungkin timbul setelah campuran tersebut di minum),
> prediksi dilakukan sebelum merasakan minuman hasil
> campuran tersebut.
> 3.3. Setelah minum hasil campuran dan merasakannya,
> maka mendeskripsikan efek dan perasaan yang timbul.
> 3.4. Membandingkan hasil prediksi sebelum minum
> (objective), dengan fakta sesudah minum (subjective).
> 3.5. Dekonstruksi mulai berjalan.
>
> d. Langkah ke empat:
> 4.1. Membuat perencanaan efek dan perasaan apa yang
> diharapkan muncul dengan tanpa diketahui oleh peserta
> lain.
> 4.2. Membuat campuran minuman dengan bebas disesuaikan
> dengan harapan tersebut tanpa melihat ingredients
> masing-masing minuman.
> 4.3. Campuran minuman dibagikan dan di minum oleh
> masing-masing peserta.
> 4.4. Masing-masing peserta menjelaskan deskripsi efek
> dan perasaan yang dirasakan.
> 4.5. Membuat perbandingan antara harapan dan fakta.
> 4.6. Membuat kesimpulan.
>
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang semua proses ini?
> Ceritakan secara urut.
> * Bagaimana Anda menjelaskannya pada terdekon?
>
> e. Langkah ke lima: menebak buku di toko buku
> * Bagaimana pemahaman Anda tentang proses ini?
> Ceritakan.
> * Bagaimana Anda menjelaskannya pada terdekon?
>
>
> 4. Setelah Dekon:
>
> a. Bagaimana kesan Anda pada dekon saat itu?
> b. Apakah Anda melakukan komunikasi secara kontinu
> dengan terdekon sesudah nya?
> c. Perubahan apa saja yang Anda rasakan dari terdekon?
> (postif dan negatif harap diceritakan semua)
> d. Apakah dekon saat ini memenuhi harapan Anda
> sebelumnya?
> e. Jelaskan bagaimana anda bisa menganggap bahwa
> instalasi kompatiologi sudah tertanam dengan baik pada
> diri terdekon?
> f. Berapa orang terdekon yang Anda mampu tangani dalam
> setiap kali dekon?
>
>
>
>
>
> -----0o0-----
>
>
> Terbuka kemungkinan untuk penelitian lain yang
> berkaitan dengan ranah kerja Kompatiologi.
>
> Contact Person Peneliti yang bisa dihubungi:
> * Cornelia Istiani
> email : <istiani_c@...>
> CDMA flexi : 021-68358037 & Hp mentari : 081585228174
> (note: per telepon saja, tidak melayani sms dan
> misscall.)
>
>
> Ingin Dekon-Kompatiologi?
> Hubungi Vincent Liong
> Praktik dekon-kompatiologi by appointment only.
> Tarif umum : Rp.500.000,-/peserta.
>
> :::::Contact Person Vincent Liong:::::
> CDMA Flexi:021-70006775 Esia:021-98806892
> Fren:08881333410
> Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
> Address: Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
> Jakarta Selatan 12210 –Indonesia
> (note: per telepon saja, tidak melayani sms dan
> misscall.)
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Featured Y! Groups

and category pages.

There is something

for everyone.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

.

__,_._,___