Kamis, 06 September 2007

Re: [beasiswa] Re:[INFO] Chevening Awards dibuka nih

At 08:24 AM 9/7/2007, you wrote:

>salam,
>
>Saya tertarik dengan chevening award, tetapi ada satu pertanyaan
>yang mengganjal. Apakah lulusan s2 boleh mengambil beasiswa ini? dan
>apakah akan berpengaruh pada penilaian bila saya mencantumkan
>keterangan tersebut pada riwayat pendidikan?


Setahu saya tidak ada pengaruh berarti, karena kenyataannya ada
beberapa rekan penerima Chevening Awards pada angkatan saya (2004) -
sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan pasca sarjana mereka dan
tetap bisa menerima beasiswa Chevening.

Menurut saya lebih baik anda cantumkan saja sebagaimana adanya -
ketimbang anda meresikokan kredibilitas anda.

Semoga cukup membantu.


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Fwd: Re: Surat resmi ke Nuruddin Asyhadie dan seluruh kubu Pabrik_T

--- In vincentliong@yahoogroups.com, "hiroshima_bombing"
<hiroshima_bombing@...> wrote:

vincentliong <vincentliong@...> wrote: Sdr H.B.,

Dalam kasus ini bukan soal benar atau salah. Awalnya selama sekian
bulan saya mendiamkan kegiatan Nuruddin Asyhadie dkk di maillist
Psikologi_Transformatif hingga akhirnya sudah mulai ada kerugian, maka
saya mulai attack balik.

Saya ini juga pembelokan. Serangan saudara Nuruddin adalah reaksi, bukan
aksi. Saudara Haute padamulanya memberikan keritikan yang baik, ia
mengirimkan beberapa referensi mengenai empati dan metode minum teh yang
sudah ada, seperti Yoga Tea. Dan benarkah Anda mendiamkannya waktu itu?
Saya membaca postingan-postingan bagaimana Anda berusaha mempertahankan
diri dan menyerang, mulai dari persoalan ID, bom email, dan sebagainya,
yang semuanya dipatahkan dengan baik oleh Haute dan kawan-kawan, sembari
mereka terus merengsek menyerang Anda.

Dalam perang ini bukan masalah memang kalah tetapi soal usaha saya
untuk mengingatkan sdr Nuruddin Asyhadie dkk yang sebelum kasus ini
tidak ada urusan secara pribadi maupun profesional dengan saya, bahwa
tidak bisa asal mempersiapkan skenario untuk mengerjai orang lain lalu
tidak mendapat konsekwensi yang negatif juga dari tindakannya. At least
di lain waktu Nuruddin Asyhadie dkk akan mikir-mikir untuk tidak asal
ngawur lagi.

Karena ini adalah perang yang diumumkan secara terbuka maka wajar bagi
saya untuk berbicara menang kalah. Mengatakan bahwa ini adalah usaha
mengingatkan sdr Nuruddin hanyalah usaha untuk menutupi kekalahan
saudara yang telak, sebuah sikap pengecut setelah Anda berhasil "dipukul
mundur dari gelanggang". Bahkan hingga saat ini, dengan reaksi-reaksi
Anda dari luar gelanggang pertarungan, Anda tetap berada di posisi itu.
Anda mengatakan bahwa orang tak bisa melakukan sesuatu seenaknya, tetapi
Anda melakukan banyak hal seenaknya. Saya harus mengingatkan kembali
pada Anda, bahwa perang Anda dan kompatiolog dengan kubu Nuruddin
diproklamirkan secara terbuka, sehingga dengan begitu hal ini tak bisa
dibilang seenaknya.

Nuruddin Asyhadie dkk selalu mengembargemborkan akan kebutuhannya akan
samsak tinju untuk ditonjoki untuk melepas lelah dan olahraga pikiran.
Saya pernah 1x menelepon Nuruddin Asyhadie dan mentanyakan kenapa dia
berusaha mengutak-utik masalah internal keluarga saya lalu dia jawab
karena ada bahan yang bisa digunakan saja, dan dia juga bilang bahwa
kalau saya mendapat bahan saya juga bisa mengutakutik keluarganya.

Setahu saya, Saudara Hautelah yang mengatakan itu. Dan tampaknya Anda
tak cukup mampu melihat bahwa ini adalah provokasi bagi Anda, sehingga
Anda menelannya mentah-mentah. Dan hal itu wajar dalam sebuah
pertarungan. Mengenai telpon Anda, saya juga membaca postingan-postingan
tentang hal itu, yang dalam postingan Saudara, Saudara plintir
sedemikian rupa, sehingga menjadikan saudara Nuruddin sebagai pihak
jahat. Baru kemudian kubu Nuruddin memposting tentang telpon Anda itu,
mengatakan bahwa Saudara Nuruddin memberikan kesempatan yang fair,
"bahwa Anda bisa melakukan hal serupa terhadap Haute", tetapi malah Anda
berteriak-teriak seperti anak kecil agar mereka tak mengganggu Anda,
dengan membanting telepon segala.

Mengenai masalah internal keluarga, tepatnya hubungan Anda dengan pacar
Saudara benarkah itu disebabkan oleh Nuruddin atau kubunya? Pacar Anda
sendiri lewat postingannya menjawab postingan Saudara, menolak hal itu.
Ia semenjak lama ingin lepas dari Saudara.

Untuk orang atau pihak lain saya tidak menggunakan cara seperti ini
tetapi special case untuk Nuruddin Asyhadie dkk saya hanya memberi
pelajaran dengan cara yang hampir sama dengan cara mereka. Saya tidak
maun teror keluarga atau mengadu dombanya dengan isteri, anak dan
keluarga mereka tetapi saya sekedar membuka aib mereka di masyarakat
meskipun 50% akan percaya saya dan 50% akan percaya mereka itu tidak
jadi masalah. Mau 10% pun yang percaya tentu membawa aib untuk
masadepan mereka yang membuat ke depan mereka lebih wise.

Benarkah? Saya kira tidak. Ancaman, pemelintiran, penggembungan adalah
metode Anda yang Anda lakukan pada siapapun yang menurut Anda
berseberangan dengan Anda.

Masalah nama baik bisa dicari di kemudian hari bila ada kerusakan,
maka saya tidak ambil pusing. Toh saya bisa pisahkan antara fokus saya
pada Kompatiologi dan fokus saya untuk menyerang mereka.

Saya kira sikap ini Anda curi dari Haute, dan itu sah. Hautelah yang
mengatakan bahwa nama baik tak penting bagi mereka, sehingga
alasan-alasan moralitas yang Anda dan Kompatiolog usung dalam menangkis
serangan mereka menjadi tak efektif.

Saya menyarankan sdr Hiroshima_Bombing tidak ikut campur pada masalah
ini, apalagi coba mengejust dan menghasut massa: siapa benar dan siapa
salah. Dalam kasus seperti ini yang ada hanyalah suatu tindakan
tentunya mendapat konsekwensi yang sama.

Saya rasa konsekwensinya tidak sama. Pemelintiran, pembelokan memiliki
konsekwensi yang berbeda dengan penyinngkapan fakta. Sebab itulah saya
tergerak untuk berbicara atau menurut Anda "turut campur". Jika tak
ingin orang lain ikut campur, mengapa Anda mempostingan fitnahan Anda ke
milis ini dan beberapa milis lainnya, sehingga menjadi konsumsi umum.
Pertanyaan ini juga pernah dilontarkan kubu Pabrik ketika Anda
menjerit-njerit agar mereka tak mengganggu urusan pribadi Saudara:
"Apakah urusan pribadi yang disebarkan ke umum, masih bisa disebut
urusan pribadi?"

Bilamana sdr Hiroshima_Bombing sok ikut campur lagi silahkan pindah ke
maillist Psikologi_Transformatif@Yahoogroups yang sejak beberapa bulan
lalu dijadikan lapangan percobaan untuk perencanaan dan penerapan
usaha Nuruddin Asyhadie dkk mengerjai saya. Mulai dari skenario yang
dimainkan Audifax, provokasi ke Istiani, juga jebak menjebak ala
Leonardo Rimba yang dengan jargon intuisi lalu membuat skenario
menekan pribadi saya dengan ajakan tour yang akhirnya berubah jadi
privat abuse selama seminggu agar saya marah dan tidak kontrol emosi,
tetapi cara ini tidak benar berhasil mengacaukan saya, saya sudah
cukup kebal karena apa yang saya alami terakhir ini.

Saya telah bergabung cukup lama dan hanya diam saja sembari menikmati
perang psikologis yang diterapkan kubu Nuruddin pada Saudara. Dan sekali
lagi, mereka berhasil. Apa yang Anda lakukan sekarang, merupakan bukti,
bagaimana mereka berhasil menggerakan Saudara sampai ke tingkat ini yang
tampaknya lebih membawa impak buruk pada Anda dan Kompatiolog daripada
kubu Haute, walaupun Anda merasa ini semua adalah inisiatif Anda dan
kelompok Anda sendiri, secara mandiri. Saya ingat ucapan Haute, bahwa
Anda adalah Pabrik_T, bahwa Pabrik_T adalah semua orang. Bahwa Pabrik_T
telah menggerakan setiap langkah Anda sekalian, baik disadari maupun
tidak.

Saya harus mengatakan pada Saudara, bahwa kemampuan strategis Saudara
dan kelompok Saudara sangat rendah. Anda dan Kompatiolog telah digiring
oleh kubu Pabrik_T terus melakukan blunder.

Dan sekarang Anda melihat hasilnya. Mereka melakukan aksi diam dan
membiarkan masyarakat yang menjawab segala serangan Anda pada mereka.

Dalam kasus seperti ini saya memilih jadi manusia biasa, bukan dewa,
bukan Tuhan, bukan spiritual tinggi yang boleh menindas pihak lain
tetapi tidak boleh dibalas atau sekedar membela diri dengan alasan
intuisi, keTuhanan, dlsb.

Saya pikir itu hanya ucapan kosong, slogan. Dalam surat Anda pada
saudara Nuruddin dan kubunya, seperti biasa Anda berusaha menaikan diri
dengan memasang topeng korban, inosen, setelah terlebih dahulu
menjatuhkan orang lain dengan fitnahan. Syarat bahwa Nuruddin harus
membayari makanan Anda dan ongkos Taxi Anda adalah sebuah upaya
pendewaan diri Anda.

Beberapa member vincentliong@yahoogroups.com akan terprovokasi, ya
yang memang bukan teman yang membiarkan saya apa adanya (hanya
berteman dengan mengharapkan saya jadi munafik ala manusia super
perfect) biarlah mereka tersaring untuk keluar dari hidup saya juga
maillist saya. Sahabat yang baik menerima dan memperlakukan teman
sebagai manusia biasa dengan kemanusiaanya yang tentu ada batas
kesabaran, karena bukan Tuhan. Hanya sahabat yang meneria sahabatnya
apa adanya adalah sahabat yang awet.

Apakah itu berarti akan diam saja ketika Anda melakukan segala
kejahatan? Sebaliknya, itu tampak sebagai sahabat yang mengerikan bagi
saya.

Saya tidak ingin terjebak lagi, jadi soal saring menyaring ini penting
untuk terjadi, masing-masing member akan menilai dirinya sendiri dan
menentukan pilihannya. Biarkanlah moment ini menjadi sarana untuk
menyaring sahabat sejati diantara sahabat munafik tsb.

Ya silahkan member lain menilai siapa yang munafik sesungguhnya.
Mengenai fitnahan Anda bahwa Saudara Nuruddin sedang mengadudomba mantan
pacar Anda dengan Saudara Audifax atau Nuruddin menyalahkan Audifax,
siapapun member di sini atau orang-orang di milis-milis yang Anda
postingkan surat resmi ini, bisa mengklarifikasi pada mantan pacar Anda
itu maupun Saudara Audifax, baik via telepon, email, maupun Yahoo
Messenger (saya heran mengapa Anda tak memikirkan bahwa kami bisa
menghubungi Audifax maupun mantan pacar untuk mendapatkan informasi yang
benar)

Silahkan ban saya jika Anda menginginkannya. Dan itu akan menjadi
blunder yang lain dari Saudara dan kubu Saudara. Toh Anda tak
membutuhkan nama baik.

Best Wishes
H.B

Email sebelumnya...
e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22496
--- In vincentliong@yahoogroups.com, "hiroshima_bombing"
wrote:

Tampaknya Anda sangat terkooptasi dengan siapa yang Anda sebut kubu
Pabrik_T dan orang bernama Nuruddin Asyhadie itu. Saya telah
mengikuti pertempuran Anda dengan mereka, juga surat-surat Anda untuk
pacar Anda
serta jawabannya, dan apa yang Anda katakan tidaklah benar. Apa yang
Anda katakan adalah sebuah pembelokan. Dan Apa yang Anda lakukan ini
menunjukan bagaimana dalam perang itu Anda kalah segalanya. Pabrik_T
berhasil menanamkan kewibawaanya pada Anda. Apa bukan Anda yang
seharusnya minta maaf? Baik pada pacar Anda, Pabrik_T, maupun siapa saja
yang telah Anda perlakukan secara tak adil?

H.B

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Beauty & Fashion

Connect & share

tips and advice.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

Endurance Zone

A Fitness Group

about overall

better endurance.

.

__,_._,___

RE: [beasiswa] [butuh info] Ijazah s1 Indonesia di Perancis dan Biaya Kuliah di Perancis

Dear Mizu,

Tahun 2006 ada member milis yg bernama Hanif kebetulan tanya tentang nekat
pergi ke Perancis dan baru cari beasiswa.
Tp kalau ngga salah, dia udah diterima di Universitas di perancis, dan
dengan biaya sendiri (ortu) mau kuliah dan belum dapat penginapan,
sementara kuliah akan mulai 1 bulan ke depan.
Kebetulan saya waktu itu saya korespondensi JAPRI dan mau menawarkan
bantuan penginapan sementara karena kakak saya tinggal di pinggiran Paris
dan saat itu masih menganggur setelah selesai BTS.
Untuk saat ini sih saya ngga bisa membantu, karena kakak saya sudah pindah
ke Melun, masih di pinggiran Paris (ile-de-France) tapi saat ini dia sudah
sibuk kerja.

Kamu coba aja search di Yahoo Groups -->beasiswa --> message --> cari
email dari Hanif, kalau masih tersimpan file nya , mudah2an bisa kontak
Hanif langsung

salam,
Sari


"Muhammad Mizu B" <Mizu.Batasa@tripatra.com>
Sent by: beasiswa@yahoogroups.com
08/28/2007 11:58 AM
Please respond to
beasiswa@yahoogroups.com


To
<beasiswa@yahoogroups.com>
cc

Subject
RE: [beasiswa] [butuh info] Ijazah s1 Indonesia di Perancis dan Biaya
Kuliah di Perancis

"Karena saya sempat berfikiran untuk sedikit "nekat" dengan modal sendiri
untuk pergi kesana, kemudian setelah disana baru mencari beasiswa

Apakah ada tmen2 yang punya pengalaman seperti ini?

Mohon informasinya

Thanx

________________________________


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)

seeing is believing
hugging is caressing
necking and then kissing ............
hihihi

As as
The Lord of love

swastinika <swastinika@yahoo.com> wrote:

Hehehehe.. kalau merah nggak merusak mata kok, Mas Tomy. I love red... ;)
> T: Berkali kali? :) udah kali keberapa? no problem....
> jadi kebenaran hakiki itu hanya di kenali oleh COSCIENCE????
> wah satu topik panjang lagi nich.................mbak mbak, asli mbak saya senyum senyum.
> sebenarnya siapa sich yang mengerti soal tulisan kita ya? ( ga perlu di jawab ko, krn bukan penghakiman :) )
Memang sebenarnya orang lain kecil kemungkinannya bisa benar2 memahami tulisan seorang penulis. Pasti ada unsur subyektifnya. Tapi.. itu gunanya diskusi, kalau menurut saya. Jadi bisa lebih saling mengerti
> gini mbak...saya ga mendoktrin: tapi kebenaran itu enggak hanya di kenali oleh Coscience....
> apa yang salah ya salah...but tapi kalau itu pendapat mbak saya mengerti dan sangat menghargai...tapi kebenaran itu memang tidak dikenali dengan hanya coscience :)....nah kalau pinjam kalimat mbak, cuma gini lho ilmunya?
Jadi, kalau menurut Mas Tomy sendiri, bagaimana kita mengenali yang salah atau yang benar kalau tanpa conscience ;)? Saya kok pingin dengar.. :) Eh, maksud saya: baca :)
> T: jadi apa itu coscience? kalau dia bukan logika, pengetahuan ingtan hafalan dst.....coscience tidak berlogika, tidak hafalan, ingatan dan pengetahuan.....??? turun dari langit kali...ba ka da bra....gitu? ahahahah
> duh mbak ini ada ada aja.......but no coment deh.
Kalau buat saya sih conscience itu built-in ya.. dalam diri kita masing2. Jadi nggak turun dari langit :) Cuma.. seperti hal2 yang built-in lainnya, kalau nggak dijaga baik2 bisa rusak :)
> T: maksudnya coscience itu bukan manusiawi (pinjam kata mbak, sangat tidak manusiawi)? senyum deh saya mbak......no coment juga. ops.....atau gimana? sekali lagi apa itu? bukan manusiawi...mungkin surgawi? binantangwi? tumbuh-tumbuhanwi? ato opo? :)
Dikotomi lagi ya, Mas? Kalau yang satu dibilang manusiawi, maka yang bukan kelompok itu pasti nggak manusiawi ;)?
Conscience itu justru manusiawi sekali. Sama manusiawinya dengan prasangka :) Kan sudah saya bilang bahwa prasangka itu salah satu hal yang bisa merusak conscience. So, rasanya cukup jelas bahwa hidup ini (kalau menurut saya) adalah a constant battle antara conscience dan hal2 manusiawi lainnya yang bisa merusak conscience :)
> T: saya kira saya sangat mengerti apa yang mbak tuliskan, kalau soal maksud mbak berbeda dengan apa yang mbak tuliskan itu lain masalah....melihat realita itu tergantung kepada si pelihat....itu pendapat mbak. landasanya jelas...apa perlu saya ulang?
Ya kalau yang Mas mengerti (tentang tulisan saya) adalah berbeda dengan apa yang saya ingin sampaikan, berarti Mas Tomy belum mengerti dong.. HAHAHAHA..  Dan nggak perlu sungkan untuk mengatakan tidak mengerti. Seperti saya tulis di atas, justru ketidakmengertian itu membuka peluang diskusi. Diskusi membuka peluang ke pembelajaran baru toh? Setidaknya demikian menurut saya :)
> ok, landasan tulisan saya...yang benar adalah benar dan salah adalah salah, tidak tergantung kepada siapa yang melihat, prejudice atau bukan prejudice, logika atau bukan....situasi, dst...
> tapi mbak sejak awal bilang bukan begitu...lihat contoh contoh yang kita bahas.
Ya berarti Mas Tomy memang belum mengerti :) Hanya merasa mengerti tulisan saya :)
Monggo, dibaca lagi komentar saya yang menyebut Credendo Vides :). By believing one sees :). Bahwa dengan "percaya" maka seseorang bisa "melihat" (kebenaran/kesalahan). 
Yang saya ragukan kan adalah ketepatan interpretasi kita terhadap perilaku orang lain, karena kadang prasangka (atau bahkan sebaliknya, tapi belum dibahas: pemujaan) membuat kita sulit membedakan benar/salah :)
> T: disinilah mbak....kalau saya bilang mbak kadang iya kadang tidak......:)
> ada kalimat yang saya katakan membunuh adalah salah??? yang mana?...kelihatan memang tuk mbak susah membahas pendapat tanpa lepas dari anggapan mbak......itu kan kata2 mbak membunuh adalah salah....
> yang saya katakan membunuh adalah membunuh karena dalam dirinya dia adalah membunuh apapun alasannya dan bagaimanapun caranya...adalah membunuh.
OK, setidaknya kita sepakat pada satu hal: membunuh adalah membunuh. Dan.. OK, kalau Mas mengatakan bahwa tidak pernah menuliskan kalimat yang mengatakan membunuh adalah salah ;). Terus terang saya nggak nyimpen semua tulisan dan terlalu malas untuk mencari :)
Yang saya bisa katakan adalah: awal perdebatan ini adalah karena Mas Tomy tidak setuju saya mengatakan dalam setiap perilaku manusia ada unsur benar dan ada unsur salah. Lantas, kalau Mas Tomy hanya mengatakan bahwa membunuh esensinya adalah membunuh, kenapa ada perdebatan panjang tentang bahwa yang benar adalah benar sedangkan yang salah adalah salah ya ;)?
Jika Mas Tomy setuju bahwa membunuh adalah membunuh, tentu Mas Tomy setuju bahwa ada unsur benar dan unsur salah di situ. Tidak akan ada perdebatan, karena Mas Tomy akan setuju bahwa membunuh menjadi salah atau menjadi benar tergantung pada interpretasi manusia ;). Tapi kalau Mas Tomy mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah pada tiap perilaku manusia, tidak heran terjadi perdebatan panjang.
OK, Mas Tomy tidak pernah mengatakan secara harafiah bahwa "membunuh adalah salah". Kalau demikian, tolong jelaskan mengapa Mas Tomy masih bicara tentang yang benar adalah benar dan salah adalah salah :).
> T:saya tidak bicara soal aksi-reaksi, kenapa lari ke aksi dan reaksi...saya bicara soal essensi kenapa lari ke aksiden...saya bicara soal dasar kenapa lari ke fenomena...makanya kita tidak nyambung.
> sekali lagi putih dan hitam bukan tergantung kepada mbak...ini kebenaran! kalau mbak masih menolak...no coment! dan itu hak mbak.....tapi yang putih jangan pernah di relativisir dengan tidak begitu putih...dst dengan pandangan manusia (mbak).
Sekali lagi saya jelaskan: saya setuju benar adalah benar, dan salah adalah salah. Tapi.. dalam setiap perilaku manusia, hampir selalu ada unsur salah dan unsur benar, karena perilaku manusia (sesederhana apa pun) adalah sangat kompleks ;)
Sederhananya: putih adalah putih, hitam adalah hitam.. tapi keduanya adalah titik dikotomi yang di tengahnya terdapat berbagai nuansa kelabu, alias terdiri atas campuran putih dan hitam :) Sebagian besar (jika tidak dapat dikatakan hampir semua) perilaku manusia masuk ke dalam berbagai nuansa kelabu itu.
> T: wow....jadi air punya essensi, sedangkan prilaku manusia enggak? belajar dimana mbak? :)
Wow, Mas Tomy menganggap bahwa saya mengatakan perilaku manusia nggak punya esensi ;)? Belajar dari mana, Mas, membuat interpretasi seperti ini ;)?
Monggo, dibaca lagi kalimat saya :) Inti yang saya katakan adalah: menentukan esensi perilaku manusia tidak semudah menentukan esensi air :) Bukan berarti perilaku manusia tidak punya esensi :) Kan saya sudah bilang ada kebenaran hakiki, dan itu adalah esensi dari perilaku manusia :)
> T:penjelasa mbak soal kebenaran hakiki tergantung kepada si pemandang (manusia, situasi dst,,,) itulah yang saya sanggah. kebenaran itu ada bukan karena kita tidak menggunakan prejudice atau menggunakan prejudice. lihat penjelasan mbak sebelumnya....:)
Aaah.. Mas Tomy salah mengerti ah ;). Saya ngak pernah bilang kebenaran hakiki tergantung pada si pemandang :) Justru saya menekankan bahwa ada kebenaran hakiki yang kadang terdistorsi oleh kebenaran2 semu manusia; kebenaran yang sebenarnya semu karena merupakan hasil dari prasangka si pemandang :)
Jangan2 kita berdiskusi panjang lebar gini for nothing ya ;)? Hanya karena kesalahanan tangkap pada detil2 dekorasi sebuah pendapat :). Saya rasa demikian, karena kemarin2 saya juga sudah merasa bahwa sebenarnya kita berada on the same side :)
> T: coment saya adalah: kebenaran itu (contoh tulisan yang Hendrik buat) juga tidak tergantung prejudice atau tidak prejudice! nah dari sini berangkat persoalan soal kebenaran dan salah yang saya paparkan sekali gus menyangah mbak.... ngerti mbak? ngerti dong....:)
Lho, memang maksud saya demikian :) My conscience said (dan.. saya percaya pada conscience saya yang hingga hari ini belum pernah mengecewakan saya) bahwa tulisan yang di-fwd Hendrik sekali itu mengandung kebenaran. Walaupun yang nulis adalah public enemy #1 di milis ini, yang sudah banyak sekali mem-fwd/menulis hal2 yang -according to my consciece - mengandung ketidakberan ;)
Tapi komentar Mas As As dan Mas Wendi (terhadap tulisan itu) menempatkan tulisan itu seolah2 sama saja dengan tulisan lainnya yang banyak mengandung ketidakbenaran :) Itu yang saya pertanyakan... dan sudah dijawab dengan OK sekali oleh Mas As As melalui klarifikasinya :)
Kayaknya Mas As As mudeng deh. Mungkin Mas Tomy bisa tentoring sama Mas As As.. biar dia ada yang meluk2 juga :p
> T:Mmmmm persoalan bukan soal sudah menangkap atau belum....saya pun menangkap maka saya beri komentar,,,lucu donk kalau saya tidak mengerti dam memberi komentar...dan yang saya ragu apakah mbak ngerti atas apa yang saya komentari? padahal sudah pernah saya tulis juga...Mmmmm what's wrong?
Mmm.. yang saya lihat, Mas Tomy sudah berusaha mengerti tulisan saya dan memberikan komentar berdasarkan pemahaman Mas Tomy. Tapi belum menangkap dan belum mengerti :)
Kalau menurut saya, Mas Tomy sedang shadow boxing.. HAHAHAHA.. Meyanggah musuh yang sebenarnya berada on the same side ;) Walaupun, tentu saja, berada on the same side tidak membuat kita identik dalam melihat permasalahan :)
> T: dogmatis...:). sejauh saya tahu kepercayaan itu lah yang bersifat dogmatis. jadi tuduhan mbak kelihatanya cocok ke mbak...bak yang bicara dan berdasar atas kepercayaan kan, baca deh pendapat mbak....wong saya bicara soal realitas kenapa dibilang dogma???? apa mbak tahu arti dogma? :)
Saya tahu persis tentang dogma :) Menerima suatu secara buta berdasarkan kepercayaan belaka, tanpa mempertanyakan lebih lanjut. Dan.. saya yakin kok bahwa saya nggak dogmatis. Kan saya sudah bilang bahwa my conscience is my compass and my logic is my GPS? Saya tidak sepenuhnya berlogika, tapi juga tidak membabi buta percaya :) Keduanya ada dalam diri saya :)
OK, Mas Tomy bicara tentang realitas. Tapi realitas apa yang Mas bicarakan? Realitas yang sudah Mas reduksi, tidak benar2 tentang realitas itu sendiri. Contoh gampangnya: Mas mereduksi realitas tentang komentar saya pada komentar Mas As As/Wendi pada fwd-an Hendrik hanya sebatas apa yang Mas tangkap dari tulisan saya. Padahal.. kalau kita bicara realitas, Mas Tomy mestinya melihat realitas lainnya juga tentang kenapa saya bicara demikian :) 
Mas menganggap tulisan saya adalah realitas. Padahal.. bahkan yang Mas tanggapi pun sebenarnya bukan tulisan saya, melainkan apa yang Mas pikir Mas mengerti tentang tulisan saya :) Senang shadow boxing, Mas ;)?
> mbak itu yang cocok di ragukan pandangannya soal kebenaran....masa kebenaran gada yang benar-benar benar seperti kata mbak gada yang benar benar putih....ini yang layak di ragukan :)
> (siapakah anda itu hingga merasa layak mengatakan , mengubah essensi dari kebenaran???)
Boleh saja Mas Tomy meragukan pandangan saya soal kebenaran. Saya toh bukan Tuhan, pasti ada juga tidak sempurnanya ;)
Tapi sih kalau yang ragu itu Mas Tomy, saya sama sekali nggak masalah. Wong menangkap bahwa saya membedakan kebenaran hakiki dari kebenaran buatan manusia sehari2 saja belum bisa... apalagi menangkap tentang kebenaran.. ;) Sekali lagi: ada Mas, putih yang benar2 putih. Itu yang namanya kebenaran hakiki. Namun.. dalam tiap perilakunya, manusia punya unsur putih dan unsur hitam ;)
> T: komen singkat, kebenaran sekali lagi tidak di tentukan your conscience, your compass or your logic! kebenaran tergantung atas dirinya sendiri. jadi siapa yang tidak mengerti?
Lho? Siapa yang bilang kebenaran ditentukan oleh my conscience, my compass, or my logic ;)? Kebenaran ya kebenaran.. hanya saja, saya mengenalinya dengan my conscience and my logic ;)
Contoh gampangnya gini. Mas Tomy (kebenaran hakiki) itu udah ada dari sononya. Bagaimana saya mengenali Mas Tomy jika kita ketemu di cafe? Tentu dengan mata saya dan ingatan saya tentang seseorang bernama Tomy. Naah.. kalau mata saya buta, atau saya amnesia, bisa2 saya salah mengenali Mas As As sebagai Mas Tomy (wiiiih... bisa2 salah peluk dong ;))
Gitu lho, Mas ;) Itu bukan berarti Mas Tomy baru ada jika saya punya mata yang sehat dan ingatan yang baik :)
> T: sayang tulisan mbak sebelumnya ga kelihatan....dan mbak masih mengelak dengan tidak memposisikan dan nilai itu pandang mbak....:). saya juga tidak akan mempostingnya....baca aja deh, dan setiap orang yang baca juga tahu.
Setahu saya sih yang namanya interpretasi terhadap tulisan itu tergantung pada dua hal: bagaimana si penulis menyampaikan idenya, dan bagaimana si pembaca menginterpretasikan idenya. Perhaps I'm not a good writer... tapi saya yakin bahwa masing2 kepala orang bisa punya interpretasi berbeda2 atas tulisan saya.
Jadi maaf.. saya ragu dengan kalimat Mas Tomy yang terakhir: baca aja deh, dan setiap orang yang baca juga tahu ;). Saya yakin variasi pemahaman orang terhadap topik ini adalah sekaya gradasi abu2 yang memisahkan hitam dan putih :) Tergantung juga dari mana mereka mulai membaca, dan bagaimana mereka mengolah informasi yang mereka dapat itu :)
> T: kalau mbak menentukan keputusan dengan Conscience itu hak mbak, no koment. tapi kalau berhubungan apa kah coscience itu adalah penentu kebenaran....
Penentu kebenaran? Waaah.. saya bukan Tuhan, Mas. Saya bukan penentu apa2 :) Makanya saya sangat takut terjebak pada prejudice..  Takut "menentukan" sesuatu itu benar, padahal salah, atau sebaliknya.
mmmmm tunggu dulu! tapi mbak juga kemudian pakai logika (klaimat mabk di atas).....padahal di atas mbak bilang menentukan dengan coscience...dan di atas lagi mbak mengatakan coscience itu bukan logika....wah puyeng deh.....kadang iya kadang tidak.
> inilah cara pikir mbak yang kemaren saya bilang lompat lompat dan gerakan ga beraturan :)
Monggo dibaca tulisan saya yang lalu2 :). Saya kan sudah pernah bilang bahwa saya tidak murni menggunakan logika dan tidak murni menggunakan conscience. My conscience is my compass, and my logic is my GPS, remember ;)? Tahu utara-selatan-barat-timur tapi nggak punya koordinatnya, kita nggak bisa sampai ke tujuan. Sebaliknya, punya koordinat tapi nggak tahu dimana utara-selatan-barat-timur, kita juga akan kesasar :)
Kalau Mas puyeng.. yaah.. mungkin karena Mas tidak menyimak dan meresapi tulisan saya secara gestalt/holistic ;). Kalau dipotong2 per kalimat memang membingungkan karena I'm not a good writer :)
> T; apakah hati tak berlogika? jadi kalau mau memutuskan langsung saja? tanpa melihat informasi (bertanya)....mendengar apa? wah...lucu deh! (padahal mbak juga kemaren bertanya banyak, kadang iya kadang tidak )...... (Swas: Sudahkah Mas pertimbangkan bahwa jika tindakan kuret itu tidak dilakukan, dan ibunya memang meninggal, bagaimana nasib anaknya lahir tanpa ibu? Itu juga bila anaknya berhasil lahir, kalau anaknya ikut mati, bagaimana? Apakah lebih bermoral buat kita, lebih menghargai hidup, ketika kita membiarkan seorang ibu mati dan anaknya kemungkinan hidup derita? Apakah lebih bermoral buat kita, lebih menghargai hidup, jika kita membiarkan seorang ibu pasti mati dan si anak dalam kandungannya hampir pasti ikut mati ;)?)
Idem dengan jawaban di atas. (Kata) Hati itu menentukan arah, dan logika menentukan koordinat. Baru kita bisa jalan :) Tapi buat saya, yang pertama adalah (kata) hati. Koordinat bisa dicari.. tapi yang paling penting adalah tahu utara-selatan-barat-timurnya :)
> T: jadi kalau dibalik, mbak mengambil keputusan berdasarkan coscience.....keputusan coscience itu dari mana? dari langit yang muncul tiba tiba?
> mbak ngerti ga maksud dogmatis? :) pakai kata dogmatis.......berapa kali ya....tapi ko ga nyekrup gitu.
Idem dengan di atas. Conscience itu menentukan arah saja :) Tapi itu yang utama :)
Nggak nyekrup ya? Ya maaf deh.. bukan mandor soalnya :p
> T: siapa yang bisa ngerti kalau ikut tulisan mbak...memang gitu...kadang iya kadang enggak...ahahaahahahah ( ga boleh marah lho, tapi aku asli senyum senyum nich). ga mungkinlah aku ngerti maksud mbak...yang aku ngerti itu ya apa yang mbak tulis....
Makanya kita berdiskusi kan, Mas? Hehehe.. Siapa tahu menambah pemahaman baru, jadi saling tambah ngerti :) Itu sebabnya aku masih telaten menjawab thread ini :) Ini sebuah pembelajaran baru buat aku juga kok.. mengerti cara pandang orang lain, dan belajar mengemukakan pendapatku. Selain.. tentunya.. untuk mengevaluasi ulang apakah apa yang aku percaya masih relevan dan masih dapat aku percayai :)
> tapi satu hal yang mbak ulangi (saya tidak komentari kemaren), mbak sudah mengunakan PREJUDICE......ahahahahah
> Swas: "sayang sekali , apa yang sudah mahal itu tidak mendapat hasil maksimal"........begitulah pepatah mengatakan...siapa yang menggali lobang dia sendiri yang terjatuh kedalamnya :) gampang mengucapkan tapi .......
Mmm... prejudice-nya dimana ya? Mas Tomy sendiri bilang bahwa mendapatkan pengetahuan ini dengan membayar mahal :) Naah.. dari apa yang saya lihat, apa yang Mas dapatkan belum maksimal. Ketidakmaksimalannya dimana? Seperti sudah terjelaskan di atas, Mas masih sibuk bermain2 dengan pikiran Mas sendiri tentang tulisan saya :) Instead of mencoba lebih memahami apa yang saya tulis dan kenapa saya menulis begitu, Mas sibuk menyanggah apa yang Mas pikir saya ingin katakan.
So.. dengan tidak mengurangi rasa hormat, menurut saya sih sayang sekali apa yang sudah didapat dengan mahal belum mampu membuat Mas Tomy bisa melihat secara gestalt/holistic :) Saya sendiri tidak sempurna, Mas, tapi.. sejauh yang saya lihat, saya lebih dulu menangkap inti masalah kita.. dimana ketidaknyambungan kita, dimana letak salah penangkapannya.. sementara Mas Tomy masih berputar2 mengomentari apa yang sebenarnya hanya ada di pengertian subyektif Mas Tomy :) Padahal saya nggak membayar mahal lho.. :)
Saya rasa ini lebih tepat ke arah "prihatin", bukan prejudice :) BTW, ngomong2, Mas Tomy sendiri mendefinisikan "prejudice" sebagai apa sih? Sering sekali ada kata ini, tapi kok penempatannya agak2 nggak pas :)
Salam,


Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Fitness Zone

on Yahoo! Groups

Find Groups all

about healthy living.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] The 5 Myths of Appreciative Inquiry

The 5 Myths of Appreciative Inquiry

Bernard J Mohr
In 2005 Appreciative Inquiry (AI) turned 25 years old. Since then AI has evolved into a comprehensive process and philosophy for Strategy/Vision Development and Deployment, Organization Design , Leadership Development, Evaluation, Post Merger Integration, Process/Value Chain Redesign, Diversity, Customer Satisfaction, Cost Reduction, etc. As with any radically different approach to management, multiple myths abound. What follows is an exploration and debunking of the five most widely spread misunderstandings about Appreciative Inquiry.
Myth #1 - AI only works in successful organizations, it doesn't work where there are real problems
Reality: AI works best where there is high complexity, short time frames and a clear need for innovation
Myth #2: AI is good for the soft stuff (e.g. culture) but not for the hard stuff (e.g. market share, profitability etc)
Reality: It depends what you focus on. If you work on the soft stuff you get soft results. If you work on the hard stuff you get hard results. The choice is yours!
Myth#3: AI is not sustainable
Reality: When leaders focus on applying AI to real organizational issues as they emerge - over time, and when they involve people in innovating central aspects of the business (such as mission, strategy and production processes) the organization integrates the AI philosophy into the way it conducts all of its core processes on a daily basis
Myth #4: An AI Summit will solve all our problems
Reality = While "one-off" Summits achieve significant positive results, our experience suggests sustainable change and lasting results happen as the organization learns to fully integrate the summit process (and/or other AI methods) for emerging issues over time.
Myth #5: Some organizations are not ready for AI
Reality = Nonsense! Every organization, every team, every human system is where it is - AND every organization is full of growth capacity. Used creatively, AI can help any organization, team or division move to the next level of performance.
Lebih lengkah silahkan klik disini


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Fitness Edge

on Yahoo! Groups

Learn how to

increase endurance.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

.

__,_._,___

[beasiswa] [info] Scholarship Expo - IPB Bogor

Dear All,

Untuk informasi, IPB Bogor menyelenggarakan Scholarship Expo yang berlangsung mulai hari ini 7 September 2007 sampai hari Minggu, 9 September 2007.

Bertempat di Gedung Botanic Garden Lantai 2
Baranangsiang, Bogor (depan tugu Kujang)

Selain stand-stand beasiswa (ada 8) besok hari Sabtu, 8 September 2007, akan ada presentasi dari penyelenggara beasiswa:
Jadual sementara adalah:
10:00: AMINEF, DAAD, British Council
13:00: NESO, EduFrance
15:00: China, Jasso, Uni Eropa (Erasmus Mundus)

Mohon maaf kalau ada kesalahan info.
Panitia yang bisa dihubungi adalah Akbar/IPB di 0818 0497 0439

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)

Hehehehe.. kalau merah nggak merusak mata kok, Mas Tomy. I love red... ;)

> T: Berkali kali? :) udah kali keberapa? no problem....
> jadi kebenaran hakiki itu hanya di kenali oleh COSCIENCE????
> wah satu topik panjang lagi nich.................mbak mbak, asli mbak saya senyum senyum.
> sebenarnya siapa sich yang mengerti soal tulisan kita ya? ( ga perlu di jawab ko, krn bukan penghakiman :) )

Memang sebenarnya orang lain kecil kemungkinannya bisa benar2 memahami tulisan seorang penulis. Pasti ada unsur subyektifnya. Tapi.. itu gunanya diskusi, kalau menurut saya. Jadi bisa lebih saling mengerti

> gini mbak...saya ga mendoktrin: tapi kebenaran itu enggak hanya di kenali oleh Coscience....
> apa yang salah ya salah...but tapi kalau itu pendapat mbak saya mengerti dan sangat menghargai...tapi kebenaran itu memang tidak dikenali dengan hanya coscience :)....nah kalau pinjam kalimat mbak, cuma gini lho ilmunya?

Jadi, kalau menurut Mas Tomy sendiri, bagaimana kita mengenali yang salah atau yang benar kalau tanpa conscience ;)? Saya kok pingin dengar.. :) Eh, maksud saya: baca :)

> T: jadi apa itu coscience? kalau dia bukan logika, pengetahuan ingtan hafalan dst.....coscience tidak berlogika, tidak hafalan, ingatan dan pengetahuan.....??? turun dari langit kali...ba ka da bra....gitu? ahahahah
> duh mbak ini ada ada aja.......but no coment deh.

Kalau buat saya sih conscience itu built-in ya.. dalam diri kita masing2. Jadi nggak turun dari langit :) Cuma.. seperti hal2 yang built-in lainnya, kalau nggak dijaga baik2 bisa rusak :)

> T: maksudnya coscience itu bukan manusiawi (pinjam kata mbak, sangat tidak manusiawi)? senyum deh saya mbak......no coment juga. ops.....atau gimana? sekali lagi apa itu? bukan manusiawi...mungkin surgawi? binantangwi? tumbuh-tumbuhanwi? ato opo? :)

Dikotomi lagi ya, Mas? Kalau yang satu dibilang manusiawi, maka yang bukan kelompok itu pasti nggak manusiawi ;)?

Conscience itu justru manusiawi sekali. Sama manusiawinya dengan prasangka :) Kan sudah saya bilang bahwa prasangka itu salah satu hal yang bisa merusak conscience. So, rasanya cukup jelas bahwa hidup ini (kalau menurut saya) adalah a constant battle antara conscience dan hal2 manusiawi lainnya yang bisa merusak conscience :)

> T: saya kira saya sangat mengerti apa yang mbak tuliskan, kalau soal maksud mbak berbeda dengan apa yang mbak tuliskan itu lain masalah....melihat realita itu tergantung kepada si pelihat....itu pendapat mbak. landasanya jelas...apa perlu saya ulang?

Ya kalau yang Mas mengerti (tentang tulisan saya) adalah berbeda dengan apa yang saya ingin sampaikan, berarti Mas Tomy belum mengerti dong.. HAHAHAHA..  Dan nggak perlu sungkan untuk mengatakan tidak mengerti. Seperti saya tulis di atas, justru ketidakmengertian itu membuka peluang diskusi. Diskusi membuka peluang ke pembelajaran baru toh? Setidaknya demikian menurut saya :)

> ok, landasan tulisan saya...yang benar adalah benar dan salah adalah salah, tidak tergantung kepada siapa yang melihat, prejudice atau bukan prejudice, logika atau bukan....situasi, dst...
> tapi mbak sejak awal bilang bukan begitu...lihat contoh contoh yang kita bahas.

Ya berarti Mas Tomy memang belum mengerti :) Hanya merasa mengerti tulisan saya :)

Monggo, dibaca lagi komentar saya yang menyebut Credendo Vides :). By believing one sees :). Bahwa dengan "percaya" maka seseorang bisa "melihat" (kebenaran/kesalahan). 

Yang saya ragukan kan adalah ketepatan interpretasi kita terhadap perilaku orang lain, karena kadang prasangka (atau bahkan sebaliknya, tapi belum dibahas: pemujaan) membuat kita sulit membedakan benar/salah :)

> T: disinilah mbak....kalau saya bilang mbak kadang iya kadang tidak......:)
> ada kalimat yang saya katakan membunuh adalah salah??? yang mana?...kelihatan memang tuk mbak susah membahas pendapat tanpa lepas dari anggapan mbak......itu kan kata2 mbak membunuh adalah salah....
> yang saya katakan membunuh adalah membunuh karena dalam dirinya dia adalah membunuh apapun alasannya dan bagaimanapun caranya...adalah membunuh.

OK, setidaknya kita sepakat pada satu hal: membunuh adalah membunuh. Dan.. OK, kalau Mas mengatakan bahwa tidak pernah menuliskan kalimat yang mengatakan membunuh adalah salah ;). Terus terang saya nggak nyimpen semua tulisan dan terlalu malas untuk mencari :)

Yang saya bisa katakan adalah: awal perdebatan ini adalah karena Mas Tomy tidak setuju saya mengatakan dalam setiap perilaku manusia ada unsur benar dan ada unsur salah. Lantas, kalau Mas Tomy hanya mengatakan bahwa membunuh esensinya adalah membunuh, kenapa ada perdebatan panjang tentang bahwa yang benar adalah benar sedangkan yang salah adalah salah ya ;)?

Jika Mas Tomy setuju bahwa membunuh adalah membunuh, tentu Mas Tomy setuju bahwa ada unsur benar dan unsur salah di situ. Tidak akan ada perdebatan, karena Mas Tomy akan setuju bahwa membunuh menjadi salah atau menjadi benar tergantung pada interpretasi manusia ;). Tapi kalau Mas Tomy mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah pada tiap perilaku manusia, tidak heran terjadi perdebatan panjang.

OK, Mas Tomy tidak pernah mengatakan secara harafiah bahwa "membunuh adalah salah". Kalau demikian, tolong jelaskan mengapa Mas Tomy masih bicara tentang yang benar adalah benar dan salah adalah salah :).

> T:saya tidak bicara soal aksi-reaksi, kenapa lari ke aksi dan reaksi...saya bicara soal essensi kenapa lari ke aksiden...saya bicara soal dasar kenapa lari ke fenomena...makanya kita tidak nyambung.
> sekali lagi putih dan hitam bukan tergantung kepada mbak...ini kebenaran! kalau mbak masih menolak...no coment! dan itu hak mbak.....tapi yang putih jangan pernah di relativisir dengan tidak begitu putih...dst dengan pandangan manusia (mbak).

Sekali lagi saya jelaskan: saya setuju benar adalah benar, dan salah adalah salah. Tapi.. dalam setiap perilaku manusia, hampir selalu ada unsur salah dan unsur benar, karena perilaku manusia (sesederhana apa pun) adalah sangat kompleks ;)

Sederhananya: putih adalah putih, hitam adalah hitam.. tapi keduanya adalah titik dikotomi yang di tengahnya terdapat berbagai nuansa kelabu, alias terdiri atas campuran putih dan hitam :) Sebagian besar (jika tidak dapat dikatakan hampir semua) perilaku manusia masuk ke dalam berbagai nuansa kelabu itu.

> T: wow....jadi air punya essensi, sedangkan prilaku manusia enggak? belajar dimana mbak? :)

Wow, Mas Tomy menganggap bahwa saya mengatakan perilaku manusia nggak punya esensi ;)? Belajar dari mana, Mas, membuat interpretasi seperti ini ;)?

Monggo, dibaca lagi kalimat saya :) Inti yang saya katakan adalah: menentukan esensi perilaku manusia tidak semudah menentukan esensi air :) Bukan berarti perilaku manusia tidak punya esensi :) Kan saya sudah bilang ada kebenaran hakiki, dan itu adalah esensi dari perilaku manusia :)

> T:penjelasa mbak soal kebenaran hakiki tergantung kepada si pemandang (manusia, situasi dst,,,) itulah yang saya sanggah. kebenaran itu ada bukan karena kita tidak menggunakan prejudice atau menggunakan prejudice. lihat penjelasan mbak sebelumnya....:)

Aaah.. Mas Tomy salah mengerti ah ;). Saya ngak pernah bilang kebenaran hakiki tergantung pada si pemandang :) Justru saya menekankan bahwa ada kebenaran hakiki yang kadang terdistorsi oleh kebenaran2 semu manusia; kebenaran yang sebenarnya semu karena merupakan hasil dari prasangka si pemandang :)

Jangan2 kita berdiskusi panjang lebar gini for nothing ya ;)? Hanya karena kesalahanan tangkap pada detil2 dekorasi sebuah pendapat :). Saya rasa demikian, karena kemarin2 saya juga sudah merasa bahwa sebenarnya kita berada on the same side :)

> T: coment saya adalah: kebenaran itu (contoh tulisan yang Hendrik buat) juga tidak tergantung prejudice atau tidak prejudice! nah dari sini berangkat persoalan soal kebenaran dan salah yang saya paparkan sekali gus menyangah mbak.... ngerti mbak? ngerti dong....:)

Lho, memang maksud saya demikian :) My conscience said (dan.. saya percaya pada conscience saya yang hingga hari ini belum pernah mengecewakan saya) bahwa tulisan yang di-fwd Hendrik sekali itu mengandung kebenaran. Walaupun yang nulis adalah public enemy #1 di milis ini, yang sudah banyak sekali mem-fwd/menulis hal2 yang -according to my consciece - mengandung ketidakberan ;)

Tapi komentar Mas As As dan Mas Wendi (terhadap tulisan itu) menempatkan tulisan itu seolah2 sama saja dengan tulisan lainnya yang banyak mengandung ketidakbenaran :) Itu yang saya pertanyakan... dan sudah dijawab dengan OK sekali oleh Mas As As melalui klarifikasinya :)

Kayaknya Mas As As mudeng deh. Mungkin Mas Tomy bisa tentoring sama Mas As As.. biar dia ada yang meluk2 juga :p

> T:Mmmmm persoalan bukan soal sudah menangkap atau belum....saya pun menangkap maka saya beri komentar,,,lucu donk kalau saya tidak mengerti dam memberi komentar...dan yang saya ragu apakah mbak ngerti atas apa yang saya komentari? padahal sudah pernah saya tulis juga...Mmmmm what's wrong?

Mmm.. yang saya lihat, Mas Tomy sudah berusaha mengerti tulisan saya dan memberikan komentar berdasarkan pemahaman Mas Tomy. Tapi belum menangkap dan belum mengerti :)

Kalau menurut saya, Mas Tomy sedang shadow boxing.. HAHAHAHA.. Meyanggah musuh yang sebenarnya berada on the same side ;) Walaupun, tentu saja, berada on the same side tidak membuat kita identik dalam melihat permasalahan :)

> T: dogmatis...:). sejauh saya tahu kepercayaan itu lah yang bersifat dogmatis. jadi tuduhan mbak kelihatanya cocok ke mbak...bak yang bicara dan berdasar atas kepercayaan kan, baca deh pendapat mbak....wong saya bicara soal realitas kenapa dibilang dogma???? apa mbak tahu arti dogma? :)

Saya tahu persis tentang dogma :) Menerima suatu secara buta berdasarkan kepercayaan belaka, tanpa mempertanyakan lebih lanjut. Dan.. saya yakin kok bahwa saya nggak dogmatis. Kan saya sudah bilang bahwa my conscience is my compass and my logic is my GPS? Saya tidak sepenuhnya berlogika, tapi juga tidak membabi buta percaya :) Keduanya ada dalam diri saya :)

OK, Mas Tomy bicara tentang realitas. Tapi realitas apa yang Mas bicarakan? Realitas yang sudah Mas reduksi, tidak benar2 tentang realitas itu sendiri. Contoh gampangnya: Mas mereduksi realitas tentang komentar saya pada komentar Mas As As/Wendi pada fwd-an Hendrik hanya sebatas apa yang Mas tangkap dari tulisan saya. Padahal.. kalau kita bicara realitas, Mas Tomy mestinya melihat realitas lainnya juga tentang kenapa saya bicara demikian :) 

Mas menganggap tulisan saya adalah realitas. Padahal.. bahkan yang Mas tanggapi pun sebenarnya bukan tulisan saya, melainkan apa yang Mas pikir Mas mengerti tentang tulisan saya :) Senang shadow boxing, Mas ;)?

> mbak itu yang cocok di ragukan pandangannya soal kebenaran....masa kebenaran gada yang benar-benar benar seperti kata mbak gada yang benar benar putih....ini yang layak di ragukan :)
> (siapakah anda itu hingga merasa layak mengatakan , mengubah essensi dari kebenaran???)

Boleh saja Mas Tomy meragukan pandangan saya soal kebenaran. Saya toh bukan Tuhan, pasti ada juga tidak sempurnanya ;)

Tapi sih kalau yang ragu itu Mas Tomy, saya sama sekali nggak masalah. Wong menangkap bahwa saya membedakan kebenaran hakiki dari kebenaran buatan manusia sehari2 saja belum bisa... apalagi menangkap tentang kebenaran.. ;) Sekali lagi: ada Mas, putih yang benar2 putih. Itu yang namanya kebenaran hakiki. Namun.. dalam tiap perilakunya, manusia punya unsur putih dan unsur hitam ;)

> T: komen singkat, kebenaran sekali lagi tidak di tentukan your conscience, your compass or your logic! kebenaran tergantung atas dirinya sendiri. jadi siapa yang tidak mengerti?

Lho? Siapa yang bilang kebenaran ditentukan oleh my conscience, my compass, or my logic ;)? Kebenaran ya kebenaran.. hanya saja, saya mengenalinya dengan my conscience and my logic ;)

Contoh gampangnya gini. Mas Tomy (kebenaran hakiki) itu udah ada dari sononya. Bagaimana saya mengenali Mas Tomy jika kita ketemu di cafe? Tentu dengan mata saya dan ingatan saya tentang seseorang bernama Tomy. Naah.. kalau mata saya buta, atau saya amnesia, bisa2 saya salah mengenali Mas As As sebagai Mas Tomy (wiiiih... bisa2 salah peluk dong ;))

Gitu lho, Mas ;) Itu bukan berarti Mas Tomy baru ada jika saya punya mata yang sehat dan ingatan yang baik :)

> T: sayang tulisan mbak sebelumnya ga kelihatan....dan mbak masih mengelak dengan tidak memposisikan dan nilai itu pandang mbak....:). saya juga tidak akan mempostingnya....baca aja deh, dan setiap orang yang baca juga tahu.

Setahu saya sih yang namanya interpretasi terhadap tulisan itu tergantung pada dua hal: bagaimana si penulis menyampaikan idenya, dan bagaimana si pembaca menginterpretasikan idenya. Perhaps I'm not a good writer... tapi saya yakin bahwa masing2 kepala orang bisa punya interpretasi berbeda2 atas tulisan saya.

Jadi maaf.. saya ragu dengan kalimat Mas Tomy yang terakhir: baca aja deh, dan setiap orang yang baca juga tahu ;). Saya yakin variasi pemahaman orang terhadap topik ini adalah sekaya gradasi abu2 yang memisahkan hitam dan putih :) Tergantung juga dari mana mereka mulai membaca, dan bagaimana mereka mengolah informasi yang mereka dapat itu :)

> T: kalau mbak menentukan keputusan dengan Conscience itu hak mbak, no koment. tapi kalau berhubungan apa kah coscience itu adalah penentu kebenaran....

Penentu kebenaran? Waaah.. saya bukan Tuhan, Mas. Saya bukan penentu apa2 :) Makanya saya sangat takut terjebak pada prejudice..  Takut "menentukan" sesuatu itu benar, padahal salah, atau sebaliknya.

mmmmm tunggu dulu! tapi mbak juga kemudian pakai logika (klaimat mabk di atas).....padahal di atas mbak bilang menentukan dengan coscience...dan di atas lagi mbak mengatakan coscience itu bukan logika....wah puyeng deh.....kadang iya kadang tidak.
> inilah cara pikir mbak yang kemaren saya bilang lompat lompat dan gerakan ga beraturan :)

Monggo dibaca tulisan saya yang lalu2 :). Saya kan sudah pernah bilang bahwa saya tidak murni menggunakan logika dan tidak murni menggunakan conscience. My conscience is my compass, and my logic is my GPS, remember ;)? Tahu utara-selatan-barat-timur tapi nggak punya koordinatnya, kita nggak bisa sampai ke tujuan. Sebaliknya, punya koordinat tapi nggak tahu dimana utara-selatan-barat-timur, kita juga akan kesasar :)

Kalau Mas puyeng.. yaah.. mungkin karena Mas tidak menyimak dan meresapi tulisan saya secara gestalt/holistic ;). Kalau dipotong2 per kalimat memang membingungkan karena I'm not a good writer :)

> T; apakah hati tak berlogika? jadi kalau mau memutuskan langsung saja? tanpa melihat informasi (bertanya)....mendengar apa? wah...lucu deh! (padahal mbak juga kemaren bertanya banyak, kadang iya kadang tidak )...... (Swas: Sudahkah Mas pertimbangkan bahwa jika tindakan kuret itu tidak dilakukan, dan ibunya memang meninggal, bagaimana nasib anaknya lahir tanpa ibu? Itu juga bila anaknya berhasil lahir, kalau anaknya ikut mati, bagaimana? Apakah lebih bermoral buat kita, lebih menghargai hidup, ketika kita membiarkan seorang ibu mati dan anaknya kemungkinan hidup derita? Apakah lebih bermoral buat kita, lebih menghargai hidup, jika kita membiarkan seorang ibu pasti mati dan si anak dalam kandungannya hampir pasti ikut mati ;)?)

Idem dengan jawaban di atas. (Kata) Hati itu menentukan arah, dan logika menentukan koordinat. Baru kita bisa jalan :) Tapi buat saya, yang pertama adalah (kata) hati. Koordinat bisa dicari.. tapi yang paling penting adalah tahu utara-selatan-barat-timurnya :)

> T: jadi kalau dibalik, mbak mengambil keputusan berdasarkan coscience.....keputusan coscience itu dari mana? dari langit yang muncul tiba tiba?
> mbak ngerti ga maksud dogmatis? :) pakai kata dogmatis.......berapa kali ya....tapi ko ga nyekrup gitu.

Idem dengan di atas. Conscience itu menentukan arah saja :) Tapi itu yang utama :)

Nggak nyekrup ya? Ya maaf deh.. bukan mandor soalnya :p

> T: siapa yang bisa ngerti kalau ikut tulisan mbak...memang gitu...kadang iya kadang enggak...ahahaahahahah ( ga boleh marah lho, tapi aku asli senyum senyum nich). ga mungkinlah aku ngerti maksud mbak...yang aku ngerti itu ya apa yang mbak tulis....

Makanya kita berdiskusi kan, Mas? Hehehe.. Siapa tahu menambah pemahaman baru, jadi saling tambah ngerti :) Itu sebabnya aku masih telaten menjawab thread ini :) Ini sebuah pembelajaran baru buat aku juga kok.. mengerti cara pandang orang lain, dan belajar mengemukakan pendapatku. Selain.. tentunya.. untuk mengevaluasi ulang apakah apa yang aku percaya masih relevan dan masih dapat aku percayai :)

> tapi satu hal yang mbak ulangi (saya tidak komentari kemaren), mbak sudah mengunakan PREJUDICE......ahahahahah
> Swas: "sayang sekali , apa yang sudah mahal itu tidak mendapat hasil maksimal"........begitulah pepatah mengatakan...siapa yang menggali lobang dia sendiri yang terjatuh kedalamnya :) gampang mengucapkan tapi .......

Mmm... prejudice-nya dimana ya? Mas Tomy sendiri bilang bahwa mendapatkan pengetahuan ini dengan membayar mahal :) Naah.. dari apa yang saya lihat, apa yang Mas dapatkan belum maksimal. Ketidakmaksimalannya dimana? Seperti sudah terjelaskan di atas, Mas masih sibuk bermain2 dengan pikiran Mas sendiri tentang tulisan saya :) Instead of mencoba lebih memahami apa yang saya tulis dan kenapa saya menulis begitu, Mas sibuk menyanggah apa yang Mas pikir saya ingin katakan.

So.. dengan tidak mengurangi rasa hormat, menurut saya sih sayang sekali apa yang sudah didapat dengan mahal belum mampu membuat Mas Tomy bisa melihat secara gestalt/holistic :) Saya sendiri tidak sempurna, Mas, tapi.. sejauh yang saya lihat, saya lebih dulu menangkap inti masalah kita.. dimana ketidaknyambungan kita, dimana letak salah penangkapannya.. sementara Mas Tomy masih berputar2 mengomentari apa yang sebenarnya hanya ada di pengertian subyektif Mas Tomy :) Padahal saya nggak membayar mahal lho.. :)

Saya rasa ini lebih tepat ke arah "prihatin", bukan prejudice :) BTW, ngomong2, Mas Tomy sendiri mendefinisikan "prejudice" sebagai apa sih? Sering sekali ada kata ini, tapi kok penempatannya agak2 nggak pas :)

Salam,

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Join a Health

& Fitness Group

or create your own.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

[beasiswa] RE: [BUTUH INFO] BEASISWA TEXTILE DESIGN-yang sangat jarang

Rekan Pinki,
Coba aja apply beasiswa ke kedubes Italia. Seingat
saya ada kok, bidang desain... tapi ngak tahu ya apa
desian tekstil termasuk di bidang itu. Mungkin di awal
tahun bukanya dan tutupnya sekitar februari.
Istituto Italiano di Cultura
Jl. Cokroaminoto ,117 Jakarta 10350
Tel.: + 62 21 392 7531
+ 62 21 392 9718, dir.
+ 62 21 310.04.04, dir.
Fax.: + 62 21 310 1661
E-mail: itacult@link.net.id
itacult@itacultjkt.or.id
Homepage: www.itacultjkt.or.id
www.iicjakarta.esteri.it.

Kalau anda bisa kemampuan untuk tekstil tradisional
khas Indonesia seperti buat batik tulis atau buat
tenunan, dalam arti bisa benar2an, mungkin itu menjadi
nilai positif bagi anda. "Bisa benar2an" di sini dalam
arti tahu benar2 prosesnya, bukan cuma bisa mendisain
pola lalu serahkan ke pengrajin. Contohnya, kalau anda
menginformasikan di CV anda, anda bisa buat batik
tulis, anda bisa ngegambar pola, nyanting malamnya ke
batik sampai proses pewarnaan, ngelorot malam batik
sehigga jadi batik beneran. Tapi biasanya desainer
ngak mau ngelakukan ini, mungkin gengsi kali ya
he..he....

Mungkin kelihatannya saya mengada2, tetapi saya ketemu
beberapa orang2 muda yang berprofesi sebagai desiner
pakaian dari Rusia, Itali dan Jerman yang pada belajar
batik di Museum Tekstil Jakarta. Mereka bilang kalau
di sekolah2 desain di negara mereka, cuma dikasih
wawasan tentang seni desain tradisional Indonesia ex;
batik. Tapi mereka disuruh cari tempat praktek
sendiri. Dan baru sebulan lalu juga teman dari USA,
bilang kalo di sekolah desain terbaik di negaranya,
batik juga diajarkan walau mungkin metodenya rada beda
karena perbedaan perlengkapan untuk membuat. ESMOD
jakarta yang merupakan cabang salah satu sekolah mode
dari France, juga beberapa kali saya lihat siswanya
pada praktek membatik di museum tekstil Jakarta.

Dengan punya kemampuan desain tradisional indonesia,
ngak musti batik, bisa juga tenun, songket dll,
mungkin memudahkan anda untuk dapat beasiswa di bidang
desain tekstil. Dengan harapan, anda bisa bertukar
kemampuan dan wawasan dengan desiner2 sana.

Selamat mencoba. Semoga berhasil.

Salam

Luth
Tukang Insinyur yang suka iseng ngajari orang membuat
tekstil Indonesia termasuk ke anak2 sekolah mode :)

===========================
> [BUTUH INFO] BEASISWA TEXTILE DESIGN-yang sangat
jarang
> Posted by: "Pingki" pinki_joey@yahoo.com
pinki_joey
> Wed Sep 5, 2007 1:18 am (PST)
> salam kenal,

> saya mahasiwa seni rupa ITB (Fakultas Seni Rupa dan
Desain) jurusan
> kria/desain tekstil, angkatan 2004 (sekarang lagi
jalanin tingkat
> akhir saya). Saya senang sekali ketika join di milis
ini, rasanya saya
> tidak salah memilih milis. Info nya banyak sekali
dari teman2 semua..,
> bermanfaat.. .dan banyak jg juga sharing pengalaman
masing-masing
> (Terima kasih.. :D )
> Tapi sayang sekali rata-rata penawaran beasiswa
(baik dari UE maupun
> USA, Australia) umumnya ditujukan untuk program
non-seni rupa.
> Sesekali aku pernah dapet infonya, tapi itupun
jarang sekali. Seperti
> Kemaren pas HSP pun aku udah coba cek universitas di
web (nuffic)tapi
> ternyata universitas tsb malah ga nerima untuk
program beasiswa HSP
> (padahal untuk jurusan fashionnya udah ada). Hiks...
> Teman-teman di kria (termasuk saya) sangat tertarik
untuk melanjutkan
> S2 di luar negeri-Beasiswa (terutama Eropa yang
terdapat kota
> fashion/mode) , Namun sedikit sekali informasi yang
ada...(begitupun
> dari PRODI Kria sendiri)
> Bagi teman-teman di milis yang memiliki info
mengenai beasiswa S2
> tentang Textile Design maupun fashion, saya minta
tolong bantuannya
> untuk diinfokan di milis....bantuan teman-teman akan
sangat berguna
> (baik info mengenai universitas terakreditasi di
Eropa yg menyediakan
> jurusan Textile Design/fashion maupun info mengenai
beasiswa nya).
> Terima kasih sebelumnya untuk perhatian dan bantuan
dari teman-teman
> semua. Salam....


____________________________________________________________________________________
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more.

http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/