Senin, 22 Oktober 2007

Re: [psikologi_transformatif] Ikut dekon = menjadi anjingnya Vincent ?

On 10/23/07, Vincent Liong <vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

Benediktus Sudjanto wrote:

Bayangkan, orang yang kamu dekon dan membayar, kamu
katakan beberapa kali lewat mulutmu sendiri bahwa kamu
ingin menjadikan mereka "seperti blackie, anjing gua
di rumah".

.


 



Ikut dekon = menjadi anjingnya Vincent ?



On 10/23/07, Vincent Liong < vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

e-link:
http://groups.google.com/group/Komunikasi_Empati/msg/24a552c702c63732

Benediktus Sudjanto wrote:

Vincent,

Saya ngajak kamu dan mas Leo itu sebagai pribadi,
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya.

Soal uang dalam perjalanan kita tempo hari juga bukan
masalah bagi saya, kan saya yang menanggung hampir
semua biaya termasuk kamu naik kuda di Tawangmangu.

Saya tak bingung dan tak perlu bertanya soal
kompatiologi, kan sebagai pengamat saya juga mengikuti
sambil lalu. Kan kamu yang menerangkan sendiri dan
minta bantuan mas Leo menerangkan. Kamu minta masukan,
yang kamu Kamu dan mas Leo malah berkomentar kesaya,
kalau kamu bagian urusan instinct (bawah) dan mas Leo
intuition (atas) dan mendaulat saya di bagian
"tengah-2" bagian balancing.

Saya kok dikatakan "membentak-bentak seminggu penuh",
apa itu benar dalam kenyataan? Saya memang pernah
dengan keras mengatakan ke kamu, kalau kamu itu
menjalankan kejahatan karena menjual sesuatu yang tak
jelas manfaatnya dan mendapatkan uang. Kamu promosi
sesuatu ke saya yang saya tahu tak ada manfaatnya,
secara terus menerus, menerangkan secara
berulang-ulang tanpa diminta, menafikan masukan orang
dan merasa
terpojok sendiri walau tak ada yang memojokkan. Kalau
saya sampai marah itu berarti saya simpati ke kamu,
karena merasa bahwa kamu masih muda, kekeliruan yang
sudah dialami, bisa diperbaiki dengan rendah hati, eh
malah sekarang lebih sombong dari yang mampu saya
bayangkan untuk seorang manusia. Kalau tak perduli,
kan kamu bisa saya usir, atau saya diam saja,
meninggalkan pembicaraan yang "percumtakbergun" alias
percuma
tak berguna. Paling tidak kamu itu harusnya memiliki
sopan santu manusia biasa dalam berkomunikasi, saya
rasa sudah cukup. Sebagai penyandang sendiri "penemu"
kompatiologi, yang ada kata "empati" nya, saya hanya
bisa bilang "wah-wah kok begitu".
Bayangkan, orang yang kamu dekon dan membayar, kamu
katakan beberapa kali lewat mulutmu sendiri bahwa kamu
ingin menjadikan mereka "seperti blackie, anjing gua
di rumah". Paling tidak kamu berbelas kasihlah dengan
mereka yang mau menjadi kelinci/anjing cobaanmu dengan
membayar uang dan waktu dengan segala keluguan,
kesopanan, pengharapan, keperluan mereka yang entah
apa jenis persisnya. Entah, harus bagaimana lagi saya
mesti berkomentar, apa ya ada gunanya secara positif
kalau saya berkomentar lagi, kalau waktu lebih
seminggu kita bersama kamu katakan bahwa saya
membentak-bentak kamu?
Setelah sharing berdua dengan saya di penghujung malam
masuk pagi waktu di Solo, dengan kejujuranmu dan
hampir tangismu dan empatiku kekamu serta rencana
baikmu untuk dengan rendah hati memperbaiki untuk
dirimu sendiri, lalu kamu menafsirkan bahwa aku hanya
dituliskan sebagai yang membentak-bentakmu selama
seminggu. So what gitu loh!
Yah, bagiku tak apa-2, karena aku tak punya
kepentingan apa-2 denganmu, hanya empatiku bagi sesama
yang kebetulan salah satunya kamu yang sempat lewat
dalam sebagian waktu hidupku, dan kalau itu membuat
kamu bahagia dengan gaya dan kata-2 mu, ya teruskan
saja apa yang kamu anggap baik bagimu. Begitu saja ya,
sudah cukup.

B Sudjanto

Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22917
--- In vincentliong@yahoogroups.com, "vincentliong"
<vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

Mas Leo, inget ngak mas Leo saat elo ngajak gw ke Solo
bersama B.Sudjanto yang direkturnya pabrik lensa
Policore anak perusahaan Djarum di Karawang. Saat itu
gw bilang kalau gw lagi tidak siap uang dan mas Leo
aturkan agar dalam 5-6 jam kita dijemput di rumah gw,
kata mas Leo tidak perlu bawa uang.

Ketika awal mas Leo memperkenalkan ulang saya ke B.
Sudjanto yang dulu juga murid kundalini saya dan pak
Ngurah Ardika cuma sungkan karena bingung sama
perkembangan penelitian saya yang terlalu cepat, maka
nanya ke mas Leo.

Mas Leo ngomong persis sama dengan kalimat-kalimat mas
Leo di bawah ini. Ini yang membuat gw dibentak-bentak
seminggu penuh oleh B.Sudjanto gara-gara kalau gw
bilang ya maka mas Leo tekankan artinya tidak lalu
kalau gw bilang tidak kata mas leo ya lama-lama gw
bingung sendiri. Lalu mas Leo juga bilang tentang saya
yang binatang banget.

Saat itu belum sekalipun saya tegur mas Leo dengan
halus maupun kasar dan kalau ditegur secara halus
tambah jadi dan menambah penjelasan membingungkan
semacam ini dengan dihubungkan dengan intuisi dan
hal-hal keTuhanan dimana saya yang dikatakan jadi
setannya.

Mas Leo masih ingat tidak ?
Tulisan di bawah ini hanya mengulang kalimat yang dulu
khan ? Sama lho kalimat-kalimatnya, hanya dulu mas
ngomong ini ke B. Sudjanto di depan saya, dan saat ini
mas Leo ngomong ke maillist, hanya itu bedanya...

Saat itu saya setress jadi kalau makan sampai
beol-beol sebagai pelarian, karena saya tidak bisa
kontrol. B. Sudjantomas Leo panasi bahwa Jin saya yang
makan dan juga soal keburukan prilaku saya. Depan mata
saya lho mas Leo, saat itu.

Lalu siapa yang berani menemani mas Leo sekarang ?
Serem atuh resiko dijadikan umpan ikan :) Saya
seumur-umur tidak jadikan mas Leo umpan ikan lho,
inget itu mas Leo.

Ditemani itu mahal mas Leo... Ya jadi umpan buat
mancing ikan ?!

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Senin 22 Oktober 2007

Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33111
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com,
"leonardo_rimba" <leonardo_rimba@yahoo.com> wrote:

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com,
Timbangan Balance <timbang.balance@> wrote:
> Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan
> pendukung Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong

Hmmm,... perlu saya LURUSKAN disini bahwa saya adalah
seorang PRAKTISI KOMUNIKASI EMPATI. Komunikasi yang
EMPATIK adalah SPESIALISASI saya. I am VERY MUCH
EMPATHETIC, saya bisa langsung baca apa yang ada di
diri rekan komunikasi saya.

Kompatiologi seperti dipraktekkan oleh Vincent Liong
adalah suatu PARODI dari Komunikasi yang empatik.
SUATU PARODI. Suatu BANYOLAN, suatu LAWAKAN.
Komunikasi yang dipraktekkan oleh Vincent Liong itu
adalah KEBALIKAN DARI KOMUNIKASI YANG EMPATIK. Total
kebalikannya ?
Kok bisa ? Ya bisa saja, namanya kan banyolan.
Lawakan. Parodi.

Jadi, kalau anda memiliki PENGERTIAN tentang
KOMUNIKASI YANG EMPATIK, anda akan otomatis mengerti
tentang KOMPATIOLOGI. Kompatiologi itu adalah
KEBALIKAN DARI KOMUNIKASI YANG EMPATIK walaupun
sesumbar sebagai ILMU PEMECAH RAHASIA ALAM SEMESTA
dalam komunikasi menggunakan empati. Hmmm hmmm
hmmm.... Astagfirullah
alazzim Astagfirullah alazzim (nyebut 100 x
dianjurkan)...

Itu komentar saya. Saya _bukan_ pendukung
Kompatiologi. Nama saya dicantumkan dalam IKLAN2
Kompatiologi _tanpa_ ijin saya. Saya biarkan saja. Kan
saya ini BAIK HATI. Hmmm hmmm hmmm...

Hasil dari Kompatiologi Vincent Liong itu apa ? Aduh,
liat aja ndiri deh. Malu komentarinnya,... aku udah
cukup banyak comment. Kalo aku bukain RAHASIA yang
SEMUA ORANG SUDAH TAHU itu, ntar jadinya gak lucu
lagi. Sedangkan, bukankah kelucuan itu yang selama ini
dicari, hmmm hmmm hmmm...

Kompatiologi kan cuma nama saja. Bisa dinamakan
GULALOLOGI. Bisa dinamakan TIPATIPULOGI... Intinya,
dengan nama itu Vincent Liong INGIN BELAJAR bagaimana
caranya berkomunikasi dengan empati. Tetapi caranya
kan SERBA TERBALIK. Wong dia yang mao belajar kok
nulisnya
en ngomongnya DIA YANG MAO NGAJARIN ?

Segalanya itu SERBA TERBALIK.

Untuk mengerti Vincent Liong, SEGALANYA ITU HARUS
DIBALIK. Kalau dia bilang dia TAHU RAHASIA ALAM
SEMESTA, artinya itu KEBALIKANNYA.

Kalau dia bilang dia "diinjak-injak", arti sebenarnya
ya KEBALIKANNYA.

Kalo dia bilang dia punya "nurani", artinya ya
kebalikannya.

Kalo dia bilang dia itu "ilmiah", ya artinya
kebalikannya.

SEMUA SERBA KEBALIKAN.

Untuk mengerti Vincent Liong, segala ucapan dia itu
HARUS DIBALIK. Itu kunci dari THE PUZZLE.

Vincent itu main TEKA-TEKI. Kunci pemecahannya cuma
satu saja, DIBALIK SAJA. Kalau anda balik apa yang
dituliskannya, maka ANDA AKAN MENGERTI APA YANG
DIMAKSUDNYA.

Itu saja komentar saya saat ini. Hmmm hmmm hmmm. Udah
ya, jangan tanya2 lagi ya, TANYA LANGSUNG SAMA
ORANGNYA AJA.

Kalo dijawab, jawabannya DIBALIK AJA. That's THE REAL
ANSWER.

Leo

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Fwd: Re: [KomPati] (Astrid Mawarni) Yuk kita rame2 menghancurkan Vincent Liong


--- In vincentliong@yahoogroups.com, "Astrid Mawarni" <mawarni_astrid@...> wrote:

dear mbak istiani,

astrid pernah sekali menuliskan respon terhadap rame2nya serangan
terhadap mas vincent. dan astrid juga pernah terlibat polemik, walau
tidak mirip dengan serangan seperti sekarang ini.
intinya, menurut astrid intinya adalah ini kondisi yang diciptakan
oleh mas vincent sendiri. terbuka mem-bom ilmu lain, dengan berbagai
dalih dan alasan, menyerang para praktisi ilmu tersebut, terlepas
itu benar atau salah, karena ukurannya memang kembali ke masing-
masing. dibilang kritik ilmunya, orangnya ikut2an dipojokan.
mas vincent cuek kalo nyerang, dan terpaku sekali dengan pandangan
sendiri, apapun argumentasi orang lain, bodo. dan sekarang, apabila
diserang seperti ini, biar mas vincent ngerasaain juga kalo diserang
dengan gaya yang sama itu kayak gimana. mereka cuek, agresif,
terpaku pada pandangan sendiri, dan terserah apapun argumentasi mas
vincent nggak ada artinya.
istilahnya setali tiga uang, mas vincent lagi minum obat racikannya
sendiri. enak? nggak enak? mas vincent yang bisa ngerasain sendiri.
sementara untuk mbak istiani dkk, yang menganggap ini
sebagai 'perang dikondisikan', pertanyaannya: perang seperti apa
yang tidak terkondisikan, karena sejauh perang dilakonkan manusia,
ada pengkondisian di situ oleh manusia yang bersangkutan maupun yang
menyebutkan dirinya diserang?
dan sebutan 'perang' ini oleh siapa? karena kalau mau dilihat
sebagai kesempatan untuk berargumentasi dengan akal sehat dan
menjadikan ini sebagai ajang uji kompatiologi di dunia yang
sebenarnya, kenapa dihindari ajakan ini? kalau ada yang klaim bisa
membuktikan bahwa mas vincent telah melakukan bla-bla-bla dengan
ilmu ini, tinggal dibuktikan saja keampuhan ilmu ini? sebab kalau
ilmu ini memang mau lewati uji waktu dan real world, astrid yakin
masyarakat mau lihat dan buktikan kebenaran ilmu ini.
malah bisa jadi kesempatan untuk menyerang balik dengan intelek.
mohon pencerahannya untuk astrid.
tx.

cheers,

astrid

--- In vincentliong@yahoogroups.com, Cornelia Istiani
istiani_c@ wrote:
>
> Timbangan Balance:
> "Saya terpanggil menulis, hanya karena sikap kubu Audifax dan
ilmuan-ilmuan lainnya yang secara bergantian menyerang kubu Vincent
Liong secara membabibuta dan Vincent Liong masih bodo, Juswan
Setyawan dan Istiani pun masih sangat lunak dan terlalu baik".
>
> Istiani:
> Dalam ilmu bela diri…ada satu teknik yang dibuat untuk
mengejutkan lawan sehingga tidak mampu berpikir karena kacau dan
kehilangan keseimbangan. Nah ini lah kondisi dari teman teman
kompatiologi yang "mendadak dangdut" dan terkesiap menghadapi caci
maki, saling sebel, saling kesel, salah mengerti diantara kami tidak
terelakkan meski tidak parah---hanya sikap VCL yang memperburuk
situasi. Dengan sikap keras kepalanya VCL tidak mau( dan tidak
mampu?) menangkap sinyal dari saya dengan kalimat.."ini adalah
perang yang dikondisikan"…sehingga kita tidak perlu
menghadapinya/melayani caci maki mereka dan "hinaan" dari mereka,
karena masalah Logi dah jelas bahwa kompatiologi KO dihadapan sidang
milis psikologi_transformasi dengan hakim hakim dan pengacara mereka
(tapi ini tidak berarti kiamat buat kompatiologi), dan urusan
tanggung jawab adalah di masyarakat real/dunia nyata/pengguna,
itulah yang masih menjadi PR buat penenitian Kompatiologi ini
(pertanggungjawaban dari kedua sisi
> akan makin baik)….dan masalah caci maki adalah urusan mereka
pribadi. Karena saya percaya pada hukum keseimbangan alam/karma
(seperti yang dialami oleh orang orang yang membunuh Ayah saya).
>
> Jadi saya dan Mang Iyus merasa tidak perlu "melayani" mereka
dengan cara mereka pula…kami punya cara sendiri. Dan yang terpenting
adalah kita (juga Vincent) tidak pernah melakukan penipuan seperti
yang dituduhkan itu…dan VCL menyebalkan itu "ya"…tapi cacat mental,
cacat moral, penipu……itu "salah besar". Proses ini memang mesti
dilalui oleh VCL untuk kemajuan diri sendiri dan kompati.
>
> Jadi tidak ada gunanya "melayani" mereka….biarkan
mereka "perang" dengan bayangan.
> Kalaupun VCL masih ngotot untuk "perang"..ya silakan berperang
sendiri dengan mereka. Kami tidak mau karena lebih fokus pada
kompati seperti kata Mang Iyus bahwa "bayi" yang dilahirkan oleh VCL
ini adalah tanggungjawab bersama.
>
> Apakah saya dan Mang Iyus lunak dan terlalu baik hati?
hehehe.....saya pikir tidak. Bukannya malah VCL yang terlalu baik
dengan mau "melayani" mereka dengan cara mereka pula??
>
>
> Salam,
> Istiani
>
>
>
>
> Timbangan Balance timbang.balance@ wrote: YUK
KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG
>
> Sejak beberapa Bulan ini saya memperhatikan peperangan di
millis psikologi_transformatif dan millis vincentliong, dalam
rangka menghancurkan Vincent Liong & Ilmu Kompatiologi yang
dideklarasikan Vincent Liong. Yang saya katakan sebagai peperangan
yang benar2 ganas dan kasar.
>
> SAYA SANGAT PRIHATIN PRIHATIN ….. SEKALI LAGI … PRIHATIN.
>
> Serangan serangan terhadap Vincent Liong sangat gencar. Isinya
benar-benar diluar batas Etika yang mendasar sekalipun. Segala
sesuatu yang Anti Vincent dianggap Benar, yang PRO-Vincent dianggap
Bohong Besar. Banyak data Chating yang dikarang-karang. Nama-nama
berbagai orang besar juga di catut untuk mendukung pendapat masing-
masing. Bahkan urusan Pengadilanpun mulai di sebut sebut. ANCAM
MENGANCAM, CACI MAKI BERKELANJUTAN untuk hal yang sangat sepele.
Pantaskah itu terjadi.
>
> Hari ini tgl 21 Oktober 2007 Saya membaca message dari Psikologi
Transformatif hari ini tgl 21 Oktober 2007 yang berjudul "Ajakan
Transformasi" dan disertai " Kuesioner penelitian untuk mengevaluasi
Kompatiologi ver 21102007".
>
> Tujuan dan Isi Penelitian ini mudah sekali di tebak, ini bukan
sekedar Penelitian dengan menggunakan Questioner. Saya menduga,
bahwa ini adalah: PENELITIAN YANG SUDAH DIKETAHUI HASILNYA ….. JAUH
SEBELUM PENELITIAN ITU BERJALAN. Inilah Penelitian yang dirancang
oleh pihak yang sedang bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
> Siapakah Team Penelitinya? Mohon di sebutkan.
>
> Siapakah Korban Penipuan Vincent LIONG dan Kompatiologi:
> Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung
Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong saya usulkan agar Audifax
dan Leoardo Rimba hendaknya segera mengisi Questioner tsb sebagai
Pelapor Korban no. 1 dan no. 2 yang merasa tertipu oleh Vincent
Liong dan Kompatiologi.
>
> Ya saya ingin sekali melihat, bagaimanakah cara mereka
bercerita sampai menjadi korban kompatiologi dan baru sadar setelah
ber tahun-tahun membela Kompatiologi dan menjadi teman Vincent. Ada
dua versi jawaban, mengapa sadarnya perlu bertahun-tahun, mungkin
Vincent Liong begitu sakti sehingga terhipnotis di bawah pengaruh
Vincent, atau memang Leonardo Rimba dan Audifax bermasalah dan
bekerja berdasarkan kepentingan sesaat saja.
>
> Saya ingin melihat apakah Leonardo Rimba dan Audifax berani
mengaku menjadi korban Kompatiologi dan bagaimanakah caranya mereka
menuliskan ceritanya dalam Questioner. Kalau tidak berani mengisi ….
ya …. Bancilah. Ya ini akan menjadi LIFE SHOW yang sangat menarik.
Jujur saja aku menikmatinya disamping …. merasa jijik sekali …..
atas idée mencari korban Vincent. Mengapa mereka ngak sekalian
mencari kutu di rambut Vincent dan Vincent memberi mereka
penghargaan yang setinggi tingginya dalam mencari Kutu Vincent. Ini
akan Lucu sekali.
>
> Singkatnya hasil penelitian tersebut diatas memang diperlukan
oleh kubu millis AUDIFAX. Dalam Rangka menciptakan Bukti-bukti untuk
menghancurkan Vincent Liong. Bukti bukti ini memang dibutuhkan kubu
AUDIFAX. Nah apakah ini adalah Penelitian yang ilmiah dan
independent.
>
> PERKIRAAN HASIL PENELITIAN AUDIFAX:
> Hasil Penelitian ini kira-kira akan berbunyi: Vincent dan
Kompatiologi telah menimbulkan korban-2.
>
> Korban no. 1 dan 2 adalah Leonardo Rimba dan Audifax, yang
mungkin saja sudah sempat menjadi Pendukung dan Pendekon
Kompatiologi. TETAPI MENOLAK MENGISI Questioner.
>
> Konklusi hasil penelitian lainnya mungkin berbunyi: Vincent
adalah Pembohong dan patut dihancurkan at any cost, Vincent Goblok,
Vincent menggunakan Ilmu Naluri Binatang, Vincent tidak mau sekolah,
Vincent tidak Scientific, Vincent mau mengatur Orang Lain. Tidak
mustahil Penelitian ini akan dilengkapi juga dengan data data palsu
seperti yang dilakukan sebelumnya. Salah satu konklusi hasil
Penelitian mungkin juga berbunyi: Vincent tidak mengerti Psikologi
dan entah apalagi. Ya pokoknya yang negative sajalah.
>
> Dari manakah saya tahu Hasil penelitiannya, sedangkan
penelitiannya yang belum berjalan? Ya kok repot repot, lihatlah
Pameran Kebodohan mereka dalam millis dalam mencaci maki Vincent
Liong dan Kompatiologi. Sebetulnya kasihan saya terhadap mereka,
mereka sudah stress dan putus asa meskipun bersikap gagah dan
guyon terus ….. cobalah baca millis mereka yang ngawur, saling
mendukung dan menghibur satu sama lain. Ngak percaya cobalah baca
tulisannya. Apalagi Vincent lagi panen besar dalam kompatiologi.
>
> Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di singgung-2
bahkan oleh Harez yang merasa Ilmuwan. Tetapi Ilmuwan yang tidak
berani terjun ke Plaza Senayan untuk Survey. Sorry ya, Harez ini
kritik sehat saya.
>
> Namanya ahli Rekayasa, Dr Tony yang tidak tahu apa-2 juga
dibuatkan REKAYASA CHATTING DENGAN VINCENT LIONG. Lihatlah Chatting
tersebut di millis psikologi Transformatif. Tahukah Vincent, Vincent
harus berterima kasih kepada mereka (yaitu Kubu AUDIFAX) karena Jasa
gratis Caci Maki Beliau Beliau inilah yang mendorong Dr Tony
mengenal kwalitas musuh Vincent Liong dan sekaligus menjadi lebih
percaya kepada Kubu Kompatiologi. Akhir-akhir ini Dr Tony menjadi
sangat aktif dalam Kompatiologi dan mensurvey setiap orang. Jika
Vincent tidak di Caci Maki begitu keras mungkin saja Dr Tony masih
ragu akan ilmu Kompatiologi..
>
> Harez yang terhormat, saya juga ilmuwan yang saya kira jauh
lebih tua dari Anda, saya usulkan Anda harus lebih rendah diri,
sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah Dr.
Tony yang benar benar melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting
member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.
>
> One day saya akan sharing Pandangan saya mengenai cara Anda
menghadapi Vincent.
> Sekarang jangan banyak2 dulu ya. Mengenai Cara Petinggi-Petinggi
Psikologi menghadapi Vincent. Bukan semuanya lho.
>
> Play Back sebentar ya.
> Saya ingin bertanya kepada Audifax, Kalau dulu setahu saya
Audifax adalah Penyerang Psikologi Mainstream yang sangat mematikan
dengan referensi-referensi yang panjang dalam article nya. Terus
terang inteligensi saya tidak dapat mengerti tulisananya. Pertanyaan
saya adalah : Apakah sekarang anda sudah ganti haluan juga? Atau
masih tetap konsisten Sikap Anti Psikologi Mainstream?
>
> Jika tidak salah, Audifax (Kitab Api) dan mungkin juga Leonardo
Rimba (Kitab Angin Hening) adalah Penulis Kitab Kompatiologi (dapat
di-search di maillist komunikasi_empati@yahoogroups.com emailnya).
>
>
> Mengapa saya berkesimpulan demikian:
> Karena Peneliti adalah Pihak Psikologi_Transformatif, yang
dimiliki oleh Bp. AUDIVAX dan Teman-2 yang sedang berperang melawan
Vincent.
> Audifax adalah mantan Teman Vincent bertahun tahun yang kemudian
bermusuhan dengan Vincent. Saya juga belum mengerti kenapa? Leonardo
Rimbapun demikian.
>
> Dalam berbagai tulisan Team Pembasmi Vincent telah menuliskan
nama-nama Besar dalam Psikologi dari berbagai Universitas yang
mendukung mereka. Ternyata dukungan itu dukungan palsu setelah di
cross check lewat Telepon oleh Vincent Liong. Malu deh ah.
>
> Sebelum mengumumkan penelitiannya mereka menyebutkan sejumlah
nama-nama anggotanya dalam tulisan yang berjudul "Ajakan
Transformasi". Apakah Penelitian ini direstui oleh orang-orang
tersebut? Saya meragukan, apakah mereka mendukung penelitian ini?
Memang dukungan tersebut tidak diucapkan secara explicit, tetapi
ditampilkan bersama-sama agar terkesan mendukung.
>
> Nama-nama yang tercantum secara lengkap adalah sebagai berikut:
> Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah
para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy
Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini,
Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini
adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup,
Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo,
Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda,
Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono
Muhammad, Helga Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni
Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku
Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu
Syahputri, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto,
Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi
>
> Bp. Juswan Setiawan dan Vincent Liong yang dulunya di elu-elukan
sebagai Penulis Hebat tentunya tidak dimasukan. Hal ini masuk akal,
karena mereka tetap berada di sisi Kompatiologi. Meskipun kata
Vincent sempat mendapat mendapat Penghargaan dari Audifax dalam
lomba menulis di millis Psikologi Transformatif Award dan mendapat
uang sebesar kira-kira Rp. 200.000,- yang di transfer oleh
Audifax.sebagai hadiah.
>
> Ini adalah penelitian, yang tidak lain hanya ingin membuat
Kuestioner untuk menjatuhkan Vincent Liong dan Kompatiologi. Saya
menduga Data Palsu Pengakuan Korban-korban Kompatiologi untuk
mendiskreditkan Kompatiologi akan menyusul. Yang membuat ya siapa
lagi ya kelompok Anti Vincent Liong. Melihat cara mereka
berkomunikasi di millis, Mereka tidak merasa salah kok untuk
memanipulasi data, sambil tertawa keras sambil ….. maaf ya
…..stress ……. menghadapi Vincent. Sambil saling mendukung satu sama
lain, untuk menegaskan bahwa mereka adalah Penulis yang terbaik. Ya
ngak Bp. Goenardjoadi Goenawan yang terhormat yang dikenal sebagai
ahli "HATI NURANI", NAMUN SIKAPNYA JAUH DARI "HATI NURANI".
>
> Ya singkatnya ini adalah ajakan untuk "YUK KITA RAME2
MENGHANCURKAN VINCENT LIONG",
>
> Saya jelas mendukung Vincent Liong. Vincent diharapkan tenang
dan biarkanlah mereka melakukan Penelitian. Toh Vincent tidak dapat
menutup mulut mereka, sebaiknya didiamkan saja. Saya setuju sikap
pihak Kompatiologi yang ingin bekerja secara diam diam. Dan tidak
perlu menghabiskan tenaga menanggapi Kelompok Anti Vincent Liong.
> Saya setuju bahwa mereka sudah lelah dan stress. Jangan di tekan
terus, kasihan. Tapi ya tolonglah jangan membuat ulah terus. Kritik
pedas boleh2 saja, tapi main kotor itulah yang akan menghancurkan
mereka sendiri.
>
> Saya mohon maaf karena saya menggunakan nama samaran. Mengapa
karena saya juga takut di terror dan di del-edel oleh Kelompok Anti
Vincent Liong. Seperti yang dilakukan kepada member-member Vincent
Liong. Bagi teman teman yang sudah tahu identitas saya, mohon
dirahasiakan, karena ini berbahaya.
>
> Perlu diketahui saya sudah mengenal Audifax dan teman-temannya
Tahunan, bukan hanya lewat email / internet, tetapi sering bertukar
pikiran pada saat sebelum mereka bermusuhan dengan Vincent Liong.
>
> Pesan saya:
> Waspadalah pada data yang palsu. Data Palsu dan nama samaran
mudah sekali dibuat didunia Internet. SPAM yang menggunakan nama
Vincent Liongpun sudah banyak.
> Kedua Pihak baik kelompok Anti Vincent Liong dan Kelompok PRO
Vincent harap tenang dan kalem saja. Janganlah menerapkan
strategi "mau menang sendiri" dan "asal tembak saja".. Perang itu
tidak ada gunanya. Bela diri boleh tatapi frekwensinya bolah
dikurangi.
> Jika kedua kubu tidak cocok, ya jagalah jarak sehingga sehingga
tidak bertabrakan.
> Hargailah Perbedaan yang mungkin ada. Hargailah COEXISTENSI,
SEHINGGA TIDAK BER-DARAH-DARAH.
> Berilah kesempatan Kompatiologi berkembang. Kalau Anda tidak
percaya kompatiologi itu hak Anda. Tetepi kalau orang lain percaya
kompatiologi itu juga hak mereka. Hargailah hak mereka. Sebaliknya
mengeritik Kompatiologi ya boleh boleh saja.
> Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam.
Kalau ada yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu sukses
menyembuhkan pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja.
Terdekon yang benar2 komplain setahu saya tidak ada. Kalau
Kompatiologi sukses 50% saja itu sudah HUUUUEEEBAAAAT.
> Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi
menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa saja.
MENGAPA MENGAPA ….. MENGAPA?
>
> SOME PEOPLE THINK "COMPETITION", WE THINK "PARTNERSHIP". Inilah
bunyi iklan Perusahaan keuangan CREDIT SUISSE di TV program CNBC
yang bekerja bermotifkan UANG. Maksudnya jangan iri hati dan
berkompetisi terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan
yang bermotif uangpun dapat memikirkan hal semacam itu.
>
> Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan
Kompatiologi yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih
sangat sangat kecil. Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk
Pendekon dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah berkompetisi yang
tidak ada gunanya, apalagi kalau tidak ada uangnya. Kalau cari
Kebenaran jangan ngotot ngotot.
>
> Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet
Vincentlah yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang
masih muda Belia begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga
terlalu banyak di Internet. Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi
berdebat di Bidang Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah ….
cape deh ……. Ini hanya akan menghabiskan waktu dan mencari
musuh. Apalagi kalau berdebat dengan pabrik_t , derajat Andapun
akan merosot. Saya tidak mau ikut debat-debat semacam ini, ya
mungkin juga saya tidak mampu, lebih baik mengaku bodoh, meskipun
mungkin saja bodoh beneran.
>
> Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti anak
kecil ya biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel tidak perlu marah
apalagi merasa tersaingi. Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu
ini memberi Teh Botol kepada Pasien dan Pasien merasa disembuhkan,
…. ya biarkan saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf kalau salah
spellingnya). Kok Repot Repot kata Gus Dur.
>
> Tetapi, kalau pihak musuh Vincent menciptakan berita, bahwa
korban Vincent Liong bermasalah kesehatannya karena Diabetes dan
disuruh minum Teh Botol yang bergula. Ya ini salah sendiri, Diabetes
kok mau minum the bergula, ya … sebenarnya ini terkesan mengada-
ngada sekali, apalagi kalau datanya fiktif orangnya tidak ada. Pihak
Kubu Anti Vincent Liong ini memang keterlaluan. Sebenarnya sih tidak
tahu malu, dan tidak berusaha menutupi REKAYASA REKAYASANYA. Apa sih
untungnya menjatuhkan Vincent? Katanya Olah Raga dan mendapat
kepuasan Jiwa menjatuhkan Vincent Liong. Nah Pak Harez yang
berprofesi psikolog Anda mendapat tantangan untuk menyembuhkan
pabrik_t yang hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga mengerjain orang
lain menjadi kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah
apalagi yang disebut Vincent dengan istilah "Sita Jaminan".
Prioritas kerjaan Pak Harez itu salah, orang seperti pabrik_t inilah
yang perlu di survey atau diperiksa, bukan cari kutu Vincent Liong.
> Vincent Liong tidak pernah masalah kok kalau tidak di bilang
Scientific.
>
> Para Psikolog yang doyan perang teori juga jangan sombong2, Coba
Tanya Psikolog siapapun atau Psikolog Audifax Berapa % kah dari
mahasiswa Psikolog yang pernah berurusan dengan Penyakit kejiwaan,
baik secara langsung maupun tidak langsung ? Sebenarnya Tinggi
sekali lho persentasinya. Sumber Beritanya saya ambil dari
berbagai Mahasiswa Psikolog dan juga dari Psikolog Audifax,
Benarkah demikian Audifax? Anda membenarkan hal itu bukan Audifax.
Saya sudah mendengar jawabanmu. Kalau ngak ya minta maaf. Audifax,
sudah tahukah siapa saya? Kalau tahu ngak apa2, Asalkan jangan
diberitahukan ke pabrik_t, nanti saya dikerjain dan dibuatkan
Rekayasa Cerita macam macam.
>
> Apalagi himpitan ekonomi yang sangat tinggi membuat para lususan
Universitas serba stress dalam survival mencari Pekerjaan. (Catatan:
Bukan hanya Psikologi lho, jurusan lain juga).
>
> Saat ini banyak sekali manusia yang bermasalah. Urusan Pacar,
Suami Istri, Bapak Anak Urusan Uang dan harta, urusan moral …. .
Leo tahu hal itu ….. ya ngak Leo. ..
>
> Kok kita ini kengangguran kalau mau menghabisi Vincent yang suka
sok berteori dan masih lucu2-nya dan kadang kadang penuh
keajaibannya. Justru biarkanlah dia beraksi, asalkan kita tidak
mudah iri hati kepada ketenarannya. Kritik atas kekurangan
kekurangan Vincent boleh-boleh saja.
>
> Tetapi jangan pula seperti Leo yang terlalu DINAMIS dalam
bersikap, dulu LEO menyerang habis-habisan Institusi Pendidikan yang
tidak mengerti menangani Mahasiswa Vincent Liong yang indigo, serba
Genius dan berbakat itu, sehingga Vincent Liong rela mau Drop Out
kan sendiri. Namun, lain dulu lain sekarang., sekarang Vincent Liong
dianggap LEO Goblok, Naluri Binatang dan tidak mau sekolah.
Sebetulnya disinilah konsistensi pendirian LEO yang agak terganggu
dan mungkin juga disebabkan urusan kompetisi dan perbedaan dalam
Ilmu. Leo harus memberi penjelasan atas perubahan sikap ini. Pada
suatu ketika aku akan sharing dengan LEO kalau LEO kembali menjadi
teman Vincent. Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih penuh
rasa dendam dan caci maki. LEO harap- bersikap lebih tenang dulu dan
merenungkan semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan In
yang datang ke Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien
psikolog bp. Harez.
>
> Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya tidak
pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu itu itu
saja yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.
>
> Buat apa ribut Vincent mau sekolah atau tidak. Mungkin Orang
Tuanya mungkin juga tidak Pusing dan bias memahaminya. Lain hal-nya
jika Anda hanya mau cari kelemahan Vincent. Please GO ON, tembak
saja terus, nanti juga cape sendiri. Ingat Vincent punya Pistol
kertas dan punya ilmu Dora Emon yang dapat menyulap Pistol kertas
menjadi Pistol beneran. Pak Harez begitu saja tersinggung. Life is
Fun lho, tetapi jangan kebacut.
>
> Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada. Pialanya
penghargaanpun tidak ada. Ini hanya pameran Nafsu Menyerang dan
Pameran Kebodohan.
>
> Apalagi kalau mengeroyok rame2. ngak fair lah. Yang Tua dan
sudah bertitel S1 S2 dan S3 rame2 menyerang anak ingusan yang hanya
punya title SMA. Apalagi kalau Mengatasnamakan dunia PSIKOLOGI
Indonesia dan Dunia ILMIAH.
>
> Vincent pun diharapkan untuk bersikap lebih rendah diri.
Vincent jangan membanggakan Ilmu atau Penghasilan nya yang lumayan
dan jangan sombong. Jangan merasa sudah sukses. Pengalaman
pengalaman perang ini ada hikmahnya juga buat Vincent, biar dia tahu
dia sudah tidak kecil dan lucu lagi seperti dulu, agar dia tahu
bahwa teman yang terdekat dapat saja menjadi musuh berbunyutan. Hati-
hati kepada pihak teman yang selalu memuji terus dan kemudian
menjadi musuh.
>
> Percayalah, bahwa mayoritas Publik yang ber diam diri itu tidak
bodoh dan tahu apa yang sedang terjadi meskipun mereka pusing juga
melihat Peperangan ini yang serba amburadul.
>
> Yang paling suka cuap2 gagah berani dengan sikap kasar itulah
yang patut dipertanyakan creditbilitasnya. Kasihan dia, karena dia
tidak tahu apa yang sedang dilakukannya.
>
> Cari uang sudah cukup susah, dunia maya di millis tidak mengenal
krisis ekonomi, tetapi lihatlah keluar ke Dunia nyata, Anda akan
sadar betapa sulitnya hidup ini. Pengangguran dan kemiskinan dimana
mana. Banyak orang yang susah dan menjadi sakit jiwa. Oleh karena
itu janganlah perang terus, emangnya kita pengangguran dan hobby
oleh raga berperang? Cobalah kita menciptakan suasana yang lebih
damai.
>
> Saya baru menulis sekali ini, tapi saya juga mulai bertanya
tanya untuk apakah saya luangkan waktu untuk menulis hal hal ini.
Mungkin saya masih kurang kerjaan saat ini. Saya harap saya tidak
menjadi Penulis Millis di Internet., yang seharian kerjanya
BERINTERNET, apalagi kalau ber-perang-perangan terus atau Sok-sokan
ILMIAH.
>
>
> Harez:
> Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari
Literatur, COPY AND PASTE saja kwalitasnya patut diragukan. Apalagi
jika Anda suka sekali menyebutkan dukungan dukungan dari Petinggi
Petinggi Psikologi. Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal
tersebut. Perlukah ia membunuh Vincent sekecil semut harus pakai Bom
Atom. Rendah hati itu perlu. Betapa banyak study mengenai
kemanusiaan tentang …. Ambillah contoh …. Perang Vietnam ….
Surveyor tidak pernah ke Vietnam dan membuat teori macam2 tanpa
mengenal tradisi rakyat Vietnam, Hasilnya diatas kertas terlihat
scientific tetapi sebenarnya suatu sampah yang bau. Dokter jaman
sekarang pun tidak berani sembarangan menuduh dan menjelekan SIN SHE
atau Ahli Akupuntur dari cina itu BERBOHONG, Sin She Cina memeriksa
orang hanya menekan nadi saja di pergelangan tangan dan tahu
Penyakitnya. Ilmuwan sejati menyadari, bahwa tingkat Ilmu
Pengetahuan masih sangat cetek,banyak hal yang belum dapat di
jelaskan dengan baik
> oleh Psikologi. Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah
bagian dari Psikologi bukan? Hanya saja Psikologi kita belum sampai
kesana. Arogansi Ilmuwan kita saja yang sangat tinggi, karena belum
mengerti diatas langit masih ada langit.
>
> Ilmuwan Asing akan sangat senang kalau ketemu anak model
Vincent Liong. Guru Asingpun demikian. Mereka tidak akan mencari
kutu dirambut Vincent seperti yang Anda lakukan dengan jargon-jargon
ilmiah macam-macam. Dosen dari Australiapun pernah datang mencari
Vincent. Head Principle Sekolah Gandhipun tahu kwalitas Vincent,
meskipun sekolahnya amburadul. Ilmuwan Indonesia seperti Anda
mungkin sebaliknya, sebel dan gemes menghadapi Vincent Liong.
>
> Bp. Harez, jangan lupa kapan kasus-kasus hukum Vincent Liong
akan dipersidangkan.. Sedikit berbicara banyak bertindak itu lebih
baik.
>
>
> Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang menyakitkan
berbagai pihak. Jangan aneh kalau saya tidak akan menjawab semua
reaksi atas tulisan ini karena saya bukan Pengangguran dan
Professional MILLIS yang hanya ngurusin millis. Saya terpanggil
menulis, hanya karena sikap kubu Audifax dan ilmuan-ilmuan lainnya
yang secara bergantian menyerang kubu Vincent Liong secara
membabibuta dan Vincent Liong masih bodo, Juswan Setyawan dan
Istiani pun masih sangat lunak dan terlalu baik.
>
> Sekian dan terima kasih Anda telah membaca.
>
> Salam
>
> Timbang.Balance@
> Monday, 22nd October 2007
>
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Fitness Edge

A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: (Astrid Mawarni) MARI KITA JERNIHKAN VINCENT (1)


--- In vincentliong@yahoogroups.com, "Astrid Mawarni" <mawarni_astrid@...> wrote:

waduh, waduh....

astrid sudah lama tidak ikut nimbrung ternyata lagi rame nich. mas
vincent, kayaknya sekarang baru mas vincent mau ngerti dan omongin
soal bukti konkrit, fakta, data, penelitian, investigasi dan
sejenisnya. ini terjadi hanya karena mas merasa diserang atau
dirugikan, weleh-weleh..... saat dulu nyerang orang lain, mas tidak
peduli hal ini toh? tidak perlu bukti konkrit, fakta, hanya perlu
satu patokan saja atau hanya perasaan seorang vincent saja cukup.
kalau rasa bener yach pasti bener, walau nggak ada riset. cuma butuh
dekon kali. nah, ini nich yang astrid bilang dulu "joke itu lucu,
kecuali tentang kita sendiri"
rasanya gimana, mas, kalau jokenya dibalik seperti ini?
anggap aja, karma yach mas, yach.... belajarlah dari sini, mas.
astrid tidak mau membela siapa-siapa, karena memang nggak tahu siapa
yang bener. hanya mau nyampe'in: kita hanya menerima yang pantes kita
terima dari perbuatan kita sendiri. iya nggak? kalau memang mas
vincent menanam hal yang baik, jangan kuatir, mas, yang baik pasti
datang.

cheers,

astrid

--- In vincentliong@yahoogroups.com, "vincentliong"
vincentliong@ wrote:
>
> Vincent Liong answer to Sinaga Harez Posma:
>
> Saya sangat berharap sdr Sinaga Harez Posma mengadukan kasus ini ke
> kepolisaian secara resmi kalau bernyali agar saya ditindak.
>
> Sebab dalam aturan kepolisian pengkonsepan suatu kronologis tanpa
> adanya bukti kongkrit keberadaan korban akan dianggap sebagai fitnah
> sehingga kami dapat mengajukan tuntutan atas perusakan nama baik.
Sdr
> Sinaga Harez Posma bisa menggunakan hal ini untuk memeras keluarga
> saya, tetapi jika bukti tidak kuat maka bisa digunakan untuk
memeras
> sdr Sinaga Harez Posma. Pihak Vincent Liong juga punya pengacara kok
> sdr Sinaga Harez Posma.
>
> Juga soal pembahasan kasus yang bersifat penyakit tentu ada
> perhitungan kronologis waktu terjadinya penyakit. Dalam asuransi
> kesehatan misalnya seorang berpenyakit kritis yang sudah ada sebelum
> ikut asuransi tetapi tidak jujur mengatakan keberadaan penyakit tsb
> dapat dikenai sangsi yaitu tidak digantinya biaya asuransi. Dalam
> kasus si M, dia sudah tahu bahwa dirinya menderita manic depressive
> cukup lama bahkan sebelum ditangani Vincent Liong.
>
> Nah, saya sempat bertanya soal:
> 1. apa itu manic depresif dalam bahasa psikologi,
> 2. apa ciri-cirinya,
> 3. bagaimana cara menanganinya dalam ilmu psikologi,
> 4. dan bagaimana ciri-ciri kalau seorang manic depresif dikatakan
sembuh.
> : sdr Sinaga Harez Posma tidak menjawab, malah melencengkan lagi ke
> masalah korban dan ke masalah kepolisian segala adalah untuk
> mengecohkan pembaca yang tidak paham betul ilmu psikologi pada 4
point
> ini.
> 2. apa ciri-cirinya,
> Jawab: Ada siklus rutin muncul hingga hilangnya suatu bentuk depresi
> dalam jangka waktu tertentu.
> 3. bagaimana cara menanganinya dalam ilmu psikologi,
> Jawab: Ada terapi jangka panjang, bisa bertahjun-tahun itupun tidak
> ada istilah sembuh total karena manic depresif ini penyakit kambuhan
> yang kalau ditriger maka akan bisa muncul kembali.
> 4. dan bagaimana ciri-ciri kalau seorang manic depresif dikatakan
sembuh.
> Jawab: Berhenti memunculkan suatu bentuk depresi dalam jangka waktu
> tertentu. Selama jangka waktu tidak munculnya depresi tsb maka
> dianggap sembuh, tetapi tetap bisa kambuh kembali kapan saja bila
> ditriger.
>
> Karena point inilah maka kompatiologi tidak bisa disalahkan.
>
> Saya sarankan Sinaga Harez Posma merancang penipuan yang sedikit
lebih
> pintar: Cari orang yang hampir mati tetapi tidak tampak secara
fisik,
> ikutkan dekon lalu mati dalam beberapa hari, lalu tuntut saya.
>
> Kalau Sinaga Harez Posma ini orang yang gentleman dan tidak asal
omong
> doank maka saya menunggu dalam seminggu saya dijemput polisi di
rumah
> untuk kasus ini. Bila itu tidak terjadi maka bung Sinaga Harez Posma
> bisa dikatakan sebagai ahli OMONG DOank ...
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
>
>
> Email sebelumnya...
> e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22760
> --- In vincentliong@yahoogroups.com, "sinagahp" <sinagahp@> wrote:
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong"
> <vincentliong@> wrote:
> >
> > Di bawah ini saya sudah melampirkan penjelasan Leonardo Rimba
tentang
> > kasus si M. Masalah manic depresif si M telah dideritanya sejak
tahun
> > 2004-2005 lalu baru ikut dekon di tahun 2006 akhir dimana manic
> > depresif si M sudah tambah parah. Tujuannya adalah mencari
kemungkinan
> > lain siapa tahu bisa sembuh. Jadi kasus si M ini tidak bisa
dijadikan
> > contoh korban dari dekon-kompatiologi.
> >
>
> harez:
> Penjelasan Mas Leo itu adalah postingan yang menjadi awal
> diskusi-diskusi selanjutnya. Adalah salah satu kebiasaanmu untuk
> menyusun dan mengemukakan argumentasi sedemikian rupa sehingga
> seolah-olah mendukung pemikiran/pendapatmu saja dan menyalahkan dan
> mendiskreditkan orang lain. Apakah fuzzy logic yang kau pergunakan,
> saya tidak tahu persis? Yang saya tahu, "penyesatan" dan
> "penyelewengan" umumnya berada pada situasi/kondisi yang
keruh/kacau,
> sehingga orang mengalami kesukaran dan atau kemalasan untuk berpikir
> mana yang baik dan yang benar.
>
> Mari kita jernihkan secara kronologis (berita acara pada penyidikan
> kepolisian, disusun secara kronologis). Berikut saya petikkan
> kutipan-kutipan yang saya anggap merupakan inti dari postingan yang
> bersangkutan (isi lengkapnya dapat dilihat pada masing-masing link
> yang diberikan).
>
> Tulisan Mas Leo (Tue Mar 13, 2007 3:08 am), sebagaimana yang kamu
> kirimkan.
>
> Mbak M tidak menyalahkan dekon yang diterimanya. Problem yang
> dihadapinya memang sudah ada sebelum di dekon. Dan tetap ada
setelah
> di dekon. Saya cuma membandingkan saat dia baru saja di dekon
dan
> telpon saya untuk bilang:
>
> "Gw baru di dekon sama temen lu, dan gak bisa tidur seminggu."
>
> Mungkin itu termasuk fase euphoria yang dialaminya, karena saat
itu
> suaranya di telpon terasa tenang.
>
> Dan itu saya bandingkan dengan situasi dua bulan berikutnya
ketika
> dia menelpon saya sambil nangis-nangis dan bilang bahwa rasanya
dia
> ingin bunuh diri saja. Dia merasa tidak ada orang yang mengerti
dia,
> dan bahkan dia sampai berantem dengan Vincent di telpon.
>
> Mungkin saya bisa menghadapinya dengan lebih tenang karena saya
lebih
> tua. Dan memang akhirnya saya memberikan dia satu solusi yang
mungkin
> akhirnya dijalaninya juga.
>
> Setelah kejadian satu bulan lalu itu, Mbak M tidak menelpon saya
> lagi. Saya tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan dia. Apakah
> akhirnya dia menjalankan solusi yang saya sarankan. Atau
akhirnya dia
> bunuh diri juga. Soalnya tidak ada kabar beritanya lagi.
>
> Gimana Vinceeeenntttt...... ???? Mbak M Kemana......????
>
> I only hope that she is well. Body and soul.
>
> All the Best,
> Leo
> HP: 0818-183-615
>
> Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16599
>
>
> Tulisan kamu (Tue Mar 13, 2007 3:17 am) membalas tulisan Mas Leo
> tersebut di atas.
>
> Jakarta, 10 Maret 2007 jam 00.07 mbak 'M' telah meng-SMS Adhi
> Purwono yang isinya sbb:
>
> "Gw nga akan pernah rela ketika elo dan Vincent mengambil jiwa
gw, gw
> nga ikhlas, kembalikan gw yang dulu, semoga tuhan membalas."
>
> Jadi beginilah nasib mbak 'M' saat ini. Sungguh kejam Vincent
> mengambil jiwa mbak 'M'...
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
> Sumber :
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16600
>
>
> Tulisan Mas Leo (Tue Mar 13, 2007 3:08 am), menanggapi informasi
yang
> kamu berikan.
>
> Wah, kok tambah parah sich? Saya bukan psikiater, tetapi
setidaknya
> saya bisa juga melihat bahwa saat ini situasi kejiwaan Mbak M
tambah
> parah. Dilihat dari sms-nya itu, itu gaya tulisan orang yang
terkena
> paranoid (salah satu jenis schizophrenia).
>
> Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16603
>
> Setelah postingan mas Leo tersebut, kemudian ada komentar dari
> beberapa rekan tentang kasus tersebut. Ada Mas Goen, ada Mang Iyus,
> ada Mas Ridwan, dan sebagainya. Saya kutipkan salah satu sebagai
> contohnya.
>
> Komentar dari Mas Tuhantu atas komentar dari Mas Leo tersebut di
atas.
>
> Thank you sharingnya Mas Leo....
>
> Nah akhirnya ½contoh kasus½ itu terkuak jua...
>
> Sumber :
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16604
>
> Baru setelah beberapa tanggapan itu, saya ikutan komentar (komentar
> ini saya lihat juga sempat dikutip sama mas Pabrik dalam salah satu
> postingannya.
>
> Kalau kondisi Mbak 'M' seperti yang Vincent uraikan
> (juga seperti yang Mas Leo ceritakan), saya ikut prihatin.
> Saya menganggap, itu terjadi bukan karena ada niat jahat
> atau kesengajaan dari Vincent Liong. Keterbukaan Vincent Liong
> mengenai kasus ini jelas mengindikasikan hal itu.
>
> Besar harapan saya, secara bersama-sama kita dapat mencarikan
jalan
> keluar untuk kasus Mbak 'M' ini. Mas Goen dan Mas Leo, mungkin
bisa
> membantu untuk memotori pencarian jalan keluarnya. Mungkin Pak
> Ngurah, Pak Agus, atau rekan-rekan lain ada yang bisa bantu urun
> pendapat.
>
> Dengan keterbatasan yang ada (beberapa hari ini padat banget
jadwal
> saya), sebisa mungkin saya juga akan coba urun pendapat.
>
> Saya pernah baca, suatu yayasan (padma kalau tidak salah)
tampaknya
> punya pengalaman menangani kasus yang seperti itu.
>
> salam,
> harez
>
> Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16634
>
> Apakah aku menjelek-jelekkanmu atau memfitnahmu Vincent ?
> DIMANA OTAKMU, DIMANA EMPATIMU ? Ha...ha...ha... siapa yang
memfitnah
> Vincent ? :)))))))
>
> Concern saya :
> MENGAJAK MENCARI SOLUSI DAN MENGHINDARI DAMPAK NEGATIF (korban dalam
> tanda kutip).
>
> Kemudian Mas Leo memberikan tanggapan positif atas ajakan saya
tersebut.
>
> Ya, kasus seperti ini menjadi pelajaran agar tidak terulang
lagi,
> sebab sebagian orang (masih) berharap agar praktek dekon bisa
bekerja
> seperti magic terhadap si terdekon. Apabila si terdekon memiliki
> masalah berat, maka praktek dekon terhadapnya diharapkan akan
> membantunya untuk bisa melihat masalah dengan lebih jelas.
Dengan
> kata lain, membantu penyelesaian masalah.
> ......
> Perlu kehati-hatian. Saya terutama mengamati dengan cemas cabang
> Bandung itu yang jelas belum melewati periode tiga bulan.
Menurut
> saya, mereka belum stabil. Dan mereka belum bisa membedakan
apakah
> calon terdekon itu orang yang stabil secara fisik dan kejiwaan,
> ataukah cuma ingin tahu saja, ataukah termasuk mereka yang
bermasalah
> dan ingin penerapan dekon bekerja seperti magic untuk
mengenyahkan
> masalah mereka dengan seketika?
>
> Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16634
>
> Setelah itu, terjadi diskusi lanjutan, yang tidak saya ikuti karena
> kesibukan saya. Dalam salah satu diskusinya dengan Mas Goen, Mas Leo
> antara lain menuliskan ( Thu Mar 15, 2007 3:49 am )
>
> Vincent memiliki beberapa orang dengan gejala-gejala yang mirip
> dengan Mbak M. Dan ini sudah ada dan ditangani bahkan sebelum
ada
> istilah "Kompatiologi". Saya sendiri biasanya tidak mau
menangani
> pasien Vincent, apalagi yang cerewet dan rese seperti Mbak M
ini.
> Tetapi Mbak M termasuk "stubborn" juga sehingga, walaupun sering
> telpon darinya tidak saya angkat, dia tidak jera-jeranya
menelpon
> saya terus, apalagi ketika sedang "kumat". Bayangkan, telpon
dari dia
> bisa masuk setiap saat, termasuk jam 2 pagi, jam 4 pagi, dsb...
Ini
> kasus manic depressive yang typical.
>
> Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16699
>
> Nah ... tulisan Mas Leo yang terakhir inilah yang menjadi
> acuan/referensi untuk menyatakan bahwa Mbak M bukanlah satu-satunya
kasus.
>
> Setelah kita urut secara kronologis, apakah jelas siapa memfitnah
> siapa, siapa yang memutarbalikkan fakta ? Kode etik mana yang aku
> langgar Vincent ? Coba renungkan, bila perlu minta bantuan orang
> tuamu, Isti atau teman-temanmu yang lain.
>
> Pertanyaan saya : SIAPA YANG MEMANIPULASI DATA ?
>
> Hua....ha....ha.... Vincent....Vincent..... :)))))))
>
> Sudahkah kamu berdoa hari ini ?
>
> salam,
> harez
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Featured Y! Groups

and category pages.

There is something

for everyone.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to cats.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: (Astrid Mawarni) MARI KITA JERNIHKAN VINCENT (2)


--- In vincentliong@yahoogroups.com, "Astrid Mawarni" <mawarni_astrid@...> wrote:

mas vincent,

gini lho, mas. mas pake embel2 nyerang ilmu tapi pake nyudutin
orangnya, cara berpikirnya, cara berperilakunya, itu namanya nyerang
orangnya juga mas. orang nyerang ilmu mas khan bisa mas persepsikan
nyerang mas juga. iya nggak?
ada korban? mas vincent, kalau kita nonjok orang, yang berasa itu
orangnya, mas. kita mah bisa bilang cuma diskusi, tukar pikiran, dll,
tapi caranya itu lho, mas? dan bagaimana perasaan orang lain, itu
yang kadang kita cuekin mas. atau kita nggak bisa merasakan yang
mereka rasakan. nah, itu lho mas yang aslinya disebut empati. ironis
khan mas, mas nyebut ilmu mas empati, tapi orang lain tidak merasakan
empati dari mas?
udah, mas. belajar lah dari semua ini dan koreksi diri.

cheers,

astrid

--- In vincentliong@yahoogroups.com, "vincentliong"
vincentliong@ wrote:
>
> Astrid, dari dulu gw bukan nyerang orang (kehidupan pribadi si
orang)
> tetapi nyerang ilmunya. Katika gw diserang di ruang pribadi gw baru
> balas berbalasnya di ruang pribadi.
>
> Serang menyerang ilmu dalam konteks diskusi seperti yang dulu saya
> lakukan adalah perbenturan pemikiran dengan tujuan mengetahui posisi
> masing-masing. Ketika ke konteks pembahasan ada korban, dlsb itu
baru
> perlu bukti kongkrit, fakta, dlsb.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
> Email sebelumnya...
> http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22778
> --- In vincentliong@yahoogroups.com, "Astrid Mawarni"
> mawarni_astrid@ wrote:
> waduh, waduh....
>
> astrid sudah lama tidak ikut nimbrung ternyata lagi rame nich. mas
> vincent, kayaknya sekarang baru mas vincent mau ngerti dan omongin
> soal bukti konkrit, fakta, data, penelitian, investigasi dan
> sejenisnya. ini terjadi hanya karena mas merasa diserang atau
> dirugikan, weleh-weleh..... saat dulu nyerang orang lain, mas tidak
> peduli hal ini toh? tidak perlu bukti konkrit, fakta, hanya perlu
> satu patokan saja atau hanya perasaan seorang vincent saja cukup.
> kalau rasa bener yach pasti bener, walau nggak ada riset. cuma butuh
> dekon kali. nah, ini nich yang astrid bilang dulu "joke itu lucu,
> kecuali tentang kita sendiri"
>
> rasanya gimana, mas, kalau jokenya dibalik seperti ini?
> anggap aja, karma yach mas, yach.... belajarlah dari sini, mas.
> astrid tidak mau membela siapa-siapa, karena memang nggak tahu siapa
> yang bener. hanya mau nyampe'in: kita hanya menerima yang pantes
kita
> terima dari perbuatan kita sendiri. iya nggak? kalau memang mas
> vincent menanam hal yang baik, jangan kuatir, mas, yang baik pasti
> datang.
>
> cheers,
>
> astrid
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Heboh!!!! Internet Gratis!!!!

Mo ngenet gratis Seharian? Sebulan? Setahun atau mungkin selamanya???
Sekarang ngak usah pusing-pusing mikin biayanya>

Benar-benar gratis!!!
Mo tahu caranya???
Nih disini tempatnya : http://gratis.indotrading.net/?id=sachio

Dijamin nggak bakal nyesel deh.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Shedding Pounds

on Yahoo! Groups

Read sucess stories

& share your own.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

.

__,_._,___