Selasa, 18 September 2007

[psikologi_transformatif] Answering Faust n Goethe

Yoga Resources

on Yahoo! Groups

Take the stress

out of your life.

.

__,_._,___

[beasiswa] Re: [butuh info] TOEFL international (PBT)

Mungkin ini sedikit share yg saya ketahui mengenai TOEFL internasional:
TOEFL internasional terbagi menjadi 3: PBT, CBT dan IBT. Intinya Untuk mengikuti test ini harus mendaftar secara online, cek ke situs www.ets.org . Kl yg disebutkan oleh resya dibawah kemungkinan besar adalah institutional TOEFL atau TOEFL prediction.Tempat untuk international TOEFL bisa bermacam2, misalkan di menara imperium, aminef, dll. Kalaupun kita tanya ke tempat ini untuk mendaftar, ujung2nya kita pasti disuruh daftar online via internet.

Justru yg saya bingng awal2nya adalah mengenai apakah ada test selain IBT di indonesia karena waktu saya cek ke situs ets, di Indonesia masih ada test PBT tapi waktu tanya ke menara imperium dan AMINEF mereka bilang cuma ada IBT. Hal ini membuat saya agak kecewa karena saya belum terbiasa dengan IBT (biasanya yg kita pelajari di tempat kursus2 adalah PBT atau CBT). Setelah saya cek lagi ternyata memang benar bahwa masih ada test PBT (hanya ada satu) dan tempat testnya di UIN. Jadi untuk yang ingin ikut PBT, daftar di situs ets, pembayaran via kartu kredit, waktu, tempat dan jenis test sudah ada listnya di situ tersebut. Kesimpulannya kalau mau informasi yg jelas dan tepat, langsung saja di explore di situs ets tersebut.
Mdh2an informasi ini bermanfaat.

resya_sya <resya_sya@yahoo.com> wrote:
setau saya, lembaga yg menyelenggarakan toefl test di jakarta ada
IIEF, AMINEF, NESO. coba cek website mereka. di UI jg ada, tapi kurang
tau apakah sifatnya institusional atau internasional.


---------------------------------
Pinpoint customers who are looking for what you sell.

[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Deklarasi KêPPRUKK!

iya sih...tapi masih kurang dong. Kalau biasanya berarti mesti
lengkap kap..tanggal dan nama...
tau ah!! gelap!!...mendingan....hehehe

smile with me
Nala

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "gotholoco"
<gotholoco@...> wrote:
>
> Mbak nala, ini fitnah .
> coba saja liat cirinya: Yang biasa nulis dengan tanda "Ttd" itu
siapa
> coba !
>
> > Ttd,
> >
> > Sekretariat KêPPRUKK!
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "nalaratih"
> <nalaratih@> wrote:
> >
> > wah wah.....ini dah menjurus nih...makin serius.........
> > Vincent (dan Kompatiologi) memang telah di kepruki di milis
> > ini...tapi Nala ndak mudeng dengan penipuan dan upaya curang
yang
> > dimaksud????....mohon pencerahannya....ada yang mau memberi kan
> > penjelasan??????
> > abis bingung sih...kata kata itu selalu muncul tapi ndak ada
fakta
> > nya...pusing deh!!!!
> >
> > Smile with me
> > Nala
> > *just want to know*
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] BOHEMIAN RHAPSODY

Bismillah! No, we will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let me go) Will not let you go
(Let me go) Will not let you go (Let me go) Ah
No, no, no, no, no, no, no...

 

Is this the real life?
Is this just fantasy?
Caught in a landslide,
No escape from reality


Open your eyes, Look up to the skies and see,
I'm just a poor boy, I need no sympathy,
Because I'm easy come, easy go, Little high, little low,
Any way the wind blows doesn't really matter to me, to me

=====================

 

Tuhantu:

Lagi asyik mendengarkan lagu Bohemian Rhapsody dari Queen, barusan saya terima hasil ketikan dari orang yg saya tugaskan sebagai Penjaga Gawang dari Commoditiology di Malakaji. Beberapa acuan dasar Commoditiology yang saya kutipkan sbb:

........

- dihapus -

 

2.2. Kesesuaian Informasi Antara Text dalam Agregat Promosi Terhadap Produk.

2.3. Modus Operandi.

      2.3.1. Retail.

      2.3.2. Jaringan.

 

IV: Maksud Keberadaan Commoditiology

1. Consumer Education.

2. Bahan Acuan Gratis (informasi yang tidak diperjual belikan) Bagi Kepentingan Calon Konsumen dan Masyarakat Indonesia Pada Umumnya. 

 

- dihapus -

-------------------------

 

Tuhantu: Apakah kutipan diatas dan berikut di bawah ini, berada (terperangkap?) dalam konteks konflik pribadi Pendiri Kompatiologi? Silakan untuk dicermati, dan di nilai. Saya terbuka untuk masukan, tanggapan, atau kritikan.

 

Dasar-Dasar Kompatiologi Masuk Dalam Bahasan Commoditiology:

Terdapat berbagai kata dari berbagai diskusi yang bersumber dari individu yang berbeda, sebagai pijakan bahwa ½Kompatiologi½ telah memiliki kriteria untuk masuk dalam bahasan Commoditiology. Antara lain, kata-kata seperti; laku, komoditas sesaat, marketing, dll. Selain dari ½Praktisi½nya sendiri yang menggunakan kata-kata, ½promosi dagangan dekon½. Dan diantaran jejak-jejak kata itu beberapa telah direkam sebagai dokumentasi.

Misalnya:

... Tetapi tanpa suatu riset yang terukur hal seperti ini hanya akan menjadi komoditas yang sesaat yang hanya memberikan sensasi saja. Hal ini masih dimungkinkan di negara kita yang memang banyak orang mudah dikibuli.

(By Alexander  Link: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/31147 )

Mengapa Commoditiology di drible sebagai Consumer Education?

Silakan amati tanggapan berikut:

... Tetapi tanpa suatu riset yang terukur hal seperti ini hanya akan menjadi komoditas yang sesaat yang hanya memberikan sensasi saja. Hal ini masih dimungkinkan di negara kita yang memang banyak orang mudah dikibuli.

 

(By Alexander  Link: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/31147 )

Kalau memang yang anda kemukakan benar, tentunya kita berharap ada upaya-upaya
agar semakin sedikit orang yang mudah dikibuli di negara kita ini, atau mungkin juga upaya untuk mengurangi "pengibul" dan "pengibulan"
.

 

(By Harez  Link: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/31173 )

 

Tuhantu: Tentunya kutipan-kutipan di atas tidak saya buat-buat, melainkan adalah merupakan DATA yang telah tersedia dalam mailing list Psikologi Transformatif ini.

Ada tanggapan?...

 

Lanjtuin lagunya, yaaaahhhh...

 

May Fun be with you

 

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com

 

======================
Mama just killed a man,
Put a gun against his head, pulled
my trigger, now he's dead
Mama, life had just begun,
But now I've gone and thrown it all away


Mama, ooh, Didn't mean to make you cry,
If I'm not back again this time tomorrow,
Carry on, carry on as if nothing really matters


Too late, my time has come,
Sends shivers down my spine, body's aching all the time
Goodbye, ev'rybody, I've got to go,
Gotta leave you all behind and face the truth


Mama, ooh, I don't want to die,
I sometimes wish I'd never been born at all


I see a little silhouetto of a man,
Scaramouche, Scaramouche, will you do the Fandango
Thunderbolt and lightning, very, very fright'ning me
(Galileo) La Galigo (Galileo) La Galigo, Galileo figaro
Magnifico I'm just a poor boy and nobody loves me

He's just a poor boy from a poor family,
Spare him his life from this monstrosity


Easy come, easy go, will you let me go


Bismillah! No, we will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let me go) Will not let you go
(Let me go) Will not let you go (Let me go) Ah
No, no, no, no, no, no, no


(Oh mama mia, mama mia) Mama mia, let me go
Beelzebub has a devil put aside for me, for me, for me


So you think you can stone me and spit in my eye
So you think you can love me and leave me to die
Oh, baby, can't do this to me, baby,
Just gotta get out, just gotta get right outta here


Nothing really matters, Anyone can see,
Nothing really matters,
Nothing really matters to me
Any way the wind blows

 

(Bohemian Rhapsody by Queen)

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Beauty & Fashion

Connect & share

tips and advice.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Grounded Theory

Duh Audi bikin aku ge er, "GT" terus disebut-sebut.

GT itu kan singkatan Gotholoco Tampan ?

:)
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, audifax -
<audivacx@...> wrote:
>> Paparan ini masih terlalu ringkas untuk menjelaskan GT, tapi saya
rasa jika memang ada hal yang sekiranya perlu ditambahkan, saya lihat
ada begitu banyak orang di milis Psikologi Transformatif ini yang
lebih kompeten dalam penelitian, terutama penelitian kualitatif.
Mungkin mereka bisa menambahkan lebih jauh.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Deklarasi KêPPRUKK!

Mbak nala, ini fitnah .
coba saja liat cirinya: Yang biasa nulis dengan tanda "Ttd" itu siapa
coba !

> Ttd,
>
> Sekretariat KêPPRUKK!

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "nalaratih"
<nalaratih@...> wrote:
>
> wah wah.....ini dah menjurus nih...makin serius.........
> Vincent (dan Kompatiologi) memang telah di kepruki di milis
> ini...tapi Nala ndak mudeng dengan penipuan dan upaya curang yang
> dimaksud????....mohon pencerahannya....ada yang mau memberi kan
> penjelasan??????
> abis bingung sih...kata kata itu selalu muncul tapi ndak ada fakta
> nya...pusing deh!!!!
>
> Smile with me
> Nala
> *just want to know*

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Food Lovers

Real Food Group

on Yahoo! Groups

find out more.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Kompatiologi bukan Grounded Theory

Kompatiologi bukan Grounded Theory
 
Oleh:
Audifax
 
Pada esei sebelumnya telah saya jelaskan mengenai GT, pada bagian ini kita lihat klaim Vincent Liong dalam esei 'Kompatiologi dan Grounded Theory'. Di situ Vincent mengklaim bahwa Kompatiologi dilakukan seperti GT. Apakah benar demikian? Jelas tidak. Ini Cuma model mengaku-ngaku seperti juga terjadi di milis analisis eksistensial saat Vincent mengaku-ngaku tahu fenomenologi. Setelah Bung Harez dan Alexander sempat mencermati, sayapun akan turut memberikan cermatan atas esei Vincent tersebut. Melalui esei ini, saya berharap kita semua bisa belajar banyak, terutama pada isyu-isyu yang dibawa, seperti isyu Grounded Theory ini. Besar harapan saya, melalui pembelajaran ini kita bisa tahu hal-hal baru dan lebih jeli dalam mencermati isyu apapun di milis ini.
 
Vincent Liong mengira bahwa tipe penelitian GT yang tujuannya menghasilkan teori dan bukan mengonfirmasi teori, adalah seperti apa yang telah dilakukan kompatiologi seperti ditulisnya: "Penelitian kompatiologi yang mirip dengan metode Grounded Theory itu" (link: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/31033). Dikiranya GT yang menghasilkan teori itu lantas tidak perlu membaca teori, seperti tersirat dalam kalimat: "Seperti metode penelitian Grounded Theory, yang ada pada seorang peneliti dengan kompatiologi hanyalah semangat, konsistensi yang tinggi, tidak perlu orang pintar. Peneliti tidak mengharapkan penelitiannya berakhir dengan kesimpulan yang dibakukan.". Ini logika yang salah kaprah. Justru sebaliknya, dalam GT diperlukan kemampuan review literatur yang kuat.
 
Review literatur yang kuat dibutuhkan karena persis di teori-teori yang muncul dalam penelitian GT, di situlah penelitinya mesti mampu menjelaskan ontologi, epistemologi dan metodologi dari teorinya sendiri. Persis di titik inilah kompatiologi terjungkal karena modal dari penemunya Cuma sok tahu dan bikin sensasi.
 
Tapi karena kita tengah ngomong GT, mari kita coba terapkan GT di milis Psikologi Transformatif untuk objek penelitian: Vincent Liong, Kompatiologi, berikut pengikut-pengikutnya seperti Iwan Boelle, Adhi Purwono, dll.
 
Langkah pertama, coba kita hadirkan beberapa data yang pernah ada di milis ini. Langkah pertama ini penting untuk menjelaskan ontologi teori ini kelak. Dari langkah pertama ini, kita munculkan teori sementara atau teori tentatif.
 
Nah, mari kita mulai langkah pertama dengan mencermati data sebagai berikut:
 
  1. Vincent Liong mengklaim tahu mengenai GT padahal tidak
  2. Vincent Liong mengklaim tahu mengenai fenomenologi padahal tidak.
 
Lalu coba kombinasikan dengan data-data sebelum ini, seperti:
  1. Vincent Liong mengaku-ngaku bahwa "Semiotika Tuhan" adalah hasil saduran dari kompatiologi tapi ketika ditantang membuktikan ternyata terbukti kalau Vincent Liong Cuma omong besar atau mau numpang ngetop.
  2. Vincent Liong mengaku-ngaku Ratih Kumala adalah muridnya yang ketika dikonfirmasi ke Ratih Kumala ternyata ketahuan Vincent bohong.
  3. Vincent Liong mengaku-ngaku buku "berlindung di bawah payung" adalah idenya, padahal ide editornya
  4. Vincent Liong mengaku-ngaku esei "Manusia dalam Bumi Manusia" adalah prestasinya padahal itu hasil rombakan total dari 10 editor yang dilibatkan untuk mengedit naskah itu.
  5. Vincent Liong mengaku-ngaku Isti adalah istrinya di kehidupan masa lalu lalu mengarang fiksi tentang kehidupan masa lalu
  6. Silahkan ditambah sendiri
 
Jadi, teori tentatif yang bisa kita susun di sini adalah: Vincent Liong sebagai penemu Kompatiologi, mendasarkan argumen teoritisnya pada:
  1. Mengaku-ngaku apa yang bukan haknya
  2. memanipulasi fakta
  3. Menciptakan fiksi-fiksi
 
Nah, sekarang mari kita sama-sama belajar GT. Silahkan anda semua mengingat-ngingat tiga proposisi di atas. Ketiganya bisa berkurang, bisa tetap, bisa bertambah, bisa pula berubah. Kita akan lihat bersama-sama seiring waktu ke depan, tentu dengan mencermati perilaku dari para objek penelitian kita.
 
Selamat mencoba Grounded Theory di milis Psikologi Transformatif


Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Communities about

higher endurance.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Suara

Suara

Memang lidah tak betulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung sribu janji
Lain dbibir lain dihati

Suara atau bunyi adalah sesuatu yang muncul atau terjadi karena adanya
getaran, gesekan atau benturan, sehingga menyebabkan terjadinya
gelombang(longitudinal) yang sampai ke telinga, disebabkan gendang
telinga beresonansi(ikut bergetar) bersama dengan sumber getaran
tersebut. Bunyi tersebut dikirim ke saraf sensoris ke otak dan otak
mengartikan dan atau menterjemahkan makna dari bunyi itu. Batas atas
dan batas bawah frekuensi bunyi yang dapat ditangkap oleh telinga
manusia barada pada kisaran 20 Hz s/d 20.000 Hz, diluar itu bablas
angine eh bunyinya.

Suara yang muncul dari mulut kita merupakan proses gesekan untuk
menimbulkan getaran yang terjadi didalam larink berkombinasi dengan
bibir dan lidah yang tak bertulang. Entah bagaimana mekanismenya
sehingga mampu sedemikian rupa menghasilkan vokal a,i,u,e,o dan
konsonan b,c,d,f,g sampai dengan z dirangkaikan jadi suatu kata atau
kalimat atau lagu yang merdu ataupun jadi suatu nada amarah yang
"membara".

Ternyata orang yang tuna rungu sejak bayi(awal) otomatis menjadi tuna
wicara (nggak bisa bicara alias gagu), ini berarti manusia belajar
dari "dengar dulu" baru lalu mampu bicara.Yang repot kan orang
sekarang banyak yang "bicara" atau "nulis" tapi tak mau banyak
"dengar" atau "membaca", lupa asal muasal atau ontologis "dengar-bicara".

Kemampuan menirukan bunyi-bunyian dan mensimbolisasikan bunyi atau
suara tersebut dalam tulisan adalah kemampuan yang membedakan manusia
dengan hewan. Lebih dalam lagi, apabila ada orang yang terus-terusan
"berbunyi"(maksudnya ngomong, nulis atau bicara) tapi dia tidak pernah
mau mendengar atau membaca (iqro), artinya ia termasuk jenis hewan
mengembik ataupun sejenis jangkrik, manusia yang turun derajatnya.

Pengertian suara dalam arti luas tidak hanya menyangkut soal bunyi,
tapi juga dapat merupakan "amanat" atau "mandat", yaitu pemberian
sinyal bahwa sekumpulan orang sepakat memilih seseorang untuk duduk
disuatu jabatan atau kedudukan secara legitimate atau sah berdasarkan
suara terbanyak, untuk memerintah atau menjadi pimpinan tertinggi di
wilayahnya. Itulah yang dikenal dengan suara demokrasi, yaitu kumpulan
dari "suara-suara" yang tersurat dalam kartu pemilihan umum.

Dahulu yang mengklaim wakil dari suara Tuhan adalah Raja, sehingga
titah raja adalah sabda Tuhan, dan lahirlah negara-negara berbentuk
kerajaan. Sedangkan di negara demokrasi dikenal dengan suara
mayoritas(terbanyak) adalah suara Penguasa/Pemerintah(single
majority), yaitu kuantitas terbesar surat suara yang masuk yang
menunjuk kepada gambar atau figur seseorang calon terpilih..

Ada peristiwa yang menarik sehingga membuat berkesan terus dalam
memory saya, yaitu ketika masih jaman dulu Perdana Mentri Lee Kuan Yew
mengharapkan kepada warganya untuk "buka suara", atau dalam bahasa
inggrisnya "speak up man!". Mengapa penduduknya disuruh "ngomong"?
Karena masyarakatnya cuek-cuek saja terhadap hiruk pikuk upaya
pencapaian kekuasaan(partisipasi politik). Sampai sekarang sejatinya
negeri Singapura itu negeri yang "otoriter", maksudnya rakyat nggak
sibuk "tereak" ini itu, harus begini harus begitu, nggak ikut
berpolitik. Mayoritas penduduk Singapura kebanyakan babah, amoy atau
orang mandarin yang otaknya hanya berisi bergadang eh berdagang.(life
just purposes for few bussines only)

Selepas Singapura keluar daripada Malaysia tahun 1965, Singapura mula
muncul sebagai kuasa perdagangan dunia. Banyak kemudahan dan kemajuan
dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew. Pada tahun 1990, Lee Kuan
Yew menyerahkan kekuasaan politik dan memberi kuasa pemerintahan
kepada Goh Chok Tong. Pada tahun 2004 pula, Goh Chok Tong meletak
jabatan sebagai Perdana Menteri dan memberi kekuasaan kepada anak Lee
Kuan Yew iaitu Lee Hsien Loong untuk memerintah.

Maksudnya, "tanpa" gembar-gembor demokrasi yang diartikan sebagai
kebebasan bersuara dalam berpolitik, yaitu dalam rangka mencapai
kekuasaan tertinggi (pemerintahan) yang ternyata di Singapura itu
tidak ada(begitu pula di RRC), atau negara tidak membutuhkan /
memuncukan demokrasi ke permukaan. Yang berkuasa tetep-tetep saja
keturunan Lee, dengan demikian sejatinya Singapura adalah negara
kerajaan atau negara Perkoncoan dalam era milenium III.

Indonesia bagaimana? Saya dulu pernah mengharap Soeharto mau mengikuti
atau meniru gaya Lee Kuan Yew, artinya pada saat titik puncak beliau
diberi gelar "Bapak Pembangunan" maka disaat itulah seharusnya beliau
menyerahkan kekuasaan pada konco-konconya, entah saudara dekat atau
saudara jauh. Dengan demikian sejarah akan mencatat keharuman semu
atau maya atau asli tidak penting atau perlu dalam urusan dunia
perpolitikan. Yang penting negara ini dapat maju tinggal landas bukan
tinggal kandas...ndasmu. Sepertinya kalau ini terjadi korban atau
tumbal Orde Baru bisa "diampuni" atau "dianulir" karena "jasa ke
negara" lebih besar daripada "siksaan/hukuman atas nama negara", lebih
tepatnya aparat pemerintah sering mengatasnamakan(menunggangi)
kepentingan negara untuk menutupi kepentingan penguasa saat berkuasa.

Negara Indonesia menganut sistem pendistribusian
kekuasaan(distribution of power), bukan pemisahan kekuasaan(saparation
of power) dimana didalamnya ada "chek and balances"(trias politica) .
Karena tidak menganut sistem "chek and balances", maka yang muncul
adalah "chek and chekcok" melulu, siapa yang mendapat distribusi
kekuasan tertinggi, itulah yang paling "aman".

Yang lebih rumit lagi di Indonesia sekarang ini adalah, PILKADAL.
Dengan berlakunya pemilihan langsung kepala daerah di masing-masing
daerahnya (otonomi) maka timbul "kericuhan" dimana-mana, artinya
disitu ada PILKADAL maka PASTI ada kericuhan, entah protes ke KPUD,
entah usulan akan adanya Calon Independen, entah adanya warga yang
nggak kebagian nyolok wah macam-macam pula. Mengapa ribut, karena
banyak yang nggak punya kerjaan alias pengangguran, jadi team-team
sukses sering menjaring penganggur buat ngerecokin PILKADAL. Jadi
PILKADAL merupakan salah satu sarana pengisi kesibukan para
pengangguran…he..he..he..

Dulu gelar pemimpin di suatu daerah/wilayah adalah "Gubernur Kepala
Daerah …" atau Bupati Kepala Daerah … ini menandakan bahwa ia sebagai
"Leader" mempunyai peran ganda (kaya bencong getoh), yaitu disuatu
sisi ia sebagai wakil pemerintahan(pusat) di wilayah atau sebagai
institusi vertikal dari pemerintahan pusat (cq MENDAGRI), disisi
disisi lain ia merupakan Kepala Daerah yang mewakili kepentingan di
daerahnya masing-masing. Yang mana pada prakteknya jaman Ordebaru
yang lebih dominan adalah sentralisasi ke Pemerintahaan Pusat atau ke
Gubernurannya atau Kebupatiannya, sedangkan kedaerahannya malah
justru terabaikan. Itu berjalan "sukses" dengan dukungan penuh dari
aparat atau alat negara yang semuanya adalah WAJIB GOLKAR (tidak boleh
berpolitik), indikator terakhir pemilu (di jaman ORBA) maka GOLKAR
mencapai perolehan suara lebih dari 70%.

Kekuatan Pusat demikian besar, sehingga mencapai ke tingkat desa, yang
diganti menjadi kelurahan, yang sebetulnya dari sejarahnya desa dari
dahulu juga merupakan daerah otonom (memilih kepala daerahnya
sendiri). Rakyat termobilisasi dengan Trilogi Pembangunan dan Abri
Manunggal dengan Rakyat plus dukungan Golkar .
(aparat atau birokrasi negara, dengan BUMN dan BUMDnya), mobilisasi.

Pengertian "Wilayah" dengan "Daerah" itu tak sama, gambaran Wilayah
adalah secara vertikal struktural, meliputi wilayah negara dibawah
MENDAGRI, provinsi/Gubernur, Karesidenan/Residen, Kabupaten/Bupati,
Kotamadya/Walikota, Kelurahan/lurah, RW terus RT. Jadi tiap wilayah
melingkupi wilayah dibawahnya, Ibukota wilayah Jawabarat misalnya
Kota Bandung, demikian pula otomatis Kabupaten Bandung dulu itu
ibukotanya juga Bandung. Yang terjadi sekarang dengan otonomi daerah,
maka ibukota Kabupaten Bandung harus ngungsi ke Soreang, lalu
Kabupaten Bandung dipecah lagi menjadi Kab. Bandung Barat dan Kab.
Bandung Timur, ntah nanti mungkin juga Kab. Bandung Selatan dan
Utaranya sekalian. Jadi masing-masing saja, hierarki menjadi tidak
berlaku efektif, masing-masing daerah ingin menonjolkan kedaerahannya.

Jadi ternyata suara dengan bunyi(kampanye) maupun tanpa bunyi(surat
suara) banyak sekali mempengaruhi nasib hidup hayat orang banyak yang
hidup di dalam lingkup suatu negara demokrasi., Negara sepertinya
sudah seperti perusahaani TBK (terbuka), dimana ada pemilik saham
mayoritas dan bukan pemilik saham. Tidak lagi mengurus pada kebutuhan
dasar, melindungi dan melayani masyarakat atau rakyat, sing penting
bagaimana caranya dapat suara rakyat, dengan jalan kampanye ataupun
tipu muslihat. Suara memang kadang tak butuh lagi lidah yang tak
bertulang .

Atau perlukan (pemerintah/warga masyarakat) negara bersibuk-sibuk
mengikuti dikte demokratisasi ala barat yang mengakibatkan penduduk
terus ricuhnya ditambah pengangguran makin membengkak yang seperti
tiada akhir, atau membungkam mulut penduduk tersebut dengan jalan
memberikan lapangan kerja serta kesejahtaraan yang memadai seperti
yang terjadi di Singapura. Anda memilih yang mana ?.

Salam baca tulis

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Stay in Shape

on Yahoo! Groups

Find a fitness Group

& get motivated.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Grounded Theory

Grounded Theory
 
Oleh:
Audifax
Penulis buku "Semiotika Tuhan" (2007, Pinus)
 
 
Minggu kedua September 2007, muncul isyu menarik di milis Psikologi Transformatif, yaitu Grounded Theory. Apa itu Grounded Theory? Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa Grounded Theory (GT) adalah salah satu tipe penelitian. GT termasuk tipe penelitian yang berbasis data lapangan atau Grounded Research. Tipe-tipe lain yang termasuk Grounded Research di antaranya: Ethnografi, ethnomethodology, fenomenologi dan beberapa lagi.
 
Ketikakita mau berbicara GT, tentu tidak bisa seenak udel seperti dilakukan Vincent Liong. Apalagi mengklaim diri tahu dan telah melakukan GT tanpa pernah baca dan memahaminya. Ini namanya menipu. Agar anda tidak tertipu dan (semoga) tidak berperilaku menipu seperti Vincent Liong, maka saya ajak untuk menyimak terlebih dulu bagaimana penjelasan GT, langsung dari apa yang ditulis sendiri oleh dedengkot dan pencetus GT.
 
Dedengkot metode ini, Anselm Strauss dan Juliet Corbin (GT pertama kali ditulis oleh Glaser dan Strauss) menjelaskan bahwa GT adalah suatu teori yang diperoleh melalui suatu studi fenomena yang mewakilinya. Oleh karena itu, teori ini diketemukan, dikembangkan, dan diuji secara profesional melalui pengumpulan data yang sistematis disamping analisis data yang berkaitan dengan fenomena yang sedang diteliti. Pengumpulan data, analisis dan pembangunan teori saling menganyam dan dialektis[i].
 
Sebagai pembanding, mari kita simak juga pendapat Mertens mengenai GT. Mertens menjelaskan tujuan GT adalah memberikan perhatian khusus  atas suatu kondisi di mana muncul seperangkat tindakan/interaksi yang bersinggungan secara spesifik dengan suatu fenomena yang gilirannya memunculkan suatu konsekuensi. Generalisasi hanya bisa dilakukan terhadap situasi serupa, meski asumsi tentang 'keserupaan' ini masih bisa diperdebatkan. GT memiliki sistematika yang ketat dan sampling teoritik yang luas berikut kondisi dan variasi yang beragam, teramati dan berpeluang digeneralisasikan ke dalam suatu teori utuh. Termasuk di sini tingkat presisi dalam membangun teori dan beberapa teori itu bisa menjadi prediktor[ii].
 
Setelah membaca Strauss, Corbin dan Mertens, mari kita coba konseptualisasikan apa itu GT. Sekedar catatan bagi anda, bahwa mengonseptualisasikan sesuatu yang sudah ada seperti GT tidak bisa dimunculkan dari dasar laut seperti dilakukan Vincent Liong pada esei "Kompatiologi dan Grounded Theory". Apalagi 'hanya' memulung teori GT dari wikipedia lalu diposting terpisah dari eseinya. Itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan terlalu bodoh untuk mengerti (apalagi memahami GT).
 
Dalam mengonsepkan GT, saya akan berbagi dulu apa yang pernah saya lakukan pada skripsi S-1 saya yang berjudul "Profesionalisme pada tenaga kreatif di Periklanan – Studi Eksplanatif berdasar Teori Grounded pada Biro Iklan di Surabaya". Awal mula saya mengerjakan penelitian itu adalah persoalan 'profesionalisme' yang menjadi perdebatan di kalangan biro iklan Surabaya. 'Profesionalisme' dalam perdebatan itu masih absurd, belum jelas apa tapi ada.
 
Langkah awal adalah membuat sebuah teori tentatif (teori sementara) mengenai profesionalisme, kemudian masuk di tengah-tengah lingkungan biro iklan. Kenapa diperlukan teori tentatif? Bukankah GT tujuannya menghasilkan teori? Perlu anda ketahui bahwa dalam penelitian yang paling grounded sekalipun peneliti tidak akan terjun ke lapangan tanpa konsep apa-apa. Kalau penelitinya terjun ke lapangan tanpa konsep apa-apa, itu artinya tidak ada bedanya antara peneliti dan yang diteliti.
 
Dalam kurun waktu kurang lebih 1,5 tahun dan sekitar 150 tenaga kreatif, puluhan biro iklan besar dan kecil, dan hampir setiap hari nongkrong berpindah-pindah dari satu biro ke biro lain, maka muncullah konsep profesionalisme pada tenaga kreatif di biro iklan Surabaya. Selama 1,5 tahun dilakukan pengambilan data secara sistematis, bertahap. Tahap 1, analisis, tahap 2, analisis, dst begitu terus hingga ditemukan data itu memang berulang dalam pola tertentu yang menjawab permasalahan penelitian.
 
Penjelasan Metodik
Secara metodik, GT yang saya lakukan menggunakan partisipan observation (tapi saya pernah membaca penelitian GT yang dilakukan Daniel Sparingga yang dikombinasikan dengan analisis wacana), wawancara terstruktur dengan Open-Ended Question, dan bisa juga dengan angket. Subyek penelitian disebut "informan riset", bukan "responden" seperti pada penelitian survei. Proses analisis yang dilakukan meliputi: dimensional analysis, open coding, axial coding, dan selective coding. Analisis bertujuan untuk mencermati dan menganalisa pernyataan-pernyataan yang menyiratkan suatu konstruksi yang hidup dalam pikiran informan mengenai suatu fenomena.
 
Paparan ini masih terlalu ringkas untuk menjelaskan GT, tapi saya rasa jika memang ada hal yang sekiranya perlu ditambahkan, saya lihat ada begitu banyak orang di milis Psikologi Transformatif ini yang lebih kompeten dalam penelitian, terutama penelitian kualitatif. Mungkin mereka bisa menambahkan lebih jauh.
 
 
 


CATATAN-CATATAN:
[i] Strauss, A & Corbin, J; (1997); Dasar-dasar penelitian kualitatif-prosedur, t5eknik, dan teori grounded; saduran H.M. Djunaidy Ghony; Surabaya: PT Bina Ilmu; hal. 17
[ii] A Discussion of Qualitative
 
 
 
 
 
 
Bagi anda yang berminat mendiskusikan esei ini, saya mengundang anda bergabung mendiskusikannya di milis Psikologi Transformatif
 
Bagi mereka yang ingin bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, ketik:
 
www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
 
 
 
Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total member telah melebihi 1900, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia,  di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia.
 
Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Kartono Muhammad, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Kidyoti, Priatna Ahmad,  J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika, Ratih Ibrahim, Sartono Mukadis, Nurudin Asyhadie
 
 
Jika anda ingin bergabung namun tidak ingin inbox e-mail anda dipenuhi oleh posting message (yang sangat padat, rata-rata 2500 perbulan), anda bisa men-setting no e-mail dan menyaksikan bagaimana tragedi ini berlangsung via message archive di web Psikologi Transformatif.
 
Caranya:
  1. Gunakan ID yahoo
  2. Join dengan milis Psikologi Transformatif di: www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
  3. Klik "join" yang ada di web Psikologi Transformatif
  4. Pada pilihan menu, pilih web only.
setiap kali anda ingin melihat apa yang terjadi di milis Psikologi Transformatif, anda tinggal ketik: www.yahoogroups.com, lalu masuk dengan ID dan password Yahoo anda


Boardwalk for $500? In 2007? Ha!
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Shedding Pounds

on Yahoo! Groups

Read sucess stories

& share your own.

.

__,_._,___
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda