Sabtu, 29 September 2007

[psikologi_transformatif] Perempuan Dalam Tayangan Televisi

Lihat di www.transparansi-riau.com

Perempuan Dalam Tayangan Televisi

29 Sep 2007 @19:10:05, OPINI

Oleh: Titiana Adinda

Kalau anda melihat tayangan komedi Extravaganza di Trans TV edisi 9
Juli 2007 yang lalu.Tentu anda akan menyaksikan bagaimana peristiwa
kekerasan dalam rumah tangga yang banyak dialami oleh perempuan dan
anak dijadikan bahan parodi atau lawakan oleh para pemain
Extravaganza.Sungguh sebuah kejadian miris.Bagaimana tidak?Peristiwa
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa dijadikan lelucon semacam
itu?Tentu saja ini adalah kesalahan para jurnalis televisi yang masih
menganggap enteng peristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Begitu juga kalau kita menonton drama situasi komedi Office Boy di
RCTI. Digambarkan tokoh-tokoh perempuannya bermasalah semua.Ada tokoh
Sascya yang pekerjaannya lebih banyak dandan dan teramat bodoh tetapi
bisa menjadi sekretaris manager,hanya karena sang manager yaitu Pak
Taka jatuh cinta padanya.Kemudian ada lagi tokoh Saodah yang
diperankan oleh Tika Panggabean sebagai figur bos Office Boy yang
dengan perangai yang galak amat suka meminjam uang tanpa
mengembalikannya kepada rekan-rekannya.Ada juga tokoh Susi yang amat
jatuh cinta kepada Sayuti rekan kerjanya sesama office boy hingga rela
berbuat apa saja tanpa tahu apakah Sayuti akan membalas cintanya.

Penulis pernah juga menonton sendiri sinetron "Pintu Hidayah" di RCTI
yang berjudul "Janda Gila Harta".Dimana di sinetron itu digambarkan
seorang janda yang pura-pura bercerai dari suaminya demi harta seorang
bujang.Padahal dia masih berbuat mesum dengan mantan suaminya.
Masih banyak lagi tayangan televisi terutama sinetron kita yang sangat
sterotipe terhadap perempuan dan mengandung unsur kekerasan terhadap
perempuan.Hal inilah yang harus menjadi catatan kritis bagi para
pemirsa televisi.

Kenapa citra perempuan selalu ditampilkan jelek-jelek semua
begitu?Kalau tidak selalu teraniaya,selalu kegenitan pekerjaannya
hanya berdandan terus,pasrah,suka memeras,dan sebagainya.

Menurut Veven Sp.Wardhana pengamat televisi dan media ada tiga
tipologi perempuan dalam tayangan televisi indonesia: [1] perempuan
pembawa petaka, [2] perempuan pelaku duka nestapa yang sama sekali tak
pernah punya daya untuk menghadapi dan melawan penyebab duka derita,
[3] pseudo-manusia alias perempuan 'sakti' yang menjadi pendekar aneh
macam mak lampir atau sekalian menjadi hantu macam si manis jembatan
ancol --dan mereka inilah yang bisa balas dendam.

Karena itulah penting peran masyarakat untuk mengontrol
tayangan-tayangan di stasiun televisi.Serta mengarahkan anak yang
belum dewasa ketika bertanya tentang tayangan yang sedang tampil di
televisi.Masukan-masukan dari masyarakat tentu akan berguna bagi
kesuksesan stasiun televisi itu sendiri.

Lalu bagaimana peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal menertibkan
tontonan seperti ini?Yang jelas-jelas sangat stereotipe terhadap
perempuan dan merugikan perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia
Belum lah pernah masyarakat mendengar atau mengetahui peran Komisi
Penyiaran Indonesia dalam menertibkan tayangan yang sangat bias gender
dan merugikan hak-hak kaum perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal ini amat dinantikan
perananannya oleh masyarakat tentunya.Cobalah membuka hotline khusus
untuk pengaduan protes atau masukan untuk masyarakat.Memang sekarang
sudah dibuka formulir pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia di situs
Komisi Penyiaran Indonesia.Tetapi keberlangsungannya protes dan
masukkan dari masyarakat tersebut tidak diketahui oleh masyarakat.

Maka amat diperlukan ruang pengaduan yang terbuka bagi masyarakat
serta prosesnya diketahui oleh masyarkat luas.Serta Komisi Penyiaran
Indonesia wajib melaporkan pertanggungjawaban publiknya dihadapan
masyarakat atau mekanisme tanggunggugat agar kinerja Komisi Penyiaran
Indonesia bisa diukur oleh masyarakat luas.

Juga,amat penting kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk bekerjasama
dengan Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Komisi Nasional Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) agar mendapatkan
masukan tentang materi penyiaran yang tidak bertentang dengan
HAM,sensitif gender dan peka terhadap persoalan-persoalan kekerasan
terhadap perempuan.Sehingga diharapkan Komisi Penyiaran Indonesia
memiliki alat kerja untuk mengevaluasi materi penyiaran di stasiun
Televisi agar tidak melanggar hak asasi manusia.

Kerjasama itu haruslah bersifat menetap jadi jangan sepotong-sepontong
atau sementara saja sifatnya.Bukankah kerjasama antara ketiga Komisi
Nasional itu tidak pernah dilakukan sebelumnya?

Peran Stasiun Televisi dan Lembaga Pendidikan Penyiaran
Peran stasiun televisi dalam hal ini sungguh besar diharapkan.Dengan
mengadakan pelatihan tentang pemahaman hak asasi manusia,gender dan
pemahaman kekerasan terhadap perempuan akan menambah pengetahuan para
jurnalis televisi agar tidak melanggar hak asasi manusia dan ramah
terhadap perempuan.

Begitu juga dengan lembaga pendidikan penyiaran entah itu di jurusan
komunikasi atau jurnalistik ataupun pendidikan kursus penyiaran agar
juga memasukan kurikulum tentang hak asasi manusia,gender dan
kekerasan terhadap perempuan sehingga ketika mereka akan masuk ke
dunia pekerjaan mereka sebagai jurnalis sudah memiliki pemahaman
tersebut.Sehingga tidak lagi kita melihat tayangan televisi yang
reporternya bertanya kepada perempuan korban kekerasan yang berdarah
kepalanya karena sehabis dipukul oleh suaminya dengan kayu dengan
pertanyaan yang bodoh.Seperti "Bagaimana perasaan Ibu sakitkah dipukul
suami?".Itukan lucu sekali sudah tahu sampai berdarah-darah masih
ditanya sakit apa tidak.

Juga amat perlu stasiun televisi membuka hotline khusus untuk menerima
pengaduan langsung dari masyarakat.Karena komunikasi antara pihak
stasiun televisi dan masyarakatlah yang saat ini menjadi
hambatan.Dengan dibuka hotline ini diharapkan stasiun televisi
mendapatkan masukan dari masyarakat dan masyarakatpun langsung
mendapat penjelasan dari pihak stasiun televisi.Akankah cita-cita cuma
mimpi saja?

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Athletic Edge

A Yahoo! Group

to connect w/ others

about fitness goals.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

Featured Y! Groups

and category pages.

There is something

for everyone.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Perempuan Dalam Tayangan Televisi

Lihat di www.transparansi-riau.com

Perempuan Dalam Tayangan Televisi

29 Sep 2007 @19:10:05, OPINI

Oleh: Titiana Adinda

Kalau anda melihat tayangan komedi Extravaganza di Trans TV edisi 9
Juli 2007 yang lalu.Tentu anda akan menyaksikan bagaimana peristiwa
kekerasan dalam rumah tangga yang banyak dialami oleh perempuan dan
anak dijadikan bahan parodi atau lawakan oleh para pemain
Extravaganza.Sungguh sebuah kejadian miris.Bagaimana tidak?Peristiwa
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa dijadikan lelucon semacam
itu?Tentu saja ini adalah kesalahan para jurnalis televisi yang masih
menganggap enteng peristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Begitu juga kalau kita menonton drama situasi komedi Office Boy di
RCTI. Digambarkan tokoh-tokoh perempuannya bermasalah semua.Ada tokoh
Sascya yang pekerjaannya lebih banyak dandan dan teramat bodoh tetapi
bisa menjadi sekretaris manager,hanya karena sang manager yaitu Pak
Taka jatuh cinta padanya.Kemudian ada lagi tokoh Saodah yang
diperankan oleh Tika Panggabean sebagai figur bos Office Boy yang
dengan perangai yang galak amat suka meminjam uang tanpa
mengembalikannya kepada rekan-rekannya.Ada juga tokoh Susi yang amat
jatuh cinta kepada Sayuti rekan kerjanya sesama office boy hingga rela
berbuat apa saja tanpa tahu apakah Sayuti akan membalas cintanya.

Penulis pernah juga menonton sendiri sinetron "Pintu Hidayah" di RCTI
yang berjudul "Janda Gila Harta".Dimana di sinetron itu digambarkan
seorang janda yang pura-pura bercerai dari suaminya demi harta seorang
bujang.Padahal dia masih berbuat mesum dengan mantan suaminya.
Masih banyak lagi tayangan televisi terutama sinetron kita yang sangat
sterotipe terhadap perempuan dan mengandung unsur kekerasan terhadap
perempuan.Hal inilah yang harus menjadi catatan kritis bagi para
pemirsa televisi.

Kenapa citra perempuan selalu ditampilkan jelek-jelek semua
begitu?Kalau tidak selalu teraniaya,selalu kegenitan pekerjaannya
hanya berdandan terus,pasrah,suka memeras,dan sebagainya.

Menurut Veven Sp.Wardhana pengamat televisi dan media ada tiga
tipologi perempuan dalam tayangan televisi indonesia: [1] perempuan
pembawa petaka, [2] perempuan pelaku duka nestapa yang sama sekali tak
pernah punya daya untuk menghadapi dan melawan penyebab duka derita,
[3] pseudo-manusia alias perempuan 'sakti' yang menjadi pendekar aneh
macam mak lampir atau sekalian menjadi hantu macam si manis jembatan
ancol --dan mereka inilah yang bisa balas dendam.

Karena itulah penting peran masyarakat untuk mengontrol
tayangan-tayangan di stasiun televisi.Serta mengarahkan anak yang
belum dewasa ketika bertanya tentang tayangan yang sedang tampil di
televisi.Masukan-masukan dari masyarakat tentu akan berguna bagi
kesuksesan stasiun televisi itu sendiri.

Lalu bagaimana peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal menertibkan
tontonan seperti ini?Yang jelas-jelas sangat stereotipe terhadap
perempuan dan merugikan perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia
Belum lah pernah masyarakat mendengar atau mengetahui peran Komisi
Penyiaran Indonesia dalam menertibkan tayangan yang sangat bias gender
dan merugikan hak-hak kaum perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal ini amat dinantikan
perananannya oleh masyarakat tentunya.Cobalah membuka hotline khusus
untuk pengaduan protes atau masukan untuk masyarakat.Memang sekarang
sudah dibuka formulir pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia di situs
Komisi Penyiaran Indonesia.Tetapi keberlangsungannya protes dan
masukkan dari masyarakat tersebut tidak diketahui oleh masyarakat.

Maka amat diperlukan ruang pengaduan yang terbuka bagi masyarakat
serta prosesnya diketahui oleh masyarkat luas.Serta Komisi Penyiaran
Indonesia wajib melaporkan pertanggungjawaban publiknya dihadapan
masyarakat atau mekanisme tanggunggugat agar kinerja Komisi Penyiaran
Indonesia bisa diukur oleh masyarakat luas.

Juga,amat penting kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk bekerjasama
dengan Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Komisi Nasional Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) agar mendapatkan
masukan tentang materi penyiaran yang tidak bertentang dengan
HAM,sensitif gender dan peka terhadap persoalan-persoalan kekerasan
terhadap perempuan.Sehingga diharapkan Komisi Penyiaran Indonesia
memiliki alat kerja untuk mengevaluasi materi penyiaran di stasiun
Televisi agar tidak melanggar hak asasi manusia.

Kerjasama itu haruslah bersifat menetap jadi jangan sepotong-sepontong
atau sementara saja sifatnya.Bukankah kerjasama antara ketiga Komisi
Nasional itu tidak pernah dilakukan sebelumnya?

Peran Stasiun Televisi dan Lembaga Pendidikan Penyiaran
Peran stasiun televisi dalam hal ini sungguh besar diharapkan.Dengan
mengadakan pelatihan tentang pemahaman hak asasi manusia,gender dan
pemahaman kekerasan terhadap perempuan akan menambah pengetahuan para
jurnalis televisi agar tidak melanggar hak asasi manusia dan ramah
terhadap perempuan.

Begitu juga dengan lembaga pendidikan penyiaran entah itu di jurusan
komunikasi atau jurnalistik ataupun pendidikan kursus penyiaran agar
juga memasukan kurikulum tentang hak asasi manusia,gender dan
kekerasan terhadap perempuan sehingga ketika mereka akan masuk ke
dunia pekerjaan mereka sebagai jurnalis sudah memiliki pemahaman
tersebut.Sehingga tidak lagi kita melihat tayangan televisi yang
reporternya bertanya kepada perempuan korban kekerasan yang berdarah
kepalanya karena sehabis dipukul oleh suaminya dengan kayu dengan
pertanyaan yang bodoh.Seperti "Bagaimana perasaan Ibu sakitkah dipukul
suami?".Itukan lucu sekali sudah tahu sampai berdarah-darah masih
ditanya sakit apa tidak.

Juga amat perlu stasiun televisi membuka hotline khusus untuk menerima
pengaduan langsung dari masyarakat.Karena komunikasi antara pihak
stasiun televisi dan masyarakatlah yang saat ini menjadi
hambatan.Dengan dibuka hotline ini diharapkan stasiun televisi
mendapatkan masukan dari masyarakat dan masyarakatpun langsung
mendapat penjelasan dari pihak stasiun televisi.Akankah cita-cita cuma
mimpi saja?

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Stay in Shape

on Yahoo! Groups

Find a fitness Group

& get motivated.

Yahoo! Groups

Beauty & Fashion

Connect & share

tips and advice.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Ave Maria

Manneke asbun,

udah ya, bay bay !!

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
>
> Pernyataan Leo Rimba: "Bagian kedua dari lagu AVE MARIA merupakan
BUATAN
> INSTITUSI GEREJA KATOLIK dan _tidak terdapat di dalam Kitab Suci_.
Bunyinya
> demikian: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa
ini sekarang
> dan waktu kami mati, amin". Kata2 itu menjadi bait kedua dari lagu
AVE MARIA."
>
> "So, pinter amat yah institusi gereja itu? Yang pertama asli dari
Kitab Suci
> dan yang kedua merupakan DOGMA. Bukti ? Hmmm,... Santa Maria Bunda
Allah itu
> ASLI BUATAN GEREJA KATOLIK, di Injil gak ada istilah itu. Injil
cuma menulis
> kalau Maria is the mother of Jesus. Gitu aja."
>
> Saya rangkum: jadi, bahwa Maria adalah Bunda Allah, adalah
karangan gereja
> Katolik sendiri, dan tak ada dalam Injil. Injil cuma menyebut
bahwa Maria bunda
> Yesus.
>
> Pertanyaan saya: jadi di mana persoalannya? Di mana bedanya?
Bukankah iman
> Kristiani (tak peduli apapun denominasinya) mengidentikkan Yesus
dan Allah,
> meskipun metafora yang dipakai adalah Putra dan Bapa? Jadi, apa
keliru
> jika "dogma" Katolik yang diberi label "believe system" oleh Leo
Rimba itu
> mengatakan bahwa Maria bunda Allah?
>
> Yang manipulasi atau rekayasa itu di mananya, ya? Wong "dogma"-nya
konsisten
> dengan isi Injil kok, meskipun wording-nya gak persis verbatim?
Memang mungkin
> sebaiknya jangan sok tau dan asal kritik. Di sini jelas yang
berkontradiksi itu
> adalah antara jalan pikiran Leo Rimba sendiri dan kutipan dari
Injil yang ia
> sendiri gunakan di sini, bukan antara Injil dan "dogma" Katolik.
>
> manneke
>
> Quoting leonardo_rimba <leonardo_rimba@...>:
>
> > Thanks to As As,
> >
> > Aku baru ngeh kalau kata2 dari lagu itu diambil dari DOA SALAM
MARIA;
> > so "Ave Maria" means "Salam Maria".
> >
> > Bait pertama itu diambil dari Injil Matius (if I'm correct) dan
> > merupakan salam yang diucapkan oleh Malaikat Gabriel (if I'm
correct
> > also; di Islam Gabriel is Jibril, btw) ketika memberikan kabar
> > kepada Siti Maryam (her name in Islam) bahwa dirinya telah
mengadung
> > oleh Roh'ul Qud's (Kristen di Indonesianya menyebutnya Roh
Kudus).
> >
> > So, the Angel menyapa Maria dengan kata2: "Salam Maria, penuh
> > rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara kaum mu
(wanita),
> > dan terpujilah buah tubuhmu Yesus." Itu asli diambil dari Injil
> > Matius dan merupakan bagian pertama dari DOA SALAM MARIA as well
as
> > bait pertama dari lagu AVE MARIA yang ditulis dalam Bahasa Latin.
> >
> > Bagian kedua dari lagu AVE MARIA merupakan BUATAN INSTITUSI
GEREJA
> > KATOLIK dan _tidak terdapat di dalam Kitab Suci_. Bunyinya
> > demikian: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa
ini
> > sekarang dan waktu kami mati, amin". Kata2 itu menjadi bait
kedua
> > dari lagu AVE MARIA.
> >
> > So, pinter amat yah institusi gereja itu? Yang pertama asli dari
> > Kitab Suci dan yang kedua merupakan DOGMA. Bukti ? Hmmm,...
Santa
> > Maria Bunda Allah itu ASLI BUATAN GEREJA KATOLIK, di Injil gak
ada
> > istilah itu. Injil cuma menulis kalau Maria is the mother of
Jesus.
> > Gitu aja.
> >
> > This is one of the examples of BELIEF SYSTEM (Sistem
Kepercayaan)
> > yang merupakan hasil CULTURE (Budaya) manusia. Segala rekayasa
> > seperti ini ada di SEMUA AGAMA. Ada dan perlu, malahan. Kalo gak
> > direkayasa, gimana mao maju. Kan ada MANAGEMENT, manajemen
keaamaan,
> > bagaimana supaya manusia TAAT BERAGAMA DAN MENYETORKAN hasil
karya
> > berupa DUIT en TENAGA.
> >
> > Mulanya demi KEPENTINGAN UMUM or kepentingan bersama.
Kepentingan
> > umat juga. Tetapi, karna namanya MANUSIA, akhirnya di monopoli
> > menjadi kepentingan KELOMPOK EKSKLUSIVE which is yang memegang
> > MONOPOLI PEMBUATAN SIMBOL2 dari BELIEF SYSTEM itu. Zadi ada
> > manipulasi. Rekayasa dan Manipulasi. Cemuanya ngeyti kan ?
> >
> > Wis, don't be sok tau, katanya. Oyang2 udah tau kalo para
pembuat
> > FATWA emang getol membuat simbol2 yang bisa direkayasa demi
pendaya-
> > gunaan sumber2 langka (notably DUIT) demi POLITIK. Yes, politik,
apa
> > lagi ? Demi siapa ? Principally, secara MULUT DOANG ya DEMI
UMAT.
> > Tapi praktisnya everybody knows lah. Buat dirinya dhewe, siapa
lagi ?
> >
> > Ya gak ya gak ??
> >
> > Leo
> >
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
> > <as2004as_as@> wrote:
> > >
> > > Ave Maria, gratia plena.
> > > Maria, gratia plena
> > > Maria, gratia plena
> > > Ave, ave dominus,
> > > dominus tecum.
> > > Benedicta tu in mulieribus,
> > > et benedictus
> > > et benedictus fructus ventris
> > > ventris tui, Jesus.
> > > Ave Maria.
> > >
> > >
> > >
> > > Sancta Maria,
> > > ora pro nobis,
> > > nobis peccatoribus,
> > > nunc et in hora
> > > mortis nostrae.
> > > Amen
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

Yahoo! Groups

Join a yoga group

and take the stress

out of your life.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Fwd: [jatamers] PETISI DUKUNG KORBAN LAPINDO, CABUT PERPRES 14 TAHUN 2007

"DUKUNG KORBAN LAPINDO, CABUT PERPRES 14 TAHUN 2007"
dengan mengirim nama, alamat atau asal organisasi ke
luluk@jatam. org, pius.ginting@ walhi.or. id,
abi.uplink@yahoo. com, atau beggy@jatam. org.

Mohon juga sebarkan ke milis lainnya

Terima kasih
Andreas

--- Luluk Uliyah <o-manager@jatam.org> wrote:

PETISI "DUKUNG KORBAN LAPINDO, CABUT PERPRES 14 TAHUN
2007"

Lapindo Wajib membayar seluruh kerugian

Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu kawasan kaya
sumber migas dengan total cadangan minyak 249,19 juta
barel dan gas 4,32 TCF. Lebih dari 20 blok yang telah
diijinkan beroperasi berada di kawasan paling padat
di seluruh Pulau Jawa. Lebih dari 13 juta penduduk
yang wilayah hidupnya berada dalam wilayah dalam 16
blok migas (1.796.072,03 Ha) hidup dalam resiko.

Kekayaan minyak dan gas Jawa Timur, tidak sepadan
dengan angka kemiskinan di propinsi ini yang mencapai
20 %. Sebaliknya, Satu perusahaan diantaranya yang
beroperasi di Jawa Timur adalah PT. Lapindo Brantas
Inc. dimiliki oleh Aburizal Bakrie sebagai salah satu
10 orang terkaya di Indonesia.
Lapindo telah menenggelamkan rumah-rumah rakyat yang
ada disekitarnya, mengklaim tidak mampu membayar semua
kerugian yang dilakukanya. Sehingga Lapindo hanya
diwajibkan membayar jual beli tanah dengan angka
kisaran Rp. 4 Trilliun. Padahal total kekayaan
Aburizal Bakrie mencapai Rp. 10,9 Trilliun.
Pundi-pundinya terus akan bertambah setelah beberapa
waktu lalu group Bakrie memenangkan tender pembangunan
jalan tol dan SLI melalui Esia.

Sejak pertama kali meluap, 29 Mei 2006, tidak satu pun
kebijakan yang diambil pemerintah memihak korban.
Keberpihakan pemerintah ditunjukkan dengan
mengeluarkan Perpres Nomor 14 Tahun 2007 pengganti
Kepres 13 Tahun 2006.

Perpres ini menunjukkan ketakutan pemerintah terhadap
perusahaan, bahkan rela menanggung biaya atas
kecerobohan yang dilakukannya. Perpres harus dicabut,
dukung petisi "DUKUNG KORBAN LAPINDO, CABUT PERPRES 14
TAHUN 2007" Dengan mengirim nama, alamat atau asal
organisasi ke luluk@jatam. org, pius.ginting@
walhi.or. id, abi.uplink@yahoo. com, atau beggy@jatam.
org.

Petisi ini dibuka hingga tanggal 8 Nopember 2007 dan
akan diserahkan kepada :
(1) DPR RI, DPD dan Presiden RI
(2) Organisasi Kemanusiaan PBB, UN-OCHA, UNHCR dan
UNEP



PETISI
"DUKUNG KORBAN LAPINDO, CABUT PERPRES 14 TAHUN 2007"

Hampir 2 tahun banjir lumpur Lapindo, lebih 62 ribu
jiwa dari 3 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo telah
menjadi korban. Ada yang meninggal, mengungsi dan
bertebaran di banyak tempat dengan kehidupan yang
tidak menentu. Yang pasti mereka akan menambah angka
penduduk miskin Indonesia.

Penanganan pemerintah terhadap korban lumpur Lapindo
diatur melalui Peraturan Presiden No. 14 tahun 2007
tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Sejak awal, subtansi dan prakteknya merugikan warga
untuk kesekian kalinya. Nasib mereka yang telah
dianggap menerima pembayaran jual beli sepihak senilai
20% juga tidak berarti meminimalkan kerugian korban,
malah menimbulkan berbagai masalah intern pada
keluarga korban. Apatah lagi sisa pembayarannya yang
80%, juga belum ada kejelasan yang pasti.

Perpres ini hanya berlaku untuk sekitar 22.301 jiwa
dari 5.900 keluarga korban lumpur Lapindo dari minimal
5 Desa/Kelurahan yang termasuk dalam Peta Terdampak.
Mereka yang kehilangan tempat tinggal, lahan,
pekerjaan, masa depan dan lain-lain hanya mendapatkan
penanganan sekedarnya. Lebih dari itu, mereka tak lagi
diperlakukan sebagai korban tapi sekedar mitra jual
beli, yang tak akan pernah diganti rugi jika
administrasi jual belinya tidak lengkap.

Bagaimana korban diluar peta versi Perpres, yang
jumlahnya lebih dari 40 ribu jiwa? Hingga saat ini
mereka dibiarkan begitu saja tanpa kejelasan, terancam
keselamatan dan sumber penghidupan dan masa depannya
pun rusak.

Perpres juga tidak menjawab masalah 702 keluarga
pengungsi dari desa Renokenongo yang termasuk dalam
Peta Terdampak tapi mßenolak jual beli versi Perpres.
Hingga saat ini mereka terkatung-katung sebagai
pengungsi (Internally displaced persons) di Pasar Baru
Porong, tanpa perhatian, bagai warga negara yang tak
punya pemerintah. Mereka bahkan dimusuhi, diancam
penggusuran dan berbagai teror lainnya.

Belum lagi pengurusan fasilitas umum, sosial, agama,
kesehatan, pendidikan, ekonomi, transportasi,
lingkungan hidup dan lainnya yang menjadi korban
lumpur panas Lapindo, dan akan dibebankan
pembiayaannya kepada APBN.

Pemerintah SBY-JK sama sekali tak berdaya memaksa
keluarga Bakrie, pemilik saham terbesar Lapindo --yang
juga salah satu menteri di kabinetnya-- untuk
bertanggung jawab.

Dengan alasan diatas, kami mendesak pemerintah dan DPR
RI mengambil langkah berikut:

1. Mencabut Perpres No. 14 tahun 2007 tentang Badan
Pengendalian Lumpur Sidoarjo
2. Segera menerbitkan kebijakan baru yang lebih adil
dan melibatkan korban sebagai pihak yang setara.
3. Menetapkan PT. Lapindo Brantas Inc. sebagai
tersangka pelaku kejahatan lingkungan dan pelanggaran
Hak-hak Asasi Manusia (HAM) berat.
4. Memberhentikan Aburizal Bakrie dari jajaran kabinet
untuk menghindari konflik kepentingan dalam
penyelesaian kasus lumpur Lapindo.

__________________________________________________________
Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Groups about

better endurance.

Yahoo! Groups

Join a Health

& Fitness Group

or create your own.

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Ave Maria

Pernyataan Leo Rimba: "Bagian kedua dari lagu AVE MARIA merupakan BUATAN
INSTITUSI GEREJA KATOLIK dan _tidak terdapat di dalam Kitab Suci_. Bunyinya
demikian: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang
dan waktu kami mati, amin". Kata2 itu menjadi bait kedua dari lagu AVE MARIA."

"So, pinter amat yah institusi gereja itu? Yang pertama asli dari Kitab Suci
dan yang kedua merupakan DOGMA. Bukti ? Hmmm,... Santa Maria Bunda Allah itu
ASLI BUATAN GEREJA KATOLIK, di Injil gak ada istilah itu. Injil cuma menulis
kalau Maria is the mother of Jesus. Gitu aja."

Saya rangkum: jadi, bahwa Maria adalah Bunda Allah, adalah karangan gereja
Katolik sendiri, dan tak ada dalam Injil. Injil cuma menyebut bahwa Maria bunda
Yesus.

Pertanyaan saya: jadi di mana persoalannya? Di mana bedanya? Bukankah iman
Kristiani (tak peduli apapun denominasinya) mengidentikkan Yesus dan Allah,
meskipun metafora yang dipakai adalah Putra dan Bapa? Jadi, apa keliru
jika "dogma" Katolik yang diberi label "believe system" oleh Leo Rimba itu
mengatakan bahwa Maria bunda Allah?

Yang manipulasi atau rekayasa itu di mananya, ya? Wong "dogma"-nya konsisten
dengan isi Injil kok, meskipun wording-nya gak persis verbatim? Memang mungkin
sebaiknya jangan sok tau dan asal kritik. Di sini jelas yang berkontradiksi itu
adalah antara jalan pikiran Leo Rimba sendiri dan kutipan dari Injil yang ia
sendiri gunakan di sini, bukan antara Injil dan "dogma" Katolik.

manneke

Quoting leonardo_rimba <leonardo_rimba@yahoo.com>:

> Thanks to As As,
>
> Aku baru ngeh kalau kata2 dari lagu itu diambil dari DOA SALAM MARIA;
> so "Ave Maria" means "Salam Maria".
>
> Bait pertama itu diambil dari Injil Matius (if I'm correct) dan
> merupakan salam yang diucapkan oleh Malaikat Gabriel (if I'm correct
> also; di Islam Gabriel is Jibril, btw) ketika memberikan kabar
> kepada Siti Maryam (her name in Islam) bahwa dirinya telah mengadung
> oleh Roh'ul Qud's (Kristen di Indonesianya menyebutnya Roh Kudus).
>
> So, the Angel menyapa Maria dengan kata2: "Salam Maria, penuh
> rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara kaum mu (wanita),
> dan terpujilah buah tubuhmu Yesus." Itu asli diambil dari Injil
> Matius dan merupakan bagian pertama dari DOA SALAM MARIA as well as
> bait pertama dari lagu AVE MARIA yang ditulis dalam Bahasa Latin.
>
> Bagian kedua dari lagu AVE MARIA merupakan BUATAN INSTITUSI GEREJA
> KATOLIK dan _tidak terdapat di dalam Kitab Suci_. Bunyinya
> demikian: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini
> sekarang dan waktu kami mati, amin". Kata2 itu menjadi bait kedua
> dari lagu AVE MARIA.
>
> So, pinter amat yah institusi gereja itu? Yang pertama asli dari
> Kitab Suci dan yang kedua merupakan DOGMA. Bukti ? Hmmm,... Santa
> Maria Bunda Allah itu ASLI BUATAN GEREJA KATOLIK, di Injil gak ada
> istilah itu. Injil cuma menulis kalau Maria is the mother of Jesus.
> Gitu aja.
>
> This is one of the examples of BELIEF SYSTEM (Sistem Kepercayaan)
> yang merupakan hasil CULTURE (Budaya) manusia. Segala rekayasa
> seperti ini ada di SEMUA AGAMA. Ada dan perlu, malahan. Kalo gak
> direkayasa, gimana mao maju. Kan ada MANAGEMENT, manajemen keaamaan,
> bagaimana supaya manusia TAAT BERAGAMA DAN MENYETORKAN hasil karya
> berupa DUIT en TENAGA.
>
> Mulanya demi KEPENTINGAN UMUM or kepentingan bersama. Kepentingan
> umat juga. Tetapi, karna namanya MANUSIA, akhirnya di monopoli
> menjadi kepentingan KELOMPOK EKSKLUSIVE which is yang memegang
> MONOPOLI PEMBUATAN SIMBOL2 dari BELIEF SYSTEM itu. Zadi ada
> manipulasi. Rekayasa dan Manipulasi. Cemuanya ngeyti kan ?
>
> Wis, don't be sok tau, katanya. Oyang2 udah tau kalo para pembuat
> FATWA emang getol membuat simbol2 yang bisa direkayasa demi pendaya-
> gunaan sumber2 langka (notably DUIT) demi POLITIK. Yes, politik, apa
> lagi ? Demi siapa ? Principally, secara MULUT DOANG ya DEMI UMAT.
> Tapi praktisnya everybody knows lah. Buat dirinya dhewe, siapa lagi ?
>
> Ya gak ya gak ??
>
> Leo
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
> <as2004as_as@...> wrote:
> >
> > Ave Maria, gratia plena.
> > Maria, gratia plena
> > Maria, gratia plena
> > Ave, ave dominus,
> > dominus tecum.
> > Benedicta tu in mulieribus,
> > et benedictus
> > et benedictus fructus ventris
> > ventris tui, Jesus.
> > Ave Maria.
> >
> >
> >
> > Sancta Maria,
> > ora pro nobis,
> > nobis peccatoribus,
> > nunc et in hora
> > mortis nostrae.
> > Amen
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

Yoga Groups

Exchange insights

with members of

the yoga community.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Ave Maria

Thanks to As As,

Aku baru ngeh kalau kata2 dari lagu itu diambil dari DOA SALAM MARIA;
so "Ave Maria" means "Salam Maria".

Bait pertama itu diambil dari Injil Matius (if I'm correct) dan
merupakan salam yang diucapkan oleh Malaikat Gabriel (if I'm correct
also; di Islam Gabriel is Jibril, btw) ketika memberikan kabar
kepada Siti Maryam (her name in Islam) bahwa dirinya telah mengadung
oleh Roh'ul Qud's (Kristen di Indonesianya menyebutnya Roh Kudus).

So, the Angel menyapa Maria dengan kata2: "Salam Maria, penuh
rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara kaum mu (wanita),
dan terpujilah buah tubuhmu Yesus." Itu asli diambil dari Injil
Matius dan merupakan bagian pertama dari DOA SALAM MARIA as well as
bait pertama dari lagu AVE MARIA yang ditulis dalam Bahasa Latin.

Bagian kedua dari lagu AVE MARIA merupakan BUATAN INSTITUSI GEREJA
KATOLIK dan _tidak terdapat di dalam Kitab Suci_. Bunyinya
demikian: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati, amin". Kata2 itu menjadi bait kedua
dari lagu AVE MARIA.

So, pinter amat yah institusi gereja itu? Yang pertama asli dari
Kitab Suci dan yang kedua merupakan DOGMA. Bukti ? Hmmm,... Santa
Maria Bunda Allah itu ASLI BUATAN GEREJA KATOLIK, di Injil gak ada
istilah itu. Injil cuma menulis kalau Maria is the mother of Jesus.
Gitu aja.

This is one of the examples of BELIEF SYSTEM (Sistem Kepercayaan)
yang merupakan hasil CULTURE (Budaya) manusia. Segala rekayasa
seperti ini ada di SEMUA AGAMA. Ada dan perlu, malahan. Kalo gak
direkayasa, gimana mao maju. Kan ada MANAGEMENT, manajemen keaamaan,
bagaimana supaya manusia TAAT BERAGAMA DAN MENYETORKAN hasil karya
berupa DUIT en TENAGA.

Mulanya demi KEPENTINGAN UMUM or kepentingan bersama. Kepentingan
umat juga. Tetapi, karna namanya MANUSIA, akhirnya di monopoli
menjadi kepentingan KELOMPOK EKSKLUSIVE which is yang memegang
MONOPOLI PEMBUATAN SIMBOL2 dari BELIEF SYSTEM itu. Zadi ada
manipulasi. Rekayasa dan Manipulasi. Cemuanya ngeyti kan ?

Wis, don't be sok tau, katanya. Oyang2 udah tau kalo para pembuat
FATWA emang getol membuat simbol2 yang bisa direkayasa demi pendaya-
gunaan sumber2 langka (notably DUIT) demi POLITIK. Yes, politik, apa
lagi ? Demi siapa ? Principally, secara MULUT DOANG ya DEMI UMAT.
Tapi praktisnya everybody knows lah. Buat dirinya dhewe, siapa lagi ?

Ya gak ya gak ??

Leo

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> Ave Maria, gratia plena.
> Maria, gratia plena
> Maria, gratia plena
> Ave, ave dominus,
> dominus tecum.
> Benedicta tu in mulieribus,
> et benedictus
> et benedictus fructus ventris
> ventris tui, Jesus.
> Ave Maria.
>
>
>
> Sancta Maria,
> ora pro nobis,
> nobis peccatoribus,
> nunc et in hora
> mortis nostrae.
> Amen

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Learn how others are

shedding the pounds.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] iPOD & HP LUMAYAN UNTUK NGABUBURIT

Buat kamu2 yg punya interest gede pada teknologi HP, iPOD ato sebangsanya...and ada mimpi tuk dapet gratisannya, cobain deh kunjungin www.xpango.com tinggal pilih sign-up and ketik 90826149 di refferalnya, cukup deh...
 
Good luck guys...


Building a website is a piece of cake.
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Ave Maria

Ave Maria, gratia plena.
Maria, gratia plena
Maria, gratia plena
Ave, ave dominus,
dominus tecum.
Benedicta tu in mulieribus,
et benedictus
et benedictus fructus ventris
ventris tui, Jesus.
Ave Maria.



Sancta Maria,
ora pro nobis,
nobis peccatoribus,
nunc et in hora
mortis nostrae.
Amen

http://www.catholic-kids.com/images/Ave_Maria.jpg


Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Endurance Zone

A Fitness Group

about overall

better endurance.

.

__,_._,___