Rabu, 15 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Balasan: Setali Tiga Uang

Selamat siang,
 
Saudara Widhi, kalau anda ingin memihak si Audifax, atau bahkan si Audifax ingin mendebat, silahkan beradu argumen dengan pemilik blog itu, saya tidak minat.
 
Ini alamat blognya :
 
 
Yang kedua, perihal cacat moralnya Audifax.
 
Beberapa waktu yang lalu si Audifax JOIN- an sama si Vincent menawarkan diri untuk jadi teman diskusi mahasiswa yang ingin menyusun skripsi. Lihat lagi tulisan itu, itu si Audifax yang menulis, bukan si vincent.
 
Apa yang bisa diketahui dari tulisan itu ?  ada dua alternatif :
 
1. Si Audifax tahu bahwa si vincent bisa mikir, sehingga jadi sama-sama menawarkan diri jadi teman diskusi di R-mania.
 
Lihat kata-katanya si Audifax berikut :
------------------
Entah kenapa, dari
pagi hingga menjelang sore saya menemui berbagai
masalah dalam penelitian yang membuat saya dan Vincent
kemudian berpikir
perlunya suatu terobosan.
-----------------------
 
 
2. Ada kemungkinan si Audifax sudah tahu juga bahwa si vincent cacat pikir, tapi kenapa dia bilang si vincent bisa diajak diskusi ? lah ini kaitannya malah jelas ke moralitas !. orang cacat pikir kok disodor-sodorin ke orang.
 
Sekarang dia bilang si vincent cacat pikir,  apa si Audifax tidak cacat moral ?
 
Alternatif 1  : si Audi tahu si vincent bisa mikir, lah terus sekarang dibilang cacat pikir--->si Audi cacat moral.
 
Alternatif 2 : si Audi tahu si vincent nggak bisa mikir, tapi disodor-sodorin sebagai teman diskusi bikin skripsi, terus baru sekarang dibilang cacat moral, cacat pikir,  lebih cacat moral lagi khan ?
 
..............
 
Anda pakai perumpamaan pencoleng , oke saya pakai cara berpikir anda ini.
 
Yang perlu anda selidiki lebih jauh adalah apakah benar si Audifax sudah sadar dari ke-pencolengannya ??
 
Pencoleng yang menjelek-jelekkan sesama pencoleng, cacat moral yang menjelek-jelekkan sesama cacat moral, koruptor yang menjelek-jelekkan sesama koruptor TIDAK menunjukkan si pencoleng yang menjelek-jelekkan rekannya itu sudah sembuh.
 
Paham Wid ?
 
Salam,
Donny K Nowarta
Jakarta
 
=======================
 
hautesurveilance <hautesurveilance@yahoo.com> wrote:
Don Kenow, sini nduk.

PERTAMA, Coba dikirimkan tulisan Audifax yang menunjukan
apa yang digambarkan oleh tulisan yang kau ambil, yaitu:

"Yesus (Yang Benar) disalib oleh masyarakat (Yang Bersalah)
Lia Eden dituduh sesat oleh masyarakat
Maka Lia Eden sama seperti Yesus (Yang Benar)

Logika seperti ini sama saja dengan seperti yang dibawah ini:

Manusia mempunyai tangan dan kaki
Monyet juga mempunyai tangan dan kaki
Maka Manusia sama dengan Monyet"

Dan kita akan periksa bersama. CATATAN LAGI: Kedua silogisme di atas
tak bisa diperbandingkan. Ini sedikit saja: SILOGISME PERTAMA
MENGGUNAKAN KATA 'SEPERTI', ARTINYA 'TIDAK IDENTIK', SILOGISME KEDUA
MEMAKAI 'SAMA DENGAN' ARTINYA 'IDENTIK', PALING TIDAK 'LEBIH IDENTIK'.
BAIKLAH DALAM BHS INGGRIS 'SAMA DENGAN' SELAIN DITERJEMAHKAN 'IS'
(DEFINITIF) JUGA 'EQUALS' (PENYETARAAN), DALAM KASUS 'EQUALS'
SILOGISME KEDUA BISA DITERIMA, SELAMA KESAMADENGANAN ITU ADALAH
SAMA-SAMA MEMILIKI TANGAN DAN KAKI, SEBAGAIMANA
PROPOSISI-PROPOSISINYA. KONKLUSI LENGKAPNYA ADALAH: "MANUSIA SAMA
DENGAN MONYET (DALAM HAL MEMPUNYAI TANGAN DAN KAKI)."

KEDUA, apakah perubahan sikap Audi yang kau tunjukan itu menunjukan
"cacat moral"? Aku akan memberi contoh ekstrim. Apakah jika seorang
pembunuh/pencoleng sadar akan perbuatannya, maka ia disebut cacat moral?


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Drag & drop

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Kelemahan seorang Audifax

HE HE HE. KALAU AUDI UDAH TEBAL, MAKA KOMPATIOLOL INI ADALAH ZOMBIE
PAKDE. TUBUH DOANG, TANPA OTAK, TANPA JIWA. HA HA HA.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "goenardjoadi"
<goenardjoadi@...> wrote:
>
> Ha? Audifax udah mati?
>
> masak sih...... wah menyusul Tuhantu..... dong
>
> salam,
> goen
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x"
> <x69xx96x@> wrote:
> >
> > Nasehat dari tuan kami Vincent Liong...
> >
> > Ketika Audifax tiba-tiba menurunkan saya dari moderator lalu
> menulis
> > sekian banyak kado ulangtahun untuk saya yang sifatnya adalah
> serangan
> > terhadap pribadi, bukan ilmu; Audifax merelahan begitu saja
> > maillistnya menjadi berantakan dari maillist diskusi yang rapi
> menjadi
> > maillist cacimaki.
> >
> > Bagi seorang Audifax kehilangan maillist dan kelepasan
> tanggungjawab
> > sebagai pengelola maillist tidaklah menjadi masalah karena
> kebanggan
> > diri bagi Audifax tidak ditentukan dari faktor di luar diri,
> melainkan
> > faktor konsep tentang siapa diri audifat, derajat Audifax yang
> tinggi
> > yang diukur dari dalam diri Audifax terhadap dalam diri Audifax. Di
> > sisi lain dirinya Audifax tetap memiliki keyakinan-keyakian untuk
> > menghormati, mendewakan, menyembah orang yang memiliki banyak S di
> > ijasahnya.
> >
> > Kelemahan seorang Audifax muncul ketika seorang Audifax bukan
> dilihat
> > dari maillistnya lagi, melainkan dari pribadi seorang Audifax
> sendiri.
> > Ketika sesuatu mulai akhirnya mau-tidak-mau bersentuhan dengan
> citra
> > diri yang dibangun seorang Audifax di dalam dirinya sendiri untuk
> > dirinya sendiri yang memiliki pemisah dengan apa yang ada di luar
> > Audifax. Cukup anda menuliskan tulisan sederhana seperti di bawah
> ini,
> > maka Audifax akan menunjukkan kelemahannya.
> >
> > Saya dan teman-teman yang lain tidak memiliki kelemahan dengan pola
> > yang sama karena ketika membuat citra diri mau tidak mau selain
> faktor
> > internal juga ada faktor eksternal seperti bagaimana kwalitas hidup
> > kita sehari-hari mulai dari kesehatan tubuh, fasilitas hidupnya,
> > kesuksesan karier, dlsb. Jadi citra diri pada kebanyakan orang itu
> > adalah diri sendiri dan di luar diri sendiri sehingga saat di luar
> > diri sendiri yang bermasalah; Dalam kasus Audifax ketika dirinya
> > menolak bertanggungjawab pada maillistnya sendiri Audifax
> samasekali
> > tidak merasa terusik karena citra diri Audifax dibuat, diyakini dan
> > diperuntukan bagi dalam diri Audifax saja. Dalam orang normal
> > benteng-benteng citra diri ini ada dua yaitu yang ada di dalam diri
> > sendiri dan yang di luar diri sendiri sehingga ketika salahsatu
> jatuh
> > maka yang lain bisa mengkompensasikan.
> >
> > Ketika kasusnya seperti Audifax, citra diri di luar dirinya sendiri
> > tidak diperhitungkan, jadi ada satu citra diri di sini yaitu yang
> ada
> > di dalam diri dan tidak pernah menyentuh luar diri, ini adalah Ego.
> >
> > Bagi orang yang hanya memiliki setengah bagian citra diri yaitu
> yang
> > di dalam diri saja, maka segala bentuk tekanan diperhitungkan
> sebagai
> > tekanan pribadi dan harus membahas ke citra diri bagian dalam
> (privat)
> > dari lawannya. Masalahnya masyarakat melihat cira diri itu sebagai
> dua
> > bagian yang utuh yaitu (luar dan dama diri) sehingga cara ini akan
> > memunculkan image negatif terhadap seorang Audifax. Orang hanya mau
> > bersahabat dengan orang yang membentuk citra diri tidak hanya dari
> > dalam diri tetapi juga dari luar diri, bila tidak maka akan ada
> resiko
> > orang tsb lupa pada persahabatan dengan terlalu mudah karena
> dianggap
> > bukan bagian dari citra dirinya.
> >
> > Dalam bertempur seseorang yang hanya berpegang pada kebencian
> (citra
> > diri / ego di dalam diri saja) terhadap pribadi musuhnya, maka dia
> > akan jatuh karena dia lupa bahwa ada faktor lain yang penting yaitu
> > situasi di luar diri sendiri yang bukan ego, bukan emosi, tetapi
> > sekedar situasi di posisi, kondisi, tempat dan waktu tertentu.
> >
> > Semua proses konflik yang dialami Audifax dengan Vincent Liong pada
> > akhirnya akan mengingatkan Audifax bahwa dalam hidup tetap perlu
> yang
> > di luar diri sendiri. Kita perlu badan sehat kalau mau hidup
> panjang,
> > kita perlu punya sahabat kalau ingin ada yang mencintai, kita perlu
> > bertoleransi bahwa lingkungan itu tidak dengan begitu saja
> > menghormati, mencintai, meninggikan diri kita sendiri sebagaimana
> diri
> > kita melakukannya kepada diri kita sendiri.
> >
> > Jiwa tanpa tubuh pada dasarnya adalah kematian.
> > Untuk yang telah R.I.P. (Rest In Peace) Audifax...
> >
> > Kapan Audifax tidak mati lagi? Itu pilihan Audifax. Pertama-tama
> dia
> > harus belajar memisahkan kebencian dengan pengamatan atas situasi
> di
> > luar diri sebagai hal yang independent satu sama lain. Bukan
> kebencian
> > mewakili segalaya, itu mah mereduksi pemahaman diri sendiri
> terhadap
> > keadaan.
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> >
> > disampaikan melalui perantaraan x69xx96x.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Emailsebelumnya...
> > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/29340
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
> > <x69xx96x@> wrote:
> > >
> > > Beberapa minggu belakangan ini tuan kami Vincent Liong dan
> beberapa
> > praktisi Kompatiologi mendapat banyak laporan dari member, sahabat,
> > rekan, dlsb bahwa Audifax telah melakukan pendekatan dengan
> > menghubungi satu per satu orang per chatting (yahoo messanger)
> untuk
> > meminta simpati mereka soal kekejaman Vincent Liong terhadap
> Audifax
> > yang amat sangat semena-mena dan tidak ber-prikemanusiaan; dengan
> cara
> > memutuskan tali persahabatan dengan Vincent Liong, mengundurkan
> diri
> > dari semua maillist, diskusi, dlsb yang berhubungan dengan Vincent
> > Liong dan tentunya Kompatiologi anaknya Vincent Liong.
> > >
> > > Bilamana anda bersimpati, kasihan, turut berduka cita untuk
> Audifax
> > anda diharapkan melakukan tindakan nyata sebagai ungkapan rasa
> > belasungkawa untuk segela unsubscribe di beberapa maillist yang
> > dikelola oleh Vincent Liong dengan sukarela mengirim email kosong
> ke
> > email address: komunikasi_empati-unsubscribe@yahoogroups.com dan
> > vincentliong-unsubscribe@yahoogroups.com , dan membiasakan diri
> > sendiri untuk langsung mendelete email-email yang berhubungan
> dengan
> > Vincent Liong dan kompatiologi bilamana anda menerimanya di email
> anda.
> > >
> > > Atas perhatian dan simpatinya maka saya mewakili tuan kami
> Vincent
> > Liong mengucapkan terimakasih.
> > >
> > > Untuk menghormati yang memposisikan dirinya sendiri sebagai yang
> > telah R.I.P. (Rest In Peace) ...
> > >
> > >
> > > Ttd,
> > > ....
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Kelemahan seorang Audifax

KALIAN KIRA ORANG DI SINI KENA AMNESIA? SEHINGGA AHISTORIS? HA HA HA.
KALAU KALIAN LUPA SIH YAAAA NGGAK HERANLAH, ITU BUKAN AMNESIA BUKAN
APA, YA KARENA OTAK KALIAN MEMANG SECUBIT TAHI HIDUNG. HA HA HA.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x"
<x69xx96x@...> wrote:
>
> Nasehat dari tuan kami Vincent Liong...
>
> Ketika Audifax tiba-tiba menurunkan saya dari moderator lalu menulis
> sekian banyak kado ulangtahun untuk saya yang sifatnya adalah serangan
> terhadap pribadi, bukan ilmu; Audifax merelahan begitu saja
> maillistnya menjadi berantakan dari maillist diskusi yang rapi menjadi
> maillist cacimaki.
>
> Bagi seorang Audifax kehilangan maillist dan kelepasan tanggungjawab
> sebagai pengelola maillist tidaklah menjadi masalah karena kebanggan
> diri bagi Audifax tidak ditentukan dari faktor di luar diri, melainkan
> faktor konsep tentang siapa diri audifat, derajat Audifax yang tinggi
> yang diukur dari dalam diri Audifax terhadap dalam diri Audifax. Di
> sisi lain dirinya Audifax tetap memiliki keyakinan-keyakian untuk
> menghormati, mendewakan, menyembah orang yang memiliki banyak S di
> ijasahnya.
>
> Kelemahan seorang Audifax muncul ketika seorang Audifax bukan dilihat
> dari maillistnya lagi, melainkan dari pribadi seorang Audifax sendiri.
> Ketika sesuatu mulai akhirnya mau-tidak-mau bersentuhan dengan citra
> diri yang dibangun seorang Audifax di dalam dirinya sendiri untuk
> dirinya sendiri yang memiliki pemisah dengan apa yang ada di luar
> Audifax. Cukup anda menuliskan tulisan sederhana seperti di bawah ini,
> maka Audifax akan menunjukkan kelemahannya.
>
> Saya dan teman-teman yang lain tidak memiliki kelemahan dengan pola
> yang sama karena ketika membuat citra diri mau tidak mau selain faktor
> internal juga ada faktor eksternal seperti bagaimana kwalitas hidup
> kita sehari-hari mulai dari kesehatan tubuh, fasilitas hidupnya,
> kesuksesan karier, dlsb. Jadi citra diri pada kebanyakan orang itu
> adalah diri sendiri dan di luar diri sendiri sehingga saat di luar
> diri sendiri yang bermasalah; Dalam kasus Audifax ketika dirinya
> menolak bertanggungjawab pada maillistnya sendiri Audifax samasekali
> tidak merasa terusik karena citra diri Audifax dibuat, diyakini dan
> diperuntukan bagi dalam diri Audifax saja. Dalam orang normal
> benteng-benteng citra diri ini ada dua yaitu yang ada di dalam diri
> sendiri dan yang di luar diri sendiri sehingga ketika salahsatu jatuh
> maka yang lain bisa mengkompensasikan.
>
> Ketika kasusnya seperti Audifax, citra diri di luar dirinya sendiri
> tidak diperhitungkan, jadi ada satu citra diri di sini yaitu yang ada
> di dalam diri dan tidak pernah menyentuh luar diri, ini adalah Ego.
>
> Bagi orang yang hanya memiliki setengah bagian citra diri yaitu yang
> di dalam diri saja, maka segala bentuk tekanan diperhitungkan sebagai
> tekanan pribadi dan harus membahas ke citra diri bagian dalam (privat)
> dari lawannya. Masalahnya masyarakat melihat cira diri itu sebagai dua
> bagian yang utuh yaitu (luar dan dama diri) sehingga cara ini akan
> memunculkan image negatif terhadap seorang Audifax. Orang hanya mau
> bersahabat dengan orang yang membentuk citra diri tidak hanya dari
> dalam diri tetapi juga dari luar diri, bila tidak maka akan ada resiko
> orang tsb lupa pada persahabatan dengan terlalu mudah karena dianggap
> bukan bagian dari citra dirinya.
>
> Dalam bertempur seseorang yang hanya berpegang pada kebencian (citra
> diri / ego di dalam diri saja) terhadap pribadi musuhnya, maka dia
> akan jatuh karena dia lupa bahwa ada faktor lain yang penting yaitu
> situasi di luar diri sendiri yang bukan ego, bukan emosi, tetapi
> sekedar situasi di posisi, kondisi, tempat dan waktu tertentu.
>
> Semua proses konflik yang dialami Audifax dengan Vincent Liong pada
> akhirnya akan mengingatkan Audifax bahwa dalam hidup tetap perlu yang
> di luar diri sendiri. Kita perlu badan sehat kalau mau hidup panjang,
> kita perlu punya sahabat kalau ingin ada yang mencintai, kita perlu
> bertoleransi bahwa lingkungan itu tidak dengan begitu saja
> menghormati, mencintai, meninggikan diri kita sendiri sebagaimana diri
> kita melakukannya kepada diri kita sendiri.
>
> Jiwa tanpa tubuh pada dasarnya adalah kematian.
> Untuk yang telah R.I.P. (Rest In Peace) Audifax...
>
> Kapan Audifax tidak mati lagi? Itu pilihan Audifax. Pertama-tama dia
> harus belajar memisahkan kebencian dengan pengamatan atas situasi di
> luar diri sebagai hal yang independent satu sama lain. Bukan kebencian
> mewakili segalaya, itu mah mereduksi pemahaman diri sendiri terhadap
> keadaan.
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
> disampaikan melalui perantaraan x69xx96x.
>
>
>
>
>
> Emailsebelumnya...
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/29340
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
> <x69xx96x@> wrote:
> >
> > Beberapa minggu belakangan ini tuan kami Vincent Liong dan beberapa
> praktisi Kompatiologi mendapat banyak laporan dari member, sahabat,
> rekan, dlsb bahwa Audifax telah melakukan pendekatan dengan
> menghubungi satu per satu orang per chatting (yahoo messanger) untuk
> meminta simpati mereka soal kekejaman Vincent Liong terhadap Audifax
> yang amat sangat semena-mena dan tidak ber-prikemanusiaan; dengan cara
> memutuskan tali persahabatan dengan Vincent Liong, mengundurkan diri
> dari semua maillist, diskusi, dlsb yang berhubungan dengan Vincent
> Liong dan tentunya Kompatiologi anaknya Vincent Liong.
> >
> > Bilamana anda bersimpati, kasihan, turut berduka cita untuk Audifax
> anda diharapkan melakukan tindakan nyata sebagai ungkapan rasa
> belasungkawa untuk segela unsubscribe di beberapa maillist yang
> dikelola oleh Vincent Liong dengan sukarela mengirim email kosong ke
> email address: komunikasi_empati-unsubscribe@yahoogroups.com dan
> vincentliong-unsubscribe@yahoogroups.com , dan membiasakan diri
> sendiri untuk langsung mendelete email-email yang berhubungan dengan
> Vincent Liong dan kompatiologi bilamana anda menerimanya di email anda.
> >
> > Atas perhatian dan simpatinya maka saya mewakili tuan kami Vincent
> Liong mengucapkan terimakasih.
> >
> > Untuk menghormati yang memposisikan dirinya sendiri sebagai yang
> telah R.I.P. (Rest In Peace) ...
> >
> >
> > Ttd,
> > ....
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

You're invited!

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Kelemahan seorang Audifax

Ha? Audifax udah mati?

masak sih...... wah menyusul Tuhantu..... dong

salam,
goen

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "x69xx96x"
<x69xx96x@...> wrote:
>
> Nasehat dari tuan kami Vincent Liong...
>
> Ketika Audifax tiba-tiba menurunkan saya dari moderator lalu
menulis
> sekian banyak kado ulangtahun untuk saya yang sifatnya adalah
serangan
> terhadap pribadi, bukan ilmu; Audifax merelahan begitu saja
> maillistnya menjadi berantakan dari maillist diskusi yang rapi
menjadi
> maillist cacimaki.
>
> Bagi seorang Audifax kehilangan maillist dan kelepasan
tanggungjawab
> sebagai pengelola maillist tidaklah menjadi masalah karena
kebanggan
> diri bagi Audifax tidak ditentukan dari faktor di luar diri,
melainkan
> faktor konsep tentang siapa diri audifat, derajat Audifax yang
tinggi
> yang diukur dari dalam diri Audifax terhadap dalam diri Audifax. Di
> sisi lain dirinya Audifax tetap memiliki keyakinan-keyakian untuk
> menghormati, mendewakan, menyembah orang yang memiliki banyak S di
> ijasahnya.
>
> Kelemahan seorang Audifax muncul ketika seorang Audifax bukan
dilihat
> dari maillistnya lagi, melainkan dari pribadi seorang Audifax
sendiri.
> Ketika sesuatu mulai akhirnya mau-tidak-mau bersentuhan dengan
citra
> diri yang dibangun seorang Audifax di dalam dirinya sendiri untuk
> dirinya sendiri yang memiliki pemisah dengan apa yang ada di luar
> Audifax. Cukup anda menuliskan tulisan sederhana seperti di bawah
ini,
> maka Audifax akan menunjukkan kelemahannya.
>
> Saya dan teman-teman yang lain tidak memiliki kelemahan dengan pola
> yang sama karena ketika membuat citra diri mau tidak mau selain
faktor
> internal juga ada faktor eksternal seperti bagaimana kwalitas hidup
> kita sehari-hari mulai dari kesehatan tubuh, fasilitas hidupnya,
> kesuksesan karier, dlsb. Jadi citra diri pada kebanyakan orang itu
> adalah diri sendiri dan di luar diri sendiri sehingga saat di luar
> diri sendiri yang bermasalah; Dalam kasus Audifax ketika dirinya
> menolak bertanggungjawab pada maillistnya sendiri Audifax
samasekali
> tidak merasa terusik karena citra diri Audifax dibuat, diyakini dan
> diperuntukan bagi dalam diri Audifax saja. Dalam orang normal
> benteng-benteng citra diri ini ada dua yaitu yang ada di dalam diri
> sendiri dan yang di luar diri sendiri sehingga ketika salahsatu
jatuh
> maka yang lain bisa mengkompensasikan.
>
> Ketika kasusnya seperti Audifax, citra diri di luar dirinya sendiri
> tidak diperhitungkan, jadi ada satu citra diri di sini yaitu yang
ada
> di dalam diri dan tidak pernah menyentuh luar diri, ini adalah Ego.
>
> Bagi orang yang hanya memiliki setengah bagian citra diri yaitu
yang
> di dalam diri saja, maka segala bentuk tekanan diperhitungkan
sebagai
> tekanan pribadi dan harus membahas ke citra diri bagian dalam
(privat)
> dari lawannya. Masalahnya masyarakat melihat cira diri itu sebagai
dua
> bagian yang utuh yaitu (luar dan dama diri) sehingga cara ini akan
> memunculkan image negatif terhadap seorang Audifax. Orang hanya mau
> bersahabat dengan orang yang membentuk citra diri tidak hanya dari
> dalam diri tetapi juga dari luar diri, bila tidak maka akan ada
resiko
> orang tsb lupa pada persahabatan dengan terlalu mudah karena
dianggap
> bukan bagian dari citra dirinya.
>
> Dalam bertempur seseorang yang hanya berpegang pada kebencian
(citra
> diri / ego di dalam diri saja) terhadap pribadi musuhnya, maka dia
> akan jatuh karena dia lupa bahwa ada faktor lain yang penting yaitu
> situasi di luar diri sendiri yang bukan ego, bukan emosi, tetapi
> sekedar situasi di posisi, kondisi, tempat dan waktu tertentu.
>
> Semua proses konflik yang dialami Audifax dengan Vincent Liong pada
> akhirnya akan mengingatkan Audifax bahwa dalam hidup tetap perlu
yang
> di luar diri sendiri. Kita perlu badan sehat kalau mau hidup
panjang,
> kita perlu punya sahabat kalau ingin ada yang mencintai, kita perlu
> bertoleransi bahwa lingkungan itu tidak dengan begitu saja
> menghormati, mencintai, meninggikan diri kita sendiri sebagaimana
diri
> kita melakukannya kepada diri kita sendiri.
>
> Jiwa tanpa tubuh pada dasarnya adalah kematian.
> Untuk yang telah R.I.P. (Rest In Peace) Audifax...
>
> Kapan Audifax tidak mati lagi? Itu pilihan Audifax. Pertama-tama
dia
> harus belajar memisahkan kebencian dengan pengamatan atas situasi
di
> luar diri sebagai hal yang independent satu sama lain. Bukan
kebencian
> mewakili segalaya, itu mah mereduksi pemahaman diri sendiri
terhadap
> keadaan.
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
> disampaikan melalui perantaraan x69xx96x.
>
>
>
>
>
> Emailsebelumnya...
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/29340
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
> <x69xx96x@> wrote:
> >
> > Beberapa minggu belakangan ini tuan kami Vincent Liong dan
beberapa
> praktisi Kompatiologi mendapat banyak laporan dari member, sahabat,
> rekan, dlsb bahwa Audifax telah melakukan pendekatan dengan
> menghubungi satu per satu orang per chatting (yahoo messanger)
untuk
> meminta simpati mereka soal kekejaman Vincent Liong terhadap
Audifax
> yang amat sangat semena-mena dan tidak ber-prikemanusiaan; dengan
cara
> memutuskan tali persahabatan dengan Vincent Liong, mengundurkan
diri
> dari semua maillist, diskusi, dlsb yang berhubungan dengan Vincent
> Liong dan tentunya Kompatiologi anaknya Vincent Liong.
> >
> > Bilamana anda bersimpati, kasihan, turut berduka cita untuk
Audifax
> anda diharapkan melakukan tindakan nyata sebagai ungkapan rasa
> belasungkawa untuk segela unsubscribe di beberapa maillist yang
> dikelola oleh Vincent Liong dengan sukarela mengirim email kosong
ke
> email address: komunikasi_empati-unsubscribe@yahoogroups.com dan
> vincentliong-unsubscribe@yahoogroups.com , dan membiasakan diri
> sendiri untuk langsung mendelete email-email yang berhubungan
dengan
> Vincent Liong dan kompatiologi bilamana anda menerimanya di email
anda.
> >
> > Atas perhatian dan simpatinya maka saya mewakili tuan kami
Vincent
> Liong mengucapkan terimakasih.
> >
> > Untuk menghormati yang memposisikan dirinya sendiri sebagai yang
> telah R.I.P. (Rest In Peace) ...
> >
> >
> > Ttd,
> > ....
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Kayaknya memang harus tanpa effort ya?

Kurang Dhe....kan a,i,u,e tinggal o belum...hohohohohoho...
biar benjudnya jadi mendelep...ndak jd benjud.
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, August 16, 2007 10:22 AM
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: Kayaknya memang harus tanpa effort ya?

*ketawa sampai kejengkang betulan..........*
duhhhhhhhhhhh....
bokong saya sampai benjut!

 
On 8/16/07, ghozansehat <ghozansehat@yahoo.com.sg> wrote:

hehehehe....hihihihi...huhuhuhuhu....hahahahaha....



----- Original Message -----
From: "gotholoco" < gotholoco@yahoo.com>
To: <psikologi_transformatif@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, August 16, 2007 10:04 AM
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Kayaknya memang harus tanpa effort
ya?

> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com,
> Gotholoco<gotholoco@...> wrote:
> >
> > Dear Friends, Berikut tanya jawab melalui YM antara
> > Mas Leo dengan saya tentang MEDITASI MATA DUITAN dan
> > JALAN KELUAR DARI MASALAH KEHIDUPAN. Semoga bermanfaat
> > bagi rekan2 lainnya. (Gotho).
> >
> > +++++++++++++
> >
> > G = Gotho
> > L = Leo
> >
> >
> > G = Mau tanya-tanya lagi tentang MK3 nih.
> >
> > L = Please do, mas.
> >
> > G = Waktu itu kan saya merasa berat di perut, saya dah
> > coba lepasin. Lalu saya coba konsentrasi di pankreas,
> > tapi masih sering perut serasa membuncit.
> >
> > L = Sekarang dilepaskan saja, mas. Gak usah
> > konsentrasi, gak usah pake effort, tapi dijalankan
> > saja. Rasakan "pusat pencernaan" anda itu. Terserah mao
> > ada dimana, lepaskan aja, rasakan aja.
> >
> > Coba dijalanin seperti itu, apa adanya, tanpa usaha
> > untuk mem-balance, tanpa perduli tertarik ke atas atau
> > ke bawah. --Kalau aku lihat, setelah dijalani beberapa
> > saat, akan ok sendiri. Give it a try, ok?
> >
> > G = Kayaknya memang harus tanpa effort ya?
> >
> > L = Harus gitu, mas. Kalo masih pake effort, kita jadi
> > stress sendiri. Jadi tegang. Tegang kan artinya gak
> > rileks. Nah, kalo gak rileks kan akhirnya malah buyar.
> > Maonya konsen, tapi jadinya buyar. --Kalo gak konsen,
> > kalo dibiarin aja, malah akhirnya ok aja.
> >
> > G = Beberapa hari ini banyak masalah keuangan yang
> > datang bertubi-tubi, saya coba untuk ikhlas (karena
> > saya masih sering menyalahkan lingkungan dan orang
> > lain) dan pasrah, berusaha enjoy dan lepas aja gitu,
> > tapi di dalam kayaknya masih ada yang menggumpal.
> > Kemarin, ada teman saya yang melihat kalau pankreas saya
> > redup tidak seperti biasanya. Dia juga langsung bilang
> > kalau saya selalu berusaha enjoy di luar, tapi di
> > dalam sebenarnya masih mules mules (ada taik terpendam).
> >
> > L - Gak usah dipikirin orang laen bilang apa. Kalau
> > anda Ikhlas, kalau anda Pasrah,...Yang penting anda
> > ambil satu posisi, BERJONGKOK dan itu yang MUSTI anda jalanin.
> > In this case Ikhlas dan Pasrah. Ikhlaskan saja.... gak usah
> > disesali. Pasrahkan saja,.... gak usah ngotot that the
> > outcome should be such and such. Dibiarkan saja.
> > Diambangkan saja. Dan janganlah BEOL sambil berjalan-jalan
> > biasa saja.
> >
> >
> > G = Ok, saya coba pake colok pantat. Makasih banyak Mas.
> >
> > L = You're welcome. Dont forget ikhlas its like BAB(losing your
> tokai). Bye now!
>
>
> > [Gotho adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSSEKSUAL
> > dan bisa dihubungi di nomor HP: 0809-888-234
> > E-mail: < Gotholoco@yahoo.com>.
> > Tentang REKON MATA DUITAN, please see this link:
> > < http://groups.yahoo.com/group/Seksual-Indonesia/message/1046>.
>
>
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Balasan: [curhatgame] just do it like nike...

apalagi kalau psikolognya juga pelupa
seperti saya......
*hhhhhhhhhh.......... gejala premenopause dini kali neeeeee*
hahahaha

 
On 8/16/07, gotholoco <gotholoco@yahoo.com> wrote:

Jeng Lulu...
Soal berbagi rahasia bener emang kudu ati-ati.
Mengapa? Karena itu tadi jujur sering di salahartikan tolol atau
bodoh. Di sisi lain ada yang dinamakan "privacy". Artinya meskipun
nanti jeng lulu menikah mempunyai suami lalu bersetubuh satu jiwa, itu
tetap setelahnya dia dan lulu adalah orang yang berbeda. Rambut sama
item isi kepala tetep beda beda(tetep ada jarak), yang paling penting
adalah bagaimana membuat orang lain bahagia, karena tidak ada
seorangpun manusia yang suka dicela atau dihina, sudah kodrat
darisananya "butuh" pujian. Penting sekali JAIM(jaga imej) itu asal
dengan dasar niat tulus membahagiakan orang lain,siapapun itu (dan
membahagiakan diri sendiri tentunya), .

Satu contoh kasus, saya pernah untuk jujur kepada psikolog ketika
testing psikotes, si psikolog nanya ke aku, "apa kelemahan yang paling
menonjol di diri anda?" lalu saya jawab, "saya ini orangnya pelupa"
misalnya kadang lupa nama-2 sahabat saya. (maksud di dalam hati seh,
saya orangnya ikhlas karena mudah melupakan kesalahan dan kejahatan
orang lain pada saya). Gara-2 jujur, nggak diterima tuh
lamarannya..ha..ha..ha..ha... awas ati-2 jangan pernah jujur sama
psikolog...ha..ha.ha...

Salam JAIM.
PS : Mendingan jaim dan jagajarak daripada jujur yang mengakibatkan
jayus..
ha..ha.ha...ha... jangan lupa yah resep JJJJ. (4J)

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, lulu <lu2_mm@...> wrote:
>
> mas irwan ...
>
> terasa ada satu yang beda ...
> manakala mengetahui bahwa ternyata banyak yang ingin lebih bisa
merasakan ` bahagia `...
> semangat dan semangat lagi ....
> itulah yang terasa ... mungkin karena itulah yang selama ini lu2
cari...
>
> nah masalah berbagi rahasia...
> emang betul tuh mas...kalo sebaiknya apa yang kita tahu ...
> tidak semua orang mengetahuinya ....
> eiittt... tunggu dulu...
> mereka boleh tahu, kalo kita udah klenger.. karena kebanyakan
rahasia, jadi udah gak mempan lagi nih memory dan hanya bisa di atasi
berbagi dan bercerita dengan yang lain ...
>
> trims ya mas irwan ...
> /Lu2
>
>

> Irwan Sutjipto <siao_jin_wan@...> wrote:
> Seorang sahabat bertanya lagi ke japri saya rahasia
untuk tetap bisa fun and enjoy dalam hidup ini, dan kalau saya membuka
kembali memori lama di otak saya, pernah di salah satu forum di
internet ini, ada seseorang yang mengatakan bahwa saya itu enak karena
tidak punya masalah dalam hidup saya....
>
> Ya, rasanya, tidak ada seorang manusiapun di dunia ini yang tidak
punya masalah, mungkin cuma seorang manusia yang sori idiot dan tidak
bisa berpikir yang tidak punya masalah dan itupun, di salah satu film
yang berdasarkan kisah nyata (katanya begitu), ketika seorang anak
yang terbelakang mentalnya pada suatu hari bisa memahami sedikit
kenyataan hidupnya, dia pun lalu menangis sedih.... :(
>
> Dari bacaan lain dan juga pernah saya tuliskan, masalah itu adalah
sesuatu yang ada penyelesaiannya atau bisa diselesaikan, anda lapar
misalnya bisa anda selesaikan dengan makan, itu kalau ada yang
dimakan,kalau tidak ada, ya itu sudah bukan masalah lagi, tapi fakta
bahwa anda tidak bisa makan karena tidak ada makanan, jadi ada dua
pilihan membalikkan keadaan itu menjadi masalah dan anda mencari
solusinya dengan mencari makanan atau anda membiarkannya tetap menjadi
suatu keadaan, fakta bahwa anda belum makan dan akan kelaparan.. itu
pilihan anda.
>
> Nah balik ke soal rahasia untuk bisa fun dan enjoy, saya katakan
ke sahabat itu, rahasia agar tetap bisa fun dan enjoy adalah anda
mesti menyimpan sesedikit mungkin rahasia dalam diri anda, namun,
bukan berarti harus menceritakan semua rahasia anda keseluruh dunia,
tidak juga.
>
> Anda mesti membagi rahasia anda kepada orang yang tepat, orang
yang anda ketahui dengan persis tidak akan menjadikan rahasia anda itu
menjadi bumerang atau senjata untuk membunuh anda di masa depan,
sharinglah kepada orang yang tepat dan kurangilah kebiasaan berkeluh
kesah. Jangan memenuhi pikiran anda dengan keluhan-keluhan hehehe...
kalo ada yaa ngobrol lah dengan teman-teman anda.
>
> Selain itu anda mesti membuang kebiasaan menyimpan niat atau
rencana-rencana yang mendetail dan sempurna entah itu baik dan
terutama rencana buruk, buatlah rencana secara garis besar dan
detailnya tergantung situasi lapangan, karena toh tidak ada yang
pasti, biar juga kita tahu besok matahari akan terbit tapi urusan
matahari itu urusan dia sendiri... namun, bukan berarti anda tidak
membuat persiapan untuk hari esok, ya tidak juga... bersiap untuk esok
itu bukan berpikir untuk besok hehehehee.. menyimpan uang untuk besok
itu penting, tapi berpikir untuk menyimpan uang sambil berjalan ke
Mall untuk membeli sesuatu yang belum tentu anda butuhkan dalam
seminggu-dua minggu ini adalah perbuatan konyol... istilah bulenya
think to do and do it are different things.. hehehe cieee keren dikit
nih.. ya boleh dong :))
>
> Nah, sisanya anda cari sendiri di buku-buku tentang how to life
happily, enjoy dll dll hehehehe saya mo pulang dulu ya... cape nih..
nanya melulu mikir dong :)) hehehehe eh salah lakukan saja, just do it
like Nike...
>
> 150807
> PS: kalo anda beli barang murah/diskon dan pasti dipakai dalam
sebulan dua bulan, nggak salah juga loh itu namanya planning buat hari
esok juga.. hehehehe apa lagi yah.. tanya sama Mama kamu gih!!!! pasti
dia tahu.


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Mail

Drag & drop

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

.

__,_._,___