Jumat, 10 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Bandung sudah dipenuhi orang gila ? Berita dari Dr. No.


lho emang gak tau kalo topi cuma ada satu ...???
ada lagu nya lagi.

topi saya bundar
bundar topi saya
kalau tidak bundar
bukan topi saya.

jadi kalo gak bundar bukan topi saya

bukan masalah fixed dan non fixed,

tulung disimak lagunya yaaaaaaaaaaaa

salam topi bundar, sisc

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> topi yang fixed atau
> yang bisa dubuka
> hehehe
>
> non_sisca <non_sisca@...> wrote:
> Suatu pergeseran budaya serba salah :
>
> Kalo masuk elevator selayaknya wanita masuk duluan, sip !
>
> Tapi hati2 lho, sebijak mungkin hanya terhadap pasangan atau
wanita2
> dalam kelompoknya saat itu. Karena bila sampai menunggu sampai
semua
> wanita masuk, hehehe.....bisa gak masuk2, n terpisah dari
> pasangan/rombongan, bisa repot, malahan dicembetutin.
>
> Nah, ini juga praktek keren yang masih saya temukan, bahwa pria
akan
> membukakan pintu dan mempersilahkan wanita masuk tanpa membuka
pintu,
> dan setelah itu baru si pria akan masuk.
>
> Asal saja, jangan lho dipersilahkan masuk terlebih dahulu karena
> ruangannya mencurigakan dan menakutkan, mana gelap ruangannya.
Kalau
> itu mah, silahkan pria masuk dulu yaaaaaa.........lady first ? no
> way.
>
> Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama, kalau
> si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat wanita
> berdiri, maka si pria juga ikut berdiri. Nah, ini juga masih
> ditemukan. Hehehe....seru deh.
>
> Cuma lebih baik dalam suasana dinner tertentu, dan tentu saja ada
> pelayan yang siap dan sudah di set up (di-training) mengenai
urutan
> hidangan dan tata cara penyajian, sehingga semua dapat berjalan
> sesuai proporsionalnya, dan yang menikmati dinner tidak perlu lagi
> repot2 mengatur.
> Wanita juga harus tau diri dalam hal ini, jangan mondar-mandir
terus,
> karena akan menyebabkan pria turun naik (lalu engsel kakinya
> terlepas) huahaha... dan pembicaraan menjadi terganggu.
>
> Dan boleh juga saat2 tertentu dinner for two, yang tidak terlalu
> formal, pria lah yang meng-set up semuanya, tuan rumah sekaligus
> melayani, so lady nya hanya duduk dan menikmati saja. Sip ! (lady
> boleh juga nawarin bantuan, tapi liat sikon misalnya kalo
hidangannya
> kelamaan keluarnya..........nah ada apa coba.......kan harus
> diselidiki, 'Sir, are you okay....???')
>
> Lalu bisa bergantian juga, Lady yang menjadi 'tuan rumah'
sekaligus
> melayani makan, so di sini lady nya lebih baik sudah menyiapkan
> hidangan2, yang tinggal dihidangkan per course, yang kalau memang
> perlu cukup di-hangatkan kembali dalam waktu singkat, sehingga
pria
> tidak perlu naik turun terlalu banyak karena lady nya sering
> meninggalkan meja untuk menjemput hidangan, kan kasian pria nya
bisa
> osteoporosis, kalo engselnya gak kuat. hehehehe...Lebih asyik
lagi,
> lalu kalo pria nya menawarkan diri untuk ikut membantu mengambil
> hidangan, sip !
>
> Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan
mencopot
> topinya walaupun sebentar. Yak, betul, masih sering juga
ditemukan.
> Biasanya diiringi dengan anggukan kepala sedikit sekadar menyapa.
>
> Nah, kalo hujan, dan topi nya buat nahan hujan, wanita maklum koq
> kalo topi cukup diangkat ke atas dikit, ngangguk dikit, udah.
>
> Cuma hati2 lho, gak perlu ketemu setiap wanita di jalan lalu
begitu.
> Kalau jalan ama pasangan, dan pria nya begitu ama semua wanita,
> wuaaaahh....bisa terlambat nonton di bioskop, huahahahahaha....
untuk
> late show aja bisa2 telat. Apalagi kalo lagi nyetir, berpapasan
ama
> wanita lalu ngangkat topi ...bikin bete....hehehe...kalo navigator
di
> samping kurang lihai, bisa nabraakkkkkkkkk.....gubrak........ topi
> nya terbang, gak bertopi deh. ......
>
> Wanti2 bagi yang gak make topi, gak usah ngotot lalu maksain make
> topi biar bisa angkat topi. Apalagi yang pake wig, jangan sekali2
> ngangkat wig, bisa ketahuan rahasianya, dan bukannya dianggap
sopan,
> malah lucuuuu.....nanti ada yang tertawa, tersinggggunnnnnggggg...
> dibilang gak tau sopan santun....padahal nahan ketawa kan bisa
sakit
> peruuuuttttttt........
>
>
> as as pake topi tidak ???
> hehehe....
>
> salam topi, sisc
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
> <as2004as_as@> wrote:
> >
> > bold; color: #628c2a; font-size: 100%; line-height:
122%; }
> #ygrp-sponsor .ad a{ text-decoration: none; } #ygrp-sponsor .ad
> a:hover{ text-decoration: underline; } #ygrp-sponsor .ad p{
margin:
> 0; } o {font-size: 0; } .MsoNormal { margin: 0 0 0 0; } #ygrp-
text
> tt{ font-size: 120%;
> >
> >
> >
> > doktor_no wrote:
> >
> > Tadi malam di Bandung ada acara
> > gala dinner yang digelar oleh harian Pikiran Rakyat yang
> mengundang
> > Miss Universe Riyo Mori di Hotel Savoy Homann. Acara gala
dinner di
> > Bandung itu adalah dalam acara Malam Amal yang punya tujuan2
> > sosial. Tetapi beberapa jam sebelum acara dimulai, ada demo di
> depan
> > Hotel dari "orang2 gila" yang tergabung di BMW, KAMMI dan GPI,
dan
> > akibat dari demo itu, Riyo Mori batal hadir pada acara tersebut.
> > (baca:
>
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/
> 10/time/203108/idnews/815833/idkanal/10 ).
> > Menurut berita yang sama, Riyo Mori sampai dibikin "sakit
perut"
> oleh
> > demo dari "orang2 gila" tsb. yang mengeluarkan ancaman2 terhadap
> > manager hotel serta membentangkan spanduk2 yang a.l. berbunyi
> > "Miss Universe Simbol Kemaksiatan Dunia" dan "Pelaku Maksiat Kok
> > Dihormati". Padahal perlu diketahui saja, Riyo Mori sudah lama
> tinggal di
> > negara Canada (dengan sekolah di Centennial Secondary School di
> > Belleville, Ontario, Canada, serta sekolah di Mount Douglas
> Secondary
> > School in Victoria, Canada). Dan di Canada itu, ada beberapa
> kebiasaan
> > yang sangat menghargai wanita, seperti:
> >
> > 1. Kalau pria dan wanita masuk elevator, biasanya si pria
menyuruh
> si
> > wanita masuk duluan.
> >
> > 2. Kalau pria dan wanita mau masuk ruangan yang pintunya sedang
> ter-
> > tutup, si pria akan membukakan pintu dan mempersilakan si
> wanita
> > masuk tanpa membuka pintu, dan setelah itu baru si pria
akan
> masuk.
> >
> > 3. Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama,
kalau
> > si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat
wanita
> > berdiri, maka si pria juga ikut berdiri.
> >
> > 4. Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan
> mencopot
> > topinya walaupun sebentar.
> >
> > 5. Dan masih banyak lagi.
> >
> > Nah.. karena AK adalah forum diskusi, maka jangan heran kalau
ada
> > anggota2 yang ingin mencari tahu tentang penyakit apa yang ada
> didalam
> > tempurung kepala dari "orang2 gila" yang mendemo Miss Universe
Riyo
> > Mori di Bandung itu.
> >
> > Dr.No
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Pinpoint customers who are looking for what you sell.
> >
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Park yourself in front of a world of choices in alternative
vehicles.
> Visit the Yahoo! Auto Green Center.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Bandung sudah dipenuhi orang gila ? Berita dari Dr. No.

topi yang fixed atau
yang bisa dubuka
hehehe

non_sisca <non_sisca@yahoo.co.in> wrote:


Suatu pergeseran budaya serba salah :

Kalo masuk elevator selayaknya wanita masuk duluan, sip !

Tapi hati2 lho, sebijak mungkin hanya terhadap pasangan atau wanita2
dalam kelompoknya saat itu. Karena bila sampai menunggu sampai semua
wanita masuk, hehehe.....bisa gak masuk2, n terpisah dari
pasangan/rombongan, bisa repot, malahan dicembetutin.

Nah, ini juga praktek keren yang masih saya temukan, bahwa pria akan
membukakan pintu dan mempersilahkan wanita masuk tanpa membuka pintu,
dan setelah itu baru si pria akan masuk.

Asal saja, jangan lho dipersilahkan masuk terlebih dahulu karena
ruangannya mencurigakan dan menakutkan, mana gelap ruangannya. Kalau
itu mah, silahkan pria masuk dulu yaaaaaa.........lady first ? no
way.

Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama, kalau
si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat wanita
berdiri, maka si pria juga ikut berdiri. Nah, ini juga masih
ditemukan. Hehehe....seru deh.

Cuma lebih baik dalam suasana dinner tertentu, dan tentu saja ada
pelayan yang siap dan sudah di set up (di-training) mengenai urutan
hidangan dan tata cara penyajian, sehingga semua dapat berjalan
sesuai proporsionalnya, dan yang menikmati dinner tidak perlu lagi
repot2 mengatur.
Wanita juga harus tau diri dalam hal ini, jangan mondar-mandir terus,
karena akan menyebabkan pria turun naik (lalu engsel kakinya
terlepas) huahaha... dan pembicaraan menjadi terganggu.

Dan boleh juga saat2 tertentu dinner for two, yang tidak terlalu
formal, pria lah yang meng-set up semuanya, tuan rumah sekaligus
melayani, so lady nya hanya duduk dan menikmati saja. Sip ! (lady
boleh juga nawarin bantuan, tapi liat sikon misalnya kalo hidangannya
kelamaan keluarnya..........nah ada apa coba.......kan harus
diselidiki, 'Sir, are you okay....???')

Lalu bisa bergantian juga, Lady yang menjadi 'tuan rumah' sekaligus
melayani makan, so di sini lady nya lebih baik sudah menyiapkan
hidangan2, yang tinggal dihidangkan per course, yang kalau memang
perlu cukup di-hangatkan kembali dalam waktu singkat, sehingga pria
tidak perlu naik turun terlalu banyak karena lady nya sering
meninggalkan meja untuk menjemput hidangan, kan kasian pria nya bisa
osteoporosis, kalo engselnya gak kuat. hehehehe...Lebih asyik lagi,
lalu kalo pria nya menawarkan diri untuk ikut membantu mengambil
hidangan, sip !

Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan mencopot
topinya walaupun sebentar. Yak, betul, masih sering juga ditemukan.
Biasanya diiringi dengan anggukan kepala sedikit sekadar menyapa.

Nah, kalo hujan, dan topi nya buat nahan hujan, wanita maklum koq
kalo topi cukup diangkat ke atas dikit, ngangguk dikit, udah.

Cuma hati2 lho, gak perlu ketemu setiap wanita di jalan lalu begitu.
Kalau jalan ama pasangan, dan pria nya begitu ama semua wanita,
wuaaaahh....bisa terlambat nonton di bioskop, huahahahahaha.... untuk
late show aja bisa2 telat. Apalagi kalo lagi nyetir, berpapasan ama
wanita lalu ngangkat topi ...bikin bete....hehehe...kalo navigator di
samping kurang lihai, bisa nabraakkkkkkkkk.....gubrak........ topi
nya terbang, gak bertopi deh. ......

Wanti2 bagi yang gak make topi, gak usah ngotot lalu maksain make
topi biar bisa angkat topi. Apalagi yang pake wig, jangan sekali2
ngangkat wig, bisa ketahuan rahasianya, dan bukannya dianggap sopan,
malah lucuuuu.....nanti ada yang tertawa, tersinggggunnnnnggggg...
dibilang gak tau sopan santun....padahal nahan ketawa kan bisa sakit
peruuuuttttttt........


as as pake topi tidak ???
hehehe....

salam topi, sisc

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> bold; color: #628c2a; font-size: 100%; line-height: 122%; }
#ygrp-sponsor .ad a{ text-decoration: none; } #ygrp-sponsor .ad
a:hover{ text-decoration: underline; } #ygrp-sponsor .ad p{ margin:
0; } o {font-size: 0; } .MsoNormal { margin: 0 0 0 0; } #ygrp-text
tt{ font-size: 120%;
>
>
>
> doktor_no wrote:
>
> Tadi malam di Bandung ada acara
> gala dinner yang digelar oleh harian Pikiran Rakyat yang
mengundang
> Miss Universe Riyo Mori di Hotel Savoy Homann. Acara gala dinner di
> Bandung itu adalah dalam acara Malam Amal yang punya tujuan2
> sosial. Tetapi beberapa jam sebelum acara dimulai, ada demo di
depan
> Hotel dari "orang2 gila" yang tergabung di BMW, KAMMI dan GPI, dan
> akibat dari demo itu, Riyo Mori batal hadir pada acara tersebut.
> (baca:
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/
10/time/203108/idnews/815833/idkanal/10 ).
> Menurut berita yang sama, Riyo Mori sampai dibikin "sakit perut"
oleh
> demo dari "orang2 gila" tsb. yang mengeluarkan ancaman2 terhadap
> manager hotel serta membentangkan spanduk2 yang a.l. berbunyi
> "Miss Universe Simbol Kemaksiatan Dunia" dan "Pelaku Maksiat Kok
> Dihormati". Padahal perlu diketahui saja, Riyo Mori sudah lama
tinggal di
> negara Canada (dengan sekolah di Centennial Secondary School di
> Belleville, Ontario, Canada, serta sekolah di Mount Douglas
Secondary
> School in Victoria, Canada). Dan di Canada itu, ada beberapa
kebiasaan
> yang sangat menghargai wanita, seperti:
>
> 1. Kalau pria dan wanita masuk elevator, biasanya si pria menyuruh
si
> wanita masuk duluan.
>
> 2. Kalau pria dan wanita mau masuk ruangan yang pintunya sedang
ter-
> tutup, si pria akan membukakan pintu dan mempersilakan si
wanita
> masuk tanpa membuka pintu, dan setelah itu baru si pria akan
masuk.
>
> 3. Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama, kalau
> si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat wanita
> berdiri, maka si pria juga ikut berdiri.
>
> 4. Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan
mencopot
> topinya walaupun sebentar.
>
> 5. Dan masih banyak lagi.
>
> Nah.. karena AK adalah forum diskusi, maka jangan heran kalau ada
> anggota2 yang ingin mencari tahu tentang penyakit apa yang ada
didalam
> tempurung kepala dari "orang2 gila" yang mendemo Miss Universe Riyo
> Mori di Bandung itu.
>
> Dr.No
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Pinpoint customers who are looking for what you sell.
>



Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Bandung sudah dipenuhi orang gila ? Berita dari Dr. No.


Suatu pergeseran budaya serba salah :

Kalo masuk elevator selayaknya wanita masuk duluan, sip !

Tapi hati2 lho, sebijak mungkin hanya terhadap pasangan atau wanita2
dalam kelompoknya saat itu. Karena bila sampai menunggu sampai semua
wanita masuk, hehehe.....bisa gak masuk2, n terpisah dari
pasangan/rombongan, bisa repot, malahan dicembetutin.

Nah, ini juga praktek keren yang masih saya temukan, bahwa pria akan
membukakan pintu dan mempersilahkan wanita masuk tanpa membuka pintu,
dan setelah itu baru si pria akan masuk.

Asal saja, jangan lho dipersilahkan masuk terlebih dahulu karena
ruangannya mencurigakan dan menakutkan, mana gelap ruangannya. Kalau
itu mah, silahkan pria masuk dulu yaaaaaa.........lady first ? no
way.

Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama, kalau
si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat wanita
berdiri, maka si pria juga ikut berdiri. Nah, ini juga masih
ditemukan. Hehehe....seru deh.

Cuma lebih baik dalam suasana dinner tertentu, dan tentu saja ada
pelayan yang siap dan sudah di set up (di-training) mengenai urutan
hidangan dan tata cara penyajian, sehingga semua dapat berjalan
sesuai proporsionalnya, dan yang menikmati dinner tidak perlu lagi
repot2 mengatur.
Wanita juga harus tau diri dalam hal ini, jangan mondar-mandir terus,
karena akan menyebabkan pria turun naik (lalu engsel kakinya
terlepas) huahaha... dan pembicaraan menjadi terganggu.

Dan boleh juga saat2 tertentu dinner for two, yang tidak terlalu
formal, pria lah yang meng-set up semuanya, tuan rumah sekaligus
melayani, so lady nya hanya duduk dan menikmati saja. Sip ! (lady
boleh juga nawarin bantuan, tapi liat sikon misalnya kalo hidangannya
kelamaan keluarnya..........nah ada apa coba.......kan harus
diselidiki, 'Sir, are you okay....???')

Lalu bisa bergantian juga, Lady yang menjadi 'tuan rumah' sekaligus
melayani makan, so di sini lady nya lebih baik sudah menyiapkan
hidangan2, yang tinggal dihidangkan per course, yang kalau memang
perlu cukup di-hangatkan kembali dalam waktu singkat, sehingga pria
tidak perlu naik turun terlalu banyak karena lady nya sering
meninggalkan meja untuk menjemput hidangan, kan kasian pria nya bisa
osteoporosis, kalo engselnya gak kuat. hehehehe...Lebih asyik lagi,
lalu kalo pria nya menawarkan diri untuk ikut membantu mengambil
hidangan, sip !

Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan mencopot
topinya walaupun sebentar. Yak, betul, masih sering juga ditemukan.
Biasanya diiringi dengan anggukan kepala sedikit sekadar menyapa.

Nah, kalo hujan, dan topi nya buat nahan hujan, wanita maklum koq
kalo topi cukup diangkat ke atas dikit, ngangguk dikit, udah.

Cuma hati2 lho, gak perlu ketemu setiap wanita di jalan lalu begitu.
Kalau jalan ama pasangan, dan pria nya begitu ama semua wanita,
wuaaaahh....bisa terlambat nonton di bioskop, huahahahahaha.... untuk
late show aja bisa2 telat. Apalagi kalo lagi nyetir, berpapasan ama
wanita lalu ngangkat topi ...bikin bete....hehehe...kalo navigator di
samping kurang lihai, bisa nabraakkkkkkkkk.....gubrak........ topi
nya terbang, gak bertopi deh. ......

Wanti2 bagi yang gak make topi, gak usah ngotot lalu maksain make
topi biar bisa angkat topi. Apalagi yang pake wig, jangan sekali2
ngangkat wig, bisa ketahuan rahasianya, dan bukannya dianggap sopan,
malah lucuuuu.....nanti ada yang tertawa, tersinggggunnnnnggggg...
dibilang gak tau sopan santun....padahal nahan ketawa kan bisa sakit
peruuuuttttttt........


as as pake topi tidak ???
hehehe....

salam topi, sisc

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> bold; color: #628c2a; font-size: 100%; line-height: 122%; }
#ygrp-sponsor .ad a{ text-decoration: none; } #ygrp-sponsor .ad
a:hover{ text-decoration: underline; } #ygrp-sponsor .ad p{ margin:
0; } o {font-size: 0; } .MsoNormal { margin: 0 0 0 0; } #ygrp-text
tt{ font-size: 120%;
>
>
>
> doktor_no wrote:
>
> Tadi malam di Bandung ada acara
> gala dinner yang digelar oleh harian Pikiran Rakyat yang
mengundang
> Miss Universe Riyo Mori di Hotel Savoy Homann. Acara gala dinner di
> Bandung itu adalah dalam acara Malam Amal yang punya tujuan2
> sosial. Tetapi beberapa jam sebelum acara dimulai, ada demo di
depan
> Hotel dari "orang2 gila" yang tergabung di BMW, KAMMI dan GPI, dan
> akibat dari demo itu, Riyo Mori batal hadir pada acara tersebut.
> (baca:
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/
10/time/203108/idnews/815833/idkanal/10 ).
> Menurut berita yang sama, Riyo Mori sampai dibikin "sakit perut"
oleh
> demo dari "orang2 gila" tsb. yang mengeluarkan ancaman2 terhadap
> manager hotel serta membentangkan spanduk2 yang a.l. berbunyi
> "Miss Universe Simbol Kemaksiatan Dunia" dan "Pelaku Maksiat Kok
> Dihormati". Padahal perlu diketahui saja, Riyo Mori sudah lama
tinggal di
> negara Canada (dengan sekolah di Centennial Secondary School di
> Belleville, Ontario, Canada, serta sekolah di Mount Douglas
Secondary
> School in Victoria, Canada). Dan di Canada itu, ada beberapa
kebiasaan
> yang sangat menghargai wanita, seperti:
>
> 1. Kalau pria dan wanita masuk elevator, biasanya si pria menyuruh
si
> wanita masuk duluan.
>
> 2. Kalau pria dan wanita mau masuk ruangan yang pintunya sedang
ter-
> tutup, si pria akan membukakan pintu dan mempersilakan si
wanita
> masuk tanpa membuka pintu, dan setelah itu baru si pria akan
masuk.
>
> 3. Dalam acara "dinner" dimana pria dan wanita duduk bersama, kalau
> si wanita suatu saat harus pergi meninggalkan meja, saat wanita
> berdiri, maka si pria juga ikut berdiri.
>
> 4. Saat wanita bertemu pria yang bertopi, biasanya si pria akan
mencopot
> topinya walaupun sebentar.
>
> 5. Dan masih banyak lagi.
>
> Nah.. karena AK adalah forum diskusi, maka jangan heran kalau ada
> anggota2 yang ingin mencari tahu tentang penyakit apa yang ada
didalam
> tempurung kepala dari "orang2 gila" yang mendemo Miss Universe Riyo
> Mori di Bandung itu.
>
> Dr.No
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Pinpoint customers who are looking for what you sell.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Yoga Groups

Find Enlightenment

& exchange insights

with other members

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

.

__,_._,___

RE: [psikologi_transformatif] Re: Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)

Ini sih bukan penyakit pak, cuma males belajar aja.


To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
From: goenardjoadi@gmail.com
Date: Sat, 11 Aug 2007 04:10:13 +0000
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)

apa itu penyakit yang sulit spelling seperti

resouch
cut and lost

he he he apa namanya?

salam,
goen

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "swastinika"
<swastinika@...> wrote:
>
>
> Membaca tulisan berikut ini kok saya jadi bingung ya?
Judulnya "Cut &
> Lost dalam Kepemilikan". Tapi.. dalam bahasannya dikaitkan dengan
> "persahabatan". Maksudnya gimana sih?
>
> Memang dalam persahabatan ada perasaan kepemilikan? Bukannya kalau
> sebuah hubungan antar dua manusia sudah diwarnai dengan rasa
> kepemilikan, ketulusan persahabatan itu hilang? Jadi, persahabatan
dan
> kepemilikan itu (menurut saya yang bodoh ini) bertolak belakang ;)
>
> Eh.. nggak menurut saya aja ding! Menurut Don Corleone juga ;).
Kata Don
> Corleone (yang senior, bukan yang Michael Corleone), "I'll give
him an
> offer he cannot refuse.. I offer him FRIENDSHIP". Berarti
persahabatan
> itu kan bukan kepemilikan ya? Soalnya kalau keduanya identik, Don
> Corleone nggak perlu repot2 nawarin friendship, lha wong dia bisa
> memiliki siapa aja yang dia mau ;)
>
> *kayaknya kalo nggak mau bingung, harus ngopi resepnya Budhe Ratih:
> delete semua email dari nama2 tertentu.. hehehe.. *
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
> <x69xx96x@> wrote:
> >
> > Note: forwarded message attached.
> >
> > ---------------------------------
> > Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel
today!
> > Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)
> > Oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
> >
> >
> > Dalam hidup ini ada yang menjadi milik kita dan ada
> > yang menjadi milik orang lain. Ada yang menjadi milik
> > orang lain lalu berpindah tangan dan akhirnya menjadi
> > milik kita. Ada yang menjadi milik kita lalu berpindah
> > tangan menjadi milik orang lain.
> >
> > Adalah hal yang wajar adanya untuk berjuang
> > mempertahankan apa yang menjadi milik kita atau malah
> > berusaha mengambil milik orang lain untuk
> > menjadikannya milik kita.
> >
> > Tetapi adalah hal yang fatal bilamana kita beranggapan
> > bahwa bilamana sesuatu yang sudah menjadi milik kita,
> > lalu bukan lagi milik kita atau bahkan menjadi orang
> > lain maka kita harus mematikannya, memusnahkannya
> > hingga tidak bersisa-lagi, sehingga tidak bisa menjadi
> > milik siapa-siapa. Kita mati asalkan orang lain juga
> > harus turut mati.
> >
> > Bila kita memiliki sikap fatal tsb dalam persahabatan,
> > maka bisa digambarkan ada tiga kelompok orang:
> > * Pertama sekelompok besar orang yang tidak
> > berhubungan dengan kita.
> > * Kedua, sekelompok orang yang berhubungan dengan kita
> > dimana dia ada sebagai milik kita atau masih dapat
> > kita manfaatkan.
> > * Ketiga, sekelompok orang yang berhubungan dengan
> > kita tetapi bukan milik kita, juga tidak bisa kita
> > manfaatkan.
> >
> > Dalam tiga kelompok orang ini yang paling tidak aman
> > adalah kelompok kedua; yang berhubungan dengan kita
> > atau masih dapat kita manfaatkan. Bilamana ia harus
> > pergi dari diri kita, maka kita akan mematikannya
> > sampai semaksimal mungkin. Kelompok pertama dan
> > kelompok ketiga tidak terganggu keamanan-nya karena
> > tidak ada hal yang mengikat terhadap kita sehingga
> > kita tidak merasa memiliki ghak mematikannya.
> >
> > -----
> >
> > Nah, ini yang saya lihat dari pola budaya Audifax
> > dalam menghadapi saya dengan sekian banyak usahanya
> > untuk menjatuhkan saya dan kompatiologi sampai
> > diusahakan sebisa mungkin tidak boleh tampak sisanya
> > lagi. Inilah budaya yang paling fatal yang harus
> > diperbaiki dari diri Audifax karena budaya inilah yang
> > membuat masa lalu, sekarang dan di masa yang akan
> > datang orang takut untuk menjalin hubungan dengan
> > Audifax entah itu persahabatan, relasi kerja atau
> > hubungan keintiman.
> >
> > Budaya ini disebabkan oleh trauma merasa tidak aman
> > karena perasaan sendirian yang cukup lama dan rasa iri
> > bahwa orang lain tidak sendirian sedangkan saya
> > sendirian. Cara mengatasinya adalah dengan belajar
> > untuk cut and lost terhadap perasaan memiliki atas
> > yang sudah tidak dimiliki. Kita memang harus
> > mempertahankan apa yang menjadi milik kita, tetapi
> > ketika itu bukan lagi milik kita, maka bukannya harus
> > membunuh atau menghancurkannya sehingga tidak bisa
> > dimiliki pihak lain. Melainkan kita mempertahankan apa
> > yang masih menjadi milik kita dan berusaha untuk
> > kembali memiliki apa yang bukan lagi milik kita itu
> > dengan usaha kita semaksimal mungkin. Dapat syukur,
> > tidak dapat ya sudah apa boleh buat.
> >
> > Dengan demikian maka kita tidak membuang tenaga kita
> > untuk menghancurkan apa yang pernah kita miliki demi
> > memenuhi dorongan rasa takut hal tsb menjadi milik
> > orang lain dengan mengambil resiko secara tidak sadar
> > kita kehilangan apa yang terisa, sehingga habislah
> > semuanya.
> >
> > Saya sendiri dalam mempertahankan dan mengejar
> > Cornelia Istiani ya bukan berarti harus menghabisi
> > Istiani karena saat ini bukan milik saya; Melainkan
> > semaksimal mungkin mengejar demi tujuan mendapatkannya
> > entah saya sukses atau gagal. Kalau sukses ya saya
> > harus berjuang mempertahankannya agar tidak hilang
> > untuk kedua kali dengan cara tidak mengulangi
> > kesalahan yang sama.
> >
> > Dalam menghadapi Haute, saya marah ya saya marah, saat
> > tidak terlalu marah ya saya adem lagi, maka dari itu
> > komentaran saya soal Haute itu naik dan turun seperti
> > ombak kadang sangat sebal kadang ya biasa saja. Jadi
> > saya tidak buang tenaga khan…
> >
> > Audifax boleh menganggap saya menekannya lagi, tetapi
> > baik email ini, email `Kepada Audifax', dlsb saya
> > hanya mengingatkan Audifax untuk tidak terlalu sibuk
> > bertarung dengam semboyan "mari sama-sama mati saja,
> > saya tidak mau mati sendirian" melainkan jagalah modal
> > yang tersisa dari dirimu. Lalu berusahalah untuk tidak
> > gagal lagi, mengulangi kesalahan yang sama di kemudian
> > hari.
> >
> > Ingat, resourch (modal / ketersediaan bahan) itu
> > selalu terbatas.
> >
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> > Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2007
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://au.messenger.yahoo.com
> >
>




Windows Live Spaces is here! It's easy to create your own personal Web site. Check it out!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

Get on board

You're invited to try

the all-new Mail Beta.

Find Enlightenment

Yoga groups and

resources on

Yahoo! Groups.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)

OMONG KOSONG DARI OTAK KOSONG APA LAGI INI?
HA HA HA. MASIH BERANI NGOMONG, ANJING IDIOTKU? CIS! KAU MEMANG ANJING
IDIOT TUNA RUPA! SEPERTI KUBILANG" "TANAH PUN TAK SUDI MENERIMA MAYAT
BEDEBAH SEPERTI DIRIMU". HA HA HA HA.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
<x69xx96x@...> wrote:
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
> Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)
> Oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
>
>
> Dalam hidup ini ada yang menjadi milik kita dan ada
> yang menjadi milik orang lain. Ada yang menjadi milik
> orang lain lalu berpindah tangan dan akhirnya menjadi
> milik kita. Ada yang menjadi milik kita lalu berpindah
> tangan menjadi milik orang lain.
>
> Adalah hal yang wajar adanya untuk berjuang
> mempertahankan apa yang menjadi milik kita atau malah
> berusaha mengambil milik orang lain untuk
> menjadikannya milik kita.
>
> Tetapi adalah hal yang fatal bilamana kita beranggapan
> bahwa bilamana sesuatu yang sudah menjadi milik kita,
> lalu bukan lagi milik kita atau bahkan menjadi orang
> lain maka kita harus mematikannya, memusnahkannya
> hingga tidak bersisa-lagi, sehingga tidak bisa menjadi
> milik siapa-siapa. Kita mati asalkan orang lain juga
> harus turut mati.
>
> Bila kita memiliki sikap fatal tsb dalam persahabatan,
> maka bisa digambarkan ada tiga kelompok orang:
> * Pertama sekelompok besar orang yang tidak
> berhubungan dengan kita.
> * Kedua, sekelompok orang yang berhubungan dengan kita
> dimana dia ada sebagai milik kita atau masih dapat
> kita manfaatkan.
> * Ketiga, sekelompok orang yang berhubungan dengan
> kita tetapi bukan milik kita, juga tidak bisa kita
> manfaatkan.
>
> Dalam tiga kelompok orang ini yang paling tidak aman
> adalah kelompok kedua; yang berhubungan dengan kita
> atau masih dapat kita manfaatkan. Bilamana ia harus
> pergi dari diri kita, maka kita akan mematikannya
> sampai semaksimal mungkin. Kelompok pertama dan
> kelompok ketiga tidak terganggu keamanan-nya karena
> tidak ada hal yang mengikat terhadap kita sehingga
> kita tidak merasa memiliki ghak mematikannya.
>
> -----
>
> Nah, ini yang saya lihat dari pola budaya Audifax
> dalam menghadapi saya dengan sekian banyak usahanya
> untuk menjatuhkan saya dan kompatiologi sampai
> diusahakan sebisa mungkin tidak boleh tampak sisanya
> lagi. Inilah budaya yang paling fatal yang harus
> diperbaiki dari diri Audifax karena budaya inilah yang
> membuat masa lalu, sekarang dan di masa yang akan
> datang orang takut untuk menjalin hubungan dengan
> Audifax entah itu persahabatan, relasi kerja atau
> hubungan keintiman.
>
> Budaya ini disebabkan oleh trauma merasa tidak aman
> karena perasaan sendirian yang cukup lama dan rasa iri
> bahwa orang lain tidak sendirian sedangkan saya
> sendirian. Cara mengatasinya adalah dengan belajar
> untuk cut and lost terhadap perasaan memiliki atas
> yang sudah tidak dimiliki. Kita memang harus
> mempertahankan apa yang menjadi milik kita, tetapi
> ketika itu bukan lagi milik kita, maka bukannya harus
> membunuh atau menghancurkannya sehingga tidak bisa
> dimiliki pihak lain. Melainkan kita mempertahankan apa
> yang masih menjadi milik kita dan berusaha untuk
> kembali memiliki apa yang bukan lagi milik kita itu
> dengan usaha kita semaksimal mungkin. Dapat syukur,
> tidak dapat ya sudah apa boleh buat.
>
> Dengan demikian maka kita tidak membuang tenaga kita
> untuk menghancurkan apa yang pernah kita miliki demi
> memenuhi dorongan rasa takut hal tsb menjadi milik
> orang lain dengan mengambil resiko secara tidak sadar
> kita kehilangan apa yang terisa, sehingga habislah
> semuanya.
>
> Saya sendiri dalam mempertahankan dan mengejar
> Cornelia Istiani ya bukan berarti harus menghabisi
> Istiani karena saat ini bukan milik saya; Melainkan
> semaksimal mungkin mengejar demi tujuan mendapatkannya
> entah saya sukses atau gagal. Kalau sukses ya saya
> harus berjuang mempertahankannya agar tidak hilang
> untuk kedua kali dengan cara tidak mengulangi
> kesalahan yang sama.
>
> Dalam menghadapi Haute, saya marah ya saya marah, saat
> tidak terlalu marah ya saya adem lagi, maka dari itu
> komentaran saya soal Haute itu naik dan turun seperti
> ombak kadang sangat sebal kadang ya biasa saja. Jadi
> saya tidak buang tenaga khan…
>
> Audifax boleh menganggap saya menekannya lagi, tetapi
> baik email ini, email `Kepada Audifax', dlsb saya
> hanya mengingatkan Audifax untuk tidak terlalu sibuk
> bertarung dengam semboyan "mari sama-sama mati saja,
> saya tidak mau mati sendirian" melainkan jagalah modal
> yang tersisa dari dirimu. Lalu berusahalah untuk tidak
> gagal lagi, mengulangi kesalahan yang sama di kemudian
> hari.
>
> Ingat, resourch (modal / ketersediaan bahan) itu
> selalu terbatas.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2007
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Ada yg straight to the point ngajak cek in

Dear Friends, Berikut dua e-mail dari Mbak Lisa (nama
samaran) kepada saya. Yang pertama tentang CHEATING
alias SELINGKUH; yang kedua tentang PREDIKAT INDIGO.
Jawaban dari saya di bagian paling bawah. Semoga
bermanfaat bagi rekan2 lainnya. (Leo).

+++++++++++++

EMAIL I DARI MBAK LISA: OK KAH UNTUK CHEATING?

Halo Mas Leo,

Sehubungan sama cuplikan imel Mas Leo kemaren...
(<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1057>,
yang subjectnya "And I make my own sins, gitu kan..?
Cape deehhh..."), ini juga soal komitmen, tapi bukan
kewajiban sbg suami. Ya sebatas soal janji2, mulai dr
soal uang sampe soal ngabarin. Tapi akhirnya, setelah
hampir 5 th aku nyerah.

Aku ibu rmh tgg yg ga bisa pake PRT. Jadilah aku
single fighter, semua aku kerjain sendiri, kebayangkan
sumpeknya? Awalnya aku bahagia, ringan. Lama2 krn
suami ga support batin, ya bete juga. Apalagi sekitar
1 th trakhir, klo aku curhat soal apapun dia merasa
disalahkan. Ujung2nya dia marah! Doesn't make sense
kan?

Gimana yg emang ribut? Wah... teriak2an deh kita.
Nyerah dlm hal ini, aku capek menjaga stabilitas
keluarga ini sendirian. Anakku 2: ce 4 th dan co 1 th.
Sbenernya mrk stres klo liat ayah-ibunya brantem. Mo
apa lagi? Aku sabar2in dia malah makin cuek. Wong aku
sakit aja dicuekin, apalgi sehat?

Klo ada ibu rmh tg yg single fighter ngurus rumah n
anak 2 tanpa PRT, kenalin aku ya, biar bisa sharing.
abis suamiku ktanya sih empati, tp kok ga kliatan dr
sikapnya.

Jadi, sejak kira2 bbrp minggu lalu, aku mulai tambah
ngawur. Siapa aja yg ngajak cheating aku ladenin, tapi
kan utk ktemuan itu sebatas wacana. I don't have maid,
remember? Jd ga bisa pergi gitu aja, anak2 taro dmn?
Ada yg straight to the point ngajak cek in, sampe yg
cinta lama bersemi kembali.

Dulu ak klo mo ktemuan suka takut. "nti klo diliat
sodaranya dny gmn? Mo janjian dmn?" etc.. etc... Sejak
titik nadir itu, aku ngikut arus. Malah yg trakhir ini
aku dah mulai dating. Aku kenal dia sih dah lama tapi
lewat milis. Jadi ya akrab, tapi jarang ktemu juga gt
lho, walopun sebatas ngobrol di parking lot ato coffee
house.

First date, cium pipi. second date, cium bibir.
Bahkan, saking nadirnya, aku ga mrasa bsalah. Pdhl
dulu2, klo aku janjian ma temen co aja aku suka mrasa
bsalah bgt sama dny n anak2. Aku menikmati. Dan kita
mulai jadi kyk anak sma pacaran. Seneng bunga2nya.

Kita sih ga menargetkan akan sejauh mana. tapi sooner
or later kan bisa aja sampe bed services. Krn dr awal
jaman dulu aku deket ma dia, aku curhat soal RTku. Dan
sejauh ini sih minimal dia jd tong sampahku (toh bukan
butuh advice jg...).

Persoalannya:

Sejauh mana sih cheating? Klo I make my own sins gitu
apa bisa dibenarkan dg "enjoying life"? Apalagi
kebetulan, seorang teman juga lagi menikmati bunga2
yang sama, cuma bedanya dia sama imam (dulu kita deket
krn aku sempet flirting juga sama imam).

Klo sama imam/romo paling banter kan jalan bareng,
kontak fisik dikit (pegang tangan?). Sama awam memang
lebih terbuka. Klo temenku itu mulai kontak fisik sama
imam, apa dia tetep bisa berlindung di balik jubah
imamnya? Toh dia membiarkan, menikmati? Ga tau.

Maksudku, pasti lawan cheating menentukan konteks
cheatingnya kan? Sebenernya, is it ok to cheat? Jujur
aja aku lagi menikmati ini. Anggep aja lagi break...

Salam Damai,
Lisa

+++++++++++++

EMAIL II DARI MBAK LISA: TENTANG PREDIKAT INDIGO

Halo Mas Leo,

Hm... sy baru ngeh kemaren2 ada postingan soal indigo.
Saya ga ngributin soal predikat indigo itu. Cuma, yg
saya alami dan (celakanya!) Michella, anakku alami:
kita sama2 pemberontak. Yah, mirip2 ceritanya Maria
itu deh...

Saya ga penting dg predikat itu, David (yg kebetulan
pernah sekantor sama Endi temennya vincent) juga
nekanin itu, apalah arti predikat. Cuma masalahnya:
saya aja suka susah ngontrol jiwa berontaknya itu,
ealah.. dikasi Michella yg juga begitu.

Dr kecil aku selalu dianggap "berbeda" atau aneh di
keluarga. Ga jarang mama yg kewalahan bilang, "kamu
tuh harus dibawa ke RSJ," dan dengan santainya aku
jawab, "ayo...!!!"

Apalagi sejak papa meninggal th 96, otomatis aku
semakin dikucilkan. Kayaknya aku bagai alien deh...
soale abang (aku cuma b/2) memang anak kesayangan
mama. Lagian, mama jaman itu masih suka ke paranormal
(which is sering aku jadiin bulan2an n pastinya
membuat mama murka), dan abang menyetujui itu.

Buat aku, ngapain doa kok bayar orang? Doa aja
sendiri, gratiss!! Yah, entah karena masa kecilku itu,
ato emang tangan Tuhan bekerja, yang jelas aku kawin
lari sama David dan nikah di gereja katolik. Bahkan
waktu terima sakramen itu ga ada keluargaku yang
datang, cuma tante yg wali baptis sekaligus saksi
nikah, sama 2 org tanteku yang kasian sama aku.

Sekarang, Michella juga sering dianggap berbeda sama
orang2. Ya memang, selayaknya anak kecil, Ella
terlihat lebih mature dan ga suka show off, walopun
dia centil. Waktu Ella masih 1-2th malah lebih
kentara, lebih banyak memperhatikan orang daripada
bertingkah seperti batita.

Adikku yg di yogya indigo, terlihat dari foto auranya.
Dia dgn yakin bilang, "Kak, Ella tuh indigo lho... lo
kudu ati2 nanganinnya...".

Lah..., jangankan mamaku nanganin aku, aku nanganin
diriku sendiri aja suka ribet sendiri, mana aku
orangnya cerewet untuk urusan didik anak. Prinsipku:
didik anak itu beda dg ngajarin anak. Memang mudah
jadi ibu RT yg ngurus anak-rumah, tapi gimana dg
mannersnya anak2 itu ketika mereka besar nanti?

Akhir2 ini energi positifku rada berkurang, kerasa
karena anak2 juga jadi lebih terasa negatifnya. Aku
sih ga ngerti soal mata ketiga dsb, mungkin karena
akhir2 ini perkawinanku lagi di titik nadir, jadi
energinya habis ke situ semua.

Aku sendiri kadang jadi suka ga nyaman klo pendapatku
yg "berbda" itu menyinggung orang, mungkin kebawa krn
dny org yang mementingkan perasaan orang lain. Buat
dia well-accepted itu perlu. sedangkan aku duluu..
merasa ga penting yg orang pikirin ato omongin, yg
penting aku senang selama aku ga nyinggung mereka.
Emang aku hidup dari mereka? ga kan?

Mungkin ini bukan pertanyaan juga klee..., ya ga tau,
cuma mo cerita aja. Soale efek dari masalahku itu
sampe ak jd males ke gereja, males doa (walopun klo lg
inget nyapa sedikit lah...).

Ato, malah Mas Leo yang bisa memetakan masalahku krn
lebih terlihat jelas dari luar kan?

Btw, gimana soal selingkuh yg aku tanya waktu itu,
kikkikkik...
--
Salam Damai,
Lisa

+++++++++++++

JAWABAN DARI SAYA:

Dear Mbak Lisa,

Kayaknya aku musti langsung complain deh, masa nanya
soal selingkuhan sama aku. Aku ini kan unmarried,
mbak, don't you know? I'm not married as well as not
having any relationship, be it asmara or syeksyual.
Semuanya sama saja buat aku, cewek kek, cowok kek,..
en gak ada yang diajak esek2. So, I have no experience
about that. Tanya sama yang laen aja yah! Tanya sama
yang doyan esek2, tentang teknik2 cheating alias
selingkuh yang enak dan rapih. Kalo aku seh orangnya
straight to the point aja. -- Gini: maksudnya, kalau
aku di posisi sampeyan, yang kawin "lari" demi cinta,
maka aku akan konsekwen. Wong gw yang suka sama dia,
en gw kalo wis suka, jelek or baik akan dijalanin.
Namanya konsekwensi. Konsekwen dunk! Konsekwen dunk!

Bosen seh bosen bisa dibayangin emang, tapi kan cinta
itu ceritanya anti bosen. Se-idup Se-mati, ceritanya.
Itu kan kayak cerita Sleeping Beauty yang di-kiss
bibirnya sama si Pangeran Charming. Trus Sleeping
Beauty jadi melek, en langsung merangkul si Prince
Charming. After that, they lived happyly ever after.
Gitu, kata ceritanya... But, sekali lagi but, itu kan
kisah doang. Kisah yang ideal, kalo yang nyata kan
terserah anda2 itu yang kepengen menikah (ada juga
yang kawin doang tapi gak nikah, please dibedain yah,
sebab ada nuansanya dikit) en menanggung suka duka
bersama. Kalo akhirnya, setelah beberapa tahun
ternyata ikut berdendang "...tapi janji tinggal
janji", kok Mas Leo jadi dicari-cari? Gak aci ah! Gak
aci ah! -- Masa mao selingkuh aja musti nyari seorang
old bachelor like me to give you advice. Gak ceyu ah!
Gak ceyu ah!

So, you have to decide yourself. Mao selingkuh kek,
mao gak selingkuh kek, it's your life. You have to
decide for yourself. Aku cuma bisa ngomong, dear Mbak
Lisa, please be yourself. Kalo mao cere ya cere aja,
gak usah maksain diri. Kalo masih cinta sama suami, ya
cinta aja. Kalo masih mau bersuami sekarang en punya
cemceman berupa brondong dari kampung sebelah, please
do it. Gitu aja kok susah? -- Banyak yang kayak gitu,
mbak. Aku ini keliling kota-kota besar di Jawa dan
Bali always ketemu tante2 muda yang punya cem2an om2
muda maupun om2 tua. Selain ketemu om2 muda yang punya
cem2an tante2 tua en muda sekaligus. So what? It's
their lives,.. who am I to judge? Aku ini kan bukan
pemangku agama. Sama golongan agamis aja aku
dimusuhin, ngapain gw belain prinsip2 agama yang bikin
gendut para pastor itu? Biarin aja. -- Mereka yang
nikahin orang di gereja kan? Kalo akhirnya yang
dinikahin pada gak puas, kok mereka bisanya cuma
nahanin orang supaya tahan hormon sex sekaligus tahan
tekanan batin? Atau, cuma janjiin surga di hari mati
kelak, or neraka kalo yang bandel dan ngotot buat
selingkuh juga. -- Terserah, it's their problem. Para
pastor yang punya problem, dan ini ada umatnya yang
nanya ke Mas Leo yang,.. di ban dari milis Api
Katolik. Pedahal, Mbak Lisa kan umatnya si pastor yang
kelola milis Api Katolik itu. So, mbak, please tanya
Romo Koes yang kredibilitasnya very HIGH itu. Tanya
aja ama dia,... bilang kalo menurut Mas Leo, mao
selingkuh kek, gak selingkuh kek, gak ada hubungannya
sama Sorga en Neraka. Itu hubungannya dengan personal
relationship between two persons yang telah berjanji
sehidup semati. Bisa saja janji sehidup semati itu
direvisi, sehingga akhirnya ada agreement baru berupa
boleh saling selingkuh. Itu bisa, dan aku tahu bahwa
itu ada. Bisa juga selingkuh diem2 aja alias maen ala
Tom and Jerry,... si Kucing en Tikus di film karton
Walt Disney itu. Kejeeerrrrrr.... Cink!!!

Tentang ke-Indigoan, well,... I have no comment lah.
Aku ini benernya udah capek juga ngurusin anak indigo.
Satu aja udah bikin mao muntah2 sambil tertawa. Indigo
itu ternyata egois lho. Ternyata basic-nya itu naluri
lho, bukan intuisi. Lihat aja Vincent Liong itu,
nalurinya audzubillah. Wallahualam.

All the Best,
Leo

+++++++++++++

[Leo adalah alumnus UI dan PennState, seorang praktisi
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL. Untuk membuat appointment,
please contact him at HP number: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@ yahoo.com>.
Tentang REKON MATA KETIGA, please see this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1046>.
Tentang PROFILE LEO, please see this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/992>.
Untuk bergabung dengan MILIS SPIRITUAL-INDONESIA,
please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/join>].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Drag & drop

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___