Jumat, 10 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)

OMONG KOSONG DARI OTAK KOSONG APA LAGI INI?
HA HA HA. MASIH BERANI NGOMONG, ANJING IDIOTKU? CIS! KAU MEMANG ANJING
IDIOT TUNA RUPA! SEPERTI KUBILANG" "TANAH PUN TAK SUDI MENERIMA MAYAT
BEDEBAH SEPERTI DIRIMU". HA HA HA HA.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
<x69xx96x@...> wrote:
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
> Tentang Cut & Lost dalam Kepemilikan (untuk Audifax)
> Oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
>
>
> Dalam hidup ini ada yang menjadi milik kita dan ada
> yang menjadi milik orang lain. Ada yang menjadi milik
> orang lain lalu berpindah tangan dan akhirnya menjadi
> milik kita. Ada yang menjadi milik kita lalu berpindah
> tangan menjadi milik orang lain.
>
> Adalah hal yang wajar adanya untuk berjuang
> mempertahankan apa yang menjadi milik kita atau malah
> berusaha mengambil milik orang lain untuk
> menjadikannya milik kita.
>
> Tetapi adalah hal yang fatal bilamana kita beranggapan
> bahwa bilamana sesuatu yang sudah menjadi milik kita,
> lalu bukan lagi milik kita atau bahkan menjadi orang
> lain maka kita harus mematikannya, memusnahkannya
> hingga tidak bersisa-lagi, sehingga tidak bisa menjadi
> milik siapa-siapa. Kita mati asalkan orang lain juga
> harus turut mati.
>
> Bila kita memiliki sikap fatal tsb dalam persahabatan,
> maka bisa digambarkan ada tiga kelompok orang:
> * Pertama sekelompok besar orang yang tidak
> berhubungan dengan kita.
> * Kedua, sekelompok orang yang berhubungan dengan kita
> dimana dia ada sebagai milik kita atau masih dapat
> kita manfaatkan.
> * Ketiga, sekelompok orang yang berhubungan dengan
> kita tetapi bukan milik kita, juga tidak bisa kita
> manfaatkan.
>
> Dalam tiga kelompok orang ini yang paling tidak aman
> adalah kelompok kedua; yang berhubungan dengan kita
> atau masih dapat kita manfaatkan. Bilamana ia harus
> pergi dari diri kita, maka kita akan mematikannya
> sampai semaksimal mungkin. Kelompok pertama dan
> kelompok ketiga tidak terganggu keamanan-nya karena
> tidak ada hal yang mengikat terhadap kita sehingga
> kita tidak merasa memiliki ghak mematikannya.
>
> -----
>
> Nah, ini yang saya lihat dari pola budaya Audifax
> dalam menghadapi saya dengan sekian banyak usahanya
> untuk menjatuhkan saya dan kompatiologi sampai
> diusahakan sebisa mungkin tidak boleh tampak sisanya
> lagi. Inilah budaya yang paling fatal yang harus
> diperbaiki dari diri Audifax karena budaya inilah yang
> membuat masa lalu, sekarang dan di masa yang akan
> datang orang takut untuk menjalin hubungan dengan
> Audifax entah itu persahabatan, relasi kerja atau
> hubungan keintiman.
>
> Budaya ini disebabkan oleh trauma merasa tidak aman
> karena perasaan sendirian yang cukup lama dan rasa iri
> bahwa orang lain tidak sendirian sedangkan saya
> sendirian. Cara mengatasinya adalah dengan belajar
> untuk cut and lost terhadap perasaan memiliki atas
> yang sudah tidak dimiliki. Kita memang harus
> mempertahankan apa yang menjadi milik kita, tetapi
> ketika itu bukan lagi milik kita, maka bukannya harus
> membunuh atau menghancurkannya sehingga tidak bisa
> dimiliki pihak lain. Melainkan kita mempertahankan apa
> yang masih menjadi milik kita dan berusaha untuk
> kembali memiliki apa yang bukan lagi milik kita itu
> dengan usaha kita semaksimal mungkin. Dapat syukur,
> tidak dapat ya sudah apa boleh buat.
>
> Dengan demikian maka kita tidak membuang tenaga kita
> untuk menghancurkan apa yang pernah kita miliki demi
> memenuhi dorongan rasa takut hal tsb menjadi milik
> orang lain dengan mengambil resiko secara tidak sadar
> kita kehilangan apa yang terisa, sehingga habislah
> semuanya.
>
> Saya sendiri dalam mempertahankan dan mengejar
> Cornelia Istiani ya bukan berarti harus menghabisi
> Istiani karena saat ini bukan milik saya; Melainkan
> semaksimal mungkin mengejar demi tujuan mendapatkannya
> entah saya sukses atau gagal. Kalau sukses ya saya
> harus berjuang mempertahankannya agar tidak hilang
> untuk kedua kali dengan cara tidak mengulangi
> kesalahan yang sama.
>
> Dalam menghadapi Haute, saya marah ya saya marah, saat
> tidak terlalu marah ya saya adem lagi, maka dari itu
> komentaran saya soal Haute itu naik dan turun seperti
> ombak kadang sangat sebal kadang ya biasa saja. Jadi
> saya tidak buang tenaga khan…
>
> Audifax boleh menganggap saya menekannya lagi, tetapi
> baik email ini, email `Kepada Audifax', dlsb saya
> hanya mengingatkan Audifax untuk tidak terlalu sibuk
> bertarung dengam semboyan "mari sama-sama mati saja,
> saya tidak mau mati sendirian" melainkan jagalah modal
> yang tersisa dari dirimu. Lalu berusahalah untuk tidak
> gagal lagi, mengulangi kesalahan yang sama di kemudian
> hari.
>
> Ingat, resourch (modal / ketersediaan bahan) itu
> selalu terbatas.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2007
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your style in

Messenger & more.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: