Sabtu, 23 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Thus the flying cupid pigs kill you for your sake

Saint Valentine, throned aloft,
Thus little birds sing for your sake
(Geoffrey Chaucer, The Parliament of Fowls)

Bukan the Joker atau buku killing joke yang menjejakkan seringai tawa
di wajah mayat-mayat itu, tetapi babi-babi cupido terbang bersenapan
mesin.

Cinta hari ini bukan lagi seekor burung, malaikat kecil yang akan
mengusir prahara musim dingin dengan sinar mentarinya yang lembut. Ia
telah kehilangan kekuatan pembebasnya, kehilangan keluguannya,
kemurniannya, ketulusannya, dan berubah menjadi mesin pembunuh yang
siap menyantap tubuh kita. Dan tragisnya, babi-babi itu tetap terlihat
sebagai malaikat-malaikat kecil, sehingga kita tertawa di hadapan
elmaut yang dikirimkannya.

Inilah salah satu karya yang dipamerkan dalam Expired Date 1402 di
galeri Roemah Roepa, Kemang, yang ingin menelanjangi
kemunafikan-kemunafikan cinta di tengah absurditas, banalitas, dan
kebasnya hubungan antar manusia dalam masyarakat urban, atau secara
lebih luas masyarakat kapitalis.

Babi-babi cupido itu, yang diusung oleh Unggul Kardjono itu bukanlah
sebuah satire yang orisinal, ia bahkan telah menjadi metafor mati dari
gerakan anti-Valentine, atau lebih tepatnya gerakan anti banalitas
valentine, yang di satu sisi menolak perayaan hari Valentine, namun di
sisi lain merupakan perwujudan hasrat-hasrat romantisisme terhadap
spirit Valentine atau cinta yang sejati yang telah hilang terkoyak
waktu, modernitas, konsumerisme, seperti yang disajikan oleh
lukisan-lukisan Ponk-Q dan foto hot-dog warna-warni karya Keke.

Dalam berbagai kebudayaan, babi merujuk pada sifat rakus, agresivitas,
atau kecenderungan memonopoli, yang dalam pemaknaan positifnya menjadi
simbol akan kekayaan atau kesejahteraan. Dalam bahasa kita sendiri
dikenal ungkapan "Membabi Buta" yang dalam pameran ini juga dipakai
dalam mural Uke dan Popo.

Babi cupido tidaklah sama dengan cinta buta si malaikat kecil yang
tertutup matanya. Cinta buta adalah kondisi ketika dirimu
mentransenden dan masuk secara total pada wajah telanjang liyan,
ketika dirimu menjadi anonim dan kau tak memerlukan syarat apapun atas
cintamu. Sedang babi-babi cupido itu justru kebalikannya, ia bersifat
totaliter, memberangus keliyanan liyan dan menjadikan liyan sebagai
alteregonya. Ia hidup dalam "Pintu Tertutup" Sartre, ketika liyan
tampak sebagai ancaman sehingga harus dikuasai. Cintanya adalah
cinta-kekuasaan dalam terminologi Erich Fromm, cinta berbalas, bukan
"tepuk sebelah tangan"—istilah yang terlanjur berkonotasi negatif,
dimaknai sebagai sebuah kekalahan, yang tentunya merupakan derivasi
dari intensi cinta berbalas.

Tetapi kita harus mengakui bahwa ini bukanlah hal yang mudah.
Valentine, cinta, dan apapun dalam kehidupan kita, tak pernah
menampilkan diri sebagai sesuatu yang jelas dan terpilah, melainkan
sebuah keburaman, sebuah aporia (sebuah kontradiksi internal yang tak
dapat diperbaiki), hantu.

Karena keburaman itulah maka diperlukan kehati-hatian, bukan sekedar
hati, dalam memutuskan.

"Sebuah keputusan harus melampaui keburaman," kata Derrida.

Tanpa kehati-hatian, maka sebuah percintaan atau cinta suci menjadi
cinta berahi. "Valentine menjadi Fucklentine," kata karya Unggul yang
lain, yang menampilkan gambar Jhon-Yoko berlatarbelakang lukisan
Guernica Picasso, dengan tulisan WAR IS OVER besar-besar, serta
kutipan semboyan mereka: "Make love not war".

"Making love", sebuah ritual penyerahan, keikhlasan, dengan gampang
bisa terjerembab menjadi "making war", sebuah pertarungan kekuasaan.
Percintaan Wisrawa dan Sukesi adalah gambaran baik akan hal ini.
Bagaimana paduan cinta mereka, yang seharusnya mampu menjabar hakikat
Sastra Jendra Hayuningrat, tulisan indah peruwat dunia, justru jatuh
sebagai pesta nafsu dan akhirnya menciptakan kejahatan yang
direpresentasikan oleh klan Alengka.

Kelinci-kelinci Vonny memberikan cerminan akan kejatuhan ini.
Domestifikasi kelinci menjadi binatang peliharaan tak pelak lahir dari
kecintaan akan binatang tersebut, tetapi cinta itu justru dimainkan
dalam bangunan-bangunan kekuasaan, yang secara lahiriah adalah
domestifikasi itu sendiri, dan secara psikis adalah proyeksi-proyeksi
kita terhadap peliharaan tersebut, yang membuat kita menghapus
keliyanannya.

Kejatuhan ini juga bisa kita kecap dari karya-karya Hennny Purnama
Sari yang alih-alih menyuarakan keseimbangan, yin-yang, 69,
iblis-diva, mereka mengenakan jubah kebinalan, sehingga menjadi
banalitas yang dilawannya sendiri, menggantikan tata susila yang
dianggap sebagai kemunafikan dengan isusila yang ditakrif sebagai
kejujuran, kesejatian.

Atau bagaimana pameran ini hanya menjadi keping-keping puzzle yang
berserakan, tak mampu berdialog satu sama lain atau membentuk
konstruksi puzzle yang utuh.

Bahkan pembunuhan atau penguburan St. Valentine, pengadaluarsaan
tanggal 14/02 bisa jadi menyimpan dorongan-dorongan cinta-kekuasaan,
cinta berbalas. Penguburan atau pengadaluarsaan ini, bisa jadi
merupakan upaya merebut Valentine dari tangan publik, yang ketika
usaha-usaha itu tampak muskil, ketika cinta mereka pada Valentine yang
kini menjelma dalam tubuh publik sebagai perayaan hari Valentine
tertolak, maka satu-satunya cara adalah membunuh sang Valentine itu
sendiri, dan menguasainya di dinding-dinding galeri ini.

"Saya tidak membunuh mereka, saya justru membuat mereka abadi," jawab
Sumanto, ketika ia ditanya bagaimana sampai tega melakukan kanibalisme.

Usaha-usaha para perupa dalam pameran ini, mengingatkan pada film dari
von Trier, sutradara terkemuka Denmark, penggagas Dogme95.

Film itu berjudul The Idiots (1998). Bercerita tentang sekelompok anak
muda snob yang terinspirasi untuk mendapatkan kembali keidiotan asali
yang tersimpan dalam diri mereka. Mereka pun turun ke jalan,
bersola-tingkah sebagai idiot, hingga orang-orang di restauran, taman,
dan pabrik yang mereka kunjugi merasa takut dan mengambil jarak.

Gerombolan itu pergi ke sebuah rumah kosong milik paman salah seorang
dari mereka di daerah pinggiran. Menjadikan rumah itu sebagai "surga
purbawi" mereka. Lama-kelamaan tingkah mereka benar-benar sakit.
Mereka mengencingi mobil perwakilan dewan kota praja yang akan memberi
dana jika mereka mau pindah ke suatu tempat, menitikan liur saat
wawancara kerja, berlari telanjang di jalanan, gang bang, dan
sebagainya. Segala kesintingan itu membuat mereka merasa mencapai
kesenangan sejati. Hingga suatu saat salah seorang dari mereka
dijemput oleh orang tuanya, dan tak memiliki kekuatan untuk menolak.
Sebuah pertanyaan melabrak, "Seberapa jauh kita ingin mencecap
kesenangan itu?"

Pada akhirnya mereka gagal dalam melaksanakan perjalanan retour a la
nature itu, kecuali tokoh Karen, yang meskipun turut serta dalam
permainan tersebut, tetapi mengambil jarak dan tetap berdiri di atas
rasionalitas. Ia memilih bertindak sebagai pengamat, mereflesikan
semua teknik ganjil yang dipertontonkan dan sensasi-sensasi yang
diterimanya. Ketika seluruh anggota kelompok itu pulang ke rumah
masing-masig, kembali ke kehidupan normal mereka, Karen justru
mempraktekan keidiotan yang telah ia pelajari di hadapan keluarganya.
Ia berhasil menembus ketakutan utama kelompok tersebut, membayar lunas
harga sosial menjadi seorang idiot di hadapan orang-orang yang
dicintainya. Sesuatu yang tak mampu ditanggung teman-temannya.

Dalam pameran ini, posisi Karen mungkin bisa kita perbandingan dengan
instalasi karya Zeke, yang menampilkan rekaman playback sebuah lagu
"introvert" yang dinyanyikannya sendiri dengan sebuah patung pemusik
di depan sebuah organ, serta elemen visual lainnya. Atau karya-karya
'studi anatomi" Kamto. Karya-karya itu seakan `cuek' dengan agenda
pameran ini. Karya-karya itu bercerita tentang dirinya sendiri,
tubuh-tubuh itu sendiri atau instalasi pemusik itu sendiri sebagai
sebentuk penampilan atau seni visual. Tak ada yang lain. Kamto dan
Zake hilang bentuk di sana.

"Keidiotan seperti hipnotis atau ejakulasi; jika kau menginginkannya,
kau tak akan mendapatkannya. Sebaliknya jika kau tak menginginkannya,
maka kau akan mencapainya," kata Trier. Inilah "bertepuk tanpa bertepuk".

###

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

Yahoo! Groups

How-To Zone

Do-It-Yourselfers

Connect & share.

.

__,_._,___

RE: [psikologi_transformatif] Re: Sebuah Renungan -Via anwar........-

Oii..sempet ngrasani aku karo cak Nur ya lu..cak nur iku emang filsuf sekaligus dukun ampuh...

 

Lha kang ayaz ini kawan lama di milis ini lu…jangan kuatir, dia itu emang setelan gasnya kontan, biasa langsung nyolot…tapi setelah itu adem….nyemm…dulu saya juga sering bengkerengan sama beliau, meski isi kepala tetep belum ketemu tapi jadi kawan baik….he..h.e

 

Salam,

Anwar

 


From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of lulu
Sent: Sunday, February 24, 2008 5:46 AM
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Subject: FW: [psikologi_transformatif] Re: Sebuah Renungan -Via anwar........-

 

Wah,klop lah mas ayaz ketemuan ama mas anwar,bukankah kemarin sempat tanya ama cak nur tuh tentang mas anwar...

----- Original Message -----
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Sebuah Renungan -Via anwar........-
Date: Sat, 23 Feb 2008 12:50:49
From: ayaz <hellaz1001@yahoo.com>
To: <psikologi_transformatif@yahoogroups.com>

Wah!! kabare akeh iki he..he...manneke gk mutu cocote cuma iso
ngomong jancuk-jancuk thok haha.....manneke cukup karo hendrik aja
dulu haha....ben digoreng karo hendrikus yakobus haha.......

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com , "Anwar Haryono"
<aharyono@.. .> wrote:
>
> Kang Ayaz, yak opo kabare?...
>
>
>
> gak usah dikuatirkan, om manneke itu cuma lagi gatel pengin maen2
sama
> Hendrik.nah, saiki pengin "main" bneran sama sampeyan tuh, ndang
ditandangi
> kang.biar yang lain termasuk saya bisa "mengail di air keruh", tanpa
> sampeyan2 kehilangan ikan masing2
>
>
>
> Salam,
>
> Anwar
>
>
>
> _____
>
> From: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> [mailto: psikologi_transform atif@yahoogroups .com ] On Behalf Of ayaz
> Sent: Thursday, February 21, 2008 5:39 PM
> To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Sebuah Renungan -Via sapa
aja deh-
>
>
>
> Eh!! Cak Anwar melek juga tho!! Menurut anda ada yang gak beres ya?
> haha.....gima giman mas, aku isih durung ngehh iki. Emang gk ilmiah
> ya kelakuane dulurmu iku hahaha......
>
> kita lanjut nanti deh...suwun ya cak.
>
> --- In psikologi_transform
> <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
atif@yahoogroups. com ,
> "Anwar Haryono"
> <aharyono@> wrote:
> >
> > Fikiran, sanggahan, dan pertanyaan Hendrik "orisinil
> banget"?.... ..setujuh
> > bangeutt.he. .he..sangking orisinilnya, ini kutipan definisi
ilmiah
> versi
> > Hendrik:
> >
> >
> >
> > "hahahah.... hahahaha. ...hahaha. ... saya mau jawab juga dikit ya
> mas...
> > ilmiah bagi saya adalah ketika itu masuk akal (rasional) sebab
> memiliki
> > dalil yg bisa dipertanggungjawabk an dan memenuhi kaidah2nya.. ."
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > Anwar
> >
> >
> >
> > _____
> >
> > From: psikologi_transform
> <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
atif@yahoogroups. com
> > [mailto:psikologi_ transform
> <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
atif@yahoogroups. com ] On
> Behalf Of
> > pradita@
> > Sent: Thursday, February 21, 2008 3:02 AM
> > To: psikologi_transform <mailto:psikologi_ transformatif%
40yahoogroups. com>
> atif@yahoogroups. com
> > Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Sebuah Renungan -Via
Menneke
> Budiman
> > II-
> >
> >
> >
> > Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...(hendrik mode on),
wah,
> tengkyu
> > Mas
> > Ayaz, atas sarannya yang "orisinil". Ya, ya, ya, betul, makanya
saya
> > maki-maki
> > hendrik aja ya? Soale, gue tak mau dijebak untuk balas maki-maki
> Islam. Gue
> > tahu elo-elo pada nunggu-nunggu itu dengan iler bertetesan, tapi
> sori jika
> > mengecewakan harapanmu.
> >
> > Dan sekarang juga menjadi sangat gamblang bahwa situ sama hendrik
> yopodo
> > wae.
> > Bedanya, hendrik jujur, situ muna.
> >
> > Fikiran, sanggahan, dan pertanyaan hendrik"orisinil banget"? Kita
> ngomong
> > soal
> > iman, Bung. Anda sendiri langsung muntab sama Insan Syukur yang
> menyanggah
> > Syiah. Bukankah Insan Syukur juga sangat "orisinil banget"
> pemikirannya?
> > Lalu
> > kok situ jadi tantrum? Kirain pikiranmu luas, gak taunya
sektarian
> juga.
> > Cepat
> > sekali engkau melucuti kedokmu sendiri?
> >
> > Ah, jangan pakai retorika persaudaraan sesama manusia lah. Sudah
> ketauan
> > situ
> > siapa. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha
ha
> ha...
> >
> > manneke
> >
> > Quoting ayaz <hellaz1001@ yahoo. <mailto:hellaz1001% 40yahoo.com>
> com>:
> >
> > > Ha..ha...saya juga gak ada urusan ma situ. Tapi kalau masalah
> Hendrik
> > > gampang menurut aku sih..tinggal guwe ketemu langsung ceprak-
> ceprok
> > > kalau perlu kita plintir lehernya langsung mak klesek,
kenapa???
> > > soale dia jelek2in agama situ!!
> > >
> > > Cuma masalahnya saya gak bisa matiin fikiran, sanggahan, dan
> > > pertanyaan2 dia, orisinil banget sih. itu masalah utamanya
> > > hahha.....paling banter yang bisa saya lukan cuma ngata-ngatain
> > > pribadi dia Anjing, Babi, cunguk, anjing ngentot,
bokong...paling
> > > itu2 aja bung!!! biar kliatan udah dianiaya gitu....nah! !!
gimana
> > > tu????!
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- In psikologi_transform
> > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> atif@yahoogroups. <mailto:atif% 40yahoogroups. com> com,
> > pradita@ wrote:
> > > >
> > > > Nah, silakanlah berperang dengan para wahabi di milis ini,
dan
> saya
> > > akan lanjut
> > > > perang sama hendrik bongkrek bin bokonglebus, oke? Wong mau
> perang
> > > sama wahabi
> > > > aja kok repot-repot negor saya segala?
> > > >
> > > > Buat saya, apa yang terjadi adalah pelajaran bagus buah
hendrik
> > > (kalo dia bisa
> > > > narik pelajaran lho). Sebagai warga syiah yang merupakan
sebuah
> > > kelompok yang
> > > > sepanjang sejarahnya teraniaya, sebaiknya ia tidak melakukan
> hal
> > > yang sama pada
> > > > kelompok agama lain. Siapa menabur angin, dia menuai badai.
> Jika
> > > dia melakukan
> > > > penistaan pada agama lain, ya tinggal tunggu tanggal maennya
> aja
> > > sebelum
> > > > agamanya dinista orang lain juga. Hukum alam. Fair.
> > > >
> > > > Dalam urusan saya dengan hendrik, saya sekali lagi akan terus
> > > memakai apa saja
> > > > yang bisa saya pakai untuk menghadapkan dia pada dirinya
> sendiri.
> > > Silakan dia
> > > > jawab itu tudingan dan hujatan dari mereka yang Anda sebut
kaum
> > > wahabi. Saya?
> > > > Ngapain repot-repot memahami persoalan wahabi versus syiah?
> > > Persoalan saya
> > > > sendiri sebagai orang kristen juga tak dipahami oleh lawan
> bicara
> > > saya si
> > > > kambing congek itu kok? Bukankah yang ada selama ini hujatan
> dan
> > > penistaan
> > > > terhadap kristen? Sekarang Anda mau ngomong soal paham-
pahaman?
> > > Telaaaaaaat,
> > > > Mas.
> > > >
> > > > Baguslah kalo pemahaman agama Anda lahir dari dialektika
> filosofis
> > > (opo sih
> > > > maksude?). Ya sudah, silakan saja beragama yang bener. Saya
sih
> > > akan lanjutkan
> > > > main gundu sama si hendrik. Yang saya heran, kenapa kok situ
> jadi
> > > sewot
> > > > soal urusan saya sama hendrik? Sewotnya baru sekarang lagi.
> > > Wuehehehehe.
> > > >
> > > > Eh, pertanyaan saya kok belum dijawab? Gimana sih tips
> menghadapi
> > > hendrik
> > > > menurut situ? Diskusi ilmiah? (ha ha ha...ha ha ha...ha ha
> ha...).
> > > Bungkem?
> > > > Ketawa-ketiwi? Merem? Katanya pakai premanisme seperti yang
> dipakai
> > > hendrik
> > > > dilarang ya? Anda ada baru sekali dua kali senggolan sama
saya
> udah
> > > mulai
> > > > menunjukkan gejala-gejala premanisme juga. jadi, gak usah
heran
> > > dong kalo saya
> > > > yang udah veteran sama hendrik milih strategi premanisme
> sebagai
> > > senjata.
> > > >
> > > > Ayaz, atau siapa deh namamu, buat saya simpel saja: kalau
lawan
> > > diskusi saya
> > > > beradab, saya juga beradab. lawan diskusi saya ilmiah, saya
> juga
> > > ilmiah. lawan
> > > > diskusi saya guyonan, saya juga guyonan. Tapi kalo lawan
> diskusi
> > > saya preman,
> > > > saya juga preman. Nah, kalo situ sudah biasa preman,
baguslah.
> > > Teruskan aja
> > > > nimbrungnya. Jadi makin rame kan? Jadi, gak usahlah pake
mbulet
> > > pura-pura mau
> > > > ilmiah dan sopan segala.
> > > >
> > > > Identitas saya tak bisa direduksi oleh siapapun juga menjadi
> cuma
> > > intelektual
> > > > thok, dan gak boleh jadi yang lain. Saya juga bapak, suami,
> murid,
> > > anak, guru,
> > > > dan 1001 identitas lain. Saya pakai semua itu kalau sikon
> menuntut
> > > demikian.
> > > > Masalah situ mau mikir saya apa, who cares?
> > > >
> > > > manneke
> > > >
> > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > >
> > > > > Ha..ha...ini jadinya lebih lucu dari jawaban yang
sebelumnya!
> > > anda
> > > > > mencoba memposisikan diri sebagai pihak yang teraniaya,
> dengan
> > > model
> > > > > gaya premanisme yang dipilih. haha....gak papa bung kita
juga
> > > bisa
> > > > > sama-sama jadi preman kog!! gampang buat gituan sich...udah
> > > kenyang
> > > > > juga gue!!
> > > > >
> > > > > Kalau buat saya sih Wahabisme itu "makanan" lezat, dan kita
> malah
> > > > > seneng kalau bisa jagongan ame itu sekte. dan sudah biasa
> kita
> > > > > kuyah2. Hanya saja yang bikin nEk adalah munculnya orang
> seperti
> > > > > sampeyan yang menunggangi dan ikut2 ngriwui, lho...katanya
> gak
> > > mau
> > > > > menyerang agama dan keyakinan orang....kog malah.....di air
> > > keruh!!!
> > > > > masalae...kl you faham sih gak masalah jd enak
gebuk2ane,tp. ..
> > > > >
> > > > > Untuk yang berhubungan dengan bela membela agama saya gak
> > > > > berkepentingan, kenapa??? karena keyakinan keagamaan saya
> lahir
> > > juga
> > > > > dari sebuah dialektika filosofis, Nah!! siapa yang siap
> digrojok
> > > > > ribuan pertanyaan.. ......???
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > --- In psikologi_transform
> > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> atif@yahoogroups. <mailto:atif% 40yahoogroups. com> com,
> > pradita@ wrote:
> > > > > >
> > > > > > TULISAN ILMIAH????? Buat menghadapi hendrik?
Wuahahahahaha.
> > > Anda
> > > > > ini ngimpi
> > > > > > atau baru bangun dari mabok? Preman kok disuruh
menghadapi
> > > pakai
> > > > > tulisan ilmiah?
> > > > > >
> > > > > > Yang saya heran, sampeyan orang yang sudah luaaaaaaaaama
> banget
> > > di
> > > > > milis ini,
> > > > > > dan ngakunya udah kenyang makan asem garam gebuk-gebukan,
> kok
> > > bisa
> > > > > masih
> > > > > > terkaget-kaget dengan hadirnya wahabi-isme di sini? Kalo
> liat
> > > kata-
> > > > > kata jorok
> > > > > > yang ditjukan hendrik bokonglebus tak henti-hentinya
kepada
> > > iman
> > > > > kristen, gak
> > > > > > terkaget-kaget ya? Haloooo? Apa saya sedang menyaksikan
> standar
> > > > > ganda di sini?
> > > > > > Anda bersuara nyaring menolak hadirnya wahabi-isme di
sini
> tapi
> > > > > selama ini
> > > > > > bungkam dengan sepak terjang hendrik yang tak pernah sepi
> dari
> > > > > penistaan itu?
> > > > > >
> > > > > > Hoi, sejak kapan pula di sini ada keharusan orang jadi
> > > intelektual?
> > > > > Atau
> > > > > > seorang intelektual wajib dan kudu berbicara dengan
> intelek?
> > > Aturan
> > > > > baru buatan
> > > > > > Audivacx kah ini?
> > > > > >
> > > > > > Buat saya satu hal sudah amat jelas: premanisme tanpa
batas
> > > > > terhadap suatu
> > > > > > keimanan yang dibiarkan terjadi begitu saja dan semua
orang
> > > tutup
> > > > > mata, HANYA
> > > > > > bisa dilawan dengan premanisme yang lebih keras lagi.
Buat
> > > makhluk
> > > > > seperti
> > > > > > hendrik, tak ada demokrasi, intelektualitas, akal sehat,
> dan
> > > apalah
> > > > > itu namanya
> > > > > > yang kau mau gunakan.
> > > > > >
> > > > > > Saya punya hak menjadi preman untuk melawan kambing busuk
> macam
> > > > > hendrik, dan
> > > > > > tidakkah Anda merasa lucu sekarang mau repot-repot
> mengatakan
> > > bahwa
> > > > > saya harus
> > > > > > malu dengan responsi-responsi saya terhadap hendrik? Saya
> mau
> > > tanya
> > > > > nih kepada
> > > > > > Anda dan teman-teman Anda yang mengeluh soal saya:
> bagaimana
> > > > > seharusnya saya
> > > > > > bersikap dalam menghadapi nistaan dan hujatan hendrik?
> Jangan
> > > > > bilang saya mesti
> > > > > > diskusi ilmiah, ah. Ini murahan banget. As if you didn't
> know
> > > who
> > > > > hendrik is?
> > > > > > Atau didiemin aja? Lha situ sendiri gak tahan untuk
berdiam
> > > diri
> > > > > liat posting-
> > > > > > posting wahabi.
> > > > > >
> > > > > > Saya tak menolak nasihat jika itu diberikan secara adil
dan
> > > jernih.
> > > > > Di luar
> > > > > > ini, saya anggap semua omong kosong dan mengamini
> hendrikisme
> > > saja.
> > > > > Sori...
> > > > > >
> > > > > > Ingat, Bung. Saya mencaci-maki dan menghujat hendrik,
bukan
> > > ISLAM.
> > > > > Dan sekali
> > > > > > lagi, jika Anda ingin perangi wahabi-isme di milis ini,
> saya
> > > jangan
> > > > > dijadikan
> > > > > > tumbalmu. Saya memilih berasyik ria sama si hendrik aja.
> > > > > >
> > > > > > manneke
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > > > >
> > > > > > > Saya juga gak peduli apa oret-oretan saya ttg Wahabisme
> > > > > bermanfaat
> > > > > > > buat anda ato tidak itu sama sekali gak penting buat
> saya.
> > > Tapi
> > > > > saya
> > > > > > > yakin "pirsawan" kaca millis ini pasti ada yang Ngehh.
> > > > > > >
> > > > > > > Kita emang sudah terbiasa dengan segala umpatan dan
> gebuk2an
> > > > > versi
> > > > > > > millis ini, itu udah mafhum!! bahkan sebelum
> anda "datang"
> > > > > dimillis
> > > > > > > ini, dan kita udah enjoy jg kog!!! tapi fenomena
> Wahabisme
> > > betul2
> > > > > > > angin baru yang kencang berhembus.
> > > > > > >
> > > > > > > Nah! masalah anda dengan hendrik itu sih tontonan lama
> yang
> > > > > diputar2
> > > > > > > terus. banyak orang rasan-rasan kog manneke cuma gitu
> > > gitu....aja
> > > > > > > dari dulu. mana dong tulisan2 ilmiahnya, sapa tahu bisa
> > > > > didiskusikan
> > > > > > > dengan yang lain, sayang kan jauh2 ngluruk dinegeri
orang
> > > dengan
> > > > > > > titel yang mau digondol kog tulisane super jorok dan
> > > > > > > sangat...... kalau aku sih sayang. tapi terserah
sampeyan
> > > sih!!!
> > > > > > > mungkin inilah refleksi intelektual Indonesia.
> hahaha...... .
> > > > > sorry
> > > > > > > lho Bung....
> > > > > > >
> > > > > > > Yup!! ayo ketopraan maneh karo hendrik, kene tak keploi
> > > sisan!
> > > > > ben
> > > > > > > kapok!!! hahaha......
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > --- In psikologi_transform
> > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> atif@yahoogroups. <mailto:atif% 40yahoogroups. com> com,
> > pradita@
> > > wrote:
> > > > > > > >
> > > > > > > > Nah, kalo kelamaan ngilang dari milis lalu tiba-tiba
> nongol
> > > > > lagi
> > > > > > > dan langsung
> > > > > > > > nyebur, beginilah jadinya. Gak tau pangkal, gak tau
> ujung.
> > > > > Tuanku
> > > > > > > Bung Ayaz,
> > > > > > > > kenapa Anda kira saya sama hendrik bokonglebus itu
lagi
> > > diskusi
> > > > > > > serius? kami
> > > > > > > > lagi maen-maen kok dengan sepuas-puasnya dan sebebas-
> > > bebasnya.
> > > > > Dan
> > > > > > > rasanya
> > > > > > > > mareeeeeeem betul. Nikmaaaaaaaat jeeee....
> > > > > > > >
> > > > > > > > Jadi, siapa yang peduli wahabi-isme atau salafi-isme,
> atau
> > > > > syiah-
> > > > > > > isme, atau
> > > > > > > > puting maria, atau penis yesus? Kulo mboten terseret
> > > > > pergumulan,
> > > > > > > Bung. Siapa
> > > > > > > > juga sudi bergumul sama hendrik? Dia kan udah
dikapling
> > > sama
> > > > > ani
> > > > > > > munafich. Kalo
> > > > > > > > tak kenal siapa ani munafich--berhubung Anda kelamaan
> > > ngilang--
> > > > > > > tanya sama
> > > > > > > > adikmu Lulu.
> > > > > > > >
> > > > > > > > Jadi, keterangan Anda panjang lebar tentang wahabi-
isme
> itu
> > > > > buatku
> > > > > > > tak relevan.
> > > > > > > > Aku tak peduli. Yang penting, bisa fun sama si
hendrik
> > > bongrek
> > > > > bin
> > > > > > > > kambingcongek bin babi ngepet. Ha ha ha...ha ha
ha...ha
> ha
> > > > > ha...ha
> > > > > > > ha ha...
> > > > > > > > (tuh, sampe ketawanya aja udah ketularan sama wedus
> gimbal
> > > itu).
> > > > > > > >
> > > > > > > > Dalam bermaen sama hendrik (bukan bergumul lho!)
> siapapun
> > > dan
> > > > > > > apapun yang bisa
> > > > > > > > didomplengi, ya mari. Si Wahab juga mendompleng gue
> buat
> > > > > memicis si
> > > > > > > syiah kok.
> > > > > > > > Jadi, sampeyan rileks ajalah. Nonton boleh, tapi
> mungkin
> > > kalo
> > > > > jadi
> > > > > > > wasit,
> > > > > > > > risiko tanggung sendiri. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha
> ha...
> > > > > > > >
> > > > > > > > Udah ya Bung Ayaz, mau balik nih, Ditunggu hendrik :)
> Salam
> > > ya
> > > > > buat
> > > > > > > Lulu.
> > > > > > > >
> > > > > > > > manneke
> > > > > > > >
> > > > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > > > > > >
> > > > > > > > > Hari-hari ini saya hanya bisa terbengong-bengong,
> betapa
> > > > > tidak
> > > > > > > > > seorang yang saya kagumi dan aset kita bersama
> setikanya
> > > di
> > > > > ruang
> > > > > > > > > maya millis ini saudara Menneke Budiman tiba-tiba
> saja
> > > > > terseret
> > > > > > > arus
> > > > > > > > > pergumulan saling tikam dengan seorang hendrik dan
> yang
> > > lebih
> > > > > > > membuat
> > > > > > > > > miris tuanku bung Menneke justru bergulat
> > > dan "mendompleng"
> > > > > > > setiap
> > > > > > > > > postingan Narsis dan tidak bertanggung jawab dari
> seorang
> > > > > > > provokator
> > > > > > > > > seperti Insan syukur.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Tak ayal lagi Insan adalah model yang mewarisi masa
> lalu
> > > > > sebuah
> > > > > > > sekte
> > > > > > > > > baru yang muncul dipenghujung abad ke 20, sebuah
> gerakan
> > > > > > > wahabisme
> > > > > > > > > yang melancarkan "tajdid-pembaharuan " disemenanjung
> > > arabia.
> > > > > > > Sebuah
> > > > > > > > > epos "baru" yang dikendalikan dari kota tua Thaif
ini
> > > > > bergerak
> > > > > > > maju
> > > > > > > > > menyerang setiap kaum muslimin yang menolak
bergabung
> > > dengan
> > > > > > > > > keyakinan yang absurd ini.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Kota-kota diarabia dalam waktu yang tak terlalu
lama
> > > disulap
> > > > > > > menjadi
> > > > > > > > > genangan darah dan bangkai kaum muslimin yang tidak
> siap
> > > > > dengan
> > > > > > > > > serangan fajar yang biadab tersebut, tidak kurang
> dari 20
> > > > > ribu
> > > > > > > nyawa
> > > > > > > > > yang tanpa mengerti apa maksud dari "pembaharuan"
ala
> > > > > pagnisme
> > > > > > > ini
> > > > > > > > > mati sia-sia.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Tak ayal serangan dan pembantaian atas nama al-
Quran
> ini
> > > > > menuai
> > > > > > > > > kritik dunia internasional saat itu, kaum muslimin
> dunia
> > > > > dibawah
> > > > > > > > > payung Monarki Ustmani Turki melayangkan protes
keras
> dan
> > > > > > > menghendaki
> > > > > > > > > adanya pengadilan besar-besaran atas kejahatan
> > > kemanusiaan
> > > > > ini.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Wahabi dan wahbisme adalah sebuah fenomena
keagamaan
> yang
> > > > > sangat
> > > > > > > > > absurd, sebuah sekte yang memiliki kemiripin figh
> dengan
> > > > > madzab
> > > > > > > > > maliki ini tak urung sering menuai kritik dari dari
> > > pengikut2
> > > > > > > Maliki
> > > > > > > > > sendiri yang terheran2 dengan sikap keagamaan
wahabi
> yang
> > > > > > > senantiasa
> > > > > > > > > menjatuhkan talak KAFIR dan wajib di Bunuh sebagai
> > > landasan
> > > > > > > otensitas
> > > > > > > > > keagamaannya.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Serangan fajar wahabi tepat menghujam jantung kaum
> > > muslimin
> > > > > dunia
> > > > > > > > > yang berdaulat seperti Madzab Sunni ahlussunah wal
> jamaah
> > > dan
> > > > > > > saudara
> > > > > > > > > mereka Madzab Syiah Istnaasyariah. Provokasi yang
> > > dilancarkan
> > > > > > > untuk
> > > > > > > > > menjauhkan berbagai madhab dalam tubuh kaum
muslimin
> > > dunia
> > > > > > > sepertinya
> > > > > > > > > hanya tinggal mimpi tua kaum wahabi semata.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Fenomema sekte wahabi sebenarnya memiliki akar
> panjang
> > > yang
> > > > > redup
> > > > > > > > > redam disepanjang sejarah Islam, wahabisme memiliki
> > > tautan
> > > > > kuat
> > > > > > > dan
> > > > > > > > > pemahaman yang berbanding lurus dengan gerakan
ingkar
> > > > > Khawarij
> > > > > > > diawal-
> > > > > > > > > awal kemunculannya. gerakan teror yang dilancarkan
> orang-
> > > > > orang
> > > > > > > dungu
> > > > > > > > > inilah yang kemudian menjelma dizaman modern dengan
> jubah
> > > > > yang
> > > > > > > sama.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Ahlu sunnah benar-benar kitiban pulung dan nasib
> sial,
> > > betapa
> > > > > > > tidak
> > > > > > > > > sebuah madzab resmi ini kini tiba2 harus berdesak-
> desakan
> > > > > dengan
> > > > > > > > > sekte Wahabi yang entah dari mana tiba2 pula
mengaku
> diri
> > > > > sebagai
> > > > > > > > > Ahlussunah, sebuah tragedi keagamaan yang berat
yang
> > > akhirnya
> > > > > > > > > membebani keramahan madzab besar ini. Mungkin
inilah
> yang
> > > > > > > mendesak
> > > > > > > > > seorang seperti Gus dur dan kolega2 beliau dalam
> tubuh NU
> > > > > untuk
> > > > > > > > > senantiasa menjaga jarak dan membatasi diri dengan
> > > gerakan
> > > > > Aneh
> > > > > > > yang
> > > > > > > > > dimotori oleh anak-anak asuhan Muhammad ibn abdul
> Wahab
> > > ini.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Masih segar dalam ingatan kita betapa sebuah
ledakan
> > > dahsyat
> > > > > > > telah
> > > > > > > > > meluluh lantakkan sebuah tempat hiburan di Bali dan
> > > > > menyisakan
> > > > > > > > > bangkai-bangkai manusia tak berdosa yang
> bergelimpangan
> > > > > > > disembarang
> > > > > > > > > tempat, tak ayal adalah aksi terorisme yang
dilakukan
> > > oleh
> > > > > > > sekelompok
> > > > > > > > > manusia dungu yang berafiliasi dan memiliki
kemiripan
> > > dengan
> > > > > > > faham
> > > > > > > > > ekstrim wahabisme. lalu siapa yang ketiban
> > > sial......masih
> > > > > > > banyak,
> > > > > > > > > banyak dan banyak sekali sejumlah keanehan yang
bisa
> > > ditemui
> > > > > pada
> > > > > > > > > keyakinan wahabisme ini. belum lagi jika kita
> telusuri
> > > kredo
> > > > > dan
> > > > > > > > > sistem theology sekte sial ini, anda akan temuai
> sebuah
> > > hantu
> > > > > > > yang
> > > > > > > > > berkedok manusia agamis.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Ayyaz
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> >
>

________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Fwd: Semua Sempurna? === Mas JA

Dari milis tetangga:

>

> Bisa dikatakan demikian atau dalam bhs Inggris saya pernah menulis:

> 'In the imperfection lies the perfection'. Hal ini juga sejalan

> dengan himbauan: 'Menerima semua sebagaimana apa adanya' atau

> 'Acceptance of All, because All is One'.

>

> Salam hangat selalu,

>

> Jusuf Achmad.

> =======================

>
Ngurah Agung <ngestoerahardjo@...> wrote:

> Menarik Mas ...

>

> Sebagai kata-kata, yang saya bolting di atas terdengar indah.

Bahkan intelek ini kurang-lebih pernah menganggap kalau yang seperti

itu berkontribusi besar pada ketenteraman batin seseorang.

>

> Cuman persoalannya adalah, bisakah kita benar-benar melihat segala

sesuatunya seperti 'apa adanya' tanpa menumpangkan anggapan-anggapan

ataupun keinginan-keinginan kita terhadapnya?

> Atau malah sedikit mundur lagi: apakah apa yang kita lihat sebagai

'apa adanya' itu memang benar-benar 'apa adanya' dan bukannya 'apa

adanya' hanya menurut anggapan kita, atau secara subjektif saja,

dimana sesungguhnya boleh jadi malah 'adanya' jauh berbeda?

>

> Atau lebih ke belakang lagi, bagaimana kita bisa meyakini kalau

apa yang kita terima itu memang 'sebagaimana adanya', dan bukannya

lantaran tahu kalau menerima 'sebagaimana adanya' itu menenteramkan

hati, lantaran kita sebetulnya memang hanya ingin tenteram? Dengan

lain kata, nggak mau tahu apapun itu adanya asal saya bisa merasa

tenteram.

> Karena ketenteraman inilah yang sebetulnya kita inginkan, dan

bukannya apa sesuatu itu memang 'sebagaimana adanya' ataukah tidak.

>

> Bagaimana ini Mas?

>

> Persaudaraan selalu,

> NR.

>

>

> =============================================

> Semasih Anda menyangka kalau kepolosan itu harus kasat-indria,

> agar diketahui kalau Anda polos,

> Anda bisa saja berpura-pura polos untuk mengelabui orang-orang.

>

> ~anonymous 211006 -09.

> =============================================

'Menerima semua sebagaimana apa adanya' atau 'Acceptance of All,

because All is One'. Adalah tahapan Oneness atau Manunggaling Kawalu

Gusti. Tahapan ini bisa dicapai bukan saja membutuhkan maturity dari

sisi Love and Wisdom, tapi juga penggabungan kedua sisi Ying-Yang ini.

Setelah bisa lepas dari paradox Love and Wisdom (Rahman & Rahim).

Kecintaan tanpa pamrih, PEMAAFAN kalau dilihat sepintas berseberangan

dengan Wisdom, Justice, Keadilan, keseimbangan yang menembus ruang

waktu (hukum karma, sebab akibat, TIDAK ADA PEMAAFAN).

Sebagamana pula pada tahapan ketika kita bisa lepas dari paradox

menerima Dia sebagai yang MAHA NYATA dan sekalaigus sebagai MAHA

TERSEMBUNYI.

Bagaimanapun chaos nya keadaan sekeliling, ketenangan sejati terus

dapat dipertahankan, karena adanya kecintaan tanpa pamrih kepada semua

disertai dengan kebijaksanaan (Wisdom) yang menembus ruang-waktu,

serta tidak merasakan adanya paradox dgn kedua sisi feminin-maskulin ini.

Salam hangat selalu,

Jusuf Achmad

Website: http://www.going-home.org/

__________________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.
http://www.yahoo.com/r/hs

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Sebuah Renungan -Via........... II-

Jangan-jangan, itu dinamit, Lu, bukan kretek. Siap-siap tiarap ya.

manneke

Quoting lulu <lu2_mm@yahoo.co.id>:

> Trims ya mas manneke,udah ikut ngopi bareng,bener tuh gedangnya lu2 beli di
> bangil,tapi kok ada yang aneh ya mas dengan rokok kreteknya....?
>
>
> ----- Original Message -----
> Subject: [psikologi_transformatif] Re: Sebuah Renungan -Via........... II-
> Date: Sun, 24 Feb 2008 0:28:35
> From: pradita@telus.net <pradita@telus.net>
> To: <psikologi_transformatif@yahoogroups.com>
>
> Kopinya muanteb, Lu. Gedang gorengnya juga welehweleh sedapnya.
> Pasti gedang
> kepok dari jatim ya? Gudang garemnya mana? Yang kretek lho, biar kalo diisep
>
> bunyinya mak kretek-kretek- kretek... .nyooooooos.
>
> manneke
>
> Quoting lulu < lu2_mm@yahoo. co.id >:
>
> > Ojo lali nyruput kopinya ya cak
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Sebuah Renungan -Via........ ...
> II-
> > Date: Sat, 23 Feb 2008 12:34:37
> > From: ayaz < hellaz1001@yahoo. com >
> > To: < psikologi_transform atif@yahoogroups .com >
> >
> > Ach..!! sok pinter loe manneke, iman iman opo hE....??
> >
> > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com , pradita@... wrote:
> > >
> > >
> > > Passsssss. Puersis. Itulah intinya. Sayang sekali banyak orang yang
> > terlalu
> > > goblok untuk memahami hal segampil ini dan lebih suka ngeributin
> > keimanan orang
> > > lain daripada meningkatkan pemahaman atas keimanan sendiri.
> > >
> > > manneke
> > >
> > > Quoting faskho <faskho@...> :
> > >
> > > > - neck jareku reck,
> > > > agama iku yo agama untuk memberikan petunjuk dan tuntunan atau
> > > > sebagai liner kita hidup yang berfungsi sebagai kalifatullah,
> > > > memang bener agama itu akal, namun demikian kepercayaan itu
> > adalah
> > > > lebih utama daripada akal,..seperti aku percaya peristiwa isyrok
> > > > mi'rodj, itulah perbedaan antara akal dan kepercayaan.
> > > > .......hehehehe, thanks n wassalam
> > > >
> > > > -- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com , "ayaz"
> > > > <hellaz1001@ > wrote:
> > > > >
> > > > > Jawab dikit ach!!
> > > > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com , pradita@ wrote:
> > > > > >
> > > > > > Dan waktu ditanya bagaimana mengilmiahkan peristiwa turunnya
> > > > wahyu
> > > > > di Gua Hira
> > > > > > oleh Jibril kepada Muhammad, atau bagaimana mengilmiahkan
> > > > > perjalanan ke surag
> > > > > > dalam semalam, hendrik bokonglebus jawabnya cuma ha ha
> > ha...ha
> > > > ha
> > > > > ha...ha ha
> > > > > > ha...ha ha ha... Mungkin ini yang dumaksud "orisinil" itu
> > sama
> > > > ayaz.
> > > > > >
> > > > > > manneke
> > > > >
> > > > > ------------ --------- -----
> > > > > ------------ --------- --------- --------
> > > > >
> > > > > Kalau dimata sampeyan gimana tuch!! Yuk kita diskusi Islam, gak
> > > > popo
> > > > > rek di Islam sampeyan bisa bebas menyoal apa aja kog!! opoae,
> > wes
> > > > tah
> > > > > enak pokoe, opoae!! ditanggung gak ada makian pribadi, kata-
> > kata
> > > > > Anjing, Babi, Babi sodomi, Jancuk, Bongkrek.... .dijamin gak
> > bakal
> > > > ono
> > > > > omm. Sampeyan akan dijaga kehormatan dan keasasian-e. wes
> > > > > tahlah....ojo cuma takok iku thok!! seng wakeh......opo
> > kumpulen
> > > > ae
> > > > > disek. hahaha...... ..
> > > > >
> > > > > ------------ --------- --------- --------- --------- ---
> > > > > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
> > > > > >
> > > > > > Quoting Anwar Haryono <aharyono@>:
> > > > > >
> > > > > > > Fikiran, sanggahan, dan pertanyaan Hendrik "orisinil
> > > > > banget"?.... ..setujuh
> > > > > > > bangeutt.he. .he..sangking orisinilnya, ini kutipan definisi
> > > > > ilmiah versi
> > > > > > > Hendrik:
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > "hahahah.... hahahaha. ...hahaha. ... saya mau jawab juga
> > dikit
> > > > ya
> > > > > mas...
> > > > > > > ilmiah bagi saya adalah ketika itu masuk akal (rasional)
> > sebab
> > > > > memiliki
> > > > > > > dalil yg bisa dipertanggungjawabk an dan memenuhi
> > kaidah2nya.. ."
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > Salam,
> > > > > > >
> > > > > > > Anwar
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > _____
> > > > > > >
> > > > > > > From: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> > > > > > > [mailto: psikologi_transform atif@yahoogroups .com ] On Behalf
> > Of
> > > > > > > pradita@
> > > > > > > Sent: Thursday, February 21, 2008 3:02 AM
> > > > > > > To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> > > > > > > Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Sebuah Renungan -Via
> > > > > Menneke Budiman
> > > > > > > II-
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...(hendrik mode
> > on),
> > > > > wah, tengkyu
> > > > > > > Mas
> > > > > > > Ayaz, atas sarannya yang "orisinil". Ya, ya, ya, betul,
> > > > makanya
> > > > > saya
> > > > > > > maki-maki
> > > > > > > hendrik aja ya? Soale, gue tak mau dijebak untuk balas maki-
> > > > maki
> > > > > Islam. Gue
> > > > > > > tahu elo-elo pada nunggu-nunggu itu dengan iler bertetesan,
> > > > tapi
> > > > > sori jika
> > > > > > > mengecewakan harapanmu.
> > > > > > >
> > > > > > > Dan sekarang juga menjadi sangat gamblang bahwa situ sama
> > > > hendrik
> > > > > yopodo
> > > > > > > wae.
> > > > > > > Bedanya, hendrik jujur, situ muna.
> > > > > > >
> > > > > > > Fikiran, sanggahan, dan pertanyaan hendrik"orisinil
> > banget"?
> > > > Kita
> > > > > ngomong
> > > > > > > soal
> > > > > > > iman, Bung. Anda sendiri langsung muntab sama Insan Syukur
> > > > yang
> > > > > menyanggah
> > > > > > > Syiah. Bukankah Insan Syukur juga sangat "orisinil banget"
> > > > > pemikirannya?
> > > > > > > Lalu
> > > > > > > kok situ jadi tantrum? Kirain pikiranmu luas, gak taunya
> > > > > sektarian juga.
> > > > > > > Cepat
> > > > > > > sekali engkau melucuti kedokmu sendiri?
> > > > > > >
> > > > > > > Ah, jangan pakai retorika persaudaraan sesama manusia lah.
> > > > Sudah
> > > > > ketauan
> > > > > > > situ
> > > > > > > siapa. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha
> > > > ha...ha
> > > > > ha ha...
> > > > > > >
> > > > > > > manneke
> > > > > > >
> > > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ yahoo. <mailto:hellaz1001%
> > > > 40yahoo.com>
> > > > > com>:
> > > > > > >
> > > > > > > > Ha..ha...saya juga gak ada urusan ma situ. Tapi kalau
> > > > masalah
> > > > > Hendrik
> > > > > > > > gampang menurut aku sih..tinggal guwe ketemu langsung
> > ceprak-
> > > > > ceprok
> > > > > > > > kalau perlu kita plintir lehernya langsung mak klesek,
> > > > > kenapa???
> > > > > > > > soale dia jelek2in agama situ!!
> > > > > > > >
> > > > > > > > Cuma masalahnya saya gak bisa matiin fikiran, sanggahan,
> > dan
> > > > > > > > pertanyaan2 dia, orisinil banget sih. itu masalah
> > utamanya
> > > > > > > > hahha.....paling banter yang bisa saya lukan cuma ngata-
> > > > ngatain
> > > > > > > > pribadi dia Anjing, Babi, cunguk, anjing ngentot,
> > > > > bokong...paling
> > > > > > > > itu2 aja bung!!! biar kliatan udah dianiaya
> > gitu....nah! !!
> > > > > gimana
> > > > > > > > tu????!
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > > --- In psikologi_transform
> > > > > > > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> > > > > atif@yahoogroups. com ,
> > > > > > > pradita@ wrote:
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Nah, silakanlah berperang dengan para wahabi di milis
> > ini,
> > > > > dan saya
> > > > > > > > akan lanjut
> > > > > > > > > perang sama hendrik bongkrek bin bokonglebus, oke? Wong
> > > > mau
> > > > > perang
> > > > > > > > sama wahabi
> > > > > > > > > aja kok repot-repot negor saya segala?
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Buat saya, apa yang terjadi adalah pelajaran bagus buah
> > > > > hendrik
> > > > > > > > (kalo dia bisa
> > > > > > > > > narik pelajaran lho). Sebagai warga syiah yang
> > merupakan
> > > > > sebuah
> > > > > > > > kelompok yang
> > > > > > > > > sepanjang sejarahnya teraniaya, sebaiknya ia tidak
> > > > melakukan
> > > > > hal
> > > > > > > > yang sama pada
> > > > > > > > > kelompok agama lain. Siapa menabur angin, dia menuai
> > > > badai.
> > > > > Jika
> > > > > > > > dia melakukan
> > > > > > > > > penistaan pada agama lain, ya tinggal tunggu tanggal
> > > > maennya
> > > > > aja
> > > > > > > > sebelum
> > > > > > > > > agamanya dinista orang lain juga. Hukum alam. Fair.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Dalam urusan saya dengan hendrik, saya sekali lagi akan
> > > > terus
> > > > > > > > memakai apa saja
> > > > > > > > > yang bisa saya pakai untuk menghadapkan dia pada
> > dirinya
> > > > > sendiri.
> > > > > > > > Silakan dia
> > > > > > > > > jawab itu tudingan dan hujatan dari mereka yang Anda
> > sebut
> > > > > kaum
> > > > > > > > wahabi. Saya?
> > > > > > > > > Ngapain repot-repot memahami persoalan wahabi versus
> > > > syiah?
> > > > > > > > Persoalan saya
> > > > > > > > > sendiri sebagai orang kristen juga tak dipahami oleh
> > lawan
> > > > > bicara
> > > > > > > > saya si
> > > > > > > > > kambing congek itu kok? Bukankah yang ada selama ini
> > > > hujatan
> > > > > dan
> > > > > > > > penistaan
> > > > > > > > > terhadap kristen? Sekarang Anda mau ngomong soal paham-
> > > > > pahaman?
> > > > > > > > Telaaaaaaat,
> > > > > > > > > Mas.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Baguslah kalo pemahaman agama Anda lahir dari
> > dialektika
> > > > > filosofis
> > > > > > > > (opo sih
> > > > > > > > > maksude?). Ya sudah, silakan saja beragama yang bener.
> > > > Saya
> > > > > sih
> > > > > > > > akan lanjutkan
> > > > > > > > > main gundu sama si hendrik. Yang saya heran, kenapa kok
> > > > situ
> > > > > jadi
> > > > > > > > sewot
> > > > > > > > > soal urusan saya sama hendrik? Sewotnya baru sekarang
> > > > lagi.
> > > > > > > > Wuehehehehe.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Eh, pertanyaan saya kok belum dijawab? Gimana sih tips
> > > > > menghadapi
> > > > > > > > hendrik
> > > > > > > > > menurut situ? Diskusi ilmiah? (ha ha ha...ha ha ha...ha
> > ha
> > > > > ha...).
> > > > > > > > Bungkem?
> > > > > > > > > Ketawa-ketiwi? Merem? Katanya pakai premanisme seperti
> > > > yang
> > > > > dipakai
> > > > > > > > hendrik
> > > > > > > > > dilarang ya? Anda ada baru sekali dua kali senggolan
> > sama
> > > > > saya udah
> > > > > > > > mulai
> > > > > > > > > menunjukkan gejala-gejala premanisme juga. jadi, gak
> > usah
> > > > > heran
> > > > > > > > dong kalo saya
> > > > > > > > > yang udah veteran sama hendrik milih strategi
> > premanisme
> > > > > sebagai
> > > > > > > > senjata.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Ayaz, atau siapa deh namamu, buat saya simpel saja:
> > kalau
> > > > > lawan
> > > > > > > > diskusi saya
> > > > > > > > > beradab, saya juga beradab. lawan diskusi saya ilmiah,
> > > > saya
> > > > > juga
> > > > > > > > ilmiah. lawan
> > > > > > > > > diskusi saya guyonan, saya juga guyonan. Tapi kalo
> > lawan
> > > > > diskusi
> > > > > > > > saya preman,
> > > > > > > > > saya juga preman. Nah, kalo situ sudah biasa preman,
> > > > > baguslah.
> > > > > > > > Teruskan aja
> > > > > > > > > nimbrungnya. Jadi makin rame kan? Jadi, gak usahlah
> > pake
> > > > > mbulet
> > > > > > > > pura-pura mau
> > > > > > > > > ilmiah dan sopan segala.
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Identitas saya tak bisa direduksi oleh siapapun juga
> > > > menjadi
> > > > > cuma
> > > > > > > > intelektual
> > > > > > > > > thok, dan gak boleh jadi yang lain. Saya juga bapak,
> > > > suami,
> > > > > murid,
> > > > > > > > anak, guru,
> > > > > > > > > dan 1001 identitas lain. Saya pakai semua itu kalau
> > sikon
> > > > > menuntut
> > > > > > > > demikian.
> > > > > > > > > Masalah situ mau mikir saya apa, who cares?
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > manneke
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > > Ha..ha...ini jadinya lebih lucu dari jawaban yang
> > > > > sebelumnya!
> > > > > > > > anda
> > > > > > > > > > mencoba memposisikan diri sebagai pihak yang
> > teraniaya,
> > > > > dengan
> > > > > > > > model
> > > > > > > > > > gaya premanisme yang dipilih. haha....gak papa bung
> > kita
> > > > > juga
> > > > > > > > bisa
> > > > > > > > > > sama-sama jadi preman kog!! gampang buat gituan
> > > > sich...udah
> > > > > > > > kenyang
> > > > > > > > > > juga gue!!
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > Kalau buat saya sih Wahabisme itu "makanan" lezat,
> > dan
> > > > kita
> > > > > malah
> > > > > > > > > > seneng kalau bisa jagongan ame itu sekte. dan sudah
> > > > biasa
> > > > > kita
> > > > > > > > > > kuyah2. Hanya saja yang bikin nEk adalah munculnya
> > orang
> > > > > seperti
> > > > > > > > > > sampeyan yang menunggangi dan ikut2 ngriwui,
> > > > lho...katanya
> > > > > gak
> > > > > > > > mau
> > > > > > > > > > menyerang agama dan keyakinan orang....kog
> > malah.....di
> > > > air
> > > > > > > > keruh!!!
> > > > > > > > > > masalae...kl you faham sih gak masalah jd enak
> > > > > gebuk2ane,tp. ..
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > Untuk yang berhubungan dengan bela membela agama saya
> > > > gak
> > > > > > > > > > berkepentingan, kenapa??? karena keyakinan keagamaan
> > > > saya
> > > > > lahir
> > > > > > > > juga
> > > > > > > > > > dari sebuah dialektika filosofis, Nah!! siapa yang
> > siap
> > > > > digrojok
> > > > > > > > > > ribuan pertanyaan.. ......???
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > --- In psikologi_transform
> > > > > > > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> > > > > atif@yahoogroups. com ,
> > > > > > > pradita@ wrote:
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > TULISAN ILMIAH????? Buat menghadapi hendrik?
> > > > > Wuahahahahaha.
> > > > > > > > Anda
> > > > > > > > > > ini ngimpi
> > > > > > > > > > > atau baru bangun dari mabok? Preman kok disuruh
> > > > > menghadapi
> > > > > > > > pakai
> > > > > > > > > > tulisan ilmiah?
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Yang saya heran, sampeyan orang yang sudah
> > > > luaaaaaaaaama
> > > > > banget
> > > > > > > > di
> > > > > > > > > > milis ini,
> > > > > > > > > > > dan ngakunya udah kenyang makan asem garam gebuk-
> > > > gebukan,
> > > > > kok
> > > > > > > > bisa
> > > > > > > > > > masih
> > > > > > > > > > > terkaget-kaget dengan hadirnya wahabi-isme di sini?
> > > > Kalo
> > > > > liat
> > > > > > > > kata-
> > > > > > > > > > kata jorok
> > > > > > > > > > > yang ditjukan hendrik bokonglebus tak henti-
> > hentinya
> > > > > kepada
> > > > > > > > iman
> > > > > > > > > > kristen, gak
> > > > > > > > > > > terkaget-kaget ya? Haloooo? Apa saya sedang
> > > > menyaksikan
> > > > > standar
> > > > > > > > > > ganda di sini?
> > > > > > > > > > > Anda bersuara nyaring menolak hadirnya wahabi-isme
> > di
> > > > > sini tapi
> > > > > > > > > > selama ini
> > > > > > > > > > > bungkam dengan sepak terjang hendrik yang tak
> > pernah
> > > > sepi
> > > > > dari
> > > > > > > > > > penistaan itu?
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Hoi, sejak kapan pula di sini ada keharusan orang
> > jadi
> > > > > > > > intelektual?
> > > > > > > > > > Atau
> > > > > > > > > > > seorang intelektual wajib dan kudu berbicara dengan
> > > > > intelek?
> > > > > > > > Aturan
> > > > > > > > > > baru buatan
> > > > > > > > > > > Audivacx kah ini?
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Buat saya satu hal sudah amat jelas: premanisme
> > tanpa
> > > > > batas
> > > > > > > > > > terhadap suatu
> > > > > > > > > > > keimanan yang dibiarkan terjadi begitu saja dan
> > semua
> > > > > orang
> > > > > > > > tutup
> > > > > > > > > > mata, HANYA
> > > > > > > > > > > bisa dilawan dengan premanisme yang lebih keras
> > lagi.
> > > > > Buat
> > > > > > > > makhluk
> > > > > > > > > > seperti
> > > > > > > > > > > hendrik, tak ada demokrasi, intelektualitas, akal
> > > > sehat,
> > > > > dan
> > > > > > > > apalah
> > > > > > > > > > itu namanya
> > > > > > > > > > > yang kau mau gunakan.
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Saya punya hak menjadi preman untuk melawan kambing
> > > > busuk
> > > > > macam
> > > > > > > > > > hendrik, dan
> > > > > > > > > > > tidakkah Anda merasa lucu sekarang mau repot-repot
> > > > > mengatakan
> > > > > > > > bahwa
> > > > > > > > > > saya harus
> > > > > > > > > > > malu dengan responsi-responsi saya terhadap
> > hendrik?
> > > > Saya
> > > > > mau
> > > > > > > > tanya
> > > > > > > > > > nih kepada
> > > > > > > > > > > Anda dan teman-teman Anda yang mengeluh soal saya:
> > > > > bagaimana
> > > > > > > > > > seharusnya saya
> > > > > > > > > > > bersikap dalam menghadapi nistaan dan hujatan
> > hendrik?
> > > > > Jangan
> > > > > > > > > > bilang saya mesti
> > > > > > > > > > > diskusi ilmiah, ah. Ini murahan banget. As if you
> > > > didn't
> > > > > know
> > > > > > > > who
> > > > > > > > > > hendrik is?
> > > > > > > > > > > Atau didiemin aja? Lha situ sendiri gak tahan untuk
> > > > > berdiam
> > > > > > > > diri
> > > > > > > > > > liat posting-
> > > > > > > > > > > posting wahabi.
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Saya tak menolak nasihat jika itu diberikan secara
> > > > adil
> > > > > dan
> > > > > > > > jernih.
> > > > > > > > > > Di luar
> > > > > > > > > > > ini, saya anggap semua omong kosong dan mengamini
> > > > > hendrikisme
> > > > > > > > saja.
> > > > > > > > > > Sori...
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Ingat, Bung. Saya mencaci-maki dan menghujat
> > hendrik,
> > > > > bukan
> > > > > > > > ISLAM.
> > > > > > > > > > Dan sekali
> > > > > > > > > > > lagi, jika Anda ingin perangi wahabi-isme di milis
> > > > ini,
> > > > > saya
> > > > > > > > jangan
> > > > > > > > > > dijadikan
> > > > > > > > > > > tumbalmu. Saya memilih berasyik ria sama si hendrik
> > > > aja.
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > manneke
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > Saya juga gak peduli apa oret-oretan saya ttg
> > > > Wahabisme
> > > > > > > > > > bermanfaat
> > > > > > > > > > > > buat anda ato tidak itu sama sekali gak penting
> > buat
> > > > > saya.
> > > > > > > > Tapi
> > > > > > > > > > saya
> > > > > > > > > > > > yakin "pirsawan" kaca millis ini pasti ada yang
> > > > Ngehh.
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > Kita emang sudah terbiasa dengan segala umpatan
> > dan
> > > > > gebuk2an
> > > > > > > > > > versi
> > > > > > > > > > > > millis ini, itu udah mafhum!! bahkan sebelum
> > > > > anda "datang"
> > > > > > > > > > dimillis
> > > > > > > > > > > > ini, dan kita udah enjoy jg kog!!! tapi fenomena
> > > > > Wahabisme
> > > > > > > > betul2
> > > > > > > > > > > > angin baru yang kencang berhembus.
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > Nah! masalah anda dengan hendrik itu sih tontonan
> > > > lama
> > > > > yang
> > > > > > > > > > diputar2
> > > > > > > > > > > > terus. banyak orang rasan-rasan kog manneke cuma
> > > > gitu
> > > > > > > > gitu....aja
> > > > > > > > > > > > dari dulu. mana dong tulisan2 ilmiahnya, sapa
> > tahu
> > > > bisa
> > > > > > > > > > didiskusikan
> > > > > > > > > > > > dengan yang lain, sayang kan jauh2 ngluruk
> > dinegeri
> > > > > orang
> > > > > > > > dengan
> > > > > > > > > > > > titel yang mau digondol kog tulisane super jorok
> > dan
> > > > > > > > > > > > sangat...... kalau aku sih sayang. tapi terserah
> > > > > sampeyan
> > > > > > > > sih!!!
> > > > > > > > > > > > mungkin inilah refleksi intelektual Indonesia.
> > > > > hahaha...... .
> > > > > > > > > > sorry
> > > > > > > > > > > > lho Bung....
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > Yup!! ayo ketopraan maneh karo hendrik, kene tak
> > > > keploi
> > > > > > > > sisan!
> > > > > > > > > > ben
> > > > > > > > > > > > kapok!!! hahaha......
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > --- In psikologi_transform
> > > > > > > <mailto:psikologi_ transformatif% 40yahoogroups. com>
> > > > > atif@yahoogroups. com ,
> > > > > > > pradita@
> > > > > > > > wrote:
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Nah, kalo kelamaan ngilang dari milis lalu tiba-
> > > > tiba
> > > > > nongol
> > > > > > > > > > lagi
> > > > > > > > > > > > dan langsung
> > > > > > > > > > > > > nyebur, beginilah jadinya. Gak tau pangkal, gak
> > > > tau
> > > > > ujung.
> > > > > > > > > > Tuanku
> > > > > > > > > > > > Bung Ayaz,
> > > > > > > > > > > > > kenapa Anda kira saya sama hendrik bokonglebus
> > itu
> > > > > lagi
> > > > > > > > diskusi
> > > > > > > > > > > > serius? kami
> > > > > > > > > > > > > lagi maen-maen kok dengan sepuas-puasnya dan
> > > > sebebas-
> > > > > > > > bebasnya.
> > > > > > > > > > Dan
> > > > > > > > > > > > rasanya
> > > > > > > > > > > > > mareeeeeeem betul. Nikmaaaaaaaat jeeee....
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Jadi, siapa yang peduli wahabi-isme atau salafi-
> > > > isme,
> > > > > atau
> > > > > > > > > > syiah-
> > > > > > > > > > > > isme, atau
> > > > > > > > > > > > > puting maria, atau penis yesus? Kulo mboten
> > > > terseret
> > > > > > > > > > pergumulan,
> > > > > > > > > > > > Bung. Siapa
> > > > > > > > > > > > > juga sudi bergumul sama hendrik? Dia kan udah
> > > > > dikapling
> > > > > > > > sama
> > > > > > > > > > ani
> > > > > > > > > > > > munafich. Kalo
> > > > > > > > > > > > > tak kenal siapa ani munafich--berhubung Anda
> > > > kelamaan
> > > > > > > > ngilang--
> > > > > > > > > > > > tanya sama
> > > > > > > > > > > > > adikmu Lulu.
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Jadi, keterangan Anda panjang lebar tentang
> > wahabi-
> > > > > isme itu
> > > > > > > > > > buatku
> > > > > > > > > > > > tak relevan.
> > > > > > > > > > > > > Aku tak peduli. Yang penting, bisa fun sama si
> > > > > hendrik
> > > > > > > > bongrek
> > > > > > > > > > bin
> > > > > > > > > > > > > kambingcongek bin babi ngepet. Ha ha ha...ha ha
> > > > > ha...ha ha
> > > > > > > > > > ha...ha
> > > > > > > > > > > > ha ha...
> > > > > > > > > > > > > (tuh, sampe ketawanya aja udah ketularan sama
> > > > wedus
> > > > > gimbal
> > > > > > > > itu).
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Dalam bermaen sama hendrik (bukan bergumul
> > lho!)
> > > > > siapapun
> > > > > > > > dan
> > > > > > > > > > > > apapun yang bisa
> > > > > > > > > > > > > didomplengi, ya mari. Si Wahab juga mendompleng
> > > > gue
> > > > > buat
> > > > > > > > > > memicis si
> > > > > > > > > > > > syiah kok.
> > > > > > > > > > > > > Jadi, sampeyan rileks ajalah. Nonton boleh,
> > tapi
> > > > > mungkin
> > > > > > > > kalo
> > > > > > > > > > jadi
> > > > > > > > > > > > wasit,
> > > > > > > > > > > > > risiko tanggung sendiri. Ha ha ha...ha ha
> > ha...ha
> > > > ha
> > > > > ha...
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Udah ya Bung Ayaz, mau balik nih, Ditunggu
> > > > hendrik :)
> > > > > Salam
> > > > > > > > ya
> > > > > > > > > > buat
> > > > > > > > > > > > Lulu.
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > manneke
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > Quoting ayaz <hellaz1001@ >:
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Hari-hari ini saya hanya bisa terbengong-
> > > > bengong,
> > > > > betapa
> > > > > > > > > > tidak
> > > > > > > > > > > > > > seorang yang saya kagumi dan aset kita
> > bersama
> > > > > setikanya
> > > > > > > > di
> > > > > > > > > > ruang
> > > > > > > > > > > > > > maya millis ini saudara Menneke Budiman tiba-
> > > > tiba
> > > > > saja
> > > > > > > > > > terseret
> > > > > > > > > > > > arus
> > > > > > > > > > > > > > pergumulan saling tikam dengan seorang
> > hendrik
> > > > dan
> > > > > yang
> > > > > > > > lebih
> > > > > > > > > > > > membuat
> > > > > > > > > > > > > > miris tuanku bung Menneke justru bergulat
> > > > > > > > dan "mendompleng"
> > > > > > > > > > > > setiap
> > > > > > > > > > > > > > postingan Narsis dan tidak bertanggung jawab
> > > > dari
> > > > > seorang
> > > > > > > > > > > > provokator
> > > > > > > > > > > > > > seperti Insan syukur.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Tak ayal lagi Insan adalah model yang
> > mewarisi
> > > > masa
> > > > > lalu
> > > > > > > > > > sebuah
> > > > > > > > > > > > sekte
> > > > > > > > > > > > > > baru yang muncul dipenghujung abad ke 20,
> > sebuah
> > > > > gerakan
> > > > > > > > > > > > wahabisme
> > > > > > > > > > > > > > yang melancarkan "tajdid-pembaharuan "
> > > > disemenanjung
> > > > > > > > arabia.
> > > > > > > > > > > > Sebuah
> > > > > > > > > > > > > > epos "baru" yang dikendalikan dari kota tua
> > > > Thaif
> > > > > ini
> > > > > > > > > > bergerak
> > > > > > > > > > > > maju
> > > > > > > > > > > > > > menyerang setiap kaum muslimin yang menolak
> > > > > bergabung
> > > > > > > > dengan
> > > > > > > > > > > > > > keyakinan yang absurd ini.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Kota-kota diarabia dalam waktu yang tak
> > terlalu
> > > > > lama
> > > > > > > > disulap
> > > > > > > > > > > > menjadi
> > > > > > > > > > > > > > genangan darah dan bangkai kaum muslimin yang
> > > > tidak
> > > > > siap
> > > > > > > > > > dengan
> > > > > > > > > > > > > > serangan fajar yang biadab tersebut, tidak
> > > > kurang
> > > > > dari 20
> > > > > > > > > > ribu
> > > > > > > > > > > > nyawa
> > > > > > > > > > > > > > yang tanpa mengerti apa maksud
> > > > dari "pembaharuan"
> > > > > ala
> > > > > > > > > > pagnisme
> > > > > > > > > > > > ini
> > > > > > > > > > > > > > mati sia-sia.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Tak ayal serangan dan pembantaian atas nama
> > al-
> > > > > Quran ini
> > > > > > > > > > menuai
> > > > > > > > > > > > > > kritik dunia internasional saat itu, kaum
> > > > muslimin
> > > > > dunia
> > > > > > > > > > dibawah
> > > > > > > > > > > > > > payung Monarki Ustmani Turki melayangkan
> > protes
> > > > > keras dan
> > > > > > > > > > > > menghendaki
> > > > > > > > > > > > > > adanya pengadilan besar-besaran atas
> > kejahatan
> > > > > > > > kemanusiaan
> > > > > > > > > > ini.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Wahabi dan wahbisme adalah sebuah fenomena
> > > > > keagamaan yang
> > > > > > > > > > sangat
> > > > > > > > > > > > > > absurd, sebuah sekte yang memiliki kemiripin
> > > > figh
> > > > > dengan
> > > > > > > > > > madzab
> > > > > > > > > > > > > > maliki ini tak urung sering menuai kritik
> > dari
> > > > dari
> > > > > > > > pengikut2
> > > > > > > > > > > > Maliki
> > > > > > > > > > > > > > sendiri yang terheran2 dengan sikap keagamaan
> > > > > wahabi yang
> > > > > > > > > > > > senantiasa
> > > > > > > > > > > > > > menjatuhkan talak KAFIR dan wajib di Bunuh
> > > > sebagai
> > > > > > > > landasan
> > > > > > > > > > > > otensitas
> > > > > > > > > > > > > > keagamaannya.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Serangan fajar wahabi tepat menghujam jantung
> > > > kaum
> > > > > > > > muslimin
> > > > > > > > > > dunia
> > > > > > > > > > > > > > yang berdaulat seperti Madzab Sunni
> > ahlussunah
> > > > wal
> > > > > jamaah
> > > > > > > > dan
> > > > > > > > > > > > saudara
> > > > > > > > > > > > > > mereka Madzab Syiah Istnaasyariah. Provokasi
> > > > yang
> > > > > > > > dilancarkan
> > > > > > > > > > > > untuk
> > > > > > > > > > > > > > menjauhkan berbagai madhab dalam tubuh kaum
> > > > > muslimin
> > > > > > > > dunia
> > > > > > > > > > > > sepertinya
> > > > > > > > > > > > > > hanya tinggal mimpi tua kaum wahabi semata.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Fenomema sekte wahabi sebenarnya memiliki
> > akar
> > > > > panjang
> > > > > > > > yang
> > > > > > > > > > redup
> > > > > > > > > > > > > > redam disepanjang sejarah Islam, wahabisme
> > > > memiliki
> > > > > > > > tautan
> > > > > > > > > > kuat
> > > > > > > > > > > > dan
> > > > > > > > > > > > > > pemahaman yang berbanding lurus dengan
> > gerakan
> > > > > ingkar
> > > > > > > > > > Khawarij
> > > > > > > > > > > > diawal-
> > > > > > > > > > > > > > awal kemunculannya. gerakan teror yang
> > > > dilancarkan
> > > > > orang-
> > > > > > > > > > orang
> > > > > > > > > > > > dungu
> > > > > > > > > > > > > > inilah yang kemudian menjelma dizaman modern
> > > > dengan
> > > > > jubah
> > > > > > > > > > yang
> > > > > > > > > > > > sama.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Ahlu sunnah benar-benar kitiban pulung dan
> > nasib
> > > > > sial,
> > > > > > > > betapa
> > > > > > > > > > > > tidak
> > > > > > > > > > > > > > sebuah madzab resmi ini kini tiba2 harus
> > > > berdesak-
> > > > > desakan
> > > > > > > > > > dengan
> > > > > > > > > > > > > > sekte Wahabi yang entah dari mana tiba2 pula
> > > > > mengaku diri
> > > > > > > > > > sebagai
> > > > > > > > > > > > > > Ahlussunah, sebuah tragedi keagamaan yang
> > berat
> > > > > yang
> > > > > > > > akhirnya
> > > > > > > > > > > > > > membebani keramahan madzab besar ini. Mungkin
> > > > > inilah yang
> > > > > > > > > > > > mendesak
> > > > > > > > > > > > > > seorang seperti Gus dur dan kolega2 beliau
> > dalam
> > > > > tubuh NU
> > > > > > > > > > untuk
> > > > > > > > > > > > > > senantiasa menjaga jarak dan membatasi diri
> > > > dengan
> > > > > > > > gerakan
> > > > > > > > > > Aneh
> > > > > > > > > > > > yang
> > > > > > > > > > > > > > dimotori oleh anak-anak asuhan Muhammad ibn
> > > > abdul
> > > > > Wahab
> > > > > > > > ini.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Masih segar dalam ingatan kita betapa sebuah
> > > > > ledakan
> > > > > > > > dahsyat
> > > > > > > > > > > > telah
> > > > > > > > > > > > > > meluluh lantakkan sebuah tempat hiburan di
> > Bali
> > > > dan
> > > > > > > > > > menyisakan
> > > > > > > > > > > > > > bangkai-bangkai manusia tak berdosa yang
> > > > > bergelimpangan
> > > > > > > > > > > > disembarang
> > > > > > > > > > > > > > tempat, tak ayal adalah aksi terorisme yang
> > > > > dilakukan
> > > > > > > > oleh
> > > > > > > > > > > > sekelompok
> > > > > > > > > > > > > > manusia dungu yang berafiliasi dan memiliki
> > > > > kemiripan
> > > > > > > > dengan
> > > > > > > > > > > > faham
> > > > > > > > > > > > > > ekstrim wahabisme. lalu siapa yang ketiban
> > > > > > > > sial......masih
> > > > > > > > > > > > banyak,
> > > > > > > > > > > > > > banyak dan banyak sekali sejumlah keanehan
> > yang
> > > > > bisa
> > > > > > > > ditemui
> > > > > > > > > > pada
> > > > > > > > > > > > > > keyakinan wahabisme ini. belum lagi jika kita
> > > > > telusuri
> > > > > > > > kredo
> > > > > > > > > > dan
> > > > > > > > > > > > > > sistem theology sekte sial ini, anda akan
> > temuai
> > > > > sebuah
> > > > > > > > hantu
> > > > > > > > > > > > yang
> > > > > > > > > > > > > > berkedok manusia agamis.
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > > Ayyaz
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> > http://id.yahoo. com/
> >
>
>
>
>
>
>
>
> ________________________________________________________
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> http://id.yahoo.com/
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

.

__,_._,___