Rabu, 24 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Yahudi Dugdeng, Islam Jumud

Yahudi Dugdeng, Islam Jumud
Oleh : Supadiyanto

19-Okt-2007, 12:18:44 WIB - [www.kabarindonesia.com]

"Yahudi" Dugdeng, "Islam" Jumud , "Nasrani" Kuper, Pun "Komunis" Gila

KabarIndonesia - Ojo kamitengginen riyen bakdal maos judul niko.
Jangan matek aji, berhawa nafsu marah apalagi bersyak-wasangka
terlebih dahulu pasca membaca judul tulisan pendek ini. Sebab, judul
di atas hanya ucapan seorang gila --kurang waras-- menurut pandangan
awam, yang saya dengar sendiri kala melintas di dekat kampus UGM
tempo hari. Penilaian gila itu hanya bahasa budaya manusia,
sedangkan di mata Tuhan bisa teramat beda.

Mungkin, karena keterbatasan kita memahami logika kewaskitaan
manusia, lantas kita memvonisi seseorang "Gila or Majnun bin Crazy".
Benarkan? Apakah engkau berani menghukumi Nabi Khidir 'alaihissalam
yang tega membunuhi seorang pemuda, lantas merusak kapal-kapal dan
tindakan bejat dan kriminal lain, bisa menjadikan dirinya seorang
dholim di mata Tuhan?

Ia dinilai dholim, gila oleh Musa --yang hanya terbatas bisa
berfikir lateral. Fenomena Khidir, yang tak taat asas, penuh dengan
hikmah itulah yang kini menjadi rahasia Tuhan teruntuk umat manusia.
Tidak peduli apakah engkau Muslim, Yahudi, Nasrani, Komunis,
Gatholojho, Darmogandhul, Japu-japu adakadabra atau aliran lainnya.
Bukankah dirinya mampu merusak tatanan hukum keteraturan,
kesombongan Nabi Musa yang menjadi pengawal bagi kaum Israel --yang
sejatinya menjadi kaum yang dicintai Tuhan-- tapi karena
kearogansian mereka, kini mereka terpecah menjadi 71 kelompok, meski
publik tak melihat secara kasatmata perpecahan itu?

Setelah saya renungkan, dianalisis, dikonfrontir dengan realitas
yang ada, apalagi saya tambahi dengan sedikit praduga ilmiah,
ternyata ucapan "sang Khidir" yang saya sambangi di kampus perlente
UGM itu banyak benarnya juga.

Coba saja --beberapa waktu lalu, saya sengaja nulis opini bertajuk
Lebaran "Muhammadiyah" Munafik, Lebaran "NU" Industri dan
Lebaran "Negara" Politis-- saja banyak direspon keliru, negatif,
compang-camping, kedodoran. Pembaca dan kita semua, include penulis,
terjebak berfikir lateral-lempang (straight news), padahal pada
zaman kontemporer ini, kita semua tertuntut untuk berparadigma fikir
holistis, zigzag, kontemplatif, bebas nilai namun tetap ilmiah-
rasional.

Sebelum membahas judul tulisan milik orang gila yang sengaja saya
jadikan referensi ini, penulis akan menuntaskan segala "kebodohan
kita" mengenai masalah Lebaran kemarin, yang berbeda-beda.

Dalam judul tulisan itu, Ormas Islam --Muhammadiyah, NU dan Negara--
saya beri tanda kutip, artinya Anda harus bisa membedakan antara
Muhammadiyah yang dulu dengan sekarang, NU asli yang pertama serta
setelah terkooptasi banyak kepentingan politis, serta dengan
definisi Negara itu sejatinya siapa. Apakah NU-Negara-Muhamadiyah
itu menjadi bagian dari kata benda, kata sifat atau kata kerja.

Bagaimakah hubungan ketiganya, apakah dikte-diktean, saling
kontradiktif (seperti ilmu spionase-nya CIA, KGB) secara
organisatoris, menjadi pelengkap penderita satu dengan lainnya
ataukah malah menjadi alat konspirator bersamaan, hingga kita semua
terjebak pada alur kejumudan kebenaran masing-masing kelompok.

Bukan karena panggilan hati nuarani yang memutusi atas kebenaran itu
tapi lebih karena kita memakai baju A, bukan pakaian B-Z, hingga
berada dalam kubangan kotak salah satunya.

Yang penulis maksud Muhammadiyah, NU dan Negara --yang semuanya saya
kurung dengan tanda kutip-- maksudnya tak lain adalah sebagai kata
benda, seperti penilaian umum, detilnya lagi kata benda mati.
Padahal mereka sejatinya adalah kata benda hidup yang memiliki kata
sifat.

Tahukah kenapa terjadi perbedaan penentuan Lebaran kemarin?
Siapakkah sejatinya yang menskenariokan akan semua itu terjadi?
Adakah kekuatan asing, ideologi di luar Islam hingga kuasa terjadi
realitas yang kian membuat jumud kita semua? Saya, Anda bahkan
petinggi Ormas Islam dan Pemerintah yang kemudian sebagai
representasi Negara itu sendiri bahkan tak menyadari ancaman itu
semua. Semua kesemuan itu semau-mau kelompoknya masing-masing, tak
merasa telah dijadikan kelinci dan katak serta buaya percobaan
laboratorium sosial oleh ideologi yang bernama Yahudi.

Jangan lanjutkan kembali proses pembacaan tulisan ini, kalau hatimu
masih penuh dengan kemunafikan sosial. Tarik nafas dan hembuskan,
buang jauh sifat kesetanan yang berada dalam tubuh yang fana ini.
Hidupkan sifat kemalaikatan kita yang mengasmaaulhusna, hingga bisa
menggenapi 100 nama-nama mulia Tuhan.

Bukan dengan kejeniusan otak, melainkan kearifan hati. Sebab
kejernihan hikmah itu terlahir dari buah surga (kholdi) yang wajib
di-tharikot-i. Bukankah peradaban dunia ini sebagai hasil petikan
buah kholdinya Adam-Hawa (nasfu) atas "jasa besar" para iblis?
Logikanya, Muhammad, Yesus, Musa --apalagi kita-- harus "memuliakan"
para iblis, setan dan derivasinya. Tak ada iblis, saya tak bisa
membuat tulisan singkat ini.

Tak ada hukum pahala dan dosa. Habis kata-kata suami istri. Tak ada
pula orgasme, hubungan seks yang menjadi pertanda asmaaulhusnaanya
yang ke-100. Biar terkesan dugdeng, sangat ilmiah, mari kita baca
ayat di bawah ini. Satu ayat yang saya penggal --demi pengefisiensi
kalimat-- seperti yag termuat dalam QS. Albaqarah 34
ini. "....Isjudduuliaadamafasajaduuillaaibliis....," Kami (Allah)
memerintahkan pada para Malaikat untuk mensujudi (menghormati) Adam,
lantas mereka semua bersujud pada Adam kecuali iblis".

Inilah maha ayat yang menjadi Khidir bagi semua ayat kehidupan
hingga menjadi titik picu awal lahirnya peradaban manusia di dunia
ini. Coba bayangkan kalau pada masa itu, iblis mau bersujud pada
Adam, habislah manusia. Tak ada kita semua.

Sebelum muncul banyak salah tafsir, biar pembaca kian jelas, penulis
akan menafsirkan secara maksimal dan ilmiah ayat itu.

Satu, merunut pada susunan bahasanya saja, Allah seakan "ber-akting,
berpura-pura (saya tak punya bahasa untuk membahasakan maksud ini)"
hingga hanya memerintah sujud pada para Malaikat saja, dan lupa
memerintahkan pula para iblis yang juga pernah hidup di alam surga.

Kedua, terkait tafsir pertama itu, para malaikat bersifat egois dan
tak mau mengajak iblis untuk turut bersujud pada Adam. Kalaupun
Malaikat mau mengajak iblis untuk bersujud pada Adam, lantas terjadi
perkelahian antara Malaikat dan Iblis, hingga kedua-duanya melakukan
kontrak damai, karena sama-sama saktinya.

Pamungkas, Iblis adalah kaum, kelompok Malaikat yang tak mau tunduk
pada perintah Tuhan, lantas terdegradasi, turun derajat
kemalaikatannya menjadi iblis. Konsekuensinya, iblis-setan yang
beriman pada Allah adalah makhluk yang dengan tulus hati
melaksanakan kewajibannya untuk menggodai Adam-Hawa (umat Manusia)
untuk berbuat kejahatan, kemungkaran. Iblis-setan yang tidak beriman
(kafir) adalah makhluk yang mau mengerjakan kebajikan, menunaikan
rukun Islam dan sebagainya.

"Tuhan itu tidak bodoh dan tak kuper, benar?" tanya saya dalam hati,
masak iblis-jin-setan yang terkonstruksi asalnya dari api akan
dimasukkan dalam neraka. Masak api masuk api, jeruk minum jeruk. Apa
Tuhan bodoh, tidak bukan?

Kembali pada topik pembahasan, kalau ada pucuk pimpinan Ormas Islam
yang bilang begini, bagaimana? --terkait Lebaran kemarin. "Sejatinya
jujur, secara hati nurani saya itu Lebarannya hari Sabtu (13/10),
namun secara rasio, akal dipaksa untuk berLebaran hari Jum'at
(12/10)".

Bagaikan hujan batu di tengah kedamaian surga bukan? Apakah
perkataan yang nyolongwadi itu pernah terdengar oleh dua ratus juta
penduduk muslim di Indonesia? Tidak ada. Karena menjadi bahan of the
record bagi banyak wartawan dan menjadi sejarah yang tak terungkap.

Lantas kalau misalkan didapatkan data begini, Shalat 'Id hari Kamis
diikuti dua ribu jamaah, hari Jumat sebanyak 40 juta jiwa dan hari
Sabtu ada 130 juta jiwa. Bukankah itu semua bisa dijadikan bahan
pemetaan politis dalam rangka penjajakan Pemilu 2009 nanti, bukan?
Ini tak banyak pula yang memikirkan ke arah itu. Para kiai, ulama
hanya dijadikan jor-joran, bahan olok-olokan para politikus di
negeri ini. He... hee.. sudah tahukan Anda bagaimana kemudian saya
menshahihkan --lantas menulis judul tulisan itu.

Lucu alias jadi Tukul, ada pembaca yang berkomentar begini. Itu lho,
masak NU selalu merasa dikangkangi oleh anaknya Muhammadiyah, kan
Muhammadiyah berdiri tahun 1912 dan NU baru 14 tahun kemudian atau
1926? Tak salah pendapat penulis itu, tapi cukup kuper dan jelas itu
tafsir versi anak SD-TK sebagai claim of thruth seperti yang
digembar-gemborkan para Yahudi orientalis. Benar secara de jure,
pelembagaan, formalitas, Ormas Muhammadiyah lahir duluan bila
dibandingkan dengan NU. Tapi ingat dong, secara kasunyatan, secara
de facto, secara nonformal, budaya, sangat jelas Ormas NU lebih
duluan menjadi tulang punggung bagi pencapaian kemerdekaan RI.

Tahukah Anda hubungan apakah yang melatarbelakangi antara Hasyim
Asy'ari, sosok pendiri NU, dan Ahmad dahlan "dewanya" Muhammadiyah?
Keduanya sahabat, bagaikan kakak-adik-kakak.

Karena ulah penjajah Belanda selama 350 tahun --yang Yahudi
oriented, meski mereka menyebarkan agama Nasrani di Nusantara ini,
ada pen-devide-at-impera-an Ormas-Ormas Islam kala itu. Dan kita tak
merasa dibodohi oleh kaum penjajah, sebab kualitas intelektualitas
jiwa penduduk negeri ini masih minim, simbahnyasimbah-
simbah....simbahnya penulis juga masih buta huruf (umi) benaran.

Dan sampai sekarang, lihatkah kejumudan kita kemarin --juga para
wartawan-- kala mengajukan pertanyaan pada pucuk pimpinan Ormas
Islam itu dengan mengatakan: Kapan Muhamadiyah Lebaran, Kapan NU
beridul Fitri, Bagaimanakah sikap pemerintah?" Merunut pada
gramatika bahasa, publik sudah salah besar. Lha, Muhammadiyah, NU,
Pemerintah kok bisa Lebaran? Muhammadiyah, NU Pemerintah itukan kata
benda, hanya sebuah organisasi, tidak bisa Lebaran. Maka langkah
pertama, luruskan dulu pertanyaannya.

Pertanyaan di atas salah besar, hingga menimbulkan banyak
konfrontasi pemikiran di antara umat Muslim sendiri, dan hebatnya
kita tak merasakan itu. Pertanyaan yang benarkan: Kapankah orang-
orang Muhammadiyah (juga NU, Pemerintah) berlebaran? Itu baru
pertanyaan cespleng.

Ada lagi asbabul nuzul pertanyaan yang menyebabkan konfrontasi
keputusan NU dan Muhamadiyah sepanjang masa. Lihat kalender yang
dipakai sekarang adalah kalender Matahari, Masehi. Sejarah kalender
Masehi itu berasal dari budaya teologis Nasrani sebagai kepanjangan
tangan Yahudi. Masehi itu berasal dari kata Masih -- yang tak lain
Isa Al Masih, Yesus Kristus, Putra Bunda Maria "Sang Istri Tuhan".

Padahal penduduk negeri ini hampir 200 juta Muslim --menjadi negara
dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia. Arab keok,
Mesir sontoloyo. Musykil kan, Nusantara bukan menjadi pusat
peradaban Islam dunia, justru menjadi pusat penjahat korupsi di
dunia? Logika sederhana, harusnya Tuhan menurunkan Nabi Muhammad di
Indonesia, bukan di Arab Saudi sana.

Tepat, merunut sejarah Muhammad idealnya terlahir di bumi Nusantara,
lebih tepatnya lagi di Pulau Jawa. Bukan di Jazirah Arab yang penuh
dengan praktek pelacuran, kriminalitas hingga sekarang. Adam
pantasnya juga hidup dan menetap di bumi Jawa ini. Aduh, penulis
juga tak habis pikir, kala saya menulis mengemukan Indonesia itu
desaku, Pulau Jawa itu bagian negaraku (Propinsi) dan Yogyakarta itu
posisi pijak negaraku. Pernah baca buku besutan Emha "Cak Nun"
Nadjib (Presiden RI 2009 mendatang) yang pernah menulis "Indonesia,
Bagian Kecil Desaku".

Khatami dulu tulisan itu, baru berkomentar cas-cis-cus. Agar penulis
tak terkesan menggurui --apalagi mendoseni, karena saya ini lulus PT
saja tidak, tak mengenyam bangku SD, SMP, SMA secara benar; maka
pembaca memiliki tafsir sendiri dan jangan terpancang pada bahasa
formalitas kita yang acap kali membodohi nan banal.

Karena tak cukup lagi uang di kantong penulis untuk membayar biaya
warnet, kiranya judul tulisan paling atas ini disambung kemudian
hari. Sebab, jarak tempuh penulis menuju warnet kurang lebih 1 jam
perjalanan, sedang penulis termasuk keluarga yang miskin, terpaksa
mengorbankan uang makan yang dua hari demi bisa menuliskan secerap
tulisan ini di warnet .

Penulis hanyalah seorang pengemis ilmu, kaum mustadz'afiin yang
dilemahkan dan teraniaya di negeri ini. Mau membantu saya agar saya
bisa mem-posting dan mengetik secara kontinyu seluruh opini dan
berita, yang insya-4JJ1 bisa menjadi tafsir baru bagi masa depan
bangsa ini.

So, judul YAHUDI DUGDENG, ISLAM JUMUD, NASRANI KUPER, PUN KOMUNIS
GILA ditunda --sembari penulis memiliki cukup rezeki-- sampai waktu
yang tak terbilang. (*)

Mau Baca sambungannya silahkan kunjungi:
www.kabarindonesia.com

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Re: [beasiswa] Re: [Butuh Info] Sweden

terima kasih banyak atas tanggapan dari rekan2 semua, memang isu ini, sejauh
yg saya dengar, masih dalam perdebatan. banyak pro dan kontra dalam masalah
ini, satu sisi ada yg berpendapat mengapa orang asing harus dibayari
kuliahnya dengan pajak orang swedia, di sisi lain pihak universitas sendiri
berpendapat dengan adanya biaya kuliah, swedia akan susah bersaing dengan
UNI di US dan UK karena "pamornya" masih kalah dan ini bisa menyebabkan
kerugian human capital yg lebih besar untuk Swedia. Kira2 begitu sih info2
yg berhasil saya dapatkan...

mudah2an biaya pendidikan tetap gratis, dan bukannya malah
dikomersialisasikan (seperti di Belanda, beberapa tahun terakhir ini :( )

salam,
Bima

On 10/25/07, Agustinus Prasetyo Widodo <pras_oei@yahoo.com> wrote:
>
> Hi,
> setahu saya juga, Sweden masih memberikan gratis uang sekolah, tapi isu
> tentang pendaftaran thn 2008 adalah tahun terakhir untuk free tuition fee
> harap diperhatikan, karena banyak yang bilang seperti itu, apalagi mahasiswa
> dari negara cina yang mengatakan demikian. Karena isu ini, mahasiswa dari
> Cina, India dan Pakistan berebut untuk pendaftaran tahun depan, jadi lebih
> baik dipersiapkan dari awal jika ingin sekolah S2 di Sweden.
> Terima kasih.
>
> Agustinus Prasetyo
> Master Student in ICT Entrepreneurship
> KTH - Royal Institute of Technology
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Iseng Lagi buat DKN (was Re: Balasan: Apakah)

Hehehe.. Mas DKN,

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, don kenow <donkenow@...> wrote:
>
> Si vincent khan bilang soal tenggelamnya psikologi.
> Psikologi sudah diakui sebagai salah satu logos (ilmu) sebagaimana ilmu akuntansi atau ilmu-ilmu pasti lainnya. Universitas Indonesia dan Univ. Padjajaran memiliki Fakultas Psikologi.
>
> Lalu si Harez menulis "Tenggelamnya Kompatiologi" karena "mengikuti" saran Leo.
>
> Coba anda pikirkan sendiri, apa maksud si Harez menulis demikian ? apakah kompatiologi SUDAH sejajar dengan Psikologi ? Kalau sudah, maka pantas/bolehlah si Harez menulisnya demikian, kalau belum ... artinya dianya yang justru tidak konsisten, dan untuk itu saya tidak perlu sampe tertawa terbahak-bahak, cukup senyum-senyum saja... :-)

Uhm.. nggak tahu ya, kalau membaca secara kronologis, yang saya tangkap sebagai esensi dari omongan Bang Harez adalah tentang "sesuatu yang tenggelam"; suatu tulisan tentang ilmu yang tenggelam digunakan sebagai analogi tentang sesuatu yang lain yang tenggelam.

Tapi nggak tahu ya.. intuisi saya agak2 dodol, jadi coba tanya sama Bang Harez aja deh apakah maksud beliau seharafiah yang DKN tangkap ;)

Salam

Was-swaS

*kok kayaknya ID baru saya bunyinya "enggak banget" ya? Kayak kolom gosip di salah satu TV swasta.. HAHAHA..*

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Indigo vs InBego (... tapi INDIGO Keblinger = BUKAN..(tanda seru)

Wah... Hahaha... Sehabis Dejambuology, ternyata Mas Gotho membuat lagi ½deja-vu½ ... :-)...

Indigo ---> Ikut-ikutan Neh jaDI beGO ---> InBego...

Tanggal 13 Maret 2007 ( 7 bulan yg lalu) term InBego itu saya jadikan nama blog...

InBego (Inbego vs Independent Mind) adalah salah satu blog saya yg merekam dialog thread ½Where do you go?½ (Tuhantu) dan ½menentang fenomena Indigo½ (Mang Iyus)...

Di blog InBego, ada kalimat sebagai berikut:

Quote: Sementara apa yang digaungkan sebagai ½fenomena½ menurut saya bukanlah hal yang -seharusnya- dianggap ½baru½ jika kita merujuk ½kategori-kategori½ sbg ½karakteristik½ dari anak ½indigo½ tersebut.

So? Apa yang baru dong? Menurut saya yang ½baru½ adalah ½teknologi½. ½Teknologi½ apa yang ½baru½?... Yang ½baru½ adalah ½teknologi½ melihat/memfoto ½Aura½! Itulah yang ½baru½...
(Disini mungkin apa yg ingin dikatakan Mas Adhi, dan apa yang anda bahas dalam tulisan ini, bisa ada ½benang merah½nya... )

Karena, secara natural, (sejak zaman gajah bisa terbang) dalam setiap komunitas selalu terdapat individu-individu yang tidak sejalan -atau bahkan melawan- terhadap/dengan ½arus utama½ dalam komunitas tersebut... Apakah ½komunitas½ itu berada dalam ½kampus½ atau di luar ½kampus½... Thats very obvious... Lumrah... Dan -seperti yg anda katakan- mereka-mereka ini sering mengalami ´unfortunate fate´ dalam menjalani kehidupannya. End of quote.

Tuhantu:

Jadi term ½indigo½ tersebut adalah label juga, dan pada akhirnya adalah: Komoditi (oleh segolongan, media dan mereka yg berkepentingan atas pelabelan tersebut, termasuk praktisi Kompatiolog, dekon-dukunan) ... Lalu, gimana takaran atau ukuran bahwa seseorang itu adalah ½indigo½ atau ½inbego½ atau tidak ada in-inan, go-goan?...Karena term ½indigo½ adalah jenis warna dimana para pelabel tergantung atas teknologi pengkapturan Aura...

Sementara itu, karena...eh karena,  Aura sendiri warnanya tidak pernah konstan... Sehingga memang pelabelan dengan term ½Indigo½ belumlah masuk kedalam frame hard science... Karena harus ada tools untuk menakarnya. Lha, seperti halnya, Tante Psike yg dalam penantian kedatangan Om Eros, gimana menakar sebuah warna yg tidak pernah konstan? ...

Jadi, penakaran secara hard science tidak akan ketemu groundingnya, jika dibahas dalam frame Psikologi... (Simple bukan?)

Nah, disinilah menurut kacamata Hole Spirit (haha!) Bahwa fenomena (Indigo) tersebut -sesungguhnya- punya grounding dalam hard science, pertanyaan: Dimana kira-kira grounding tersebut?... Ayo yg merasa Indigo, Pemerhati Indigo, Kompatiolog, Ilmuwan, ada yg bisa unjuk jari?...

Be Fun

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com

 


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "gotholoco" <gotholoco@...> wrote:
>
> Menurut aku dia itu INDIGO sejati.
> yaitu yang membuat kita Ikut-ikutan Neh jaDI beGO...
>
> Hua....ha..ha..ha..
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
> personalgrowth@ wrote:
> >
> > karenanya kubilang dia bahkan bukan indigo.
> > kalaupun mau begitu berbaik hatinya mengatainya sebagai indigo
> becoming.....
> > hahahahahahahaaaaa..........
> > yang betulan become indigo justru kita2 inilah.
> >
> > mendasarkan kepada tulisanmu sendiri, bung
> > baca lagilah...
> > Vincent jelas bukan indigo!
> >
> > bude Tih
> >
> >
> > On 10/13/07, Angga Wijaya anggaji@ wrote:
> > >
> > > Oh ya? saya kurang mengikuti tuh yang drama vincent liong babak
> kelamin.
> > >
> > > Saya jadi teringat kata-kata seorang Guru, penyadur Kamasutra;
> Urusi dulu
> > > kelaminmu, baru bicara spiritualitas!
> > >
> > > Vincent, urusi dulu kelaminmu, baru bisa menjadi Guru sejati. Lampaui
> > > Kamasutra, Masuki Tantra. Isti pergi masih banyak perempuan lain.
> Jangan
> > > melankolis gitu dong, ah! Nanti yang ditulis puisi picisan
> lagi....Mau jadi
> > > Chairil Anwar nih.... Aku ini binatang jalang dari kumpulannya
> > > terbuang....mati kena sifilis, jaman dulu belum ada kondom...hehehhe
> > >
> > > Wualah, ternyata Vincent masih terjebak di Cakra Ketiga toh.
> > > Kelamin...Kelamin....
> > >
> > > Hahahhahhaha! Pencitraan Media Massa !
> > >
> > > Angga.
> > >
> > >
> > > *goenardjoadi goenardjoadi@* wrote:
> > >
> > > jadi indigo keblinger uang???
> > >
> > > kalau saya, lihatnya masalah libido yang tak tersalurkan, sejak
> > > ditinggal Mbak Isti
> > >
> > > salam,
> > > goen
> > >
> > > --- In
> psikologi_transformatif@yahoogroups.com<psikologi_transformatif%40yahoogroups.com>,
> > > Angga Wijaya
> > > <anggaji@> wrote:
> > > >
> > > > Vincent memang indigo, tetapi masih keblinger. Ia akan lengkap
> > > ketika ia menjadi dirinya sendiri. Indigo sama seperti manusia
> > > kebanyakan, ia berproses juga. Tak langsung menjadi.
> > > >
> > > > Yes, Vincent is becoming Indigo. Vincent adalah indigo yang
> > > dibesarkan media. Jadi seperti buah yang dikarbit. Belum matang tapi
> > > memaksakan dan dipaksa menjadi matang. Apalagi masih berada di
> > > lingkungan keluarga yang sangat mengkondisi. Vincent mesti
> > > membebaskan diri dari segala pengkondisian.
> > > >
> > > > Manusia Indigo tak hanya ada sekarang. dari jaman dulu sudah ada.
> > > Hanya sejak millemium ketiga jumlahnya makin banyak. Manusia Indigo
> > > adalah Roh-Roh Suci yang turun ke bumi. Mereka adalah manusia-
> > > manusia yang melampaui jamannya. Maka itu mereka biasanya dibenci
> > > bahkan dilenyapkan oleh orang-orang yang belum siap dengan kehadiran
> > > mereka. Oleh orang-orang yang merasa terancam dengan kehadiran
> > > manusia indigo. Manusia indigo adalah manusia yang aka membawa
> > > perubahan di dunia. Mereka membawa kesadaran baru akan Cinta dan
> > > Kasih. Mereka adalah Perwujudan Cinta. Mereka adalah Cinta itu
> > > sendiri.
> > > >
> > > > Jesus adalah Indigo, Muhammad adalah indigo, Sang Buddha adalah
> > > indigo, Gandhi adalah indigo, Soekarno adalah indigo, Enstein adalah
> > > indigo, Da Vinci adalah indigo, Bach adalah indigo, Shakespare
> > > adalah Indigo, Socrates adalah indigo, Osho adalah
> > > indigo.... .... ....
> > > >
> > > > Manusia indigo adalah manusia yang telah menemukan jati diri
> > > mereka. Bedanya mereka 'telah sadar' dan manusia kebanyakan 'belum
> > > sadar' . Itu saja bedanya. Tak usah membesar-besarkan manusia
> > > Indigo. Mereka juga dalam proses, sama seperti manusia kebanyakan.
> > > Hanya media massa saja yang membesar-besarkan. Yang kemudian banyak
> > > Ibu-Ibu yang panik dan ingin anaknya menjadi indigo.... dan
> > > datanglah mereka ke klinik yang konon khusus mengobati (indigo bukan
> > > nama penyakit, bung!) dan membina anak-anak indigo.
> > > >
> > > > Ujung-ujungnya adalah UANG. Komoditi. Komoditi!
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Angga.
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > ---------------------------------
> > > > Boardwalk for $500? In 2007? Ha!
> > > > Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at
> > > Yahoo! Games.
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ------------------------------
> > > Check out
> > >
> <http://us.rd.yahoo.com/evt=51201/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE5NWVzZGVyBF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDYXV0b3MtbmV3Y2Fy%0A>the
> > > hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.
> > >
> > >
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Yahoo! Groups

Health & Fitness

Find and share

weight loss tips.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Psikologi ala Pak Jusuf Sutanto (was Re: Yuk kita rame2) - Monde

Kalau begitu mau beli Mondenya mas Kabayan? Enak atuh....! Oleh-oleh
dari Pabrik-nya langsung

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "si kabayan"
<kabayangelo@...> wrote:
>
> DINTEN IEU TEU KAMANA-MANA KANG ? NGAHAJA ISTIRAHAT YACH? KAN AKANG BADE
> MENEMPUH PARJALANAN PANJANG. SEMALEM NGASOH DI PEKALONGAN YA KANG ?
DARIMANA
> YEUH? KRATON ATO PLANET MERKURIUS KANG?
>
>
> On 10/25/07, monde78100 <monde78100@...> wrote:
> >
> > Halo mbak Swas...Asiiikkkk ada yang beliiiii....borong ya
> > mbak...penglaris nih....
> >
> > Ehm, ehm...tanggapan saya ada di bawah
> >
> > --- In
psikologi_transformatif@yahoogroups.com<psikologi_transformatif%40yahoogroups.com>,
> > "swastinika"
> > <swastinika@> wrote:
> > >
> > >
> > > Hai Monde Cookies, bagi cookiesnya dong :)
> > >
> > > > Monde : Mbak Swas, dari mana muncul penilaian tidak berhasil?
> > >
> > > Kebetulan sudah lebih dari setahun saya di milis ini, biarpun jarang
> > > posting. Saya lebih suka mengamati interaksi orang2 di sini, sambil
> > > sesekali nimbrung :) Sejauh yang saya amati, sebelum munculnya
cacimaki
> > > seperti ini, sudah banyak yang mencoba mencapaikan pesan secara
lebih
> > > empatik dan lebih positif. Yang terjadi bukanlah pesan itu
ditangkap dan
> > > direnungkan, melainkan email2 berisi pesan positif tersebut
diforwardkan
> > > kemana2 dengan embel2 tuduhan.
> > >
> > > Jadi, saya menilai berdasarkan pengamatan saya, bahwa cara2 yang
lain
> > > tidak berhasil (dalam 1 thn ini). Mungkin saja masih bisa
berhasil dalam
> > > 5- 10 thn ke depan. Tapi apakah kita harus menunggu 5 - 10 thn
ke depan
> > > ;)?
> >
> > Monde lagi : Betul sekali. Lalu kalau gak sabar menunggu, boleh gitu
> > pakai caci-maki? Wah makin berantakan aja atuh....
> >
> > >
> > > Monde: Bukankah
> > > > justru kita seharusnya terus berusaha untuk menggunakan mazhab
> > > > psikologi yang positif dibandingkan menyerah dengan Negative
> > > > Reinforcement? Sebaiknya tidak ada alasan untuk membenarkan
munculnya
> > > > Negative Reinforcement.
> > >
> > > Kalau Monde percaya bahwa pendekatan positif yang terbaik, dan mau
> > > menjalankannya 5 - 10 tahun lagi, ya silakan. Tapi saya lihat tidak
> > > semua orang menganggap pendekatan ini yang paling baik. Tidak
ada yang
> > > mengharuskan kita menggunakan satu mazhab kok. Mazhab Behavioristik
> > > bukan perbaikan dari Psikoanalisa, Humanistik bukan perbaikan dari
> > > Behavioristik, dst. Mazhab2 ini berbeda, dan buat saya each serves
> > > specific purpose :)
> >
> > Monde lagi : Setuju! Tidak harus menggunakan hanya satu mazhab apakah
> > berarti boleh melakukan caci-maki?
> >
> > >
> > > Monde: Mungkin saja Negative Reinforcemet memiliki
> > > > daya supaya setiap pelakunya akhirnya dapat mengambil
hikmahnya. Tapi
> > > > bukan sebagai saran atau toleransi untuk memicu/membenarkan
Negative
> > > > Reinforcement tersebut. Justru kita harus mengambil sikap tidak
> > > > mendukungnya.
> > >
> > > Saya tidak membenarkan :) Saya mengatakan saya memahami, dan
> > > mempersilakan orang menggunakannya karena apa yang saya amati
dalam 1
> > > thn terakhir ini. Siapa tahu negative reinforcement ini bisa membawa
> > > hasil lebih baik. Kalau nanti ternyata tidak membawa perubahan
apa2, ya
> > > tinggal ganti saja toh? Coba lagi pendekatan lain :)
> >
> > Monde lagi : Lega deh ternyata mbak Swas tidak membenarkan. Mbak Swas
> > mengatakan paham mengapa mereka menggunakan caci-maki. Tapi jangan
> > berhenti pada paham saja dong mbak...Monde paham, tapi Monde merasa
> > gerah kalau caci-maki bertahan 3 bulan lamanya.
> >
> > >
> > > > Monde : Ini adalah pengamatan sepihak mbak Swas. Bermasalah
atau tidak
> > > > bermasalahnya seseorang tergantung dari sudut kepentingan para
> > > > pengamatnya. Kalau mau melihatnya dengan sungguh-sungguh
inilah yang
> > > > terjadi pada fenomena kompatiologi. Vcl dianggap bermasalah
atau tidak
> > > > tergantung dari kepentingan terhadap kompatiologi ataupun
> > > > pertemanannya dengan Vcl. Jadi itu sangat subyektif sifatnya. Jadi
> > > > tetap tidak bisa dipukul-rata Vcl sudah pasti bermasalah untuk
> > > > membenarkan munculnya Negative Reinforcement karena teman-temannya
> > > > sudah tidak sanggup. Mbak Swas jangan terburu-buru memberikan cap
> > > > penilaian kalau kenal dengan Vcl dan teman-temannya saja cuma dari
> > > milis.
> > >
> > > Pengamatan sepihak memang iya :). Namun apakah ini merupakan
pengamatan
> > > subyektif? Dari apa yang saya amati di sini, banyak yang mencapai
> > > kesimpulan serupa dengan hasil pengamatan saya :)
> >
> > Monde lagi: Jangan salah lho mbak Swas. Mondepun kurang-lebih mencapai
> > kesimpulan yang serupa dengan mbak Swas. Tapi tetap Monde protes
> > caci-maki mbok jangan dijadikan hobi....hihihihi..nanti semuanya bisa
> > jadi gosong kayak kueh gosong. Alasannya? Jelas,....caci-maki = timbul
> > salah paham bagi yang lain. Gak semua mengikuti milis ini dan
> > mengamatinya seperti mbak Swas.
> >
> > >
> > > > Monde : Bermasalah atau tidak
> > > > bermasalahnya seseorang tergantung dari sudut kepentingan para
> > > > pengamatnya. Kalau mau melihatnya dengan sungguh-sungguh
inilah yang
> > > > terjadi pada fenomena kompatiologi. Vcl dianggap bermasalah
atau tidak
> > > > tergantung dari kepentingan terhadap kompatiologi ataupun
> > > > pertemanannya dengan Vcl. Jadi itu sangat subyektif sifatnya. Jadi
> > > > tetap tidak bisa dipukul-rata Vcl sudah pasti bermasalah untuk
> > > > membenarkan munculnya Negative Reinforcement karena teman-temannya
> > > > sudah tidak sanggup.
> > >
> > > Betul! Bermasalah atau tidak itu banyak tergantung dari sudut
siapa yang
> > > melihatnya :) Tapi semua ukuran subyektivitas itu sebenarnya
berpotongan
> > > dengan ukuran2 subyektivitas yang lain. Dan mana kala semakin besar
> > > irisan ukuran subyektivitas itu yang dilanggar, pada dasarnya
semakin
> > > bermasalah :)
> >
> > Monde lagi: Betul. Kalau ini Monde jadi setuju ama mbak Swas. Tapi
> > Monde hanya berandai-andai saja. Alangkah baiknya jika dulu tetap
> > diteruskan kritiknya ke Vcl. Tanpa caci-maki, Monde yakin, Vcl tidak
> > sedefensif ini. Khan udah jamak, makin dihina, makin defensif dan
> > makin tidak efisien komunikasi untuk saling mengerti, mamahami dan
> > menasihati satu-sama lain.
> >
> > >
> > > Monde: Mbak Swas jangan terburu-buru memberikan cap
> > > > penilaian kalau kenal dengan Vcl dan teman-temannya saja cuma dari
> > > milis.
> > >
> > > Ini maksudnya apa ya? Undangan untuk hadir survei lagi? HAHAHAHA..
> > > Tidak, saya tidak memberikan penilaian berdasarkan interaksi di
milis
> > > dan apa yang saya baca di milis saja ;) You can count on me ;)
> >
> > Monde lagi : Gak ada hubungannya dengan survey. Maksud saya, Monde
> > sangat yakin komunikasi bisa terjadi lebih efisien lagi jikalau
> > masing-masing dari diri kita mau lebih mengenal lebih dalam.
> >
> > >
> > > > Monde : Sekali lagi apa yang dikatakan oleh mbak Swas sendiri
justru
> > > > menunjukkan kerelatifan suatu perilaku seseorang. Bukankah
bermasalah
> > > > atau tidaknya seseorang sangat tergantung dari penilaian
> > > > lingkungannya? Nah kalau lingkungannya sudah mendukung, apa
masalahnya
> > > > kalau begitu?
> > >
> > > Betul! Kalau lingkungannya mendukung, dan si subyek itu hanya
berada di
> > > lingkungannya saja, maka nggak ada masalah. Yang menjadi masalah
jika
> > > subyek itu diterima di lingkungannya, tapi kemudian semua lingkungan
> > > (yang mengklasifikasikannya sebagai masalah) diharuskan untuk
> > > menerimanya juga dan memberi dispensasi. Itu masalah.. :)
> >
> > Monde lagi: Setuju. Cuma yang Monde sayangkan...protesnya kok pake
> > caci-maki....itu aja. Kalau yang lain sih konsekuensi dari perbuatan
> > Vcl sendiri. Namun tak terlepas juga kemungkinan tidak semua yang
> > dituduhkan ke Vcl benar. Mungkin aja ada yang berupa kesalahpahaman
> > belaka. Maka itu penting banget kita saling lebih mengenal. Caci-maki
> > hanya menghentikan proses keinginan untuk mengenal lebih jauh. Dan
> > tidak memberikan kesempatan bagi Vcl lagi untuk beradu argumen lagi
> > karena egonya telah diserang sehingga dia jadi defensif. Yang Monde
> > suka dan mbak Swas bisa lihat sendiri terkadang Harez atau Manneke
> > pernah memberikan bimbingan untuk meluruskan 'ngawurnya' argumen Vcl.
> > Itu jauuuuhhh lebih baik dibandingkan caci-maki.
> >
> > >
> > > Contohnya gini deh: beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengenal
> > > dekat dua keluarga yang masing2 dikaruniai anak autis. Keluarga
A ingin
> > > anaknya terjun ke masyarakat, dan oleh karenanya dengan disiplin
ketat
> > > mengikuti terapi dan diet agar anaknya bisa mendekati kemampuan
anak2
> > > yang tidak autis. Keluarga B tidak menerima anaknya autis,
mereka tidak
> > > mau mengikuti terapi dan diet karena percaya bahwa apa yang dialami
> > > anaknya adalah keterlambatan perkembangan biasa.
> > >
> > > Jika keluarga B konsisten, kelak tidak memaksa SD menerima anaknya
> > > sekolah, misalnya, maka kita bisa katakan tidak masalah. Toh
keluarganya
> > > menerima. Yang jadi masalah adalah ketika (hypothetically),
keluarga B
> > > tiba2 mencak2 karena anaknya dianggap tidak mampu masuk sekolah
dasar,
> > > atau kalaupun diterima tidak diberi dispensasi khusus :).
> >
> > Monde lagi: contoh yang bagus!
> >
> > >
> > > Monde: Vcl bermasalah bagi mbak Swas itu sih urusan kepentingan
> > > > mbak Swas. Sekali-lagi tidak bisa dipukul-rata kalau mbak Swas
sudah
> > > > memberikan penilaian Vcl bermasalah maka dianggap bagi seluruh
> > > > lingkungan lainnya pasti menilai juga Vcl bermasalah sekaligus
> > > > menganggap lingkungan lain adalah buta jika tidak melihatnya. Vcl
> > > > memiliki kekurangan iya. Kita semua pun memiliki kekurangan. Tapi
> > > > apakah kekurangan (yang lagi-lagi relatif) itu bermasalah bagi
> > > > lingkungannya itu soal lain.
> > >
> > > Wah, saya sih tidak ada urusan :) Hidup saya nyaman2 saja kok, nggak
> > > terpengaruh apa2. Makanya saya nggak ikut memberikan "negative
> > > reinforcement".
> >
> > Monde lagi : siipp! Apa itu berarti kesimpulannya, menurut pengamatan
> > mbak Swas terhadap lingkungan milis psitrans, Vcl bermasalah, tapi
> > tidak bermasalah bagi mbak Swas, karena merasa tidak terpengaruh
apa-apa.
> >
> > >
> > > Dasar pemikiran saya adalah seperti di atas: lingkungan lain sudah
> > > pernah mencoba memberikan dispensasi, dan sekarang sebagian dari
> > > lingkungan yang merasa terganggu itu fight back :) Menurut saya
adalah
> > > hak dari lingkungan2 yang lain untuk merasa terganggu dan fight
back :)
> >
> > Monde lagi : Setahu Monde, banyak juga lingkungan yang terganggu lalu
> > mereka tinggal membanned id Vcl. Tapi Monde lihat, di milis psitrans
> > ini motifnya lain lagi. Mereka sepertinya mau 'balas-dendam' dengan
> > mempermalukan Vcl rame-rame dan panjaaaaaaaannnnggg durasinya plus
> > caci-maki sekalian kurang-lebih 3 bulan lamanya. Baru tahu saya kalau
> > ada juga milis yang digunakan secara efektif untuk mempermalukan
> > anggotanya. Yang sebenarnya penanganan yang jauh lebih simpel jika
> > terganggu ya tinggal banned ajah, gitu aja repot! Jadi, motif inilah
> > yang Monde sayangkan....seneng banget yaa mempermalukan orang lain.
> > Bilapun Vcl memang senang mempermalukan orang lain juga, bukankah
> > perilaku buruk itu jangan malah ditiru balik? Aneh tenan ini...
> >
> > >
> > > Nggak bisa dong, lingkungan yang menerima si subyek sebagai tidak
> > > bermasalah lantas memaksa lingkungan2 lain untuk tidak merasa
> > > bermasalah, hanya dengan dasar bahwa semua itu subyektif. Buktinya,
> > > dengan subyektivitas Anda, Anda fight back juga toh? Hehehe..
Dan apakah
> > > saya keberatan dengan itu? Enggak juga. Cuma memberikan pandangan :)
> >
> > Monde lagi : Jangan salah lho...dulu milis psitrans ini adalah
> > lingkungan Yang Menerima si Vcl juga. Jadi Monde tidak melihat ada
> > lingkungan yang memaksakan kehendak ke lingkungan lain. Justru Monde
> > lihat milis psitrans membabtiskan diri untuk menerima aspirasi
> > 'balas-dendam' dari lingkungan milis lain yang hanya bisa membanned si
> > Vcl belaka. Jadi ini bukan masalah menyingkirkan Vcl yang bermasalah
> > (yang sangat simpel solusinya dibanned saja), tapi masalah motif ingin
> > bales dendam ke Vcl. Bales dendam ini tentu tidak bisa dilepaskan dari
> > konsekuensi perbuatan Vcl sendiri. Tapi karena motifnya emosi dendaman
> > seperti ini, maka Monde paham di sinilah letak mengapa ada caci-maki.
> >
> > >
> > > Salam,
> > >
> >
> > Terimakasih telah membeli Mondenya.
> >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Learn how others are

shedding the pounds.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Undangan Papa Vincent


Komandan mengundang niy !  Anak buah harus siap grraakkk !
---
gd


On 10/25/07, Vincent Liong < vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

Jakarta, 25 Oktober 2007

Kepada Yth:

B. Sudjanto (dari Karawang).

Audifax, Leonardo Rimba, Nurudin Asyhadie (Pabrik_T)
, Swastinika, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma,
Goenardjoadi Goenawan, Margaret Widyanti, Tony
Setiabudhi, Cornelia Istiani, Andy Ferdiansyah, Adhi
Purwono, Ardiningtyas Pitaloka, Rio Panjaitan, M.
Prabowo, Onny Lewis, Fifi, Fatmawati, Aryoputro
Nugroho, Arry Rahman, Fatmawati, Fifi, Andre,
Suhartono Hari P., Eky Susilowati, Bowo, Niken, Juswan
Setyawan, Jusuf Sutanto, Angga Wijaya, Anwar Haryono,
David G., As-As, monde78100, Nalaratih, Thongshampah,
Tofik Andra
Widjaya, dlsb.

Hal: Undangan untuk Pertemuan di koordinasikan oleh
Bp. Liong (Papa Vincent)

Dengan Hormat,

Berkaitan dengan perselisihan di maillist, Saya, Ayah
Vincent Liong, adalah kenalan dari Bp. B. Sujanto
sudah sejak sekitar 3 tahun yang lalu. Saya sudah
berbicara panjang lebar dengan Bp. B. Sujanto per
telepon malam ini dengan ramah tamah tanpa ribut2 dan
juga beberapa orang lainnya, dengan ramah tamah tanpa
berantem.

Kami sudah mengerti pandangan dari posisi Bp. B.
Sujanto, dan pandangan dari Vincent Liong dan juga
pihak ke lainnya. Sebagian dari kalian kenal keluarga
kami sejak lama dan merupakan teman Vincent Liong.

Perlu diketahui Statement B. Sujanto sudah banyak di
bicarakan di maillist. Kami sebagai Orang Tua OK OK
saja.

Namun saat ini kalian bermusuhan dan permusuhan itu
dipertontonkan secara gratis di Internet. Kalian
bahkan mau saling berantem dengan ukuran yang sangat
besar. Suatu Show terbesar dan terindah di Dunia
maillist. Bisa jadi inilah pertarungan yang akan
dikenang untuk beberapa dasawarsa mendatang.

Saya juga sudah menghubungi Leonardo Rimba dan Audifax
per telepon namun tidak diangkat. Bahkan sudah SMS.

Saya sebagai orangtua, dan juga Bp. B. Sujanto tidak
senang akan hal itu. Kami mohon agar perselisihan
pendapat ini dapat dibicarakan, dengan niat yang baik.
Berbagai perselisihan pendapat disebabkan
miscommunication.

Bagi yang tidak berniat hadir tentunya tidak dipaksa.
Namun kami mohon untuk memberi tahu dengan tegas mau
hadir atau tidak.

Jika berminat kita berbicara bersama. berusaha saling
mengerti, bersama ini kami mengundang Bapak Ibu ke
Jakarta. Tempat dan Jam ditentukan kemudian. Biaya
ditanggung masing-masing.

Mustahil untuk menyatukan semua pendapat. Jika ada
yang tetap mau berperang di maillist silahkan saja.
Kami tidak akan menyediakan waktu yang berbulan bulan
untuk mendamaikan kalian.

Koordinator
Kordinator Pihak Audifax: Leonardo Rimba & Audifax
Koordinator Pihak Vincent Liong: Vincent Liong
Kordinator Utama: papa Vincent Liong

Papa Vincent sebagai koordinator dalam rangka
menentukan tempat dan jam. Kalau tidak kami sulit
mengkoordinasi Anda.

Vincent Liong, Leonardo Rimba dan Audifax melapor
kepada Papa Vincent Liong untuk kordinasi tsb melalui
maillist psikologi_transformatif@yahoogroups.com
secara terbuka dan transparant.

Mengingat gentingnya situasi, kami mohon kerjasama
yang tegas dan jelas untuk menghadiri pertemuan ini
sehingga mudah dikoordinasikan. Yang mau hadir boleh
mendaftar, yang ragu-ragu kami anggap tidak mau hadir.

Tempat & Tanggal Pertemuan
Tempat dan jam pertemuan ditentukan oleh Papa Vincent
Liong setelah mendapat masukan dari Leonardo Rimba dan
Audifax.

Daftar Kehadiran
Harap ditentukan paling lambat, Senin, 29 Oktober 2007
siapa-siapa saja yang bersedia bertemu dan siapa siapa
saja yang tidak bersedia bertemu secara tertulis di
maillist.

Masing-masing pihak mengatur undangannya sendiri.
Tabel ini harap di umumkan di maillist. Untuk Bp. B.
Sudjanto Papa Vincent yang akan mengkonformasikan.
Akan diundang wartawan. Jika peserta kurang dari 10
orang maka acara ini dibatalkan.

Keamanan
Akan disediakan aparat keamanan atas biaya Papa
Vincent Liong, tidak diperkenankan untuk berkelahi
atau melakukan pengerusakan.

Reaksi kepada Bp. Timbangan Balance
Pada saat menulis Undangan ini muncul berbagai tulisan
menanggapi orang yang bernama Timbangan Balance,
tulisan-tulisan tsb yang sangat tidak ramah terhadap
orangtua Vincent Liong.

Tetapi Undangan ini sudah kepalang Tanggung ditulis,
dan tetap saya kirim. Saya sebagai orang Tua Vincent
tidak merasa perlu untuk menjawab pertanyaan pertanyan
tersebut yang kurang tepat dan jauh dari Tata Krama
Kesopanan versi apapun.

Saya harap hal ini akan menyelesaikan masalah. Jika
tidak dapat diselesaikan terserah saja. Selanjutnya
terserah Anda.

Hormat kami,

Papa Vincent
(Dikirim melalui Vincent Liong)

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Food Lovers

Real Food Group

on Yahoo! Groups

find out more.

Health & Fitness

on Yahoo! Groups

Useful info for the

health conscious.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: 6 - Surat untuk Timbangan Banci (tanggapan Monde)

Ups...lupa nulis tanggapan Monde pada judul di surat
ke-5...hihihi...tapi Lanjutttt

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, audifax -
<audivacx@...> wrote:
>
> Oom Timbangan.Balance nulis:
> Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam. Kalau
ada yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu sukses
menyembuhkan pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja.
Terdekon yang benar2 komplain setahu saya tidak ada. Kalau
Kompatiologi sukses 50% saja itu sudah HUUUUEEEBAAAAT.
>
>
>
> Audifax:
> Setahu anda begitu? Ck..ck..ck...sebagai orang yang mengaku
ilmuwan kamu perlu memperluas pengetahuanmu.
> 50% saja sudah huuuuueeebaaaat? Lha sekarang baru berapa persen?
Terus bayarnya dekon yang 500 ribu itu berapa persen?he..he..he..

Monde : Lah itu resikonyalah...hihihi. Kalau Monde sih pengen didekon
gak ya? Bayar 500rb tapi hasil gak dijamin. Analisa Monde sih, kenapa
masih banyak yang mau didekon, karena penasaran aja. Kalau selama
transaksi dekon diberitahu di muka ini tidak menjanjikan apa-apa dan
transparan apa saja yang akan dilakukan kurasa gak masalah karena
klien udah tahu resikonya di muka. Mas Audi dan mungkin Leo sendiri
saja gak merasa jadi korban yang membahayakan fisik ataupun jiwa dari
dekon. Jadi, menurut Monde, yang dedengkot protesnya saja tidak merasa
jadi korban, yaa...apalagi yang netral ataupun setuju-setuju aja....

>
>
>
> Oom Timbangan.Balance nulis:
> Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi
menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa saja.
MENGAPA MENGAPA ….. MENGAPA?
>
>
>
> Audifax:
> Lha ini makin kelihatan kalo dirimu blo'on dan sontoloyo. Lha wong
dari kalimatmu saja orang-orangnya sudah kamu kategorikan sebagai
teman dan musuh kok. Ya sudah jelas tho jawaban dari mengapamu itu.

Monde : Kok mas Audi jadi cepat ngata-ngatain sih? Dulu kynya gak
begini deh di tulisan-tulisan mas Audi yang duluuuu sekali. Atau Monde
aja yang gak aware ya...? Pertanyaan itu jelas banget butuh dijawab
kok mas Audi. Pertanyaannya saya coba interpretasi ulang
ya...."Mengapa bisa tercipta musuh yang begitu giat berambisi
menghabisi Vcl (dengan caci-makinya itu), sedangkan yang sering
berinteraksi dengan Vcl saja biasa-biasa saja?" Silahkan jawab kalau
ada jawaban dari mas Audifax.

>
>
>
> Oom Timbangan.Balance nulis:
> SOME PEOPLE THINK "COMPETITION", WE THINK "PARTNERSHIP". Inilah
bunyi iklan Perusahaan keuangan CREDIT SUISSE di TV program CNBC yang
bekerja bermotifkan UANG. Maksudnya jangan iri hati dan berkompetisi
terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan yang bermotif
uangpun dapat memikirkan hal semacam itu.
>
>
>
> Audifax:
> Iri hati? Hua..ha..ha....coy elo kemana aja? Udah pernah kasi
nasehat ini ke Vincent Liong? Suruh dia telan nasehat ini, biar ga iri
dengan Manneke dan yang punya gelar `S', lalu menjelekkan mereka. Juga
biar enggak iri resensi Semiotika Tuhan dimuat di Kompas lalu
mengaku-ngaku kalo buku itu saduran dari kompatiologi.

Monde : Tuduhan ini bisa berlaku ke mas Audifax juga lho....Ngiri
karena Vcl DO tapi bisa dapet duit banyak (relatif lho) melalui
dekonnya lalu gak suka melihat Vcl petantang-petenteng sombong dan
jumawa pamer keberhasilan (keblinger)TERUTAMA ketika Vcl melanggar
batas kekuasaan mas Audifax sebagai moderator dengan memberi
peringatan dan banned seenak udelnya. Ini sebatas tuduhan. Jadi ya gak
bener kalau mas Audifax tidak merasa seperti itu. Monde pribadi
mengharapkan mas Audifax pasti bukan seperti itu khan? Pasti ada
alasan lain yang sangat kuat untuk menyangkal tuduhan di atas.

>
>
>
> Oom Timbangan.Balance nulis:
> Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan
Kompatiologi yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih
sangat sangat kecil. Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk Pendekon
dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah berkompetisi yang tidak ada
gunanya, apalagi kalau tidak ada uangnya. Kalau cari Kebenaran jangan
ngotot ngotot.
>
>
>
> Audifax;
> Siapa yang seenak udelmu kamu klaim sebagai `Kita'?

Monde : Ya maksudnya Timbangan termasuk mas Audifax..Siapa lagi toh..

> Dari mana pula kamu bisa mengambil kesimpulan bahwa yang terjadi
adalah Kompetisi?

Monde : Lalu kesimpulan mas Audifax sendiri apa?

> Lalu apa pikirmu ini semua adalah soal ada atau tidak adanya uang?
Jadi itu cara pikirmu? Bahwa ada atau tidak adanya uang mau kau
jadikan pembenar untuk perilaku Vincent Liong?

Monde : Mungkin maksudnya Timbangan, buat apa repot-repot gitu lho.
Jauh banget dimaksudkan sebagai pembenarnya Vcl.

> Coba kamu lihat baik-baik sebelum ngomong. Siapa yang suka ngotot
dengan kebenarannya sendiri? Sudah pernah nengok ke Vincent Liong?
> Ayo jawab dul!

Monde : wah mas Audifax ternyata dalam diskusi ternyata tidak suka
ngotot dengan jawaban sendiri ya? Salut! Monde yakin diskusi kita yang
ini pasti lancar saling memberi masukan karena kemampuan hebat mas
Audi yang bisa menerima pendapat orang lain. Vcl memang masih harus
belajar supaya tidak sangat ngotot dengan kebenarannya sendiri.

>
>
>
> Oom Timbangan.Balance nulis:
> Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet
Vincentlah yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang masih
muda Belia begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga terlalu
banyak di Internet. Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi berdebat di
Bidang Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah …. cape deh …….
Ini hanya akan menghabiskan waktu dan mencari musuh. Apalagi kalau
berdebat dengan pabrik_t , derajat Andapun akan merosot. Saya tidak
mau ikut debat-debat semacam ini, ya mungkin juga saya tidak mampu,
lebih baik mengaku bodoh, meskipun mungkin saja bodoh beneran.
>
>
>
> Audifax:
> Haesss...pake Pak Vincent yang terhormat segala...koyo Ketoprak ae.
> Derajat Vincent merosot? Emang seberapa tinggi derajat Vincent?
Apa masih bisa merosot? Apa bukan kamu sendiri yang derajatnya merosot
setelah menulis segala alasan tolol membela Vincent ini? Coba pikir
derajatmu sebelum kau menulis ini dan sekarang setelah tulisanmu
direspon banyak orang di milis ini.

Monde : wah, ternyata mas Audi penggemar ketoprak ya? Saya juga! Asyik
memang perlu melestarikan budaya bangsa.
Kalau melayani caci-maki yaaaa derajat kita semua bakal merosot lah.
Orang mencaci-maki kok dilayani dengan argumen...hihihi, anomali
derajat tuh.
Ohya, mas Audi juga pikirkanlah derajatnya mas Audi setelah mau
melayani derajatnya Timbangan yang turun akibat menulis postingan
tersebut. Juga perhatikan derajatnya mas Audi yang sebagai moderator
menoleransi caci-maki. Siip deh! Itu bisa jadi masukan yang bagus demi
kepopuleran dan kepintaran mas Audi loh...

> Oom Timbangan.Balance nulis:
> Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti anak
kecil ya biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel tidak perlu marah
apalagi merasa tersaingi. Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu ini
memberi Teh Botol kepada Pasien dan Pasien merasa disembuhkan, …. ya
biarkan saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf kalau salah
spellingnya). Kok Repot Repot kata Gus Dur.
>
>
>
> Audifax;
> Dul nang endi ae awakmu? Apa pikirmu selama ini Vincent Cuma main
dokter-dokteran?
> Lupa dia pernah menyerang siapa saja? Liany? Fapsi UI? Ani
Sekarningsih? Prastowo? NLP? Ayo jawaben dul!

Monde : Kalau begitu pisahkan saja, mana yang merupakan gerakan
kompatiologi dan mana yang merupakan sikap buruk Vcl. Beres. Gak perlu
berantem sana-sini. Gak perlu mas Audi sikatin ortunya Vcl (kalau
memang Timbangan benar ortunya Vcl). Gak perlu konflik ma
kompatiolognya..kalau saja...kalauuuu sajaaaaa...duluuuuu mas Audi mau
berembug dan berdiskusi dulu dengan para kompatiolognya yang juga
Monde lihat temennya mas Audi juga khan? Jadi khan bisa kompak gitu
dan sehat suasananya (tentu tanpa caci-maki), semua orang bisa kasih
masukan dan kritik sekaligus pelajaran ke Vcl. Jadi gak hanya
mengembangkan hobi mempermalukan orang belaka spesial di milis
psitrans ini.

Mas Audifax, mau beli Mondenya gak? Jauh lebih murah daripada didekon
kok. Gak perlu juga seharga Pizza...

>
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

Shedding Pounds

on Yahoo! Groups

Read sucess stories

& share your own.

.

__,_._,___