Rabu, 05 September 2007

Re: [psikologi_transformatif] Mas As As --> Re: Tomy T saja :)

Yeeeee ................
Di Luluk itu dah ada capnya
'property of : Manneke'
yeeeeeeee .........................

swastinika <swastinika@yahoo.com> wrote:


Kenapa, Mas As As? Mau dirangkul dan dipeluk juga? HAHAHAHA..

Wah.. nggak berani rangkul2 Mas As As, situ kan jatahnya Jeng Lulu ;)
Nanti saya bisa dimusuhi Jeng Lulu. Lagian.. saya kurang suka dobel2...
susah membagi perhatian :p

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Tomy T <tomigant@...>
wrote:
>
> ops.....
> kenapa disitu yang "nafsu"......:)
>
> ----- Original Message ----
> From: as as as2004as_as@...
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, September 5, 2007 8:13:42 AMu
> Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)
>
> rangkul teruuuus, swasti
> peluk teruuuus, swasti
> rayu teruuuus, swasti
> trus ......
> hihihi



Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

Fitness Edge

A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.

.

__,_._,___

[beasiswa] Re: [butuh info] Switzerland Goverment Scholarship for EPFL

Dear Rahayu,

Seperti halnya yang sudah Mbak Rahayu lakukan, saya bahkan sudah email
dengan bagian admission nya, dan sudah dijawab.

Mereka bilang, pendafataran memang baru dibuka besok November, dan
mereka juga tidak bisa bantu jika memang deadline beasiswa lebih awal
sebelum pendaftaran dibuka.

Saya kemudian bertanya lagi, apakah ada jalan lain jika ada masalah
tersebut. Bagian admissionnya menjawab : tidak ada jalan lain.

Jadi kalau boleh saya simpulkan, jika kita mau mendaftar ke EPFL untuk
kemudian melamar beasiswa Swiss Govt. Scholarship, jawabannya adalah :
Tidak Mungkin dan tidak bisa.

Demikian jawaban saya. Semoga sangat membantu.

Sedangkan untuk ETHZ, saya belum tahu, karena syaratnya cukup banyak
(ribet) dan saya tidak yakin jika bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

Best regards,


M. Malik Hakim

--- In beasiswa@yahoogroups.com, sari_h@... wrote:
>
> Dear Rahayu,
>
> Saya juga mau coba apply beasiswa Kedutaan Swiss, saya sudah liat semua
> site universitas yang disebutkan di info beasiswa yg dimuat di milis
ini,
> dan akhirnya saya nemu satu universitas yang cocok (latar belakang saya
> Hukum tapi pekerjaan saya 5 thn terakhir HR management) yaitu Master
> Gestion d'enterprise di Universite de Fribourg, saya pilih selain ada
> program yang sesuai dengan pekerjaan saya, dan juga karena kuliah
> disampaikan dalam bahasa INggris dan Perancis.
>
> Saya sudah apply online di site universitas tersebut seminggu lalu dan
> secara otomatis mereka kirim konfirmasi dan nomor registrasi on line
saya
> ke email saya serta mengharuskan kirim dokumen yang diminta termasuk CV
> europass, baru kemarin saya kirim semua scanned dokumen by email dulu ,
> dan belum ada tanggapan sampai sekarang.
>
> Udah coba apply online (ada tahapan form di site universitas) ?
>
> salam,
> Sari
>
>
>
>
>
>
>
>
> Rahayu Dwi Lestari <radit_bezit@...>
> Sent by: beasiswa@yahoogroups.com
> 09/05/2007 10:41 AM
> Please respond to
> beasiswa@yahoogroups.com
>
>
> To
> beasiswa@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject
> [beasiswa] [butuh info] Switzerland Goverment Scholarship for EPFL
>
>
>
>
>
>
> Dear all,
>
> Saya sedang mengejar beasiswa Switzerland Government Scholarship untuk
> universitas EPFL. Ada beberapa pertanyaan:
>
> Saya sekarang sudah menghubungi mereka lewat email ke baik ke bagian
> admision-nya maupun ke profesornya. Menurut profesor-nya, admision
> dilakukan lewat bagian admision universitas ga bisa direct ke profesor
> atau ke laboratorium. Sedangkan dari bagian admision universitas hingga
> sekarang belum juga mendapatkan balasan. Dan ketika saya baca untuk
> application Master Program yang biasa. Mereka baru akan membukanya
bulan
> November. Padahal untuk meng-apply beasiswa ini saya memerlukan surat
> acceptance tanggal 17 oktober paling lambat.Adakah yang pernah
> mengalaminya? Atau pernah meng-apply-nya? dan bagaimanakah response-nya?
>
> Thanks
> Rahayu D L
>
> __________________________________________________________
> Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
> http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7

>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)

Tomiiiiiiiiiii ..................
Sing sabaaaar, yoooooh ........................

swastinika <swastinika@yahoo.com> wrote:

Sama2 Mas ;) Dilanjut lagi ya :)
> T: Karena banyak ajaran dan pendapat para Fislsuf itulah maka akhirnya saya sangat condong pertama dan terutama ke Realitas itu sendiri, bukan cara dan siapa atau bagaimana memandangnya...yang lain itu buat saya menjadi nomor selanjutnya. di sini saya melihat mbak terbuka ke arah hakiki satu kemajuan....it's good point walau masih sangat tertarik dengan intrepetasi sehari hari...
> apa rupanya yang saya tempatkan sebagai kebenaran?
 > T: Benar sakali mbak....karena memang kebenaran itu tidak tergantung soal kata "sepakat" antara para Filsuf (kebenaran menurut jamannya)...Reff: karena kebenaran itu enggak tergantung dengan pandangan siapapun. para Filsuf itu hanya mencoba mengungkapkannya dengan bantuan akal budinya....lain tidak.
Itu sebabnya saya berkali2 menekankan pada kata conscience, Mas ;) Kata hati, nurani, conscience.. boleh pilih salah satu dari kata itu (karena menurut saya sih saling menggantikan ;)). Kebenaran yang hakiki itu hanya dikenali oleh conscience :)
Dan conscience itu asalnya ada di hati kita masing2. Bukan logika, bukan ingatan/hafalan/pengetahuan dari apa yang diungkapkan orang lain (termasuk para filsuf sekalipun).
Dan itulah sebabnya kita mesti menjaga conscience kita agar tetap murni, tidak rusak oleh prasangka, kebencian, atau apa pun kelemahan yang sesungguhnya sangat manusiawi :)
> T: mungkin mbak enggak mau yang ekstrim (relativisme), tapi penekanan mbak terhadap pandangan mbak juga sangat kental mengarah kesana. mau tidak mau mbak di condongkan tapi itu juga adalah realitas tulisannya.
Sebenarnya sih tidak. Tapi Mas melihat begitu karena Mas Tomy belum mengerti apa yang saya katakan. Atau tepatnya: Mas Tomy belum mengerti landasan saya :)
> T: setiap pembelajaran pada akhirnya berguna bila menjadi milik dirinya sendiri, saya kira barat-timur dst melakukan hal yang sama..mungkin cara-kultur yang membuatnya berbeda warna....dan mbak melakukan itu....tuk saya itulah proses pembelajaran kalau tidak "burung beo" namanya :). namun biarpun kita mengambil menjadi miliki kita (pandangan) tapi realitas itu tetap "otonom"...ini juga harus di ingat karena inilah intinya. pandangna hidup kita tidak bisa mengubah essensi dari suatu realitas itu. contoh: boleh boleh saja seseorang melihat air itu sebagai pelindung, rahmat atau bencana...tapi tetap tidak bisa mengubah essensi dari air itu. air itu tetap air!.reff......
Setuju :). Ini juga yang saya pegang :). Esensi dari air tetap air.  Esensi dari benar adalah benar. Yang saya tidak setujui kan bukan ini.. melainkan ketika Mas Tomy sudah melangkah ke kata2 bahwa "esensi dari membunuh adalah salah" :)
Ini yang tidak saya setujui, karena [diulang sekali lagi] "nothing is purely white or purely black when concerning human being".  Setiap aksi yang dihasilkan manusia merupakan hasil dari rantai aksi-reaksi, sehingga tidak bisa dikatakan putih atau hitam seperti semudah kita mengatakan esensi air adalah air ;)
Air dimana2 terdiri dari molekul H2O. Esensinya tidak berubah. Perilaku manusia tidak terjadi demikian :) Apa yang menyebabkan si A membunuh B bisa terdiri dari rangkaian reaksi yang totally different dari apa yang menyebabkan si C membunuh D :)
> T: kapan Mbak bicara soal kebenaran hakiki?...dari pertama saya menekankan kebenaran hakiki itu....Reff: yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar....realitas yang tidak tergantung si pemandang! itu kebenaran mbak.....bukan soal prejudice atau cara memandang dengan timbangan moral dsb....jadi lucu.....kebalik mbak, ...baca lagi deh :)
> saya memberi contoh itu untuk membandingkan pendapat mbak yang dari pertama sangat di pengaruhi oleh si pemandang terhadap realitas yang ada....
> tapi saya jadi bertanya ko mbak bisa menyimpulkan gitu.....apa ada yang salah ? :) jangan jangan----:)
Monggo, dibaca ulang lagi semua jawaban saya kepada Mas Tomy dengan hati2. Sejak awal membalas Mas Tomy, saya sudah mengeluarkan kata "kebenaran hakiki". Why? Karena itu inti pendapat saya: jangan sampai sesuatu yang mengandung kebenaran lantas dikatakan tidak benar karena prasangka terhadap siapa yang mengucapkannya :)
Coba baca lagi komentar pertama saya pada Mas As As & Mas Wendi. Pertanyaan awal saya kan justru [di-rephrase, karena saya nggak nyimpen semua tulisan saya dan males cari ;)]: Mas As As & Mas Wendi sudah baca tulisannya Hendrik belum ya, sebelum komentar? Karena saya melihat apa yang di-fwd-kan Hendrik sekali ini mengandung kebenaran, kok dikomentari seolah2 dia menyampaikan ketidakbenaran? Apa jangan2 komentar Mas As As & Mas Wendi ini dipengaruhi oleh prejudice terhadap Hendrik?
Monggo disimak :) Saya mau menyampaikan bahwa kata2 itu mengandung kebenaran lho, biarpun keluar dari mulut (eh.. tangan) Hendrik. Jadi sekedar mengingatkan bahwa semoga Mas As As & Mas Wendi tidak menafikan sebuah kebenaran karena prejudice ;)
Setahu saya sih Mas As As sudah menangkap inti komentar ini dengan baik sekali, makanya beliau memberikan klarifikasi yang paaaas banget :) Yang saya heran malah Mas Tomy yang kayaknya nggak ngerti2 ;)
> T: soal mbak tidak setuju dengang seks bebas karena bertentangan dengan kepercayaan hakiki mbak...itu sich terserah mbak :)-... tapi kalau mengikuti kata saya..saya tidak setuju dengan seks bebas itu karena dalam dirinya seks bebas itu memang tidak baik. jadi bukan soal kepercayaan dan pelanggaran....disinilah letak bedanya mana kebenaran hakiki, mana kebenaran yang di percayai.
Di sini mengapa saya meragukan apakah Mas Tomy benar2 mengerti apa yang namanya "kebenaran" ;) Saya melihat Mas Tomy cenderung dogmatis, bukan benar2 rely on conscience atau memahami apa yang membuat seks bebas tidak baik ;). Sedang membeo, Mas ;)?
> T: nah....salah satu kekurang jelian mbak membaca, makanya kita sering enggak nyambung....:) (ga boleh marah lho)
> kalimat saya di atas masih menggantung dan bertanya...tapi mbak sudah memposisikanya sesuai dengan pandangan mbak...but no problem.
> kalau pernyataan mbak di balik gimana?
> dari mana mbak tahu nilai ibu lebih tinggi dari anak? apakah soal mana lebih berguna atau tidak?...atau soal mana yang lebih berfungsi atau kurang berfungsi? kalau dengan dasar fungsinya, gunanya, lebih beruntung, kurang rugi dst...apakah bisa dijadikan dasar untuk membunuh anak?
> darimana mbak tahu si anak akan menderita?
> dst.....prejudice toh? situ yang menyatakan hati hati ... e malah jatuh...:)
> apa itu hidup?
> T: Mmmm tapi siapa yang menentukan hal itu darurat atau bukan? siapa yang berhak menentukan bisa atau tidak? memilih yang lebih baik dengan mengorbakan yang lain, baik kah itu? siapa yang menentukan baik dan tidak baik? dst...
Dan di sini menunjukkan ketidakjelian (atau ketidakpahaman?) Mas Tomy atas apa yang berkali2 saya katakan :) Reffrain: my conscience is my compass, and my logic is my GPS ;)
Pertama2, memang Mas Tomy masih menuliskannya dengan menggantung. I'm aware of that ;) Dan saya tidak memposisikannya dalam pandangan saya, saya bertanya balik ;). Selanjutnya, setelah bertanya balik, baru saya mengemukakan pandangan saya untuk masalah itu :)
Kedua, saya tidak pernah mengatakan nilai ibu lebih tinggi, dan tidak pernah mengatakan bahwa si anak akan menderita. Saya hanya menekankan bahwa dalam agama yang saya percayai, ada dalil bahwa dalam keadaan darurat sesuatu yang tidak boleh (dalam keadaan biasa) bisa diperbolehkan :)
Selanjutnya, yang bisa saya jawab adalah: segala keputusan saya ditentukan oleh conscience yang insya Allah hingga detik ini masih bisa saya percayai ;). Conscience saya mengatakan ini adalah keadaan darurat, logika saya menyetujui karena data yang yang diberikan dokter (90% kemungkinan ibu itu akan mati). Conscience saya mengatakan bahwa dalam keadaan darurat seperti ini menyelamatkan salah satu lebih tepat daripada mengorbankan keduanya, dan logika saya menunjukkan bahwa dengan menyelamatkan si ibu adalah pilihan yang lebih tepat ;)
Saya tidak bertanya > dari mana mbak tahu nilai ibu lebih tinggi dari anak? apakah soal mana lebih berguna atau tidak?...atau soal mana yang lebih berfungsi atau kurang berfungsi? kalau dengan dasar fungsinya, gunanya, lebih beruntung, kurang rugi dst...apakah bisa dijadikan dasar untuk membunuh anak?
> darimana mbak tahu si anak akan menderita?
seperti Mas Tomy, karena kalau kebanyakan bertanya kita akan lupa mendengar. Logika menjadi lebih bermain daripada kata hati ;)
Selalu ada antitesis untuk tesis yang kita pikirkan, kan Mas ;)? Sebelum Mas selesai memperdebatkan semua pertanyaan "darimana" itu, bisa2 si ibu dan anak mati duluan ;) Itu bahayanya jika kita terlalu banyak bertanya, bukan mendengar ;)
> inilah salah satu tekanan saya.....manusia dengan ilmunya, teknogloginya, agamanya, kepercayaannya, dst.....merasa berhak menentukan hal itu baik atau tidak baik, boleh bunuh atau tidak.....( kita di beri akal tuk mengungkap kebenaran itu tapi bukanpenentu kebenaran)...dan melupakan nilai essensi realitas dari realita itu sendiri!
> > nah....hati hati menggunakan nilai subyektif itu mbak...membunuh adalah membunuh. nilai dasar inilah yang harus di pegang sebelum membuat keputusan...
Memang tidak. Makanya kita butuh conscience yang bisa kita percayai ;) Sebab, jika kata hati kita sudah kena collateral damage, maka kita akan terjebak menjadi penentu kebenaran, bukan lagi pengungkap kebenaran :)
Dan menurut pendapat saya, Mas Tomy terlalu takut terjebak menjadi penentu kebenaran, sehingga terlalu banyak bertanya (= menggunakan logika) dan lupa mendengar ;). Akibatnya, kalau menurut saya, malah jadi dogmatis :)
> T: mbak ini...kadang bilang iya kadang bilang tidak...kalau mbak baca pendapat mbak sendiri...lucu deh :)
Aaah.. itu juga karena Mas Tomy belum mengerti pendapat saya ;). Tapi biasa kok.. saya sangat sering mendapati orang bingung dan nggak ngerti pendapat saya. Biasanya itu terjadi pada teman2 yang terlalu banyak menggunakan logika, atau setidaknya terlalu takut mendengarkan kata hati karena takut menjadi subyektif :)
> T: Mbak...menurut saya hidup adalah belajar...dan saya harus sadar belajar itu dibayar MAHAL (jangan langsung mereduksi ke materi), karena belajar dibayar MAHAL maka saya di pacu untuk tidak menyianyiakannya...
> (kalau soal materi hehehehe....ga pernah mikiri apa yang dimakan besok ato lusa, udah terjamin ko...:) )
> soal nilai rasa susah diperdebatkan kata LOGIKA....:)
Di bagian mana ya, saya mereduksi mahal menjadi materi ;)? Coba perhatikan lagi kalimat yang saya gunakan ;) Hati2, pernyataan saya memang sering menjebak bagi mereka yang membaca secara harafiah.. HAHAHAHA.. :)
Saya bilang.. saya prihatin Mas Tomy sudah bayar mahal2, tapi yang didapat cuma begini :). Saya sih nggak perduli bayarnya dengan materi atau dengan pengalaman, atau apa. Yang saya soroti: sayang sekali, apa yang sudah mahal itu tidak mendapat hasil maksimal :)
Salam,


Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Mas As As --> Re: Tomy T saja :)


Kenapa, Mas As As? Mau dirangkul dan dipeluk juga? HAHAHAHA..

Wah.. nggak berani rangkul2 Mas As As, situ kan jatahnya Jeng Lulu ;)
Nanti saya bisa dimusuhi Jeng Lulu. Lagian.. saya kurang suka dobel2...
susah membagi perhatian :p

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Tomy T <tomigant@...>
wrote:
>
> ops.....
> kenapa disitu yang "nafsu"......:)
>
> ----- Original Message ----
> From: as as as2004as_as@...
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, September 5, 2007 8:13:42 AMu
> Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)
>
> rangkul teruuuus, swasti
> peluk teruuuus, swasti
> rayu teruuuus, swasti
> trus ......
> hihihi

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yoga Groups

Find Enlightenment

& exchange insights

with other members

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Health & Fitness

on Yahoo! Groups

Useful info for the

health conscious.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Tomy T saja :)

Sama2 Mas ;) Dilanjut lagi ya :)

> T: Karena banyak ajaran dan pendapat para Fislsuf itulah maka akhirnya saya sangat condong pertama dan terutama ke Realitas itu sendiri, bukan cara dan siapa atau bagaimana memandangnya...yang lain itu buat saya menjadi nomor selanjutnya. di sini saya melihat mbak terbuka ke arah hakiki satu kemajuan....it's good point walau masih sangat tertarik dengan intrepetasi sehari hari...
> apa rupanya yang saya tempatkan sebagai kebenaran?

 > T: Benar sakali mbak....karena memang kebenaran itu tidak tergantung soal kata "sepakat" antara para Filsuf (kebenaran menurut jamannya)...Reff: karena kebenaran itu enggak tergantung dengan pandangan siapapun. para Filsuf itu hanya mencoba mengungkapkannya dengan bantuan akal budinya....lain tidak.

Itu sebabnya saya berkali2 menekankan pada kata conscience, Mas ;) Kata hati, nurani, conscience.. boleh pilih salah satu dari kata itu (karena menurut saya sih saling menggantikan ;)). Kebenaran yang hakiki itu hanya dikenali oleh conscience :)

Dan conscience itu asalnya ada di hati kita masing2. Bukan logika, bukan ingatan/hafalan/pengetahuan dari apa yang diungkapkan orang lain (termasuk para filsuf sekalipun).

Dan itulah sebabnya kita mesti menjaga conscience kita agar tetap murni, tidak rusak oleh prasangka, kebencian, atau apa pun kelemahan yang sesungguhnya sangat manusiawi :)

> T: mungkin mbak enggak mau yang ekstrim (relativisme), tapi penekanan mbak terhadap pandangan mbak juga sangat kental mengarah kesana. mau tidak mau mbak di condongkan tapi itu juga adalah realitas tulisannya.

Sebenarnya sih tidak. Tapi Mas melihat begitu karena Mas Tomy belum mengerti apa yang saya katakan. Atau tepatnya: Mas Tomy belum mengerti landasan saya :)

> T: setiap pembelajaran pada akhirnya berguna bila menjadi milik dirinya sendiri, saya kira barat-timur dst melakukan hal yang sama..mungkin cara-kultur yang membuatnya berbeda warna....dan mbak melakukan itu....tuk saya itulah proses pembelajaran kalau tidak "burung beo" namanya :). namun biarpun kita mengambil menjadi miliki kita (pandangan) tapi realitas itu tetap "otonom"...ini juga harus di ingat karena inilah intinya. pandangna hidup kita tidak bisa mengubah essensi dari suatu realitas itu. contoh: boleh boleh saja seseorang melihat air itu sebagai pelindung, rahmat atau bencana...tapi tetap tidak bisa mengubah essensi dari air itu. air itu tetap air!.reff......

Setuju :). Ini juga yang saya pegang :). Esensi dari air tetap air.  Esensi dari benar adalah benar. Yang saya tidak setujui kan bukan ini.. melainkan ketika Mas Tomy sudah melangkah ke kata2 bahwa "esensi dari membunuh adalah salah" :)

Ini yang tidak saya setujui, karena [diulang sekali lagi] "nothing is purely white or purely black when concerning human being".  Setiap aksi yang dihasilkan manusia merupakan hasil dari rantai aksi-reaksi, sehingga tidak bisa dikatakan putih atau hitam seperti semudah kita mengatakan esensi air adalah air ;)

Air dimana2 terdiri dari molekul H2O. Esensinya tidak berubah. Perilaku manusia tidak terjadi demikian :) Apa yang menyebabkan si A membunuh B bisa terdiri dari rangkaian reaksi yang totally different dari apa yang menyebabkan si C membunuh D :)

> T: kapan Mbak bicara soal kebenaran hakiki?...dari pertama saya menekankan kebenaran hakiki itu....Reff: yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar....realitas yang tidak tergantung si pemandang! itu kebenaran mbak.....bukan soal prejudice atau cara memandang dengan timbangan moral dsb....jadi lucu.....kebalik mbak, ...baca lagi deh :)
> saya memberi contoh itu untuk membandingkan pendapat mbak yang dari pertama sangat di pengaruhi oleh si pemandang terhadap realitas yang ada....
> tapi saya jadi bertanya ko mbak bisa menyimpulkan gitu.....apa ada yang salah ? :) jangan jangan----:)

Monggo, dibaca ulang lagi semua jawaban saya kepada Mas Tomy dengan hati2. Sejak awal membalas Mas Tomy, saya sudah mengeluarkan kata "kebenaran hakiki". Why? Karena itu inti pendapat saya: jangan sampai sesuatu yang mengandung kebenaran lantas dikatakan tidak benar karena prasangka terhadap siapa yang mengucapkannya :)

Coba baca lagi komentar pertama saya pada Mas As As & Mas Wendi. Pertanyaan awal saya kan justru [di-rephrase, karena saya nggak nyimpen semua tulisan saya dan males cari ;)]: Mas As As & Mas Wendi sudah baca tulisannya Hendrik belum ya, sebelum komentar? Karena saya melihat apa yang di-fwd-kan Hendrik sekali ini mengandung kebenaran, kok dikomentari seolah2 dia menyampaikan ketidakbenaran? Apa jangan2 komentar Mas As As & Mas Wendi ini dipengaruhi oleh prejudice terhadap Hendrik?

Monggo disimak :) Saya mau menyampaikan bahwa kata2 itu mengandung kebenaran lho, biarpun keluar dari mulut (eh.. tangan) Hendrik. Jadi sekedar mengingatkan bahwa semoga Mas As As & Mas Wendi tidak menafikan sebuah kebenaran karena prejudice ;)

Setahu saya sih Mas As As sudah menangkap inti komentar ini dengan baik sekali, makanya beliau memberikan klarifikasi yang paaaas banget :) Yang saya heran malah Mas Tomy yang kayaknya nggak ngerti2 ;)

> T: soal mbak tidak setuju dengang seks bebas karena bertentangan dengan kepercayaan hakiki mbak...itu sich terserah mbak :)-... tapi kalau mengikuti kata saya..saya tidak setuju dengan seks bebas itu karena dalam dirinya seks bebas itu memang tidak baik. jadi bukan soal kepercayaan dan pelanggaran....disinilah letak bedanya mana kebenaran hakiki, mana kebenaran yang di percayai.

Di sini mengapa saya meragukan apakah Mas Tomy benar2 mengerti apa yang namanya "kebenaran" ;) Saya melihat Mas Tomy cenderung dogmatis, bukan benar2 rely on conscience atau memahami apa yang membuat seks bebas tidak baik ;). Sedang membeo, Mas ;)?

> T: nah....salah satu kekurang jelian mbak membaca, makanya kita sering enggak nyambung....:) (ga boleh marah lho)
> kalimat saya di atas masih menggantung dan bertanya...tapi mbak sudah memposisikanya sesuai dengan pandangan mbak...but no problem.
> kalau pernyataan mbak di balik gimana?
> dari mana mbak tahu nilai ibu lebih tinggi dari anak? apakah soal mana lebih berguna atau tidak?...atau soal mana yang lebih berfungsi atau kurang berfungsi? kalau dengan dasar fungsinya, gunanya, lebih beruntung, kurang rugi dst...apakah bisa dijadikan dasar untuk membunuh anak?
> darimana mbak tahu si anak akan menderita?
> dst.....prejudice toh? situ yang menyatakan hati hati ... e malah jatuh...:)
> apa itu hidup?

> T: Mmmm tapi siapa yang menentukan hal itu darurat atau bukan? siapa yang berhak menentukan bisa atau tidak? memilih yang lebih baik dengan mengorbakan yang lain, baik kah itu? siapa yang menentukan baik dan tidak baik? dst...

Dan di sini menunjukkan ketidakjelian (atau ketidakpahaman?) Mas Tomy atas apa yang berkali2 saya katakan :) Reffrain: my conscience is my compass, and my logic is my GPS ;)

Pertama2, memang Mas Tomy masih menuliskannya dengan menggantung. I'm aware of that ;) Dan saya tidak memposisikannya dalam pandangan saya, saya bertanya balik ;). Selanjutnya, setelah bertanya balik, baru saya mengemukakan pandangan saya untuk masalah itu :)

Kedua, saya tidak pernah mengatakan nilai ibu lebih tinggi, dan tidak pernah mengatakan bahwa si anak akan menderita. Saya hanya menekankan bahwa dalam agama yang saya percayai, ada dalil bahwa dalam keadaan darurat sesuatu yang tidak boleh (dalam keadaan biasa) bisa diperbolehkan :)

Selanjutnya, yang bisa saya jawab adalah: segala keputusan saya ditentukan oleh conscience yang insya Allah hingga detik ini masih bisa saya percayai ;). Conscience saya mengatakan ini adalah keadaan darurat, logika saya menyetujui karena data yang yang diberikan dokter (90% kemungkinan ibu itu akan mati). Conscience saya mengatakan bahwa dalam keadaan darurat seperti ini menyelamatkan salah satu lebih tepat daripada mengorbankan keduanya, dan logika saya menunjukkan bahwa dengan menyelamatkan si ibu adalah pilihan yang lebih tepat ;)

Saya tidak bertanya > dari mana mbak tahu nilai ibu lebih tinggi dari anak? apakah soal mana lebih berguna atau tidak?...atau soal mana yang lebih berfungsi atau kurang berfungsi? kalau dengan dasar fungsinya, gunanya, lebih beruntung, kurang rugi dst...apakah bisa dijadikan dasar untuk membunuh anak?
> darimana mbak tahu si anak akan menderita?
seperti Mas Tomy, karena kalau kebanyakan bertanya kita akan lupa mendengar. Logika menjadi lebih bermain daripada kata hati ;)

Selalu ada antitesis untuk tesis yang kita pikirkan, kan Mas ;)? Sebelum Mas selesai memperdebatkan semua pertanyaan "darimana" itu, bisa2 si ibu dan anak mati duluan ;) Itu bahayanya jika kita terlalu banyak bertanya, bukan mendengar ;)

> inilah salah satu tekanan saya.....manusia dengan ilmunya, teknogloginya, agamanya, kepercayaannya, dst.....merasa berhak menentukan hal itu baik atau tidak baik, boleh bunuh atau tidak.....( kita di beri akal tuk mengungkap kebenaran itu tapi bukanpenentu kebenaran)...dan melupakan nilai essensi realitas dari realita itu sendiri!
> > nah....hati hati menggunakan nilai subyektif itu mbak...membunuh adalah membunuh. nilai dasar inilah yang harus di pegang sebelum membuat keputusan...

Memang tidak. Makanya kita butuh conscience yang bisa kita percayai ;) Sebab, jika kata hati kita sudah kena collateral damage, maka kita akan terjebak menjadi penentu kebenaran, bukan lagi pengungkap kebenaran :)

Dan menurut pendapat saya, Mas Tomy terlalu takut terjebak menjadi penentu kebenaran, sehingga terlalu banyak bertanya (= menggunakan logika) dan lupa mendengar ;). Akibatnya, kalau menurut saya, malah jadi dogmatis :)

> T: mbak ini...kadang bilang iya kadang bilang tidak...kalau mbak baca pendapat mbak sendiri...lucu deh :)

Aaah.. itu juga karena Mas Tomy belum mengerti pendapat saya ;). Tapi biasa kok.. saya sangat sering mendapati orang bingung dan nggak ngerti pendapat saya. Biasanya itu terjadi pada teman2 yang terlalu banyak menggunakan logika, atau setidaknya terlalu takut mendengarkan kata hati karena takut menjadi subyektif :)

> T: Mbak...menurut saya hidup adalah belajar...dan saya harus sadar belajar itu dibayar MAHAL (jangan langsung mereduksi ke materi), karena belajar dibayar MAHAL maka saya di pacu untuk tidak menyianyiakannya...
> (kalau soal materi hehehehe....ga pernah mikiri apa yang dimakan besok ato lusa, udah terjamin ko...:) )
> soal nilai rasa susah diperdebatkan kata LOGIKA....:)

Di bagian mana ya, saya mereduksi mahal menjadi materi ;)? Coba perhatikan lagi kalimat yang saya gunakan ;) Hati2, pernyataan saya memang sering menjebak bagi mereka yang membaca secara harafiah.. HAHAHAHA.. :)

Saya bilang.. saya prihatin Mas Tomy sudah bayar mahal2, tapi yang didapat cuma begini :). Saya sih nggak perduli bayarnya dengan materi atau dengan pengalaman, atau apa. Yang saya soroti: sayang sekali, apa yang sudah mahal itu tidak mendapat hasil maksimal :)

Salam,

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Summer Shape-up

on Yahoo! Groups

Trade weight loss

and swimsuit tips.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] kompor or proyeksi...:)

oooooooohhhhhhhhhh...
kompor....

kompor gas opo kompor sumbu.....

kompor gas pilihannya cukup banyak..ada Technogas, Ariston, Modena...etc....
kompor sumbu....butterfly, merak...dll

kalo kata tetangga.....
mending pilih modena...selain harganya tidak terlalu mahal di bandingkan
dengan technogas....kualitas bagus....lebih dari 4tahunan ok2 aja...juga
cinta produk lokal dan after servicenya juga bagus.

dan tentunya harus di rawat baik-baik...
kepalanya harus sering dibersihkan dari jelaga lan sedereke, kl apinya mulai
agak kuning/ merah....coba stel ketinggian pipanya posisi diatas nozzle
gas...caranya kendorkan skrup penjepit, naik/turunkan sedikit..pelan2,kl
sudah fixed baru kencangkan lagi.
Coba nyalakan lagi.
Lubang nozzle jg harus selalu dijaga kebersihannya...tdk tertutup jelaga lan
sedereknya.

Monggo Kang Gotho ne arep nambahi.....

salam kompor,
bapakeghozan--jd inget waktu SD....kebetulan tetangga home industri...bikin
kompor sumbu....pulang sekolah atau libur nyambi jd tukang bikin kompor
sumbu...kebetulan kebagian linting besi untuk tempat sumbu dan sekaligus
pasang sumbunya.

----- Original Message -----
From: "gotholoco" <gotholoco@yahoo.com>
To: <psikologi_transformatif@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, September 06, 2007 12:25 PM
Subject: [psikologi_transformatif] kompor or proyeksi...:)

> Thx sebelumnya buat Om Tomy G sehingga saya dapat ide corat coret
> tulisan mengenai kompor. Bosen juga ngomongin coolcash.
>
> Kompor
>
> Tidak dapat dibayangkan seandainya hidup tanpa kompor. Apalagi
> menjelang puasa dan lebaran nanti, bagaimana mau buat opor ayam dan
> kutupat kalau tidak dimasak di atas kompor terlebih dahulu?
>
> Peradaban manusia sepertinya mengalami kemajuan pesat setelah ia dapat
> menaklukan api, dalam "discovery channel" pernah diceritakan bahwa
> dengan penguasaan api oleh manusia, maka gizi untuk nutrisi otak
> manusia meningkat secara pesat. (jaman dulu konon manusia hanya makan
> tumbuh-tumbuhan, alias herbivora bukan carnivora)
>
> Kepribadian keluarga bisa juga ditinjau dari pendekatan kompor,
> perhatikan saja bila dirumah tangga tersebut tidak ada kompor bisa
> dipastikan ia termasuk manusia 'instant', atau "single parent", atau
> memang jomblo sejati artinya segala sesuatu ingin praktisnya, masakan
> apapun beli dari luar, si istri tidak bisa/mampu menyenangkan suaminya
> lewat wisata kuliner. Tidak heran kelak suaminya juga nyari WIL yang
> instan.
>
> Teman saya seorang super spesialis bedah perut(obstery) dengan
> bangganya menceritakan kehebatan istrinya yang bisa masak pindang
> presto(hasil kerja sama dengannya), malah si dokter itu iseng juga
> menjual hasil masakan istrinya itu. Mungkin bosen ngasih resep obat
> untuk pasien, ia mencoba ganti haluan mengaplikasikan resep membuat
> pindang presto sendiri.
>
> Negeri ini negeri yang paling aneh dan rumit sedunia, dimana ada
> suatu kebijakan (policy) komporisasi, yaitu pembagian kompor gas
> berikut tabungnya ke seluruh warganya dalam rangka atau upaya
> penanggulangan krisis energi. Banyak kebijakan yang dilakukan itu
> sifatnya tambal sulam, jarang yang menyeluruh alias sepotong-sepotong.
>
> Mengapa kebijakan itu perlu dilakukan? Bisa ditebak, karena Pemerintah
> kesulitan dana untuk mensubsidi bahan bakan minyak tanah. Konon
> menurut ahli minyak , sebetulnya kualitas dan harga minyak tanah itu
> lebih tinggi dari harga minyak solar.
> Logikanya berarti daripada pemerintah tekor terus mensubsidi minyak
> tanah supaya harganya terus dibawah harga solar, maka masyarakat atau
> rakyat perlu dialihkan kebiasaan penggunaan kompor berbahan bakar
> minyak tanah, beralih ke kompor gas.
>
> Sudahkan anda dapat kompor gas gratis berikut tabungnya? Kalau belum
> coba hubungi Menkominfo.(barangkali, saya juga kurang tau tuh). Atas
> dasar kriteria apakah distribusi kompor gas ini berlaku?
>
> Yang menarik tentunya "proyek" pembuatan kompor itu, apa dan bagaimana
> proyek itu berlangsung dari A sampai Z nya. Dijamin tidak ada KKN !?
>
> ====================================
>
> Distribusi Kompor Gas Pada Juni
>
> TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil
> Mengah (Menegkop) Suryadarma Ali memastikan, distribusi kompor gas
> yang ada dibawah koordinasi Kementeriannya, dapat dinikmati Juni tahun
> ini. Pihaknya akan membagikan kompor gas program konversi bahan bakar
> sebanyak 371.142 unit ribu unit.
>
> "Saat ini perusahaan hasil tender mulai produksi, bulan Juni sudah
> distribusi," ujar Suryadarma Ali, usai peresmian pameran produk
> kerajinan UKM di Jakarta Convention Centre, (4/4).
>
> Melalui proses tender yang kedua kali, Kementerian Koperasi menentukan
> Sumber Rahayu Prima sebagai pemenang dengan harga produksi Rp 104.500.
>
> Dalam rapat terbatas di Kantor Wakil Presiden, 23 Maret lalu,
> pemerintah memutuskan menggunakan sistem pemilihan langsung untuk
> proyek pengadaan kompor gas, karena berlarutnya proses tender yang
> dilakukan Kementerian Koperasi dan PT Pertamina.
>
> Rapat terbatas memutuskan sistem pemilihan langsung dengan harga Rp
> 104.000, dengan harga patokan hasil tender di Kementerian
> Koperasi.Menurut Suryadarma, karena hasil tender yang memenangkan
> Sumber Rahayu Prima lebih dahulu dari keputusan rapat terbatas, maka
> pemerintah tak menganulir hasil tender. "Sumber Rahayu tetap
> berproduksi dengan harga tender Rp 104.500," katanya. (YULIAWATI)
>
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

Food Lovers

Real Food Group

on Yahoo! Groups

find out more.

.

__,_._,___

Re: [beasiswa] [Butuh Info] EIFFEL scholarship -contoh surat dlm bhs Perancis

Dear Hari,

Kalau saya korespondensi dengan pihak Universitas dalam bahasa Perancis,
untuk permulaan, untuk tanya informasi ke pihak Univ spt ini contohnya :

Objet : demande d'information


Je me presente ........ (nama) , .... ans (usia) , residant a Jakarta
Indonesie. Je
suis employee dans .... (nama perusahaan, untuk yg bekerja) atau je suis
un/une etudiant(e) (mahasiswa, un etudiant untuk mahasiswa laki)

Je suis diplomee d'une maitrise ("sarjana") de lois internationales
(Bac+5, GPA :
.....) a l'universite de ...... de Bandung, Indonesie et
j'ai appris le Francais au CCF (Centre Culturel Francais a Jakarta) durant
3 ans
et j'ai deja obtenu les DELF (A2 et B1) cette annee. (kalau ikut kursus
perancis silakan disebut)

En ce qui concerne mes experiences professionnels, je travaille en qualite
de Responsable des Ressources Humaines durant 5 ans. (ini tentang
pekerjaan kita di bidang apa)

Je desire fortement poursuivre mes etudies en France pour ameliorer et
maitriser mes connaissance dans le domaine des ressources humaines.
J'ai deja assiste les seminars sur Ressources Humaines et aussi deja eu
certificate de Gestion des Ressources Humaines.

En essayant demander la bourse d'Ambassade de France(atau La bourse
D'eiffel, je
visite Les sites de vos universite donc je suis interessee avec cette
formation (Master "gestion des ressources Humaines)

Je souhaiterais obtenir des information sur le nom du professeur du
formation qui je puisse leur contacter.
(tanya nama Profesor yang programmnya akan kita ambil)

Je vous en remercie par avance et vous prier d'agreer, Monseur,
l'expression de mes salutations distingee.

Bien Sincerement,

Mle. / Mr. ........................


Hari Nugroho <harry_mc_loud@yahoo.com>
Sent by: beasiswa@yahoogroups.com
08/24/2007 02:32 PM
Please respond to
beasiswa@yahoogroups.com


To
beasiswa@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [beasiswa] [Butuh Info] EIFFEL scholarship in France


Taun ini saya juga berniat daftar ni, sekalian mo nanya juga ni, apakah
komunikasi dengan ecole/universitas bisa menggunakan bahasa inggris? Saya
cuman bisa bahasa prancis sedikit sekali dan orang prancis biasanya
fanatik dengan bahasanya.


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] PREMAN

PREMAN
 
Ketika saya akan berangkat menuju kantor, di dalam kompleks perumahan mewah (mepet sawah) yang saya tinggali terdiri dari jalan yang lazimnya diapit oleh perumahan juga. Ketika itu saya melewati sebuah perumahan namun juga sebagai gudang distributor barang2 keperluan rumah tangga. Suasananya ramai dengan orang-orang pembeli sehingga jalanan menjadi menyempit bahkan mobil saya tidak bisa lewat.
 
Saya langsung mengklakson agar orang-orang itu meminggirkan kendaraannya. namun ternyata setelah beberapa lama belum ada orang bergerak.
 
Seketika saya panas dalam hati. "Kurang ajar..... ini kan daerah gue....berani-beraninya nggak mau minggir. Ini kan jalan umum."
 
Spontan pula saya berteriak dengan nada tinggi  "Ini mobil & motor punya siapa....?  Saya mau lewat. Jangan parkir di jalan umum....... saya tinggal disini...!  Ini kan kampung saya....!"
 
Emosi & merah padam muka bercampur baur sehingga warga di sekitar tersebut langsung tahu bahwa memang saya tinggal di situ dan segera mengusir orang-orang yang parkirnya sembarangan. Setelah saya melewati jalanan kompleks tersebut, ada perasaan puas dalam diri saya bahwa "jangan macam-macam di kampung orang".
 
Ketika hampir sampai kantor, saya harus melewati sebuah jalan yang mana banyak pemuda penganggur berkumpul disitu (mengatas-namakan organisasi tertentu) dan meminta imbalan atas jasanya "menservice" waktu mobil kita memutar. Kebetulan pada saat itu saya melihat ada pengemudi yang tidak mau memberikan "sedikit imbalan" kepada para pemuda tersebut dan beberapa pemuda itu langsung menendang dan berusaha menggores mobil tersebut.
 
Mereka mungkin kurang berpendidikan dan tanpa disadarinya merasa bahwa setiap yang lewat di daerahnya harus "setor" kepada mereka. Saya terkejut atas aksi pemuda tersebut. Bukan hanya karena perbuatan mereka, namun karena saya merasa bahwa saya sudah seperti mereka. Berprilaku layaknya seorang "preman" dan dengan jumawa-nya terhadap masyarakat karena saya adalah warga disitu dan berhak untuk berbuat apa saja. Ternyata prilaku saya tidaklah lebih baik dari para pemuda tersebut.
 
Saya menjadi ngeri apabila ini kita kaitkan dengan otonomi daerah. Karena sebenarnya prilaku kesewenang-wenangan itu sudah menjadi darah daging kita. Kebiasaan-kebiasaan ini sudah masuk ke dalam alam bawah sadar kita ("subconscius mind").
 
Sudah saatnya kita merubah diri dan berubah.

Salam Indonesia

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Find Green Groups

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Cool Cash (baca kulkas)

Dhe...
Biasane sih ne maeman sing enak-enak gampang ndadeke muskuloskeletal (paling sering gout, osteoarthritis, arthritis rematoid, tendinitis, bursitis,pseudogout...etc)
 
salam ngelus....
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, September 06, 2007 11:41 AM
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: Cool Cash (baca kulkas)

hidup sehat, makan enak, olah raga teratur, tidur cukup, pikiran tenteram, miting sering...
apalagi coba????
 
bahagianyaaaaaaaaaaaaaaa...........
 
*sambil ngelus2 perut gendut gue*
 
bude Tih

 
On 9/6/07, gotholoco <gotholoco@yahoo.com> wrote:

Ye.. sampeyan yang jawil duluan. Tapi terus terang mas, aku bukan
koncone ma erot suretot, nggak bisa manjangin karo ngegedeein sabesar
sexaphone.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ghozansehat"
<ghozansehat@...> wrote:
>
> hehehe...aku kok di jawil yo.
>
> koncone mak erot yo....sampeyan.
> ne mak emun sih aku yo gelem.
>
> wis jarang pijetan Mas...
> cukup merubah gaya hidup wong kota...balik anng neng ndeso
>
> olahraga teratur dan pola makan yg baik.
>
> salam sehat,
> bapakeghozan--nyruput kopi se mas...monggo....
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "gotholoco" <gotholoco@...>
> To: < psikologi_transformatif@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, September 06, 2007 8:10 AM
> Subject: [psikologi_transformatif] Re: Cool Cash (baca kulkas)
>
>
> > he..he..he.. mana "uh" nya? Kok cuma "ooh" !
> >
>


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

.

__,_._,___