Minggu, 10 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Depresi

Bagaimana proses depresi dan perubahan apa yang ada pada seseorang yg mengalami depresi.

Mohon penjelasan dari keilmuan dan team psikologi.

 

Regards

 

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Fwd: Re: Bisnis Labeling Memang Menguntungkan, D

kangen karo vcl ki loooooooooooooooooo

2008/2/2 info seimbang <infoseimbang@gmail.com>:

hahahahahhhhhh .....

Bu Ratih habis ikut dekon juga niy kayaknya, sampeyan kliru bu ......

as = agus syafii

asas = ............. (masa agus syafii agus syafii? kan ndak mungkin juga)

is = info seimbang

asas = is (lebih tidak mungkin lagi)

Beda bu Ratih ........ is bukan asas, kalau mau didobelin jadi isis .....

isis = sejuk (nah yang ini baru pas)

Kalo R nebaknya lebih gampang, bisa Ratih, bisa Robert, bisa Renald,
bisa Rafael, bisa .....

hahahahahhhhhh ..... ah.....ah.....ah.....



On 1/31/08, ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com> wrote:
>
> saiki jaremu tuwek............
> wingi2 ngefans ra ketulungan....
> ah pancen as as....
> mentang2 udah ada non sisc...
> hahahahahahahhahahhaaaaa.........
>
> mbokde2 tuwek dan ayu
>
>
>
> On 1/29/08, info seimbang <infoseimbang@gmail.com> wrote:
> >
> > Ayu siy ayu ..... tapi wis bude-bude, tuwwweeekkkk ......
> >
> > hahahahahhhhhh......ah......ah.....ah.....
> >
> >
> >
> > On 1/29/08, ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com> wrote:
> > >
> > > Bude Ratih juga bukan dik Ratih yang di situ lageeeeeeee...............
> > > sing iki ayu....
> > > hahahahahahaaaaa................
> >
> >

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for living

the Curves lifestyle.

Do-It-Yourselfers

on Yahoo! Groups

How-to ideas,

projects and more.

.

__,_._,___

[beasiswa] ButuhInfo:beasiswa Postgraduate di AUS yang memungkinkan saya membawa bayi saya.

Salam,
Saya adalah seorang guru bahasa Inggris SMA swasta di Jakarta. Saya
ingin sekali menlanjutkan studi saya di Australia. Apakah ada yang
bisa beri info beasiswa di AUS selain ADS yang menjamin saya bisa
membawa serta bayi saya?

Terimakasih banyak.
Susanty Purba


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

RE: [psikologi_transformatif] Re: Mohon advice

Nambahin dikit pak

 

Mungkin bapak harus mulai dari meneliti sungguh2 pikiran dan perasaan bapak, apa2 yang ingin dan tidak di-ingini. Kalo belum baca, saya sangat rekomendasikan untuk baca buku “The Secret” yang lagi rame, sekalian nonton filmnya pak…kalo perlu dipahami ulang2.

 

Seringkali akal pikiran mentok karena tidak mampu lagi melihat kaitan2 antara fakta, seringkali dikarenakan tekanan emosi. Dalam hal seperti ini, sangat berguna kalo bapak paham bahwa dunia kita semata adalah manifestasi isi pikiran kita.

 

Jadi untuk mengubah realitas, mulailah dari mengubah isi pikiran kita, dalam hal ini penjelasan proses sama sekali tidak diperlukan, karena alam menyediakan tak terhingga kemungkinan untuk berproses dibanding apa yang kita bisa mengerti dengan akal pikiran yang sungguh dangkal.

 

Kedengarannyannya klise…benarkah? percayalah pak, it works! Buat sayapun ini bukan konsep baru, bukan pula pengalaman2 baru…tapi selalu akan ada pemahaman baru setiap kita menggali dan menggali dari fakta2 yang pun selalu sama.

 

Salam,

Anwar

 


From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of was_swas
Sent: Wednesday, February 06, 2008 5:45 PM
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Mohon advice

 

Pak Zein yth,

Senang bahwa Bapak cukup terbuka menerima pendapat saya yang mungkin kurang enak didengar :). Terima kasih juga atas potongan informasi berikutnya. Saya memang sempat menduga bahwa Anda adalah seorang anak tunggal, atau anak bungsu yang satu2nya lelaki, karena dari cerita Anda terkesan ada keterikatan emosional yang sangat kuat dengan ibu Anda.

Memang, jika Anda adalah putra tunggal, akan sulit juga untuk "memisahkan" ibu Anda ke rumah lain. Tapi jika memang ibu Anda mutlak harus tinggal bersama keluarga Anda, maka yang pasti Anda perlu belajar lebih tegas memilah peran ibu dan peran istri Anda. Harus dipertegas pengaturan hak dan wewenangnya.

Hal ini tampaknya masih kurang Anda lakukan; Anda masih memberikan porsi yang sama antara ibu dan istri dalam hidup Anda pribadi dan dalam pengaturan keluarga Anda. Sebagai contoh, dari kalimat Anda "Saya akan berusaha tukar pikiran dengan ibuku sebagai ibu yang sangat kusayang", terlihat bahwa Anda masih lebih berat menempatkan diri sebagai "anaknya ibu" daripada "suami" :)

Sudah disinggung oleh Info Seimbang dan Si Juang bahwa ketika Anda menikah, sesungguhnya peran utama yang harus Anda ambil adalah menjadi SUAMI (dan kemudian menjadi AYAH). Peran Anda sebagai ANAK sudah harus Anda kurangi (tidak dihilangkan, namun bukan lagi peran utama). Implikasinya, Anda sekarang harus beraliansi dengan ISTRI Anda, bukan dengan ibu Anda. Ibu Anda sudah harus Anda letakkan sebagai "pihak luar".

Dalam menghadapi "pihak luar", Anda harus sepakat dan satu suara dengan istri Anda. Bahwa untuk mencapai kesepakatan itu Anda dan istri Anda harus "bertengkar habis2an", itu boleh2 saja Anda lakukan. Tapi itu menjadi urusan internal Anda berdua, tidak seharusnya terlihat oleh pihak luar.

Jadi, kalau Anda merasa istri Anda kurang mendidik anak Anda, atau terlalu memanjakan anak2 Anda, maka bicarakanlah dan diskusikanlah secara tertutup dengan istri Anda. Bukan justru Anda "beraliansi" dengan ibu Anda dengan tidak mendukung penuh istri Anda. Dengan bertindak seperti ini, Anda menimbulkan suasana yang tidak sehat: ibu Anda tidak akan belajar menerima kenyataan bahwa ia sudah harus mulai "mundur" dari kehidupan anaknya dan istri Anda tidak mendapat kesempatan menunjukkan kemampuannya menjadi "partner" Anda dalam berumahtangga.

Dan bayangkan dampak psikologisnya pada ibu dan istri Anda karena tindakan Anda ini: secara tidak langsung ibu Anda akan makin melihat istri Anda sebagai istri/ibu yang tidak kompeten, dan istri Anda menjadi hilang kebahagiaan/percaya dirinya karena selalu di bawah bayang2 ibu Anda :) Bagaimana Anda akan membuat keduanya bahagia jika keadaannya demikian? Belum lagi jika anak2 Anda beranjak besar dan melihat bagaimana ibunya selalu tidak didukung penuh oleh ayah dan neneknya. Bagaimana pandangan mereka terhadap ibunya?

So, seperti sudah disarankan oleh Info Seimbang: belajarlah untuk lebih "mendengar" kebutuhan istri Anda. Dan saya tambahkan pula: belajarlah untuk lebih "menempatkan ibu Anda sebagai pihak luar". Berikan pengertian pada ibu Anda bahwa Anda berterima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya, bahwa Anda memahami bahwa semua yang ibu Anda lakukan adalah demi kebahagian putra semata wayangnya. Tapi.. tegaskan pula bahwa sekarang Anda sudah dewasa, sudah punya keluarga sendiri, sudah memilih pasangan untuk menjadi rekanan mengatur rumah tangga. Dengan demikian segala masukan dari ibu Anda akan Anda pertimbangkan, namun keputusan adalah di tangan Anda & istri Anda sepenuhnya. Ini garis tegas yang harus Anda buat antara peran ibu dan peran istri dalam rumah tangga Anda.

Saya rasa kuncinya adalah bagaimana cara Anda menyampaikannya pada ibu Anda. Jika Anda menyampaikannya dengan halus, tidak akan pula ibu Anda merasa dibuang. Anda bisa minta bantuan orang yang dituakan/didengar oleh ibu Anda (seperti paman/bibi) jika sulit menyampaikan secara langsung. Dan Anda bisa melakukannya secara bertahap supaya ibu Anda tidak shock, dimulai dengan makin satu suara dengan istri Anda untuk hal2 yang kecil seperti masalah pembantu ini.

Tapi yang terpenting, Pak Zein, Anda harus berani mengambil sikap dan menerima kenyataan bahwa sekarang tugas utama Anda adalah sebagai suami/ayah, bukan lagi sebagai anak :) Dan berani memutuskan bahwa istrilah rekan  utama Anda sekarang, sementara ibu Anda adalah pihak luar :)

Sementara ini saja yang bisa saya berikan. Semoga membantu. Mohon maaf, long weekend ini belum tentu saya bisa akses internet, jadi saya akhiri sampai di sini. Selamat berjuang dan semoga sukses :)

Salam,


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "M Zein" <zein@...> wrote:
>
>
> Masukannya sangat bagus dan saya berusaha akan lakukan sesuatu yang membuat
> keduanya bahagia.
>
> Saya akan berusaha tukar pikiran dengan ibuku sebagai ibu yang sangat
> kusayang karena saya adalah anak tunggal,
>
> dan tidak mungkin ibu saya tinggal di rumah keponakannya atau di rumah anak
> tirinya.
>
> Satu hal yang membuat istri agak tertekan karena selama ini semua yang dia
> lakukan kurang mendapat dukungan penuh dariku dan dari ibuku.
>
> Permasalahannya adalah hal2 yang dilakukan oleh istriku kadang kurang
> mendidik anak2 atau terlalu memanjakan anak2nya.
>
> Dari tambahan informasi ini, mungkin bisa diberikan masukan lagi, sehingga
> saya bisa lebih memahaminya dan bisa melaksanakannya.
>
> Saya tidak ingin membuat keutuhan keluar! gaku menjadi berantakan, karena
> keutuhan keluargaku adalah bagian dari tujuan hidupku.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] APsyA, "Psikologi Asia", dan Pengukuhan Guru Besar

APsyA, apakah itu?

Buat yg belum sempat mengikuti, artikel di bawah ini mungkin dapat menambah sekadar wawasan.

Kita juga mengucapkan selamat atas Pengukuhan Guru Besar Prof. Darmanto Jatman (Undip) baru-baru ini.


Juneman

Falsafah Jawa Mulai Dilupakan
Minggu, 13/01/2008

SEMARANG (SINDO) – Budayawan Darmanto Jatman (Pak Dar) resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Psikologi Universitas Diponegoro kemarin.

Pak Dar berharap, psikologi Jawa dapat menjadi awal lahirnya satu wacana psikologi Indonesia yang lebih fungsional. Selain Darmanto, Mudjahirin Thohir kemarin juga dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Antropologi Budaya Fakultas Sastra Undip.

Sementara itu, karena alasan kesehatan, Darmanto tidak menyampaikan pidato pengukuhannya. Pidato itu dituangkan dalam sebuah buku yang diberikan kepada setiap tamu undangan berikut sebuah buku karangannya berjudul "Darmanto Jatman Bilang Sori Gusti". Dalam pidato pengukuhan yang berjudul "Ilmu Jawa Kaum Pribumi",Darmanto menceritakan usahanya untuk mengemas mata kuliah Psikologi Jawa.

Sebelumnya, dia telah memperkenalkan psikologi kebudayaan dan psikologi lintas budaya di beberapa fakultas psikologi yang dia rintis. Darmanto berharap, psikologi Jawa lebih membumi menuju ke kehidupan cultural- spiritual humanistic. Pasalnya, menurut Darmanto, keasyikan masyarakat psikologi Indonesia untuk mengimpor psikologi modern membuat wacana tentang pembumian psikologi tidak berkembang, bahkan sampai lebih dari dua dekade.

Padahal menurutnya, psikologi modern yang berkiblat pada negara barat, lebih diajarkan dan dipraktikkan di perkotaan untuk kalangan menengah atas. Sementara, kawruh pribumi hidup di kampung atau dusun-dusun. Bagi sebagian orang dan para pengagum hasil karyanya, Darmanto Jatman adalah sosok langka.

Ciri khas yang selalu dapat ditemui di hampir seluruh hasil karya sastranya yaitu multilingualisme, yaitu penggunaan banyak ragam bahasa.Sosok karismatik yang sederhana dan bersahaja tersebut juga diakui sebagai seorang yang multikulturalisme. Pak Dar adalah penerima gelar profesor psikolog pertama Undip.

Saat pengukuhan kemarin, Pak Dar hanya bisa duduk di atas kursi roda karena belum sembuh total akibat stroke. Pak Dar tidak henti-hentinya menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang terdiri atas sivitas akademika Undip, seniman, budayawan, keluarga, dan kerabat dekatnya.Kendati demikian, keadaan tersebut tidak mengurangi perasaan bahagia yang terpancar dari senyumannya.

Meskikesehatannya membaik, namun Pak Dar belum bisa mengucapkan kata secara lancar. Ia hanya bisa mengucapkan kata-kata pendek, seperti kalimat terima kasih dengan lirih kepada setiap tamu undangan yang bersalaman dengannya. Akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak Juni 2007 itu, Pak Dar hanya bisa menggerakkan tangan kirinya. Prof Dar sempat meneteskan air mata dan terharu saat adik kandungnya, Soehartini memberikan selamat atas gelar baru yang disandangnya.

"Saya hanya mengucapkan selamat dan mendoakannya semoga Tuhan memberikannya mukjizat agar ia dapat menulis lagi,"kata Soehartini seusai acara pengukuhan di Auditorium Undip kemarin. Rektor Undip Prof Susilo Wibowo mengakuterkesandengan Darmanto Jatman yang mengajak setiap orang untuk mulai memperhatikan dan melestarikan falsafah Jawa.

Kata dia,falsafah Jawa saat ini sudah mulai dilupakan. "Prof Dar mengajak kita untuk mempelajari kehidupan melalui falsafah Jawa.Karena tanpa mempelajari kehidupan, bagaimana kita bisa tahu masalah kematian," jelasnya. Sementara penganugerahan gelar profesor kepada Darmanto Jatman dinilai oleh banyak kalangan sebagai suatu kewajaran dan memang sudah sepantasnya.

"Saya bangga dan bahagia karena beliau (Darmanto) adalah salah satu tokoh yang merintis berdirinya Fakultas Psikologi Undip. Namun, kenapa pemberian gelar itu baru sekarang.Kenapa tidak dari dulu, saat beliau masih sehat," ungkap Hastaning Sakti, dosen Fakultas Psikologi Undip yang mengaku mengagumi sosok Darmanto Jatman.

Senada dengan Hastaning, salah satu murid sekaligus kerabat dekat Darmanto Jatman, Triyanto Triwikromojuga menyayangkan pemberian gelar profesor yang dinilainya sangat terlambat. Menanggapi hal tersebut, Prof Susilo Wibowo mengungkapkan bahwa pemberian gelar profesor sepenuhnya adalah kewenangan dari presiden. "Undip itu sudah mengusulkan sejak 2005,tapi SK Pak Dar baru turun pada 27 Juli 2007, sebulan sebelum beliau pensiun,"katanya.

Kendati demikian, kata dia, sebelum SK itu turun, UNDIP itu sudah menganggap Pak Dar sebagai guru besar. Hanya, Pak Dar sering menolaknya,"tambahnya. Sri Muryati, istri Darmanto Jatman, mengaku bahwa suaminya tidak melakukan persiapan khusus untuk menghadiri acara pengukuhannya sebagai guru besar.

"Saya tidak tahu kenapa Pak Dar itu tidak begitu tertarik dengan pengukuhannya.Namun, kami kan tetap harus datang untuk menghormati mereka yang memberi gelar tersebut,"jelas Sri. Belum ada rencana pasti yang akan dilakukan pascapemberian gelar profesor ini. Menurut Sri Muryati, Prof Dar akan banyak menghabiskan waktunya di Pakem Sleman. (sari septiyaningtias)

---

Barat Kurang Pahami Karakter Lokal
Psikologi Asia untuk Asia


Jakarta, Kompas - Pendekatan psikologi yang dikembangkan di Amerika maupun Eropa ternyata tidak sepenuhnya dapat diterapkan di negara-negara Asia. Masyarakat Asia memiliki kekhasan dan berkembang semakin kompleks.

Psikolog Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, Selasa (15/8) kepada wartawan di Jakarta mengemukakan bahwa meningkatnya peran masyarakat Asia dalam tatanan sosial dan perekonomian global, baik dalam konteks positif maupun negatif.

Dalam konteks positif, China, Korea, dan Malaysia melesat mengikuti keunggulan Jepang dalam bidang ekonomi dan produksi. Terorisme di Indonesia dan kegagalan demokrasi di Filipina, merupakan contoh dalam konteks negatif.

"Kenyataan itu telah membuka kesadaran para pakar psikologi di seluruh dunia bahwa masyarakat Asia harus dilihat dari kacamata Asia. Tidak bisa lagi menggunakan pendekatan-pendekatan psikologi yang dikembangkan di Barat," papar Sarlito.

Psikologi dengan cara pandang Asia, kata Sarlito, diharapkan dapat terwujud dengan terbentuknya Asian Psychologist Associations (APsyA) yang dideklarasikan setahun lalu. Organisasi profesi psikolog berbasis regional ini, selama tiga hari (18-20 Agustus 2006) menyelenggarakan kongres pertamanya di Bali, dengan tema Asian Solidarity in Diversity: Towards a Better Quality of Life in Asia.

Menurut Raymond D Fowler dari American Psychologist Associations (APA), kemampuan psikolog Asia untuk melihat kasus-kasus psikologi dengan kacamata Asia akan menyamakan kedudukan APsyA dengan asosiasi-asosiasi psikolog regional yang sudah lebih dulu terbentuk di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Keberadaan APsyA akan melengkapi ilmu-ilmu psikologi yang memahami karakter manusia dari tempat asal mereka sendiri (indigenous psychology).

Khusus di Indonesia, kata Sarlito yang juga sebagai Presiden APsyA, psikologi yang khas untuk mengatasi permasalahan masyarakat Indonesia mulai dirasakan pentingnya sejak 1998. "Para psikolog yang turun ke lapangan menemukan bahwa instrumen teori atau paradigma yang selama ini digunakan tidak pas untuk mengatasi masalah di Indonesia," tutur Sarlito.

Psikologi terorisme

Kongres pertama APsyA di Bali dijadwalkan suatu simposium tentang psikologi terorisme di Asia. Simposium menampilkan tim Sarlito Wirawan Sarwono dan Komandan Detasemen Khusus 88 Anti Teror, Bekto Suprapto. Bekto akan menguraikan bagaimana Densus 88 berhasil menangani berbagai kasus terorisme di Indonesia.

Sarlito beserta timnya akan memaparkan temuannya tentang skema kognitif pelaku teror di Indonesia hingga mampu memunculkan pembelajaran untuk melakukan kekerasan dan bahkan bom bunuh diri. (LAM)



Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:psikologi_transformatif-digest@yahoogroups.com
mailto:psikologi_transformatif-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
psikologi_transformatif-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] KOMENTAR dari Retret MMD: Berkenalan dengan Vipassana/MMD + tanggapan pembimbing

[Komentar berikut dari Bpk Hartono Munandar (Hangno), 44 th., Islam, wiraswasta, <panangkaran2@yahoo.co.id>, peserta baru MMD. Komentar ini perlu saya tanggapi di bawah ini. /hudoyo]

BERKENALAN DENGAN VIPASSANA,
MEDITASI MENGENAL DIRI

Oleh: Hartono Munandar (Hangno)

Pertama, yang menarik saya mengikuti meditasi vipassana atau Meditasi Menganal Diri karena pada saat ini saya sebagai koordinator diskusi spiritual di ys. Falsafatura Yogyakarta, di samping juga secara personal meminati 'laku' spiritual. Bagi saya, mengikuti salah satu tradisi Buddhis, yang penting bahkan menjadi ikonnya yaitu meditasi, menjadi keharusan yang mesti saya tahui, karena tradisi tersebut sudah sekian abad digelutinya, dan Sang Buddha pun mendapat pencerahan dengannya.

Yang paling menarik adalah dalam kerangka mengendalikan pikiran, yang meliputi jasad/jasmani dan jiwa/rohani. yang di dalamnya adalah 'aku', dengan metode yang menarik, yaitu dengan cara 'diamati'. Bagi pejalan/pencari spiritualitas, biasanya untuk mendapat pencerahan [adalah] dengan jalan 'negasi', yang bersifat penolakan, atau ditangkap obyeknya lalu dibuang. Bedanya, dalam vipassana yang saya pahami adalha diamati terus-menerus, yang nantinya akan hilang dengan sendirinya. Bagi saya itu menarik sekali, karena pemahaman 'negasi' dalam spiritualitas umumnya menurut vipassana masih terjebak dalam pikiran.

Dan yang menarik lagi bagi saya adalah pelepasan pikiran, tidak hanya terbatas pada dimensi rasio-akal saja, tetapi termasuk juga rasa dan tubuh.

Pencerahan atau kebahagiaan yang hakiki atau terdalam adalah berhentinya pikiran atau jiwa. Ketika berhenti, 'Aku' yang sejati akan muncul.

Tetapi ada pertanyaan yang menggelitik bagi saya sebagai pengamat spiritualitas, yaitu tentang 'waktu'. Menurut Dr. Hudoyo, waktu lebih bersifat psikologis karena ini bersesuaian dengan konsep pelepasan pikiran.

Tetapi dalam khazanah spiritualitas, ada konsep-konsep waktu seperti "dilatasi waktu" atau "waktu yang terlipat", dan itu secara ilmu fisika dibenarkan atau dimungkinkan, dan bagi fisikawan waktu sekarang, masa lalu, dan masa datang adalah sama. Dan waktu sekarang sebenarnya lebih absurd, daripada waktu dulu dan waktu akan datang: bisa dikatakan waktu 'detik ini' adalah tidak ada karena telah menjadi masa lalu walaupun sekian detik. Maka ketika Dr Hudoyo menerangkan bahwa waktu sekarang adalah yang 'nyata' dalam proses meditasi, lalu bagaimana anggapan para fisikawan tersebut.

Bagi sufi atau kalangan tawasuf, konsep tersebut lebih ke pendapat fisikawan, dianggap penting untuk menerangkan peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad.

Dan juga anekdot-anekdot atau kisah-kisah sufi yang bermain-main dengan istilah 'waktu'. Bagi cerita sufisme, waktu dan tempat bisa 'didilatasi' atau bisa dilipat.

Bagaimana untuk memahami fenomena ini. Terima kasih.

============================
HUDOYO:

Orang senang sekali dengan cerita-cerita yang aneh-aneh tentang 'waktu': 'waktu' yang "dilatasi", 'waktu' yang "melipat", dsb dsb. 'Waktu' diotak-atik dengan pikiran, sehingga terdapatlah berbagai macam 'konsep' tentang 'waktu'. Dan itu dinamakan "spiritual"; saya tidak mengerti apanya yang 'spiritual'.

Cerita-cerita Sufi & hal-hal esoterik lainnya penuh dengan cerita-cerita tentang 'waktu' yang aneh-aneh. Padahal di dalam Tuhan tidak ada waktu!

Fisika yang mengotak-atik 'waktu' termasuk bidang 'fisika teoretik' atau 'fisika spekulatif'. Fisika seperti itu masih terus diperdebatkan sampai sekarang, dan buah-buah pikirannya BUKANLAH kebenaran final. Jadi 'fisika teoretik' atau 'fisika spekulatif' tidak sama dengan fisika pragmatik yang temuan-temuannya tidak diperdebatkan lagi. (Misalnya: Hukum Archimedes, dsb)

Tapi apakah mereka yang mengotak-atik 'waktu' itu pernah MENGALAMI sendiri apa yang diotak-atiknya? Tampaknya tidak pernah, karena pikirannya jalan terus, tidak pernah berhenti.

***

Di lain pihak, dalam ceramah-ceramah dalam retret MMD, saya bicara tentang 'waktu' sama sekali bukan sebagai 'konsep', melainkan sebagai 'pengalaman faktual' dalam kaitan dengan 'pikiran'. Saya bicara tentang 'kesadaran waktu', 'waktu psikologis', bukan 'waktu khronologis'-nya para fisikawan.

Di situ saya katakan, bahwa 'kesadaran waktu' tercipta dari 'gerak pikiran'. Kalau 'pikiran' bergerak, ia SELALU membawa 'kesadaran' ke masa lampau atau ke masa depan. 'Pikiran' tidak mungkin memikirkan 'saat kini' (seperti Anda katakan sendiri di atas). 'Saat kini' hanya bisa disadari/dialami ketika pikiran berhenti. Ketika saya mendengar kicau burung tanpa pikiran menyela, itulah saat kini. Tapi ketika pikiran bergerak menanggapi kicau burung itu ("burung apa itu ya?"), maka saya tidak lagi berada pada saat kini, saya tidak lagi mendengarkan kicau burung, melainkan saya berada di masa lampau dengan pikiran-pikiran saya tentang kicau burung itu.

Kalau pikiran berhenti, maka waktu pun berhenti. Apa artinya 'waktu berhenti'? (Bukan waktu khronologis yang berhenti, tapi waktu psikologis, kesadaran waktu.) 'Waktu berhenti' artinya orang berada terus-menerus pada 'saat kini'. Mengapa? Karena tidak muncul pikiran yang membawanya ke masa lampau atau ke masa depan. 'Saat kini' yang terus-menerus disadari itulah yang disebut "abadi" (time-less, timeless). (Bukan "abadi" menurut pikiran: hidup terus, tidak mati-mati, muda terus, tidak menjadi tua, dsb dsb.)

Sekali lagi, apa yang saya katakan ini bukanlah spekulasi atau konsep atau ajaran atau dogma, melainkan PENGALAMAN FAKTUAL yang akan dialami oleh siapa saja yang bermeditasi dan mengalami berhentinya pikiran. Jadi tidak relevan mempertentangkannya dengan segala KONSEP tentang 'waktu'. Yang disebut 'konsep' itu adalah buah dari pikiran, sedangkan MMD adalah mengamati gerak pikiran itu sendiri, sampai pikiran itu berhenti dengan sendirinya, tapi bukan dibuat berhenti. Jadi MMD mengatasi segala KONSEP tentang apa pun juga.

***

Sekarang, beberapa poin dalam tulisan Anda yang saya rasa perlu saya tanggapi:

>Bagi saya itu menarik sekali, karena pemahaman 'negasi' dalam spiritualitas umumnya menurut vipassana masih terjebak dalam pikiran.
----------------
Betul, orang melakukan 'negasi' itu disebabkan karena di dalam pikirannya masih ada 'dualitas' antara yang 'baik' dan 'buruk', dan semua itu ciptaan pikiran. Kalau pikiran itu sendiri disadari terus-menerus, sampai berhenti dengan sendirinya, maka segala dualitas pun runtuhlah, termasuk dualitas baik vs buruk, dan kesadaran akan masuk ke dalam keheningan yang mengatasi baik & buruk.

> Dan yang menarik lagi bagi saya adalah pelepasan pikiran, tidak hanya terbatas pada dimensi rasio-akal saja, tetapi termasuk juga rasa dan tubuh.
----------------
Badan & batin (termasuk 'batin' adalah: pikiran, perasaan, kehendak, keinginan dsb) adalah dua sisi dari 'diri', 'aku', yang sebetulnya merupakan kesatuan. Dalam MMD yang diamati adalah kedua sisi itu, badan & batin secara keseluruhan. Dalam pengamatan itu akan ternyata bahwa si 'aku' ini melekat pada badan & batin itu, mengidentifikasikan dirinya dalam badan & batin itu, dan itulah sumber dari penderitaan. Jika ini berhenti dengan sendirinya--lagi-lagi bukan dibuat berhenti--maka lenyaplah si 'aku' dan tinggallah badan & batin ini seperti apa adanya, yang selalu berubah, tidak menetap, dan tidak pernah memuaskan.

> Pencerahan atau kebahagiaan yang hakiki atau terdalam adalah berhentinya pikiran atau jiwa. Ketika berhenti, 'Aku' yang sejati akan muncul.
----------------
Saya tidak terlalu suka menggunakan kedua kata itu--"pencerahan" dan "kebahagiaan"--karena itu bisa menjadi iming-iming yang menyesatkan--seperti: sorga--bagi seorang "pejalan spiritual". Alih-alih mengatakan "pencerahan", saya lebih suka mengatakan "melihat seperti apa adanya", tanpa didistorsikan oleh si aku beserta segala kepentingannya. Sedangkan "kebahagiaan" tidak bisa lepas dari "ketidakbahagiaan" atau "penderitaan"; tidak mungkin ada yang satu tanpa yang lain. Jadi bagi saya, "jalan spiritual" bukanlah menolak 'ketidakbahagiaan' dan menggapai 'kebahagiaan', melainkan memahami si 'aku' yang selalu menolak yang satu & melekat kepada yang lain itu, sehingga pada akhirnya si 'aku' ini berakhir dengan sendirinya--tanpa diupayakan untuk berakhir. Di situlah baik 'kebahagiaan' maupun 'ketidakbahagiaan' ini diatasi (ditransendensikan), seperti juga 'baik' & 'buruk' diatasi.

Saya tidak pernah bicara tentang "Aku yang Sejati", "Ingsun Sejati" dsb; bagi saya konsep-konsep seperti itu cuma otak-atik pikiran belaka. Di dalam berhentinya si 'aku', berhentinya pikiran, maka istilah-istilah seperti itu tidak relevan lagi. Kalau si aku & pikiran ini belum berhenti, maka istilah-istilah seperti itu cuma menjadi 'iming-iming' yang menyesatkan.

Di dalam berakhirnya si aku--si Hudoyo, si Hartono--ini, di situ ada Sesuatu yang sama sekali lain, yang tidak punya sifat-sifat yang bisa kita kenal dengan pikiran, apalagi tidak bisa dibatasi dengan istilah "AKU/INGSUN" betapa pun tingginya dikonsepsikan, karena kedua istilah itu berasal dari kesadaran dualistik ('aku' vs 'bukan-aku') yang sudah runtuh.

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Yahoo! Groups

How-To Zone

Do-It-Yourselfers

Connect & share.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] ARUPS, apakah itu?

ARUPS, apakah itu?

Buat yg belum yang sempat mengikuti, cerita2 dari seorang teman di UNDIP di bawah ini mungkin dapat menambah sekadar wawasan.

Juneman


---
Monday, October 02, 2006


1st ARUPS Congress

(sebenernya sudah lama nulis ini. tapi baru kali ni minat mempublish disini, krn inget bbrp temen yg dari dulu pengin denger cerita ttg acr ini tp blm sempat kuceritakan detail. sory klo lama nunggu…^_^. juga yg sabar bacanya...buanyak banget soale..)

Tanggal 1-2 Agustus 2006 kemarin, alhamdulillah aku berkesempatan mengikuti 1st ARUPS CONGRESS di hotel Shangri La, Jakarta. Kongres yang dihandle oleh pengurus HIMPSI (Himpunan Masyarakat Psikologi Indonesia) Pusat ini sekaligus menjadi momen penandatanganan deklarasi berdirinya ARUPS (ASEAN Regional Union of Psychological Societies) atau Himpunan Masyarakat Psikologi se-Asia Tenggara. Pendirian ARUPS ini sendiri awalnya diprakarsai oleh presiden HIMPSI, Dr. Rahmat Ismail, yang kemudian diamini oleh presiden Psychological Association of The Philippines, Dr. Allan B. I. Bernardo; presiden Malaysian Psychological Association, Prof. Dr. Mahmood Nazar Mohamed; dan presiden Thai Psychological Association, Prof. Soree Pokaeo, Ph.D.

Berdirinya ARUPS ini telah mendapat 'restu' dari IUPsyS (International Union of Psychological science) dengan hadirnya Executive Board Member of IUPsyS, Dr. Elizabeth Nair (dari Singapura). Para peserta kongres ini meliputi para psikolog dan ilmuwan psikologi dari berbagai daerah di Indonesia, juga perwakilan dari Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Sebagai 'bonus', panitia juga mengundang mahasiswa di beberapa kampus dalam negeri untuk menghadiri kongres ini, masing-masing 2 perwakilan. Aku kebetulan 'dihadiahi' undangan ini oleh ketua DeMaPsi (BEM-nya psikologi UNDIP), bersama komting 2004, p-man. Kesempatan yg langka, maka aku menyambut tawaran ini dengan antusias. Sayang sekali, ada beberapa kampus yang tidak mengirimkan delegasinya untuk mengahadiri kongres ini. Aku hanya bertemu temen-temen dari UI, UGM, UNPAD, UNAIR, UNS, UNTAR (Univ. Tarumanegara) Jkt, UII, Univ Gajayana Malang, UIN Syarif Hidayatullah Jkt, dan beberapa temen mahasiswa dari UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia). Padahal undangan lebih dari itu, maka beruntunglah temen-temen dari UI yang diminta datang secara mendadak untuk mengisi jatah kursi-kursi yang kosong, free tentunya :).

Tema kongres kali ini adalah "STANDARDIZATION, NETWORKING, AND IMPROVEMENT OF THE PSYCHOLOGICAL SERVICES IN ASEAN". Dalam kongres tersebut, secara keseluruhan ada 23 sesi/forum diskusi + wellcoming dinner, opening ceremony dan closing ceremony. Di hari pertama, 1/8/06, ada 12 sesi diskusi yang diselenggarakan di 4 ruangan (Ballroom, Sumatera Room, Java Room, dan Sulawesi Room), sedang di hari ke-2 ada 11 sesi. Peserta dipersilakan memilih mengikuti sesi mana yang diinginkan. Sesi ke-1 dijadwalkan pkl 08.30-10.00, sesi ke-2 pkl 10.30-12.00, sesi ke-3 pkl 13.30-15.00, dan sesi ke-4 pkl 15.30-17.00. Semua sesi/forum mempergunakan bahasa inggris, kecuali 1 sesi terahir di sulawesi room. Tapi syukurlah, semua yang di sana berlidah asia, jadi logat inggris-nya masih jelas kedengaran di telinga. yang bahasa inggrisnya sedang2 saja pun masih bisa mengikuti pembicaraan/diskusi dengan lancar. Yah, tapi kadang yang keberatan ngomong inggris dipersilakan menggunakan bahasa inggris campuran atau bahasa Indonesia.

Menurut yang tersebut di undangan, sebenernya mahasiswa diundang hanya untuk sesi Student Forum yang dijadwalkan 3 kali, satu sesi di sore hari tanggal 2/8, dua lainnya masing2 pada sesi ke-1 dan ke-2 tanggal 2/8. tapi, pada kenyataannya kami diperbolehkan mengikuti semua sesi dari opening ceremony sampai closing ceremony. Sayang sekali aku baru tahu ini setelah sampai di tempat acara pada sore hari tanggal 1/8, padahal temen2 dari UI dan UGM dan beberapa temen lain udah nongkrong di sana sejak opening ceremony pagi harinya. Yah, tidak masalah, masih ada hari kedua, jadi aku niatkan untuk mengikuti full agenda di hari kedua itu.

Karena aku baru ngikuti sesi di hari pertama pas sore hari, aku tidak bisa cerita banyak tentang rangkaian acara sebelum itu. Yg jelas di jadwalnya tertera ada opening ceremony di sesi pertama, dilanjutkan sesi-sesi di 4 ruang (Ballroom, Sumatera Room, Java Room, Sulawesi Room). Di Ballroom diselenggarakan diskusi dengan tema "PSYCHOLOGY SCIENCE & PRACTICE: CURRENT CONDITION IN ASEAN COUNTRIES" pada sesi ke-2, "ASEAN CURRENT MAGNITUDE ISSUES: THE ROLE OF PSYCHOLOGY IN CONFLICT & TERRORISM ISSUES" pada sesi KE-3, dan PRACTITIONER GATHERING pada sesi ke-4. Di Java Room, pada sesi ke-2 tema diskusinya "ETHICAL ISSUES ON PSYCHOLOGICAL PRACTICES", sesi ke-3 untuk menyusun "ARUPS ACTION PLAN AND MOU", dan pada sesi ke-4 untuk menyusun "ARUPS STANDING POINT". Di Sumatera Room ada diskusi dg tema "PUBLIC POLICY AND LEGAL ISSUES ON COUNTRY AND REGIONAL STANDARIZATION" DI SESI KE-2, "THE ROLE OF PSYCHOLOGY IN DISSASTER MANAGEMENT" pada sesi ke-3, dan pada sesi ke-4 ada student forum dg tema "THE FUTURE OF PSYCHOLOGY IN ASEAN". Dan di Sulawesi Room ada dIskusi dg tema "PSYCHOLOGICAL SOCIETIES PREPAREDNESS TOWARD REGIONAL STANDARIZATION", sesi PRACTITIONER GATHERING, dan INVITED SCHOLAR.

Di hari ke-2, di ballroom ada diskusi2 dg tema "NETWORKING TO IMPROVE SERVICES", dan "HR ISSUES" (PRACTITIONER GATHERING). Di java room ada "PSYCHOLOGICAL EDUCATION (PREPARING QUALIFIED PSYCHOLOGIST)", "STANDARIZING OF PSY CURRICULUM IN UNIVERCITIES IN ANTICIPATING GLOBALIZATION ERA", "THE IMPORTANT OF NETWORKING IN DEVELOPING B ETTER OUTPUT OF RESEARCH". Di sumatera ada diskusi "WHAT KIND OF PSYCHOLOGIST IS NEEDED IN THE FUTURE", "CROSS CULTURAL PSYCHOLOGY AS A BRIDGE TO UNDERSTAND OTHER BETTER". Di sulawesi room ada diskuisi "PSYCHOLOGICAL FIELD STATE OF THE ART/RECENT DEVELOPMENT OF REGIONAL EACH ASSOCIATION" dan juga presentasi paper penelitian.

(sengaja nih kutulis materi2 diskusi secara lengkap, biar jelas gambaran hal2 yg dibicarakan dalam kongres ini, terutama bagi temen2 psikologi..siapa tau terinspirasi tuk bikin seminar atau diskusi ttg topik yg sama di kampus masing2...)
aku mengikuti sesi ke-4 di sumatera room yang mengambil tema "THE FUTURE OF PSYCHOLOGY IN ASEAN", dengan pembicara Prof. Dr. M. Noor Rachman Hadjam dari UGM. Inti dari materi diskusi tersebut adalah bahwa di masa sekarang dan yang akan datang, ada beberapa orientasi yang mesti diperhatikan oleh psikologi, yaitu: 1) multidisiplin (connected dg disiplin ilmu yg lain), kuncinya: research collaboration; 2) applied (bisa diterapkan di masyarakat), kuncinya: competence advance; dan 3) kontekstual, kuncinya: cultural sensitiveness. Di sini juga banyak dibicarakan tentang pentingnya cross cultural psychology dan indigenous psy di ASEAN, karena ASEAN ini negeri dengan beragam budaya. Kita mestinya mulai mengambil langkah2 bertahap untuk 'mengubah' western psychology yang kental dengan nuansa behaviorisme dan kognitif, menuju eastern psychology yang lebih sesuai dengan kondisi masyarakat di Asia Tenggara. Pak Djamaluddin Ancok ikut nimbrung diskusi dengan menambahkan bahwa beberapa konsep yang lebih sesuai untuk pengkajian eastern psychology misalnya FEELING (sebagai ganti 'thingking' dalam konsep western), MEDITATION, ESQ, EQ (sebagai ganti IQ), dll.

Hari kedua, tgl 2 Agustus, aku sudah nongkrong di tempat sekitar pkl 08.20. sesi diskusi baru dimulai sekitar pkl 08.45, molor 15 menit dari jadwal. Aku mengikuti sesi ke-1 (student forum) di sumatera room. Tema diskusi yg diambil adalah "WHAT KIND OF PSYCHOLOGIST IS NEEDED IN THE FUTURE" dengan pembicara Bpk Rahmat Ismail dan Prof. Soree Pokaeo (baca: sori pokeo). Diskusi berlangsung menarik dan lumayan akrab, ada canda tawa, ngga kaku gitu deh. Baik pak Rahmat Ismail maupun Prof. Soree Pokaeo ternyata bisa melucu. Pak rahmat mengisahkan cerita lucunya waktu beliau mengira prof. Soree mengatakan "I'm sorry...", padahal yang dimaksud Prof. Soree adalah "I'm Soree" ?. Sedangkan prof. Soree membuat kami tertawa saat beliau mengucapkan "liyam..", padahal beliau bermaksud bilang "ayam..". Itu salah satu cerita candanya.

Cerita seriusnya, kami mendiskusikan tentang bagaimana masa depan psikologi, terutama di Asia Tenggara. Kedua pembicara tidak banyak memberikan hal-hal teoritis atau analisis yang sistematis mengenai masa depan psikologi di Asia Tenggara. Beliau berdua lebih banyak memotivasi kami para mahasiswa untuk bisa openmind di era globalisasi ini. Psikologi itu ilmu yang sangat luas, hampir semua bidang kerja manusia memerlukan psikologi, karena memang manusia itu lah yang dipelajari oleh psikologi. Di mana ada manusia, maka di sanalah diperlukan psikologi. Pak rahmat memberi 'petuah' agar kami2 ini tidak berpikiran sempit, tidak memandang psikologi secara parsial. Maka kami diharapkan tidak kebingungan setelah nanti lulus dari psikologi, "mau ngapain ya....??!". Lahan psikologi terbentang luas di depan mata. Mau di bidang pendidikan, di media, di industri, di perusahaan, di organisasi2, jadi akademisi, jadi politikus, atau jadi businessman, buka biro konsultasi, jadi konselor, dsb...dsb...semua oke2 saja, ilmu kita dibutuhkan di sana. But, the problem is...kalau kita mempelajari begitu banyak disiplin ilmu (misal, psikologi komunikasi, psikologi industri, psikologi politik, dsb...), sedangkan disiplin ilmu tersebut sudah dipelajari secara mendalam oleh jurusan lain, kita akan terjebak menjadi generalis dan bukannya spesialis. Itulah salah satu hal yang menjadi diskusi hangat pagi itu. Itu juga yang menjadi pertanyaanku sudah sejak lama. Jawaban yang diberikan pak Rahmat tidak cukup memuaskan menurutku, beliau hanya mengatakan bahwa kita tidak perlu terlalu khawatir akan hal tsb. Justru dengan luasnya lahan kita itulah kita bisa mengembangkan diri dan ilmu kita di mana saja. yeah, well, memang tdak semua kita harus jadi ilmuwan psikologi sih. Jadi businesman boleh, jadi praktisi pendidikan boleh, dsb..dsb...

Diskusi tersebut juga menyinggung sedikit tentang kurikulum pendidikan psikologi. Barangkali memang sistem/kurikulum pendidikan psikologi di Indonesia perlu terus diperbaiki. Sekarang ini lulusan S1 psikologi tidak berwenang menandatangani tes psikologi (ngetesnya boleh, interpretasinya ga boleh), tidak mendapat surat ijin buka praktek konsultasi, dan tidak diberi kewenangan lain terkait dengan penanganan penuh terhadap seorang klien. Untuk mendapat kewenangan tsb kita mesti ngambil program profesi yang sepaket dengan magister (jadi kalau lulus gelarnya psikolog + M.Psi), sedangkan biaya kuliah magister saat ini bukan main mahalnya. Di UI saja saat ini pendaftarannya sekitar 15 juta, semesterannya sekitar 8 juta. Wow!!.

Di berbagai belahan dunia memang terdapat perbedaan sistem pendidikan psikologi ini. Mba moderator diskusi tersebut mengambil contoh sistem pendidikan psikologi di Canada, dimana psikologi itu dikategorikan sebagai profesi sebagaimana arsitek, pengacara, sehingga untuk mengambil jurusan psikologi seorang mahasiswa harus terlebih dulu meraih gelar sarjana muda dari disiplin ilmu tertentu (bisa ekonomi, komunikasi, hukum, dsb). Menurut cerita salah seorang temen yg kuliah di UKM (malaysia), di Malaysia tidak ada istilah psikolog, yang ada konselor. Karena standar yang berbeda ini, maka temen2 dari Indonesia yang kuliah di Malaysia tetap tidak memiliki kewenangan sebagaimana psikolog. Kalau ingin dapat gelar psikolog mereka tetep aja mesti ngambil profesi/magister dulu di Indonesia. Nah lo, repotnya!

Kata pak Rahmat sendiri sih memang HIMPSi juga terus melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki baik sistem pendidikan psikologi maupun pelayanan psikologi di Indonesia. Sistem yang terbaru, yg menggunakan sistem magister, diberlakukan mulai 2004. yah, masih percobaan. Evaluasinya masih panjang.

Itu tadi diskusi dg pak Rahmat. Sedangkan Prof. Pokaeo yang ahli di bidang konseling ini banyak mengutarakan tentang 'kebijaksanaan2' yg mesti dimiliki orang psikologi. Salah satunya, kita mesti memahami diri sendiri dulu sebelum bisa memahami dan menolong orang lain. Understand ourselves before understand others, begitu kata beliau. Aku jadi teringat sebuah ungkapan populer di kalangan psikologi, yang mengacu pada slogan terkenal sebuah majalah psikologi pertama di Indonesia: 'PSIKOLOGI UNTUK ANDA'. Slogan ini sering digunakan untuk apologi bagi orang psikologi yang tidak 'nyikologis'. "lho, kan psikologi untuk anda, bukan untuk saya", begitu kelit org2 psikologi yg tidak berperilaku sebagaimana layaknya org yang paham psikologi. Ya, mestinya psikologi memang tidak hanya untuk anda, tapi juga untuk saya. Kita mestinya tidak hanya fasih menasihati org lain tentang menghargai perasaan orang, empati, bersimpati, mendengar aktif, berkomunikasi yang efektif, peka, dsb..dsb..., tapi kita juga mestinya memiliki karakter2 tersebut dalam diri kita. Ada satu lagi 'petuah' dari Prof. Pokaeo, kita mesti "live life fully". Aku tidak bisa menangkap maksud beliau tentang ungkapan ini dengan sempurna, tapi ungkapan ini mengingatkanku akan jargon sebuah iklan "bikin hidup lebih hidup!" ?. Hidup itu ya dijalani sungguh2, jadikan ia bener2 hidup. Buat tujuan2 yg jelas, buat visi misi yang jelas, dan nikmatilah. Begitu kira2 interpretasiku akan ungkapan ini. Kalau salah ya mohon dikoreksi...

Selepas sesi 1, kami dipersilakan menikmati coffee break. Selain menikmati hidangan ringan dan secangkir kopi atau teh, kami gunakan kesempatan ini untuk berkenalan dengan peserta lain. Lumayan, jadi nambah link.

Sesi ke-2 aku tetap mengikuti yg student forum di sumatera room. Kali ini temanya "CROSS CULTURAL PSYCHOLOGY AS A BRIDGE TO UNDERSTAND OTHER BETTER", dengan pembicara Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. Psychologist (UGM) dan Prof. Dr. Kusdwiratri Setiono, S. Psi (UNPAD). Sesuai temanya, kami pun banyak membicarakan ttg cross cultural psychology. Aku baru tau ternyata ada asosiasi psikologi lintas budaya di tingkatan internasional (International cross-cultural psychology assosiation) yang berkedudukan di Jerman. Dan ternyata ketuanya dari Indonesia, yaitu salah satu pembicara di sesi ini: Prof. Kusdwiratri. Sesi ini pun berlangsung dengan 'meriah' penuh tawa karena kehadiran Prof. Kuntjoro yang gaya kocaknya sungguh 'menghibur'. Dengan bhs inggris yang medhok logat jawa, beliau menyampaikan materi diskusi tentang sumber2 konflik, peran perbedaan budaya sebagai sumber konflik, tentang pentingnya pemahaman antar sesama, tentang kemampuan2 apa yang mesti dimiliki oleh seorang psikolog, dan sekilas tentang psikologi dan bencana. Komplit tenan pokoke materi beliau ini :).

Beliau mengeluarkan teorinya tentang SMEPPA sebagai skill yang mesti dimiliki oleh seorang psikolog. SMEPPA ini singkatan dari Senyum (smile), Mendengarkan (listen), Empati (empathy), Peka (sensitive), Peduli (care), Pandai (smart in choosing right words), and Aksi (action). Itulah gambaran psikolog yang ideal menurut pak Koen. Oke deh, sepakat pak...!! :)

Prof. Kusdwiratri di sini memaparkan tentang penelitian beliau yang berjudul "MORALITY FROM THE VIEWPOINT OF JAVANESE TRADITION". Aku rasa Anda sekalian sudah bisa membayangkan apa isi penelitian tsb, jadi tidak perlu kujelaskan panjang lebar. Intinya, beliau mencoba merumuskan konsep moralitas menurut budaya Jawa, di-compared dengan konsep moralitas ala barat (beliau ngambil teorinya Kohlberg). Penelitian ini merupakan salah satu model penelitian untuk membangun eastern psychology. Prof. Koes mengemukakan 3 langkah bagi kita untuk merumuskan konsep baru yang sesuai budaya kita, yaitu: 1. percayai dulu konsep barat ; 2. cari konsep local; 3. kombinasikan/tambahkan teori barat tsb dg konsep lokal. Kalau blm jelas, silakan tanyakan langsung pada Prof Kus ^_^.

Berikutnya, aku ngikuti diskusi di java room, tema: "SCCROSS THE BOUNDARIES TO EXPAND THE HORIZON, THE IMPORTANT OF NETWORKING IN DEVELOPPING BETTER OUTPUT OF RESEARCH", dengan pembicara Dr. Allan Bernardo (filipina) dan Dr. Arifin Hj. Zaenal (UKM-malaysia). Beliau berdua banyak memaparkan tentang perkembangan psikologi di negara masing2. Aku tidak mengikuti sesi ini sampai akhir karena dikompori oleh temenku tuk pindah ke ruang lain. Kabarnya di sebelah ada diskusi yg lebih menarik. Kami pun pindah ke ruang sulawesi tuk ngikuti materinya Prof. Dr. Sawitri Supardi Sadarjoen (Chairman of The Indonesian Clinical Psychology Association, dosen UNPAD) dan Prof. Dr. Andreas Budiarjo (ketua APIO-asosiasi psikologi industri dan organisasi- Indonesia). Cukup menarik diskusi di ruang ini. Ternyata banyak hal di lapangan yang bisa memperkaya teori kita. Maka penting bagi para akademisi untuk juga aktif di lapangan guna memperkaya wawasan. Di sini juga didiskusikan bagaimana masyarakat psikologi perlu memberi pemahaman pada masyarakat akan image-image ataupun paradigma yg salah tentang psikologi. Misalnya, anggapan bahwa mendatangi psikolog berarti dia gila atau mengalami gangguan jiwa, sehingga masyarakat enggan datang ke psikolog. Hal-hal yang begini perlu diluruskan. Memasyarakatkan di psikologi, itulah yg perlu kita lakukan, karena sebagian masyarakat kita belum mengetahui apa peran dan fungsi psikolog.

Akhirnya, semua sesi diskusi selesai. Coffee break sejenak sebelum ikut closing ceremony. Setelah semua berkumpul, ternyata memang tidak terlalu banyak peserta kongres ini. Aku tidak menghitungnya tentu saja. Tapi cukup banyak kursi-kursi yang kosong. Salah satunya mungkin karena sebagian peserta sudah pulang duluan. Setelah sambutan2 dari presiden HIMPSI dan IUPsyS, dilakukan penandatanganan deklarasi berdirinya ARUPS oleh perwakilan dari Indonesia, Philippine, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Diumumkan juga presiden terplih ARUPS untuk periode 2006-2008, yaitu……..Dr. Rahmat Islmail dari Indonesia. Belaiu berarti menjadi presiden pertama ARUPS. Presiden berikutnya adalah Dr. Allan B.I.Bernardo (filipina). Sebagai tuan rumah kongres ARUPS berikutnya dipercayakan pada Thailand. Insya Allah akan bertempat di Chulalangkorn University, Bangkok, Thai. Yang berminat hadir, silakan nabung dari sekarang :).

SEMANGAT!! ^_^


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:psikologi_transformatif-digest@yahoogroups.com
mailto:psikologi_transformatif-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
psikologi_transformatif-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[beasiswa] beasiswa(butuh info)biaya hidup di surabaya

saya mahasiswa semester 5.rencananya saya akan kerja praktek di P.T behaestex, tapi saya belum tahu tentang daerah tempat industri ini. kalo ada temen2 yang berdomisili di sekitar sana dan mengerti tempat yang dekat dgn pabriknya...saya minta bantuannya.kira2 biaya kos2an di sana berapa ya???


---------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[beasiswa] [INFO] 4 Scholarships & Award at University of Liverpool UK

The Duncan Norman Research Scholarship 2008/9
<http://thescholarindonesia.com/detail/?oid=&fid=&iid=181>

The Duncan Norman Research Scholarship at the University of Liverpool was
established in 2004 following the receipt of a generous donation from The
Duncan Norman Charitable Trust in memory of the late Mr Duncan Norman.

The objective of the Scholarship is to enable academically gifted students
who also have the personal qualities to make them leaders in society, to
pursue MPhil/PhD study at the University of Liverpool. The Scholarship may
be used to fund research in any University department.

The University has established an Advisory Panel of internationally renowned
persons to oversee the award of the Scholarship.

The Scholarship is available to all prospective full-time postgraduate
research students, irrespective of nationality or tuition fee status (i.e.
whether UK, EU or overseas). To be eligible for consideration, prospective
students must have had their application for MPhil/PhD research approved by
the University by the application deadline.

Deadline : Monday 31 March 2008, 5pm
The University of Liverpool International Scholarships - Undergraduate
<http://thescholarindonesia.com/detail/?oid=&fid=&iid=179>

Unlimited scholarships offering 25% fee reduction for students achieving AAB
in A level examinations or the international equivalent.
To be eligible, you must have an offer for a full-time, non-clinical,
undergraduate programme and be classified as an international student. You
do need to make an application for this scholarship and, in addition, you
will need to choose Liverpool as your firm choice through UCAS (accepted our
offer as your first choice). The scholarship will be tenable for the
duration of the programme of study, subject to good academic progress
(normally min 60% average each year).

Deadline: 2 May 2008 and 4 July 2008

The University of Liverpool International Scholarships -
Postgraduate<http://thescholarindonesia.com/detail/?oid=&fid=&iid=180>

Up to thirty scholarships offering 25% fee reduction are available for
international students applying for full-time, non-clinical, postgraduate
taught masters courses. These scholarships will be awarded primarily on the
basis of academic merit and will be tenable for the duration of the
programme of study, subject to good academic progress.

Deadline: 2 May or 4 July 2008.

International Baccalaureate
Award<http://thescholarindonesia.com/detail/?oid=&fid=&iid=182>

Unlimited scholarships offering a 25% fee reduction for students achieving
36 points.

To be eligible, you must have an offer for a full-time, non-clinical,
undergraduate programme and be classified as an international student. You
should be registered at an IB School and taking the full IB Diploma. You do
need to make an application for this scholarship and, in addition, you will
need to choose Liverpool as your firm choice through UCAS (accepted our
offer as your first choice). The scholarship will be tenable for the
duration of the programme of study, subject to good academic progress
(normally min 60% average each year)
Deadline: 2 May 2008


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[beasiswa] [INFO] The Henk Bodt ASML-TU/e Scholarship

The Henk Bodt ASML-TU/e Scholarship Fund was launched in 2007 to commemorate
the retirement of Henk Bodt, Chairman of the Supervisory Board of ASML – a
world-renowned pioneer in semiconductor technology situated in Eindhoven.

The scholarship is open to prospective *international Master's students*. It
is aimed at talented students who wish to study for their Master's of
science degree at Eindhoven University of Technology and gain three-year
invaluable work experience at ASML. More information on ASML can be found on
www.careers.asml.com and ASML
brochure<http://w3.tue.nl/fileadmin/stu/theta/Master_Scholarships/2007_ASML_TUe_brochure_definitief_2007.pdf>.

ELIGIBLE MASTER'S PROGRAMS AT TU/E

Eligible students who apply for the following TU/e master's programs will
take part in the selection procedure for this scholarship:

- Applied Physics
- Business Information Systems
- Computer Science & Engineering
- Electrical Engineering
- Embedded Systems
- Industrial and Applied Mathematics
- Mechanical Engineering
- Systems and Control

*Eligible countries: *All countries (outside the Netherlands).

*Costs covered:* This is a full cost scholarship covering tuition fees and
living expenses.

*How many scholarships are available?* There are 40 scholarships each
academic year offered to students who have been admitted to one of the
eligible TU/e Master's programs. * *

For more detail information about this program please visit [Click
here<http://w3.tue.nl/en/services/stu/internationalisation/services/scholarships_for_master_students/tue_talent_scholarship_program/henk_bodt_asml_tue_scholarship/>]


Deadline : before 1 March 2008


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Re: kepada Yth Bapak/Ibu Gatholoco

Ighhh....situ oke mang ? plis deh...hahahaha..
gini2 aku uda laku kok hahahahaha....:P
reply situ ? sebenernya ga juga...krn aku reply tulisan om gotho tapi
karena setelah tulisannya situ jadi begitu deh reply tulisan situ
kekekekeke...(ngerti ga sih ? gw yg nulis aja pusink) :P
Udalah sesama orang ge-er dilarang saling mendahului :P
begitu aja kok repot sih ???
Bweeeeee............ hahahahahahahahaha...

Salam Kasih
Selly

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Tomy T <tomigant@...>
wrote:
>
> oh ya...
> bknya situ yg riply tlsn gw? oh aq yang salah ya ya ya ya....yg
waras ngalah ahahah
> mslhnya aq ga mau kenalan ...ahahhah
> tomy
>
>
>
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: Selly <nira.selly@...>
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Sent: Monday, February 11, 2008 6:25:28 AM
> Subject: [psikologi_transformatif] Re: kepada Yth Bapak/Ibu Gatholoco
>
> Hahahahaha.. .yg geer aku atau situ ? kekekeke....
> Coba discroll sedikit kebawah... :D
> aku juga ga bilang situ kenal aku hahahahaha.. .
> ngapain repot ?? kenalan ?? tinggal kenalan kok repot ??
> kekekekeke.. .plis deh :P
>
> Salam Kasih
> Selly
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T <tomigant@ .>
> wrote:
> >
> > ko ada yang grrr (mode on abg)
> > mank aq blang aq knal km?
> > siapa yang bicara soal sampeyan...gitu aja ko report
> > kacian deh.....
> > tomy
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: Selly <nira.selly@ ...>
> > To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> > Sent: Monday, February 11, 2008 5:58:27 AM
> > Subject: [psikologi_transfor matif] Re: kepada Yth Bapak/Ibu Gatholoco
> >
> > Wah masa sih kenal aku ??? sok tau agh....:P
> > Lha enakan nonton kalo aku sih kekekekeke.. ..
> > kalo jadi pemaen ntar aku ketagihan hahahahahaha. ... :D
> >
> > Salam Kasih
> > Selly
> >
> > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T <tomigant@ .>
> > wrote:
> > >
> > > wah...
> > > skrang jd makcomblang nich???
> > > nonton kayeknya lebih seru!!!!
> > > kl main ya cuman gitu itu aja lha.....kecuali kl udah lulus sekolah
> > nya Mas Gotho...ya kan? :)
> > > tomy
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> > > From: gotho loco <gotholoco@ ..>
> > > To: psiko
> > logi_transformatif@ yahoogroups. com
> > > Sent: Friday, February 8, 2008 10:00:41 AM
> > > Subject: Re: [psikologi_transfor matif] Re: kepada Yth Bapak/Ibu
> > Gatholoco
> > >
> > > he..he..he.. . sepertinya aku kenal deh sama selly...
> > > itu tuh jomblo UI yang sekarang udah lulus S2 psi
> > > (Mas Tom... coba PDKT !)
> > > Ikutan nonton? Cape deh... mendingan jadi pemaen.
> > >
> > > Salam sulam
> > > :)
> > >
> > > Selly <nira.selly@ yahoo. co.id> wrote:
> > > Dukun vs Psikolog ?? kekekekeke.. .seru seru...
> > > Bole juga nih topiknya.... **nonton agh
> > >
> > > Salam kasih
> > > Selly
> > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, pradita@ wrote:
> > > >
> > > > Sing bingung iku sopo lho? Lak yo awakmu dhewe?
> > > >
> > > > manneke
> > > >
> > > > Quoting imeldyamike3ku <imeldyamike3ku@ ...>:
> > > >
> > > > > wah, terimakasih sekali lagi atas perhatiannya.
> > > > > gini bapak/ibu gatholoco
> > > > > saya ada buat topik mengenai member2 milis psikologi_transform
> atif
> > > > > beserta keterangan, keterbukaan, dan juga kepentingannya di
milis
> > > > > psikologi_transform atif ini. hal tersebut saya buat dengan
> harapan
> > > > > dapat bermanfaat bagi member2 yang baru/tidak dan belum
mengetahui
> > > > > agar tidak bingung. (at least, dapat menghemat biaya untuk
> mengakses
> > > > > internet)
> > > > > jadi menurut saya, tak ada salahnya kalau bapak/ibu gatholoco
> dapat
> > > > > memberikan keterangan, keterbukaan, dan juga kepentingannya di
> milis
> > > > > psikologi_transform atif ini di topik tersebut.
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, "gotholoco"
> > > > > <gotholoco@> wrote:
> > > > > >
> > > > > > He..he..he.. . yoi..
> > > > > > Lebih baik mengaku dukun daripada mengaku psikolog namun nggak
> > lulus
> > > > > > sekolahan psikologi.
> > > > > >
> > > > > > Sama-sama, terimakasih.
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com,
> "imeldyamike3ku"
> > > > > > <imeldyamike3ku@ > wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > oh, gatholoco dukun ya!
> > > > > > > dyami bukan dukun, gatholoco!
> > > > > > > gatholoco salah!
> > > > > > > ya udah deh, terimakasih atas perhatiannya ya gatholoco!
> > > > > > >
> > > > > > > salam, dyami.
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com,
"gotholoco"
> > > > > > > <gotholoco@> wrote:
> > > > > > > >
> > > > > > > > Saya?
> > > > > > > >
> > > > > > > > Dukun seperti sampeyan.
> > > > > > > > :)
> > > > > > > >
> > > > > > > > -- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Elang
Kecil
> > > > > > > > <imeldyamike3ku@ > wrote:
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Kepada Yth Bapak /Ibu Gatholoco
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > Bapak /Ibu Gatholoco, salam kenal
> > > > > > > > > saya dipanggil dyami saja ya!
> > > > > > > > > kalau boleh tau, apa bapak/ibu gatholoco adalah seorang
> > > > > psikolog?
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > ------------ --------- --------- ---
> > > > > > > > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with
Yahoo!
> > > > > Mobile.
> > > > > > > > Try it now.
> > > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
> > Search.
> > >
> > >
> > > Send instant messages to your online friends
> > http://uk.messenger .yahoo.com
> > >
> >
> >
> >
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger .yahoo.com
> >
>
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

.

__,_._,___