Rabu, 05 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: Mengapa kita tidak bisa lagi mentertawakan diri sendiri ?

Kurang "to the point".

Pesan yang ingin disampaikan 'i guest ', anda atau siapapun yang debat
dengan HBS, pasti diketawain.
Pasti ada : ha..ha..ha..ha..haha ha.ha.haah

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> Jangan berani-berani ngetawain orang fanatik.
> nTar ngamuk.
> Ngrusak-ngrusak.
> Sambil teriak2
> Siapa2 dikotbahin.
>
> gotholoco <gotholoco@...> wrote: Sebab
kita tidak sendirian. Maksudnya ya harus ngajak orang laen
> tertawa donk!.
> Kalau sendirian mentertawakan diri sendiri,... APA KATA DUNIA ?
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Sutanto
> <jusuf_sw@> wrote:
>
> Tertawa adalah cara bijak untuk
> mengatasi fanatisme
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: Mengapa kita tidak bisa lagi mentertawakan diri sendiri ?

Jangan berani-berani ngetawain orang fanatik.
nTar ngamuk.
Ngrusak-ngrusak.
Sambil teriak2
Siapa2 dikotbahin.

gotholoco <gotholoco@yahoo.com> wrote:

Sebab kita tidak sendirian. Maksudnya ya harus ngajak orang laen
tertawa donk!.
Kalau sendirian mentertawakan diri sendiri,... APA KATA DUNIA ?

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@...> wrote:

Tertawa adalah cara bijak untuk
mengatasi fanatisme



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: We Are The World

No.
We Are all in the hell or jail.

gotho

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Angga Wijaya
<anggaji@...> wrote:
>
>
> We Are The WorldWhen thousands and thousands of people around the
earth are celebrating, singing, dancing, ecstatic, drunk with the
divine, there is no possibility of any global suicide. With such
festivity and with such laughter, with such sanity and health, with
such naturalness and spontaneity, how can there be a war?... Life has
been given to you to create, and to rejoice, and to celebrate. When
you cry and weep, when you are miserable, you are alone. When you
celebrate, the whole existence participates with you. Only in
celebration do we meet the ultimate, the eternal. Only in celebration
do we go beyond the circle of birth and death.
> Osho

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Fitness Edge

A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Mengapa kita tidak bisa lagi mentertawakan diri sendiri ?

Sebab kita tidak sendirian. Maksudnya ya harus ngajak orang laen
tertawa donk!.
Kalau sendirian mentertawakan diri sendiri,... APA KATA DUNIA ?

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@...> wrote:

Tertawa adalah cara bijak untuk
mengatasi fanatisme

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Parenting Zone

on Yahoo! Groups

Your one stop for

parenting groups.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] (unknown)

Live in the market-place and create a Himalaya in the heart. Become silent in the noise. So be in the world, but don't let the world be in you. Love, and yet don't be lost in it. Relate, and yet be alone, utterly alone. Know perfectly well that all relationship is a game. Play the game and play it as beautifully as possible and as skillfully as possible. A game is after all a game and has to be played beautifully. And follow all the rules of the game, because a game cannot exist without rules. But remember always that it is just a game. Don't become attached to it. Don't become serious in it. Always allow the sense of humor to remain alive in you. Remain sincere but non-serious. And then, slowly slowly, you will see that the polarities are disappearing.

The moment you become enlightened you are no longer an individual. You lose your ego, and with the ego you lose all your limits, all your boundaries. You cease to be a wave in the ocean of consciousness. You become the very ocean of consciousness itself. You are the same ocean as I am. You are as oceanic as anyone who has realised his ultimate, his sat-chit-anand. We are not separate. We belong to one existence without any demarcation lines. All limitations are mind projections. The flowers are your flowers, the greatness of the stars is your greatness, and the smallness of the grass leaves is your smallness. The moment you start feeling this universalness, you have come home.

- Osho


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: Hasrat, Media dan Gaya Hidup

Kalau diaplikasikan dengan kondisi pertelevisian indonesia sebagai
salah satu media massa,
maka artis atau biasa disebut selebs mencapai masa puncak kejayaaannya
secara finansial/materil.

Berkah buat artis-2 indonesia, musibah buat siapa? (yang nonton kale).

Dengan munculnya beragam stasion tv, maka 'prodution house' kewalahan
untuk membuat dongeng untuk mengisi acara kejar tayang di tv he..he.he..

Berita-2 penting entah dari Presiden, Mentri, Pejabat maupun
orang-orang cerdas luput terekspos karena sering/kemudian tergantikan
dengan acara sinetron dengan iklannya.

Musisi mendapatkan tempat yang layak, menjadikan musik indonesia
sebagai 'tuan rumah' di negeri sendiri.

Tips untuk artis/aktor(cantik/ganteng), janganlah menikah sebelum
mengeruk "harta" dari momentum gebyar pertelevisian.

Media massa cetak mengalami krisis kehilangan pembaca ha..ha.ha..
(siap-2 gulung tiker).

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, audifax -
<audivacx@...> wrote:
>
> Hasrat, Media dan Gaya Hidup
>
> Oleh:
> Audifax
> Penulis buku "Imagining Lara Croft" (2006, Jalasutra)
>
>
> Modernisme, tak pelak telah menjerat kehidupan manusia di awal
milenium kedua ini. Salah satu yang paling terlihat dominan adalah
perkembangan modernisme di bidang media komunikasi. Tiga hal dalam
media komunikasi, yaitu: televisi, internet, dan selular, menyeruak
menjadi komponen penting dalam kehidupan banyak orang. Begitu banyak
orang yang sedemikian tergantungnya pada ketiga hal itu, sehingga
tanpanya keseimbangan hidup akan terganggu.
>
> Televisi, internet dan selular, kemudian bukan hanya menjadi
komponen penting yang menunjang aktivitas kehidupan, melainkan telah
tumbuh menjadi sesuatu yang mengkerangkai (framing) kehidupan manusia.
Manusia bukan hanya tak bisa hidup tanpa sejumlah screen (
layar-layar) yang ada pada perangkat layar televisi, monitor komputer
dan layar handphone, melainkan sudah hidup dalam screen-screen
tersebut. Semua screen dari televisi, internet dan selular itupun,
kemudian men-screening manusia sehingga kemanusiaanya tereduksi
menjadi subjek yang terkerangkai. Dalam kerangka itulah individu
terdikte oleh apa yang ada dalam kerangka.
>
> Modernisme-Yang-Melampaui-Modernisme
> Modernisme yang berkembang hari ini, adalah akselerasi yang
berawal dari sejarah pemikiran manusia. Salah satu tonggak penting
modernisme adalah akhir masa Renaissance yang merupakan inisiasi
memasuki fajar rasio di era Pencerahan (Aufklarung). Pada era itu,
kekuatan pikiran (rasio) memperoleh tempat tertinggi. Sejumlah pemikir
dalam filsafat mengintroduksi pemikiran yang di kemudian hari menjadi
tonggak penting pengembangan modernisme hingga apa yang ada di masa
sekarang.
>
> Modernisme yang awalnya berpusat pada rasio, pada akhirnya
berkembang melampaui apa yang rasional. Inilah titik di mana
modernisme kemudian melampaui modernisme itu sendiri. Pelampauan yang
bukan hanya mengarah ke depan atau ke atas, melainkan ke segala arah,
sehingga di sini arahpun menjadi tiada. Titik inilah yang menjadi
cermatan Friedrich Nietzche sekitar 100 tahun sebelum manusia memasuki
milenium kedua. Apa yang menjadi cermatan Nietzche inilah yang menjadi
cikal-bakal pemikiran posmodern.
>
> Posmodern, bukanlah era yang bisa ditemukan dalam rentang waktu.
Posmodern bukanlah era lanjutan dari era modern, melainkan sebuah
pembacaan atas modernisme-yang-melampaui-modernisme.
Modernisme-yang-melampaui-modernisme inilah yang saat ini menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat yang menyebut dirinya modern. Gaya
hidup yang sudah terkerangkai oleh layar-layar yang mendiktekan citra
pada manusia di dalamnya. Layar-layar yang dalam pembahasan saya ini
merupakan perangkat dari televisi, internet dan selular. Gaya hidup
ini adalah dialektika antara hasrat dan media komunikasi.
>
> Hasrat dan Media Komunikasi
> Ketika manusia rasional melampaui apa yang rasional, lalu apa yang
tersisa untuk diletakkan sebagai penjelasan eksistensi manusia? Di
sinilah kita berhutang pada apa yang pernah dikemukakan oleh dua `anak
haram' zaman, yaitu: Friedrich Nietzche dan Sigmund Freud. Kedua
pemikir itu menggeledah apa yang ada di balik kesadaran rasional (dan
rasionalisasi) dan menemukan mengalirnya hasrat di setiap tindak manusia.
>
> Hasrat beroperasi di luar kesadaran. Hasrat bukan logos yang
berlaku sama bagi semua orang, namun selalu hadir dalam bentuk yang
sangat personal bagi masing-masing manusia. Hasrat "murni" merupakan
ketidaksadaran yang mempresentasikan diri pada kesadaran. Hasrat
bahkan menjadi jangkar referensi rasio. Segala yang rasional ternyata
mengandung hasrat sehingga yang irasional sekalipun bisa dirasionalisasi.
>
> Hasrat inilah yang mengalir dalam arteri-arteri kehidupan manusia,
bahkan menggerakkan arteri yang satu untuk bertemu yang lain. Dalam
konteks ini, seperti yang dikatakan Nietzche, hidup kemudian menjadi
persoalan Will-to-Power. Ketika hasrat di arteri yang satu bertemu
hasrat di arteri yang lain, maka terjadi pertemuan antara dua
Will-to-Power. Pertemuan antara manusia dan layar televisi, adalah
pertemuan antara dua arteri hasrat yang memuat Will-to-Power. Demikian
pula pertemuan manusia dengan layar komputer dan handphone.
>
> Mengalirnya hasrat inilah yang membuat kesejatian hidup layaknya
sebuah `peperangan'. Ini adalah gambaran sebuah ketakpastian kaotik
yang muncul dari silang-sengkarut arteri hasrat yang saling bertemu
dan memisahkan diri. Gilles Deleuze dan Felix Guattari, secara jenial
menjelaskan ini dalam konsepnya mengenai rhizome dan mesin hasrat
(desiring-machine). Menurut mereka, dunia ini adalah pertemuan antara
mesin dengan mesin. Manusia pun adalah mesin karena memiliki mekanisme
tertentu. Mulut misalnya, adalah mesin yang berjumpa dengan mesin
lain, yang bisa: gelas, payudara, mulut lain dan sebagainya, yang
intinya memiliki mekanisme tertentu. Pertemuan antara mesin dengan
mesin ini merupakan pertemuan aliran hasrat yang mengalir satu sama lain.
>
> Di sinilah lantas menjadi mungkin untuk menjelaskan bagaimana
ad-diksi (diksi/ gaya ber-advertising) berubah menjadi adiksi bagi
audience-nya. Ini karena hasrat yang ada dalam iklan, disalurkan
melalui mesin hasrat, misalnya: televisi. Mesin ini berjumpa dengan
mesin lain, yaitu mata manusia. Mata inipun merupakan mesin lain yang
terhubung dengan otak, tangan, kaki, kepala dan sebagainya. Dalam
kesalingterhubungan inilah mengalir hasrat. Maka, ketika manusia
terkerangkai dalam layar televisi, maka ia tak lebih dari bayi yang
menyusu pada sebuah mesin hasrat untuk terus-menerus di-supply
citraan-citraan yang memberi ilusi akan hidup yang lebih baik.
>
> Suatu ketergantungan (adiksi) pada sesuatu juga tak lebih dari
masalah Will-to-Power. Mereka yang hidup (dan gaya hidupnya) telah
terkerangkai dalam layar-layar televisi, internet dan selular, adalah
mereka yang tertaklukkan sehingga `harus' mengalir dan hidup melalui
arteri dari televisi, internet dan selular. Tanpa kehadiran arteri
yang menjadi adiksinya ini, kehidupan mereka akan kehilangan
stabilitas. Inilah modernisme yang memerangkap manusia dan
mencerabutnya melampaui modernisme itu sendiri. Suatu kondisi di mana
manusia bukan lagi mengonsumsi utilitas melainkan citraan-citraan.
Suatu kondisi di mana realitas telah melampaui realitas itu sendiri.
>
> Membaca Ulang Modernisme
> Posmodernisme pada dasarnya merupakan sebuah pembacaan ulang pada
apa yang sudah tak dipersoalkan lagi. Suatu kondisi di mana orang
sudah begitu saja mengonsumsi citraan-citraan yang membuatnya
teralineasi dari dirinya sendiri. Sebagian orang telah secara salah
melakukan perlawanan (antitesis) terhadap kondisi (tesis) yang telah
ada tersebut. Perlawanan seperti ini jelas tak mungkin dilakukan,
karena yang dilawan adalah sesuatu yang telah begitu kuat mengakar dan
tak jelas arahnya. Perlawanan dengan menghadirkan antitesis bahkan
kerap menjebak untuk jatuh pada tesis yang sama dengan apa yang
dilawannya, yaitu tercerabutnya manusia dari apa yang riil.
>
> Apa yang paling mungkin dilakukan adalah membaca ulang
modernisme-yang-melampaui-modernisme. Membaca ulang semua yang
taken-for-granted sehingga muncul kemungkinan hadirnya Yang-Lain.
Dengan cara pembacaan seperti ini, keyakinan akan sebuah kebenaran
akan selalu tertunda dan tak pernah mencapai kesudahan, sehingga
apapun yang dikonsumsi akan disadari kerelativannya. Pembacaan seperti
ini bukan untuk menghentikan sesuatu yang telah menjadi adiksi,
melainkan membiarkan Yang-Lain menampak sehingga dalam mengonsumsi
sesuatu tetap disadari kemungkinan adanya Yang-Lain yang meluruhkan
apa yang diyakininya sebagai `harus'. Yang-Lain inilah sebuah
penyingkapan `Ada' yang menggeledah hasrat yang mengalir namun
tertutup konstruksi rasional.
>
> Dengan kemampuan membaca ulang modernisme-yang-melampaui-modernisme,
maka manusia dimampukan untuk lebih luwes dalam menyikapi arus
modernisme yang menjebak dalam sebuah dunia yang terus berlari. Dunia
yang terperangkap oleh percepatan perkembangan media. Dunia yang
memerangkap dan mendiktekan pilihan-pilihan melalui hasrat yang ada
dalam layar-layar televisi, internet dan selular. Apa yang menjadi
ouput dari pembacaan ulang ini pada dasarnya adalah sesuatu yang
sederhana, yaitu bagaimana orang mampu "Membuat Keputusan" dan tak
sekedar "Mengambil Keputusan". Bagi sebagian orang, kedua hal itu
tampak tipis, namun bagi mereka yang memahami esensi dari hidup, maka
akan ditemukan perbedaan antara terseret dalam keputusan-keputusan
yang telah dipilihkan oleh budaya, atau berjalan tegak menuju
keputusan-keputusan yang memang sepenuhnya merupakan tanggung-jawabnya.
>
> ---------------------------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] MMD Akhir Pekan di CIPANAS: 11 - 13 Januari 2008 -- tempat yang sangat ideal untuk meditasi

Untuk teman-teman pemeditasi vipassana di Wilayah Jabotabek & Bandung &
sekitarnya,

akan diselenggarakan retret MMD Akhir Pekan,

bertempat di: Cipanas (tempat meditasi Bpk Tatang Kurdi)
mulai: Jumat, 11 Januari 2008 pk 19 malam,
selesai: Minggu, 13 Januari 2008, pk 07 pagi.

Tempat meditasi Bpk Tatang Kurdi terletak sekitar 2 km di sebelah Barat
(atas) Cipanas, di suatu lembah sempit yang penuh dengan pepohonan, dengan
sebuah sungai kecil mengalir di bawahnya dengan suaranya yang gemericik
secara abadi. Berada pada iklim yang sejuh, terletak jauh dari pemukiman
penduduk, dan jauh dari musholla & masjid, tempat itu sangat ideal untuk
berlatih vipassana untuk waktu yang lama. Cara mencapai tempat itu akan
saya kirimkan lewat email kepada calon peserta.

Kapasitas: 20 orang.
Pendaftaran lewat SMS kepada saya di 0811 873490, atau lewat email ke:
<hudoyo@cbn.net.id>.

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Connect w/Parents

on Yahoo! Groups

Get support and

share information.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] We Are The World


We Are The World

When thousands and thousands of people around the earth are celebrating, singing, dancing, ecstatic, drunk with the divine, there is no possibility of any global suicide. With such festivity and with such laughter, with such sanity and health, with such naturalness and spontaneity, how can there be a war?... Life has been given to you to create, and to rejoice, and to celebrate. When you cry and weep, when you are miserable, you are alone. When you celebrate, the whole existence participates with you. Only in celebration do we meet the ultimate, the eternal. Only in celebration do we go beyond the circle of birth and death.
Osho


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Fitness Zone

on Yahoo! Groups

Find Groups all

about healthy living.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] yang sembrono dari ulil abshar...

Yang Sembrono dari Ulil Abshar Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Rabu, 05 Desember 2007
Tulisan saya di hidayatullah.com ditanggapi Ulil dengan judul "Amran dan Beberapa Kekeliruan". "Ayolah Ulil, tunjukkan di mana kebebasan dan toleransi Barat?"
Oleh: Amran Nasution *
Ketika masih wartawan, saya menulis sebuah laporan utama sepulang melakukan liputan di Filipina Selatan. Pak Amir Daud, Redaktur Pelaksana waktu itu, 1981, memanggil saya ke mejanya. ''Berapa usia Anda?'', katanya. Tentu saya kaget. Untuk apa usia ditanya kalau masalahnya ada pada tulisan. Tapi saya jawab melihat ia sangat serius. 
''Kalau begitu Anda masih bisa berubah. Mulai sekarang, berubahlah,'' ujarnya. Lalu ia menunjuk kesalahan itu. Ternyata, saya sembarangan meletakkan titik dan koma. Di mata Pak Amir, saya sembrono. 
Ya, sembrono. Itulah yang saya lihat setelah membaca tulisan Ulil Abshar-Abdalla dari Departmen of Near Eastern Languages and Civilizations, Harvard University, yang dimuat di Milist ICRP juga dimuat dalam kolomnya di situs Jaringan Islam Liberal (JIL), tanggal 30 November 2007. Ia menanggapi artikel saya, Dari Moshaddeg Sampai Mount Carmel (www.hidayatullah.com, 23 dan 24 November 2007). 
Ia mengabaikan begitu saja pendapat bahwa sanksi penistaan agama yang terjadi di Eropa dan Amerika yang tak kalah sektarian.
Tapi kesemboronon Ulil tak terbatas titik, koma. Ia malah berbuat seenaknya dengan fakta, sesuatu yang di kalangan wartawan ditempatkan pada posisi amat tinggi. Tentu juga mestinya di kalangan intelektual semacam Ulil. Bagaimana mungkin dia membuat analisa yang benar, kalau faktanya salah. Garbage in, garbage out. Yang masuk sampah, pasti keluarnya sampah. 
Berikut saya tunjukkan sampah itu.
Dia menyebut semua sekte, aliran, mazhab, dan keyakinan bisa berkembang bebas di negeri Barat. Sebagai contoh ia tunjuk Mormon yang salah satu pengikutnya, Mitt Romney, pernah menjadi gubernur dua priode di negara bagian Massachusetts. Romney sekarang menjadi bakal calon presiden dari Partai Republik. 
Saya mulai dari garbage kecil ini. Adalah bohong kalau dikatakan Romney (nama lengkapnya Willard Mitt Romney, 60 tahun) menjabat gubernur dalam dua priode. Ia cuma satu priode Gubernur Massachusetts, 2002 – 2006. Pada 1994, eksekutif sukses ini pernah mencalonkan diri menjadi anggota Senat mewakili Partai Republik, tapi dikalahkan Edward M.Kennedy (Partai Demokrat). Penyebab terpenting kekalahannya, ya soal agama Mormonnya itu (lihat artikel Michael Paulson, the Boston Globe, 9 November 2002). 
Dalam pemilihan gubernur 2002 yang dimenangkannya, Romney menghadapi Shannon O'Brien, seorang Katolik. Untuk diketahui Massachusetts cukup heterogen, banyak etnik dan agama. Tapi mayoritas penduduknya Katolik (44%), lalu Kristen 22%, sisanya Atheis, Yahudi, Buddha, Hindu, Islam, dan Mormon. 
Pada masa kampanye kali ini soal Mormonnya tak ditembaki lawan. Masalahnya, lawan juga sedang grogi bila agama dibawa-bawa. Isu penyelewengan seksual oknum pastor dengan anak altar sedang menghangat waktu itu. Kemudian nama Romney lagi berkibar sebagai penyelanggara Olimpiade Musim Dingin di Salt Lake City. Perhelatan akbar itu nyaris gagal karena panitia dilanda berbagai skandal. Romney muncul sebagai penyelamat. 
Bagaimana peluangnya kini sebagai bakal calon Presiden Partai Republik? Tipis sekali. Penyebabnya agamanya itu. Itulah sekarang yang menjadi isu hangat di sekitar pencalonan Romney. Survei the Wall Street Journal/NBC, awal November lalu, menunjukkan mayoritas responden tak bisa menerima seorang Mormon menjadi Presiden Amerika Serikat. Yang menyatakan bisa hanya 38% (the Washington Post, 28 November 2007). Nah, benar kan? Kalau masukan salah analisa salah pula. 
Sekarang mengancik ke soal sampah yang lebih serius. Kata Ulil, Mormon bebas berkembang di Amerika. Dari mana cerita itu didapatnya? Sejarah menunjukkan banyak darah berceceran di sekitar eksistensi sekte yang resminya disebut the Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints
Pencetus dan pemimpin pertama Mormon adalah Joseph Smith, lahir di Vermont pada 1805. Smith mengaku bertemu langsung dengan Tuhan dan Malaikat lalu mendapat petunjuk untuk menyebarkan ajarannya yang ia peroleh dari tulisan di piring emas di pegunungan New York. Tulisan ia terjemahkan selama berbulan-bulan dan menjadi kitab suci orang Mormon, the Book of Mormon. Jadi Mormon agama yang lahir di Amerika. Ajarannya mirip Kristen tapi mengharamkan arak, menghalalkan poligami. 
Tentu Joseph Smith dan pengikutnya tak bisa diterima masyarakat. Ia dianggap menyebarkan ajaran aneh yang bid'ah. Konflik sering terjadi. Mereka terlibat beberapa perkelahian dengan penduduk Missouri. Akhirnya, pada 27 Oktober 1838, Gubernur Missouri, Lilburn Boggs, mengeluarkan perintah memburu kaum Mormon yang disebut extermination order (perintah pembasmian). Sekitar 2500 tentara menyerbu perkampungan Mormon. Sejumlah pengikut Smith terbunuh, banyak wanita diperkosa. Smith dan beberapa pendetanya ditangkap. Untuk diketahui, extermination order itu berlaku 100 tahun lebih sampai dicabut oleh Gubernur Missouri Christopher Bond di tahun 1976. 
Sekian lama ditahan, akhirnya Smith dan kawan-kawan dibebaskan. Mereka membangun perkampungan di tepi Sungai Missouri. Lama kelamaan banyak orang baru bergabung sehingga jumlah jemaah bertambah besar. Mereka kembali bentrok dengan masyarakat. Joseph Smith, adiknya Hyrum Smith, dan dua pembantunya ditangkap. Pada pagi 27 Juni 1844, sekitar 200 massa mengepung penjara. Mereka bunuh Smith, adik, dan pembantunya (lihat artikel Jay Lindsay di Associated Press, 28 Januari 2006). 
Sejak itu pengikut Smith kocar-kacir sampai belakangan datang pemimpin baru, Brigham Young, yang mengkonsolidasikan mereka. Dan itu tak gampang. Hanya berkat kegigihan dan keuletan saja mereka bisa bertahan. Di Massachusetts, misalnya, seperti ditulis Jay Lindsay, baru di tahun 1960-an, Mormon bisa datang kembali. 
Dengan kisah berdarah-darah ini --sudah ditulis di banyak buku-- bagaimana Ulil berani mengatakan semua sekte, aliran, mazhab, dan keyakinan bisa berkembang bebas di negara Barat? 
Apalagi, dengan gagah berani ia menulis: "Saat ini, di seluruh negeri Eropa dan Amerika (juga Kanada dan Australia) nyaris ''mustahil'', sekali lagi nyaris mustahil, kita jumpai kasus sebuah sekte diberangus atau dirusak propertinya karena membawa ajaran yang menyimpang." 
Rupanya, peristiwa 19 April 1993, ketika FBI meledakkan dan membakar habis perkampungan Sekte Cabang David, mengakibatkan kematian David Koresh dan 80-an pengikutnya di Mount Carmel, Waco, Texas,  tak dilihat Ulil sebagai perusakan properti sebuah sekte, aliran, atau ajaran. 
Ilmu sihir apa yang telah menutup mata Ulil sehingga tak mampu melihat fakta itu? Guna melengkapinya di sini saya cuplikkan beberapa peristiwa yang relevan, yang sempat saya kumpulkan: 
The New York Times, 7 Maret 2004, menulis, pada hari Jumat, dua masjid dibakar di Annecy dan Seynod (Francis). Tak ada korban jiwa. Tapi peristiwa itu membuat marah kalangan Islam setempat karena tak ada respons dari pemerintah. Itu sangat kontras dengan pembakaran sebuah sekolah Yahudi, November sebelumnya. Ketika itu, hanya beberapa jam kemudian, Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy, langsung meninjau ke lapangan dan mengomentari peristiwa itu sebagai tindakan rasis.
Esoknya, baru Kantor Presiden mengeluarkan siaran pers menanggapi pembakaran masjid, mengatakan bahwa Presiden Chirac sangat terkejut atas serangan dan dengan keras mengecam aksi yang menjijikkan itu. 
The New York Times, 24 Desember 2004, memuat berita sebuah masjid yang baru selesai dibangun di kota kecil Usingen, di barat laut Frankfurt (Jerman), telah terbakar. Menurut polisi, pembakaran dilakukan seseorang dengan sengaja. Pada bulan lalu, setelah terjadi pembakaran masjid di Belanda, sebuah botol berisi minyak tanah dilemparkan seseorang ke sebuah masjid di dekat Kota Sinsheim, Jerman. 
Fakta di atas, sekali lagi, terbatas yang sempat saya kumpulkan. Saya tak tahu persis sudah berapa banyak Sinagog – belakangan Masjid – yang dirusak selama ini di Eropa atau Amerika.
Di dalam buku A Brief History of Blaspemy (The Orwel Press, 1990), Richard Webster menulis, kebencian orang Eropa kepada Yahudi yang dikenal sebagai anti-semit, sesungguhnya punya akar yang dalam. Sekadar contoh, tulis Webster, di dalam risalahnya, Of the Jews and Their Lies, pelopor reformasi gereja Martin Luther menyatakan seluruh orang Yahudi sebagai tamak dan rakus. 
Tapi terutama setelah pembunuhan orang Yahudi oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II, perlahan-lahan prasangka dan kebencian terhadap orang Yahudi berpindah kepada orang Arab dan Islam. Jadi tak usah heran kalau aksi perusakan Sinagog di Eropa kini pindah ke Masjid. 
Karena itu pula orang Islam di Jerman, Inggris, Francis, Belanda, dan sejumlah negara Eropa lainnya, bukan main sulit membangun masjid. Saya punya segepok kliping koran yang menulis berita itu. Banyak rencana membangun masjid sampai bertahun-tahun tak bisa terlaksana. The New York Times, 6 Juli 2007, sampai menuliskannya di dalam editorial soal sulitnya pembangunan masjid di Cologne, Jerman, dengan judul, ''Celebrating, Not Hiding''.  
Di Amerika juga sama. Kelompok Ahmadiyah berencana membangun masjid dan pusat kebudayaan di atas tanah seluas 90 ha di kawasan terpencil di Walkersville, Maryland, sampai sekarang tak kunjung berhasil. Masyarakat setempat keberatan (The Washington Post, 23 Oktober 2007). 
Ayolah Ulil, tunjukkan di mana kebebasan dan toleransi Barat yang Anda cekokkan kepada teman-teman Anda selama ini? Mereka itu rasis Ulil. Terlalu banyak fakta sejarah yang tak bisa dihapus: mulai pemusnahan Indian, perbudakan orang hitam, pembunuhan dan pengusiran orang China, sampai sekarang giliran orang Arab dan Islam.
Seolah terlihat hijau 
Akhirnya, saya khawatir Ulil melihat Barat seperti melihat hutan dari jauh: semua terlihat hijau royo-royo. Padahal bila didekati kelihatan pohon yang sudah gundul terbakar, tebing yang longsor, pohon-pohon tumbang ditebang penduduk untuk kayu bakar, atau sungai yang dicemari bungkus plastik supermie dan puntung rokok. 
Tapi yang paling mengagetkan saya pernyataan Ulil berikut. Katanya, "Eropa belajar dari sejarah kelam itu hingga sekarang. Hasilnya tentu bukan main: lahirnya negara sekuler yang melindungi kebebasan beragama. Atau tepatnya melindungi agama dari intervensi negara (versi Roger William), dan melindungi negara dari intervensi agama (versi Thomas Jefferson). Kedua intervensi itu sangat buruk akibatnya baik bagi agama atau negara sendiri." 
Padahal sudah beberapa tahun ini, setidaknya sejak peristiwa serangan teroris terhadap menara kembar WTC di New York, 2001, tak sedikit buku yang terbit, tak terhitung artikel ditulis, yang menyoroti bagaimana Amerika Serikat tak lagi membatasi hubungan agama dengan negara seperti yang digembar-gemborkan Ulil itu. 
Saya tak ingin memperdebatkan baik-buruk, manfaat-mudharat, dari terbaurnya hubungan itu. Seperti saya juga tak mau memperdebatkan di sini konsistensi sikap Thomas Jefferson, nama yang dikutip Ulil. Ia merancang Declaration of Independence yang begitu muluk bicara tentang kebebasan, sementara ia sendiri memiliki ratusan budak. Malah sampai meninggal dunia ia meninggalkan budak-budak yang diburu dari Afrika sebagai harta warisan. 
Jefferson rupanya gambaran dari negara yang diwariskannya: mengekspor demokrasi ke mana-mana sembari membunuhi jutaan rakyat tak berdosa di mana-mana. Mulai Vietnam, Laos, Korea, Iraq, Lebanon, Nikaragua, Guatemala, Panama, dan banyak lagi. Inilah satu-satunya negara di dunia yang tega membunuh lebih 200 ribu rakyat tak berdosa dengan bom atom uranium di Nagasaki dan Hirosima. Picing mata pada pembangunan arsenal nuklir Israel di Dimona, tapi mencak-mencak kepada nuklir Iran
Amerika kini merupakan satu-satunya negara besar di dunia yang menolak meratifikasi Protokol Kyoto, karena para tokoh Kristen Evangelical yang sangat berpengaruh di Partai Republik dan Gedung Putih menganggap bukan karbon dioksida yang menyebabkan perubahan iklim. Semua ditentukan oleh Yang Mahakuasa (Almighty). 
Iraq diserang, Saddam Hussein ditumbangkan, karena ia dianggap pengganti Nebuchadnezzar, Raja Babylonia yang memerangi Israel dan merusak Jerusalem pada tahun 586 sebelum Masehi. Jadi senjata pemusnah massal atau upaya demokratisasi hanyalah dalih. 
Selanjutnya setahun setelah Baghdad dikuasai, koran the Los Angeles
Times melakukan survei dan menemukan 30 misionaris Evangelical di kota itu yang menempel (embeded) pada tentara pendudukan Amerika. Kyle Fisk, Kepala Administrasi the National Association of Evangelicals, mengatakan kepada wartawan koran itu, ''Iraq akan menjadi pusat penyebaran ajaran Jesus Kristus ke Iran, Libya, dan ke seluruh Timur Tengah.'' (the Los Angeles Times, 18 Maret 2004). 
Pemberantasan penyakit Aids dengan cara pantang berhubungan seks sembarang (abstinence), abortus diharamkan, begitu pula riset sel tunas (stem-cell research), dan banyak lagi nilai-nilai Gereja lainnya. Meski akhir tahun lalu, Partai Republik kalah dalam Pemilu sela dan kehilangan suara mayoritas di Senat dan DPR, ternyata Oktober lalu, DPR tetap menyetujui menaikkan anggaran program abtinence dari 28 juta menjadi 200 juta dollar setahun. Kenapa? Karena para tokoh Partai Demokrat pun keder pada kelompok Evangelical yang diduga punya pengaruh atas sekitar 30% pemilih. 
Pantaslah Bill Moyers, bekas wartawan televisi yang kini menjadi aktivis Gereja Evangelical, ketika berbicara di Harvard Medical School, 4 Desember 2004, berkata, ''Untuk pertama kali dalam sejarah kita, ideologi dan theologi memonopoli kekuasaan di Washington.'' 
Dimulai sejak zaman Presiden Reagan, tapi terutama pada dua priode kepemimpinan Bush, pelan-pelan Amerika sudah mendekati negara theokrasi dan Partai Republik merupakan partai Kristen pertama dalam sejarah Amerika. Bacalah American Theocracy (Viking Penguin, 2006) ditulis Kevin Phillips, penasehat politik utama Partai Republik di zaman Nixon. 
Fenomena itu cukup jelas diterangkan Profesor Samuel P.Huntington di dalam Who Are We? America's Great Debate (The Free Press, 2005). Saya tak ingin mengulangi lagi cerita itu. Sudah saya tulis di www.hdayatullah.com: An-Naim dan ''Perang'' Presiden Bush, 15 Agustus 2007, dan Hizbut Tahrir, Sekularisme dan Fenomena Global, 27 Agustus 2007. Cerita ini saja sudah terlalu panjang. [www.hidayatullah.com]
* Penulis adalah mantan Redaktur GATRA dan TEMPO. Kini,  bergabung dengan IPS (Institute for Policy Studies) Jakarta


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___