Sabtu, 23 Februari 2008

[psikologi_transformatif] MELAMPAUI RELASI MUSLIM-BARAT

 




Melampaui Relasi Muslim-Barat

Oleh:
Audifax
Peneliti di SMART Human Re-Search & Psychological Development

Mungkinkah memperbaiki relasi jika terus-menerus ada pemberitaan yang berpotensi memperburuk hubungan? Pertanyaan ini ada pada relasi Muslim-Barat. Diperlukan pelampauan atas berita-berita sensitif yang terus-menerus muncul di antara relasi Muslim-Barat. Pemahaman yang sifatnya timbal-balik mesti dilampaui oleh pemahaman yang berbasis etika memperlakukan Liyan.

Berita semacam: Hukuman mati terhadap pelaku Bali Blast, Peristiwa 9/11, Kecaman Menlu AS Condoleeza Rice yang menuding Iran sebagai ancaman bagi kedamaian dunia, Pidato Paus, Kartun Nabi, penolakan Bush di berbagai negara Muslim serta berbagai berita-berita sejenis, menunjukkan bahwa di antara relasi dyadik Muslim-Barat, masih tersimpan percik-percik bara. Secara psikis, berita semacam itu membangun konstruksi perseptual yang membuat nyala kebencian tak kunjung padam. Nyala itu hidup di Alam-Bawah-Sadar dan sewaktu-waktu siap meledak-membakar.

Toleransi dan pembiaran adalah jawaban yang kerap digunakan menyikapi berita-berita itu. Namun, cara itu tak menyelesaikan apa yang sebenarnya masih menyala dalam Alam-Bawah-Sadar Muslim-Barat. Keberbedaan memang eksis dan tak akan pernah selesai. Di sinilah, kita perlu sadar dan memikirkan bagaimana etika menghadapi 'perbedaan'. Tanpa kesadaran itu, kita memiliki sebuah persoalan besar dengan kemanusiaan.

Relasi dengan Liyan
Relasi terhadap apapun yang berbeda dengan 'Aku' adalah relasi dengan 'Liyan'. Jika 'Aku' adalah Muslim, maka Barat adalah 'Liyan', begitu pula sebaliknya. Bagaimana yang berbeda ini menjadi 'Liyan' tampak pada bagaimana yang satu tak akan pernah sepaham dengan yang lain. Misalnya, Barat melihat jilbab sebagai bagian budaya Arab dan bukan manifestasi spiritual, sebaliknya, Yesus tak akan pernah disepakati sebagai putra Allah karena Muslim meyakini Tuhan yang tak diperanakkan. Perbedaan semacam ini begitu banyak dan tak mungkin disamakan atau bahkan sekedar dicari benang merahnya.

Perbedaan itu menyiratkan bahwa yang satu menjadi 'yang tak terpahami' bagi Yang-Lain. Merujuk pendapat Emmanuelle Levinas: "Hubungan dengan Liyan adalah hubungan dengan sebuah misteri". Di sinilah kita bisa merenungkan esensi relasi yang di dalamnya selalu terkandung Liyan.

Muslim-Barat, satu sama lain mesti menyadari bahwa dengan siapa aku berelasi, ia akan selalu menjadi Liyan. Levinas mengajarkan bahwa Liyan yang hadir di hadapan kita adalah sebuah ajakan etis untuk memperlakukannya dengan baik. Ajakan ini tidak bersifat timbal-balik: "Saya hanya dapat memberi tapi tak bisa menuntut imbalan. Momen etis inilah yang telah lama terabaikan sehingga setiap relasi hampir selalu terjebak transaksi sekonomi: "Dengan memberi maka aku bisa menerima".

Kita dapat berkomunikasi dengan Liyan ketika kita terdorong untuk menyapa bukan bertransaksi. Dalam penyapaan ada penghormatan. Bahasa sapaan membawa pesan perdamaian pada Liyan. Inilah kerangka etis yang bisa melampaui oposisi biner antara Inside dan Outside. Menyapanya sebagai 'Yang-Berbeda' dan membiarkannya dalam keberbedaan yang tak terpahami. Menyapanya tanpa menuntut sapaan balik darinya.

Praksis
Etika sebenarnya adalah sesuatu yang mendasar. Hal yang semestinya diajarkan sejak usia dini. Di sinilah pentingnya etika menghadapi Liyan diajarkan lewat pendidikan formal dan non-formal. Diperlukan sebuah gerakan besar untuk menanamkan etika menghadapi Liyan agar orang tak selalu berelasi dengan dasar transaksi yang sifatnya ekonomi.

Dalam banyak konteks relasi, orang seringkali terjebak dalam pola transaksi. Ini membuat orang sulit menjalin relasi dengan Liyan yang berbeda darinya. Liyan tak akan pernah bisa masuk dalam relasi berpola transaksi, karena tak pernah ada kesepahaman antara 'Aku' dan 'Liyan'. Keberbedaan ini seringkali dicoba-selesaikan dengan mencari penyamaan sudut pandang. Sebuah upaya yang sia-sia.

Lihatlah realita di sekeliling. Dunia yang makin tajam dengan perbedaan. Tak mungkin ada penyamaan sudut pandang. Muslim Barat tumbuh menjadi dua kekuatan besar yang beroposisi. Media lantas memframing dan mengekspose perbedaan. Kepentingan-kepentingan politis turut bermain memanfaatkan hal sensitif dalam relasi Muslim-Barat. Semua itu membutuhkan etika menghadapi Liyan yang mestinya telah ditanamkan sejak usia dini. Sebuah etika yang melampaui perbedaan. Sebuah etika yang menyadari adanya Liyan dalam setiap relasi.


Surabaya 24 Februari 2008



Tentang Penulis
Audifax adalah penulis dan peneliti. Dua hasil penelitiannya diterbitkan oleh penerbit Jalasutra, yaitu Mite Harry Potter (2005, Jalasutra) dan Imagining Lara Croft (2006, Jalasutra). Bukunya yang lain adalah Semiotika Tuhan (2007, Pinus Book Publisher).

Pada April 2008 ini akan terbit buku Psikologi Tarot yang ditulisnya bersama Leonardo Rimba. Buku ini akan diterbitkan oleh Pinus Book Publisher.

Saat ini Audifax menjabat research director di SMART Human Re-Search & Psychological Development. Sebuah lembaga yang memiliki concern pada riset dan pengembangan psikologi yang mengajarkan pluralitas sejak usia dini. Informasi lebih lanjut, hubungi: SMART Human Re-Search & Psychological Development, Jl. Taman Gapura G-20 (kompleks G-Walk) Citraland – Surabaya. Telp. (031) 7410121, Fax (031) 7452572, e-mail: smart.hrpd@gmail.com

Audifax mengundang anda untuk mendiskusikan esei ini di milis Psikologi Transformatif. Jika anda memiliki concern terhadap tema yang ada pada esei ini, mari bergabung dengan kita yang ada di milis Psikologi Transformatif



Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total member telah melebihi 2000, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia.

Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Alexnader Gunawan, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi

Perhatian: Milis ini tak ada moderator yang mengatur keluar masuk member. Setiap member diharap bisa masuk atau keluar atas keputusan dan kemampuan sendiri.

Jika anda berminat untuk bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, klik:


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: