Minggu, 26 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] tentang Meditasi Vipasana: bagaimana mengatasi pikiran yang kacau?

Dari: "iswantoro bambang" <kugembira@gmail.com>

Kepada
bapak Hudoyo,

Salam ketemu lagi dalam email, Pak Hudoyo yang baik, sampai sekarang ini saya selalu mengisi waktu saya terutama di pagi hari , sekitar jam 6, dengan melakukan meditasi duduk diam. Dari pengalaman berhari-hari ini saya merasa terganggu oleh diri saya sendiri yaitu pada saat meditasi duduk dan diam yang selalu muncul adalah bayangan peristiwa yang terjadi bahkan kadang malah seperti melamun, berangan-angan yang dipengaruhi oleh persitiwa peristiwa yang telah terjadi baik itu masalah keseharian, kesehatan, kantor. Saya berusaha untuk menghilangkannya dengan kembali berkonsentrasi jalannya napas melalaui hidung, ini bisa membantu kembali pada kesadaran, tetapi kadang baru beberapa menit kembali lagi "melamun". Apa yang mesti saya lakukan dalam "memperbaiki" meditasi, apakah cukup dengan menyadarinya bahwa itu memang "diri saya" atau bagaimana?

Saya juga sering browsing internet, ketemu situs Vipasana, disana tertulis Zen Meditation dan Tantra Budhism, apa yang dimaksud meditasi tersebut, bagaimana dasar perbedaan dengan Vipasana.

Dalam melakukan meditasi sering kali kita mendengar bahwa Concentration menjadi tujuan , tetapi yang saya rasakan sebenarnya hanyalah alat menuju kesadaran. Yang saya tanyakan adalah bagaimana dua kata konsentrasi dan kesadaran ini saling berkait atau malah tidak berkait.

Terimaksih , itu saja dulu , beberapa pertanyaan di atas , semoga jawaban pak Hudoyo akan menjadi manfaat bagi semua.

Salam
Bambang Iswantoro

=====================
HUDOYO:

Pak Bambang yg baik,

Salam jumpa kembali di milis. Syukurlah Anda selalu rajin bermeditasi setiap pagi. Hendaknya tidak dilupakan bahwa kesadaran yang berkembang dalam sesi-sesi meditasi setiap hari seharusnya berlanjut dalam kesadaran sehari-hari sesudah sesi meditasi berakhir, yaitu terus menyadari secara pasif apa saja yang terjadi di luar dan di dalam batin kita, selama pikiran tidak dibutuhkan.

Anda berkata bahwa hari-hari ini banyak "gangguan" dalam meditasi Anda ketika melakukan meditasi duduk. Lalu Anda BERUSAHA menghilangkan "gangguan" itu dengan BERKONSENTRASI pada napas. ... Nah, di sini Anda tidak melakukan apa yang saya ajarkan dalam retret-retret MMD. Kunci masalah Anda terletak pada istilah "gangguan" yang Anda kenakan terhadap pikiran-pikiran yang bermunculan. Anda melihat pikiran-pikiran itu "tidak semestinya muncul dalam meditasi"; Anda melihat itu sebagai "benda asing" yang harus dilenyapkan, yang Anda namakan "gangguan". Di sini Anda mempunyai IDEAL, CITA-CITA, bagaimana meditasi yang "benar" itu seharusnya. Dan ketika "ideal" itu tidak tercapai, maka Anda mengalami KONFLIK: konflik antara CITA-CITA ("pikiran berhenti") dan KENYATAAN/FAKTA SAAT KINI (pikiran berkecamuk). Maka macetlah meditasi Anda. Apakah sebab dari kemacetan meditasi Anda?

Sebabnya ialah: Anda tidak menyadari bahwa CITA-CITA (dalam meditasi) itu tidak lain adalah pikiran juga! Dengan kata lain, Anda ingin menggunakan pikiran untuk melawan pikiran. Itu mustahil. Dan sumber dari semua itu adalah 'AKU'. 'Aku' yang adalah cita-cita berhentinya pikiran, dan 'aku' yang identik dengan pikiran yang berkecamuk. Jadi, lagi-lagi yang terjadi ialah: 'aku' melawan 'aku'. Itu mustahil. Pertanyaan Anda, "Apa yang mesti saya lakukan", menunjukkan bahwa 'aku' Anda masih berfungsi, masih belum ikhlas. Jawaban saya, "tidak ada yang mesti, atau yang bisa, dilakukan"; sadari saja 'aku' yang tidak mau berada pada saat kini (karena 'aku' memang tidak bisa berada pada saat kini; 'aku' itu selalu berada di masa lampau atau di masa depan.)

Jadi, bagaimana "seharusnya"? .. Sadarilah saja apa yang ADA pada SAAT KINI. Apa yang ada pada saat kini? Pikiran yang berkecamuk, tapi juga cita-cita atau harapan agar "pikiran itu berhenti", juga konflik yang terjadi dalam batin sebagai akibat dari itu, juga kebingungan dsb. BERADALAH PADA SAAT KINI. Jangan berpikir ke masa depan (bercita-cita); kalau muncul cita-cita, harapan dsb, sadarilah itu sebagai tidak lebih dari pikiran yg menyeret batin ke masa depan yang tidak nyata.

Tentang hubungan antara konsentrasi dan kesadaran, saya tidak pernah mengajarkan konsentrasi. Malah dalam brosur MMD yang terbaru, saya tekankan "MMD bukan konsentrasi". Ini bukan berarti konsentrasi tidak berperan dalam MMD; tetapi konsentrasi jangan dijadikan 'tujuan' dalam meditasi. Dalam MMD dipahami bahwa konsentrasi akan berkembang DENGAN SENDIRINYA, seiring dengan meredanya pikiran, seiring dengan berkembangnya kesadaran, sehingga konsentrasi tidak perlu diupayakan atau dikejar dalam dirinya sendiri, yang lagi-lagi adalah cita-cita yang dipegang oleh si 'aku'. Jadi kata kunci dalam MMD adalah 'sadar', bukan 'berkonsentrasi'. 'Sadar' ini pun tidak bisa diupayakan atau dikejar; 'sadar' & 'konsentrasi' yang berlangsung secara alamiah akan berkembang dengan sendirinya bersama dengan redanya pikiran yang terlihat pada saat kini.

Tentang Zen dan Buddhisme Tantra, saya tidak kompeten untuk menjelaskannya. Anda tentu bisa mencari sendiri di internet, kalau memang Anda suka browsing. Jadi saya juga tidak bisa menjelaskan apa perbedaan kedua meditasi itu dengan vipassana/MMD, karena saya sendiri tidak pernah mencoba Zen atau Tantra. Kalau Anda ingin tahu bedanya, Anda harus mencobanya sendiri; dan nanti Andalah yang menjelaskannya kepada saya. :-)

Di sini saya cuma ingin mengingatkan, bila Anda browsing internet dengan kata kunci "Tantra", harap sangat berhati-hati. Kata itu sering dipakai di banyak situs sebagai kamuflase bagi erotisme!

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Stay in Shape

on Yahoo! Groups

Find a fitness Group

& get motivated.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: