Jumat, 22 Februari 2008

[beasiswa] Re: [butuh info] ini itu surat rekomendasi

Hai Tika,

soal surat rekomendasi ini memang ada berbagai pendapat. Tapi
sebelumnya, sebaiknya Tika sudah tau dulu surat rekomendasinya mau
dipakai ke mana dan tujuannya apa. Kalau untuk kuliah lagi, apakah di
LN atau di Indonesia? Tujuannya supaya bisa diterima kuliah atau
untuk mendapat beasiswa?
Sewaktu saya mau mendaftar sekolah di Jerman, saya meminta surat
rekomendasi kepada 5 orang (banyak ya? soalnya IP saya gak bagus-
bagus banget, jadi harus modal rekomendasi dan TOEFL). Rekomendasi
pertama saya dapat dari dekan FH di univ tempat saya kuliah S1. Sama
seperti nasibmu, saya juga membuat draft surat. Setelah itu beliau
baca, terus setelah beliau setuju, beliau print di kertas dengan kop
surat pribadi. Beliau juga tanya butuhnya berapa, jadi waktu itu saya
minta 8 kopi.
Rekomendasi kedua saya minta dari seorang dosen saya (yang sangat
terkenal karena beliau selain dosen juga merangkap sebagai menteri
dan pernah jadi dubes). Saya juga buat draftnya, tapi saya sempat
kaget karena setelah kembali ke tangan saya, isinya berubah total. Di
situ dia tuliskan perkenalannya dengan saya (selain saya pernah jadi
mahasiswanya, saya juga aktif di organisasi kemahasiswaan). Kemudian
dia tulis apa-apa saja yang menurut dia kelebihan saya. Terus dia
tulis juga bahwa kalo saya diterima di Universitas yg mau saya lamar,
saya akan jadi aset buat bangsa. Yang benar-benar membuat saya
terpukau adalah karena surat itu benar-benar memperlihatkan betapa
bapak ini sangat mengenal mahasiswa-mahasiswanya, dan suratnya benar-
benar sangat personal.
Rekomendasi yang ketiga saya minta kepada seorang Pastor terkemuka
(yang di Jerman namanya dia cukup dikenal). Sama seperti surat kedua,
beliau juga membuat surat yang sangat personal, yang benar-benar
memperlihatkan apa yang beliau ketahui tentang saya, dan kenapa
sangat penting buat beliau untuk merekomendasikan saya.
Nah, saya sempat kaget dengan dua surat rekomendasi dahsyat dari
orang-orang besar ini. Kok mereka sempat-sempatnya mikirin saya,
meluangkan waktu untuk membuatkan surat yang demikian personal.
Ternyata jawabannya muncul waktu saya mencari surat rekomendasi
keempat dan kelima.
Demi untuk meningkatkan kemungkinan saya keterima di uni yang saya
inginkan, saya memutuskan untuk mencari surat rekomendasi dari dosen
di Jerman. Ternyata susah (tapi bukan tidak mungkin). Yang bikin
susah adalah karena ternyata yang namanya surat rekomendasi buat
seorang dosen itu agak sakral dan implikasinya panjang. Ketika
seseorang (setau saya nggak cuma di jerman, tapi di negara2 maju lain
juga) membuat sebuah surat rekomendasi untuk orang lain, minimal
mereka sudah saling mengenal selama 1 tahun. Dan selama 1 tahun itu,
kedua orang itu sudah harus pernah terlibat kerja sama (baik proyek,
pembuatan karya tulis, riset dsbnya). Waktu membuat surat
rekomendasi, orang itu harus benar-benar yakin bahwa yang diberi
surat rekomendasi adalah orang yang memang patut (baik secara
kompetensi, skill maupun attitude). Dan semua itu harus bisa
dijabarkan dan dipaparkan dengan sejelas-jelasnya di dalam surat
rekomendasi tersebut. Ini wajib dilakukan, karena orang yang
memberikan rekomendasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas semua
prestasi, kinerja, kompetensi, dan attitude dari orang yang diberi
rekomendasi. Simpelnya begini, kalau saya diberi surat rekomendasi
oleh dosen A untuk masuk uni, kemudian saya diterima di uni tersebut,
dan ternyata saya melakukan tindakan yang menyalahi etika (misalnya
plagiat), maka si dosen A akan dimintai pertanggungjawaban oleh uni,
dan kredibilitasnya akan hancur. Setelah itu karirnya bisa hancur,
dan bahkan bisa dibawa ke pengadilan.
Makanya penting banget buat dosen untuk benar-benar mengenal dan
pernah kerjasama dengan yang diberi rekomendasi.
Dalam kasus saya, saya berhasil mendapatkan surat rekomendasi dari 2
dosen jerman setelah saya mencari-cari 2 dosen yang cukup familiar
dengan Indonesia (melalui kerja-kerja mereka), saya korespondensi
intensif dengan mereka. Dalam korespondensi itu saya bener-
bener 'jual diri' dalam artian bener-bener keluarin semua kemampuan
saya menganalisa, proyek-proyek masa depan yang saya inginkan, riset-
riset yang ingin saya kembangkan, dan ide-ide saya untuk membantu
menghadapi problem-problem di Indonesia, supaya mereka mau diskusi
lewat korespondensi dengan saya. Bahkan dengan salah satu dosen saya
perlu untuk diwawancarai terlebih dahulu sebelum beliau memberikan
surat rekomendasinya. Repot? Iya. Harus sabar? Iya. Harus persisten?
Iya. Hasilnya worth the pain gak? Jelas. Karena gara-gara surat
rekomendasi yang seperti ini saya bisa bersaing masuk sebuah program
yang hanya menerima 25 mahasiswa tiap 2 taun, dan saingan saya dari
seluruh penjuru dunia.
Nah di Indonesia memang banyak dosen/dekan yang males repot, jadi
mahasiswanya disuruh bikin surat rekomendasi sendiri, kemudian mereka
tinggal tanda tangan. Tapi rasanya surat rekomendasi seperti ini akan
sulit sekali menembus sekolah-sekolah bagus, terutama di LN, karena
kualitas dan kredibilitas surat rekomendasinya akan sangat
dipertanyakan.
Saya cuma bisa share ini aja soal surat rekomendasi, mudah-mudahan
gak tambah pusing dan gak patah semangat ya? Ganbate!


--- In beasiswa@yahoogroups.com, tika maliyana <adetika@...> wrote:
>
> assalammu'amaikum wr wb
> saya baru selesai s1 di jogja dan rencananya akan kembali ke daerah
asal di sumatera. dekan saya bersedia memberikan surat rekomendasi
untuk melanjutkan kuliah.pertanyaannya:
> 1. saya diminta untuk membuat sendiri danbeliay tinggal tanda
tangan.adakah bpk/ibu/tmn yang mempunyai contoh surat rekomendasi
untuk apply ke s2 dlm/luar negeri?
> 2. beliau hanya bersedia menandatangani 5 surat rekomendasi. apakah
surat rekomendasi yang difotocopy bisa digunakan untuk mendaftar s2?
> 3. perlu menggunakan stempel kampus tidk?
> 4. bisakah kita menggunakan surat rekomendasi dosen dari kampus
lain?
> terima kasih banyak atas bantuannya.
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: