Senin, 03 Maret 2008

Re: [psikologi_transformatif] lebih kaya ... lebih dan lebih... apakah itu memuaskanmu ?

karena fear menimbulkan insecurity
insecurity membutuhkan kompensasi
dan kebutuhan atas kompensasi itu potensial memicu ketamakan...
selain berbagai "gangguan" yang lain.
 
mengapa disebut "gangguan" adalah karena fenomena perilaku yang tertampil memang mengganggu.
baik mengganggu dirinya sendiri,
atau lingkungannya...
 
itu kata si bude2 ini aja lhoooo........
 
*gedang bakar penyet itu ternyata nikmattttttttt banget.
apalagi kalau udah anget2,  di wur wur gula pasir secukupnya, ditemenin kopi tubruk atau coklat anget...makannya sambil rebutan sama brondong2....
wahhhhhhhh.......asik banget deh........ nikmatnya = juara!*

2008/3/4 Ilham B Santoso <santoso_ilham@yahoo.com>:

M Anwar,

 

Jadi kira-kira persis seperti katanya Mr Yoda di Star Wars itu yah?  Fear is the path to the dark side. Fear leads to anger. Anger leads to hate. Hate leads to suffering".

Jadi sumber nya adalah fear…fear to loose, fear to be dishonor , fear to face the unknown/change/death (terlalu cinta pada dunia sehingga amat takut pada kematian kata Muhammad).

 

Salam,

 

Ilham B Santoso

 

From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of Anwar Haryono
Sent: 04 Maret 2008 5:55

Subject: RE: [psikologi_transformatif] lebih kaya ... lebih dan lebih... apakah itu memuaskanmu ?

 

Mas Edy,

 

Ada satu yang missed dari tulisan ini mas…solusi.

 

Ketamakan, sebagaimana kemarahan, kebencian..dan emosi2 negative lain…sebenarnya adalah symptom, sementara root cause dari semuanya sejatinya adalah "ketakutan eksistensial"…. …semua emosi negative yang merusak akan bisa ditelusur akarnya pada ketakutan eksistensial ini.

 

semakin tamak & rakus seseorang, indikasi semakin besar bahwa jiwanya terperangkap dalam ketakutan….dalam kasus bangsa kita, ketakutan ini sudah sampai taraf paranoid, sebagian terbesar karena manusia Indonesia nih kehilangan pegangan, serba nanggung, gak punya identitas…sebagai bangsa, Indonesia ini masih sangat muda…dan tidak beruntung karena sepanjang sejarahnya yang lebih banyak menerima pengaruh dari luar dibanding memberikan pengaruh, kemudian dijajah dijadikan jiwa2 'inlander" 350 tahun…trus baru merdeka sudah harus pontang panting ketarik2 perubahan dunia yang luar biasa cepat

 

lebih parah lagi sekarang, setelah sekian puluh tahun dijadikan obyek tanpa pernah jadi subyak, ramai2 dididik jadi mesin or "bebek"…mangkanya paranoid, salah satu symptomnya tamak gak ketulungan, egoisnya juga….eksplosif kalo kesenggol identitasnya, kalo gak ada nyang nyenggol malah kalap cari musuh sana-sini sekedar memenuhi dahaga ke-aku-annya, meneguhkan identitasnya…bisakah anda lihat jiwa2 ketakutan ini gentanyangan di sekitar kita

 

Menjadikan fenomena ketamakan sebagai referensi pencarian solusi hanya ibarat nggepyok-i kecoak di dapur tanpa mencari sarangya di bawah saluran air, misalnya…kesel nggepyoki, kecoak gak habis2 datang…sudah berapa banyak seruan2 moral, pengajaran2 kebajikan atau bahkan hujatan2 yang ndak ngefek.

 

Solusi yang lebih manjur seharusnya adalah menghilangkan ketakutan eksistensial dari alam bawah sadar kolektif kita…disini penanaman kemandirian paling penting, terutama kemandirian emosinal…dari mulai anak2 sampai orang gedhe….penyadaran bahwa cukuplah diri kita sendiri yang kita butuhkan untuk hidup dan beroleh kebahagiaan…bahwa semua-muanya yang kita butuhkan sudah ada di kepala dan dada kita masing2…ndak ndak perlu dicari2 diluar sana

 

Salam,

Anwar

 


From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of edy_pekalongan
Sent: Thursday, February 28, 2008 1:27 PM
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Subject: [psikologi_transformatif] lebih kaya ... lebih dan lebih... apakah itu memuaskanmu ?

 

" Begitulah ! jarang orang yang menjadi kaya tetapi tidak terbius dan
tidak terikat dengan kekayaan itu.
Jarang yang tidak menjadi tamak akan kenikmatan duniawi,
jarang pula yang tidak memperkosa mahluk hidup "

Samyutta Nikaya 3.6
( dikutib dari buku " what would Buddha do at work ? " - 2003 hal. 39 )

apa kabar ?

kalau seseorang mengatakan bahwa akar dari semua persolan kerusakan
hutan dan alam di indonesia adalah sikap ingin cepat kaya ,saya kurang
setuju.

kalau ada yang mengatakan bahwa alasannya adalah manusia indonesia
tidak memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan dalam mengelola hutan dan
sumber daya alam , saya tidak sependapat.

mungkin anda akan mengatakan penyebabnya adalah karena pemerintah
tidak becus mengurus hutan dan sumber daya alam di indonesia. kalau
alasan ini saya anggap terlalu politis.

barangkali anda bisa memberi alasan yang lain.
silahkan saja ...

kalau saya sendiri ditanya apa penyebab kerusakan hutan dan alam di
indonesia adalah karena perilaku ketamakan manusia atau bahasa
sederhananya adalah sikap tidak pernah merasa puas atau cukup .

saya tidak menyalahkan pemerintah ,perusahaan atau masyarakat karena
yang menjadi subjek / pelaku kegiatan dalam organisasi tersebut
adalah manusia bukan gajah atau harimau atau pohon kelapa .

barangkali harimau memakan 3 ekor rusa , namun kalau sudah kenyang dia
berhenti. dan dia tidak berburu lalu di simpan untuk tahun depan atau
di jual biar punya uang banyak lalu harimau kalau lapar tinggal
mampir ke tukang daging di pasar.
saya pikir hewan tidak berperilaku demikian .

kenapa saya katakan sikap tidak pernah merasa puas sebagai penyebab
utama kerusakan sumber daya alam,
manusia yang tidak pernah merasa cukup memuaskan kebutuhannya akan
selalu merasa kurang dan selalu berpikir bagaimana mendapatkan
sebanyak banyaknya dan memberikan kontribusi sedikit mungkin .

sehingga walaupun semua pohon di hutan sudah ditebang habis ,
semua mata air sudah disedot sampai kering untuk di perjual belikan .
batu bara di keruk habis
minyak di sedot habis
emas di tambang sampai habis satu gunung
seandainya bumi dan seluruh isinya sudah diambil dan dikuasai oleh
orang tamak,dia tidak pernah merasa cukup dan akan merasa selalu kurang.

saya melihat di televisi dan banyak media lain , perilaku tidak pernah
merasa puas ini malah disebar luaskan dan dijadikan sebagai budaya
populer yang terselubung . seakan akan ada getaran halus melalui iklan
yang merasuk ke pikiran saya dan mengatakan :

"ayo lagi ... tambah lagi , lagi dan lagi.... "

" kami bisa memberi lebih.. lebih baik.. lebih cantik ..lebih aman..
lebih... dan lebih ... "

" menjadi lebih hebat.. lebih terkenal.. lebih muda.... lebih perkasa... "

gelombang ketamakan saya lihat juga merasuki sebagian pemimpin
republik ini .pejabat inginnya tunjangan lebih ...
DPR ingin gaji lebih...
semuanya menyampaikan pesan yang berbunyi : kami tidak puas dan ingin
lebih banyak uang....

saya jadi ingat cerita seorang mentri dimasa awal kemerdekaan
indonesia yang naik sepeda ontel untuk berangkat ke kantornya.
bahkan utusan resmi dari republik indonesia rela menjadi reporter
berita dadakan untuk menambah uang sakunya berangkat mengikuti
konfrensi di luar negeri.

saya bersyukur para pendiri bangsa ini tidak semuanya orang yang
dikuasai ketamakan akan uang .
jika mereka orang yang tamak ,mereka akan diam karena mulutnya
disumpal emas oleh penjajah.

hati saya masih bergetar ketika menyaksikan sebuah foto jendral
soedirman sedang rapat dengan bung karno dan bung hatta saat RI
berkedudukan di jogja hanya dengan penerangan lampu minyak dan
minuman ala kadarnya .

orang orang yang rela berkorban demi sesuatu yang mulia , ternyata
tidak mudah dirasuki ketamakan akan uang.

sodara sodara..
saya tidak membenci uang
saya tidak membenci orang kaya
tidak ada yang salah dengan menjadi kaya

namuan saya membenci ketamakan...
apalagi jika ketamakan itu seperti disindir dalam sebuah syair lagu
berjudul "perahu retak "

"aku heran ... aku heran....
satu kenyang
seribu kelaparan... "

bagi orang yang tamak , tidak ada kata cukup.
barangkali hanya kematian yang mampu memuaskannya.

karena ketamakan sesama sodara kandung bertengkar .
karena ketamakan satu propinsi bisa pecah
karena ketamakan satu negara bisa hancur.
karena ketamakan seseorang menghancurkan dirinya sendiri.

di negara indonesia , perilaku korupsi dilakukan di mana mana.
sebagian koruptor malah bangga jika hasil korupsinya tidak ketahuan.

apakah orang yang korupsi itu, gajinya sering dibayar telat ... ?
apakah orang yang korupsi itu, dinding rumahnya reot ?

apakah orang yang korupsi itu, anak anaknya sekolah dengan berjalan
kaki dan hanya sarapan singkong rebus dan secangkir teh tawar setiap
pagi ?

saya heran ..sungguh heran...
jika melihat pejabat negara
yang cukup makan 4x sehari
cukup sandang , rumah mewah .
anak anaknya berangkat sekolah pakai mobil pribadi

tapi dia masih saja korupsi....

apa lagi yang kurang di hidup sang koruptor tersebut ??
katakan kepada saya kalu anda tahu, agar saya bisa memahaminya.

......

karena lagu terakhir dari Enya sudah mengalun di program AIMP 2 player
,tandanya sudah satu jam lebih saya didepan komputer dan harus
mengakhiri tulisan ini.

sekian dulu obrolan singkong goreng dari dapur pikiran saya hari ini.
silahkan dinikmati dengan kopi arabika jawa jika anda berkenan.

ada komentar ?
monggo...

salam,
edy
pekalongan


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: