Jumat, 14 September 2007

[psikologi_transformatif] Kaitan "tanggung jawab" & konsep Kompatiologi tentang "belief system" ?!

Re: Mereka pikir mereka tahu apa yang baik untuk manusia--VCL

e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30887
Manneke wrote:

Hmm...menarik. Tak kalah menarik adalah mengetahui apa kata
Kompatiologi tentang "tanggung jawab"? Apa kaitan antara "tanggung
jawab" dan konsep Kompatiologi tentang "belief system"? Mohon
pencerahan, Vincent.

manneke

Dalam email sebelumnya Vincent Liong sempat menulis:
Subject: Re: KRISHNAMURTI (070913): Mereka pikir mereka tahu apa yang
baik untuk manusia
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30885
"""""
Hidup yang tidak ilusi adalah hidup dengan masih berkaitan dengan
tanggungjawab atas hal-hal yang ada di kehidupan sehari-hari di
sekitar kita. Entah itu keluarga, kelompok atau negara, entah agama,
ideology atau suatu sudutpandang aliran tertentu. Tidak masalah mana
yang paling benar tetapi kita bertanggungjawab pada apa yang kita hadapi.

Entah jargonnya kebebasan, melampaui sesuatu, kenal dengan Tuhan, dlsb
kalau tidak berkaitan dengan tanggungjawab tsb di atas atau malah
sengaja melepaskan diri dari tanggungjawab tsb maka sebutan yang cocok
tentang apapun namanya yang mereka muliakan dan tinggikan adalah satu:
ILUSI atau IMAJINASI.

Jadi tidak sekedar ber-ILUSI atau ber-IMAJINASI itu sifatnya
individual, karena tiap orang bisa membuat jargon keidealannya
masing-masing tetapi apakah dirinya bertanggungjawab?! Itu urusan
pribadi masing-masing.
"""""

Tidak bertanggungjawab adalah memposisikan konsep / jargon
keidealannya sebagai kesimpulan akan dirinya dan tanggungjawab dirinya
terhadap diri sendiri dan di luar diri sendiri, sehingga apapun hasil
pengukuran tentang saya dan di luar diri saya dianggap sebagai ilusi /
tidak dipedulikan samasekali, yang penting apa yang saya yakini telah
menihilkan data yang lain.

Bertanggungjawab adalah memposisikan konsep / jargon keidealannya
sekedar sebagai patokan, titik pembanding tetapi tidak begitu saja
menganggapnya telah tercapai. Pada seseorang yang bertanggungjawab
selalu ada jarak yang jelas antara hasil pengukuran terhadap saya dan
di luar diri saya terhadap jargon kebenaran (ilusi, imajinasi yang
saya buat dan yakini).

Dua jenis data ini selalu diperbandingkan satu dengan yang lain. Bila
hasil pengukuran terhadap saya dan di luar diri saya belum memenuhi
persayaratan / titik reverensi penilaian yaitu jargon keidealannya
maka saya harus memperbaiki diri. Tetapi bila jargon keidealannya-lah
yang sangat jauh tidak sesuai dengan kondisi realita hasil pengukuran
terhadap saya dan di luar diri saya maka jargon keidealan tsb harus
berubah.

Seperti saya katakana sebelumnya di email:
Subject: Re: si raja telanjang vs si raja tega
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/30852
"""""
Para kompatiolog memilih sendiri embel-embel Agama, pendidikan, adat
istiadat dll tsb sendiri dan digunakan sendiri. Peran ilmu saya di
bagian menjadi tubuh yang telanjang, lalu pakaiannya beli di toko lain.

Saya memang ahli ilmu telanjang, tetapi saya tidak menyuruh orang
telanjang. Urusan pakaian saya menyarankan mereka pergi ke toko
pakaian (ilmu birokrasi).

Mengapa mereka mencari saya untuk belajar ilmu telanjang?
Sebab kalau tidak dimulai dari diri yang telanjang baru kemudian
dilapisi di luar dengan pakaian, maka mereka tidak menyadari masih
memiliki tubuh yang telanjang. Selama ini anggapan mereka pakaian
itulah yang mereka rasakan sebagai kulit luar tubuh mereka. Bukan
kulit yang telanjang.

Mereka boleh memilih untuk menyayangi saya atau berusaha membasmi
saya, tetapi ada konsekwensi logis yang mereka harus bayar juga. Saya
membuka kesempatan mereka untuk menjadi baik atau tidak baik, it's
their own call to choose.
"""""

Maka dari itu resiko tertinggi menjadi pemimpi yang tidak
bertanggungjawab, lupa realita selalu ada di kalangan pendidikan,
agama dan metafisika karena mereka sudah melupakan mana kulit tubuh
mereka dan mana pakaian mereka yang bukan kulit tubuh mereka.

Sama halnya seperti kasus:
* Audifax dengan semboyan "melampaui"-nya.
* Leonardo Rimba dengan intuisi keTuhanannya.
* Kalau soal Hudoyo Hupudio saya tidak tahu.

Audifax tidak perlu membuat sesuatu yang nyata untuk dirinya sendiri
dan orang lain sehingga bisa dikatakan melampaui, mentransformasi ini
itu. Tetapi sudah menobatkan dirinya mencapai kondisi melampaui
dibanding orang lain termasuk saya (yang tentunya tidak tertarik
dengan pemujaan diri sendiri menggunakan kata `melampaui' tsb).

Leonardo Rimba tidak perlu membuat sesuatu yang nyata untuk dirinya
sendiri dan orang lain at least dalam tindakannya sehari-hari;
hidupnya masih terbiasa soliter belum membiasakan diri menciptakan
sahabat dekat dalam jumlah yang banyak, masih membutuhkan pemeunuhan
ego seperti misalnya hal lebih intuisi dari Vincent yang binatang,
dlsb. Dengan hal ini saja Leonardo Rimba sudah bisa memproklamirkan
mencapai kondisi sangat intuitif dan kedekatannya dengan Tuhan lebih
dari orang kebanyakan.

Ada istilah bahwa nilai seseorang ditentukan oleh orang di sekitarnya.
Vincent Liong ada karena masih ada (dalam jumlah yang cukup
signifikan) yang men-sayang-i dan membenci Vincent Liong bukan karena
dianggap pintar, hebat, sempurna, melampaui, dekat dengan Tuhan, dlsb.

Bila belum punya sejumlah orang yang menentukan nilainya, maka
seseorang butuh sekolah untuk dapat ijasah sehingga ada standart
penilaian yang membuat dirinya berarti. Apakah ini nyata atau tidak
tergantung pada setelah dia mendapatkan ijasah; Apakah ijasah (pakaian
itu) itu menggantikan kulit luar tubuhnya sendiri, atau dia memulai
petualangan untuk membangun dirinya sendiri (kulit luarnya sendiri)
berdasarkan pembanding yaitu ijasahnya.

-----

Semoga penjelasan singkat ini sudah menjelaskan apa makna
bertanggungjawab menurut pengalaman user kompatiologi terhadap posisi
believe sistem.

Kompatiologi sendiri bukan konsep karena hanya mekanisme untuki
menanamkan suatu alat pengukuran saja. Pengguna kompatiologilah yang
bisa membangun konsep. Ilmu telanjang hanya membantu orang untuk
membedakan mana kulit luar alamiah diri sendiri, dan mana pakaian yang
bukan kulit terluar alamiah dari diri sendiri.

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Sabtu, 15 September 2007

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Fashion Groups

on Yahoo! Groups

A great place to

connect and share.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: