Minggu, 21 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Fwd: Re: [t-net] Labeling : Keputusasaan Ilmupengetahuan Sosial Resmi==> Vincent

http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/message/53621
--- In tionghoa-net@yahoogroups.com, "martin3053950"
<martin3053950@...> wrote:

Bung John,
Senang lihat anda sudah bisa aktif lagi, semoga
diantara kesibukan, anda tetap masih bisa menyisakan
waktu untuk ikutan meramaikan milis ini.

Soalan Labelling yang kebetulan sedang anda pelajari
adalah topik yang sangat menarik dan penting untuk
didiskusikan. Jangan segan2 untuk angkat topik ini,
kita semua juga sedang belajar dan anda lebih
beruntung karena punya kesempatan belajar di
Universitas.

Anda benar bila pencitraan pihak luar kita anggap
salah, maka kita harus buktikan. Selama ini pihak
Tionghoa diberikan berbagai citra yang negatif, namun
apa yang telah dilakukan oleh etnis ini? Meski mereka
tidak senang dibilang eklusif, namun banyak sikap
mereka sampai sekarang justru memperkuat bukti
keeklusifannya.

Ambil contoh soal 'KTP tegal Alur' yang sering kita
dengar. Secara persentasi jumlah warga kelurahan tegal
alur yang tidak memiliki KTP mungkin kurang dari satu
persen, sementara diwilayah lain ada yang 50% atau
lebih warganya tidak memiliki KTP (di Purwakarta dan
Pati). Etnis manakah yang selalu mengangkat isu Tegal
Alur? Etnis mana di Tegal Alur yang dimaksud tidak
memiliki KTP? Bukankah ini semua membuktikan secara
tegas bahwa Tionghoa sangat eklusif?

Bung John, era reformasi telah kita ikuti dari proses
janin sampai sekarang berusia 9 tahun. Tentu kita tahu
bahwa perjuangan reformasi untuk memperbaiki nasib
kehidupan 240 juta rakyat Indonesia dari Sabang sampai
Marauke dan yang terdiri dari beratus etnis. Etnis
mana
yang paling menikmati buah dari reformasi ini? Tentu
ini semua berkat perjuangan dari para tokoh etnis tsb.
Bukankah ini membuktikan lagi betapa eklusifnya
Tionghoa?

Sementara hak-hak etnis Tionghoa semakin membaik,
disisi lain kita melihat jumlah kemiskinan semakin
meningkat. Mungkin etnis tionghoa bisa berkomentar
'EGP, rakyat miskin itukan urusannya pemerintah'.
Satu hal yang kita ketahui bersama bahwa kerusuhan
sosial dimanapun akan mudah meledak bila kesenjangan
sosial masyarakatnya sangat tinggi. Bung John bolehkan
kita simpulkan sikap perjuangan eklusif Tionghoa ini
secara sadar telah meletakkan etnis Tionghoa pada
posisi yang membahayakan diri sendiri? Khususnya
tionghoa miskin.

Pencitraan, pemberian merek terhadap etnis harus
diperjuangkan oleh semua komponen masyarakat dan
membutuhkan waktu yang panjang. Putusan hukum saja
tidak menjamin, kalau prilaku masyarakatnya tidak mau
berubah.

Bung John, apa yang saya lemparkan diatas tentu saja
belum tentu benar, saya hanya mengharapkan bung John
mau mengangkat isu 'labelling' sebagai topik diskusi
di milis ini, biar kita semua bisa mengerti betapa
'jahat' nya permerekkan masyarakat yang secara tidak
sadar sering kita lakukan, sering kita lestarikan.

salam,
martin.

Email sebelumnya...
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/message/53599
--- In tionghoa-net@yahoogroups.com, John Siswanto
<johnsiswanto@...> wrote:

Bung Vincent Liong,

saya komentar sedikit tentang teori Labelling yang
anda kemukakan, saya coba memberikan komentar dengan
segala keterbatasan saya, kebetulan saya saya sedang
belajar theory Labelling di kelas sosiologi, dimana
pencitraan oleh kelompok masayarakat akan tingkah laku
individu (kelompok individu) tertentu = Theory
Labelling

Saya tidak membahas teorinya, tapi saya mengomentari
pencitraan yang dibuat oleh kelompok masyarakat atas
individu(atau kelompok individu) yang mungkin seperti
yang bung maksudkan.

Bila memang pencitraan dari kelompok masyarakat
tersebut bisa saja salah(sesuai dengan pendapat bung).
Saya pikir bung juga harus membuktikankan memang
pencitraan yang dibuat (oleh kelompok masyarakat
tersebut) itu salah.

Saran saya, tidak usah diperdulikan pencitraan yang
dibuat bilamana memang tidak benar. Theory Labelling
yang saya pelajari, justeru menunjukkan bahwa individu
(maupun kelompok individu yang dicap (dicitrakan=
diberi label) tertentu. Individu maupun kelompok
individu yang bersangkutan menunjukkan pembenaran atas
pencitraan (label) yang diberikan oleh kelompok
masyarakat tersebut.

Saya mendukung sikap bung bilamana pencitraan
(labelling) kelompok masyarakat tertentu atas bung
memang salah, bung lakukan tindakan korektif, jangan
biarkan kelompok masyarakat yang mencitrakan anda itu
menang. Maju terus bung.

Salam,

John Siswanto

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Special K Challenge

on Yahoo! Groups

Find shape-up

tips and tools.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: