Selasa, 08 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Fwd: Balasan: Re: Balasan: Re: Balasan: [gerakan_antikultus] Berhenti Kuliah (s

--- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, "tinta_negatif"
<tinta_negatif@...> wrote:

Saya akan membalas permasalahan yang kita bahas ini dalam postingan :

"Nilai-nilai Kekeluargaan hanya Pemilik Modal bukan Kaum Buruh."

dan hubungannya dengan berhenti kuliah adalah.. saya tidak ingin
terlalu terkontaminasi dengan pola Hirarkri yang saya alamisimulasi di
dunia perkuliahan.

saya ingin merasakannya di dunia nyata.

pada dasarnya kuliah dan tidak kuliah dalam persoalan berhitung, dapat
sesederhana ini dalam hitungan atau pola pikir Kapitalisme

selama kuliah kita menghabiskan uang berapa?
dam butuh berapa lama untuk membalikkan uang biaya kuliah..

belum yang lain-lain termasuk pergaulan bebas dan narkoba..

saya tidak mengatakan bahwa orang tidak harus kuliah.. saya
pikir D1 dan D3 masih.. relevan.. namun S1 dengan ijazah
yang seakan-akan bisa dan membidangi.. dan juga menguasai
Jurusan yang kita ambil.

lalu buat apa lagi negara membuat Diklat : Pendidikan dan Latihan..
kalau selama yang kuliah tidak akan digunakan dalam pekerjaan.

dengan saya, tidak hanya mengeluh.. tapi mengajak anda-anda sekalian
untuk bergabung dalam Serikat Buruh Intelektual.. yang dibangun
dari pembicaraan diskusi-diskusi yang kita lakukan di milis ini.

tak usah ribet memikirkan keanggotaan.. atau rapat dan segala macam..
biar saja mengalir.. biar saja apa yang terumuskan kemudian terumuskan

Serikat Buruh Intelektual yang juga bagian dari gerakan_antikultus
menolak segala macam Hirarkri..

apa pun itu.. dan apa pun bentuknya itu!!!!

--- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, Katana <matsuri_2006@>
wrote:
>
> "oke, mari kita mulai dengan berhitung; saya yang tidak
> kuliah bisa menjadi pemimpin dalam suatu perusahan,
> dan mempunyai karyawan yang mempunyai latar belakang
> pendidikan yang tinggi dan ada teman saya yang
> berpendidikan tinggi yang juga memimpin perusahaan
> relasi saya? mana yang paling baik di antaranya?"
>
> Jawabanku: yang paling baik adalah teman Anda: karena dia telah
mencapai dua hal yaitu selesai kuliah dan jadi pemimpin sebuah
perusahaan, sedangkan anda cuma satu hal, yaitu jadi pemimpin
perusahaan yang memang sudah menjadi milik anda (gak heran deeh..:))
>
> Ring Silver <ring_blueeye@> wrote:
> Jangan memandang dekat apa yang terlihat didepan mata,
> karena apa yang terjadi dan apa yang tampak tidak
> selalu sama dengan yang ada di dalamnya. di sini kita
> membatasi dengan konteks kuliah, mengapa ada orang mau
> menjalani kuliah? tanyakan diri kita sendiri (yang
> pernah kuliah). jangan juga kita melihat hidup ini
> hanya sejengkal saja, karena kuliah bukan suatu titik
> atau tumpuan untuk menjadikan orang tersebut akan
> begini atau begitu.... juga jikalau seandainya kita
> juga tidak kuliah, apa yang akan terjadi dengan hidup
> kita di kemudian.....
>
> Saya sendiri tidak pernah kuliah, kebetulan ayah saya
> dengan kegigihannya membangun usahanya yang kini sudah
> banyak membuka cabang di lima kota besar, dan saya
> yang masih belia ini dipercayakan oleh dia untuk
> menangani salah satu perusahaannya, dan kini berjalan
> dengan sangat bagus, saya menjalankan ini atas
> dukungan teman-teman yang kebetulan bekerja pada saya
> yang kebanyakan juga mempunyai pendidikan tinggi.
>
> oke, mari kita mulai dengan berhitung; saya yang tidak
> kuliah bisa menjadi pemimpin dalam suatu perusahan,
> dan mempunyai karyawan yang mempunyai latar belakang
> pendidikan yang tinggi dan ada teman saya yang
> berpendidikan tinggi yang juga memimpin perusahaan
> relasi saya? mana yang paling baik di antaranya?
>
> kuliah menurut saya adalah sebuah kesempatan atau
> tempat singgah di mana seseorang yang akan mendapatkan
> sesuatu dari tempat singgahnya itu, entah baik atau
> buruk, begitu pun sebaliknya.
>
> Tidak ada yang mengetahui Aku kuliah akan begini dan
> aku tidak kuliah akan begitu, di mana dalam kehidupan
> akan ada selalu faktor keberuntungan, selain juga
> keingin yang tinggi untuk menjadi sukses. tetapi akan
> ada pertanyaan kemudian apa yang dicarinya dalam hidup
> ini.......
>
> (thx tinta_negative, dengan milis barumu ini, dapat
> membuka wacana saya, juga teman-teman yang terlibat di
> dalamnya)
>
> salam,
> Maria
>
> --- Katana <matsuri_2006@> wrote:
>
> > Apakah kuliah selalu simulasi terhadap dunia kerja?
> > Apakah dosen selalu hanya menerima hasil tugas
> > mahasiswa yang tidak bertentangan dengan
> > ideologinya?
> > Apakah kerja selalu hanya mendapatkan uang?
> > The system is only as good as the poeple who run
> > it...
> >
> > tinta_negatif <tinta_negatif@> wrote:
> > Kuliah memang simulasi terhadap dunia
> > kerja. Namun kuliah dalam
> > pengertian saya adalah kuliah sebagai bentuk menolak
> > bekerja. Bekerja
> > dalam konteks budak berdasi dan tidak memberikan
> > kontribusi terhadap
> > hasil karya kerja kita.
> >
> > Ini memang dapat dibuktikan dari kecenderungan para
> > mahasiswa membuat
> > tugas.. dengan melihat apa yang kiranya disuka
> > dosen. dan jangan
> > membuat suatu makalah atau karya, atau tugas..
> > dimana ideologi dosen
> > bertentangan.
> >
> > ini baru saya pelajari ketika saya masuk dunia
> > kerja.. bahwa kuliah
> > hanya menghabiskan uang.. dan kerja hanya
> > mendapatkan uang.
> >
> > dan ketika kita membuat tugas yang kita suka dan
> > kemudian dosen
> > bertentangan.. maka terjadilah apa yang disebut
> > diskusi atau dialetika.
> >
> > pertarungan sudut pandang terjadi untuk kedewasaan..
> > bukan jawaban.
> > namun hal ini jarang terjadi karena kita memang
> > tidak ingin mendapat
> > nilai buruk karena bayar SKSnya mahal.. kepuasan
> > diri terhadap suatu
> > tugas atau karya.. cenderung di nomor duakan.. untuk
> > persiapan dunia
> > kerja.
> >
> > namun di dunia kerja.. ketika kita membuat sesuatu
> > yang tidak disukai
> > klien namun kita suka... resikonya adalah tidak
> > terjadinya diskusi..
> > atau istilah sederhananya : dipecat.
> >
> > saya sudah bosan di dunia simulasi.. seperti halnya
> > dunia maya..
> > itulha kenapa gerakan_antikultus merupakan gambaran
> > atas realitas saya
> > yang saya bagi.. dan mungkin agak terdengar
> > propagandis.
> >
> > Tapi saya bosan dunia Maya
> > saya bosan dunia simulasi
> > aku ingin merasakan
> > aku ingin terjun dan merasakan
> >
> > atau kecemplung!
> >
> > --- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, Katana
> > <matsuri_2006@>
> > wrote:
> > >
> > > Saya tetap kuliah karena ilmu yang saya dapatkan.
> > Sepanjang masih
> > ada ilmu/knowledge baru yang bisa saya pelajari saya
> > tetap kuliah.
> > Kalo gak ada, saya akan cari dalam bentuk yang lain.
> > >
> > > tinta_negatif <tinta_negatif@> wrote: Berhenti
> > Kuliah
> > (sebagai) Bagian Dari Gerakan Anti Kultus!
> > >
> > > Memang pada akhirnya setiap orang akan terdengar
> > politis walau pun
> > > tidak pernah menyukai politik dan
> > partai-partainya. Saya telah
> > > memutuskan untuk berhenti kuliah. Kekosongan dan
> > kehampaan yang saya
> > > rasakan.. Yang entah kenapa.. Kebebasan yang saya
> > rasakan selama
> > > ini.. Sudah saatnya dihentikan!
> > >
> > > Setiap ada orang bertanya pada saya.. Kenapa saya
> > tidak lulus-lulus
> > > walau sudah empat tahun di Institut Kultusnian
> > Jakarta..
> > >
> > > Jawaban saya sederhana :
> > >
> > > "Saya tidak mau lulus lulus kuliah karena saya
> > tidak mau kerja.
> > > Kalau lulus.. Kalau sudah punya ijazah tapi
> > kerjaannya masih seperti
> > > benalu di rumah keluarga.. Yaa mendingan jadi
> > mahasiswa abadi."
> > >
> > > Ini mungkin terdengar lebih konyol lagi, karena
> > aku melepas jabatan
> > > saya sebagai mahasiswa seni untuk pekerja sebagai
> > Akuntan dan Kurir?
> > > HA HA HA! Mungkin ini, hal paling gila selama
> > hidup saya dari umur 5
> > > tahun sampai 23 tahun ini. (Umur 0 sampai 5, saya
> > tidak yakin kalau
> > > saya sudah bisa memilih berdasarkan keinginan
> > sendiri.)
> > >
> > > "Pekerjaan sebagai Akuntan bukanlah hal yang
> > sulit. Sama seperti
> > > halnya menjadi kurir.. Yang diperlukan hanya SIM
> > dan keahlian
> > > mengemudi motor."
> > >
> > > Lalu apa hubungannya dengan Gerakan Anti Kultus?
> > Menjadi seorang
> > > seniman atau hanya sekedar mahasiswa seni.. Adalah
> > sesuatu yang
> > > eksklusif.. Seseorang bisa mengkultuskan dirinya
> > sebagai orang yang
> > > menciptakan karya (yang bukan barang pabrik dan
> > diproduksi
> > > berdasarkan Rencana dan Anggaran Per-tahun).
> > Menjadi Mahasiwa Seni
> > > atau seniman adalah usaha pengkultusan.. Karena
> > pada dasarnya (kita
> > > menciptakan sesuatu yang tidak semua orang bisa
> > ciptakan.. Karena
> > > sebuah karya seni butuh : cipta, rasa, dan karsa)
> > He He He!
> > >
> > > Selama saya kuliah di Institut Kultusnian
> > Jakarta.. Saya mengenal
> > > beberapa orang yang dikultuskan sebagai INi..
> > Sebagai Itu.. Sebagai
> > > sesuatu yang justru membentengi dirinya dari
> > realita. Seperti halnya
> > > saya.. Selama ini saya hanya hidup di dunia Maya.
> > Di dunia yang
> > > tidak nyata. Membuat Gerakan Anti Kultus pun
> > adalah bagian dari Gaya
> > > Hidup di dunia Maya. Karena pada dasarnya, manusia
> > ingin
> > > dikultuskan, atau mengkultuskan seseorang. Dan
> > saya menyadari bahwa
> > > fenomena ini membahayakan bagi diri sendiri mau
> > pun keluarga.
> > >
> > > Dari dulu saya hanya mengomentari kehidupan para
> > budak-budak
> > > berdasi. Menjadi antek-antek kapitalis yang
> > berharap pada gaji akhir
> > > bulan. Merendahkan manusia-manusia yang
> > berbinar-binar di depan
> > > etalase mall atau ruko. Mahluk-mahluk yang terbius
> > oleh media dan
> > > iklan televisi. Kalian mungkin sering mendengar
> > keluhan saya
> > > terhadap pekerja iklan yang hanya membodohi
> > masyarakat. Bahwa tentu
> > > saja imaji yang ditampilkan, imej tentang sebuah
> > produk, tidaklah
> > > sesuai dengan kenyataan dan 'segala kelebihan'
> > yang ditonjolkan atas
> > > nama kompetisi. Produk A lebih baik dari Produk B
> > karena Produk A..
> > > Bla-bla-bla.. Begitu juga dengan lingkungan kerja
> > yang akan aku
> > > masuki. Kompetisi yang tidak didasarkan pada
> > kekeluargaan. Kompetisi
> > > licik, dimana aku harus mengetahui kelemahan
> > orang.. Agar ketika aku
> > > sedang lemah.. mereka tidak bisa menyerangku..
> > Karena aku tahu
> > > kelemahan mereka!
> > >
> > > Alasan kedua kenapa saya berhenti kuliah. Saya
> > sudah mulai bosan
> > > memberikan hasil IP 0 koma sekian pada mereka yang
> > membiayai kuliah
> > > saya. Dan entah kenapa, setiap kali ingin
> > menyentuh tugas kuliah..
> > > Aku kehabisan tenaga, mood, dan keinginan.
> > Mungkin, ini juga bagian
> > > dari tanggung jawab, kalau tidak mau, tidak ingin,
> > atau tidak mampu
> > > mengerjakan tugas-tugas kuliah yaa kerja..
> > >
> > > Orang yang membiayaiku kuliah dan memberiku
> > pekerjaan Akuntan dan
> > > Kurir ini membuatku hatiku sedikit tenang, karena
> > orang dengan
> > > ijazah SMA sekarang.. di perusahaan lain.. Hanya
> > akan menjadi OB
> > > atau Office Boy. Tapi dengan ijazah SMAku
> > sekarang..
> === message truncated ===
>
> __________________________________________________________
> Looking for last minute shopping deals?
> Find them fast with Yahoo! Search.
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: