Selasa, 08 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Tips dan Triks Menghindari PengKultusan dan Dikultuskan

--- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, "tinta_negatif"
<tinta_negatif@...> wrote:

Tips dan Triks Menghindari PengKultusan dan Dikultuskan

1. Buang jauh impian menjadi unik. Karena menjadi unik sama dengan
menjadikan diri kita ekslusif dan seakan-akan 'hanya satu-satunya'.
Carilah pekerjaan yang semua orang kerjakan. Ini memiliki dua dampak
positif adalah : pertama anda tidak akan kecewa apabila anda tidak
mencapai impian yang setinggi langit apabila kenyataannya hanya
setinggi pohon toge. Dampak positif kedua apabila anda memang menjadi
orang yang unik, memiliki sistem penginderaan yang peka, dan kemudian
dihargai memiliki naluri dan intuisi yang tajam : maka anda paling
mungkin dikultuskan sebagai peramal. Atau anda mulai membidangi
'bidang' anda dengan sangat ahli.

2. Apabila seseorang membicarakan tokoh Sastra seperti Shakespeare
atau Chairil Anwar, bilang anda tidak mengenalnya. Karena tokoh yang
sudah dikultuskan jangan lagi dikultuskan.. Karena itu hanya
memperpanjang budaya kultus terhadap seseorang.

3. Sebisa mungkin hindari foto diri sendiri kecuali untuk keperluan
KTP atau SIM. Karena menanggumi diri sendiri adalah virus-virus kultus
yang akan menyebar ke seluruh tubuh sampai pada akhirnya kita 'sakit'
dan mulai memberikan tanda tangan di atas sebuah foto milik kita sendiri.

4. Apabila anda memiliki teman yang dikultuskan.. Sebisa mungkin
jangan melebih-lebihkan dirinya. Karena teman (yang dikultuskan), ada
kemungkinan telah terbiasa dengan segala penghargaan dan
penghormatan.. Yang membuat kita justru menyebarkan budaya (meng) kultus.

5. Hindari kata 'seni' terhadap apa yang kau kerjakan atau lakukan.
Karena seni itu sendiri sampai sekarang masih rancu dan memiliki
pemahaman yang kompleks. Anggap saja dirimu tukang atau pekerja.
Apabila orang kemudian berusaha mati-matian menamakanmu Seniman.
Buatlah seakan-akan anda tersinggung. Karena penamaan Seniman justru
membuat jarak antara kamu dan penikmat karyamu. Sebab ketika sebuah
karya itu selesai maka seniman 'sebaiknya' memposisikan diri sebagai
penikmat, yang tertawa, sedih atau haru.. Namun tidak mengungkapkan
kekecewaan dan kekurangan yang berlebihan. Hal ini penting untuk
disadari, karena "Sebuah karya adalah sebuah karya dengan segala
kekurangan dan kelebihannya."

6. Apabila punya anak jangan namai Kultus, sebab dengan nama kultus..
Anak tersebut memiliki peluang lebih besar untuk dikultuskan. Tapi
saya memiliki saran.. Bagaimana kalau kau : "Namailah Anakmu Jihad!"

7. Jangan ikut satu partai politik pun, karena setiap pemimpin
partai.. Ingin dirinya untuk dikultuskan. Atau satu-satunya cara
adalah dengan membuat partai politik sendiri dengan kebijakan anti Kultus.
8. Buatlah nama samaran apabila anda seorang penulis, pelukis, atau
pun penghibur unik (kata ganti dari seniman). Sebab anda akan
kesulitan berjalan-jalan atau mengenal daerah-daerah kumuh dan
golongan menengah dan menengah ke bawah apabila 'anda terkenal' atau
dikultuskan. Dimana perbedaan kebersihan dapat digambarkan sebagai
perbedaan derajat, martabat, dan harga diri. Karena pada dasarnya
orang borjuis memiliki salon untuk kuku dan perawatan bulu ketiak.

9, 10 silahkan isi sendiri berdasarkan pengalaman anda sendiri. Pada
dasarnya, pengkultusan diri membuat seseorang kehilangan ruang dan
waktu secara bebas. Sebab kemana pun dia pergi ia akan didatangi orang
asing dengan memori masa lalu. Padahal manusia selalu bergerak maju
dan memikirkan apa yang ada di depan. Dimana masa lalu hanya bagian
dari proses, dan orang terus bergerak maju menuju masa depan. Menuju
kehidupan.. setelah kehidupan.. yaa kematian.

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Wellness Spot

Embrace Change

Break the Yo-Yo

weight loss cycle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: