Sabtu, 19 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re: (ralat) Vincent introspeksilah!

Sedikit ralat. Ralat akan dibubuhi dengan tanda *ralat*. Yaitu :

Cent, awalnya aku berkonsultasi pada
> dirimu untuk permasalahanmu -->*ralat*--> permasalahanKU

Terimakasih

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Merkurius Adhi
Purwono" <adhi_p@...> wrote:
>
> Vincent....,
>
> Sebenarnya aku capek melakukan hal ini. Tapi pada akhirnya aku
harus
> menanggapi posting-postingmu yang penuh prasangka, salah paham dan
> tidak mau mendengarkan sama-sekali. Tanggapan saya ada di bawah.
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong"
> <vincentliong@> wrote:
> >
> > Dasar Penelitian adalah Kejujuran
> >
> > Yang paling harus dihindari dari sebuah persahabatan dan juga
> konfik
> > adalah PENGHIANATAN atas kepercayaan antar individu yang
terlibat.
> >
> > Dua pihak bisa saja bermusuhan tetapi selama terjadi konflik yang
> > tetap menjaga harga diri dan kredibilitas masing-masing tanpa
> bermain
> > curang maka dua orang musuh berkonflik tanpa saling membenci
karena
> > tidak merasa dikhianati.
> >
> > Bilamana saya berkonflik pendapat/pemikiran misalnya dengan ilmu
> > psikologi saya tidak menggunakan cara yang curang; misalnya
dengan
> > menyusupkan orang internal di psikologi untuk mengubah contain
> suatu
> > ilmu psikologi dan mengatakan bahwa pengembangan berbeda itu
adalah
> > bagian dari suatu aliran ilmu psikologi tertentu tetapi contain
> yang
> > telah ada diubah menjadi contain ala pihak lawan teori/keilmuan
> ilmu
> > tsb. Ini adalah bagian ketidakjujuran pertama yang dilakukan Adhi
> > Purwono dengan memasukkan contain ilmu yang berlawanan dasarnya
> dengan
> > kompatiologi ke kompatiologi dengan alasan/menggunakan posisinya
> > sebagai bekas kompatiolog yang pernah saya orbitkan cumup tinggi
di
> > masyarakat umum. Jadi ketika diskusi yang seolah-olah teori
> internal
> > kompatiologi sendiri dilakukan akan membuat kompatiologi tampak
> kropos
> > dan antar satu pendapat dengan yang lain saling menjatuhkan.
Alasan
> > mengerti benar kompatiologi digunakan untuk meyakinkan
masyarakat
> umum
> > bahwa; Adhi purwono mengerti benar kompatiologi dan menjelaskan
> > kompatiologi versinya, yang tidak lain teori yang sama persis
> dengan
> > teori-teori gerakan pabrik tontonan (yang merencanakan berbagai
> teror
> > untuk menjatuhkan kompatiologi) hanya menggunakan tatabahasa yang
> > sedikit dibuat mirip dengan kompatiologi.
>
> Adhi : Maaf! Kamu benar-benar tahu cara mengarang indah dari
> paranoidmu. Setiap kata-kata yang kamu keluarkan kamu harus
> pertanggung-jawabkan. Selain saya menanggapinya saya juga akan
> melemparkannya ke publik supaya kamu TIDAK LARI LAGI DENGAN
MENEMBAK
> HAL LAIN LAGI. JIKA KAMU BELUM MENJAWAB MAKA TANGGAPAN SAYA
> BERIKUTNYA AKAN HANYA MENGCOPY-PASTE HAL-HAL YANG BELUM KAMU JAWAB.
>
> 1. "Ini adalah bagian ketidakjujuran pertama yang dilakukan Adhi
> Purwono dengan memasukkan contain ilmu yang berlawanan dasarnya
> dengan
> kompatiologi ke kompatiologi dengan alasan/menggunakan posisinya
> sebagai bekas kompatiolog yang pernah saya orbitkan cumup tinggi
di
> masyarakat umum."
>
> 2. "Jadi ketika diskusi yang seolah-olah teori internal
> kompatiologi sendiri dilakukan akan membuat kompatiologi tampak
> kropos
> dan antar satu pendapat dengan yang lain saling menjatuhkan."
>
> 3. "Alasan
> mengerti benar kompatiologi digunakan untuk meyakinkan masyarakat
> umum
> bahwa; Adhi purwono mengerti benar kompatiologi dan menjelaskan
> kompatiologi versinya, yang tidak lain teori yang sama persis
dengan
> teori-teori gerakan pabrik tontonan (yang merencanakan berbagai
> teror
> untuk menjatuhkan kompatiologi) hanya menggunakan tatabahasa yang
> sedikit dibuat mirip dengan kompatiologi.
>
> ---> Tanggungjawabkan pernyataan-pernyataanmu ini.
>
>
>
> Tanggapan Adhi : Jelas pendapat aku dan pendapat kamu ada
perbedaan
> Cent karena kita memang dua individu yang terpisah! Kamu saja yang
> merasa GAK SENANG ADA PERBEDAAN PENDAPAT. Mengorbitkan? Jadi kamu
> membangga-banggakan hal itu? Cent, awalnya aku berkonsultasi pada
> dirimu untuk permasalahanmu -->*ralat*--> permasalahanKU. DAN
KEMUDIAN AKU MEMBANTU
> KOMPATIOLOGIMU KARENA AKU MENERIMA MANFAATNYA DAN KEDUA KARENA
> SUKARELA. JADI SIFATNYA ADALAH PARTNER.
>
> Mengenai sampai aku bersamamu di Kick Andy dan Fenomena yang kamu
> sebut-sebut itu... Pertama, memang aku ada sedikit motif numpang
> populer. Siapa sih yang tidak ingin muncul di tv apalagi pada
acara
> Kick Andy. Kedua, TAPI BUTUH KEBERANIAN TERSENDIRI UNTUK TAMPIL DI
> TELEVISI DI DEPAN UMUM APALAGI MENEMANIMU MEMBAWAKAN KOMPATIOLOGI
> YANG MASIH BERSIFAT RINTISAN. Masih ingatkah kamu bahwa sebelum
aku
> bersedia, kita sudah menawarkannya ke para kompatiolog lain
seperti
> Mang Iyus dan mbak Isti? Mereka dengan alasan-alasannya sendiri
> belum mau. Nah aku mengambil kesempatan dan MEMBERANIKAN DIRI
> MENEMANIMU TAMPIL DI TV DENGAN RESIKO NANTI DITANYA ORANG MENGENAI
> KOMPATIOLOGI (SAMPAI SAAT INIPUN MASIH). Walaupun aku tahu resiko
> seperti itu, tapi kalau memang aku sudah tidak cocok lagi dengan
> kompatiologimu, aku tetap memilih keluar. Tidak masalah tetap
> mendapatkan pertanyaan orang tentang kompatiologi dan tentang
kamu.
> Untuk hal ini aku berusaha memberikan jawaban-jawaban klise dan
> netral.
>
> Kamu seperti penagih hutang Cent. Pertimbangkanlah Cent, jika aku
> ingin tetap populer, bisa saja aku tetap membeo seperti yang tidak
> disadari kamu inginkan (walaupun ngomongnya tetap mengharapkan ada
> cabang-cabang kompatiologi mandiri. Tapi apa yang aku rasakan
adalah
> berbeda tentang term mandiri yang kamu maksudkan). Lagipula
> apakah 'keterkenalan atau kemampuanku ikut dapat menjelaskan
> kompatiologi' diriku SEMATA-MATA berasal darimu belaka? Sombong
> sekali dirimu Cent, seolah-olah hidupku sangat berutang-budi
> denganmu. Aku menanggapi kebaikan seseorang sesuai dengan
> proporsinya, bukan sesuai dengan egonya. Lalu terus menghakimi
gaya
> tulisanku mirip dengan gaya tulisan pabrik_t adalah bentuk dari
> KHAYALAN paranoid Vincent yang sudah sangat keterlaluan.
>
>
> 4. "Bilamana Vincent Liong menjaga agar kompatiologinya tidak
keropos
> karena disusupi teori yang berlawanan maka Adhi Purwono sebagai
> kakitangan pihak gerakan pabrik tontonan yang menyalahgunakan
> kepercayaan yang telah diberikan Vincent Liong sebagai sahabat
maka
> Adhi Purwono mengumumkan bahwa Vincent Liong otoriter dan tidak
> mengijinkan kompatiologi berkembang atau dikembangkan oleh
pengguna
> kompatiologi selain dirinya."
>
> Seperti biasa, tanggung jawabkan pernyataanmu itu!
>
> Tanggapan Adhi : Menggelikan sekali kamu menghakimi aku sebagai
KAKI-
> TANGAN PABRIK_T........Sampai detik ini pun saya masih ngomel
> tentang kampanye caci-makinya yang dulu. Tapi aku anggap selesai
> karena tidak ada lagi kampanye caci-maki di milis psitrans ini
> (sampai-sampai sepertinya pabrik_t menahan diri untuk
(sementarakah)
> tidak bermain 'olah-raga otaknya). Kamu mungkin tidak
memperhatikan
> sama-sekali bahwa KEBERATANKU ADALAH TENTANG KAMPANYE CACI-MAKINYA
> BUKAN TENTANG KRITIK-KRITIKNYA. Pakailah logika. Pabrik_t saat ini
> tidak lagi terlihat postingannya cukup lama. Jadi segala caci-maki
> sporadis yang mungkin masih dikenakan pada dirimu BUKANLAH BAGIAN
> DARI KAMPANYE CACI-MAKI PABRIK_T MELAINKAN TANGGUNG-JAWAB
PERORANGAN
> MASING-MASING YANG MENGELUARKAN CACI-MAKI TERSEBUT. Mengapa?
Karena
> dirigennya udah gak main lagi, dan aku lihat mungkin akibatnya
tidak
> banyak lagi caci-maki di milis ini. KALAU SEBAGAI KAMPANYE KRITIK
KE
> KAMU AKIBAT PERBUATAN-PERBUATANMU SENDIRI, AKU SANGAT SETUJU!!!
>
> Saya masih yakin tidak ada satu iotapun menyatakan kamu otoriter.
> Mungkin kamu sendiri yang merasa (lucu!) jawaban-jawaban kamu
> sendiri yang merefleksikan kamu otoriter. Aku sekarang mengatakan
> kamu paranoid dan aku masih berpendapat kamu bersifat kolerik
biasa.
> Cukup menekan bagiku memang kalau kamu sedang keluar koleriknya,
> tapi ditambah dengan paranoid.....bukan otoriter yang tepat, tapi
> tersiksa oleh prasangka mengerikan dari dirimu sendiri. Hadapi
> monstermu itu Cent. Itu kuncinya.
>
> Dan dengan mengatakan aku telah menyatakan kamu otoriter TANPA MAU
> MENUNJUKKAN DIMANA DARI SEGALA TULISANKU YANG MEMBUAT KAMU MERASA
> OTORITER, DITAMBAH WAKTU ITU KAMU MENYURUH AKU MENJAWAB PERTANYAAN-
> PERTANYAANKU SENDIRI TERHADAPMU SUPAYA KAMU TIDAK TERASA
> OTORITER....KASIHAN KAMU CENT.
>
> Sampai sebelum clue-clue bahwa Adhi
> > Purwono sudah ber-dealing untuk menukar keselamatannya dari teror
> > dengan kepercayaan yang diberikan Vincent Liong terhadap dirinya
> > tampak, Vincent Liong masih membiarkan Adhi Purwono menulis yang
> > berkaitan dengan kompatiologi tanpa berkomentar yang sifatnya
> melarang
> > perkembangan kompatiologi ala Adhi Purwono dengan KMA(kitab masuk
> > angin)nya yang disebarluaskan oleh Vincent Liong. Keberadaan KMA
> turut
> > menyulitkan Adhi purwono untuk meyakinkan masyarakat umum bahwa
> > Vincent Liong itu sifatnya otoriter dan melarang Adhi Purwono
> > mengembangkan kompatiologi lebih jauh di luar Vincent Liong,
> makanya
> > Adhi Purwono tidak suka kalau orang tahu bahwa karya ini ada dan
> > diakui oleh Vincent Liong. Adhi Purwono bahkan membawa-bawa mang
> Iyus
> > seolah-olah Vincent Liong turut berkonflik dengan mang Iyus.
>
> Tanggapan Adhi : Untuk KMA, aku hanya tidak ingin kamu
memanfaatkan
> KMA-ku untuk mempropragandakan kampanye negatifmu dari paranoidmu
> sendiri. Jadi KMA-ku juga aku cabut dari file milis
> komunikasi_empati biar kamu gak kelupaan membomb-mailnya lagi
> sebagai bagian dari kampanye negatifmu dan juga sebagai tanda
> simbolis bahwa KMA itu bukan merupakan bagian dari kompatiologi
> sekarang melainkan bagian dari kompatiologi masa-lalu.
>
> 5. "Adhi Purwono bahkan membawa-bawa mang Iyus
> seolah-olah Vincent Liong turut berkonflik dengan mang Iyus."
>
> ---> Tanggung-jawabkan Cent. Apakah kamu ingin mengadu-domba aku
> dengan Mang Iyus? Kalau begitu silahkan mempertanggungjawabkannya
> juga dengan Mang Iyus.
>
>
> >
> > Sebagai pendiri kompatiologi Vincent Liong bertanggungjawab
seperti
> > kerja Anti Virus pada komputer untuk melindungi birokrasi teori
dan
> > mekanisme kompatiologi agar tidak corrupted dari dalam
menggunakan
> > penghianatan ilmuannya sendiri yang takut teror sehingga bisa
> menurut
> > dan berkhianat hanya dengan bayaran dirinya tidak dijadikan
target
> > teror oleh gerakan pabrik tontonan. Pilih berkhianat atau jadi
> sasaran
> > teror? Adhi lebih memilih berkhianat dengan mengubah
sudutpandang
> 180'
> > dari pendapatnya satu-dua bulan yang lalu tentang teror non-stop
> ini.
>
> Tanggapan Adhi : Pendapatku adalah pendapatku. Terkejut? Memang
aku
> sendiri terkejut dengan paranoidmu.
>
> >
> > Cara persaingan semacam ini adalah cara persaingan eksistensi
ilmu
> > yang bahkan lebih kotor dari teror keluarga yang hanya ada di
> gerakan
> > cacimaki pabrik tontonan yang kebanyakan anggotanya
berkepentingan
> > dalam menjaga eksistensi psikologi mainstream terhadap keberadaan
> > kompatiologi. Penelitian apapun didasari oleh kejujuran, kalau
> > kejujuran sudah tidak ada lalu mau apa lagi. Segala strategi
teror
> ini
> > awalnya diharapkan akan menyelamatkan psikologi mainstream dari
> > saingan baru, tetapi kejadian-kejadian yang terjadi yang
> berhubungan
> > dengan masalah kepercayaan tentunya membuat tanda Tanya baru
> tentang
> > kredibilitas, kejujuran dan harga diri oknum-oknum psikologi yang
> > turut menjadi pelaku.
> >
> > Note buat Adhi Purwono: Kredibilitas, harga diri dan kepercayaan
> antar
> > teman adalah hal mendasar yang membuat seseorang bisa tetap
hidup,
> > kalau ini sudah dilanggar pihak musuhpun tidak akan mempercayai;
> > karena seorang yang mengkhianati sahabat lamanya sendiri untuk
> > musuhnya sangat mungkin mengkhianati sahabat barunya suatu hari
> nanti.
>
> Tanggapan Adhi : Mau tahu Cent? Aku juga belum menyikapi
lagi 'jaga-
> jarak' aku dengan Audifax akibat konflik kemarin. Di tambah dengan
> sekarang, terpaksa aku mungkin bakal menerapkan 'jaga-jarak'
> denganmu. Aku juga 'jaga-jarak' sendiri dengan Pabrik_t. Jaga
jarak
> disini bukan berarti memusuhi, melainkan jaga-jarak dengan orang-
> orang yang tidak sejalan dengan agenda perjalanan kehidupanku
akibat
> dari efek konflik masa-lalu. Dan ini aku sadari sifatnya
sementara,
> karena pada akhirnya semua manusia menempuh jalan yang sama, yaitu
> jalan meraih kebahagiaan. Kamu sedang menderita paranoidmu Cent.
> Mungkin ini adalah jalan yang harus kamu tempuh untuk bisa ke
> agendamu selanjutnya. Sayang sekali kamu merasa aku khianati.
> Sayang...
>
> Terakhir, dalam membuat suatu tanggapan ataupun bahkan serangan,
aku
> sudah bilang berkali-kali agar tulisanmu itu ditutupi dulu lubang-
> lubang logika dan judgmentalnya. Tapi kamu selalu
mengatakan "biarin
> aja." Aku mau bicara sedikit tentang ini.
>
> Lahirnya kompatiologi tidak dapat dipisahkan dari nuansa kemampuan
> mistik dari dirimu. Malah kompatiologi berusaha mengajarkan bahwa
> kemampuan-kemampuan mistik bisa disalin atau dipelajari dengan
> logika yang mungkin berasal dari Kelenjar Pineal, insting maupun
> intuisi. Istilah kerennya demistifikasi. Aku sedari awal cukup
kagum
> dengan kemampuan dan pengalaman mistis kamu. Komentar dari Info
> Seimbang bahwa kamu dulu memiliki 'sedikit (relatif ya)' kemampuan
> psikis (mistis) yang sekarang malah semakin surut karena kamu
> terlalu terjerat dengan konflik negatif. Masih ingat sadulur papat
> (empat unsur). Nah kamu adalah bagian 'langit'nya...(kalau gak
salah
> ya...mas Leonardo). Di awal-awal pembagian tugasnya sepertinya
cukup
> jelas. Kita (kompatiolog) yang membikin kitab dan berusaha membuat
> penjelasan-penjelasan logisnya, sedangkan kamu bertugas untuk
> menjelaskan dari pengalaman-pengalaman dan kemampuan mistismu yang
> mulai diterjemahkan melalui metode mabuk teh.
>
> Uraian saya hentikan di sini karena selebihnya bisa dibaca kembali
> di KMA saya atau di kitab-kitab/penjelasan yang sudah ada. Namun
> yang ingin saya sampaikan, kemampuan mistis Vincent termasuk dalam
> hal memberikan penilaian yang dipecaya berasal dari intuitifnya
yang
> tajam. SAYANG SEKALI, SEPERTINYA VINCENT TERLALU MENGANDALKAN HAL
> INI. JUDGEMENT DARI INTUITIF YANG SEHARUSNYA HANYA DIGUNAKAN UNTUK
> PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN, MALAH SERING DIGUNAKAN UNTUK
MENJUDGEMENT
> ORANG LAIN. Vincent, boleh saja kita memiliki penilaian pribadi
yang
> dipercaya dari intuitif kita, TAPI TETAPLAH MENDENGARKAN ASPIRASI
> DARI ORANG LAIN, KARENA MANUSIA BUKANLAH DATA YANG TINGGAL DIBACA
> TAPI MANUSIA YANG MEMILIKI KEHENDAK BEBAS DALAM MEMILIH EKSPRESI
DAN
> SIKAPNYA. Data yang dibaca dari buku, dengan mengungkapkan data-
data
> tersebut, data di buku tidak akan berubah bentuk. NAMUN BILA KITA
> MENGUNGKAPKAN HASIL JUDGEMENT KITA KEPADA ORANG LAIN, MAKA ORANG
> LAIN BISA BEREAKSI SETUJU-TIDAK SETUJU ATAU TIDAK PEDULI DENGAN
> JUDGEMENT KITA. Cent kamu kurang mendengarkan orang lain terlalu
> BANGGA DENGAN INTUITIFMU, TERLALU BANGGA DENGAN PENGALAMAN DAN
> KEMAMPUAN MISTISMU DAHULU YANG PERNAH KAMU LEWATI....JUGA TERLALU
> BANGGA DENGAN RASA EGO KEBERHASILANMU DALAM MEMIMPIN KOMPATIOLOGI.
>
> Seharusnya dari awal aku sudah sadar kemana semua ini akan kamu
> larikan. Sedari awal ketika kamu menggebu-gebu bicara tentang
dirimu
> menjadi pemimpin yang di belakang layar, YANG PUNYA KEINGINAN
> MEMILIKI PION-PION POLITIK YANG SEMUA MUTLAK DI BAWAH KEKUASAANMU
DI
> BALIK LAYAR...DAN SEMUA ITU KAMU USAHAKAN MELALUI MENCIPTAKAN
UTANG
> BUDI SEHINGGA ORANG-LAIN HARUS MERASA BERUTANG-BUDI DENGANMU UNTUK
> MELAYANI KEPENTINGANMU YANG KATANYA SEDERHANA CUMA MENCARI
> FASILITAS, NYATA-NYATANYA APAKAH MANUSIA HANYA AKAN MENCARI BENDA-
> BENDA? TENTU TIDAK, MANUSIA SELALU MENCARI EKSPRESI KEJIWAANNYA.
DAN
> ITU TERCERMIN BAIK DARI KEGERAMANMU SENDIRI TERHADAPKU UNTUK TIDAK
> KETAHUAN DIANGGAP SEBAGAI OTORITER. ITULAH EKSPRESI KEJIWAANMU,
KAMU
> YANG MEMILIHNYA. AKU HANYA MENGIRA KAMU PARANOID.
>
> Pedulikah kamu dengan kepentingan orang lain kalau orang lain
hanya
> sebagai pion di benakmu? Aku ragukan! Buktikan kesalahan
> pernyataanku ini. Aku lebih senang jika kamu dapat membuktikan
salah
> aku telah meragukanmu seperti itu!
>
> NB : Lima poin untuk kamu pertanggungjawabkan akan aku kejar terus
> di tiap tanggapan-tanggapanmu bila kamu melarikan diri menembak
> dengan menambah judgementmu kemana-mana.
>
> Salam,
> Adhi Purwono.
>
> >
> > Ttd,
> > Vincent Liong
> > Sabtu, 19 Januari 2008
> >
> >
> >
> >
> >
> > Email sebelumnya…
> > Subject: Re: Vincent tolol!
> > From: "Merkurius Adhi Purwono" <adhi_p@>
> > DTT: Sat Jan 19, 2008 3:59 pm
> > E-link:
> >
>
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/38047
> >
> >
> > Aryoputro Nugroho wrote:
> >
> > Kamu memang ular penyebar racun, khususnya di antara kawan-
kawanmu
> > sendiri --------->>> Saya sebagai rekan Fifty - Fifty Vincent
ingin
> > menyatakan bahwa saya tidak pernah merasa terkontaminasi oleh
Bisa
> > Racun yang diistilahkan oleh Sdr Manneke itu. Apabila ada hal
yang
> > menjadi akar pada suatu masalah, akan lebih baik apabila suatu
> bentuk
> > permasalahan tersebut tidak diselesaikan dengan bentuk Perang.
> Karena
> > menurut saya Perang secara Formil ataupun Materiil selain hanya
> > membuang tenaga, tindakan tersebut tidak akan menyelesaikan
> masalah.
> > Apabila tahap Perang ditempuh, nantinya benih benih dendam cuma
> akan
> > tumbuh. Bukankah begitu ?
> >
> > Adhi Purwono wrote:
> >
> > Setuju banget. Tapi perlu dipertimbangkan setiap aksi/ulah akan
> > menimbulkan POTENSI reaksi. Adanya reaksi adalah sebuah kewajaran
> > karena manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang memiliki
> > ego-ego (contohnya dalam hal ingin mengekspresikan pendapat
> pribadi).
> > Jadi yang bisa disarankan adalah hendaknya dalam potensi debat
yang
> > menuju pada pertentangan yang hebatpun, usahakan tidak mengarah
> pada
> > pembunuhan karakter ataupun sekedar usaha mempermalukan. Tetaplah
> > mencari jalan penyelesaian masalah, atapun bila tidak bisa
> > sama-sekali, BIARLAH dinamika debat pertentangan itu tetap hidup
> dan
> > dipandang sebagai dinamika kehidupan. Toh tidak semua perbedaan
> > pendapat dapat diselesaikan, terkadang beberapa perbedaan
terkesan
> > abadi seperti yang telah banyak ditunjukkan oleh sejarah manusia.
> >
> > Aryoputro Nugroho wrote:
> >
> > Khayalan dunia Milis.. (Kata Mas Adhi)
> > Bisa dikatakan ada benarnya juga mungkin Mas Adhi..Di satu pihak
> > kadang saya melihat ada tekanan dari tindakan masa lalunya yang
> harus
> > terkonsekwensikan dalam bentuk reaksi balasan secara Formil di
> milis..
> > Mungkin itu berasal dari bentuk penyerangan dia pada beberapa
> > Komunitas Psikologi..Apa atau siapa yang mulai, detailnya
bagaimana
> > saya kurang begitu jelas. Namun menurut info yang saya
> ketahui..pada
> > waktu itu Vincent tidak menyerang Komunitas Psikologi seorang
diri.
> > (bukankah begitu Mas Adhi yah? Correct me if im Wrong)
> >
> > Adhi Purwono wrote:
> >
> > Entah juga. Saya tidak mengetahuinya secara objektif. Juga hanya
> > mendengarnya dari penjelasan Vincent dan silang berita yang tidak
> > begitu jelas. Jikapun memang tidak menyerang Komunitas Psikologi
> > seorang diri, lalu apakah bisa dijadikan alasan atas keparanoid-
> annya?
> > Perlu diketahui, dulu karena saya cukup memberi kepercayaan
> terhadap
> > Vincent sebagai teman, sayapun pernah sampai cukup terbawa dengan
> > suasana paranoid seperti itu. Itu terutama karena sebenarnya saya
> > tidak cukup peduli tentang apa yang terjadi di sekitar Vincent
dan
> > mempercayai bahwa dirinya lebih berat menjadi korban.
> >
> > NAMUN, tidaklah sehat bila seorang teman hanya membeo belaka dan
> tidak
> > cukup obyektif supaya bisa membantu teman-temannya memberikan
> nasihat
> > bila perlu. Saya mulai menduga Vincent yang terlalu melebih-
> lebihkan
> > paranoidnya. Dan kemudian merembet kekhawatiran saya akan
kebebasan
> > mengungkapkan pendapat terutama kritik dan keberatan terhadap
> > kompatiologinya Vincent.
> >
> > Ketakutan saya terbukti akhirnya. Ketika saya kejar Vincent
mengapa
> > dia berani mengklaim kompatiologinya selalu disebut sebagai
> pengukuran
> > bahkan TEKNOLOGI...dengan berani pula mengatakan saya, Mang Iyus
> juga
> > generasi lama TELAH TERTINGGAL TEKNOLOGINYA, tentu wajar bila
saya
> > minta penjelasan teknologi seperti apa? Pertanyaan ini seingat
saya
> > tidak dijawab langsung. Namun dari tanggapan-tanggapan Vincent
> > berikutnya dia malah sering berpesan bahwa diberi penjelasan
> percuma
> > saja, nanti seperti gayanya Pabrik_t......
> >
> > Karena khawatir dan karena keinginan membawakan kompatiologi ala
> diri
> > saya sendiri tanpa terkeruhkan oleh paranoid dan sifatnya yang
> gampang
> > menimbulkan konflik, maka saya buat tulisan yang intinya
menanyakan
> > arah kebijakan dari kepemimpinan kompatiologinya. Biar saya
> mengetahui
> > bila tidak cocok lagi dengan gaya saya berpikir, berdiskusi dan
> > menulis maka saya mungkin mempertimbangkan untuk tidak
menggunakan
> > label kompatiologi dalam tulisan-tulisan saya tentang empati
> > berikutnya. Dan tanggapan dari tulisan tersebut (Rencana
> Pengembangan
> > Kompati Oleh Adhi Purwono), SANGATLAH MENGEJUTKAN. Mbak Isti
> > sendirilah yang memepertanyakan motif pertemanan saya di muka
umum!
> > Dan tanpa diragukan lagi ini adalah dukungan yang penuh bagi
> Vincent
> > untuk meneruskan pandangan paranoidnya. Diskusi/debat berikutnya
> yang
> > terjadi tidak ada sama-sekali usaha mendengarkan dari Vincent,
dia
> > terus saja menembak tulisan saya mirip gaya Pabrik_t, gaya saya
> > menerima telepon mirip ngelesnya Leonardo Rimba, bahkan tulisan
> saya
> > terakhir yang berisi rencana membawakan ide-ide tentang asuransi
> > dengan empati dikatakannya mirip dengan motivasional atau pak
Goen.
> > Aku mentahkan semua itu baik melalui tulisan maupun melalui
telepon
> > dengan mengatakan itu masih sebatas rencana dan jangan
memastikan
> dulu
> > dengan begitu saja.
> >
> > PERCUMA. Telepon terakhir Vincent, dia malah mengatakan dirinya
> sedang
> > DITEROR melalui fitnah menjelek-jelekkan Islam oleh Pabrik_t
akibat
> > ditelepon oleh sdr. Abu yang memberikan peringatan kepada
Vincent
> per
> > telepon dan per milis waktu itu. Dan dia memohon agar aku jangan
> > bertingkah aneh-aneh karena bisa terkait dengan teror tersebut.
Aku
> > katakan sekali lagi itu adalah kritik dan mencari garis
> kebijakannya.
> > Vincent tetap tidak setuju karena dia menganggap cara
> menyampaikannya
> > yang kasar. Aku merasa tertekan bila mengkritik sesuai gaya aku
> saja
> > TANPA CACI-MAKI diserang sedemikian rupa sampai MEMUTUSKAN TALI
> > PERSAHABATAN SEPERTI ITU....DITAMBAH ANCAMAN TIDAK LANGSUNG
> MENGENAI
> > TEROR DAN PENGAWASAN DARI ISLAM GARIS KERAS TERSEBUT. BAGIKU INI
> > SAMA-SAJA HIDUP DALAM DUNIA MAFIA YANG KALAU MENGIKUTI CARA
> BERPIKIR
> > VINCENT AKU ADALAH MASUK DALAM PERLINDUNGANNYA!!!
> >
> > Lagi-lagi aku harus mengucapkan No Way..!!! Dan aku memilih
cabut
> dari
> > milis komunikasi_empati dan milis vincentliong. Dan kuhapus
> friendster
> > acc Vincent karena aku gak mau dikait-kaitkan dalam fitnah
paranoid
> > tersebut (dan eneg dikaitkan lagi ke diri Vincent yang mudah
sekali
> > menimbulkan konflik disekitarnya).
> >
> > Tapi aku berpikir, buat apa takut sama ancaman yang dipikir-pikir
> > kebanyakan cuma berasal dari cara berpikirnya Vincent yang
paranoid
> > tersebut. Dan gak jamin juga posting-posting mengenai
keterlibatan
> aku
> > dalam kasus Pabrik gak dieber-eber olehnya. Ternyata benar,
> beberapa
> > postingku di milis komunikasi_empati diforward ke milis psitrans
> tanpa
> > ijin. Dimana milis psitrans aku masih keluar dari anggotanya dan
> tentu
> > tidak dapat memberi tanggapan bila ada teman-teman yang bertanya-
> tanya
> > tentang hal ini. TERAKHIR tentang repost-repost dari Vincent
yang
> ada
> > tulisan (chat) aku dan Pabrik. Aku gak habis pikir. Apa dia tidak
> > sensitif bahwa isi chat tersebut gak ada yang dapat dibanggakan
> selain
> > konflik belaka dan membuat aku gerah karena hal itu diungkit-
ungkit
> > kembali.
> >
> > Mas Aryo, kamu memperhatikan enggak, Vincent telah memberikan
> > nomor-nomor telepon kepada sdr. Abu DI DEPAN PUBLIK sehingga
mereka
> > dikait-kaitkan oleh Vincent tentang fitnah pelecehan Islam
> tersebut DI
> > DEPAN PUBLIK. Menurutku masih wajar ketika sdr. Abu menanyakan
> perihal
> > kasus gambar pelecehan Islam kepada Vincent, karena memang kasus
> itu
> > sangat menguak ke permukaan dan mungkin telah mengusik kelompok
> > mereka. Dan sdr. Abu sendiri pernah berkata perbedaan pendapat
> adalah
> > wajar. Ditambah lagi bagaimana dengan prinsip praduga tak
bersalah?
> > Lalu bagaimana dengan pertanggungjawaban Vincent yang sering
sekali
> > membombmail pernyataan bahwa kelompok pabrik_t yang ada nama-
nama
> lain
> > tersebut dan menyatakan mereka meneror Vincent dengan mengancam
> > keselamatannya melalui fitnah pelecehan tersebut, BUKANKAH
BOMBMAIL
> > ITU BERESIKO MEMANCING ORANG-ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG-JAWAB
> > MENGATASNAMAKAN ISLAM GARIS KERAS SALAH SANGKA MENYERANG MEREKA
> > SEBELUM ADA BUKTI??? APALAGI NOMOR TELEPON MEREKA DICANTUMKAN DI
> DEPAN
> > PUBLIK DAN DIBOMBMAIL!!!
> >
> > Saya sulit sekali mempercayai bila pak Goen, mbak Ratih, mbak
Swas,
> > dan nama-nama lain yang tercantum selain Pabrik_t memiliki motif
> > sampai ingin keluarga Vincent diserang oleh orang-orang
fanatik!!!
> > Buat apa sih? Justru yang harusnya dilakukan adalah berusaha
> mencari
> > orang yang telah bermain air keruh pada kampanye caci makinya
> pabrik_t
> > bukannya malah MEMUKUL RATA!!! KEJAM LOE CENT! KALAU ELU SELAMAT
> TERUS
> > MEREKA GITU YANG DIKORBANKAN??? BIARPUN BELUM ADA BUKTI APA-
APA???
> > INGET CENT, JIKAPUN TERNYATA DI ANTARA MEREKA ADA YANG TERBUKTI
> > MELAKUKAN FITNAH TERSEBUT, TETAP TIDAK LAYAK UNTUK DISERANG MASSA
> > FANATIK SAMPAI BERESIKO MENGHANCURKAN KELUARGANYA!!! SEMUA HARUS
> DALAM
> > KORIDOR HUKUM!!!
> >
> > Itulah mas Aryo kenapa saya mengatakan, NGERI MEMBAYANGKAN JIKA
> > VINCENT MEMILIKI KEKUASAAN SEUPIL SAJA DAN MASIH MEMILIKI SIKAP
> > SEPERTI INI.....SUDAH JADI APA YANG DIANGGAP MUSUH-MUSUHNYA???
> TEMPE
> > GORENG? TEMPE MAHAL SEKARANG BUNG!!!
> >
> > Salam prihatin,
> > Adhi Purwono.
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Connect w/Parents

on Yahoo! Groups

Get support and

share information.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: