Senin, 14 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Retret MMD, Cipanas, 11-13 Jan 2008: diikuti praktisi Kriya Yoga, Suma Ching Hai & Patrap Abu Sangkan


KOMENTAR PESERTA RETRET MMD AKHIR PEKAN,
CIPANAS, 11 – 13 JANUARI 2008

[Retret MMD Akhir Pekan di Cipanas (di tempat
meditasi Bapak Tatang Kurdi) tanggal 11 – 13
Januari 2008 diikuti oleh 12 orang, terdiri dari
7 perempuan dan 5 laki-laki. Usia peserta
berkisar antara 25 – 58 tahun; agama peserta
Islam, Katolik, Kristen Protestan & Buddha. Di
antara peserta terdapat praktisi Kriya Yoga,
praktisi Patrap (Ustadz Abu Sangkan), dan
praktisi meditasi a la Suma Ching Hai. Seorang
Ibu yang baru saja mengikuti retret MMD Seminggu
di Mendut bulan akhir Desember 2007, ikut lagi
dengan membawa dua orang putra-putrinya.]

===============================
Sdr X., 29 th., Islam, staf IT, Jakarta, praktisi
meditasi Suma Ching Hai (4 tahun, setiap hari @ 1-2 jam), peserta baru MMD:

"Pak Hudoyo, pengalaman saya adalah saya
mendapatkan suatu meditasi yang baru saya alami.
Selama ini saya bermeditasi dengan mencoba
mengkonsentrasikan pikiran. Namun dengan MMD saya
malah belajar mengamati pikiran, mengamati betapa
cepatnya pikiran yang saya punyai loncat ke sana ke mari.

Tugas saya hanya mengamati, namun dari
kebiasaan yang selalu menambahi / ikut berperan
membuat posisi saya tidak lagi menjadi pengamat,
tetapi malah ikut terseret-seret. Tapi
kadang-kadang pikiran itu hilang dengan
sendirinya pada saat saya benar-benar jadi
pengamat. Pada saat itu batin saya menjadi lebih damai & tenang.

Saya harus lebih banyak belajar, dan
pengalaman belajar dengan MMD adalah hal yang
sangat, sangat berharga bagi saya. Pak Hudoyo,
terima kasih atas bimbingannya selama MMD."

===============================
Bpk MARGANA, 58 th., Katolik, wartawan, Jakarta,
praktisi Kriya Yoga (1 tahun, setiap hari @ 30-60 menit), peserta baru:

"Setelah mencoba beberapa metode meditasi,
meditasi vipassana terasa sederhana, alamiah, dan
tidak berkutat dengan metodenya seperti
bentuk-bentuk meditasi yang lain. Vipassana
bertolak dari 'aku', dan terasa tanpa beban untuk
berkutat dengan berbagai metode & cara seperti meditasi yang lain.

Namun, untuk segera mengalaminya, ternyata
tidak mudah. Vipassana terasa terlalu longgar,
menyadari segala sesuatu yang dialami, dan bisa
perlu usaha yang besar & waktu yang lama untuk
bisa sampai pada keheningan yang sebenarnya (ultimate).

Dalam retret akhir pekan ini, saya mencoba
meninggalkan berbagai pengalaman & cara/metode
meditasi lain yang selama ini saya laksanakan.
Pada mulanya, agak susah karena kebiasaan &
kondisi itu terasa sudah built-in atau melekat
pada diri saya. Setelah beberapa kali latihan
selama retret, secara gradual bisa saya atasi, dan saya jalani vipassana ini.

Memang, secara fisik terasa capek, karena
melakukan meditasi dengan posisi (sebagian besar)
duduk. Rasa sakit, bosan, capek, dan lain-lain
muncul. Tapi setelah beberapa kali latihan, dan
agak saya paksakan, saya bisa nikmati.

Setelah fisik & batin tenang, terasa
hilang, masuk ke dalam kondisi yang tak bisa
dideskripsikan. Mungkin, menurut istilah Pak
Hudoyo, itu sebagai "kotoran" vipassana. Tapi
kendati itu "kotoran", atau kenikmatan semu,
mungkin itu capaian lebih baik ketimbang cuma
berkutat pada pikiran (sekadar nglimbang-limbang).

Saya merasa tak mendapatkan pengalaman yang
menakjubkan kecuali seperti saya sebut di atas,
kondisi "hilang", tak jelas, yang tak bisa saya lukiskan.

Demikianlah sharing saya setelah 24 jam latihan vipassana."

===============================
Ibu ASRIANTY PURWANTINI, 47 th., Islam, swasta,
Jakarta, praktisi Patrap - Ustadz Abu Sangkan (1 tahun), peserta baru:

"Saya 'sampai' di MMD pastilah sama dengan
teman-teman yang lain, adalah seorang 'pencari'
yang sedang 'berjalan'. Bertemu dengan Bpk Hudoyo
sudah saya idam-idamkan sejak bulan Agustus tahun
lalu, tapi baru tanggal 11 Januari ini 'berjodoh'.

Seperti/sesuai dengan yang saya harapkan,
bertemu dengan Bpk Hudoyo memberikan suatu
pengalaman hidup yang amat sangat berharga, yang
bisa saya jadikan 'Bekal Perjalanan'. Banyak
sekali pemahaman saya yang seolah-olah seperti
'di-stabilo', sehingga saya semakin yakin dan
bersemangat untuk terus 'berjalan'. Saya semakin
tidak peduli tentang 'kapan' & 'bagaimana',
karena yang paling penting menurut saya adalah saya harus 'terus berjalan'.

Tentang pengalaman selama mengikuti MMD,
yang paling berkesan bagi saya adalah teori-teori
yang disampaikan oleh Bpk Hudoyo: sangat
sederhana, mudah dicerna, tapi mengandung
makna-makna yang dalam. Memang, sesungguhnya
Tuhan tidak pernah mempersulit hambanya.

Adapun pengalaman dari praktik, berkat
teori-teori yang telah disampaikan oleh Pak
Hudoyo, saya mendapati lagi suatu pengalaman
peningkatan kesadaran, yang saya yakini bisa
membawa saya sehingga mencapai Kesadaran Tertinggi.

Terima kasih, Pak Hudoyo; terima kasih, Tuhan.

NB: Ketika aku 'berjalan' sambil tertawa raing,
tiba-tiba kulihat Tuhan tersenyum 'memandang'. Wow ... "

===============================
Ibu JEANNY HARDONO, 54 th., Kristen, swasta,
Jakarta, peserta retret MMD seminggu Desember 2007:

"Mencari 'Guru Sejati' di antara
perangkap-perangkap yang tidak enak maupun enak
memang tidak mudah. Tetapi dengan ketekunan &
kesabaran mudah-mudahan saya bisa mendapatkannya.

"Metode" atau pendekatan MMD cukup
sederhana, namun amat menarik, karena yang dicari
cukup besar. Di sinilah daya tariknya buat saya.

Terima kasih MMD, terima kasih Pak Hudoyo,
terima kasih Pak Tatang, terima kasih Pak Arman."

===============================
MONIQUE NATASHA U. HARDONO, 27 th., Katolik, designer, Jakarta, peserta baru:

"Pertama saya pikir, meditasi ini mudah, 3 hari.
Ternyata yang full hanya hari Sabtu. Itu pun
rupanya berat. Untuk awal meditasi ini sulit. Di
bagian akhir-akhir mulai terasa ringan.

Saya senang mendapat pengetahuan baru.
Berhubung, memang belakangan ini saya sedang
mencari ketenangan dalam diri. Di sini rupanya.
Agak berat, tapi apa yang saya cari saya dapatkan."

===============================
CHRISTOPHORUS RORY HARDONO, 25 th., Kristen,
distributor Thiansi, Jakarta, peserta baru:

"Saya belum pernah mengikuti pelatihan meditasi
apa pun, lalu sampai pada suatu saat saya diajak
oleh ibu saya untuk mengikuti pelatihan meditasi
3 hari di Cipanas yang dibimbing oleh Bapak Hudoyo.

Asal mulanya, pikiran / kenangan-kenangan
yang tersimpan di kepala saya selalu mengganggu.
Saya hampir selalu tidak bisa 'diam & mengamati'.

Kemudian, persendian saya sakit semuanya.
Sakit sekali, sampai pada waktu saya berusaha
menahan, air mata saya keluar. Tetapi Bapak
Hudoyo memberitahu kepada saya, "Yang kamu alami
itu wajar & sudah benar." Beliau menyarankan
meneruskan, dan tunggu hasilnya keesokan paginya.

Saya jadi bisa lebih memahami karakter diri
saya, baik jasmani maupun mental. Karena saya
doyan makan, ketika makan saya jadi lebih
memahami kapan perut saya kenyang, karena ketika
segala sesuatu dilakukan lambat, kita jadi sadar."

===============================
Bpk GAMA JUANDI, 49 th., Katolik, swasta, Jakarta, peserta baru:

"Saya sangat terkesan sekali dengan adanya
kesempatan untuk mengikuti meditasi ini.
Penjelasan, pengarahan, diskusi yang diberikan
membuat saya lebih jelas & mengerti. Selama ini
saya mencoba sendiri dengan bantuan buku saja
banyak hambatan, sehingga kemajuan yang saya
rasakan relatif banyak hambatan. Sekarang menjadi
terbuka. Saya harap saya punya kesempatan untuk ikut meditasi yang berikutnya.

Untuk itu, terima kasih saya kepada Bpk
Hudoyo yang membimbing; kepada Bpk Tatang yang
menyediakan tempat; dan juga kepada Ibu/Bapak
yang melayani kami dan menyediakan makanan."

===============================
Bpk NORMANA BIDJAK M., 38 th., Islam, karyawan, Bekasi, peserta lama:

"MMD akhir pekan ini memenuhi rasa kerinduan saya
kepada Pak Hudoyo & rekan-rekan semuanya.
Khususnya rindu akan 'meditasi duduk'. Sejenak
duduk diam di suasana keheningan alam Cipanas.

'Meditatif' dalam kehidupan sehari-hari
selama ini sangat-sangat menguras semua energi
kita, esktra kewaspadaan untuk sadar setiap saat,
terus-menerus mengatasi pergulatan dalam diri yang tiada henti.

Sejenak 'meditasi duduk' akhir pekan ini
sangat berarti buat saya pribadi untuk sejenak
'menyelaraskan' kembali irama gerak kesadaran
kembali kepada titik keseimbangan. Bagaimana pun
juga kita perlu ada waktu 'jeda' dalam kehidupan keseharian.

Terima kasih dalam MMD kali ini saya
mendapatkan 'jeda' itu. Ibarat mesin kita 'inrijen' lagi."

===============================
Ibu CONG ING HOA, 37 th., Buddhis, sales, Jakarta, peserta baru:

"Mengikuti Meditasi Mengenal Diri memberi manfaat
bejalar untuk tidak memberikan reaksi/menanggapi
dari luar buat saya, sehingga saya mulai
menyadari bahwa marah, emosi, gelisah adalah dari
diri saya sendiri. Bukan orang lain yang
menyebabkan saya marah, tapi diri saya sendiri.

Belajar mengatasi rasa sakit dari fisik
selama meditasi, dan juga belajar untuk menyadari
bentuk-bentuk pikiran yang timbul pada saat meditasi."

===============================
Ibu LIM LIE CEN, 32 th., Buddhis, wiraswasta, Jakarta, peseta baru:

"Pada tanggal 11 Januari jam 8 (pagi) saya diajak
teman ikut retret di Cipanas selama 3 hari.
Tadinya saya kurang berminat karena saya punya
dua orang anak yang masih berumur 3 dan 7 tahun.
Tapi setelah sudah ada izin dari suami, saya baru
berkesempatan ikut meditasi ini.

Sebelumnya saya cuma bermeditasi 1 jam di
tempat lain. Mengikuti meditasi ini membuat saya
sedikit bisa mengenal & menyadari diri sendiri,
apa yang namanya emosi. Kadang-kadang saya suka
marah, tapi akhirnya jadi menyesal.

Dengan meditasi buat saya bisa jadi agak
tenang, pikiran jadi 'plong' dan lega. Apalagi
tempatnya jauh dari keramaian kota. Menurutku,
meditasi sangat bagus sekali. Semoga lain waktu
saya bisa ikut lagi, kalau tidak ada halangan.

Terima kasih kepada Bapak Hudoyo atas
bimbingannya. Jika ada retret lagi, tolong email
ke saya. Sebelumnya, terima kasiih."

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: