Rabu, 27 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Aku Lebih Suka Manggil Kamu "Honey"

AKU LEBIH SUKA MANGGIL KAMU "HONEY"

Dear Friends, Seorang teman wanita, possibly about 25
yo, yang belum pernah bertemu dan berbicara langsung
dengan saya, tiba2 mengirimi saya sebuah email pagi
ini yang bunyinya sbb:

"Morning Mas Leo, honey... hhhhhnnnggg I don't know
why I start to call u "honey"... tiba2 hari Sabtu
malem, saat kududuk menatap langit n just minum kopi..
n then inget Mas Leo, then ngecipris getho.. kemudian
ada perasaan halus, becoming softer and tender (yang
dulunya strong).... then yaaah sampe saat ini, aku
lagi suka manggil kamu "honey".. dalam kesendirianku..
but aku harus rasional juga dunk... you are something,
I am nothing; you are somebody, I am nobody, things
like that laaah.....

Aku bertanya sama temenku cowok: "Apa bisa seorang
laki2 suka sama cewek yg even dia belom pernah liat?"
Dia tertawa ngakak.. then aku tanya lagi "tapi khan
bisa juga dunk, ini khan dunia spiritual Mas ?" ...
eeee dia ketawa ngakak lagi.. (so buatku bindun...)
Dan aku pernah baca: Laki2 itu HARUS JATUH CINTA, kalo
perempuan tidak harus jatuh cinta but dia bisa belajar
mencintai orang yang mencintainya "... kalo seorang
laki2 itu tidak jatuh cinta then merit maka bisa jadi
timbul lah perselingkuhan... nhaa ini..

Aku juga flowing ajah nih.. ga tau harus gimana.. I
dont want to be playing around with someone's heart or
somebody's feeling.. and I dont want to make u sad..
and I just feel that maybe being with a person like u,
bisa buat aku teteup jadi diriku sendiri.. u could
know inside out of me.. he he he... jadi ga perlu
bohong.. ga perlu pretend..."

Dan, dengan VERY GLADLY, akan saya tanggapi sbb:

Nah, curahan2 seperti inilah yang yang bisa bikin
HIDUP LEBIH HIDUP, hmmm hmmm hmmm... Asyik gak tuh,
belom kenal udah dipanggil-panggil "honey", hmmm hmmm
hmmm...

But, it's very NORMAL and NATURAL. Kita bisa saja
mencintai satu image dari seorang pria maupun wanita
yang kita belum pernah ketemu. It's very normal, aku
juga begitu. Kalo aku suka sama seorang wanita atau
seorang pria, maka aku akan membayangkan orangnya, dan
start calling her or him "sayang" (honey means
sayang). So what, emangnya ada yang salah ?

Gak ada yang salah kok. Kita memang bisa saja memiliki
perasaan romantik terhadap suatu figur, be it real or
imagined. Kalo mao maen "yayang2an" sama aku, ya boleh
aja. Gak dosa DAN tidak dilarang. Please do, hmmm hmmm
hmmm... Dan, walaupun aku merasa gimanah gituh dengan
a gut girl yang ngirimin aku email dengan kata "honey"
itu (my hormon started to rise waktu baca email
darinya, kayaknya gitu)... aku tetap TIDAK bakal
neko2. Gak mungkin aku samperin terus ngajak dia buat
gimanah gituh, emangnya gw cowok apaan, hmmm hmmm
hmmm...

Yes, cowok itu memang LEBIH romantik daripada cewek.
Kalo cowok yang sifat maskulinnya kuat, dia merasa
HARUS mencintai. Dia lebih suka mencintai daripada
dicintai. On the other hand, ada pula cowok yang sifat
femininnya itu kuat, jadinya ya dia lebih suka
dicintai daripada mencintai. Aku ngomong bener nih,
memang ada cowok yang baru merasa hidup kalau
mencintai seseorang (bisa wanita or another man),...
ada pula yang baru merasa hidup kalau dicintai (by
another woman or another man), hmmm hmmm hmmm...

Sekali lagi, it's very natural. Ini kan cuma perasaan
romantik aja, dan kita bisa enjoy perasaan romantik
itu tanpa harus engaged secara fisik, walaupun bisa
juga fisiknya di-ikut-sertakan, kalo mau. Dan, yang
jelas, without harus diskriminasi menggunakan
bermacam-macam stereotype itu yang bilang kalo cowok
musti begini, dan kalo cewek musti begitu. Gak lah...
Haree geenehh kalo masih begitu sih keterlaluan deh.
Kita apa adanya aja deh, hmmm hmmm hmmm...

Lastly, thanks for the gut girl who sent me a VERY
NICE letter this morning. Yes, I could be your "honey"
even though I have many other "honeys". Cayang2an aja
yah... emang gak boleh ? emang gak boleh ? (Leo)

+++++++++++++

TAROT, FALUN GONG, DAN KULTIVASI WATAK

Ketika para praktisi energi-energi universal (chi,
prana, reiki, kundalini, gong, dsb) sudah tidak lagi
mempersoalkan tentang bagaimana menarik energi dan
menyalurkannya, ketika intensi dalam meditasi sudah
tidak lagi menjadi pusat perhatian, ketika segala
paradigma "klasik" telah ditempatkan dalam posisi
semestinya, … maka tugas saya adalah meluruskan
pengertian hakiki tentang tarot bahwa segala ramalan
atau divination itu bukanlah tujuan utama dari praktek
yang satu ini. Tujuan utamanya adalah sama seperti
para praktisi energi, yaitu kultivasi watak. Watak
yang berubah atau diubahkan.

Kenapa bisa demikian? Tentu saja bisa, karena sebagai
suatu permainan iman dan probabilitas, tarot adalah
pengertian-pengertian. Pengertian-pengertian mengenai
hubungan antar manusia, hubungan antara manusia dengan
alam semesta, dan hubungan antara manusia dengan Al
Khalik.

Tarot adalah suatu sistem psikologi, suatu sistem ilmu
jiwa yang tujuannya adalah agar manusia bisa sadar
bahwa apa yang dihadapinya saat ini adalah konsekwensi
dari apa yang telah diputuskan dan dilakukannya di
masa lalu. Kalau itu diproyeksikan ke masa depan,
jadilah ramalan atau divination; walaupun tidak semua
yang diproyeksikan ke masa depan itu harus dijalani.
Jadi tidak semuanya bersifat divine atau berhubungan
dengan takdir. Takdir dalam arti bahwa masa depan
adalah sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya adalah
suatu salah kaprah. Masa depan, untuk sebagian besar,
bersifat pilihan. Kita bisa memilih jalan mana yang
akan kita ambil. Apabila sesuai dengan tujuan,
ambillah. Apabila tidak, tidak ada yang memaksa.
Bahkan YME tidak memaksa kita untuk menjalani sesuatu
yang tidak kita inginkan.

Tapi saat ini, hampir semua orang berpikir bahwa
melalui tarot akan diketahui masa depan tertentu
sehingga bisa bersiap-siap menghadapinya. Itu kalau
mengikuti sistem tarot yang praktisinya mematok mati
masa depan sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah,
sebagai takdir yang harus terjadi. Kalau dengan
praktisi yang bisa membukakan berbagai alternatif
solusi bagi pilihan masa depan, maka clients akan
meminta untuk dipilihkan alternatif yang paling bagus
baginya. Dan itu biasanya adalah yang termudah. Siapa
yang mau susah, tentu saja. Hidup sudah banyak
susahnya, kok mau tambah susah?

Dan semuanya selalu bertanya tentang hal-hal yang
biasa-biasa saja: karir, rumah tangga, jodoh,
kesempatan usaha, investasi baru, hubungan dengan
atasan, kesempatan studi ke luar negeri. Semua
biasa-biasa saja. Dan semuanya mau mudah.

Apakah ada transformasi watak disana? Mungkin ada,
mungkin pula tidak. Saat ini, paling jauh saya bisa
menyarankan clients untuk memperbanyak doa (bagi yang
memegang agama sebagai patokan), atau meditasi (bagi
yang mempraktekkannya). Terkadang saya menyarankan
puasa, wirid, tahajud, novena, dsb… walaupun saya tahu
bahwa pengertian mereka adalah bahwa hal itu perlu
dilakukan demi tercapainya tujuan dengan mulus dan
selamat.

Hampir bisa dipastikan bahwa tidak ada client yang
bisa melihat bahwa transformasi watak adalah tujuan
akhir dari penggunaan tarot.

Tarot adalah memilah dan memilih masa depan; sedangkan
untuk memilah dan memilih, ada syarat-syarat tertentu.
Syarat pertama: client harus mau berubah. Harus ada
sesuatu yang berubah di diri client apabila dia ingin
ada perubahan di lingkungannya. Tetapi, perubahan di
diri client, seandainya dijalanipun, hampir bisa
dipastikan akan dijalani dengan pengertian demi
tercapainya sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang
didambakan sebagai suatu nilai. Nilai adalah sesuatu
yang dihargai sebagai hal yang dikejar di dunia ini.
Jadi masih duniawi pula.

Dan boleh bilang tidak ada yang ingin berubah demi
perubahan itu sendiri. Tidak ada yang ingin merubah
wataknya karena dia merasa bahwa watak itu buruk atau
sudah tidak sesuai lagi. Boleh bilang tidak ada yang
bisa melihat bahwa tujuan akhir dari tarot adalah
kultivasi watak agar menjadi manusia yang lebih baik.

Yang saya lakukan selama ini adalah memberikan solusi
demi solusi kepada para clients. Banyak yang puas,
sebagian complaint, tetapi saya tahu pasti bahwa
sebagian besar puas dan minta lagi. Minta ketemu Mas
Leo lagi supaya dibacakan lagi tarotnya, supaya cepat
dapat lagi apa yang diinginkan, supaya tidak terjebak
ke dalam kesalahan-kesalahan remeh temeh yang tidak
terlihat tetapi dapat berakibat fatal.

Apa lagi yang harus saya lakukan selain mengikuti
keinginan clients? Bila hidup yang mudah yang mereka
inginkan, itulah yang akan mereka dapatkan. Saya cuma
membaca dari kartu-kartu saja, atau membaca aura;
paling jauh cuma menarik energi negatif dari diri
mereka sehingga tidak menghalangi apa yang ingin
mereka lakukan.

Baru-baru ini saya membaca buku Zhuan Falun karya Li
Hongzhi, pendiri Falun Gong, dan buku itu menyentil
saya lebih dari sekenanya. Li Hongzhi sebagai seorang
praktisi chigong (chikung) telah membuang segala
paradigma lama mengenai energi positif dan negatif.
Sebagai gantinya, dia mengajarkan kultivasi watak. Ini
adalah pengembangan watak pribadi yang menyertai
praktek olah tubuh dan meditasi di dalam gerakan
spiritual yang didirikannya itu. Saya benar-benar
tersentil. Kalau para praktisi gong telah meninggalkan
paradigma lama dan kembali kepada paradigma asli,
yaitu kultivasi watak, apakah bukan waktunya pula bagi
saya untuk terus terang mengungkapkan bahwa tarot
mempunyai tujuan yang sama: kultivasi watak menjadi
manusia baru?

Menjadi manusia baru tidak berarti harus berubah
total. Cukup berubah sedikit demi sedikit seiring
dengan majunya kekuatan batin melalui doa, meditasi,
dan pengertian-pengertian rohaniah. Sedikit demi
sedikit, lama-lama menjadi bukit. Kalau tahun lalu
korupsinya 100 juta, tahun ini cukup 50 juta saja.
Belum total menjadi manusia baik, memang, tetapi sudah
ada kemajuan, dan perlu diacungi jempol. Good job!

Itulah yang saya maksud sebagai transformasi watak.
Transformasi watak adalah merubah pola hubungan dengan
orang lain, dengan YME, dan dengan alam semesta. Dan
siapa bilang bahwa ini harus dilakukan secara
serempak. Semua adalah proses. Alam semesta adalah
proses, dan kita sebagai bagian dari alam semesta,
bagian dari proses, ikut memiliki sifat yang sama.
Semua ada aturannya. Berubah atau "mati".

Dan kematian adalah arti dari kartu tarot Arkana Mayor
nomor XIII. Ya, nomor tiga belas. Itulah arti
sebenarnya dari ungkapan "celaka tiga belas". Kenapa
celaka? Karena harus berubah. Siapa yang harus
berubah? Saya dan Anda. Harus ada perubahan, harus ada
transformasi, dan transformasi itu terletak di watak
atau kepribadian.

Bukankah itu juga tujuan dari agama-agama? Jawaban
saya adalah "ya". Semua agama tanpa kecuali
mengajarkan kultivasi watak agar manusia menjadi
semakin manusiawi, semakin bermoral, semakin baik.
Menjadi manusia yang diubahkan, menjadi manusia baru.
Tarot bukan agama, tetapi kultivasi atau transformasi
watak itu juga ada. (Leo)

+++++++++++++

QUIZ: APAKAH SAYA SEORANG SPIRITUAL ?

Nomor 1: Tanyalah kepada diri Anda sendiri secara
diam-diam; pertanyaannya: "Apakah saya seorang
spiritual ?" Kalau jawabannya "ya", berarti Anda bukan
seorang spiritual. Anda hanya ingin orang percaya
bahwa Anda seorang spiritual. Bila jawabannya "tidak",
maka Anda mungkin seorang spiritual.

Nomor 2: Tanyalah kepada orang lain: "Apakah saya
dipandang sebagai seorang spiritual?" Bila dijawab
"ya", sudah jelas bahwa Anda bukan seorang spiritual;
orang lain yang percaya bahwa Anda seorang spiritual
tidak otomatis menjadikan Anda seorang
spiritual. Itu hanya image Anda saja. Jadi, jangan GR.
Bila dijawab "tidak", maka Anda mungkin seorang
spiritual.

Nomor 3: Tanyalah kepada diri Anda sendiri: "Apakah
saya seorang yang taat beragama ?" Bila Anda jawab
"ya", berarti Anda bukan seorang spiritual karena
seorang spiritual tidak akan perduli apakah dia
sendiri beragama atau tidak, apalagi dengan
istilah "taat". Bila Anda jawab "tidak", maka Anda
mungkin seorang spiritual.

Nomor 4: Tanyalah kepada orang lain: "Apakah saya
dianggap orang yang taat beragama ?" Apabila dijawab
"ya", maka Anda sudah pasti bukan seorang spiritual;
seorang spiritual tidak akan menimbulkan kesan sebagai
orang yang taat beragama tertentu. Apabila dijawab
"tidak", maka Anda mungkin seorang spiritual.

Nomor 5: Tanyalah kepada diri Anda sendiri: "Apakah
saya tahu Tuhan itu apa ?" Apabila Anda jawab "ya",
maka Anda bukan seorang spiritual; seorang spiritual
tidak akan mengaku bahwa dia tahu Tuhan. Tuhan adalah
yang ada diluar segala batas dan definisi; kalau bisa
diketahui dan didefinisikan, maka itu bukan Tuhan.
Apabila Anda jawab 'tidak', maka Anda mungkin seorang
spiritual. Setidaknya Anda membuka kemungkinan bagi
Tuhan untuk menjadi Tuhan.

Nomor 6: Tanyalah kepada orang lain: "Apakah orang
lain percaya Anda tahu tentang Tuhan ?" Apabila
jawabnya "ya", jelas Anda bukan seorang spiritual.
Anda hanya bisa menyebarkan konsep tentang Tuhan yang
didefinisikan oleh manusia-manusia lain, atau bahkan
oleh Anda sendiri. Konsep itu sendiri bukanlah Tuhan.
Apabila jawabnya "tidak", maka Anda mungkin akan
menjadi seorang spiritual sebab Anda akan mengerti
sendiri tentang sesuatu yang tidak bisa dimengerti
kecuali dialami sendiri; tentang Tuhan sebagai sesuatu
yang tidak bisa didefinisikan dan diajarkan kecuali
dialami oleh pribadi per pribadi sendiri. (Leo)

+++++++++++++

[Leo seorang praktisi Psikologi Transpersonal; no HP:
0818-183-615. Untuk bergabung dengan Milis SI, click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia/join>.
NOTE: Except mine, all names used in the YM / email
conversations are PSEUDONYMS.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: