Selasa, 05 Februari 2008

[psikologi_transformatif] prof. faurisson ditahan polisi..

dari salah satu web site islam...

Profesor Faurisson ditahan Polisi Perancis Cetak E-mail
Ditulis Oleh Administrator   
Selasa, 29 Januari 2008
Robert Faurisson, seorang sejarawan revisionis yang menolak keberadaan holocaust, pada 24 Januari, dilaporkan ditahan polisi kota Vichy, Perancis pusat, untuk dimintai keterangan sementara kediaman sang profesor digeledah.
Pada Desember 2006, Presiden Perancis saat itu, Jacques Chirac menyerukan investigasi atas partisipasi Faurisson dalam konferensi holocaust di Tehran, Iran.
Profesor Faurisson, seorang pakar dalam bidang literatur, sejarah, dan media, di Inggris mengungkapkan hasil risetnya selama ini mengenai holocaust. Penelitiannya berjudul "The Victories of Revisionism". Di dalamnya, dia tidak menyembunyikan keyakinannya bahwa semakin para sejarawan revisionis mendapatkan tempat, terutama di internet, maka semakin besar pula risiko represi yang akan mereka hadapi: pertama dari media dan kemudian di tangan polisi dan hukum.
Setelah seruan Chirac, pada April 2007, Letnan polisi Severine Besse ditugaskan ke Vichy untuk menginterogasi Faurisson. Namun, sang professor menolak menjawab setiap pertanyaan dan hanya memberikan pernyataan tertulis, "Saya menolak untuk berkolaborasi dengan polisi dan sistem hukum Perancis dalam merepresi revisionisme sejarah."
Faurisson menghadapi setidaknya dua tuduhan utama. Pertama, tuduhan telah "ikut serta dalam kejahatan atas kemanusiaan" karena terlibat secara langsung dalam konferensi holocaust di Iran (di bawah undang-undang Fabius-Gayssot 1990). Kedua, tuduhan telah menyebarkan pernyataan kebencian yang diajukan lembaga advokasi anti-Semitisme LICRA (Ligue internationale contre le racisme et l'antisÈmitisme).
Ditahannya professor Faurisson menambah panjang daftar sejarawan revisionis yang dipenjarakan karena aktivitas intelektual mereka di seantero Eropa, di antaranya Austria dan Jerman, seperti Ernst Zundel, Germar Rudolf, Wolfgang Frohlich, Gerd Honsik, dan si "Joan of Arc" dari Jerman, Sylvia Stolz.
Selama enam puluh tahun terakhir, para sejarawan revisionis telah membayar kedamaian, kesehatan, kemerdekaan, dan bahkan hidup mereka demi membela kebebasan berpikir, kebebasan meneliti (dalam bidang sejarah, kebebasan ini tidaklah mengenal batas), dan akhirnya, kebebasan berekspresi.

sumber : http://www.adelaideinstitute.org/Dissenters1/Faurisson/24January2008.htm


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: