Psikologi Transformatif: FW: Re: [psikologi_transformatif] Re: Apa sih Prinsip Dasar Perkawinan Itu?

Kamis, 13 Maret 2008

FW: Re: [psikologi_transformatif] Re: Apa sih Prinsip Dasar Perkawinan Itu?

Diobok-obok? Aerrr kalee?
Pengen seh, hanya kan banyak peserta milis dan 'owner' milis ini yang
belum DEWASA (belumgeDE WAwasan Seksual Aktifitasnya) alias BELOM
KAWIN he..he..he..
Jadi ada tiga phase utama, seh yaitu PRAKAEIN, SAATKAWIN, dan POSTKAWIN.

Silahkan Bung Tomy Guanteng duluan, sebagai Ketua Umum "G-Force" untuk
menjabarakannya ha..ha..ha..

Salam Obok-obok
gl

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, lulu <lu2_mm@...> wrote:
>
> Udah pasti seru topik ini,gak usah di obok2,kolaborasikan aja master
G tuh antara mas gotho dan mas tomy pasti gak akan ada
ujungnya,hehehe...< ngacir dulu ah,takut kualat di sumpahin ke
jatuhan permen...>
>
>
> ----- Original Message -----
> Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: Apa sih Prinsip Dasar
Perkawinan Itu?
> Date: Thu, 13 Mar 2008 15:48:28
> From: Tomy T <tomigant@...>
> To: <psikologi_transformatif@yahoogroups.com>
>
> kalau menurut aq, jawaban pertanyaan mas Goen karena perkawinan di
jawab berdasarkan agama jadi ada unsur Ilahinya, coba kalau di
jelasakan secara ilmu psikologi... .mah lain lagi....:)
> petanyaan lebih lanjut?
> kenapa HOMOSEKSUAL di larang (bukan perkawinan). ....ayo coba di
telaah????
> (kalau soal nikmat mah...ini juga nikmat mas Gotho....berarti
anugerahah juga? bisa juga semakin mirip...anugerah juga dan
ada unsur....ahahahahah ?
> nich topik asik nih tuk di obok-obok... ....
> tomy
>
>
> ----- Original Message ---- From: gotholoco <gotholoco@yahoo. com>
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com Sent: Thursday, March
13, 2008 12:21:04 Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Apa sih
Prinsip Dasar Perkawinan Itu?
>
> Wah pertanyaan menarik neh!. Kalau dalam ijab kobul, biasanya
penganten wajib membacakan sahadat. bisa juga diartikan akan menjalani
proses "seadat", atau "senyawa". Bisa juga dintrerprestasikan sah adat
('kelakuan yang sah). Mengapa harus "diikat" ? yah karena dengan
perkawinan akan menerima NIKMAT SANGGAMA. Jadi kalau "nikmat" itu yang
merupakan anugrah illahi, 'digebyaruyah' kan (apa yah maksudnya), atau
di'senakudele' (udel kok enak?), maka itu artinya nggak lebih dan
nggak kurang seperti perilaku binatang suka "gituan" aja. Yang
menarik, bila suami dan istri sering "gituan", biasanya fisk(terutama)
wajah si pasangan itu suka menjadi mirip(agak mirip-mirip sedikit
gituh). Ini menurut saya karena sering bersenyawa(menyatu) pasangan
tsb secara rohani. Aktifitas sex, memang gabungan antara fisik dan
batin, yang tidak terpisahkan. IMHO, yang jadi patut dipertimbangkan
adalah meskipun
> frekwensi "gituan" sering kali dilakukan, istri atau suami satu
dengan lainnya TETEP ORANG YANG BERBEDA, dan TETEP MEMPUNYAI PRIVASI,
tetep LIYAN (minjem istilah Audivac). eh... intinya pandai-pandailah
mensyukuri NIKMAT.(apapun, nggak sanggama aja seh) he..he.he.. bukan
begitu Mas Goen? Salam, Abu Thoyib Obay Sobarno --- In
psikologi_transform atif@yahoogroups .com , "goenardjoadi"
<goenardjoadi@ ...> wrote: > > Mengapa perkawinan harus diikat secara
Ilahi?? > > salam, > goen > > > --- In psikologi_transform
atif@yahoogroups .com , "agussyafii" > <agussyafii@
> > wrote: > > > > Apa sih Prinsip Dasar Perkawinan Itu? > > > > > >
> > Prinsip-prinsip dasar perkawinan harus diketahui oleh mereka yang
> > sudah mempersiapkan diri dalam jenjang pernikahan, bagi yang belum
> > mempelajarinya juga tidak ada salahnya dan bagi yang sudah menikah
> > akan membuat semakin kokoh perkawinannya. Prinsip itu adalah: >
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
.yahoo.com
>
>
>
>
>
>
> ________________________________________________________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/
>