Minggu, 05 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] pelajaran dari vincent dan haute

vincent yang baik,
saya ingin memberi komentar atas perselisihanmu dengan kubu haute...
konfik anda adalah berkah untuk saya...
dari perdebatan yang berlangsung selama ini.
saya bisa belajar.. bayak hal.

dari vincent group dan haute dkk. saya bersyukur bisa mendapat pelajaran :

-tehnik mencari perhatian...
-cara mengalahkan orang pintar dengan memancing emosinya...
-praktek topo micek dan topo mbudeg...
-tehnik bersandiwara..
- ilmu pewayangan...( karakter )
- ilmu berpantun...
- rasional vs. irasional....
- sebaik apapun orang ada jahatnya ,sejahat apapaun orang ada baiknya.
- humor yang luar biasa..
- normal vs. kegilaan

saya berterima kasih pada vincent dkk,
saya berterima kasih juga pada haute dkk.

saya jadi inget wayang kulit
peran jahat dan peran baik sama penting dan berharganya...

dan hanya penonton/pengamat yang bisa melihat berkah di dalam suatu
permainan...

akhirnya...
konfik anda dan haute mau terus ato berhenti,,,

saya tetap mengucap syukur kepada penyedia milis psiko trans....

semoga milis psiko - trans..
tetep asik dan tambah penduduknya..

ada komentar ????
salam,
edy susanto
pekalongan- jawa tengah.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
<x69xx96x@...> wrote:
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone
who knows.
> Yahoo! Answers - Check it out.
>
> ---------------------------------
> Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see
what's on, when.
> Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang
> Ikhlas-Pasrah
> Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
>
>
>
> Buat Cornelia Istiani yang kucintai…
>
> Aku ingat ketika mendengar ceritamu dulu ketika mantan
> suami elo meninggalkan dirimu dan anak kalian Kefas.
> Ketika itu mantan suamimu mendapat ajakan bermain
> pikiran dengan logikanya dengan perangkat tolak-ukur
> suatu sudutpandang yang ditanamkan sekelompok orang
> islam garis keras kepadanya.
>
> Pikiran selalu bicara tentang apa yang dianggap logis
> menurut sudutpandang yang dianut dengan tidak
> memperdulikan perasaan seperti dengan mudahnya
> Hautesurveilance mempermainkan perasaan orang dan
> tanpa merasa atau dengan sengaja memutuskan hubungan
> dengan diri sendiri yang subjective ; semua diamati
> objective saja secara tidak bertanggungjawab (tanpa
> kesadaran bahwa diri sendiri itu ada di dalam arena /
> subjektif) dengan mengatakan bahwa itu adalah olahraga
> pikiran. Saya care maka saya mengajak anda turut
> berolahraga agar pikiran anda sehat begitu logikanya.
>
> Kembali ke soal mantan suamimu Istiani: Ketika saatnya
> mantan suamimu datang dengan mencacimaki keluarga
> besarnya sendiri sebagai pendosa karena tidak beragama
> yang sama, dengan sudutpandang baru, logika baru yang
> dianutnya, menyalahkan kamu dan tidak mengakui anaknya
> sendiri gara-gara menurut logikanya hal itu tidaklah
> logis dalam perhitungan ala logika tsb. Pikiran dan
> logikanya selalu bicara tentang untung rugi; Untung
> rugi tersebut dibandungkan dengan apa yang dianggap
> baik dan tidak baik menurut sudutpandang yang dianut
> dan bagaimana kemungkinan-kemungkinannya di masa depan
> lalu dibandingkan lagi dengan titik pembanding yaitu
> baik dan buruk yang menjadi sudutpandang keyakinannya.
>
>
> Saat itu mantan suamimu tentunya sadar penuh bahwa dia
> menyayangi keluarga besarnya, kamu, dan anaknya maka
> itu malah menjadi dorongan untuk mengorbankan semua
> yang dia sayangi ;untuk memenuhi tuntutan sudutpandang
> tentang kebenaran dan ketidakbenaran yang dianut demi
> perhitungan logika ala sudutpandang tsb tentang
> kemungkinan yang akan terjadi masa depan.
>
> Nah Istiani apa yang kamu lakukan sekarang kepadaku
> adalah mengulangi apa yang dilakukan mantan suamimu
> kepada keluarga besarnya, kamu dan anak kalian ;demi
> arti cinta, care, kasih, dlsb menurut definisi logika
> yang ditanamkan pihak-pihak yang berkepentingan
> kepadanya. Kamu harus menekan perasaanmu sendiri
> (menyangkal diri) untuk memenuhi tuntutan kebenaran
> versi pemikiran, logika sudutpandang tsb demi
> terpenuhinya harapan-harapan di masa depan yang kau
> perhitungkan dengan logika yang ditanamkan oleh pihak
> Hautesurveilance dan Pabrik_T (Nurudin Asyhadie)
> dengan penjelasan penjelasan ideal tentang bentuk care
> yang `seharusnya'.
>
> Yang sejak awal dimulainya proses brainwashing tsb
> kira-kira tiga bulan lalu via chatting gara-gara
> mereka merasa tidak ada jalan lain menaklukan
> kompatiologi selain dengan memanfaatkan kelemahanku
> yaitu ikatan cintaku dengan kamu, dan karena kamu
> memang punya kelemahan yaitu traumamu tentang mantan
> suamimu itu.
>
> Mungkin dengan satu atau dua kali ketemuan yang
> membahas, membuka pemikiran tentang apa yang akan
> terjadi di masadepanmu dan aku yang diceritakan dalam
> konsep sudutpandang mereka agar kamu percaya. Aku
> sendiri terlambat sadar sehingga terlambat
> menyelamatkanmu dari sistem logika sudutpandang tsb
> yang ditanamkan kepadamu hari demi hari dengan bahasa
> yang lebih manis-manis daripada bahasa yang aku
> gunakan.
>
> Lalu apakah yang aku lakukan Cornelia Istiani? Aku
> akan menunggumu, mau berapa lama kamu memainkan
> skenario pemikiran logika kepahlawanan yang ditanamkan
> oleh pihak Hautesurveilance dan `Pabrik_T' (Nurudin
> Asyhadie) kepada kamu demi impian mencapai masa depan
> yang baik menurut versi ajaran tsb. Aku akan
> mengingatkan via sms bahwa aku masih mencintaimu hari
> demi hari, hingga kamu sadar bahwa cinta itu tulus
> ikhlas dan pasrah.
>
> Cinta itu bukanlah ketakutan yang membuat kita harus
> menghayal, berpikir, berhitung tentang resiko-resiko
> di masa depan dengan alat ukur yaitu sudutpandang,
> keyakinan, dogma yang ditanamkan kepada kita oleh yang
> berkepentingan. Kalau kamu sudah meninggalkan
> ketakutan berkedok cinta, care, dlsb itu; kejahatan
> yang dilakukan mantan suamimu kepada kamu dan anakmu,
> kejahatan yang kamu ulangi secara serupa kepadaku;
> Kamu akan melepaskan seluruh ketakutan itu, datang
> kepadaku dengan tulus ikhlas pasrah seperti Istiani
> yang dulu, yang lugu dan pintar-pintar-bodo, kamu
> tidak akan mentanyakan lagi kepadaku apakah aku akan
> meninggalkan kamu, apakah aku akan membohongi kamu,
> tulus, ikhlas, pasrah Istiani. Aku juga tidak bertanya
> bagaimana kamu menghianatiku dengan menjadi kerbau
> dicucuk hidung oleh pihak yang berniat menjatuhkan
> aku. Lalu kita jalani hidup kita sebagai pasangan
> bersama-sama.
>
> --------
>
> Ketika seorang pelaku pembajakan pesawat dengan tujuan
> jihat ditanya oleh korbannya tentang; Mengapa mereka
> menyertakan para korban yang tidak bersalah untuk
> turut mati bersama mereka? Maka para sukarelawan jihat
> tentu menjawab; "Tenang saudaraku, kita akan mati
> sebagai martir dan (di masa depan kita bersama)
> diterima di surga di sisi allah."
>
> Apakah mereka mencintai semua orang? Ya.
> Apakah mereka rela berkorban? Ya.
> Semua itu baik, tetapi sayangnya:
> Mereka takut pada ketidakpastian masa depan…
> Mereka tidak tulus, ikhlas dan pasrah.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Senin, 6 Agustus 2007
>
>
>
>
>
> Kepada Hautesurveilance yang setahu saya selain
> belajar ilmu pikiran, juga belajar tenaga dalam dan
> ilmu-ilmu energi dan metafisika yang beraliran agak
> kanuragan yang masih mementingkan untuk merasa menang
> dengan menjatuhkan pihak lain, lalu memanfaatkan
> segala kemampuannya dengan melibatkan team
> paranormalnya untuk pamer kemampuan.
>
> Seperti bagaimana telah berusaha menjatuhkan Vincent
> Liong dengan memperalat Cornelia Istiani, kemenangan
> anda adalah semu karena anda berhasil merusak
> rumahtangga orang tetapi anda tidak berhasil
> menjatuhkan kompatiologi. Anda berusaha merusak
> rumahtangga orang karena rasa tidak puas anda gagal
> menjatuhkan kompatiologi, ketidakrelaan anda mengakui
> keberadaan kompatiologi yang dalam hati kecil anda
> sudah anda akui.
>
> Sebagai peneliti dan pendiri kompatiologi, sebenarnya
> konflik saya dengan anda adalah di tataran diskusi
> keilmuan kompatiologi. Anda membawanya berusaha
> merusak rumahtangga saya, sehingga anda merasa sebagai
> pendekar yang menundukkan macan yang buas lalu anda
> pamerkan ke orang-orang.
>
> Ada istilah: Yang mau tidak bisa, yang bisa tidak mau.
> Hingga hari ini saya belum menggunakan satupun ilmu
> metafisika, dlsb kemampuan saya yang lain untuk
> menjatuhkan anda. Saya juga tidak merusak keluarga
> anda. Pelajarannya adalah bagaimana berdamai dengan
> diri anda sendiri tentang perasaan memang dan kalah.
>
> Saya bukanlah seorang yang seenaknya sendiri, ingin
> menangnya sendiri seperti yang anda sugestikan kepada
> diri anda, untuk menyemangati perjuangan anda berusaha
> menghancurkan rumahtangga saya. Ada tanggungjawab yang
> harus saya pikul karena ada orang-orang di sekitar
> saya.
>
>
>
> Bagi teman-teman harap berhati-hati dengan kelompok
> "Nurudin Asyhadie" seniman yang suka mempermainkan
> rumahtangga orang lain demi berolahraga pikiran...
>
> Nuruddin Asyhadie, Lahir di Mojokerto, 27 Pebruari
> 1976, beralamatl di "Padepokan Ngawu-awu Langit"
> Karang Bendo CT III/23c, Jl. Kaliurang Km 5 Yogyakarta
> E-mail: asyhadi-@eudoramail.com.
>
> Menamatkan sekolah menengah di SMA Negeri 6 Surabaya,
> lulus 1993/1994 dan kini sedang menyelesaikan
> skripsinya tentang gramatology Jaques Derrida di
> Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.
>
> Aktif di Teater Sanggar Shalahuddin Yogyakarta, sempat
> menjadi wartawan Yogya Pos, 1995-1996, kini Redaktur
> Jurnal Filsafat Kaca Mata, Kelompok Bermain Kaca Mata
> dan Direktur Riset dan Penerbitan Pabrik Tontonan.
>
> Beberapa sajaknya pernah mendapatkan penghargaan
> sebagai Nominasi Kejuaraan 5 Puisi Kategori Nominasi
> Lomba Cipta Puisi Remaja, Perhimpunan Persahabatan
> Indonesia-Amerika (PPIA) dan Forum Apresiasi Sastra
> Surabaya (FASS), dalam rangka Festival Puisi Indonesia
> XIII (1992), Juara I Lomba Cipta Puisi St. Louis 2 Cup
> I (1993), Pemenang Ketiga Lomba Cipta Puisi
> Se-Indonesia, Teater Kene, Tabanan Bali, (1993),
> Sembilan puisi terbaik Lomba Cipta Puisi Perdamaian
> "Art and Peace" (1999) Wianta Foundation.
>
> Karya-karyanya yang lain Angin Lalu (1994) dipentaskan
> oleh Kelompok Doyan Kerja Surabaya pada tahun yang
> sama. Sastra Jendra (1995) dipentaskan oleh sanggar
> Shalahuddin Yogyakarta pada tahun yang sama. Berapa
> Harga 1 Kg Puisi?, reportoar bersama Kelompok Doyan
> Kerja Surabaya, 1997. Menyingsing Fajar (1993),
> kumpulan puisi bersama 12 penyair muda se-Indonesia,
> diterbitkan oleh Teater Kene, Tabanan Bali.
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Express Yourself

Show your face in

Messenger & more.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: