Minggu, 07 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] MARI KITA JERNIHKAN VINCENT


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong@...> wrote:
>
> Di bawah ini saya sudah melampirkan penjelasan Leonardo Rimba tentang
> kasus si M. Masalah manic depresif si M telah dideritanya sejak tahun
> 2004-2005 lalu baru ikut dekon di tahun 2006 akhir dimana manic
> depresif si M sudah tambah parah. Tujuannya adalah mencari kemungkinan
> lain siapa tahu bisa sembuh. Jadi kasus si M ini tidak bisa dijadikan
> contoh korban dari dekon-kompatiologi.
>

harez:
Penjelasan Mas Leo itu adalah postingan yang menjadi awal diskusi-diskusi selanjutnya. Adalah salah satu kebiasaanmu untuk menyusun dan mengemukakan argumentasi sedemikian rupa sehingga seolah-olah mendukung pemikiran/pendapatmu saja dan menyalahkan dan mendiskreditkan orang lain. Apakah fuzzy logic yang kau pergunakan, saya tidak tahu persis? Yang saya tahu, "penyesatan" dan "penyelewengan" umumnya berada pada situasi/kondisi yang keruh/kacau, sehingga orang mengalami kesukaran dan atau kemalasan untuk berpikir mana yang baik dan yang benar.

Mari kita jernihkan secara kronologis (berita acara pada penyidikan kepolisian, disusun secara kronologis). Berikut saya petikkan kutipan-kutipan yang saya anggap merupakan inti dari postingan yang bersangkutan (isi lengkapnya dapat dilihat pada masing-masing link yang diberikan).

Tulisan Mas Leo ( Tue Mar 13, 2007 3:08 am), sebagaimana yang kamu kirimkan.

Mbak M tidak menyalahkan dekon yang diterimanya. Problem yang
dihadapinya memang sudah ada sebelum di dekon. Dan tetap ada setelah
di dekon. Saya cuma membandingkan saat dia baru saja di dekon dan
telpon saya untuk bilang:

"Gw baru di dekon sama temen lu, dan gak bisa tidur seminggu."

Mungkin itu termasuk fase euphoria yang dialaminya, karena saat itu
suaranya di telpon terasa tenang.

Dan itu saya bandingkan dengan situasi dua bulan berikutnya ketika
dia menelpon saya sambil nangis-nangis dan bilang bahwa rasanya dia
ingin bunuh diri saja. Dia merasa tidak ada orang yang mengerti dia,
dan bahkan dia sampai berantem dengan Vincent di telpon.

Mungkin saya bisa menghadapinya dengan lebih tenang karena saya lebih
tua. Dan memang akhirnya saya memberikan dia satu solusi yang mungkin
akhirnya dijalaninya juga.

Setelah kejadian satu bulan lalu itu, Mbak M tidak menelpon saya
lagi. Saya tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan dia. Apakah
akhirnya dia menjalankan solusi yang saya sarankan. Atau akhirnya dia
bunuh diri juga. Soalnya tidak ada kabar beritanya lagi.

Gimana Vinceeeenntttt...... ???? Mbak M Kemana......????

I only hope that she is well. Body and soul.

All the Best,
Leo
HP: 0818-183-615

Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16599
 

Tulisan kamu ( Tue Mar 13, 2007 3:17 am) membalas tulisan Mas Leo tersebut di atas.
Jakarta, 10 Maret 2007 jam 00.07 mbak 'M' telah meng-SMS Adhi Purwono yang isinya sbb:

"Gw nga akan pernah rela ketika elo dan Vincent mengambil jiwa gw, gw
nga ikhlas, kembalikan gw yang dulu, semoga tuhan membalas."

Jadi beginilah nasib mbak 'M' saat ini. Sungguh kejam Vincent
mengambil jiwa mbak 'M'...

Ttd,
Vincent Liong

Sumber :  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16600 


Tulisan Mas Leo ( Tue Mar 13, 2007 3:08 am), menanggapi informasi yang kamu berikan.
Wah, kok tambah parah sich? Saya bukan psikiater, tetapi setidaknya
saya bisa juga melihat bahwa saat ini situasi kejiwaan Mbak M tambah
parah. Dilihat dari sms-nya itu, itu gaya tulisan orang yang terkena
paranoid (salah satu jenis schizophrenia).

Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16603 

Setelah postingan mas Leo tersebut, kemudian ada komentar dari beberapa rekan tentang kasus tersebut. Ada Mas Goen, ada Mang Iyus, ada Mas Ridwan, dan sebagainya. Saya kutipkan salah satu sebagai contohnya.

Komentar dari Mas Tuhantu atas komentar dari Mas Leo tersebut di atas.
Thank you sharingnya Mas Leo....
 
Nah akhirnya ½contoh kasus½ itu terkuak jua...

Baru setelah beberapa tanggapan itu, saya ikutan komentar (komentar ini saya lihat juga sempat dikutip sama mas Pabrik dalam salah satu postingannya.
Kalau kondisi Mbak 'M' seperti yang Vincent uraikan
(juga seperti yang Mas Leo ceritakan), saya ikut prihatin.
Saya menganggap, itu terjadi bukan karena ada niat jahat
atau kesengajaan dari Vincent Liong.
Keterbukaan Vincent Liong
mengenai kasus ini jelas mengindikasikan hal itu.

Besar harapan saya, secara bersama-sama kita dapat mencarikan jalan
keluar untuk kasus Mbak 'M' ini.
Mas Goen dan Mas Leo, mungkin bisa
membantu untuk memotori pencarian jalan keluarnya. Mungkin Pak
Ngurah, Pak Agus, atau rekan-rekan lain ada yang bisa bantu urun
pendapat.

Dengan keterbatasan yang ada (beberapa hari ini padat banget jadwal
saya), sebisa mungkin saya juga akan coba urun pendapat.

Saya pernah baca, suatu yayasan (padma kalau tidak salah)tampaknya
punya pengalaman menangani kasus yang seperti itu.

salam,
harez
Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16634 

Apakah aku menjelek-jelekkanmu atau memfitnahmu Vincent ?
DIMANA OTAKMU, DIMANA EMPATIMU ? Ha...ha...ha... siapa yang memfitnah Vincent ? :)))))))

Concern saya :
MENGAJAK MENCARI SOLUSI DAN MENGHINDARI DAMPAK NEGATIF (korban dalam tanda kutip).

Kemudian Mas Leo memberikan tanggapan positif atas ajakan saya tersebut.
Ya, kasus seperti ini menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi,
sebab sebagian orang (masih) berharap agar praktek dekon bisa bekerja
seperti magic terhadap si terdekon. Apabila si terdekon memiliki
masalah berat, maka praktek dekon terhadapnya diharapkan akan
membantunya untuk bisa melihat masalah dengan lebih jelas. Dengan
kata lain, membantu penyelesaian masalah.
......
Perlu kehati-hatian. Saya terutama mengamati dengan cemas cabang
Bandung itu yang jelas belum melewati periode tiga bulan. Menurut
saya, mereka belum stabil. Dan mereka belum bisa membedakan apakah
calon terdekon itu orang yang stabil secara fisik dan kejiwaan,
ataukah cuma ingin tahu saja, ataukah termasuk mereka yang bermasalah
dan ingin penerapan dekon bekerja seperti magic untuk mengenyahkan
masalah mereka dengan seketika?

Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16634 

Setelah itu, terjadi diskusi lanjutan, yang tidak saya ikuti karena kesibukan saya. Dalam salah satu diskusinya dengan Mas Goen, Mas Leo antara lain menuliskan ( Thu Mar 15, 2007 3:49 am )
Vincent memiliki beberapa orang dengan gejala-gejala yang mirip
dengan Mbak M. Dan ini sudah ada dan ditangani bahkan sebelum ada
istilah "Kompatiologi".
Saya sendiri biasanya tidak mau menangani
pasien Vincent, apalagi yang cerewet dan rese seperti Mbak M ini.
Tetapi Mbak M termasuk "stubborn" juga sehingga, walaupun sering
telpon darinya tidak saya angkat, dia tidak jera-jeranya menelpon
saya terus, apalagi ketika sedang "kumat". Bayangkan, telpon dari dia
bisa masuk setiap saat, termasuk jam 2 pagi, jam 4 pagi, dsb... Ini
kasus manic depressive yang typical.

Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/16699 

Nah ... tulisan Mas Leo yang terakhir inilah yang menjadi acuan/referensi untuk menyatakan bahwa Mbak M bukanlah satu-satunya kasus.

Setelah kita urut secara kronologis, apakah jelas siapa memfitnah siapa, siapa yang memutarbalikkan fakta ? Kode etik mana yang aku langgar Vincent ? Coba renungkan, bila perlu minta bantuan orang tuamu, Isti atau teman-temanmu yang lain.

Pertanyaan saya :   SIAPA YANG MEMANIPULASI DATA ?

Hua....ha....ha.... Vincent....Vincent..... :)))))))

Sudahkah kamu berdoa hari ini ?

salam,
harez

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

Health & Fitness

on Yahoo! Groups

Useful info for the

health conscious.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: