Senin, 15 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Meluruskan yang bengkok emang tidak mudah

MELURUSKAN YANG BENGKOK EMANG TIDAK MUDAH

D = Daniel
L = Leo

D = Alo mas, makasih ya (sudah add di YM) !

L = No problem, dengan siapa ini ?

D = Daniel.

L = Anything I can do for you, Mas Daniel ?

D = Ndak, hanya ingin meluaskan pertemanan saja,
barangkali besok-besok:=)

L = Sure.

D = Ini foto tahun berapa (yg ada di box YM) ?

L = Foto taon kuda gigit2an sama kuda tetangga.

D = Ha ha ha, seperti prajurit AU.

L = Ha ha, waktu operasi penyerbuan ke Timtim,
ceritanya.

D = Oya? Seroja?

L = No, bukan kok. Itu seragam Marching Band UI waktu
HARDIKNAS di Gelora Senayan, jaman Suharto. Aku waktu
itu masih mahasiswa UI.

D = O ya? Wah pegang instrumen apa waktu itu?

L = Pegang alat tiup French Horn, teett toooott tuit
teot teot... Waktu Seroja aku masih kecil banget...
tapi waktu AGITASI pro dan anti Integrasi aku MEMANG
ikut. Information War di Internet. Tapi Habibie bego,
ya sudahlah.

D = Oh ya, maksudnya bangun website,
counter-information?

L = Bukan, aku aktif di milis East Timor, jaman dulu.
Isinya mostly DIS-INFORMATION. Disinformation tentang
RI. Tapi buat lurusin juga susah. Soalnya, emang para
pejabat dan militer di Timtim itu MEMANG gak lurus.
Jadinya susah kan. Mata Ketiganya pada TUMPUL.
Semuanya tumpul.

D = Hehehehehe, meluruskan yang bengkok emang tidak
mudah.

L = Tapi itu masa lalu. Kebegoan Habibi itu BLESSING
IN DISGUISE.

D = Maksudnya ?

L = Habibie dengerin Dewi Fortuna Anwar sehingga
memberikan OPSI untuk memilih integrasi atau
kemerdekaan.

D = Ya, semangatnya kan HAM saja.

L = Well, benernya itu BEGO. Tapi, itu ada untungnya.
Kalo gak gitu, Timtim itu BEBAN BERAT SEKALI. Orang
Timtim itu keras kepala dan bener2 GAK PAKE OTAK.
Terlalu egois. Itu etnik Melayu yang paling
terbelakang.

D = Ini pemetaannya bagaimana ?

L = Timtim itu termasuk Melayu, dan bukan etnik2
seperti di Papua. Tetapi bener2 terbelakang. Cupat.
Dan Gereja Katolik disana itu benernya harus dipuji.
Gereja mengajarkan rakyat untuk BISA BERPIKIR. Kalo
gak gitu maonya berantem terus.

D = Coba sedikit ringkasan pemetaan politik saat itu
menurut Mas Leo ?

L = Saat itu benernya posisi FIFTY FIFTY. Tapi orang
Timtim itu rata2 OPORTUNIS. Mereka gampang menyeberang
kalau dikasih INSENTIF. Mereka lihat dapat apa. Jadi
bener2 seperti BELI SUARA.

D = Oportunis itu bisa karena hasil penjajahan dan
perlawanan maupun komplisit dengan penjajahan.

L = Well, oportunis karena mereka biasa MEMPERTAHANKAN
DIRI dalam UNIT TERKECIL. Mereka tahu bahwa segala
lapisan2 yang di atas itu mau enaknya sendiri.
Akhirnya yang di bawah juga begitu. Gak ada yang
namanya Solidaritas Sosial itu. Di Timtim gak ada
solidaritas sosial.

D = Yap, itu maksudku, berabad-abad pembelajaran
melahirkan keyakinan seperti itu.

L = Ya, terkondisi oleh sejarah juga. Beda jauh dengan
MALUKU SELATAN. Maluku Selatan, dari Ambon ke bawah
itu solidaritasnya TINGGI SEKALI. Nah, Ambon itu
amburadul karena ada faktor2 luar yang memancing di
air keruh.

D = Sama seperti di Indonesia dalam berbagai kasus
kan? Penjajahan itu melembaga ke dalam benak sejarah
kan?

L = Ya, seperti itu. Sama kita juga.

D = Makanya orang belajar post-colonial.

L = Ya. Lagipula Belanda memang beda dengan Portugal.
Portugal itu bener2 BACKWARD. Kalo Belanda, itu
termasuk Colonialist yang ENLIGHTENED.

D = Beda memang, orang mereka beranjak dari
kekristenan yang berbeda meski mengakar dalam sejarah
kristen eropa yang sama.

L = Belanda itu benernya kolonialis yang baik. Mereka
bener2 berusaha untuk memajukan Indonesia.

D = Aku meragukan pernyataan tersebut, parameternya
apa?

L = Well, Belanda itu GAK ADA NASIONALISME. Belanda
itu NEGARA PEDAGANG.

D = Yang datang ke kita kongsi-kongsi dagang.

L = Orang Belanda GAK FANATIK AGAMA. Nah, Portugal itu
FANATIK KATOLIK karena alasan sejarah juga; mereka
pernah diduduki oleh Arab.

D = Bukan agama yang paling penting, tapi agama jadi
sumber fanatisme superioritas mereka.

L = Hmmm... something like that.

D = Dalam hal ini semua orang kulit putih berbagi
rasisme yang sama pada waktu itu.

L = Orang2 Portugal itu, mereka meng-KATOLIK-kan semua
orang di koloninya. Setelah dibaptis, diberikan nama
Portugis. Pedahal pribumi asli. Semua pribumi di
jajahan Portugal, setelah dibaptis diberikan nama
Portugis.

D = Itu mah praktek biasa penjajah di mana-mana, itu
kan alat hegemoni.

L = Belanda gak gitu.

D = Aku agak meragukan pernyataan itu, tapi strategi
hegemoni-nya sama: menghancurkan identitas dan diberi
identitas palsu.

L = Hmmm, maybe ya. Identitas ? ... I don't know, udah
lama gak mikirin politik.

D = Yap, makanya sampai sekarang pun masih banyak
orang indonesia yang masih memakai gagasan seperti:
bangsa tempe atau variannya.

L = Ah, bangsa tempe? Siapa yang men=Tempe=kan bangsa
ini ? Liat aja tuh orang2 yang duduk di DPR ?

D = Maksudku masih banyak kita yang berpikir dalam
"troupe" yang dipakai penjajah lewat analisa
antropoli-nya.

L = Liat aja tuh para KEPALA DAERAH (tk 2, tk 1) !

D = Itulah yang harus dikaji ulang, bagaimana
mendudukkan-nya dalam perjuangan membabat korupsi
misalnya.

L = Hmmm,... well, I'm not sure about that. Kita ini
politiknya amburadul. Wah, it's very hard.

D = Yap, banyak sekali analisa yang sudah
diperbincangkan, dan secara sederhana bisa dibagi dua.

L = Sure.

D = Pertama: analisa normatif -- apa itu nation-state,
dst, lalu mengatakan indonesia belum nyampe
nation-state.

L = Udah, benernya udah. This is a nation, tapi
pemimpin2nya pada pentingin perut sendiri aja.

D = Kedua: analisa kritis -- membongkar akar-akar
korupsi dan menyimpulkan kita tak berdaya.

L = Gak berdaya karena SEMUA TERKONTAMINASI. Semua
kena. Harus ada POLITICAL WILL. Tapi SBY juga pilih2,
pake kebijakan KURA2 DALAM PERAHU. Dan PARTAI2 POLITIK
ITU ? Wallahualam bissawab. Bener2 kayak ANIMAL FARM.

D = Tapi mana optimisnya di situ? bagaimana membangun
daya kritis tapi tidak pesimis, tidak destruktif? ini
masuk analisa gaya kedua. Menyadari kebobrokan tidak
sama dengan menyimpulkan (sadar atau tidak) kita
memang bangsa terpuruk. Itulah maksudku.

L = Kita _bukan_ bangsa terpuruk. Tapi perlu GENUINE
LEADER. Dan bukan PARA PELAWAK itu yang pegang posisi
politik.

D = Bangsa terpuruk itu adalah "troupe" yang gemar
dipakai. Masalah: bagaimana membangun link dari
analisa --- genuine leader. Biasanya orang kan
langsung melompat, ada korupsi berarti perlu genuine
leader. Ada daerah yang lebar sekali yang dilompati
begitu saja, dan analisa itu sendiri sudah sejak awal
pesimis/ destruktif.

L = Ya, makanya aku gak mao ngomong politik, I just do
what I can do.

D = Aku sangat percaya, basis dan framework analisa
kita itu yang bermasalah (terlalu banyak unsur-unsur
sebagai bangsa terjajah).

L = Sekarang orang bilang TERJAJAH BANGSA SENDIRI. Ada
juga yang bilang TERJAJAH NAPSU SENDIRI. Kembali
kepada DIRI SENDIRI juga kan akhirnya ?

D = Betul sekali, so what ? Benar diri sendiri inilah
yang di-representasi-kan dengan analisa kritis tapi
sebenarnya self-defeating, itulah yang sedang aku
permasalahkan.

L = Akhirnya sekarang aku pegang unit DIRI SENDIRI itu
saja. Aku gak bisa pegang yang lain. I can only handle
UNIT TERKECIL which is DIRI SENDIRI.

D = Persis, bagaimana melakukan proses analisa dan
tindakan tapi berbasis pada pegang unit diri sendiri
itu.

L = I counsel with many people. Semuanya tentang diri
sendiri. Bagaimana JUJUR terhadap diri sendiri,
sesama, dan "Tuhan". Itu saja. Dan EVEN UNTUK ITU
SAJA, masih memerlukan PROSES. Everything takes time,
semua berproses.

D = Nah bisa diperluas ke dalam kompleksitas analisa
politik-kultural kan ?

L = Bisa saja diperluas ke analisa politik dan
kultural. Tapi paling jauh aku bisa KILIK2 masalah
HAM, masalah KEBEBASAN BERAGAMA, masalah FREE SPEECH.
Itu saja... Aku gak mao kayak orang2 itu yang MAKI2.
Ngapain maki2 segala institusi dan pribadi2 itu ? Wong
semua orang udah tahu kok.

D = Maksudnya, dengan framework yang sama itu, profesi
Mas Leo itu harusnya diperluas ke dalam ranah
politik^kultural.

L = Yah, CULTURAL POLITICS.

D = Hehehehehe, benar sekali.

L = Benernya memang itu mas, aku mengarah kesana tapi
perlahan-lahan.

D = Yup.

L = Dan aku kan gayanya GUYONAN.

D = Memang itu baik sekali koq.

L = Very serious matters yang aku bawa, kalo gak pake
guyonan akan susah diterima.

D = Benar, mengkomunikasikan isi kepala kepada
kepala-kepala yang juga sudah mengandung isinya
sendiri -- emang seni sih.

L = Aku lihat sekarang, ternyata mayoritas itu VERY
TOLERANT. Ternyata yang FANATIK AGAMA itu SEDIKIT. Aku
dapat respons dari mana2,...ternyata kita itu basicnya
TOLERANT dan MAU JUJUR kalau ada kesempatan dan
LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG.

D = O ya, pengalamanku juga bilang begitu.

L = Nah, harus ada LINKAGES. Segala LSM2 itu mana ?
Mereka semua jaga benteng sendiri ?

D = Begitulah proses membangun peradaban, ada konflik
itu pasti.

L = Aku pakai PENDEKATAN LINTAS AGAMA in practice,
dan itu ternyata diterima, itu ok2 saja.

D = Yup, di balik sikap yang paling fanatik sekalipun
sering terselip kerinduan dipahami dan memahami.

L = Ya, dan ada INTUITION about UNIVERSALISM. Orang2
itu kan udah capek dicekokin tentang KEBENARAN
KELOMPOK SENDIRI.

D = Itu pasti, orang kita berbagai kromosom yang sama
kog, hanya kombinasinya saja.

D = Benar sekali.

L = Orang2 Spiritual itu aja benernya gak bisa talking
with each other. Sama2 keras kepalanya. But, kayaknya
mereka MULAI BISA MELIHAT bahwa segalanya itu cuma
SIMBOL2 belaka. Kontribusi aku di sekitar hal2 itu,
membuat orang TERBUKA dan MENERIMA bahwa WE ARE
TALKING ABOUT THE SAME THINGS walaupun menggunakan
SIMBOL2 BERBEDA.

D = Anda di Jakarta ?

L = Ya, aku di Jakarta. Where are you anyway ?

D = Aku di Manila.

L = Oh, ok.

D = Mas Leo semacam konsultan ? conseling ?

L = Ya, I give "spiritual" counselings. Pakai approach
Pendekatan Lintas Agama dan Psikologi Transpersonal,
whatever they mean.

D = Makanya pertanyaan pembuka adalah: "Anything I can
do for you?"

L = Hmmm... I just do what I can do right away, here
on the net. Here at YM.

D = Yup.

L = Milis aku di
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.

D = Lah, aku tau Mas Leo justru karena tak sengaja
menemukan milis itu, mas.

L = Oh, ok. Please write anything there. You are
welcome to write anything...

D = Sementara ini aku pembaca saja, mau mengerti apa
yang tersimpan di benak orang per orangan bangsa ini.

L = It's nice talking with you. Talk with you later
again yah, bay bay !!

D = Yup, trims ya !

L = Hmmm hmmm hmmm. We learn from each other. We learn
from "God". And GOD, being a good God also LEARNS FROM
US. God loves you and so do I, bye !

D = GBU, bye !

+++++++++++++

PENDAPAT DAN KEPERCAYAAN ITU JUGA BERGANTI

A = Ardi
L = Leo

A = Halo, Mas Leo !

L = Halo lagi !

A = Oh ya mas, mau sekedar sharing ya mas ttg mimpi
pagi saya. Saya merasa naik ketempat yang tinggi,
disana ada banyak korek api, saya terus melempar korek
api ke depan. Di sana ada orang kayaknya antara mau
padamkan api tsb atau tidak; nah saya terus melempar
korek api tsb satu persatu sehingga tidak padam, but
hasilnya saya melihat lautan dari tempat tinggi tsb
menjadi lautan api yang besar, apa artinya mas ?

But setelah beberapa saat bergolak akhirnya lautan
apinya perlahan lahan padam, apa artinya mas??????

L = Hmmm hmmm hmmm... Bicara sajalah. Apa yang ada di
dalam hati dan di dalam pikiran itu DIUCAPKAN SAJALAH.
Itu artinya. Diucapkan sedikit demi sedikit seperti
yang telah dilakukan sampai saat ini. Dan itu
diteruskanlan. Teruskanlah. Ucapkanlah. Semuanya, dari
yang paling "kecil" sampai yang paling "besar".

Setelah semua itu diucapkan, orang2 lain yang ada
kaitannya akan ikut MENGUCAPKAN apa yang ada di Hati
dan Pikiran mereka. Akhirnnya semua akan mengucapkan
apa yang selama ini ditahan-tahan. Setelah semuanya
itu keluar, maka akan terlihat betapa JELEKNYA SEMUA
itu. Ada tenaga, tapi tenaga saja yang TAK TERPAKAI.
So, ... in the end semua akan SADAR bahwa memang ada
ENERGI YANG TAK TERPAKAI.

Buat apa dipakai untuk mikir dan memendap emosi yang
gak keruan. Mending DIPAKAI UNTUK YANG BERGUNA. Akan
ada realisasi, penyadaran... bahwa akan ADA SESUATU
YANG BISA DILAKUKAN KARENA TENAGANYA ADA. Dan
realisasi itu akan DISADARI OLEH SEMUANYA. Not only by
you. Itu yang aku lihat.

A = Hmm gitu ya, mas ?

L = Biarkan saja sampai marah yang ada di semua orang
dikeluarkan. Setelah marah dikeluarkan, akhrnya
tinggal air saja. Akhirnya orang akan melihat bahwa
semuanya itu cuma MOOD saja. Cuma PERGANTIAN CUACA
saja. Sama seperti cuaca Terik dan cuaca Mendung. Tak
ada yang selamanya bertahan. Segalanya berganti.
Akhirnya orang akan melihat bahwa bahkan PENDAPAT dan
KEPERCAYAAN itu juga berganti. Dan itu memang normal,
memang seharusnya, memang apa adanya. Dari dulu juga
seperti itu, cuma manusia kan maunya MEMPERTAHANKAN
DIRI saja. Pedahal, kalau mau wajar,... segalanya
memang berubah. Everything CHANGES. Dan cuma CHANGES
itu yang ABADI.

A = Hmmm simbolnya ini ada hubungan dengan pas
malamnya teman saya sharing dengan seorang guru
meditasi di Vihara saya. Seperti dia bilang bahwa
Belajar reiki hati2 bisa membuat Gila, eh tetapi
belajar prana itu boleh, so prana=reiki, reiki=prana,
apa bedanya ? Artinya pesan dari alam bawah sadar ya,
mas ?

L = Ya, the MESSAGE is from your own SUBCONSCIOUS. You
have to put it into the CURRENT FRAMEWORK within which
you are now working. Message itu TETAP harus
ditempatkan dalam KERANGKA PRAKTIKAL dimana anda saat
ini sedang berada. Kalau itu telah dilakukan, barulah
anda BISA mengambil manfaat dari MESSAGE yang muncul
di mimpi itu. Apabila tidak ditempatkan dalam Kerangka
Praktikal, message dari mimpi itu HANYA akan menjadi
semacam Penghias Bibir saja. I believe you are NOT
like such.

+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
Untuk membuat appointment, please call / sms him at
HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
SPIRITUAL-INDONESIA, please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>.
Note: Except my own name, all other names used in the
conversations are pseudonyms.].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yoga Resources

on Yahoo! Groups

Take the stress

out of your life.

Fitness Edge

A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: