Selasa, 30 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Yuk kita rame2 menghancurkan Vincent Liong

Subject: Yuk kita rame2 menghancurkan Vincent Liong
DDT: Mon Oct 22, 2007 4:59 am
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33107
Timbangan Balance wrote:

YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG

Sejak beberapa Bulan ini saya memperhatikan peperangan di millis
psikologi_transformatif dan millis vincentliong, dalam rangka
menghancurkan Vincent Liong & Ilmu Kompatiologi yang dideklarasikan
Vincent Liong. Yang saya katakan sebagai peperangan yang benar2 ganas
dan kasar.

SAYA SANGAT PRIHATIN PRIHATIN ….. SEKALI LAGI … PRIHATIN.

Serangan serangan terhadap Vincent Liong sangat gencar. Isinya
benar-benar diluar batas Etika yang mendasar sekalipun. Segala sesuatu
yang Anti Vincent dianggap Benar, yang PRO-Vincent dianggap Bohong
Besar. Banyak data Chating yang dikarang-karang. Nama-nama berbagai
orang besar juga di catut untuk mendukung pendapat masing-masing.
Bahkan urusan Pengadilanpun mulai di sebut sebut. ANCAM MENGANCAM,
CACI MAKI BERKELANJUTAN untuk hal yang sangat sepele. Pantaskah itu
terjadi.

Hari ini tgl 21 Oktober 2007 Saya membaca message dari Psikologi
Transformatif hari ini tgl 21 Oktober 2007 yang berjudul "Ajakan
Transformasi" dan disertai " Kuesioner penelitian untuk mengevaluasi
Kompatiologi ver 21102007".

Tujuan dan Isi Penelitian ini mudah sekali di tebak, ini bukan sekedar
Penelitian dengan menggunakan Questioner. Saya menduga, bahwa ini
adalah: PENELITIAN YANG SUDAH DIKETAHUI HASILNYA ….. JAUH SEBELUM
PENELITIAN ITU BERJALAN. Inilah Penelitian yang dirancang oleh pihak
yang sedang bermusuhan dengan Vincent Liong.

Siapakah Team Penelitinya? Mohon di sebutkan.

Siapakah Korban Penipuan Vincent LIONG dan Kompatiologi:
Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung Kompatiologi
dan teman dari Vincent Liong saya usulkan agar Audifax dan Leoardo
Rimba hendaknya segera mengisi Questioner tsb sebagai Pelapor Korban
no. 1 dan no. 2 yang merasa tertipu oleh Vincent Liong dan Kompatiologi.

Ya saya ingin sekali melihat, bagaimanakah cara mereka bercerita
sampai menjadi korban kompatiologi dan baru sadar setelah ber
tahun-tahun membela Kompatiologi dan menjadi teman Vincent. Ada dua
versi jawaban, mengapa sadarnya perlu bertahun-tahun, mungkin Vincent
Liong begitu sakti sehingga terhipnotis di bawah pengaruh Vincent,
atau memang Leonardo Rimba dan Audifax bermasalah dan bekerja
berdasarkan kepentingan sesaat saja.

Saya ingin melihat apakah Leonardo Rimba dan Audifax berani mengaku
menjadi korban Kompatiologi dan bagaimanakah caranya mereka menuliskan
ceritanya dalam Questioner. Kalau tidak berani mengisi …. ya ….
Bancilah. Ya ini akan menjadi LIFE SHOW yang sangat menarik. Jujur
saja aku menikmatinya disamping …. merasa jijik sekali ….. atas idée
mencari korban Vincent. Mengapa mereka ngak sekalian mencari kutu di
rambut Vincent dan Vincent memberi mereka penghargaan yang setinggi
tingginya dalam mencari Kutu Vincent. Ini akan Lucu sekali.

Singkatnya hasil penelitian tersebut diatas memang diperlukan oleh
kubu millis AUDIFAX. Dalam Rangka menciptakan Bukti-bukti untuk
menghancurkan Vincent Liong. Bukti bukti ini memang dibutuhkan kubu
AUDIFAX. Nah apakah ini adalah Penelitian yang ilmiah dan independent.

PERKIRAAN HASIL PENELITIAN AUDIFAX:
Hasil Penelitian ini kira-kira akan berbunyi: Vincent dan
Kompatiologi telah menimbulkan korban-2.

Korban no. 1 dan 2 adalah Leonardo Rimba dan Audifax, yang mungkin
saja sudah sempat menjadi Pendukung dan Pendekon Kompatiologi. TETAPI
MENOLAK MENGISI Questioner.

Konklusi hasil penelitian lainnya mungkin berbunyi: Vincent adalah
Pembohong dan patut dihancurkan at any cost, Vincent Goblok, Vincent
menggunakan Ilmu Naluri Binatang, Vincent tidak mau sekolah, Vincent
tidak Scientific, Vincent mau mengatur Orang Lain. Tidak mustahil
Penelitian ini akan dilengkapi juga dengan data data palsu seperti
yang dilakukan sebelumnya. Salah satu konklusi hasil Penelitian
mungkin juga berbunyi: Vincent tidak mengerti Psikologi dan entah
apalagi. Ya pokoknya yang negative sajalah.

Dari manakah saya tahu Hasil penelitiannya, sedangkan penelitiannya
yang belum berjalan? Ya kok repot repot, lihatlah Pameran Kebodohan
mereka dalam millis dalam mencaci maki Vincent Liong dan Kompatiologi.
Sebetulnya kasihan saya terhadap mereka, mereka sudah stress dan
putus asa meskipun bersikap gagah dan guyon terus ….. cobalah baca
millis mereka yang ngawur, saling mendukung dan menghibur satu sama
lain. Ngak percaya cobalah baca tulisannya. Apalagi Vincent lagi panen
besar dalam kompatiologi.

Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di singgung-2 bahkan
oleh Harez yang merasa Ilmuwan. Tetapi Ilmuwan yang tidak berani
terjun ke Plaza Senayan untuk Survey. Sorry ya, Harez ini kritik
sehat saya.

Namanya ahli Rekayasa, Dr Tony yang tidak tahu apa-2 juga dibuatkan
REKAYASA CHATTING DENGAN VINCENT LIONG. Lihatlah Chatting tersebut di
millis psikologi Transformatif. Tahukah Vincent, Vincent harus
berterima kasih kepada mereka (yaitu Kubu AUDIFAX) karena Jasa gratis
Caci Maki Beliau Beliau inilah yang mendorong Dr Tony mengenal
kwalitas musuh Vincent Liong dan sekaligus menjadi lebih percaya
kepada Kubu Kompatiologi. Akhir-akhir ini Dr Tony menjadi sangat aktif
dalam Kompatiologi dan mensurvey setiap orang. Jika Vincent tidak di
Caci Maki begitu keras mungkin saja Dr Tony masih ragu akan ilmu
Kompatiologi..

Harez yang terhormat, saya juga ilmuwan yang saya kira jauh lebih tua
dari Anda, saya usulkan Anda harus lebih rendah diri, sebetulnya
survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah Dr. Tony yang
benar benar melakukan Survey turun ke Lapangan. Visiting member dari
Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.

One day saya akan sharing Pandangan saya mengenai cara Anda menghadapi
Vincent.
Sekarang jangan banyak2 dulu ya. Mengenai Cara Petinggi-Petinggi
Psikologi menghadapi Vincent. Bukan semuanya lho.

Play Back sebentar ya.
Saya ingin bertanya kepada Audifax, Kalau dulu setahu saya Audifax
adalah Penyerang Psikologi Mainstream yang sangat mematikan dengan
referensi-referensi yang panjang dalam article nya. Terus terang
inteligensi saya tidak dapat mengerti tulisananya. Pertanyaan saya
adalah : Apakah sekarang anda sudah ganti haluan juga? Atau masih
tetap konsisten Sikap Anti Psikologi Mainstream?

Jika tidak salah, Audifax (Kitab Api) dan mungkin juga Leonardo Rimba
(Kitab Angin Hening) adalah Penulis Kitab Kompatiologi (dapat
di-search di maillist komunikasi_empati@yahoogroups.com emailnya).


Mengapa saya berkesimpulan demikian:
Karena Peneliti adalah Pihak Psikologi_Transformatif, yang dimiliki
oleh Bp. AUDIVAX dan Teman-2 yang sedang berperang melawan Vincent.
Audifax adalah mantan Teman Vincent bertahun tahun yang kemudian
bermusuhan dengan Vincent. Saya juga belum mengerti kenapa? Leonardo
Rimbapun demikian.

Dalam berbagai tulisan Team Pembasmi Vincent telah menuliskan
nama-nama Besar dalam Psikologi dari berbagai Universitas yang
mendukung mereka. Ternyata dukungan itu dukungan palsu setelah di
cross check lewat Telepon oleh Vincent Liong. Malu deh ah.

Sebelum mengumumkan penelitiannya mereka menyebutkan sejumlah
nama-nama anggotanya dalam tulisan yang berjudul "Ajakan
Transformasi". Apakah Penelitian ini direstui oleh orang-orang
tersebut? Saya meragukan, apakah mereka mendukung penelitian ini?
Memang dukungan tersebut tidak diucapkan secara explicit, tetapi
ditampilkan bersama-sama agar terkesan mendukung.

Nama-nama yang tercantum secara lengkap adalah sebagai berikut:
Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para
pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono,
Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung
Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah:
Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup, Goenardjoadi
Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo, Prof Soehartono
Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi
Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga
Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy
Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal,
Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Priatna
Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika
dan masih banyak lagi

Bp. Juswan Setiawan dan Vincent Liong yang dulunya di elu-elukan
sebagai Penulis Hebat tentunya tidak dimasukan. Hal ini masuk akal,
karena mereka tetap berada di sisi Kompatiologi. Meskipun kata Vincent
sempat mendapat mendapat Penghargaan dari Audifax dalam lomba menulis
di millis Psikologi Transformatif Award dan mendapat uang sebesar
kira-kira Rp. 200.000,- yang di transfer oleh Audifax.sebagai hadiah.

Ini adalah penelitian, yang tidak lain hanya ingin membuat Kuestioner
untuk menjatuhkan Vincent Liong dan Kompatiologi. Saya menduga Data
Palsu Pengakuan Korban-korban Kompatiologi untuk mendiskreditkan
Kompatiologi akan menyusul. Yang membuat ya siapa lagi ya kelompok
Anti Vincent Liong. Melihat cara mereka berkomunikasi di millis,
Mereka tidak merasa salah kok untuk memanipulasi data, sambil tertawa
keras sambil ….. maaf ya …..stress ……. menghadapi Vincent. Sambil
saling mendukung satu sama lain, untuk menegaskan bahwa mereka adalah
Penulis yang terbaik. Ya ngak Bp. Goenardjoadi Goenawan yang
terhormat yang dikenal sebagai ahli "HATI NURANI", NAMUN SIKAPNYA JAUH
DARI "HATI NURANI".

Ya singkatnya ini adalah ajakan untuk "YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN
VINCENT LIONG",

Saya jelas mendukung Vincent Liong. Vincent diharapkan tenang dan
biarkanlah mereka melakukan Penelitian. Toh Vincent tidak dapat
menutup mulut mereka, sebaiknya didiamkan saja. Saya setuju sikap
pihak Kompatiologi yang ingin bekerja secara diam diam. Dan tidak
perlu menghabiskan tenaga menanggapi Kelompok Anti Vincent Liong.
Saya setuju bahwa mereka sudah lelah dan stress. Jangan di tekan
terus, kasihan. Tapi ya tolonglah jangan membuat ulah terus. Kritik
pedas boleh2 saja, tapi main kotor itulah yang akan menghancurkan
mereka sendiri.

Saya mohon maaf karena saya menggunakan nama samaran. Mengapa karena
saya juga takut di terror dan di del-edel oleh Kelompok Anti Vincent
Liong. Seperti yang dilakukan kepada member-member Vincent Liong. Bagi
teman teman yang sudah tahu identitas saya, mohon dirahasiakan, karena
ini berbahaya.

Perlu diketahui saya sudah mengenal Audifax dan teman-temannya
Tahunan, bukan hanya lewat email / internet, tetapi sering bertukar
pikiran pada saat sebelum mereka bermusuhan dengan Vincent Liong.

Pesan saya:
Waspadalah pada data yang palsu. Data Palsu dan nama samaran mudah
sekali dibuat didunia Internet. SPAM yang menggunakan nama Vincent
Liongpun sudah banyak.
Kedua Pihak baik kelompok Anti Vincent Liong dan Kelompok PRO Vincent
harap tenang dan kalem saja. Janganlah menerapkan strategi "mau
menang sendiri" dan "asal tembak saja".. Perang itu tidak ada
gunanya. Bela diri boleh tatapi frekwensinya bolah dikurangi.
Jika kedua kubu tidak cocok, ya jagalah jarak sehingga sehingga tidak
bertabrakan.
Hargailah Perbedaan yang mungkin ada. Hargailah COEXISTENSI, SEHINGGA
TIDAK BER-DARAH-DARAH.
Berilah kesempatan Kompatiologi berkembang. Kalau Anda tidak percaya
kompatiologi itu hak Anda. Tetepi kalau orang lain percaya
kompatiologi itu juga hak mereka. Hargailah hak mereka. Sebaliknya
mengeritik Kompatiologi ya boleh boleh saja.
Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam. Kalau ada
yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu sukses menyembuhkan
pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja. Terdekon yang benar2
komplain setahu saya tidak ada. Kalau Kompatiologi sukses 50% saja
itu sudah HUUUUEEEBAAAAT.
Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi
menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa saja.
MENGAPA MENGAPA ….. MENGAPA?

SOME PEOPLE THINK "COMPETITION", WE THINK "PARTNERSHIP". Inilah bunyi
iklan Perusahaan keuangan CREDIT SUISSE di TV program CNBC yang
bekerja bermotifkan UANG. Maksudnya jangan iri hati dan berkompetisi
terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan yang bermotif
uangpun dapat memikirkan hal semacam itu.

Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan
Kompatiologi yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih
sangat sangat kecil. Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk
Pendekon dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah berkompetisi yang tidak
ada gunanya, apalagi kalau tidak ada uangnya. Kalau cari Kebenaran
jangan ngotot ngotot.

Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet Vincentlah
yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang masih muda Belia
begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga terlalu banyak di
Internet. Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi berdebat di Bidang
Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah …. cape deh ……. Ini
hanya akan menghabiskan waktu dan mencari musuh. Apalagi kalau
berdebat dengan pabrik_t , derajat Andapun akan merosot. Saya tidak
mau ikut debat-debat semacam ini, ya mungkin juga saya tidak mampu,
lebih baik mengaku bodoh, meskipun mungkin saja bodoh beneran.

Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti anak kecil ya
biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel tidak perlu marah apalagi
merasa tersaingi. Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu ini memberi
Teh Botol kepada Pasien dan Pasien merasa disembuhkan, …. ya biarkan
saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf kalau salah spellingnya). Kok
Repot Repot kata Gus Dur.

Tetapi, kalau pihak musuh Vincent menciptakan berita, bahwa korban
Vincent Liong bermasalah kesehatannya karena Diabetes dan disuruh
minum Teh Botol yang bergula. Ya ini salah sendiri, Diabetes kok mau
minum the bergula, ya … sebenarnya ini terkesan mengada-ngada
sekali, apalagi kalau datanya fiktif orangnya tidak ada. Pihak Kubu
Anti Vincent Liong ini memang keterlaluan. Sebenarnya sih tidak tahu
malu, dan tidak berusaha menutupi REKAYASA REKAYASANYA. Apa sih
untungnya menjatuhkan Vincent? Katanya Olah Raga dan mendapat
kepuasan Jiwa menjatuhkan Vincent Liong. Nah Pak Harez yang berprofesi
psikolog Anda mendapat tantangan untuk menyembuhkan pabrik_t yang
hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga mengerjain orang lain menjadi
kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah apalagi yang disebut
Vincent dengan istilah "Sita Jaminan". Prioritas kerjaan Pak Harez itu
salah, orang seperti pabrik_t inilah yang perlu di survey atau
diperiksa, bukan cari kutu Vincent Liong. Vincent Liong tidak pernah
masalah kok kalau tidak di bilang Scientific.

Para Psikolog yang doyan perang teori juga jangan sombong2, Coba Tanya
Psikolog siapapun atau Psikolog Audifax Berapa % kah dari mahasiswa
Psikolog yang pernah berurusan dengan Penyakit kejiwaan, baik secara
langsung maupun tidak langsung ? Sebenarnya Tinggi sekali lho
persentasinya. Sumber Beritanya saya ambil dari berbagai Mahasiswa
Psikolog dan juga dari Psikolog Audifax, Benarkah demikian Audifax?
Anda membenarkan hal itu bukan Audifax. Saya sudah mendengar
jawabanmu. Kalau ngak ya minta maaf. Audifax, sudah tahukah siapa
saya? Kalau tahu ngak apa2, Asalkan jangan diberitahukan ke pabrik_t,
nanti saya dikerjain dan dibuatkan Rekayasa Cerita macam macam.

Apalagi himpitan ekonomi yang sangat tinggi membuat para lususan
Universitas serba stress dalam survival mencari Pekerjaan. (Catatan:
Bukan hanya Psikologi lho, jurusan lain juga).

Saat ini banyak sekali manusia yang bermasalah. Urusan Pacar, Suami
Istri, Bapak Anak Urusan Uang dan harta, urusan moral …. . Leo tahu
hal itu ….. ya ngak Leo. ..

Kok kita ini kengangguran kalau mau menghabisi Vincent yang suka sok
berteori dan masih lucu2-nya dan kadang kadang penuh keajaibannya.
Justru biarkanlah dia beraksi, asalkan kita tidak mudah iri hati
kepada ketenarannya. Kritik atas kekurangan kekurangan Vincent
boleh-boleh saja.

Tetapi jangan pula seperti Leo yang terlalu DINAMIS dalam bersikap,
dulu LEO menyerang habis-habisan Institusi Pendidikan yang tidak
mengerti menangani Mahasiswa Vincent Liong yang indigo, serba Genius
dan berbakat itu, sehingga Vincent Liong rela mau Drop Out kan
sendiri. Namun, lain dulu lain sekarang., sekarang Vincent Liong
dianggap LEO Goblok, Naluri Binatang dan tidak mau sekolah. Sebetulnya
disinilah konsistensi pendirian LEO yang agak terganggu dan mungkin
juga disebabkan urusan kompetisi dan perbedaan dalam Ilmu. Leo harus
memberi penjelasan atas perubahan sikap ini. Pada suatu ketika aku
akan sharing dengan LEO kalau LEO kembali menjadi teman Vincent.
Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih penuh rasa dendam dan
caci maki. LEO harap- bersikap lebih tenang dulu dan merenungkan
semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan In yang datang ke
Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien psikolog bp. Harez.

Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya tidak
pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu itu itu saja
yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.

Buat apa ribut Vincent mau sekolah atau tidak. Mungkin Orang Tuanya
mungkin juga tidak Pusing dan bias memahaminya. Lain hal-nya jika Anda
hanya mau cari kelemahan Vincent. Please GO ON, tembak saja terus,
nanti juga cape sendiri. Ingat Vincent punya Pistol kertas dan punya
ilmu Dora Emon yang dapat menyulap Pistol kertas menjadi Pistol
beneran. Pak Harez begitu saja tersinggung. Life is Fun lho, tetapi
jangan kebacut.

Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada. Pialanya
penghargaanpun tidak ada. Ini hanya pameran Nafsu Menyerang dan
Pameran Kebodohan.

Apalagi kalau mengeroyok rame2. ngak fair lah. Yang Tua dan sudah
bertitel S1 S2 dan S3 rame2 menyerang anak ingusan yang hanya punya
title SMA. Apalagi kalau Mengatasnamakan dunia PSIKOLOGI Indonesia
dan Dunia ILMIAH.

Vincent pun diharapkan untuk bersikap lebih rendah diri. Vincent
jangan membanggakan Ilmu atau Penghasilan nya yang lumayan dan jangan
sombong. Jangan merasa sudah sukses. Pengalaman pengalaman perang ini
ada hikmahnya juga buat Vincent, biar dia tahu dia sudah tidak kecil
dan lucu lagi seperti dulu, agar dia tahu bahwa teman yang terdekat
dapat saja menjadi musuh berbunyutan. Hati-hati kepada pihak teman
yang selalu memuji terus dan kemudian menjadi musuh.

Percayalah, bahwa mayoritas Publik yang ber diam diri itu tidak bodoh
dan tahu apa yang sedang terjadi meskipun mereka pusing juga melihat
Peperangan ini yang serba amburadul.

Yang paling suka cuap2 gagah berani dengan sikap kasar itulah yang
patut dipertanyakan creditbilitasnya. Kasihan dia, karena dia tidak
tahu apa yang sedang dilakukannya.

Cari uang sudah cukup susah, dunia maya di millis tidak mengenal
krisis ekonomi, tetapi lihatlah keluar ke Dunia nyata, Anda akan sadar
betapa sulitnya hidup ini. Pengangguran dan kemiskinan dimana mana.
Banyak orang yang susah dan menjadi sakit jiwa. Oleh karena itu
janganlah perang terus, emangnya kita pengangguran dan hobby oleh raga
berperang? Cobalah kita menciptakan suasana yang lebih damai.

Saya baru menulis sekali ini, tapi saya juga mulai bertanya tanya
untuk apakah saya luangkan waktu untuk menulis hal hal ini. Mungkin
saya masih kurang kerjaan saat ini. Saya harap saya tidak menjadi
Penulis Millis di Internet., yang seharian kerjanya BERINTERNET,
apalagi kalau ber-perang-perangan terus atau Sok-sokan ILMIAH.


Harez:
Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari Literatur,
COPY AND PASTE saja kwalitasnya patut diragukan. Apalagi jika Anda
suka sekali menyebutkan dukungan dukungan dari Petinggi Petinggi
Psikologi. Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal tersebut.
Perlukah ia membunuh Vincent sekecil semut harus pakai Bom Atom.
Rendah hati itu perlu. Betapa banyak study mengenai kemanusiaan
tentang …. Ambillah contoh …. Perang Vietnam …. Surveyor tidak pernah
ke Vietnam dan membuat teori macam2 tanpa mengenal tradisi rakyat
Vietnam, Hasilnya diatas kertas terlihat scientific tetapi sebenarnya
suatu sampah yang bau. Dokter jaman sekarang pun tidak berani
sembarangan menuduh dan menjelekan SIN SHE atau Ahli Akupuntur dari
cina itu BERBOHONG, Sin She Cina memeriksa orang hanya menekan nadi
saja di pergelangan tangan dan tahu Penyakitnya. Ilmuwan sejati
menyadari, bahwa tingkat Ilmu Pengetahuan masih sangat cetek,banyak
hal yang belum dapat di jelaskan dengan baik oleh Psikologi.
Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah bagian dari Psikologi
bukan? Hanya saja Psikologi kita belum sampai kesana. Arogansi Ilmuwan
kita saja yang sangat tinggi, karena belum mengerti diatas langit
masih ada langit.

Ilmuwan Asing akan sangat senang kalau ketemu anak model Vincent
Liong. Guru Asingpun demikian. Mereka tidak akan mencari kutu dirambut
Vincent seperti yang Anda lakukan dengan jargon-jargon ilmiah
macam-macam. Dosen dari Australiapun pernah datang mencari Vincent.
Head Principle Sekolah Gandhipun tahu kwalitas Vincent, meskipun
sekolahnya amburadul. Ilmuwan Indonesia seperti Anda mungkin
sebaliknya, sebel dan gemes menghadapi Vincent Liong.

Bp. Harez, jangan lupa kapan kasus-kasus hukum Vincent Liong akan
dipersidangkan.. Sedikit berbicara banyak bertindak itu lebih baik.


Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang menyakitkan berbagai
pihak. Jangan aneh kalau saya tidak akan menjawab semua reaksi atas
tulisan ini karena saya bukan Pengangguran dan Professional MILLIS
yang hanya ngurusin millis. Saya terpanggil menulis, hanya karena
sikap kubu Audifax dan ilmuan-ilmuan lainnya yang secara bergantian
menyerang kubu Vincent Liong secara membabibuta dan Vincent Liong
masih bodo, Juswan Setyawan dan Istiani pun masih sangat lunak dan
terlalu baik.

Sekian dan terima kasih Anda telah membaca.

Salam

Timbang.Balance@...
Monday, 22nd October 2007

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Cat Zone

Connect w/ others

who love cats.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: