Senin, 05 November 2007

[psikologi_transformatif] Jejaring Ide: Novel fiktif : PEMBERANTASAN ORGIL ...Re: Bipolar Tipe II

*** Makin banyaknya orang gila berkeliaran di berbagai(ibu) kota di
indonesia

*** Tidak adanya penanganan serius dari Pemerintah untuk
penanggulangan ORGIL, (jangankan ngurus ORGIL ngurus ORWAS (orang
waras) saja kerepotan

*** Terlalu banyaknya penduduk indonesia 230 juta lebih bok..

*** Adanya Triad Mafia ala Indonesia yang bekerjasama dengan Dokter
Oportunis yang "frustasi" karena materi/gila materi

*** Adanya kebutuhan Donor Tubuh (ginjal, mata, hati, jantung dsb)
yang tidak terpenuhi, antrean panjang menanti donor sukarela.

*** PENCULIKAN ORANG GILA yang dilakukan oleh Mafia Triad untuk
pemenuhan kebutuhan donor tersebut yang bekerja sama dengan
Dr.Frustasi. (si Orgil ntar tubuhnya buat dicincang dan bagian-2
tubuhnya dijadikan donor)

Inti scenario cerita (tokoh-2 fiktif semua)
prolog, Dua orang sedang pacaran, si wanita bernama CIci, si laki
Bernama Vige. Tanpa disadari terciduk oleh Mafia Triad yang sedang
melakukan operasi mencari mangsa hidup, kemudian dilakukan upaya
penyelamatan.. eng..ing eng...

dst..

Begitulah ... ada yang mau menambahkan...

Cheer Up !!!
GeLo Boongan.
nb: ngurus orgil di milis gimana yah ha...ha..ha....hah

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
<personalgrowth@...> wrote:
>
> ini kata seorang bude-bude.
>
> si dia,
> memang ga bakal mau diajak ketemu psikolog apalagi psikiater.
> mengapa?
> karena yang bersangkutan tidak merasa terganggu.
> siapa sih yang merasa terganggu (oleh dia) orang-orang lain di
sekitarnya...
>
> dan para penderita psikotik tidak akan merasa dirinya terganggu....
> orang lain yang merasa terganggu...
> karena dia memang mengganggu...
>
> dan sangat mungkin untuk bertemu dengan psikolog maupun psikiater bisa
> diinterpretasikan sebagai "penghinaan" untuk dia..
> karena bisa jadi dalam benaknya dia bilang, "memangnya saya gila
apa????'"
>
> apakah bisa di"obati" dengan konseling?
> tergantung tingkat "keparahan"nya tentu...
> semakin parah yang dikonseling sampai dower yang memberi konseling ga
> bakalan ada perbaikan...
> bisa2 yang jadi stress dan harus dikonseling adalah si konselornya,
hahahaha
>
> nah,
> apa yang harus dilakukan?
> bila HARUS, angkutlah si dia ke RS terdekat yang ada psikiaternya.
> memang harus janjian dulu...
>
>
----------------------------------------------------------
>
> mas Goen,
> Vincent?
> hahahahahahahaaaaaa..........
>
> bapaknya juga tuhhhhhhhhh, yang musti disuntik obat...
> ga bisa cuma disuruh minum obat aja
>
> bude Tih
>
>
>
>
>
>
>
> On 11/4/07, Carmelita Renatha <carmelita_renatha@...> wrote:
> >
> > Rekan rekan,
> > perkenalkan saya Ita, awam psikologi.
> > Apakah ada yang bisa memberi masukan mengenai Bipolar Tipe II?
> > Mengenai perkembangannya di Indonesia? Apakah penyakit ini hanya
> > bisa diselesaikan dengan obat antidepresan? Apakah konseling
> > psikologi tidak mampu banyak membantu? jika konseling membantu,
> > bagaimana meyakinkan seseorang yang meyakini dirinya mengidap
> > Bipolar II untuk berkonsultasi dengan psikolog di saat dia hanya
> > menginginkan antidepresan? Beliau menolak untuk diajak ke psikolog
> > namun untuk ke psikiater juga sulit. Terus menerus mengajukan
> > pertanyaan seputar antidepresan. Ajakan saya untuk bertemu psikolog
> > sepertinya berujung kekecewaan pada dirinya, merasa tidak di-
> > mengerti bahwa yang dideritanya adalah sakit dan hanya butuh obat.
> >
> > Saya sangat memerlukan informasinya karena beberapa artikel tentang
> > bipolar II yang saya temukan hanya berbicara bahwa sakit ini seakan2
> > hanya butuh obat antidepresan dan dipergunakan rekan saya sebagai
> > semacam pembenarannya.
> >
> > Terima kasih sebelumnya.
> >
> > salam hangat,
> > Ita
> >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Wellness Spot

on Yahoo! Groups

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: