Senin, 05 November 2007

Re: [psikologi_transformatif] Bipolar Tipe II

ya nggih monggo, mas as as....

On 11/5/07, as as <as2004as_as@yahoo.com> wrote:

tappiiiiiiii
kalao psikiaternya atawa psikolognya
cuwanteeeek binti seksiiiiii
siapa yang kagak maoooooo ?
hehehe



ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com > wrote:
ini kata seorang bude-bude.
 
si dia,
memang ga bakal mau diajak ketemu psikolog apalagi psikiater.
mengapa?
karena yang bersangkutan tidak merasa terganggu.
siapa sih yang merasa terganggu (oleh dia) orang-orang lain di sekitarnya...
 
dan para penderita psikotik tidak akan merasa dirinya terganggu....
orang lain yang merasa terganggu...
karena dia memang mengganggu...
 
dan sangat mungkin untuk bertemu dengan psikolog maupun psikiater bisa diinterpretasikan sebagai "penghinaan" untuk dia..
karena bisa jadi dalam benaknya dia bilang, "memangnya saya gila apa????'"
 
apakah bisa di"obati" dengan konseling?
tergantung tingkat "keparahan"nya tentu...
semakin parah yang dikonseling sampai dower yang memberi konseling ga bakalan ada perbaikan...
bisa2 yang jadi stress dan harus dikonseling adalah si konselornya, hahahaha
 
nah,
apa yang harus dilakukan?
bila HARUS, angkutlah si dia ke RS terdekat yang ada psikiaternya.
memang harus janjian dulu...
 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
mas Goen,
Vincent?
hahahahahahahaaaaaa..........
 
bapaknya juga tuhhhhhhhhh, yang musti disuntik obat...
ga bisa cuma disuruh minum obat aja
 
bude Tih
 
 
 
 


 
On 11/4/07, Carmelita Renatha <carmelita_renatha@yahoo.com > wrote:
Rekan rekan,
perkenalkan saya Ita, awam psikologi.
Apakah ada yang bisa memberi masukan mengenai Bipolar Tipe II?
Mengenai perkembangannya di Indonesia? Apakah penyakit ini hanya
bisa diselesaikan dengan obat antidepresan? Apakah konseling
psikologi tidak mampu banyak membantu? jika konseling membantu,
bagaimana meyakinkan seseorang yang meyakini dirinya mengidap
Bipolar II untuk berkonsultasi dengan psikolog di saat dia hanya
menginginkan antidepresan? Beliau menolak untuk diajak ke psikolog
namun untuk ke psikiater juga sulit. Terus menerus mengajukan
pertanyaan seputar antidepresan. Ajakan saya untuk bertemu psikolog
sepertinya berujung kekecewaan pada dirinya, merasa tidak di-
mengerti bahwa yang dideritanya adalah sakit dan hanya butuh obat.

Saya sangat memerlukan informasinya karena beberapa artikel tentang
bipolar II yang saya temukan hanya berbicara bahwa sakit ini seakan2
hanya butuh obat antidepresan dan dipergunakan rekan saya sebagai
semacam pembenarannya.

Terima kasih sebelumnya.

salam hangat,
Ita

 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: