Senin, 12 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Maslow untuk Goen dan Satrio Pamungkas

Nambahin apa yang sudah dijelaskan dengan sangat baik oleh Mas Wolker buat Mas Goen:

Maslow sendiri sebenarnya membedakan antara 4 kebutuhan pertama (Physiological, Safety, Love/Belonging, Self-Esteem) dengan kebutuhan yang ke-5 (Self Actualization). Empat yang pertama disebutnya sebagai D-Needs (Deficit Needs). Sementara kebutuhan yang ke-5 disebutnya sebagai B-Needs (Being Needs). Artinya, jika ada defisit pada satu/lebih dari D-Needs, maka seorang manusia sulit termotivasi untuk "being something" (ini yang artinya mirip2 dengan "becoming" yang selalu disebut2 Pak Jusuf). Seseorang baru termotivasi untuk "being" kalau tidak defisit.

Namun.. tidak berarti kalau sudah tidak mengalami defisit lantas seseorang PASTI termotivasi untuk "being", atau langsung masuk ke tahap ke-5 :)

Lengkapnya bisa disimak di sini: http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html

Buat Mas Satrio Pamungkas, ingin menambahkan juga:

Saya setuju dengan penjelasan Mas Wolker tentang Abu Dzar al-Ghifari. Ini adalah pembuktian (bukan pendobrakan) atas teori Maslow; pembuktian bahwa setidaknya ada sebagian teori Maslow yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan ;)

Buat si penulis, Muhammad Faisal, tampak menjadi pendobrakan terhadap teori Maslow karena tampaknya si penulis sendiri tidak memahami apa yang hendak disampaikan oleh Maslow :) Ini memang fenomena wajar; jika bicara tentang Maslow, orang cenderung hanya mengambil Hierarchy of Needs-nya dan melupakan dasar berpikir Maslow yang melandasi munculnya model hirarki tersebut. Tak heran orang selalu berpikir bahwa hirarki itu harus dipenuhi dari bawah ke atas; bahwa kalau sudah sampai di atas, maka yang di bawah hilang sama sekali. 

Padahal, seperti saya jelaskan di atas, teori Maslow itu cuma masalah D-Needs & B-Needs: kalau orang masih defisit, susah untuk "becoming". Sementara kalau sudah B-Needs, D-Needs tidak menjadi masalah berarti. Sudah tidak menjadi fokus, walaupun kalau deprivasi parah bisa terjadi demotivasi juga.

Mungkin ada baiknya sebelum kita bertumpu pada suatu tulisan, kita coba pahami apakah sang penulis itu benar2 mengerti apa yang dibahasnya :) Sejauh yang saya lihat, Muhammad Faisal ini sama sekali tidak mengerti tentang Maslow dan psikologi :). Dia hanya bersemangat pokoknya ilmuwan Islam harus lebih hebat dari ilmuwan "amatir" Barat ;).  Terlihat dari bagaimana dia menggeneralisasikan mazhab2 psikologi  sebagai

"Psikoanalisa sendiri menganggap bahwa seluruh perilaku manusia dilandaskan oleh ketidaksadaran dan instink-instink kebinatangan, sedangkan behavioristik mengakui manusia sebagai hasil dari stimulus lingkungan, atau tidak berbeda dengan sebuah mesin yang hanya bekerja berdasarkan perintah."

Padahal, bila bicara tentang Psikoanalisa saja, antara Freud, Jung, Adler itu BANYAK sekali bedanya :). Instink kebinatangan itu hanya muncul dalam teori Freud; tidak pada Jung, tidak pada Adler, dll. Demikian juga dengan Behavioristik. Antara Pavlov, Watson, dan Skinner saja bedanya banyak :).

Sebagai contoh: beberapa waktu lalu saya menuliskan tentang negative reinforcement yang saya ambil dari percobaannya Watson. Watson ini sudah masuk Instrumental Conditioning. Kemudian Audi meminjam istilah itu untuk membahas topik yang sama, namun dengan teori Pavlov. Pavlov itu sendiri teorinya disebut Classical Conditioning.  Sama2 behavioristik, sama2 bicara tentang stimulus tertentu sebagai konsekuensi perilaku tertentu, tapi BEDA banget :) Classical Conditioning, misalnya, percaya bahwa perilaku terbentuk jika sepasang stimulus diberikan bersamaan berulang2. Sebaliknya, dalam Instrumental Conditioning, mereka bicara bahwa perilaku terbentuk jika suatu perilaku diberikan konsekuensi tertentu. Di sini perilaku tidak dibentuk, tapi subyek dibiarkan berpikir dan belajar mencari perilaku tertentu berdasarkan konsekuensi yang dia terima.

Buat bahan bacaan, mungkin bisa baca tentang Adler di: http://ourworld.compuserve.com/homepages/HStein/

Tentang Instrumental Conditioning di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Operant_conditioning

Tentang Classical Conditioning di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Classical_conditioning

Dan semua teori2 itu adalah untuk saling melengkapi, bukan untuk menengahi atau merevisi teori yang lain. Kalau ada perdebatan di sana-sini, well, menurut saya sih itu sikap ilmiah ya? Mempertanyakan sejauh mana teori itu bisa dipertanggungjawabkan, bukan untuk menjatuhkan atau untuk menjadi yang paling benar :)

Salam,


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "wolikertajiwa" <wolikertajiwa@...> wrote:
>
> Pak Goen,
> Kenapa "kenyataan yang sudah kenyang [fisiologis], sudah kaya
> [security]sudah dicintai [love], sudah dihormati, sudah hebat, sudah
> diakui,semuanya kawin lagi."
> Tidak panjang lebar saya kasih jawaban dari Pak Maslow sendiri :
> Maslow says there are two processes necessary for self-
> actualization: self exploration and action. The deeper the self
> exploration, the closer one comes to self-actualization.
> http://www.performance-unlimited.com/samain.htm
> Jadi Pak Goen, model hirarki kebutuhan itu bukan mesin otomatis (A ke
> B, B ke C, C ke D, D ke E). Harus ada perenungan / eksplorasi diri.
> Bukankah sejarah menunjukkan betapa banyak orang yang lupa diri
> setelah sukses ?
>
> Pak Satrio Pamungkas,
> Justru Abu Dzar Al-Ghifari ra sudah mencapai taraf aktualisasi diri.
> Teorinya, kalau kebutuhan yang lebih tinggi sudah muncul maka
> dorongan kebutuhan yang dibawahnya tidak lagi 'menggila'. Bukan
> berarti beliau tidak butuh air atau makan, tapi beliau sudah sampai
> pada puncak-puncak pencapaian ruhani sehingga bisa merelatifkan
> kebutuhan-kebutuhan yang dibawah itu.
> Para Wali Allah yang seumur hidup miskin, bukan berarti tidak bisa
> mencukupi kehidupan duniawinya, tapi beliau-beliau itu memilih miskin
> di dunia agar lebih dekat kepada Allah. Kebutuhan-kebutuhan minum,
> makan, sosial bukannya hilang atau tidak ada, akan tetapi
> direlatifkan atau menjadi relatif.
>
> Sekedar bacaan dibawah saya kutipkan 15 ciri orang yang telah
> mencapai aktualisasi diri dan sebelumnya dikutipkan tokoh-tokoh yang
> digolongkan sudah mencapai taraf aktualisasi diri.
>
> Salam,
> WK

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: