Sabtu, 29 Desember 2007

[psikologi_transformatif] FILSAFAT API BAGI ANAK-ANAK

 

Esei ini dimuat di rubrik resensi Jawa Pos Minggu 30 Desember 2007 (online documents: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=319247)

FILSAFAT API BAGI ANAK-ANAK
Oleh:
Audifax
Penulis buku "Imagining Lara Croft" dan "Semiotika Tuhan"

Heraklitos, filsuf Yunani kuno, memilih api sebagai simbol substansi kehidupan. Begitu pula dalam mite Prometheus, api digambarkan sebagai yang menghidupkan kehidupan. Karakter api adalah panas dan selalu bergerak bahkan ketika tampak diam. Karakter inilah yang kerap digunakan untuk menyimbolkan sifat dari kehidupan yang sejatinya selalu berada dalam gerakan. Kehangatan juga sering dijadikan indikator adanya kehidupan. Kehangatan hidup itu sendiri bisa merupa hasrat atau cinta.

Api bisa menghidupkan dan menghangatkan ketika manusia mampu menjaga dan mengendalikan. Simbolisme api ini digunakan Philip Pullman dalam karyanya yang berjudul "The Firework-Maker's Daughter". Pembaca diajak untuk merefleksikan bagaimana api bisa membesar menjadi hasrat yang membakar atau bertransformasi menjadi cinta yang menghidupkan. Jika ditilik segmen pembacanya, maka cerita ini terutama adalah sebuah bacaan menarik bagi anak-anak, walau masih bisa juga dibaca oleh orang dewasa.

Manusia dan Api
Alkisah, hiduplah Lalchand si pembuat kembang api dan Lila putrinya. Sejak kecil, Lila sudah ingin menjadi pembuat kembang api. Semakin dewasa, keinginan itu semakin kuat. Setelah mempelajari teknik ayahnya dan mengembangkan berbagai teknik baru, Lila bertekad menjadi Pembuat Kembang Api Sejati. Syarat menjadi Pembuat Kembang Api Sejati adalah mampu bertahan hidup setelah menemui Razvani, Sang Angkara Api.

Kisah "The Firework-Marker's Daughter" adalah metafor untuk menggambarkan manusia yang menjalani kehidupannya. Manusia mampu mentransformasi hidupnya menjadi keindahan ketika mampu melampaui kondisi ketika berhadapan dengan hasratnya. Itulah yang mampu dilakukan Lila dan ayahnya ketika di bawah ancaman kematian mereka berjuang membuat kembang api yang lebih indah dari milik Dr. Puffenflasch, Signor Scorcini dan Kolonel Sam Sparkington.

Adegan ketika Lila memilih meneruskan profesi ayahnya sebagai pembuat kembang api, tampak seperti manusia yang mesti menjalani hidup dengan mengulang apa yang sudah pernah ada. Sekilas tak ada yang baru di sini. Hanya, selalu ada yang indah dan terdapat kebaruan terus-menerus ketika manusia menjalani pengulangan dengan rasa cinta. Ketika manusia mentransformasi hasratnya menjadi cinta, maka ia juga mentransformasi hidupnya menjadi karya seni.

Karya-karya seni klasik memiliki keindahan melampaui ruang dan waku pembuatannya. Ini karena karya itu selalu bisa membawakan dirinya dalam kebaruan di ruang dan waktu manapun. Hidup yang dijalani dengan cinta ibarat karya seni yang indah. Keindahan dari hidup semacam itu melampaui kematian karena akan selalu dikenang sebagai inspirasi yang menumbuhkan kehidupan selanjutnya.

Filsafat bagi Anak
Kisah "The Firework-Marker's Daughter" sebenarnya lebih tepat disebut sebagai ajaran filosofi hidup bagi anak-anak. Pullman mampu mengemas filsafat rumit ke dalam kisah untuk anak-anak. Jika dicermati, buku ini sejatinya bertutur tentang cinta dalam arti luas dan filosofis. Api digunakan sebagai lambang bagaimana cinta menghidupkan kehidupan.

Pesan kisah ini mengingatkan saya pada ucapan Achilles dalam Iliad. Achilles berkata, kematian manusia adalah sesuatu yang membuat iri para tuhan. Tak seperti tuhan-tuhan yang imortal, manusia yang dapat mati memiliki waktu untuk dicintai lebih dari waktu kapanpun yang pernah ada di dunia. Dan setiap manusia, tak akan bisa kembali ke waktu tersebut.

Pullman juga mengusung filosofi Timur yang bertutur mengenai 'Maya'. Dalam filsafat Timur, realita adalah maya (ilusi). Pada filsafat Barat, pemikiran realitas sebagai ilusi dibahas oleh David Hume. Menurut Hume, realita yang kita sadari bukanlah realita sebenarnya melainkan tak lebih dari olahan persepsi. Dalam "The Firework-Marker's Daughter" pemikiran ini diusung dalam adegan ketika Lila mencapai jantung api.

Muatan filosofis dalam kisah sederhana yang menarik ini, menunjukkan kualitas Pullman. Tak salah jika buku ini mendapat penghargaan Gold Medal Smarties Prize. Salah satu ciri penulis berkualitas tampak pada kemampuannya mengemas pemikiran filosofis ke dalam bahasa cerita yang ringan dan komunikatif. Pembaca dibuat tak menyadari bahwa dirinya tengah menyerap sebuah filosofi kehidupan yang begitu dalam. Philip Pullman adalah penulis yang tahu bagaimana menghidupkan api (cinta) melalui kisah yang ditulisnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya mengundang anda mendiskusikan esei ini di milis Psikologi Transformatif
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total member telah melebihi 2000, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia.

Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi

Perhatian: Milis ini tak ada moderator yang mengatur keluar masuk member. Setiap member diharap bisa masuk atau keluar atas keputusan dan kemampuan sendiri.

Jika anda berminat untuk bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, klik:


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: